You are on page 1of 13

PENYAKIT HATI

(Iri, Dengki, Riya dan Sombong)

Oleh : Afifi Fauzi Abbas


Email: afififauziabbas@gmail.com – afauziabbas@yahoo.com
Website: www.afififauziabbas.tanjabok.com

A. Mukaddimah
Hati (teknis) adalah hati spiritual. Misalnya ketika kita menyebut
seseorang yang tulus, dan berniat baik, sebagai seseorang yang memiliki hati.
Sedangkan seseorang yang tidak memiliki rasa belas kasihan adalah orang yang
tidak memiliki hati. Dalam bahasa Arab hati disebut dengan qalb, berasal dari
kata berbalik, atau berputar kembali. Hati spiritual yang sehat ia bagaikan radar,
yang terus menerus berputar, tidak pernah terikat pada sesuatu apapun di dunia
ini, ia terus mencari yang suci
Hati kita menyimpan kecerdasan dan kearifan kita yang terdalam. Ia lokus
makrifat,gnosis, atau pengetahuan spiritual. Akhlak mahmudah bertujuan untuk
menumbuh kembangkan hati yang lembut dan penuh kasih sayang, dan juga
menumbuhkan kecerdasan hati. Ia adalah kecerdasan yang lebih mendalam dan
mendasar daripada kecerdasan abstrak akal kita. Dikatakan bahwa jika mata hati
kita terbuka, maka kita mampu melihat melampaui penampilan luar segala sesua-
tu yang palsu, dan jika telinga hati terbuka, kita dapat mendengar kebenaran yang
tersembunyi di balik kata-kata yang diucapkan.
Hati menyimpan percikan atau roh Ilahiyah di dalam diri kita, karenanya,
hati adalah istana Tuhan. Al-Ghazali mengatakan :
Wahai teman, hatimu adalah cermin yang mengkilap.
Kau harus membersihkan debu yang menutupinya,
Kerena hati ditaqdirkan untuk memantulkan
Cahaya rahasia-rahasia Ilahi
Seseorang yang hatinya terbuka akan lebih bijaksana, penuh kasih sayang,
dan lebih pengertian daripada mereka yang hatinya tertutup. Hati yang dimaksud-
kan adalah hakikat spiritual bathiniyah kita, bukan hati dalam arti fisik. Hati kita
adalah sumber :
• cahaya bathiniyah,
• inspirasi,
• kreativitas, dan
• belas kasih
Orang yang terbuka hatinya, hatinya hidup, terjaga dan dilimpahi cahaya,
sehingga, jika kata-katanya berasal dari hatinya, ia akan masuk ke dalam hati,
jika ia keluar dari lisan, maka ia hanya sekedar melewati pendengaran.

Hati Jasmaniyah Hati Bathiniyah


Terletak di titik pusat batang tubuh Terletak di antara diri rendah dan
jiwa
Mengatur fisik Mengatur psikhis

1
Memelihara tubuh dengan mengirimkan Memelihara jiwa dengan memancar-
darah segar dan oksigen ke seluruh kan kearifan dan cahaya, ia juga
organ tubuh. Ia juga menerima darah menyucikan kepribadian dari sifat-
kotor melalui pembuluh darah sifat buruk.
Wajahnya menghadap ke dunia diri Wajahnya menghadap ke dunia
rendah - nafs spiritual
Jika ia terluka, kita akan sakit, jika ia Jika terjangkit sifat-sifat buruk dari
mengalami rusak berat kitapun akan nafs, maka ia akan sakit secara
mati spiritual, jika didominasi oleh nafs,
maka kehidupan spiritual akan mati
Nafs tertarik pada kenikmatan duniawi, Hati tertarik pada Tuhan dan hanya
tidak peduli akan Tuhan mencari kenikmatan di dalam Tuhan

Rasulullah pernah bersabda : “Sesungguhnya dalam tubuh manusia terdapat


segumpal daging, jika ia sehat maka seluruh tubuhpun akan sehat, jika ia sakit
maka seluruh tubuhpun akan sakit. Itulah hati (qalb)”
Hati adalah sebuah istana yang ditempatkan Tuhan di dalam diri manusia,
sebuah istana yang menampung nur ilahi di dalam diri kita. Dalam sebuah hadis
Qudsi dinyatakan : “Tuhan berkata, Aku yang tak cukup tertampung oleh langit
dan bumi, akan tetapi tertampung di dalam hati orang yang beriman yang tulus”.
Istana di dalam diri kita lebih berharga daripada istana yang megah yang ada di
dunia manapun di muka bumi ini. Maka jika melukai hati manusia lainnya,
dosanya lebih besar daripada menghancurkan istana yang ada di dunia manapun.

B. Iri Hati dan Dengki


1. Pengertian
Iri hati dan Dengki, persisnya memang tidaklah sama, akan tetapi
keduanya adalah bagian dari akhlak madzmumah (tercela). Irihati-dengki
adalah ; menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain, baik itu berupa harta
kekayaan, ilmu pengetahuan, ataupun kedudukan dengan disertai harapan
agar ia mendapat nikmat tersebut atau tidak. Merasa tidak senang jika orang
lain lebih dari dia. Dalam agama yang demikian itu disebut dengan hasad.
2. Tingkatan Dengki
Imam al-Ghazali membagi tingkatan al-hasad itu menjadi empat
tingkatan:
1. Menginginkan secara mutlak supaya hilangnya nikmat dan keberuntungan
yang ada pada orang lain, meskipun tidak pindah ke tangannya. Ini hasad
yang paling buruk.
2. Menginginkan nikmat yang ada pada orang lain pindah ke tangannya,
karena ia ingin pula memiliki nikmat tersebut.
3. Menginginkan supaya ia mendapat nikmat seperti yang ada pada orang
lain, dan ia ingin pula hilangnya nikmat tersebut dari orang lain tersebut.
4. Menginginkan supaya ia mendapatkan nikmat seperti yang ada pada
orang lain, dan ia tidak menginginkan nikmat tersebut hilang dari orang
lain.

2
Hasad pada tingkat yang ke empat inilah yang disebut dengan iri hati
(ghibthah). Tapi ada yang berpendapat bahwa ghibthah tidaklah termasuk ke
dalam al-hasad. Nabi Muhammad saw. Bersabda :
‫ ﺭﺟﻞ ﺍﺗﺎﻩ ﺍﷲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻬﻮ ﻳﻘﻮﻡ ﺑﻪ ﺍﻧﺎﺀ ﺍﻟﻠﻴﻞ‬: ‫ﻻﺣﺴﺪ ﺍﻻ ﰱ ﺍﺛﻨﺘﲔ‬
‫ ﺭﻭﺍﻩ‬.‫ﻭﺍﻧﺎﺀ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﺭﺟﻞ ﺍﺗﺎﻩ ﺍﷲ ﻣﺎﻻ ﻓﻬﻮ ﻳﻨﻔﻘﻪ ﺍﻧﺎﺀ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻭﺍﻧﺎﺀ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ‬
.‫ﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ‬
Artinya :
Tidak boleh ada irihati kecuali dalam dua hal. Pertama, iri kepada
seseorang yang dikaruniai Allah hafal al-Quran, kemudian sepanjang siang
dan malam ia selalu mengulang-ngulangnya. Kedua, iri kepada orang yang
dilimpahi Allah harta kekayaan yang melimpah, kemudian ia tidak pernah
berhenti berbuat amal kebajikan dengan harta itu sepanjang siang dan malam.
(HR Bukhari dan Muslim).
3. Sebab Dilarangnya Dengki
Hasad termasuk sifat tercela dan terlarang karena ia dapat menimbulkan
sikap permusuhan, kebencian, putusnya hubungan persaudaraan dan saling
melecehkan. Nabi Muhammad memperingatkan :
‫ﻻ ﺗﺒﺎﻏﻀﻮﺍ ﻭﻻ ﲢﺎﺳﺪﻭﺍ ﻭﻻ ﺗﺪﺍﺑﺮﻭﺍ ﻭﻻ ﺗﻘﺎﻃﻌﻮﺍ ﻭﻛﻮﻧﻮﺍ ﻋﺒﺎﺩﺍﷲ‬
.‫ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ‬.‫ ﻓﻼ ﳛﻞ ﳌﺴﻠﻢ ﺍﻥ ﻳﻬﺠﺮ ﺍﺧﺎﻩ ﻗﻮﻕ ﺛﻼﺙ‬.‫ﺍﺧﻮﺍﻧﺎ‬
Artinya :
Janganlah kamu saling membenci, jangan saling denhgki, jangan saling
melecehkan, dan jangan pula saling memutus hubungan, tetapi jadilah hamba
Allah sang bersaudara. Tidak boleh antara sesama muslim bersikap tidak
saling menyapa sesama muslim lebih dari tiga hari. (HR.Bukhari dan Muslim)
‫ﺍﻳﺎﻛﻢ ﻭﺍﳊﺴﺪ ﻓﺎﻥ ﺍﳊﺴﺪ ﻳﺄﻛﻞ ﺍﳊﺴﻨﺎﺕ ﻛﻤﺎ ﺗﺄﻛﻞ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺍﳊﻄﺐ ﺍﻭ‬
.‫ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ‬.‫ﺍﻟﻌﺸﺐ‬
Artinya :
Hindarilah sifat dengki itu, karena sifat denhgki itu dapat memakan
(meng-hilangkan) kebaikan sebagaimana api memakan (membakar) kayu
bakar atau rerumputan. (HR.Abu Daud).
Firman Allah :

tΑ#u !$oΨ÷s?#u ô‰s)sù ( Ï&Î#ôÒsù ÏΒ ª!$# ÞΟßγ9s?#u !$tΒ 4’n?tã }¨$¨Ζ9$# tβρ߉ݡøts† ôΘr&

∩∈⊆∪ $VϑŠÏàtã %¸3ù=•Β Μßγ≈oΨ÷s?#uuρ sπyϑõ3Ïtø:$#uρ |=≈tGÅ3ø9$# tΛÏδ≡tö/Î)


54. ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran
karunia [yaitu kenabian, al-Quran dan kemenangan] yang Allah telah
berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan kitab dan

3
Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya
kerajaan yang besar. (al-Nisa’/4 : 54).

$£ϑÏiΒ Ò=ŠÅÁtΡ ÉΑ%y`Ìh=Ïj9 4 <Ù÷èt/ 4’n?tã öΝä3ŸÒ÷èt/ ϵÎ/ ª!$# Ÿ≅āÒsù $tΒ (#öθ¨ΨyϑtGs? Ÿωuρ

©!$# ¨βÎ) 3 ÿÏ&Î#ôÒsù ÏΒ ©!$# (#θè=t↔ó™uρ 4 t÷|¡tGø.$# $®ÿÊeΕ Ò=ŠÅÁtΡ Ï!$|¡ÏiΨ=Ï9uρ ( (#θç6|¡oKò2$#

∩⊂⊄∪ $VϑŠÎ=tã >ó_x« Èe≅ä3Î/ šχ%Ÿ2


32. dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena)
bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan,
dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,
dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (al-Nisa’/4 : 32).
Termasuk sikap dengki ialah rasa tidak senang terhadap ketetapan Allah
swt. Yang telah melebihkan sebagian hambanya dari sebagian yang lain.
Firman Allah :

$u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θuŠysø9$# ’Îû öΝåκtJt±ŠÏè¨Β ΝæηuΖ÷t/ $oΨôϑ|¡s% ßøtwΥ 4 y7În/u‘ |MuΗ÷qu‘ tβθßϑÅ¡ø)tƒ óΟèδr&

àMuΗ÷qu‘uρ 3 $wƒÌ÷‚ß™ $VÒ÷èt/ ΝåκÝÕ÷èt/ x‹Ï‚−Gu‹Ïj9 ;M≈y_u‘yŠ <Ù÷èt/ s−öθsù öΝåκ|Õ÷èt/ $uΖ÷èsùu‘uρ 4

∩⊂⊄∪ tβθãèyϑøgs† $£ϑÏiΒ ×Žöyz y7În/u‘

Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah


32.
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,
dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian
yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan. (al-Zukhruf/43 : 32).

(#ρçŽÉ9óÁs? βÎ)uρ ( $yγÎ/ (#θãmtø.tƒ ×πt⁄ÍhŠy™ öΝä3ö7ÅÁè? βÎ)uρ öΝèδ÷σÝ¡s? ×πuΖ|¡ym öΝä3ó¡|¡øÿsC βÎ)

∩⊇⊄⊃∪ ÔÝŠÏtèΧ šχθè=yϑ÷ètƒ $yϑÎ/ ©!$# ¨βÎ) 3 $º↔ø‹x© öΝèδ߉ø‹x. öΝà2•ŽÛØtƒ Ÿω (#θà)−Gs?uρ

120. jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati,


tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika
kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak
mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui
segala apa yang mereka kerjakan. (Ali Imran/3 : 120).
Demikian besar bahaya sifat dengki itu, sampai-sampai ia dapat merusak
iman orang Islam yang dilakukan oleh Ahli Kitab, sebagaimana diperingatkan
oleh Allah :

4
#—‘$¤.ä. öΝä3ÏΖ≈yϑƒÎ) ω÷èt/ .ÏiΒ Νä3tΡρ–Šãtƒ öθs9 É=≈tGÅ3ø9$# È≅÷δr& ï∅ÏiΒ ×ŽÏVŸ2 ¨Šuρ

4®Lym (#θßsx.ô¹$#uρ (#θà.ôã$$sù ( ‘,ysø9$# ãΝßγs9 t¨t6s? $tΒ Ï‰÷èt/ .ÏiΒ ΟÎγÅ¡à.Ρr& ωΨÏã ôÏiΒ #Y‰|¡ym

∩⊇⊃∪ ֍ƒÏ‰s% &óx« Èe≅à2 4’n?tã ©!$# ¨βÎ) 3 ÿÍνÍ÷ö∆r'Î/ ª!$# u’ÎAù'tƒ

109. sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat


mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah
mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (Al-Baqarah/2 : 109).
4. I’tibar dari Sifat Dengki
Banyak akibat buruk yang dapat ditimbulkan oleh sifat irihati – denki.
Kita harus dapat mengambil pelajaran dari sejarah orang-orang yang suka iri –
dengki, seperti contoh Qabil dan Habil (putra Adam as.) yang dijelaskan
dalam surat al-Maidah/5 : 27, Iblis dan nabi Adam yang diceritakan dalam
surat al-A’raf/7 : 11-27 dan nabi Yusuf dan saudara-saudaranya yang diceri-
takan Allah dalam surat Yusuf/12 : 8 dst.

$yϑÏδωtnr& ôÏΒ Ÿ≅Îm6à)çFsù $ZΡ$t/öè% $t/§s% øŒÎ) Èd,ysø9$$Î/ tΠyŠ#u óo_ö/$# r't6tΡ öΝÍκöŽn=tã ã≅ø?$#uρ *

∩⊄∠∪ tÉ)−Fßϑø9$# zÏΒ ª!$# ã≅¬7s)tGtƒ $yϑ‾ΡÎ) tΑ$s% ( y7¨Ψn=çFø%V{ tΑ$s% ̍yzFψ$# zÏΒ ö≅¬6s)tFムöΝs9uρ
27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan
Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan
korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan
tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti
membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima
(korban) dari orang-orang yang bertakwa". (Al-Maidah/5 : 27).

(#ÿρ߉yf|¡sù tΠyŠKψ (#ρ߉àfó™$# Ïπs3Í×‾≈n=yϑù=Ï9 $uΖù=è% §ΝèO öΝä3≈tΡö‘§θ|¹ §ΝèO öΝà6≈oΨø)n=yz ô‰s)s9uρ

y7è?ó÷s∆r& øŒÎ) y‰àfó¡n@ āωr& y7yèuΖtΒ $tΒ tΑ$s% ∩⊇⊇∪ šωÉf≈¡¡9$# zÏiΒ ä3tƒ óΟs9 }§ŠÎ=ö/Î) HωÎ)

$yϑsù $pκ÷]ÏΒ ñÝÎ7÷δ$$sù tΑ$s% ∩⊇⊄∪ &ÏÛ ÏΒ …çµtGø)n=yzuρ 9‘$‾Ρ ÏΒ Í_tFø)n=yz çµ÷ΖÏiΒ ×Žöyz O$tΡr& tΑ$s% (

ÏΘöθtƒ 4’n<Î) þ’ÎΤöÏàΡr& tΑ$s% ∩⊇⊂∪ t̍Éó≈¢Á9$# zÏΒ y7¨ΡÎ) ólã÷z$$sù $pκŽÏù t¬6s3tFs? βr& y7s9 ãβθä3tƒ

öΝçλm; ¨βy‰ãèø%V{ ‘ÏΖoK÷ƒuθøîr& !$yϑÎ6sù tΑ$s% ∩⊇∈∪ t̍sàΖßϑø9$# zÏΒ y7¨ΡÎ) tΑ$s% ∩⊇⊆∪ tβθèWyèö7ãƒ

öΝÍκÈ]≈yϑ÷ƒr& ôtãuρ öΝÎγÏ.ù=yz ôÏΒuρ öΝÍκ‰É‰÷ƒr& È÷t/ .ÏiΒ Οßγ¨Ψu‹Ï?Uψ §ΝèO ∩⊇∉∪ tΛÉ)tFó¡ãΚø9$# y7sÛ≡uŽÅÀ

5
$YΒρâõ‹tΒ $pκ÷]ÏΒ ólã÷z$# tΑ$s% ∩⊇∠∪ š̍Å3≈x© öΝèδtsVø.r& ߉ÅgrB Ÿωuρ ( öΝÎγÎ=Í←!$oÿw¬ tãuρ

ôä3ó™$# ãΠyŠ$t↔‾≈tƒuρ ∩⊇∇∪ tÏèuΗødr& öΝä3ΖÏΒ tΛ©yγy_ ¨βV|øΒV{ öΝåκ÷]ÏΒ y7yèÎ7s? yϑ©9 ( #Y‘θãmô‰¨Β

$tΡθä3tFsù nοtyf¤±9$# ÍνÉ‹≈yδ $t/tø)s? Ÿωuρ $yϑçFø⁄Ï© ß]ø‹ym ôÏΒ Ÿξä3sù sπ¨Ψyfø9$# y7ã_÷ρy—uρ |MΡr&

ÏΒ $yϑåκ÷]tã y“Í‘…ãρ $tΒ $yϑçλm; y“ωö7ãŠÏ9 ß≈sÜø‹¤±9$# $yϑçλm; }¨uθó™uθsù ∩⊇∪ tÏΗÍ>≈©à9$# zÏΒ

÷ρr& È÷s3n=tΒ $tΡθä3s? βr& HωÎ) Íοtyf¤±9$# ÍνÉ‹≈yδ ôtã $yϑä3š/u‘ $yϑä38uηtΡ $tΒ tΑ$s%uρ $yϑÎγÏ?≡uöθy™

∩⊄⊇∪ šÏ⇔ÅÁ≈¨Ψ9$# zÏϑs9 $yϑä3s9 ’ÎoΤÎ) !$yϑßγyϑy™$s%uρ ∩⊄⊃∪ tÏ$Î#≈sƒø:$# zÏΒ $tΡθä3s?

Èβ$x.ÅÁøƒs† $s)Ï.sÛuρ $yϑåκèE≡uöθy™ $yϑçλm; ôNy‰t/ nοtyf¤±9$# $s%#sŒ $£ϑn=sù 4 9‘ρáäóÎ/ $yϑßγ9©9y‰sù

≅è%r&uρ Íοtyf¤±9$# $yϑä3ù=Ï? tã $yϑä3pκ÷Ξr& óΟs9r& !$yϑåκ›5u‘ $yϑßγ1yŠ$tΡuρ ( Ïπ¨Ψpgø:$# É−u‘uρ ÏΒ $yϑÍκöŽn=tã

öÏ.øós? óΟ©9 βÎ)uρ $uΖ|¡à.Ρr& !$oΨ÷Ηs>sß $uΖ−/u‘ Ÿω$s% ∩⊄⊄∪ ×Î7•Β Aρ߉tã $yϑä3s9 z≈sÜø‹¤±9$# ¨βÎ) !$yϑä3©9

( Aρ߉tã CÙ÷èt7Ï9 ö/ä3àÒ÷èt/ (#θäÜÎ7÷δ$# tΑ$s% ∩⊄⊂∪ zƒÎŽÅ£≈y‚ø9$# zÏΒ ¨sðθä3uΖs9 $oΨôϑymös?uρ $uΖs9

tβθè?θßϑs? $yγ‹Ïùuρ tβöθu‹øtrB $pκŽÏù tΑ$s% ∩⊄⊆∪ &Ïm 4’n<Î) ìì≈tFtΒuρ @s)tGó¡ãΒ ÇÚö‘F{$# ’Îû ö/ä3s9uρ

$W±„Í‘uρ öΝä3Ï?≡uöθy™ “Í‘≡uθム$U™$t7Ï9 ö/ä3ø‹n=tæ $uΖø9t“Ρr& ô‰s% tΠyŠ#u ûÍ_t6≈tƒ ∩⊄∈∪ tβθã_tøƒéB $pκ÷]ÏΒuρ

ûÍ_t6≈tƒ ∩⊄∉∪ tβρ㍩.¤‹tƒ óΟßγ‾=yès9 «!$# ÏM≈tƒ#u ôÏΒ šÏ9≡sŒ 4 ׎öyz y7Ï9≡sŒ 3“uθø)−G9$# â¨$t7Ï9uρ (

$yϑåκ÷]tã äíÍ”∴tƒ Ïπ¨Ζyfø9$# zÏiΒ Νä3÷ƒuθt/r& ylt÷zr& !$yϑx. ß≈sÜø‹¤±9$# ãΝà6¨Ψt⊥ÏFø.tƒ Ÿω tΠyŠ#u

$‾ΡÎ) 3 öΝåκtΞ÷ρts? Ÿω ß]ø‹ym ôÏΒ …çµè=‹Î6s%uρ uθèδ öΝä31ttƒ …çµ‾ΡÎ) 3 !$yϑÍκÌE≡uöθy™ $yϑßγtƒÎŽãÏ9 $yϑåκyY$t7Ï9

∩⊄∠∪ tβθãΖÏΒ÷σムŸω tÏ%©#Ï9 u!$u‹Ï9÷ρr& tÏÜ≈uŠ¤±9$# $uΖù=yèy_


11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami
bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat:
"Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka merekapun bersujud kecuali iblis.
Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.
12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud
(kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih

6
baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau
ciptakan dari tanah".
13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu
sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguh-
nya kamu Termasuk orang-orang yang hina".
14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka
dibangkitkan".
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang
diberi tangguh."
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau
yang lurus,
17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari
belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang
terhina lagi terusir. Sesungguhnya Barangsiapa di antara mereka mengikuti
kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu
semuanya".
19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana
saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini,
lalu menjadilah kamu berdua Termasuk orang-orang yang zalim."
20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu
auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
21. dan Dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya
saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu)
dengan tipu daya. tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah
aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan
kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?"
23. keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri
Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi
rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang
merugi.
24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu
menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi
sampai waktu yang telah ditentukan".
25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu
mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.

7
26. Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan
pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka
selalu ingat.
27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh
syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga,
ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat
kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-
pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-A’raf/7 : 11-27)

9≅≈n=|Ê ’Å∀s9 $tΡ$t/r& ¨βÎ) îπt7óÁãã ßøtwΥuρ $¨ΨÏΒ $oΨŠÎ/r& #’n<Î) =ymr& çνθäzr&uρ ß#ß™θã‹s9 (#θä9$s% øŒÎ)

.ÏΒ (#θçΡθä3s?uρ öΝä3‹Î/r& çµô_uρ öΝä3s9 ã≅øƒs† $ZÊö‘r& çνθãmtôÛ$# Íρr& y#ß™θム(#θè=çGø%$# ∩∇∪ AÎ7•Β

ÏMt6≈uŠxî ’Îû çνθà)ø9r&uρ y#ß™θム(#θè=çGø)s? Ÿω öΝåκ÷]ÏiΒ ×≅Í←!$s% tΑ$s% ∩∪ tÅsÎ=≈|¹ $YΒöθs% Íνω÷èt/

$¨Ζ0Βù's? Ÿω y7s9 $tΒ $tΡ$t/r'‾≈tƒ (#θä9$s% ∩⊇⊃∪ t,Î#Ïè≈sù óΟçGΨä. βÎ) Íοu‘$§‹¡¡9$# âÙ÷èt/ çµôÜÉ)tGù=tƒ Éb=àfø9$#

…çµs9 $‾ΡÎ)uρ ó=yèù=tƒuρ ôìs?ötƒ #Y‰xî $oΨyètΒ ã&ù#Å™ö‘r& ∩⊇⊇∪ tβθßsÅÁ≈oΨs9 …ã&s! $‾ΡÎ)uρ y#ß™θム4’n?tã

Ü=ønÏe%!$# ã&s#à2ù'tƒ βr& ß∃%s{r&uρ ϵÎ/ (#θç7yδõ‹s? βr& ûÍ_çΡâ“ósu‹s9 ’ÎoΤÎ) tΑ$s% ∩⊇⊄∪ tβθÝàÏ.≈yss9

#]ŒÎ) !$‾ΡÎ) îπt7óÁãã ßóstΡuρ Ü=ønÏe%!$# ã&s#Ÿ2r& ÷È⌡s9 (#θä9$s% ∩⊇⊂∪ šχθè=Ï.≈xî çµ÷Ψtã óΟçFΡr&uρ

!$uΖøŠym÷ρr&uρ 4 Éb=ègø:$# ÏMt6≈uŠxî ’Îû çνθè=yèøgs† βr& (#þθãèuΗødr&uρ ϵÎ/ (#θç7yδsŒ ∩⊇⊆∪$£ϑn=sù tβρçŽÅ£≈y‚©9

∩⊇∈∪ tβρáãèô±o„ Ÿω öΝèδuρ #x‹≈yδ öΝÏδ̍øΒr'Î/ Οßγ¨Ζt⁄Îm6t⊥çFs9 ϵøŠs9Î)


8. (yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara
kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri,
Padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah
kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.
9. bunuhlah Yusuf atau buanglah Dia kesuatu daerah (yang tak dikenal)
supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu
hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik."
10. seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf,
tetapi masukkanlah Dia ke dasar sumur supaya Dia dipungut oleh beberapa
orang musafir, jika kamu hendak berbuat."
11. mereka berkata: "Wahai ayah Kami, apa sebabnya kamu tidak
mempercayai Kami terhadap Yusuf, Padahal Sesungguhnya Kami adalah
orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.

8
biarkanlah Dia pergi bersama Kami besok pagi, agar Dia (dapat)
12.
bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan Sesungguhnya Kami
pasti menjaganya."
13. berkata Ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf
Amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau Dia dimakan serigala,
sedang kamu lengah dari padanya."
14. mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang
Kami golongan (yang kuat), Sesungguhnya Kami kalau demikian adalah
orang-orang yang merugi."
15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke
dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu Dia sudah dalam
sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan
menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada
ingat lagi." (Yusuf/12 : 9-15)
5. Cara Menghindari Sifat Iri dan Dengki
1. Mawas diri (muhasabah), mengakui dalam diri sendiri bahwa irihati –
dengki itu adalah penyakit yang merusak jiwa.
2. Banyak syukur terhadap nikmah yang telah diberikan oleh Allah, betapapun
keadaannya.
3. Punya motivasi tinggi dalam bekerja, dan menghindari motif dalam
melaksanakan sesuatu.
4. Yang dilakukan hari ini harus lebih baik dari kemaren, dan besok harus
lebih baik dari hari ini.
5. Jika melihat orang lain memperoleh nikmat dan memiliki kelebihan,
tanamkan dalam hati bahwa hal itu dia peroleh berkat usaha dan kerja
keras
6. Dalam berusaha bercerminlah kepada orang yang sukses, dalam memanfa-
atkan hasil yang diperoleh lihatlah kepada orang yang tak berpunya.
7. Jika dalam diri ada sifat iri – dengki, segeralah beristighfar, dan mohonlah
perlindungan kepada Allah supaya dijauhi dari sifat iri – dengki

÷ρr& öΝà6Å¡à.Ρr& þ’Îû $tΒ (#ρ߉ö7è? βÎ)uρ 3 ÇÚö‘F{$# ’Îû $tΒuρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ’Îû $tΒ °!

Èe≅à2 4’n?tã ª!$#uρ 3 â!$t±o„ tΒ Ü>Éj‹yèãƒuρ â!$t±o„ yϑÏ9 ãÏ.øóu‹sù ( ª!$# ϵÎ/ Νä3ö7Å™$y⇔ムçνθà.÷‚è?

∩⊄∇⊆∪ 퍃ωs% &óx«


284. kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang
dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah/2 : 284).

C. Riya dan Sombong


1. Pengertian :

9
Riya : memperlihatkan yang bukan sebenarnya. Beramal karena meng-
harapkan pujian orang lain, bukan untuk mencari ridla Allah semata.
‫ﺍﺭﺍﺩﺓ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻳﻄﺎﻋﺔ ﺍﳌﻌﺒﻮﺩ ﻋﺰﻭﺟﻞ ﻟﻠﺤﺼﻮﻝ ﻋﻠﻰ ﺍﳋﻄﻮﺓ ﺑﻴﻨﻬﻢ‬
‫ﻢ‬‫ﻭﺍﳌﱰﻟﺔ ﰱ ﻗﻠﻮ‬
Kehendak hamba untuk taat kepada Allah Azza wa Jalla, untuk mem-
peroleh bagian atau kesan yang baik di hati orang lain dengan ketaatannya itu.
Sombong atau takabbur ialah membesarkan atau membanggakan diri,
menganggap dirinya lebih dari orang lain. Ia merupakan suatu sikap mental
yang memandang rendah terhadap orang lain, sedangkan ia memandang tinggi
dan mulia dirinya sendiri.
2. Ciri Ciri
a. Ciri-ciri Riya :
1. Seseorang akan menambah ketaatannya kepada Allah jika mendapat
pujian dari orang lain, sebaliknya akan mengurangi ketaatannya atau
bahkan meninggalkan ketaatannya sama sekali jika mendengar celaan
atas ketaatannya.
2. Seseorang akan rajin beribadah jika berada di tengah-tengah orang
banyak, dan akan malas jika ia sedang sendirian.
3. Ia tidak bersedekah jika tidak dilihat oleh orang lain
4. Orang riya mengatakan suatu kebenaran dan kebaikan atau berbuat
ketaatan dan kebajikan tidak semata-mata karena Allah, namun
mengharapkan sanjungan dan pujian dari orang lain.
b. Ciri-ciri kesombongan/takabbur :
1. Suka memuji diri sendiri, membanggakan kemuliaan dirinya, hartanya,
ilmunya dan keturunannya.
2. Meremehkan orang lain.
3. Suka mencela dan mengkritik orang lain dengan kritikan yang
destruktif, kesalahan orang lain yang kecil saja diungkapkan tanpa
melihat kesalahan endiri yang lebih besar.
4. Membuang muka jika bertemu dengan orang lain.
5. Berlenggang lenggok (berlebihan) ketika berjalan.
6. Suka berlagak-lagu dalam berbicara.
7. Boros dan pamer dalam harta benda.
8. Berlebih-lebihan dalam berpakaian.
3. Hikmah Dilarangnya Riya dan Sombong
1. Riya itu bertentangan dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Allah
mengancam dengan azab yang menakutkan orang-orang yang suka riya :

tÏ%©!$# ∩∈∪ tβθèδ$y™ öΝÍκÍEŸξ|¹ tã öΝèδ tÏ%©!$# ∩⊆∪ š,Íj#|Áßϑù=Ïj9 ×≅÷ƒuθsù

∩∠∪ tβθãã$yϑø9$# tβθãèuΖôϑtƒuρ ∩∉∪ šχρâ!#tãƒ öΝèδ

10
4.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. orang-orang yang berbuat riya,
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (al-Ma’un/107 : 4-7)
Orang berbuat riya dalam Tafsir al-Thabary dijelaskan bahwa
mereka ketika shalat, tak lain hanyalah ingin mempertunjukan shalatnya
itu kepada manusia, bukan karena ingin mendapat ganjaran Allah dan
bukan pula takut dengan siksa dan murka Allah.
2. Riya akan menyia-nyiakan shadaqah dan akan menghilangkan pahalanya.
Firman Allah :

“É‹©9$%x. 3“sŒF{$#uρ Çdyϑø9$$Î/ Νä3ÏG≈s%y‰|¹ (#θè=ÏÜö7è? Ÿω (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# $y㕃r'‾≈tƒ

È≅sVyϑx. …ã&é#sVyϑsù ( ̍ÅzFψ$# ÏΘöθu‹ø9$#uρ «!$$Î/ ßÏΒ÷σムŸωuρ Ĩ$¨Ζ9$# u!$snÍ‘ …ã&s!$tΒ ß,Ï.Ψãƒ

4’n?tã šχρâ‘ωø)tƒ āω ( #V$ù#|¹ …絟2uŽtIsù ×≅Î/#uρ …çµt/$|¹r'sù Ò>#tè? ϵø‹n=tã Aβ#uθø.|¹

∩⊄∉⊆∪ t͍Ï.≈s3ø9$# tΠöθs)ø9$# “ωôγtƒ Ÿω ª!$#uρ 3 (#θç7|¡Ÿ2 $£ϑÏiΒ &óx«


264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (al-Baqarah/2 : 264).
3. Riya termasuk syirik kecil. Nanti di akhirat Allah akan menyuruh mereka
untuk meminta ganjaran amal baiknya (yang dilakukan dengan riya)
kepada orang tempat ia mempeerlihatkan amalnya. Dalam sebuah hadis
dijelaskan :
‫ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﻭﻣﺎ ﺍﻟﺸﺮﻙ‬،‫ﺍﻥ ﺃﺧﻮﻑ ﻣﺎ ﺃﺧﺎﻑ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﺍﻻﺻﻐﺮ‬
‫ ﺍﻟﺮﻳﺎﺀ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﷲ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﺫﺍ‬: ‫ﺍﻵﺻﻐﺮ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ؟ ﻗﺎﻝ‬
‫ ﺍﺫﻫﺒﻮﺍ ﺍﱃ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻛﻨﺘﻢ ﺗﺮﺍﺅﻥ ﰱ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺎﻧﻈﺮﻭﺍ‬: ‫ﺟﺎﺯﻯ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﺑﺄﻋﻤﺎﳍﻢ‬
. ‫ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﲪﺪ ﻭﺍﻟﻄﱪﺍﱏ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬.‫ﻫﻞ ﲡﺪﻭﻥ ﻋﻨﺪﻫﻢ ﺍﳉﺰﺍﺀ‬
Sesungguhnya aku khawatir terhadap apa yang aku khawatirkan atas
diri kalian yaitu terjadi syirik kecil. Merereka bertanya apa itu syirik kecil
ya Rasulallah ? Rasul menjawab : riya, nanti di hari kiamat Allah swt
berkata : apabila seorang hamba mengharapkan pujian terhadap amalan
yang mereka lakukan, maka Allah menyuruh mereka yang suka riya di
dunia pergi untuk menemui orang tempat ia memperlihatkan amalnya

11
untuk memberikan ganjaran kepada mereka. (HR.Abu Daud, Thabrany
dan Baihaqy).
4. Sombong atau takabbur dapat merusak pergaulan manusia, merenggangkan
hubungan silaturrahim dan menghalangi kasih sayang dan sikap tolong
menolong. Orang sombong suka dibenci orang karena kesombongannya,
orang menjadi enggan bergaul dengannya.
5. Kesombongan menjadikan seseorang menjadi statis, malas berusaha dan
tidak mau lagi melakukan perbaikan hidup karena merasa dirinya sudah
sempurna, mulia, hebat dan terhormat.
6. Orang sombong tidak akan masuk surga, sebagaimana sabda Rasulullah :
. ‫ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬.‫ﻻ ﻳﺪ ﺧﻞ ﺍﳉﻨﺔ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﰱ ﻗﻠﺒﻪ ﻣﺜﻘﺎﻝ ﺫﺭﺓ ﻣﻦ ﻛﱪ‬
Tidak akan masuk surga siapa yang didalam hatinya ada sikap
kesombongan, meskipun hanya sebesar atom. (HR.Muslim)
Firman Allah :

Ÿω ©!$# ¨βÎ) ( $—mttΒ ÇÚö‘F{$# ’Îû Ä·ôϑs? Ÿωuρ Ĩ$¨Ζ=Ï9 š‚£‰s{ öÏiè|Áè? Ÿωuρ

¨βÎ) 4 y7Ï?öθ|¹ ÏΒ ôÙàÒøî$#uρ šÍ‹ô±tΒ ’Îû ô‰ÅÁø%$#uρ ∩⊇∇∪ 9‘θã‚sù 5Α$tFøƒèΧ ¨≅ä. =Ïtä†

∩⊇∪ ΎÏϑptø:$# ßNöθ|Ás9 ÏN≡uθô¹F{$# ts3Ρr&


18. danjanganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan
lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai. (Luqman/31 : 18-19)
4. Cara Menghindari Riya dan Sombong
a. Meluruskan niat setiap kali akan melakukan amal kebajikan, yaitu semata
mencari ridla Ilahi.
b. Menumbuh kembangkan kesadaran bahwa yang dapat memberi ganjaran itu
hanyalah Allah swt (atas dasar iman dan tauhid).
c. Mengikis habis akar-akar kesombongan dalam hati (qalbu) kita, yaitu
dengan cara mengenal diri sendiri dan mengenal Tuhan. Siapa yang benar-
benar mengenal dirinya maka ia akan meiliki sikap tawadlu’, dan siapa
yang mengenal Tuhannya maka tidaklah patut ia menyombongkan diri.
d. Melakukan tindakan preventif terhadap faktor-faktor yang menyebabkan
lahirnya sifat sombong, dengan memperbanyak zikir, amal shaleh dan
berbagi dengan orang lain.

D, Kesimpulan
Iri, dengki, riya dan sombong itu adalah penyakit hati, ia merupakan
kotoran-kotoran yang melekat di istana Tuhan. Tuhan itu Maha Bersih dan ia
cinta akan kebersihan. Ketika istana-Nya kotor maka Tuhan akan malas mendekat
dan berdiam di istana-Nya. Ketika Tuhan mulai menjauh dari kita, maka kearifan

12
dengan sendirinya akan hilang dari hati kita. Nur – ruh Ilahiyah tidak akan
menampakan percikan sinarnya
Seseorang yang hatinya dikotori oleh debu iri, dengki, riya dan sombong
maka sikap bijaksana akan jauh dari dirinya, kasih sayang akan hilang, dan
hatinya menjadi tertutup. Merugilah orang yang hatinya penuh debu penyakit
hati, karena ia akan kehilangan cahaya bathiniyah, kehilangan inspirasi,
kehilangan kreativitas, dan kehilangan rasa belas kasih.
Untuk itu bersihkan hati kita dari debu yang menutupi, yaitu penyakit hati
berupa iri, dengki, riya dan sombong, supaya Tuhan tetap menyinari istana-Nya
yang ada di dalam hati kita berupa nur Ilahiyah, yang memancarkan kedamaian,
keteduhan, kasih sayang antar sesama.
Wallahu a’lam bisshawab.
Cirendeu, 10 Juli 2009

13

You might also like