Professional Documents
Culture Documents
Percobaan Faktorial dengan rancangan dasar RAK adalah percobaan dimana faktor yang dicobakan lebih
dari satu faktor dan menggunakan RAK sebagai rancangan percobaannya. Rancangan ini dipilih apabila
satuan percobaan yang digunakan tidak seragam, sehingga perlu pengelompokan. Pada prinsipnya
percobaan ini sama dengan percobaan RAKL tunggal yang telah dibahas sebelumnya namun dalam
percobaan ini terdiri dari dua faktor atau lebih.
Pertimbangan penentuan Percobaan Faktorial dengan rancangan dasar RAK hampir sama dengan
pertimbangan RAK satu faktor yang dipilih apabila kondisi lingkungan tidak seragam. Cara-cara
pengelompokan yang tepat, bisa dilihat kembali pada pembahasan RAKL. Penempatan perlakuan-
perlakuan yang merupakan kombinasi dari taraf faktor yang akan dicobakan dilakukan dengan cara yang
sama seperti RAKL. Perhatikan contoh kasus berikut. Suatu percobaan ingin mempelajari pengaruh
pemupukan Nitrogen dan Varietas terhadap hasil produksi yang dilaksanakan di lapangan. Kondisi
lingkungan diperkirakan heterogen. Faktor pemupukan terdiri dari 2 taraf, yaitu 0 kg N/ha (n0) dan 60
kg N/ha (n1). Faktor Varietas terdiri dari dua taraf, yaitu Varietas IR-64 (v1) dan Varietas S-969 (v2).
Percobaan dirancang dengan menggunakan rancangan dasar RAL yang diulang 3 kali. Percobaan
tersebut merupakan percobaan faktorial 2x2 sehingga terdapat 4 kombinasi perlakuan: n0v1; n0v2;
n1v1; dan n1v2. Karena diulang 3 kali, maka satuan percobaannya terdiri dari 4x3 = 12 satuan
percobaan. Satuan percobaan tersebut dibagi kedalam tiga kelompok. Penempatan kombinasi
perlakuan dilakukan secara acak untuk setiap kelompok secara terpisah. Hal ini berbeda dengan
pengacakan pada RAL, dimana pengacakan dilakukan secara menyeluruh, sedangkan pada RAK
pengacakan dilakukan secara terpisah.
Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer
(bisa dilihat kembali pada pembahasan RAKL satu faktor). Pada kasus ini, proses pengacakan dilakukan
dengan menggunakan MS Excel. Buat 12 petak (satuan percobaan) dan satuan percobaan tersebut
diberi nomor dari 1 sampai 12. Meskipun pada RAKL pengacakan untuk setiap kelompok harus
dilakukan secara terpisah, namun dengan menggunakan MS Excel, proses pengacakan tersebut bisa
dilakukan sekaligus, asalkan pengacakan digrupkan berdasarkan kelompok.
2. Lakukan sortasi dengan menekan Toolbar Sort (terdapat di grup Tab Data, Office 2007). Perhatikan
cara pengurutannya: Sorot (select) Range B1:D13. Sortasi hanya dilakukan pada Tiga Variabel
(Perlakuan, Kelompok, dan Angka Acak). Lakukan multi sortasi berdasarkan urutan yang persis
seperti pada contoh di bawah ini, berdasarkan Kelompok, kemudian Angka Acak. Pertaman, MS
Excel akan mengurutkan berdasarkan kelompok, kemudian pengurutan selanjutnya berdasarkan
Angka Acak, sehingga dengan teknik ini, pengurutan angka acak akan dilakukan perkelompok.
Kelompok
I II III
1 = n1v1 5 = n1v1 9 = n0v2
2 = n0v2 6 = n0v1 10 = n0v1
3 = n1v2 7 = n1v2 11 = n1v1
4 = n0v1 8 = n0v2 12 = n1v2
Model linier aditif untuk rancangan faktorial dua faktor dengan rancangan lingkungannya rancangan
acak kelompok adalah sebagai berikut :
Yijk = pengamatan pada satuan percobaan ke-i yang memperoleh kombinasi perlakuan taraf ke-j dari faktor A
dan taraf ke-k dari faktor B
μ = mean populasi
ρk = pengaruh taraf ke-k dari faktor Kelompok
αi = pengaruh taraf ke-i dari faktor A
βj = pengaruh taraf ke-j dari faktor B
(αβ)ij = pengaruh taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B
εijk = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij. εijk ~ N(0,σ2).
Asumsi:
Apabila semua faktor (faktor A dan B) Apabila semua faktor (faktor A dan B)
bersifat tetap bersifat acak
∑α = 0 ; ∑ β = 0 ;
i j α i ~ N(0,σ α 2 ) ; β j ~ N(0,σ β 2 ) ;
bsi
∑ (αβ ) = ∑ (αβ ) =0 ; ε ijk ~ N(0,σ 2 ) bsi
i
ij
j
ij
(αβ )ij ~ N(0,σ αβ 2 ) ; ε ijk ~ N(0,σ 2 )
Hipotesis yang diuji dalam rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan rancangan lingkungan
rancangan acak lengkap adalah:
Analisis Ragam:
Refresentasi data dari model linier Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + ρk + εijk adalah sebagai berikut:
i =1 j =1 k =1 i =1 j =1 k =1 ab abr
k
− FK
ab
JK(A)
∑∑∑ (Yi.. − Y ...)2 = ∑∑∑
Yi .. 2 Y ...2
− Yi .. 2 ∑i (ai )2
i =1 j =1 k =1 i =1 j =1 k =1 br abr ∑i br − FK = rb − FK
JK(B) Y. j . 2
Y ...2 ∑ (b ) 2
i =1 j =1 k =1
. j ...
i =1 j =1 k =1 ar abr ∑ ar
j
− FK = j
ra
− FK
∑ (a b )
i,j
i j
2
= − FK − JKA − JKB
r
JKG ∑∑∑ (Y
i =1 j =1 k =1
ijk − Yij . 2 JKT – JKK – JKA – JKB -JKAB
Tabel analisis ragam percobaan faktorial dengan dua faktor dalam rancangan acak kelompok lengkap
adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Analisis Ragam Rancangan Factorial Dua Factor Dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel
keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Kelompok r-1 JKK KTK
Perlakuan ab-1 JKP KTP KTP/KTG F(α, db-P, db-G)
A a-1 JK(A) KT(A) KT(A)/KTG F(α, db-A, db-G)
B b-1 JK(B) KT(B) KT(B)/KTG F(α, db-B, db-G)
AB (a-1) (b-1) JK(AB) KT(AB) KT(AB)/KTG F(α, db-AB, db-G)
Galat ab(r-1) JK(G) KTG
Total abr-1 JKT
Apabila terdapat pengaruh interaksi, maka pengujian hipotesis terhadap pengaruh utama tidak perlu
dilakukan. Pengujian terhadap pengaruh utama akan bermanfaat apabila pengaruh interaksi tidak
nyata. Kaidah keputusan tolak Ho apabila nilai F > Fα(db1, db2), dan sebaliknya terima Ho.
j
AB KT(AB)
σ + rσ αβ
2 2
σ + rσ αβ
2 2
Galat KTG σ 2
σ2
Galat Baku
Galat baku (Standar error) untuk perbedaan di antara rata-rata perlakuan dihitung dengan formula
berikut (Model Tetap/Model I):
Perbandingan dua rata-rata Faktor A:
2KTG
SED = SY =
rb
Perbandingan dua rata-rata Faktor B:
2KTG
SED = SY =
ra
Perbandingan interaksi dua rata-rata Faktor AxB:
2KTG
SED = SY =
r