Professional Documents
Culture Documents
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi Perpustakaan
Secara tradisional arti perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan
majalah. Walaupun dapat juga diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan
namun lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan
dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi yang dimanfaatkan oleh masyarakat
yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Secara modern perpustakaan diartikan sebagai sarana menyimpan koleksi buku
digunakan untuk menyimpan data yang sebagian besar berbentuk digital dan
diakses melalui computer ( Digital Library ).
2
Dalam pengertiannya yang mutakhir, seperti yang tercantum dalam Keputusan
Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa “perpustakaan merupakan salah satu
sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi
sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional”.
B. Fungsi Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka.
Bahan pustaka yang dimaksud merupakan hasil budaya dan mempunyai fungsi
sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional.
3
Sedangkan menurut Yoseph Mbulu, perpustakaan sekolah sangat
diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa :
a. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar dilingkungan sekolah
b. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran
c. Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas
pendidikan dan pengajaran
d. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan
peserta didik dapat mempertajam daya pikirnya.
4
D. Fungsi Manajemen Perpustakaan
5
BAB II
PERSPEKTIF PERPUSTAKAAN MTs AL NAHDLAH
a. Pengelola
6
Perpustakaan MTs Al Nahdlah menempati 1 ruang sederhana seluas
sekira 7x8 m2, disekat menjadi 2 bagian: ruang pelayanan dan ruang baca, dan
ruang penyimpanan rak buku. Sarana yang dimiliki Perpustakaan MTs Al-
Nahdlah antara lain :
1) beberapa buah rak buku
2) 1 meja layanan
3) 1 lemari administrasi
4) beberapa meja baca
Sampai akhir tahun 2008, Perpustakaan MTs Al Nahdlah memiliki koleksi
2.500 buku, terdiri dari 1.647 buku pelajaran dan 853 buku umum.
7
BAB III
a. Tenaga Kepustakaan
Keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan sangat tergantung pada
sumberdaya tenaga yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan sekolah.
Karena itu, amatlah penting bagi perpustakaan sekolah memiliki tenaga
berpendidikan serta bermotivasi tinggi, jumlahnya mencukupi sesuai dengan
ukuran sekolah dan kebutuhan khusus sekolah menyangkut jasa perpustakaan.
Pengertian “tenaga”, dalam konteks ini, adalah pustakawan dan asisten
pustakawan berkualifikasi. Di samping itu, mungkin masih ada tenaga
penunjang, seperti para guru, teknisi, orang tua murid dan berbagai jenis
relawan.
Perpustakaan Sekolah ditinjau dari struktur organisasinya dapat dibagi atas dua
kelompok; Secara makro dan secara mikro
8
Organisasi Perpustakaan Sekolah secara makro menggambarkan
kedudukan Perpustakaan Sekolah dalam organisasi sekolah secara
keseluruhan. Sedangkan secara mikro organisasi Perpustakaan Sekolah
menggambarkan kedudukan unit unit kerja dalam keseluruhan organisasi
Perpustakaan Sekolah. Mengingat pentingnya fungsi Perpustakaan Sekolah
sebagai instansi pendidikan yang bersifat teknis edukatif, bersama-sama dengan
unsur pendidikan lainnya ikut menentukan berhasilnya proses pendidikan, maka
kedudukan Perpustakaan Sekolah harus secara jelas tergambar di dalam
struktur organisasi sekolah.
Kepala
Sekolah
Ka.
Perpustakaa
n
Teknisi Layanan
Pengadaan Sirkulasi
Pengolahan Referensi
Penyusunan Membaca
9
B. Sarana & Perlengkapan Perpustakaan
a. Ruang Perpustakaan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya
diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung
apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari gedung lain
sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari sebuah gedung atau hanya
sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil disebut ruangan
perpustakaan.
10
Untuk melakukan aktifitas pengadaan dan pengolahan buku luas ruangan
tergantung berapa jumlah pengelola perpustakaan diperkirakan setiap petugas
memerlukan 2,5 m2.
4. Ruang Sirkulasi
Ruang ini dipergunakan untuk melayani peminjaman dan pengembalian buku,
ruang yang diperlukan minimal cukup untuk meletakan meja sirkulasi dan
perlengkapan lainnya.
11
Buku Induk
Kantong buku
Lembar tanggal kembali
Label
Cap inventaris
Cap perpustakaan
Bak stempel
Kartu pemesanan
Mesin ketik/Komputer
ATK
Selotip
Lem dll.
12
C. Pengadaan dan Pengolahan Bahan Pustaka
13
1. Inventarisasi dan Registrasi
Pertama, mencatat semua koleksi dalam buku induk dan identifikasi koleksi,
sehingga semua koleksi diketahui jumlahnya, tercatat rapi dan jelas. Termasuk
catatan keterangan fisik seperti pengarang, judul, jumlah eksemplar, dan
informasi lain yang dianggap penting.
Keterangan:
NF : Non Fiksi H : Hadiah
F : Fiksi Tk : Tukar menukar
R : Referensi
P : Pembelian
Kedua, memberikan identitas agar semua koleksi memiliki ciri atau tanda
sebagai bukti miliki perpustakaan, dengan cara:
mencatat tanggal penerimaan, nomor induk, asal buku di balik halaman judul
dalam.
membubuhkan stempel pada halaman tertentu. Tempat-tempat yang perlu
dibubuhi stempel yaitu : dibalik halaman judul dalam, halaman judul bab,
bagian tengah halaman, pada halaman akhir dan pada halaman yang
dianggap rahasia.
14
2. Klasifikasi
Klasifikasi dalam bidang perpustakaan dapat didefinisikan sebagai
penyusunan dan pengelompokan sistematik terhadap buku dan bahan pustaka
lain berdasarkan subjek (isi buku). Klasifikasi berfungsi untuk memudahakan
pengguna perpustakaan dalam menemukan bahan pustaka yang dicari.
Ada berbagai pedoman umum klasifikasi. Yang paling populer dan
banyak digunakan adalah Pedoman Klasifikasi Standar DDC (Dewey Decimal
Classification). DDC (Dewey Decimal Classification (DDC), adalah sebuah
sistem klasifikasi perpustakaan yang diciptakan oleh Melvil Dewey (1851–
1931) pada tahun 1876, dan sejak saat itu telah banyak dimodifikasi dan
dikembangkan dalam duapuluh dua kali revisi yang telah terjadi hingga tahun
2004.
Dewey membagi berbagai disiplin pengetahuan yang ada ke dalam
sepuluh kelas utama (main class), dengan satu “generalities”. Selanjutnya,
kelas-kelas utama tersebut dibagi lagi ke dalam sepuluh divisi, dan setiap divisi
dibagi lagi ke dalam sepuluh section. Ke-sepuluh kelas utama tersebut adalah:
000 Generalities
100 Philosophy, psychology
200 Religion
300 Social Science (incl. economics).
400 Language
500 Natural Science.
600 Technology (incl. medicine, management).
700 Art (incl. architecture, paintings, photography).
800 Literature
900 History, geography, biography.
15
3. Katalogisasi
Katalogisasi adalah proses pembuatan katalog. Dalam istilah
perpustakaan, katalog adalah sebuah daftar menurut susunan tertentu, yang
memuat keterangan tentang semua pustaka yang terdapat dalam koleksi
perpustakaan tersebut. Biasanya katalog perpustakaan berupa deret kartu
katalog, yang tersimpan dalam laci katalog.
Perpustakaan sebagai suatu sistem informasi berfungsi menyimpan
pengetahuan dalam berbagai bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa,
sehingga informasi yang diperlukan dapat diketemukan kembali dengan cepat
dan tepat. Jika Anda ingin mengetahui apakah perpustakaan memiliki buku
yang anda perlukan, terlebih dulu anda akan mencarinya dalam katalog
perpustakaan itu. Untuk itu informasi yang ada diperpustakaan perlu diproses
dengan system katalogisasi (cataloging).
Adapun system katalogisasi yang dikembangkan mengalami berbagai
tahapan penyeragaman peraturan katalogisasi. perkembangan terakhir yang
sampai sekarang masing digunakan untuk pedoman katalogisasi secara
internasional adalah : Anglo American Cataloguing Ruler 2 : Revised
(1988)/ AACR2R.
Sedangkan perpustakaan mempunyai bentuk fisik catalog yang
bermacam-macam:
Katalog Kartu (Card Catalog) ukuran 7,5cm x 12,5 cm
Katalog Berkas (Sheaf Catalog) ukuran 10 cm x 20 cm
Katalog Cetak atau Katalog Buku (Printed Catalog)
Katalog OPAC (Online Public Access Catalog)
OPAC adalah sarana (sistem) untuk mencari koleksi perpustakaan dengan
menggunakan data digital yang tersimpan di komputer.
Sedangkan untuk jenis katalog perpustakaan ada beberapa jenis.
Setiap pustaka biasanya diwakili oleh tiga kartu atau lebih. Jenis-jenis katalog
tersebut adalah:
Katalog Shelflist
Katalog Pengarang
Katalog Judul
Katalog Subyek
Katalog Penerbit
16
Unsur-unsur yang perlu dicantumkan pada penulisan katalog:
Identitas ( nomor klasifikasi, tiga huruf pertama entri utama, satu huruf
pertama judul).
Nama Pengarang. Cara penulisannya seperti peraturan pembuatan
bibiografi (daftar pustaka).
Judul buku. Ditulis sesuai dengan apa yang tertera di halaman judul.
633.18 1
WIN
c
WINARNO, Agus
Cara Penanaman Sampai Pasca Panen/Agus
Winarno.--Bogor: [IPB], 1996.
ix, 85 p.: il; 23 cm.
Bibl. P 82-85
828/D/86 633.18 1
RICE
I. JUDUL II. INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Bibl. P 82-85
828/D/86 633.18 1
RICE
I. JUDUL II. INSTITUT PERTANIAN BOGOR
17
3. Contoh Kartu Katalog berdasarkan Subyek (Klasifikasi)
633.18 1
633.18 1
WIN
c
WINARNO, Agus
Cara Penanaman Sampai Pasca Panen/Agus
Winarno.--Bogor: [IPB], 1996.
ix, 85 p.: il; 23 cm.
Bibl. P 82-85
828/D/86 633.18 1
RICE
I. JUDUL II. INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Bibl. P 82-85
828/D/86 633.18 1
RICE
I. JUDUL II. INSTITUT PERTANIAN BOGOR
18
4. Nomor Panggil
Nomor Panggil atau Call Number adalah suatu kode yang dibuat untuk
suatu bahan pustaka agar bahan pustaka tersebut dapat dengan mudah
dikenali, disusun dalam katalog, dalam rak, dan mudah ditelusuri kembali.
Penentuan nomor panggil dibuat pada saat proses katalogisasi. Kartu katalog
yang telah siap, segera dibuatkan nomor panggilnya.
Nomor panggil terdiri dari 3 bagian:
a. Nomor klasifikasi subyek
b. Tiga huruf pertama tajuk entri utama.
Entri utama yang biasa digunakan adalah nama pengarang (inverted name)
atau entri utama lain tergantung jenis bahan pustaka, ditulis dalam huruf
capital.
c. Satu huruf pertama judul
Ditulis dengan huruf kecil, pada baris terakhir setelah tajuk entri utama.
Untuk judul dalam Bahasa Inggris, kata sandang “a, an, dan the” tidak
dipakai. Yang digunakan adalah kata yang berada di belakang kata
sandang tersebut.
633.18 1
WIN
c
5. Label Buku
Label buku adalah identitas yang ditempelkan pada punggung buku sebagai
tanda kepemilikan buku dan informasi tentang buku. Pemberian label juga
bertujuan memudahkan pencarian buku di rak.
19
6. Kartu Buku
Kartu buku adalah kartu yang dibuat pada waktu pengolahan bahan
pustaka. Kartu ditempatkan dalam kantong yang ditempelkan di bagian dalam
sampul belakang buku. Di sisi kartu buku atau berhadapan dengan katu buku
juga ditempelkan slip tanggal kembali.
20
D. Manajemen Layanan
a. Sistem Layanan
Pada akses layanan tertutup, koleksi tertutup bagi pemakai, dalam arti
pemakai tidak boleh langsung mengambil bahan pustaka di rak, tetapi petugas
perpustakaan yang akan mengambilnya. Dengan menggunakan akses ini
petugas akan lebih sibuk karena harus mencari bahan pustaka di rak, terutama
pada jam-jam sibuk pada saat banyak pemakai yang memerlukan bahan
pustaka. Tujuan akses layanan ini adalah memberikan layanan secara terbatas
kepada pemakai, sehingga pemakai tidak dapat mencari bahan pustaka yang
dibutuhkannya di rak, tetapi akan dilayani oleh petugas. Oleh karena itu,
21
pemakai harus mencari nomor panggil bahan pustaka melalui katalog yang
disediakan.
Cara pelaksanaannya:
• Pemakai mencari data koleksi melalui katalog.
• Pemakai mencatat judul bahan pustaka dan nomor panggil pada bon
permintaan atau peminjaman.
• Pemakai memberikan bon peminjaman kepada petugas.
• Petugas memeberikan bon peminjaman kepada petugas.
• Petugas mencari bahan pustaka ke rak, menemukan bahan pustaka,
dan menyerahkan kepada pemakai.
• Pemakai membawa bahan pustaka ke ruang baca.
• Apabila bahan pustaka dapat dipinjam untuk dibawa pulang, pemakai
melaporkan kepada pencatat sirkulasi.
b. Jenis Layanan
1) Layanan Sirkulasi
22
a) Tugas bagian sirkulasi
23
Lem dan blanko batas waktu peminjaman atau kartu buku.
Formulir pendaftaran anggota perpustakaan.
Alat-alat dan perlengkapan lain seperti gunting, pulpen, dan sebagainya.
Formulir untuk pemesanan buku yang sedang dipinjam.
Petugas yang selalu siap melayani dengan ramah dan sopan.
Kelengkapan buku seperti kartu buku, kantong buku, kantong peminjaman,
lembar tanggal kembali, kotak kartu peminjaman, dan buku daftar
peminjam.
Kertas kosong.
Kotak saran.
c) Cara Pelaksanaan
24
Petugas bagian layanan sirkulasi juga harus membuat statistik
peminjaman, baik tentang tambahan anggota baru, jumlah buku yang
dipinjam, peminjaman buku berdasarkan subjek atau klasifikasi, dan
jumlah pengunjung.
d) Sistem Peminjaman
Tidak semua pemakai senang membaca di perpustakaan terutama
untuk buku-buku fiksi. Umumnya buku tersebut dipinjam untuk dibaca di
rumah.
Beberapa sistem peminjaman yang dapat diterapkan antara lain:
1. Sistem Brown
Setiap anggota perpustakaan memperoleh tiket pembaca, jumlahnya
sama dengan buku yang boleh dipinjam oleh anggota perpustakaan.
Tiket anggota berbentuk kantong dan berisi nomor anggota, nama,
serta alamat yang diketik pada masing-masing tiket. Untuk
mendampingi tiket diperlukan kartu buku. Kartu buku ini dimasukkan ke
dalam kantong buku. Label tanggal atau slip tanggal diletakkan di
bagian akhir buku.
Cara kerjanya:
Bila peminjam ingin meminjam buku maka petugas mencabut kartu
buku dari kantong buku kemudian dimasukkan ke tiket pembaca.
Tanggal kembali harus diterakan pada slip tanggal. Kantong buku
kemudian disusun menurut tanggal harus kembali. Bila pada
tanggal kembali yang sama terdapat berbagai kantong buku, maka
kantong disusun menurut nomor panggil.
Bila anggota mengembalikan buku yang dipinjamnya, lokasi kartu
buku dicari berdasarkan tanggal pada slip tanggal.
Tiket buku kemudian dikembalikan kepada anggota sedangkan
kartu buku dikembalikan ke dalam kantong.
25
2. Sistem Newark
Anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam. Kartu
peminjam berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhirnya
kartu anggota, tanda tangan anggota, serta kolom tanggal pinjam, dan
tanggal harus kembali.
Sistem Newark menggunakan kartu buku, kantong buku, serta
slip tanggal. Kartu buku berisi keterangan mengenai buku, termasuk di
dalamnya nomor panggil, pengarang, judul, nomor induk beserta kolom
untuk tanggal harus kembali, dan nama peminjam atau tanda tangan
peminjam.
Kantong buku merupakan kantong yang diletakkan di bagian
akhir buku, pada fly leaf. Di kantong buku lazimnya diketik nama
pengarang, judul, serta nomor induk.
Slip tanggal diletakkan di bagian dalam buku, khususnya pada
bagian yang berhadapan dengan halaman akhir buku.
Cara kerjanya:
Pemakai perpustakaan membawa buku yang akan dipinjamnya beserta
kartu anggota ke meja peminjaman. Petugas sirkulasi mencap
tanggal harus kembali pada kartu peminjam, slip tanggal, dan kartu
buku. Nomor registrasi anggota ditulis di kartu buku. Anggota
diminta memberi paraf atau tanda tangan di kartu buku dekat nomor
registrasi. Buku beserta kartu anggota kemudian diserahkan kepada
peminjam. Kartu buku kemudian dijajarkan menurut tanggal harus
kembali. Bila terdapat kartu buku dengan tanggal harus kembali
yang sama maka kartu buku disusun menurut nomor klasifikasi.
Tatkala mengembalikan buku, pemnjam harus menyertakan kartu
anggota. Petugas harus memeriksa tanggal kembali yang tertera di
slip tanggal, kemudian mencabut kartu buku yang berada di sebuah
jajaran.
2) Layanan Rujukan atau Referens
26
Layanan rujukan atau referens merupakan jenis layanan yang diberikan
di semua jenis perpustakaan, yang intinya menjawab atau memberikan
bantuan kepada pemakai perpustakaan. Layanan rujukan dapat berupa hal-hal
yang mudah seperti memeberikan informasi dimana bagian buku anak-anak,
bagaimana menjadi anggota perpustakaan, tetapi dapat pula berupa bantuan
dalam penyiapan bahan-bahan penelitian, ara menggunakan bahan rujukan
seperti kamus, ensiklopedi, direktori, dan alamanak. Pada prinsipnya layanan
rujukan adalah menjawab pertanyaan pemakai, bak secara langsung maupun
melalui sarana komunikasi, dan membimbing pemakai agar dapat mencari
informasi secara mandiri dan mengetahui jenis-jenis informasi, serta dimana
informasi tersebut dapat diperoleh. Layanan rujukan atau referensi dapat
digunakan sebagai tolak ukur bagus atau tidaknya perpustakaan. Petugas
bagian ini perlu wawasan yang luas dan memahami seluk beluk koleksi dan
dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat. Agar petugas
rujukan dapat memberikan tugasnya dengan baik, perlu ditunjang dengan
buku-buku rujukan. Ada 12 type buku rujukan, yakni:
1. Bibliografi
2. Kamus
3. Ensiklopedi
4. Buku Tahunan
5. Buku Petunjuk
6. Sumber Biografi
7. Indeks
8. Terbitan Berseri
9. Buku Pegangan
10. Direktori
11. Sumber Geografi
12. Terbitan Pemerintah
27
E. Manajemen Keanggotaan
b. Kartu Anggota
Nomor : 0065
Nama : Oktaviani
Kamar : Mawar
Alamat : Lampung
28
c. Kartu Peminjaman
KARTU PEMINJAMAN
No. Anggota:
………………………………………
Nama :
………………………………………
Alamat :
………………………………………
e. Buku Peminjaman
29
N Nama Judul Buku Tgl Tgl Ket
P K
i e
n m
j b
a a
m l
i
30
f. Daftar Pengunjung
31
1. Setiap pengunjung diwajibkan menggesek ID CARD pada pintu masuk
perpustakaan.
2. Setiap pengunjung perpustakaan diminta untuk turut menjaga ketenangan,
ketertiban, dan kebersihan ruang perpustakaan dengan :
a. Tidak membuat keributan, bercanda, berteriak, mengobrol, dan tindakan-
tindakan lain yang dapat mengganggu sesama pemakai.
b. Tidak makan, minum dan merokok dalam ruang perpustakaan
c.Tidak mencoret-coret meja dan peralatan lain dalam ruang perpustakaan
d. Tidak memindahkan meja dan kursi yang talah ditata
e. Membuang sampah di tempat yang telah disediakan
f. Tidak diperkenankan membawa tas dan bungkusan lain ke dalam ruang
perpustakaan. Disediakan tempat khusus untuk menaruh barang-barang
tersebut. Barang-barang berharga seperti uang dan sebagainya agar
dibawa, karena perpustakaan tidak bertanggung jawab akan adanya
kehilangan serta barang yang tertinggal.
g. Tidak diperkenankan membawa keluar buku / majalah / bahan
pustaka lainnya milik perpustakaan, tanpa dicatat dahulu di bagian
peminjaman.
h. Pencurian dan penyobekan bahan pustaka merupakan
pelanggaran. Untuk itu pelanggar dapat dicabut keanggotaannya atau
dikenakan sanksi administrasi atau akademik.
3. Sanksi dapat dikenakan kepada setiap anggota/pemakai perpustakaan
yang tidak mentaati tata tertib.
4. Staf/petugas perpustakaan berhak untuk menegur dan meminta kepada
pemakai yang dianggap mengganggu ketenangan suasana untuk
meninggalkan ruang perpustakaan.
5. Tata tertib ini berlaku bagi semua pemakai/pengunjung /anggota
perpustakaan
32
pencegahan kerusakan bahan-bahan pustaka, baik dari faktor lingkungan dan
dari faktor manusia.
Upaya pemeliharaan yang paling utama adalah pencegahan dini
terhadap kerusakan-kerusakan tersebut. Namun bila kerusakan terlanjur terjadi,
hendaknya segara ditangani dan diperbaiki agar tidak lebih parah. Kerusakan
yang sering terjadi adalah rusaknya jilid buku baik ringan atau berat. Penjilidan
kembali perlu segera dilakukan pada kasus-kasus seperti itu.
Contoh lain adalah bila label buku copot atau kabur tulisannya, perlu
segera diperbaiki. Juga bila pemakai menempatkan buku yang salah pada
tempatnya., maka pustakawan melakukan pembetulan letak buku. Dalam
pemeliharaan dan pemeriksaan koleksi di rak ada kegiatan penghitungan
kembali buku milik perpustakaan, dalam arti pemeriksaan fisik terhadap buku
yang tercatat sebagai milik perpustakaan (stok opname). Hal ini dinamakan
verifikasi koleksi. Dilakukan karena buku dapat hilang, rusak atau salah tempat.
b. Pelaporan
Pelaporan perpustakaan diperlukan dalam setiap kegiatan dan program
yang telah dikerjakan oleh perpustakaan. Pelaporan ini merupakan pertanggung
jawaban perpustakaan dalam aktivitasnya. Pelaporan ini juga berfungsi sebagai
tolok ukur keberhasilan dan kemajuan perpustakaan. Data statistik yang dapat
digunakan sebagai laporan perpustakaan meliputi: statistik bahan pustaka,
statistik anggota, dan statistik pengunjung. Laporan Perpustakaan Sekolah
disampaikan setiap bulan pada akhir tahun. Laporan tahunan merupakan
rangkaian dari semua laporan bulanan.
Laporan perpustakaan mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Pengadaan bahan pustaka: meliputi jumlah koleksi yang dibeli, hadian
dan atau pertukaran. Data ini dikelompokkan berdasarkan jenis koleksi dan
jenis subyek.
2. Pengolahan bahan pustaka: meliputi jumlah koleksi yang sudah di catalog
dan diklasifikasi.
3. Keanggotaan: meliputi jumlah anggota berdasarkan katagori tertentu
(umum, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal dan sebagainya) dan jumlah
pengunjung.
33
4. Koleksi yang dipinjam: meliputi jumlah koleksi yang dipinjam baik buku
maupun bentuk lainnya, yang dikelompokkan berdasarkan bahasa, subyek
dan sebagainya.
5. Layanan rujukan: meliputi jumlah pertanyaan yang diberikan, pertanyaan
yang dijawab dalam bentuk singkat atau memerlukan waktu penelusuran
yang lama.
6. Jasa reproduksi: meliputi berapa jumlah koleksi yang direproduksi,
termasuk berapa jumlah koleksi yang sudah di fotokopi.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpustakaan Sekolah merupakan unit kerja dan perangkat pokok dari
suatu sekolah. Tujuan Perpustakaan sekolah adalah menyediakan koleksi
pustaka untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
Perpustakaan juga sebagai “jantung” pelaksanaan pendidikan di sekolah itu.
Sedangkan fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat
sumber belajar, pusat sumber informasi dan pusat bacaan rekreasi. Selain itu
sebagai tempat membina minat dan bakat siswa. Karena vitalnya fungsi
perpustakaan sekolah, maka perlu dilakukan usaha untuk peningkatan
manajemen yang handal dan profesional
B. Saran
Sebagian besar perpustakaan sekolah di Indonesia masih minim
manajemen, sehingga belum bisa berjalan sebagaimana mestinya. Faktor
minim manajemen tersebut berasal dari dua aspek: struktural dan teknis.
Karena vitalnya fungsi perpustakaan sekolah, maka perlu dilakukan
usaha-usaha semua pihak secara berkesinambungan dalam upaya
peningkatan manajemen perpustakaan sekolah yang handal dan
professional.
35