You are on page 1of 10

Pendidikan Ilmu Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia

E-Learning Bagi Mutu Pendidikan Sekolah


di Indonesia, Efektifkah?

http://yogapw.wordpress.com
Ditulis Pada Tanggal : 25 Maret 2009

Ditemukannya jaringan internet yang dimulai pada tahun 1969 telah


mempercepat laju penyampaian informasi. Jarak, geografis dan waktu
yang menjadi penghambat proses penyampaian informasi, bukan lagi
menjadi faktor penghambat yang berarti.

Penerapan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi


dibidang pendidikan kini telah menjadi perhatian kita. Maraknya
wacana mengenai internet masuk sekolah dan manfaat serta
keunggulannya memicu ide-ide kreatif sebagai adrenalin untuk
semakin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yang semraut.

Upaya penerapan teknologi khususnya teknologi informasi dan


komunikasi dibidang pendidikan salah satunya ditandai dengan
hadirnya situs belajar dan mengajar dengan menggunakan web dan
internet yang sering kita sebut dengan e-learning. Sebenarnya tanpa
definisi yang jelas mengenai e-learning sangatlah sulit untuk
menentukan benar atau tidak untuk dapat disebut e-learning. Lantas
timbulah pertanyaan “apa sebenarnya e-learning itu?”.

Pengertian E-Learning

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

Istilah e-learning tergolong hal baru dan hal aktual dalam


khasanah perkembangan Ilmu pengetahuan. Istilah e-learning muncul
seiring dengan perkembangan kemajuan dunia elektronika dan
pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, terutama teknologi
internet dan teknologi yang berbasiskan komputer sebagai alat
pengolah data dan informasi. Istilah e-learning juga muncul seiring
dengan munculnya istilah e-e yang lain, seperti: E-Goverment
( strategi pembangunan dan pengembangan sistem pelayanan publik
berbasis teknologi digital), E-Tendering, dan lain-lain (M. Juri : 2008).

E-Learning sendiri atau Elektronik Learning sudah ada sejak tahun


1970. Perlu diketahui, Situs belajar dan mengajar dengan
menggunakan web dan internet sebenarnya bukanlah barang baru,
bukan juga ide ataupun pemikiran baru. Konsepsi dan jargon yang
bernama WBT (web based training), eLearning, web based teaching
and learning, web based distance education, dsb. telah bertebaran
sejak era 20 tahunan yang lalu di seluruh pelosok Internet.
Berikut beberapa pengertian e-learning menurut para pakar :
a. Menurut Turban, 2005. E-learning adalah proses belajar
menggunakan web, bisa dilakukan didalam kelas biasa ataupun
kelas virtual.
b. Vaugan Waller, 2001. E-learning adalah proses belajar secara

efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan


penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan
dan layanan dalam belajar.
c. Matt Comerchero, 2006. Membahas lebih luas lagi bahwa e-

learning adalah salah satu bentuk pendidikan yang

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

menggabungkan motivasi, komunikasi, efisiensi dan teknologi.


Matt Comerchero membagi e-learning berdasarakan 4 hal:
1. Jalan berkomunikasi
2. Schedule, yakni syncronous (realtime) dan asynchronous

3. Struktur kelas e-learning

4. Teknologi, seperti media, CD interaktif, dan web aplikasi.


d. Menurut Dong, e-learning adalah kegiatan belajar asynchronous

(model belajar terpisah antara guru/instruktur dan dilakukan


tidak dalam bentuk bersamaan sehingga siswa dapat mengatur
sendiri kecepatan belajarnya) melalui perangkat elektronik
komputer yang tersambungkan ke internet dimana peserta
belajar berusaha memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya (Kamarga : 2002).

Secara filosofis e-learning dapat dijelaskan sebagai berikut :


a. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,

pendidikan, pelatihan secara online.


b. E-learning menyajikan seperangkat alat, teknologi yang dapat

memperkaya nilai belajar sehingga dapat menjawab tantangan


era globalisasi.
c. E-learning tidak berarti menggantikan model konvensional
belajar didalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut
melalui pengembangan teknologi pendidikan.
d. E-learning memungkinkan proses pembelajaran yang fleksibel
tanpa terbatas oleh waktu, tempat, dan jarak.

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

Seberapa Besarkah Pengaruh E-Learning Bagi


Pendidikan Sekolah?
Apabila dibandingkan pendidikan konvensional, dalam prosesnya e-
learning sebagai media distance learning menciptakan paradigma
baru, yakni peran guru yang lebih bersifat "fasilitator" dan siswa
sebagai "peserta aktif" dalam proses belajar-mengajar. Karena itu,
guru dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik,
menyajikan bahan ajar yang menarik, sementara siswa dituntut untuk
aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Namun dalam banyak
kenyataan, jarang sekali ditemui distance learning yang seluruh proses
belajar-mengajarnya dilaksanakan dengan e-learning atau online
learning. E-learning hanyalah sebagai media penunjang pendidikan
dan bukan sebagai media pengganti pendidikan.

Seringkali pendidikan jarak jauh dihubungi mengenai kolaborasi


terhadap membuat situs e-learning, seringkali pula e-learning
dihubung-hubungkan dengan pembelajaran berbasis TIK. Padahal e-
learning bukanlah satu-satunya solusi untuk pembelajaran distance
learning ataupun pembelajaran berbasiskan TIK. E-learning hanyalah
salah satu teknologi dari sekian banyak teknologi pendidikan. Sebagai
salah satu teknologi pendidikan, maka mutu akhirnya 100%
tergantung mutu konten dan proses pengajaran. Teknologi sendiri
hanya sebagai medium. Kalaupun berhasil atau gagal tergantung
konten dan proses pengajaran, bukan teknologinya (Philip R. : 2007).

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

Untuk membangun e-learning di sekolah maka sekolah tersebut


haruslah memiliki jaringan listrik dan telepon, memiliki ruangan,
komputer yang dapat diakseskan dengan internet, serta dibutuhkan
sumber daya pendidik yang mampu menjalankan komputer dan
mengerti tentang teknologi informasi dan komunikasi. Dalam
kenyataannya Indonesia dihadapkan pada beberapa kendala yang
diantaranya; minimnya dana bagi sekolah yang miskin untuk
pengadaan perangkat dan ruangan tersebut, bahkan dikenyataan
lapangan disinyalir masih banyaknya sekolah-sekolah dengan kondisi
yang memprihatinkan, kendala selanjutnya minimnya tenaga ahli
sebagai sumber daya manusia, dan bahkan sungguh ironis sekali
karena di Indonesia masih terdapatnya daerah terpencil yang belum
tersentuh oleh jaringan listrik dan telepon.

Secara umum penulis menyimpulkan bahwa terdapat 3 faktor yang


menjadi kendala bagi tercapainya fasilitas e-learning di lembaga
Sekolah di Indonesia:
1. Faktor Dana, seperti ketidak sanggupan membeli perangkat-

perangkat komputer dll.


2. Faktor SDM, seperti masih minimnya kemampuan manusia

yang menguasai ICT (Information Comunication and technology)


atau TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan khususnya
pengetahuan membangun e-learning.
3. Faktor Lain, seperti keamanan Sekolah untuk menyediakan

perangkat e-learning, sulitnya transportasi, lingkungan dll.

Realitas E-Learning Bagi Mutu Pendidikan

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

Menurut data statistik tahun 2000 dalam Indikator Teknologi Informasi


dan Komunikasi P3TIE-BPPT, pengguna internet di Indonesia
berdasarkan usia sekolah mencapai 43% yakni sekitar 41% SLTA dan
2% SD/SLTP. Dari data tersebut diperoleh kesimpulkan bahwa
keberadaan e-learning sebagai situs web di internet cukup
menjanjikan untuk peningkatan mutu pendidikan, mengingat secara
kuantitas menyebutkan pengguna internet usia sekolah adalah
pengguna terbanyak sebanding dengan pengguna berlatar pendidikan
sarjana (mahasiswa). Walaupun mungkin secara kualitas belum dapat
dibuktikan, karena seperti kita ketahui, kebanyakan pengguna usia
sekolah menggunakan internet bukan hanya untuk mencari ilmu atau
pendidikan, melainkan sebagian besar sebagai sarana hiburan, seperti
facebook, friendster, chating, online games dll. Masih kurangnya
kesadaran siswa usia sekolah terhadap pendidikan harus ditanggapi
secara bijak.

Melihat kenyataan diatas penulis berkesimpulan, telah nyatalah bahwa


peningkatan bagi mutu pendidikan di Indonesia sesungguhnya bukan
terdapat dari sejauh mana dan secanggih mana penerapan teknologi

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

didalamnya, termasuk e-learning sebagai salah satu media dari


penerapan teknologi informasi dan komunikasi, akan tetapi tergantung
kepada kualitas para pengajarnya dan pihak yang berkecimpung
didalamnya (misalnya instruktur, pemerintah), konten (isi & materi
pelajaran) dan metode sebagai strategi pengajaran, murid sebagai
peserta didik, serta proses dan lingkungan pengajaran itu sendiri.

Mengutip perkataan seorang bijak Aristoteles yang lahir tahun 384 SM


atau jauh berabad-abad yang lalu “Barangsiapa yang sudah
merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin
bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan
anak-anak mudanya". Maka dunia pendidikan memang tidak
selayaknya menjadi tanggung jawab seorang pendidik terhadap anak
didiknya saja, akan tetapi juga pendidikan merupakan tanggung jawab
kita bersama. Dibutuhkan peranan dari seluruh kalangan terutama
pemerintah sebagai pemberi kebijakan, serta peranan-peranan lainnya
seperti masyarakat, lingkungan, murid dsb.

Menurut penulis faktor teknologi dalam pendidikan bukanlah satu-


satunya jalan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebagai contoh
banyak saudara-saudara kita yang berada di sekolah-sekolah miskin
dan terpencil ternyata berkat kekuatan tekad, kesadaran dan
keinginan yang kuat ternyata memiliki mutu dan kualitas pendidikan
yang lebih baik dibandingkan sekolah yang mampu menerapakan ICT
(information comunication and technology) atau TIK di sekolahnya.

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

Perlu digaris bawahi, adalah sebuah kesalahan besar apabila dalam


sebuah lembaga sekolah memfokuskan pengadaan TIK melebihi cara
meningkatkan mutu manusianya sebagai pengguna teknologi itu
sendiri untuk diterapkan di lembaga pendidikan tersebut. Karena
esensi peningkatan mutu pendidikan bukan terletak pada kecanggihan
teknologinya tapi kecanggihan pendidik dan peserta didiknya dalam
melaksanakan proses pendidikannya.

E-learning tidak dapat meningkatkan mutu pendidikan, tetapi e-


learning dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Maka
diharapkan dengan adanya e-learning sebagai salah satu media
pendidikan jarak jauh (Distance Learning) akan menjadi sebuah solusi
untuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anak sekolah di Indonesia,
bukan menjadi faktor penghambat dan jurang pemisah pemerataan
mutu pendidikan tersebut. Sesuai pengalaman negara lain yang
menerapkan distance learning menunjukkan sukses yang signifikan,
antara lain; Mampu meningkatkan pemerataan pendidikan,
meningkatkan prestasi belajar, mengatasi kekurangan tenaga
pendidikan, meningkatkan efisiensi dsb.

Lantas mampukah Indonesia menyukseskan peningkatan mutu


pendidikan?. Tentunya semua itu tergantung atas kesadaran dan
keinginan yang kuat dari individu manusia Indonesia itu sendiri.
“Mulailah dari diri sendiri”, tanpa adanya kebaikan moral dan
kebulatan tekad dari kita sebagai seorang individu itu sendiri, maka
ketercapaian sesuatu yang lebih baik untuk bangsa ini, khusunya
peningkatan mutu pendidikan mustahil akan dapat terjadi.

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

Akhir kata, majulah pendidikan Indonesia. Hidup Pendidikan


Indonesia !!!

REFERENSI
1. Diena dkk. 2001. INDIKATOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI. P3TIE – BPPT
2. Kementrian Pelajaran Malaysia. 2005. Jurnal Penyelidikan Pendidikan. Bahagian
Perancangan dan Penyelidikan Dasar Pendidikan Kementerian Pelajaran Malaysia
3. Michael H. Hart, 1982. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Penerbit: PT.
Dunia Pustaka Jaya. Jakarta Pusat
4. Satria W., Romi. 2003. Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning Gratis. Ilmukomputer.com
5. Artikel dan paper dari http://re-searchengines.com dan http://e-majalah.com dan
http://teknologipendidikan.com
a. Juri, Mohamad S.Pd,MMPd,. 2008. PENERAPAN E- LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN SUATU LANGKAH INOVASI
b. Sutrisno, Drs., M.Sc., Ph.D. 2007. E-learning di Sekolah dan KTSP
c. Rekdale , Phillip . 2008. E-Learning
d. Alwis, Alfajri. 2008. Internet dan pendidikan
e. Dabutar, Jelarwin. 2007. INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN JARAK JAUH
f. Rustantiningsih. 2008. Pembelajaran Berbasis Internet Untuk Meningkatkan
Mutu Pendidikan Pada Siswa Sekolah Dasar
g. Burdjani Drs. H. AS, M.Ag. 2008. POTRET PENDIDIKAN MASA KINI
h. Abdulhak, Ishak. 2008. RANCANG BANGUN KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN
6. http://en.wikipedia.org/wiki/ E-learning

TENTANG PENULIS

Yoga P.W. lahir pada tanggal 31 Maret 1989 di


perkampungan suku Sunda, tepatnya di Cianjur, Jawa
Barat, Indonesia. Pada umur 1 tahun penulis beserta
keluarga yang sederhana hijrah dari tempat kelahiran

1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia

dan akhirnya dibesarkan di pedesaan dengan pematang sawah disalah satu


daerah di kabupaten Sukabumi.

Saat ini penulis sedang mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan


Indonesia jurusan Pendidikan Ilmu Komputer program S1 angkatan ke-2
yakni angkatan 2006. Meskipun hidupnya saat ini tak pernah keluar dari
daerah di sekitar Jawa Barat, akan tetapi penulis memiliki keinginan dan
usaha untuk suatu hari nanti dapat menginjakan kakinya di seluruh dunia
terutama menginjakan kakinya di tanah suci Mekkah.

Pemuda sederhana yang memiliki hobi menulis dan memulai tulis menulis
sejak tahun 2007 ini memiliki keinginan untuk memajukan bangsa Indonesia
dan bercita-cita menjadi seorang pendidik yang profesional. Motto hidupnya
“hidup didunia hanya sekali” dengan tekad dan kepercayaan terhadap Allah
SWT penulis selalu berusaha untuk tidak menyia-nyiakan setiap waktu yang
diberikan untuknya.

Saran dan Kritik yang membangun sangat penulis harapkan

E-mail penulis : yogaupi@gmail.com

Blog : http://www.yogapw.wordpress.com

Art : http://www.meditation1234.deviantart.com

Facebook : meditation_1234@plasa.com

You might also like