You are on page 1of 14

1.

HAJI

1.1 DEFENISI HAJI

Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat
dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan
kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan
berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi
pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini
berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam
bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9
Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi
setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari
raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah
haji ini.

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi.Menurut


etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan
menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-
tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang
dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan
Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan
waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari

1
pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf,
mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

1.2 HUKUM HAJI

Haji hukumnya fardu bagi lelaki dan wanita sekali seumur hidup.

Dalil dari Alquran :

.‫وهلل على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيال ومن كفر فإن هللا غني عن العالمين‬

Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam."
Allah Taala mewajibkan haji bagi kaum muslimin pada tahun ke sembilan Hijrah.
Nabi saw. melakukan haji hanya sekali, yaitu haji wada.

Dalil dari hadis:

Rasulullah saw. bersabda, " Islam didirikan di atas lima dasar."


Dalam hadis lain, Rasulullah saw. bersabda, " Tidak ada balasan haji mabrur
kecuali surga. "
Seterusnya Rasulullah saw. bersabda, " Barangsiapa melaksanakan haji tanpa
melakukan kejahatan seksual dan tidak melakukan tindakan kefasikan, maka ia
kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya. "
Juga sabda Rasulullah saw., "Wahai manusia! Sesungguhnya telah difardukan
kepadamu haji, oleh sebab itu berhajilah." Kemudian seorang lelaki berdiri dan
bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah setiap tahun‫ "؟‬Rasulullah saw. diam sampai
pertanyaan tersebut diulang tiga kali. Kemudian beliau bersabda, "Kalau aku jawab
(Ya) maka akan wajib dan kamu sekalian tidak akan mampu melaksanakannya."
Umat Islam sepakat bahwa haji adalah rukun Islam yang ke lima, hukumnya adalah
fardu. Menurut mayoritas ulama, fardunya tidak bersifat segera, tetapi dapat ditunda
dari awal waktu mampu melaksanakannya.

1.3 KEUTAMAAN HAJI

1. Ibadah Haji merupakan salah satu perintah Allah yang harus dikerjakan, bagi
yang mampu.

2. Ibadah Haji merupakan Jihad fi Sabilillah.

3. Ibadah Haji dapat menghapuskan dosa, bagi yang menjalankannya sesuai dengan
    perintah Allah SWT.

2
4. Haji dan Umroh merupakan kifarat/penebus dosa.Ada dosa yang yang hanya
dapat ditebus
    dengan wukuf di Arafah saat Ibadah Haji.

5. Surga adalah balasan bagi Haji yang mabrur.

6. Biaya yang dikeluarkan untuk Ibadah Haji merupakan infaq fi sabilillah

1.4 JENIS HAJI

Haji Tamattu`

Yaitu melaksanakan umrah pada bulan-bulan haram, kemudian melaksanakan haji


di tahun yang sama. Dalam hal ini, seorang muslim yang hendak melaksanakan haji
tamattu` hendaknya berniat tamattu` sejak ia melangkahkan kaki meniggalkan
negerinya, dengan berniat umrah saja seterusnya berihram dan mengucapkan:
‫لبيك اللهم بعمرة متمتعا بها إلى الحج‬
‫ نويت العمرة وأحرمت بها هلل تعالى‬،‫ وتقبلها مني‬،‫اللهم ِإني أريد العمرة فيسرها لى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dengan umrah dan haji secara
tamattu`, Ya Allah! Aku hendak melaksanakan umrah, berilah kemudahan bagiku
dan terimalah umrahku, Aku berniat ihram untuk umrah karena Allah Taala. "
Sesampainya di Mekah, melaksanakan tawaf tujuh putaran dan Sai antara Safa dan
Marwa tujuh putaran juga, lantas tahallul dari ihram dengan mencukur atau
menggunting rambut. Selanjutnya tetap dalam kondisi tidak ihram sampai hari
Tarawiyah yaitu tanggal 8 Zulhijah. Pada saat itu, dia mulai berihram haji dari
tempat tinggalnya dan mengucapkan:
‫ نويت الحج وأحرمت به هلل تعالى‬،‫ وتقبله مني‬،‫لبيك حجا اللهم إِني أريد الحج فيسره لى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilanmu untuk haji, Ya Allah ! Aku hendak
melaksanakan haji, berilah kemudahan bagiku dan terimalah hajiku. Aku berniat
ihram untuk haji karena Allah Taala. "
Kemudian bertalbiah dan dilanjutkan dengan doa:
‫ ال شريك لك‬،‫ إن الحمد والنعمة لك والملك‬،‫ لبيك ال شريك لك لبيك‬،‫لبيك اللهم لبيك‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tiada
sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, segala
nikmat dan segala kekuasaan hanyalah untuk-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. "
‫ شيء حرمته على المحرم‬،‫ من الطيب والنساء‬،‫ وجسدي وجميع جوارحي‬،‫اللهم إني أحرم لك شعري وبشري‬
‫ يا رب العالمين‬،‫وأبتغي بذلك وجهك الكريم‬
Artinya, " Ya Allah! Demi Engkau aku haramkan rambutku, kulitku, tubuhku, dan
seluruh anggota badanku dari wewangian dan wanita, sesuatu yang Engkau
haramkan bagi orang yang sedang ihram. Aku melakukannya semata-mata hanya
karena-Mu, Wahai Tuhan semesta alam. "
Selanjutnya melaksanakan semua amalan yang harus dilaksanakan dalam haji ifrad.
Untuk yang melaksanakan haji Tamattu` diwajibkan membayar dam karena ia telah
bersenang-senang melaksanakan umrah pada bulan-bulan haram. Allah Taala
berfirman yang artinya, " Siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di

3
dalam bulan haji), (dia wajib menyembelih) kurban yang mudah didapat."
Tawaf umrah bagi yang berhaji tamattu` tidak perlu didahului dengan tawaf qudum.
Setelah tahallul pertama (setelah melontar jumrah aqabah dan bercukur) langsung
melaksanakan tawaf ifadah dan Sai antara Safa dan Marwa. Ini adalah pendapat
sebagian besar ulama. Adapun menurut mazhab Hanafi, bagi orang yang berhaji
tamattu` dan belum membawa binatang ternak, tidak dikenakan dam tetapi jika
telah membawa binatang ternak maka hukumnya seperti haji qiran.

Haji Qiran

Yaitu menyatukan ihram untuk umrah dan haji pada satu kali bepergian. Niat ihram
untuk umrah dan haji dalam waktu yang sama dari miqat sambil mengucapkan: ‫لبيك‬
‫حجا وعمرة‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu haji dan umrah." Orang yang sedang berhaji
qiran, sesampainya di Mekah langsung melaksanakan tawaf tujuh putaran, dengan
berlari-lari kecil dalam tiga putaran pertama, kemudian Sai antara Safa dan Marwa.
Selanjutnya menurut mazhab Hanafi dia memulai ibadah hajinya seperti haji ifrad
tetapi menurut sebagaian besar ulama, haji qiran cukup dengan satu tawaf dan satu
Sai, jika sudah selesai ia bertahallul dari umrah dan haji sekaligus.

Haji Ifrad

Yaitu melakukan ihram hanya untuk haji dengan niat haji sejak dari rumah di
kampung asalnya. Memulai ihram untuk haji dilakukan dari miqat dengan
mengucapkan:
‫اللهم إني أريد الحج فيسره لى وتقبله مني‬
Artinya, "Ya Allah! Sesungguhnya aku berniat melaksanakan haji, berikanlah
kemudahan dan terimalah hajiku, " kemudian membaca talbiah. Sesampainya di
kota Mekah, dia langsung pergi menuju Masjidil haram. Di saat melihat Kakbah
disunatkan bertakbir dan bertalbiah. Bagi yang bukan penduduk Mekah diwajibkan
melaksanakan tawaf qudum tujuh putaran, dengan menyelendangkan kain ihramnya
--ke pundak kanan sampai menutupnya dan membiarkan pundak kiri terbuka--,
pada tiga putaran pertama tawaf. Menurut sebagian besar ulama, disunatkan lari-lari
kecil, sedangkan menurut mazhab Maliki, lari-lari kecil pada tiga putaran pertama
ini hukumnya wajib. Khusus untuk penduduk Mekah atau yang mukim di Mekah
tidak wajib melaksanakan tawaf qudum. Seletah tawaf, dilanjutkan dengan Sai
antara Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali, setelah itu menetap di Mekah, dalam
keadaan ihram hingga tiba saat berangkat ke Mina pada hari Tarwiah (tanggal 8
Zulhijah). Wukuf di Mina sampai waktu salat Subuh hari Arafah (tanggal 9
Zulhijah), kemudian menuju Arafah dan wukuf di sana. Salat Zuhur dan Asar
dilaksanakan pada waktu Zuhur (Jamak taqdim). Ketika matahari mulai terbenam,
jamaah haji bertolak menuju Muzdalifah dan melaksanakan salat Magrib dan Isya

4
(jamak takhir) serta bermalam di sana. Ketika matahari terbit di pagi hari raya
Kurban, mereka bertolak menuju Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jamaah haji
baru berhenti membaca talbiah bersamaan dengan lontaran pertama. Kemudian
boleh menyembelih kurban, --opsional-- pada saat ini atau langsung menggunting
rambut. Dengan demikian telah halal baginya segala yang dilarang ketika ihram
kecuali berhubungan dengan wanita (bersenggama). Setelah itu berangkat menuju
Mekah untuk melaksanakan tawaf Ziarah sebanyak tujuh putaran. Bagi yang belum
melaksanakan Sai ketika melakukan tawaf qudum, ia berkewajiban
melaksanakannya antara Safa dan Marwa setelah tawaf ziarah ini. Setelah itu sudah
halal baginya bersenggama dengan wanita. Kemudian kembali ke Mina untuk mabit
(bermalam) sampai melontar tiga jumrah baik dua kali lontaran (tanggal 11 dan 12
Zulhijah) maupun tiga kali melontar (ditambah tanggal 13 Zulhijah). Selanjutnya
berangkat menuju Mekah untuk melaksanakan tawaf wada`.

1.5 LATAR BELAKANG HAJI

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka
warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini.
Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i,
wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai
lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki
segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan
petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah
rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang
dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya
agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan
oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa
dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu
kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri
keda nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara
wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan
Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.

1.6 SYARAT HAJI

Syarat Wajib haji adalah :

 Mampu (kuasa)
 Islam

 Berakal

 Balig

 Merdeka

5
 Ada bekal

 Aman dalam perjalanan.

Syarat-syarat haji menurut Mazhab Hanafi

1. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak sah.
2. Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah.
3. Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa
membedakan antara yang baik dan yang buruk) hajinya diterima. Namun
demikian setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas dari fardu haji.
4. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.
5. Sehat jasmani.
6. Memiliki bekal dan sarana perjalanan.
7. Perjalanan aman.

Tambahan bagi wanita:


1. Harus didampingi suami atau mahramnya.
2. Tidak dalam keadaan iddah, baik karena cerai maupun kematian suami

1.7 RUKUN HAJI

Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji.Jika tidak
dikerjakan maka Hajinya tidak syah

 
Rukun Haji Arti
Ihram Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh
dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh
di miqat
 
Wukuf di Arafah Berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah
 
Tawaf Ifadah Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah
melontar jumroh Aqabah pada tgl 10 Zulhijah
 
Sa'i Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan
Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah Tawaf Ifadah
 
Tahallul Bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan
Sa'i
 

6
Tertib Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada
yang tertinggal
 

1.8 WAJIB HAJI

Wajib adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan, bila ditinggalkan, maka harus
membayar dam.

Wajib Haji 7, yaitu:


1. Ihram dari mikat
2. Wukuf di Arafah
3. Bermalam di Mazdalifah
4. Bermalam di Mina
5. Mencukur atau memotong rambut, mencukur lebih afdal
6. Melempar jumrah
7. Tawaf wada'

1.9 SUNAH HAJI

Sunah menurut mazhab Syafi'i adalah semua pekerjaan yang diperintahkan Allah
tetapi tidak bersifat jazim (tegas), diberi pahala orang yang melaksanakannya, tidak
disiksa orang yang meninggalkannya. Sunah, mandub, mustahab dan tathawwu'
adalah kata-kata sinonim yang memiliki satu arti.

Sunah Haji:
1. Mandi ketika hendak ihram
2. Membaca talbiah
3. Tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau qiran
4. Bermalam di Mina pada malam Arafah
5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf qudum

1.1O KEGIATAN UTAMA IBADAH HAJI

Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:

 Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk
melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
 8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8
Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa
jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan
Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya,
semua jamaah haji harus bermalam di Mina.

7
 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah
melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini
hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan
bermalam Muzdalifah.
 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk
melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali
ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut
atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau
bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua,
dan tugu ketiga.
 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua,
dan tugu ketiga.
 Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada'
(thawaf perpisahan).

1.11 LOKASI UTAMA IBADAH HAJI

Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di
pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan
penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf
hajiArafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu
tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah
berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji
dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan


batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir
setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan:
Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga
diwajibkan untuk menginap satu malam.

Muzdalifah

8
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan
Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah
jumrah di Mina.

Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi
Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak
masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya
menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km
melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan
salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto keadaan dan kegiatan dalam masjid ini.

1.12 TEMPAT BERSEJARAH

Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di


puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah
Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-
5.

Jabal Tsur

Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk
mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung
inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan
orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.

Jabal Rahmah

Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat
turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir
pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.

Jabal Uhud

Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang
dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam
pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul
Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para
syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk
itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.

9
Makam Baqi'

Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang.
Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah
timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi,
putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam
seperti di tanah suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal
peletakan batu nisan lihat Hikmah Ziarah ke Makam Baqi'.

Masjid Qiblatain

Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap
kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan
Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-
tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat
diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa
tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid
berkiblat dua.

1.13PERSIAPAN HAJI

Persiapan Ibadah Haji

1. Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT.
maupun kepada sesama manusia.
 
2. Mempersiapkan mental utk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang
memerlukan ketangguhan, keikhlasan dan ketawakkalan atau kepasrahan kepada
Allah SWT.
 
3. Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah
keluarga yang ditinggalkan.
 
4. Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta kekayaan,
seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.
 
5. Melaksanakan janji yang pernah dinyatakan.
 
6. Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga.
7. Memohon do'a restu kepada kedua orang tua (jika masih hidup)
 
8. Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, khususnya manasik haji.
 
9. Menjaga kesehatan dan mempersiapkan obat-obatan pribadi selama dalam

10
perjalanan haji.
 
10. Mempersiapkan beberapa perlengkapan yang dianggap perlu, diantaranya :

Perlengkapan Pria
a. Baju sehari-hari secukupnya  
b. Kain Ihram 1 atau 2 stel  
c. Ikat pinggang  
d. Keperluan mandi  
e. Kain sarung, 2 buah  
11.
Perlengkapan Wanita
a. Mukena atas saja, minimal 2 buah  
Tunik putih atau rok putih utk ihram 2
b.  
buah
c. Baju sehari-hari secukupnya  
Tudung atau Mukena pendek untuk
d.  
sehari-hari 2 buah
e. Kaos kaki sekitar 6 pasang  
12.
Perlengkapan unruk Pria dan Wanita

Mantel utk tidur (bagi yang tidak kuat


a.  
AC)
b. Selimut tipis  
c. sandal jepis 2 pasang  
Tudung atau Mukena pendek untuk
d.  
sehari-hari 2 buah
e. Kaos kaki sekitar 6 pasang  
Sepatu sandal atau sepatu tertutup yang
f.  
tdk mudah lepas
g. Obat-obatan pribadi  
h. Kantong plastik (kresek) sekitar 10 buah  
i. Gunting kecil utk Tahallul  
j. Payung  
k. Senter  
l. Biaya utk dam, kurban dsb.  

2. UMRAH

11
2.1 DEFENISI UMRAH

Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip
dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual
ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjid Al Haram. Perbedaan umrah
dengan haji adalah waktunya. Umrah bisa dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari,
setiap bulan, setiap tahun), sedang haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa
waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah. Sebagai ritual yang tidak
wajib (banyak ahli hukum Islam menyebutnya sebagai sunnah) bila dilaksanakan
mendapatkan balasan dari Tuhan.

2.2 RUKUN UMRAH

Adapun rukun umrah lebih sedikit daripada haji, yaitu :

 Ihram disertai niat


 Tawaf atau mengelilingi ka’bah

 Sa’i lari-lari kecil antara sofa dan marwa

 Mencukur atau memotong rambut minimal 3 helai

2.3 WAJIB UMRAH

Adapun wajib umrah yaitu :

 Ihram dari miqat yang terbagi menjadi 2, yaitu


 Miqat zamani (batas waktu) yaitu dapat dilakukan sewaktu-waktu

 Miqat makani (batas mulai ihram) seperti halnya haji

 Menjaga diri dari larangan-larangan ihram yang jumlahnya sama dengan


larangan haji.

2.4 LARANGAN IHRAM

Larangan saat Ihram

1. Tidak boleh memotong dan mencabut rambut, memotong kuku, menggaruk


sampai kulit terkelupas atau mengeluarkan darah

12
 
2. Tidak boleh menggunakan parfum, termasuk parfum yang ada pada sabun
 
3. Tidak boleh bertengkar
 
4. Tidak boleh bermesraan
 
5. Tidak boleh berhubungan suami isteri
 
6. Tidak boleh berkata yang tidak baik, berkata porno
7. Tidak boleh menikah atau menikahkan
 
8. Tidak boleh berburu atau membantu berburu
 
9. Tidak boleh membunuh binatang (kecuali mengancam jiwa), memotong atau
mencabut tumbuhan dan segala hal yang mengganggu kehidupan mahluk.
 
10. Tidak boleh ber make-up
 
11. Pria tidak boleh : memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit dan tidak
boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki
 

12. Wanita tidak boleh : menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga
menutup telapak tangan
 

2.5 TATA CARA UMRAH

Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.


2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan
selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup
aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika 'umrotan atau
Labbaikallahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan
suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di
sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik
labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa
syarika laka.
4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum
memasukinya.
5. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar
aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu

13
dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan
menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan
biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di
sebelah kiri.
7. Shalat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di
masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-
Ikhlas pada raka'at kedua.
8. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua
tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u
bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya).
Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha
illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa
kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa shodaqo
'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah
disertai dengan doa.
10. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan
kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit
Marwah.
11. Mencukur seluruh rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari
bagi wanita.
12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah

14

You might also like