You are on page 1of 3

Hypoglycemia

Iwan Purnawan, S.Kep.Ns

A. PENDAHULUAN
Drug-induced hypoglycemia (Hipoglikemi yang dipicu obat-obatan) merupakan masalah
utama bagi individu (khususnya mereka dengan DM tipe 1) dalam usaha mencapai target kadar
glukosa normal. Hipoglikemik bisa menjadi parah dan menyebabkan kebingungan, koma, atau,
pingsan sehingga membutuhkan bantuan orang lain.
Dampak negatife social dan emosional dari hipoglikemi bisa membuat pasien enggan untuk
melakukan pengobatan secara intensive. Dengan demikian, penting untuk mencegah, mengenal, dan
mengobati hipoglikemik episode ke-2 melalui penggunaan insulin.

B. DEFINISI HYPOGLYCEMIA
Terdapat beberapa defines dari hipoglikemi, yaitu:
1) Perkembangan gejala outonom atau neuroglycopenic (table 1)
2) Renadahnya kadar glukosa plasma
3) Gejala-gejala yang berrespon terhadap pemberian karbohidrat
Keparahan hipoglikemik ditentukan oleh manipestasi kliniknya. (table 2)

C. PATOFISIOLOGI
Otak sangat tergantung dengan glukosa yang disuplai oleh darah sirkulasi. Hal ini disebabkan
oleh beberapa hal antara lain: (1) otak tidak mampu membakar asam lemak berantai panjang; (2)
kurangnya simpanan glukosa sebagai glikogen dalam otak orang dewasa, dan (3) ketidaktersediaan keton
dalam fase makan atau posabsortif.
Otak mengenali defisiensi energinya setelah kadar serum turun jauh dibawah 45 mg/dl, dan
gejala yang timbul berbeda antara pasien satu dengan yang lain. Sehingga tidak mustahil meskipun kadar
glukosa telah mencapai 30-35 mg/dl tetapi belum manampakan gejala-gejala hipoglikemi
Tubuh juga mengalami proses adaptasi terhadap kondisi hipoglikemi ini terutama pada kasus
yang kronis. Pengeluaran hormone pertumbuhan membuat orang terlihat normal walaupun saat itu
mengalami hipoglikemi. Otak juga dapat beradaptasi terhadap penurunan gula darah

D. KOMPLIKASI KEPARAHAN HIPOGLIKEMIK PADA ORANG DEWASA


Resiko jangka pendek dari hioglikemik meliputi situasi berbahaya yang dapat meningkat ketika
seseorang dalam kondisi hipoglikemi apakah saat di rumah, bekerja (mengemudi, mengoperasikan
mesin) .
Sedangkan, koma yang memanjang kadang-kadang dikaitkan dengan gejala sementara neurogis
seperti paresis, kejang, dan encephalopathy. Komplikasi potensial jangka panjang dari hipoglikemi yang
arah adalah kerusakan ringan kecerdasan dan gangguan neurologis permanen seperti ashemiparesis dan
kelinan lanjutan fungsi tubuh. Berdasarkan penelitian restrofektive diduga ada kaitan antara keseringan
hiogikemi parah (> 5 episode sejak didiagnosa) dan penurunan penampilan kecerdasan. Perubahan yang
terjadi kecil, tetapi tergantung pada pekerjaan seseorang. Secara klinis dapat berarti. Sebaliknya
penelitian prospektiv tidak ditemukan hubungan antara terapi intensive insulin dengan fungsi kognitif.
Table 1. Gejala-gejala Hipoglikemi
Neurogenic (autonomic) Neuroglycopenic
 Menggigil  Kesulitan berkonsentrasi
 Palpitasi (dada berdebar)  Bingung
 Berkeringat  Lemah
 Cemas  Mengantuk
 Lapar  Gangguan penglihatan
 Mual  Kesulitan bicara
 Tingling (perasaan geli)  Sakit kepala
 Pening
 Gelisah

Table 2. Tingkat Keparahan


RINGAN Terdapat gejala Autonomic. Individu masih bisa menangani sendiri
SEDANG Terdapat gejala autonomic dan neuroglipenic. Individu masih bisa menangani
sendiri
BERAT Individu membutuhkan bantuan orang lain. Bisa terjadi hilang kesadaran. Kadar
gula darah < 2,6 mmol/L

PENANGANAN HIPOGLIKEMI
Tujuan utama pengobatan hipoglikemi adalah mendeteksi dan menangani rendahnya kadar
gula darah dengan menggunakan intervensi yang mampu meningkatkan kadar gula darah secara cepat
hingga kadar yang aman; mengurangi resiko cedera dan menurunkan gejala secara cepat.
Akan tetapi sangat penting untuk berhati-hati jangan sampai terjadi overtreatment yang bisa
menyebabkan hiperglikemik dan peningkatan berat badan. Temuan terbaru memperkirakan bahwa 15 g
glukosa (monosakarida) dibutuhkan untuk meningkatkan kadar gula darah kira 2,1 mmol/L dalam 20
menit dengan penurunan gejala yang adekuat pada kebanyakan orang (table 3). Hal ini tidak berlaku
pada pasien dengan gastropathy. 20 g glukosa oral akan menghasilkan kenaikan glukosa darah kira-kira
3,6 mmol/L dalam 45 menit.

Pilihan lain seperti susu dan jus jeruk meningkatkan kadar glokosa darah lebih lambat dan
menurunkan gejala yang dirasakan. Sedangkan glukosa dalam bentuk jel sangat lambat (<1,0 mmol/L
meningkat dalam 20 menit) dan harus ditelan untuk mendapatkan pengaruh secara signofikan.
Pasien yang menkonsumsi alpha-glucosidase inhibitor (acarbose [prandase]) harus
menggunakan tablet glukosa (dextrose) atau jika tidak tersedia, susu dan madu dapat digunakan untuk
mencegah hipoglikemi. Glucogan secara SC atau IM mampu meningkatkan glukosa darah (dari 3,0-12,0
mmol/L) dalam waktu 60 menit.

Table 3. Contoh 15 g karbohidrat untuk mengobati hipoglikemi ringan hingga sedang


 15 g glukosa dalam bentuk tablet
 15 ml (e3 sendok the) atau 3 tablet yang dilarutkan dalam air
 175 mL (3/4 gelas) jus atau minuman ringan
 6 Life Saver ® (1=25 g karbohidrat)
 15 mL (I sendok makan) madu

REFERENCES
1. Hepburn DA. Symptoms of hypoglycaemia. In: Frier BM, Fisher BM, eds. Hypoglycaemia and Diabetes:
Clinical Physiological Aspects. London, UK: Edward Arnold; 1993:93-103.and

2. The Diabetes Control and Complications Trial Research Group. Effects of intensive diabetes therapy on
neuropsychological function in adults in the Diabetes Control and Complications Trial. Ann Intern Med.
1996;124:379-388.

3. Reichard P, Pihl M. Mortality and treatment side-effects during long-term intensified conventional insulin
treatment in the Stockholm Diabetes Intervention Study. Diabetes. 1994; 43:313-317

4. Slama G,Traynard P-Y, Desplanque N, et al.The search for an optimized treatment of hypoglycemia.
Carbohydrates in tablets, solution, or gel for the correction of insulin reactions. Arch Intern Med.
1990;150:589-593.

5. Wiethop BV, Cryer PE.Alanine and terbutaline in treatment of hypoglycemia in IDDM. Diabetes Care.
1993;16:1131-1136.

6. Brodows RG,Williams C, Amatruda JM.Treatment of insulin reactions in diabetics. JAMA. 1984;252:3378-3381


.
7. Special problems. In: Skyler JS, ed. Medical Management of Type 1 Diabetes. 3rd ed. Alexandria, VA: American
Diabetes Association; 1998:134-143.

8. Canadian Diabetes Association. The role of dietary sugars in diabetes mellitus. Beta Release. 1991;15:117-123.

9. Monoject insulin reaction gel [product monograph]. Montreal, QC: Schering Canada Inc.; 1999
.
10. Gunning RR, Garber AJ. Bioactivity of instant glucose. Failure of absorption through oral mucosa. JAMA.
1978;240:1611-1612.

11. Prandase® (acarbose) [product monograph]. Toronto, ON: Bayer Inc.; 2001.

12. Cryer PE, Fisher JN, Shamoon H. Hypoglycemia. Diabetes Care. 1994;17:734-755.

You might also like