Professional Documents
Culture Documents
pasang surut air laut, sehingga lantainya selalu tergenang air. Kata mangrove
adalah kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove
(Macneae 1968 dalam Anonim 2009 ). Adapun dalam bahasa Inggris kata
tersebut.
yang didominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak
fisik menjaga garis pantai agar tetap stabil, mereduksi terpaan angin laut,
melindungi pantai dari erosi laut/abrasi, mencegah instrusi air laut, dan
mengolah bahan limbah. Gosalam et al. (2000) telah mengisolasi bakteri dari
sumber bahan bakar, bahan dasar material bangunan, bahan baku kertas,
tekstil, penyamak kulit, pewarna dan lain-lain (Santoso dalam Rochana, 2009)
serangga, burung, reptil dan amphibi (Nontji, 1993). Kondisi fisik hutan
ekosistem perairan lain yang berada disekitarnya seperti ekosistem lamun dan
ekosistem mangrove.
RANTAI MAKANAN
berulang kali (Romimohtarto dan Juwana, 1999). Terdapat tiga macam rantai
pokok (Anonim 2008).yaitu rantai pemangsa, rantai parasit dan rantai saprofit.
1. Rantai Pemangsa
2. Rantai Parasit
3. Rantai Saprofit
Dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan
bakteri. Rantai tersebut tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan
Menurut Nontji (1993) telur dan larva ikan yang terdapat di perairan
kembung, tongkol dan barakuda. Dan pemangsa ini adalah akhir dari
jatuh ke perairan oleh bakteri dan fungi, dan bahan organik lainnya
yang terbawa oleh gerakan air seperti gelombang laut dan arus
sungai
dan hewan lainnya. Nutrien ini juga dimakan oleh plankton dan alga.
Perbedaan yang mendasar antara kedua rantai makanan ini adalah pada
apa yang menjadi produsen utama. Jika di rantai makan grazing yang menjadi
(Bengen,2002)
mengandung unsur hara, terperangkap. Selain itu model perakaran ini juga
menyebabkan gerakan air yang minimal pada ekosistem ini. Sehingga hewan
pengurai (detritivor) memiliki aktivitas tinggi dengan jumlah yang banyak pada
ekosistem ini. Setyawan dkk (2002) menyatakan bahwa sesendok teh, lumpur
mangrove mengandung lebih dari 10 juta bakteri, lebih kaya dari lumpur
manapun. Bakteri yang dimaksud disini adalah bakteri patogen seperti Shigella,
Aeromonas dan Vibrio dimana bakteri ini dapat bertahan pada air mangrove
(alga hijau kuning) yang termasuk didalamnya adalah diatom. Nybaken (1992)
perairan Teluk Gilimanuk, Taman Nasional, Bali Barat pada bulan Maret 2006
oleh marga diatom (Thoha. 2007). Salah satu jenis alga hijau kuning adalah
organisme jenis ini karena adanya kandungan unsur hara yang berlebih. Dan
ini sangat sesuai dengan kondisi ekosistem mangrove yang kaya unsur hara
dimakan oleh zooplankton. Pada dasarnya hampir semua fauna akuatik muda
(Setyawan dkk, 2002). Usia muda dari fauna akuatik (larva) sebagian besar
air, sebagaimana pengertian dari plankton itu sendiri. Oleh karena itu juga
Thoha (2007) mengkategorikan Gastropoda, Bivalva, telur ikan, dan larva ikan
terdapat di mangrove, memakan bakteri dan fungi. Selain itu taksa zooplankton
yang sering dan banyak terdapat pada ekosistem mangrove adalah Copepoda.
Copepoda dan larva Decapoda. Oleh karena itu, terdapat ikan penetap
a. Ikan penetap sejati, yaitu ikan yang seluruh siklus hidupnya dijalankan
serta Carangidae.
d. Ikan pengunjung musiman. Ikan-ikan yang termasuk dalam kelompok
gelodok (Periopthalmus sp) dan ikan-ikan pelagis (tipe pengunjung) seperti teri,
mangsa pada ekosistem mangrove. Ada yang memakan organisme renik (zoo
(1992) menyatakan bahwa suatu pola umum bagi ikan estuari adalah bergerak
mangrove. Oleh karena itu tanaman mangrove itu sendiri, fitoplankton bakteri
ditempatkan pada trofik ketiga. Dan tingkatan trofik yang tertinggi adalah jenis
ikan karnivora besar, burung, dan primata, dan satwa liar lainnya yang mencari
daratan menemukan sumber makanan dan habitat yang baik untuk bertengger
dan bersarang. Mereka makan kepiting, ikan dan moluska atau hewan lain yang
mangrove.
Transformasi Energi
juga terjadi pengalihan energi, yang berasal dari satu organisme yang dimakan,
ke organisme pemakan. Akan tetapi terdapat presentase yang besar jumlah
energi hilang dalam sebuah tingkatan trofik rantai makanan. Nybakken (1992)
menyatakan bahwa presentase energi loss adalah 80-95 %. Sumber asal energi
Proses fotosintesis
tumbuhan itu dimakan oleh organisme tingkatan trofik yang lebih tinggi, yang
1. Piramida jumlah
2. Piramida biomassa
Piramida biomassa adalah ukuran berat materi hidup diwaktu tertentu,
3. Piramida energi
sebagai sampah.
KESIMPULAN
proses rantai makanan. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat dipetik dari
pembahasan, bahwa ;
Ekosistem mangrove yang kaya akan nutrien, dimanfaatkan oleh
DAFTAR PUSTAKA
Bengen, D.G. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan
Laut serta Prinsip Pengelolaannya. PKSPL-IPB. Bogor.
OLEH :
DOSEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERITAS HASANUDDIN
2009