You are on page 1of 5

Lab.

Kekuatan Bahan

Hari/Tanggal : Selasa, 4 September 2012 Waktu : 13.00-16.00 WIB

Pengenalan Alat Laboratorium

KELOMPOK 1

Muhammad Ihsan S Age Baturimba Mutiara Astari Zulkifli Faizal Angga Nugraha

F44100003 F44100005 F44100007 F44100009 F44100012

Dosen : Ir. Mieske Widyarti M.Eng

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2012

Pendahuluan
Di zaman modern ini, pembangunan infrastruktur dan bangunan-bangunan dengan desain yang semakin unik dan variatif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh insinyur di masa yang akan datang, dan dalam menghadapi tantangan tersebut tentu diperlukan inovasi-inovasi baru mengenai teknologi di bidang perencanaan dan pembangunan, mulai dari inovasi-inovasi bahan bangunan yang memiliki kekuatan yang lebih baik dan hemat, metode pembangunan yang dilakukan, kekuatan struktur bangunan dan bahan konstruksi dalam menahan kekuatan alam (angin, badai, gempa bumi, dan sebagainya) sampai teknik-teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis kekuatan suatu struktur bangunan. Semua hal itu tidak akan tercapai tanpa adanya pengetahuan yang memadai mengenai bahan-bahan konstruksi dan alat-alat yang digunakan dalam mempelajari sifat dan pembuatan bahan konstruksi itu sendiri. Praktikum Bahan konstruksi merupakan mata kuliah mayor Teknik Sipil dan Lingkungan yang mempelajari tentang uji bahan dan pembuatan bahan konstruksi. Pada mata kuliah ini akan dipelajari tentang metode-metode yang digunakan dalam menguji kekuatan suatu bahan konstruksi seperti baja, beton, kayu, dan sebagainya, meliputi kekuatan tekan, tarik, dan lainnya. Selain itu juga akan dipelajari alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengujian dan pembuatan bahan konstruksi beserta cara pengoperasian alat-alat tersebut. Hal lainnya yang dipelajari dalam praktikum bahan konstruksi adalah pengklasifikasian bahan-bahan konstruksi berdasarkan kualitas dari bahan konstruksi. Pengelompokkan bahan konstruksi berdasarkan kualitasnya tentu ditentukan menggunakan berbagai parameter-parameter tertentu seperti kekuatan tekan, kekuatan tarik, dan lain-lain. Pengetahuan mengenai alat-alat yang digunakan dalam pengujian kekuatan bahan konstruksi merupakan hal yang sangat fundamental dan wajib untuk dipahami oleh setiap insinyur, sebab sangat penting perannya dalam memahami sifat suatu bahan konstruksi. Tanpa pengetahuan mengenai peralatan pada laboratorium kekuatan bahan, seorang insinyur tidak akan memiliki kemampuan untuk memahami sifat suatu bahan konstruksi dan dapat menyebabkan kesulitan dalam menentukan cocok atau tidaknya suatu bahan konstruksi digunakan pada suatu pembangunan.

Tujuan
Mengetahui fungsi dan nama alat-alat di laboratorium kekuatan bahan

Hasil Pengamatan
1). Timbangan Fungsi : Timbangan merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur beban suatu muatan. Timbangan dapat bermacam-macam jenisnya, pada umumnya timbangan diklasifikasikan menjadi timbangan manual dan digital.

2). Universal Testing Machine (UTM) Fungsi : Universal Testing Machine (UTM), juga dikenal universal tester, materials testing machine atau materials test frame, yang dapat digunakan digunakan untuk menguji tegangan tarik dan kekuatan tekan bahan. Pengujian tegangan tarik dan tekan dapat dilakukan dengan berbagai standar pada berbagai bahan, komponen, dan struktur.

3). Saringan Fungsi : Saringan adalah alat yang digunakan untuk mengetahui distribusi ukuran agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standard tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm). Dengan saringan ini akan didapat juga ukuran agregat yang diinginkan sebagai material campuran pembuatan beton atau material lainnya.

4). Molen (Concrete Mixer) Fungsi : Concrete Mixer adalah perangkat yang meghomogenkan antara semen, agregat seperti pasir atau kerikil, dan air untuk membentuk beton. Concrete Mixer memiliki drum yang berputar untuk mencampur komponen. Untuk volume yang lebih kecil digunakan portable concrete mixer dalam pembuatan beton langsung di lokasi konstruksi, hal ini berguna dalam memberikan waktu bagi para pekerja dalam mengolah beton sebelum mengeras. 5). Slump Test Fungsi : Slump Test adalah alat yang digunakan untuk memeriksa kekonsistenan beton yang baru saja dibuat. Alat uji ini berguna menentukan kelayakan dari sebuah beton untuk dapat digunakan dalam sebuah konstruksi atau tidak. Test kemerosotan ini tidak berlaku untuk beton dengan ukuran agregat maksimum kasar lebih besar dari 1,5 inci. Meskipun beton memiliki tingkat kemerosotan yang sama namun tidak menjamin memiliki perilaku yang sama ketika diketuk dengan batang tamping. Kemerosotan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: tegangan luluh dan viskositas plastik.

6). California Testing Machine Fungsi : California Testing Machine adalah salah satu alat uji penentuan ketahanan terhadap agregat kasar.

7). Begisting (Cetakan Beton) Fungsi :Begisting atau cetakan beton adalah sebuah konstruksi khusus untuk menjadikan beton mempunyai bentuk sesuai yang diinginkan, dimana setelah beton mengeras konstruksi tersebut dilepas. Begisting menjadi bagian yang sangat menentukan terhadap penampilan beton terutama bentuk. Selain itu, begisting juga berperan terhadap hasil akhir dari permukaan beton. Hal ini dikarenakan tekstur beton dipengaruhi oleh tekstur permukan begisting yang kontak dengan beton.

Kesimpulan
Pada pengenalan alat di laboratorium Kekuatan Bahan ini, mahasiswa dapat mengetahui nama alat dan fungsi alat yang pada praktikum selanjutnya akan digunakan untuk uji kekuatan dan pembuatan bahan konstruksi.

Daftar Pustaka
Anonim.2010.Analisa Saringan Agregat Kasar dan Halus. [Terhubung Berkala] http://www.ilmusipil.com/analisa-saringan-agregat-kasar-dan-halus. (07 September 2012). Sentosa, Leo. 2011. Concrete Mixer. [Terhubung Berkala] http://id.brasilbritadores.com/pengetahuan/mesin-pengaduk-pasir.html. (07 September 2012)

You might also like