You are on page 1of 10

ANALISIS

Dari data-data yang kita peroleh dari jajaran polda jawa barat
pada tahun 2006, kejahatan yang dilakukan oleh wanita yang
tertinggi adalah di wilyah TA BANDUNG TENGAH yaitu sebanyak 113
orang, WILTABES BANDUNG 61 orang, TA CIMAHI 55 orang, DIT
RESKRIM 55 orang, TA BANDUNG TIMUR 50 orang, RES SUMEDANG
49 orang, RES GARUT 42 orang, TA BOGOR 34 orang, TA
TASIKMALAYA 32 orang, RES BOGOR 31 orang, RES BANDUNG 30
orang, TA SUKABUMI 27 orang, TA BANDUNG BARAT 27 orang, RES
CIANJUR 21 orang, RES SUKABUMI 19 orang, RES CIREBON 15 orang,
TA CIREBON 8 orang, RES MAJALENGKA 7 orang, RES SUBANG 7
orang, RES CIAMIS 5 orang, RES PURWAKARTA 4 orang, RES
TASIKMALAYA 1 orang. Para pelaku adalah warga negara indonesia.
Di wilayah RES KARAWANG, TA BANJAR, RES INDRAMAYU dan RES
KUNINGAN kejahatan yang dilakukan wanita tidak ada.
Dari data-data yang kita peroleh dari jajaran polda jawa barat
pada tahun 2007, kejahatan yang diakukan oleh wanita yang
tertinggi adalah wilayah RES KOTA BDG TENGAH yaitu 88 orang,
POLWILTABES BANDUNG 45 orang, RES KOTA CIMAHI 53 orang, DIT
RESKRIM 14 orang, RES KOTA BANDUNG TIMUR 51 orang, RES
SUMEDANG 24 orang, RES GARUT 25 orang, RES BOGOR 21 orang,
RES KOTA TASIKMALAYA 40 orang, RES BANDUNG TIMUR 51 orang,
RES SUKABUMI 32 orang, RES BANDUNG BARAT 31 orang, RES
CIANJUR 13 orang, RES KOTA SUKABUMI 17 orang, RES CIREBON 12
orang, RES KOTA CIREBON 14 orang, RES MAJALENGKA 12 orang,
RES SUBANG 5 orang, RES CIAMIS 2 orang, RES PURWAKARTA 6
orang, RES TASIKMALAYA 5 orang, RES KARAWANG 10, RES
SUKABUMI 32 orang, RES KOTA BOGOR 11, RES PURWAKARTA 6
orang, RES BANDUNG 46orang, RES KUNINGAN 41orang, RES KOTA
BANJAR 2 orang. Para pelaku adalah warga negara Indonesia. Di
wilayah RES INDRAMAYU kejahatan yang dilakukan wanita tidak
ada.
Dari data-data tersebut kejahatan wanita yang intensitasnya
tinggi di wilayah kota Bandung (RES BDG TENGAH, BARAT, TIMUR)
dan wilyah RES KOTA CIMAHI oleh karena kota-kota tersebut
mengalami pertumbuhan sosial yang pesat mungkin dengan
keadaan seperti itu seseorang yang tidak memiliki cukup
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya melakukan cara pintas
yang melawan hukum. Dari data-data tersebut Tindak Pidana yang
di lakukan oleh wanita merupakan Tindak Pidana umum seperti
mencuri, dan menjual barang-barang yang dilarang oleh negara
seperti narkoba dan sebagainya. Profesi dari para pelaku kejahatan
seperti pegawai swasta, buruh dagang, petani, nelayan, dan lain-
lain.
Pada tahun 2006 wilayah RES KARAWANG, TA BANJAR, RES
INDRAMAYU dan RES KUNINGAN kejahatan yang dilakukan wanita
tidak ada, tetapi pada tahun 2007 hanya RES INDRAMAYU kejahatan
yang dilakukan wanita tidak ada. Statistik kejahatan mungkin bisa
dilihat pada data-data diatas, tetapi stastistik tersebut menunjukan
kejahatan secara keseluruhan baik kejahatan yang dilakukan wanita
maupun laki-laki, dewasa maupun anak-anak, tidak secara rinci
mengenai kejahatan yang dilakukan wanita saja.
Dalam perspektif kriminologi bahwa suatu kejahatan itu relatif
karena kejahatan sebagai masalah fenomena sosial tetap
dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat,
seperti : politik, ekonomi, sosial, budaya serta hal-hal yang
berhubungan dengan upaya pertahanan negara.
Faktor-faktor penyebab timbulnya kejahatan
Mazhab lingkungan-ekonomi
Aliran ini mulai terasa pengaruhnya pada penghabisan abad
ke-18 dan permulaan abad ke-19, ketika timbul sistem baru dalam
perekonomian dan kelihatan bertambah. Menurut mazhab ini
mementingkan keadaan ekonomi sebagai sebab timbulnya
kejahatan.
Pandangan masyarakat yang berdasarkan keadaan ekonomi (yang
dinamakan hisotoris materialisme), akan berpengaruh besar
terhadap kriminologi. Menurut ajaran ini tiap-tiap cara produksi
(umpama feodal, kapitalistis) mempunyai penjahat-penjahat sesuai
dengan rasa (karya-nya) sendiri, menurut jalan pikiran ini jadinya
tidak hanya dipersoalkan sampai dimana faktor-faktor ekonomi
(seperti kesengsaraan) mempunyai pengaruh terhadap kejahatan,
tapi juga sampai dimana suatu sistim ekonomi melalui semua
lapisan masyarakat akhirnya menguasai seluruh kejahatan.
Menurut F. TURATI (seorang italia yang melawan
pemerintahan fasisme) ia mengatakan tidak hanya kekurangan dan
kesengsaraan saja, tapi juga nafsu ingin memilik, yang
berhubungan erat dengan sistem ekonomi pada waktu sekarang,
mendorong kejahatan-kejahatan ekonomi. Mengenai kejahatan
terhadap orang (kejahatan agresif), TURATI menunjukan akan
pengaruh dari keadaan materieel terhadap jiwa manusia seperti :
kesengsaraan membuat pikiran menjadi tumpul, kebodohan, dan
ketidak beradaban merupakan penganut-penganutnya, dan hal ini
merupakan faktor-faktor yang berkuasa dalam timbulnya kejahatan
serupa ini. Keadaan tempat tempat tinggal (lingkungan) yang buruk
merosotkan moralitet seksuil dan menyebabkan kejahatan
kesusilaan.

Beberapa hasil aetiologi daripada sosiologi kriminil.


Sosiologi kriminil sudah berumur kira-kira satu abad ;
beberapa unsur, yang turut menyebabkan terjadinya kejahatan
dipelajarinya dan penyelidikan ini tidak di mungkiri menyebabkan
kita mempunyai pandangan yang lebih dalam. Dalam uraian yang
pendek tentang kriminologi ini tidaklah mungkin menguraikan
seluruh bahan-bahan yang didapatnya. Apalagi dengan mendalam.
Terpaksa cukup dengan memajukan beberapa hasil yang penting
saja, seperti ;
1.Terlantarnya Anak
Kejahatan anak-anak, pemuda-pemuda sudah merupakan
bagian yang besar dalam kejahatan, lagi pula kebanyakan penjahat-
penjahat yang sudah dewasa umumnya sudah sejak mudanya
menjadi penjahat sudah merosot kesusilaanya sejak kecil.
2. Kesengsaraan
Pengaruh kesengsaraan terhadap kejahatan ekonomi sudah
terbukti sangat besar asal saja yang dimaksud dengan
kesengsaraan bukan hanya hampir mati karena kelaparan. Dari
kejahatan ekonomi secara umum, yang paling banyak menjadi
penyebabnya adalah kesengsaraan.
3.Nafsu Ingin Memiliki
Pada umumnya sangat sukar untuk menentukan dengan
pasti, karena dengan maksud apa suatu kejahatan dilakukan.
Karena itu, statistik kriminil di NETHERLAND juga tidak berani
mengadakan pembagian menurut maksudya. Barangkali dapat
dikatakan bahwa pencurian biasa lebih banyak dilakukan karena
maksud-maksud yang berhubungan dengan faktor kesengsaraan,
sedangkan kejahatan terhadap kekayaan yang lebih berbelit-belit
bentuknya, sering disebabkan karena nafsu ingin memiliki atau
dilakukan oleh penjahat pencaharian.
4. Demoralisasi seksuil
Psyco-pathologi modern mengajarkan pada kita dengan
terang, bahwa lingkungan pendidikan sewaktu masih muda besar
sekali pengaruhnya terhadap adanya kelainan-kelainan seksuil
(biasanya berhubungan dengan kejahatan). Dalam masyarakat
sekarang banyak sekali anak-anak yang hidup di linkungan yang
buruk (dari segi sosial, tetapi juga terutama psycologis dan
paedagogis). Banyak anak-anak terutama dari golongan rendah
dalam masyarakat mengenal penghidupan kesusilaan sedemikian
rupa, sehingga menyebabkan mereka dapat memperoleh kerusakan
dalam jiwanya, yang dapat bersifat hebat sekali.

5. Alkoholisme
Mengenai pengaruh langsung dari alkoholisme terhadap
kejahatan dibedakan antara yang chronis dan yang akut.
Alkoholisme yang chronis pada seorang yang diwanja sudah
tidak sehat, selama perkembangannya begitu merusak penderita-
penderitayang malang, hingga dapat menyebabkan kejahatan yang
sangat berbeda macamnya. Dengan jelas hal ini terlihat umpanya
pada golongan pengemis dan gelandangan, yang daftar hukumnya
penuh dengan bermacam-macam kejahatan, sedangkan
kebanyakan dari mereka adalah peminum yang chronis.
Alkoholisme akut adalah terutama berbahaya karena ia
menyebabkan hilangnya dengan sekonyong-konyong daya
menahan diri dari sipeminum. Begitulah seseorang yang
mempunyai gangguan-gangguan dalam kehidupan seksuilnya, jika
minum alkohol yang melampaui batas, yang menyebabkan ia tak
dapat menahan hawa nafsunya lagi, akan mencari kepuasan
seksuilnya dengan cara yang melanggar undang-undang, dan
akibatnya ia akan dituntut di depan pengadilan.
6. Kurangnya Peradaban
Peradaban dan pengetahuan yang terlalu sedikit, dan
kurangnya daya menahan diri yang bergandengan dengan itu. Tapi
masih ada juga kelompok-kelompok yang besar yang hidup dalam
keadaan kerohanian yang menyedihkan, kebudayan untuk mereka
semata-mata merupakan kata hampa saja : masih ada orang-orang
barbar yang hidup dalam masyarakat beradab. Adalah negara-
negara, daerah-daerah, dan golongan-golongan penduduk yang
paling terbelakang yang menunjukan kejahatan kekerasan yang
paling banyak.
7. Perang
Perang pernah disebut sebagai percobaan besar-besaran
dalam lapangan sosiologi, karena hampir semua faktor yang dapat
menyebabkan kejahatan, di buatnya menjadi lebih penting.

Mazhab Bio-Sosiologi
Rumusnya berbunyi ``tiap kejahatan adalah hasil darai unsur-
unsur yang terdapat dalam individu, masyarakat dan keadaan
fisik``. Suatu kejahatan tertentu, adalah hasil dari dua unsur tadi.
Yang dimaksud dengan unsur yang terdapat dalam individu ialah
unsur-unsur seperti apa yang diterangkan oleh Lombroso. Baiknya
ialah bahwa rumus tersebut berlaku untuk semua perbuatan
manusia, jahat ataupun tidak.

Mazhab Spiritualis
Diantaranya aliran-aliran dalam kriminologi yang mempunyai
kedudukan sendiri, ialah aliran yang dulu mencari sebab terpenting
dari kejahatan adalah tidak berimannya seseorang. Tetapi
kemudian aliran ini mengalami bermacam-macam perobahan dan
kehalusan, yang oleh karenanya –demikian itu jika mungkin- pada
waktu sekarang lebih tepat jika dinamakan aliran neo-spiritualis
yang lebih dari pada aliran-aliran yang sudah dibicarakan
mempunyai kecenderungan, mementingkan unsur kerohanian
dalam terjadinya kejahatan.

KESIMPULAN

Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan


menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya (kriminologi teoritis
atau murni). Dalam teori kriminologi bahwa kejahatan merupakan
gejala individual dan bahwa kejahatan adalah sebagai gejala sosial,
merupakan dua konsep yang harus terus di kaji validitasnya.
Mencegah lebih baik dari pada menyembuhkan, demikianlah
semboyan dari ilmu pengetahuan kedokteran sejak dahulu kala,
kebenaran yang sama juga berlaku bagi kriminologi. Mencegah
kejahatan adalah lebih baik daripada mencoba mendidik penjahat
menjadi orang baik kembali, lebih baik disini juga berarti : lebih
mudah, lebih mencapai tujuannya, lebih murah. Kriminologi
terutama digunakan untuk memberi petunjuk bagaimana
masyarakat dapat memberantas kejahatan dengan hasil yang baik
dan lebih-lebih menghindarinya.
Apa dan Siapa Penjahat itu adalah orang/kelompok yang telah
malakukan suatu kejahatan. Dipandang dari sudut formil (menurut
hukum) kejahatan adalah suatu perbuatan yang oleh masyarakat
(dalam hal ini Negara) yang diberi pidana. Menurut Mr. W. A.
BONGER kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang
memperoleh tentangan dengan sadar dari negara berupa
pemberian penderitaan (hukuman atau tindakan).
Apa yang menyebabkan seseorang / kelompok melakukan
suatu kejahatan tidak lepas dari beberapa faktor yang
mendasarinya seperti faktor lingkungn, ekonomi, sosiologi,
psychologi, bio-sosiologi, dan spiritualis.

DAFTAR PUSTAKA

YESMIL ANWAR & ADANG. PEMBARUAN HUKUM PIDANA, JAKARTA. PT


Gramedia Widiasarana Indonesia 2008

DATA-DATA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH


JAWA BARAT DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL.

BONGER, W. A. . Pengantar Tentang Kriminologi. Jakarta. PT.


Pembangunan 1962
TUGAS KRIMINOLOGI

DATA-DATA KEJAHATAN YANG DILAKUKAN


WANITA

NAMA DOSEN: YESMIL ANWAR, SH.,M.Si.

Disusun Oleh:

Okto Olop Tua 110111060686


Burhanudin Abdul Gani S 110111060727
Rio Albana 110111060692
Rio Tampati AX0050695
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2008

You might also like