Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
sosial. Ini semua dapat dimengerti karna kebanyakan masyarakat memang
mempunyai jenis minuman tertentu yang mengandung alkohol.
Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol
diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian.
Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan
proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi
bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90
menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan
cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan
menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Alkohol termasuk zat adiktif yang terdapat dalam minuman keras, artinya
zat tersebut dapat menimbulkan adiksi (addiction) yaitu ketagian dan
dependensi (ketergantungan). Penyalahgunaan atau ketergantungan Napza
jenis alkohol ini dapat menimbulkan Gangguan Mental Organik. yaitu
gangguan dalam fungsi berfikir, berperasaan dan berperilaku. Karena sifat
adiktifnya itu, maka orang yang meminumnya lama kelamaan tanpa disadari
akan menambah takaran atau dosis sampai pada dosis keracunan (intoksidasi)
atau mabuk.
Efek yang ditimbulkan oleh alkohol berbeda-beda, tergantung dari jumlah
atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Pemabuk atau pengguna alkohol yang
berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus,
penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan
kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat
ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih
buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.
Alkohol merupakan sesuatu yang memabukkan apabila dikonsumsi dan
apabila dikaji menurut ajaran agama maka alkohol merupakan hal yang
dilarang. Larangan agama Islam agar umat menjauhi meminum alkohol bukan
tanpa dasar maupun alasan. Di tinjau dari segala sisi, tidak ada yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh apabila seseorang menjadi pencandu
minuman alkohol. yang ada hanyalah kemudaratan.
2
Allah SWT dalam Alquran jauh-jauh hari sudah mengingatkan: "Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan." (QS Al-Maidah 3:90)
Peringatan itu benar adanya, di jaman serba modern ini, ditengarai alkohol
merupakan penyebab nomor satu kecelakaan lalu lintas dan ketidak
harmonisan rumah tangga. Negara adidaya Amerika Serikat (AS) punya
catatan buruk mengenai hal ini. Selama tahun 1996, dari 17.126 jiwa
meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, 3.732 berhubungan dengan alkohol.
Masih ada lagi dampak negatif alkohol. Penelitian menunjukkan, setiap
konsumsi 2-3 gelas alkohol per hari, pada akhirnya dapat menganggu fungsi
jantung. Studi lain bahkan menyatakan alkohol bisa menimbulkan efek negatif
terhadap fisik bayi yang baru lahir.
Alkoholisme juga dikategorikan sebagai penyakit masyarakat atau sosial
pathology. Sebagai penyakit sosial, jelas alkoholisme merupakan berpengaruh
terhadap masyarakat dalam berbagai bentuk perilaku yang membawa dampak
negatif terhadap masyarakat sebagai akibat pemabukan atau efek alkohol yang
dialami seseorang. Di Indonesia diperkirakan pengguna minuman keras dan
narkoba mencapai 1 – 2 % dari total penduduk atau kira – kira 2 sampai 4 juta
jiwa.Berdasarkan data dan fakta tersebut, untuk melihat sejauh mana
pengetahuan remaja terutama alkoholic terhadap dampak konsumsi minuman
beralkohol, maka dilakukan penelitian ini.
A. Rumusan Masalah
3
3. Sejauh mana minuman beralkohol dapat mempengaruhi
kehidupan remaja dalam hal menghambat keberhasilan yang akan dicapai?
4. Bagaimana minuman beralkohol bisa sangat diminati oleh
kaum remaja?
5. Bagaimana dampak positif dan negatif setelah
mengkonsumsi minuman beralkohol, dan apakah minuman beralkohol
menjadi salah satu syarat dalam hubungan pertemanan untuk menjadi
lebih erat?
6. Bagaimana efek yang terjadi akibat mengkonsomsi
minuman beralkohol dalam hal kesehatan?
7. Bagaimana cara untuk menghindari gaya hidup remaja
yang rentan dengan minuman beralkohol, sehingga terciptanya pola hidup
sehat?
8. Bagaimana kaitan permasalahan minuman beralkohol
terhadap salah satu kebudayaan Indonesia yang memiliki budaya
meminum minuman beralkohol sejak dini?
9. Bagaimana budaya meminum minuman beralkohol
menurut pandangan Agama?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan cara yang
terbaik dalam hal merobah gaya hidup remaja yang erat dengan budaya
meminum minuman beralkohol menjadi pola hidup sehat remaja tanpa
alkohol. Untuk lebih spesifik lagi, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Minuman beralkohol sudah menjadi gaya hidup bagi remaja.
2. Dampak minuman beralkohol terhadap remaja yang merupakan faktor
awal terjadinya penyimpangan-penyimpangan moral dan sosial terhadap
kehidupan bermasyarakat.
3. Pengaruh minuman beralkohol terhadap kehidupan remaja dalam hal
menghambat keberhasilan yang akan dicapai
4
4. Remaja merupakan salah satu golongan masyarakat yang banyak meminati
minuman beralkohol.
5. Dampak positif dan negatif setelah mengkonsumsi minuman beralkohol,
dan minuman beralkohol menjadi salah satu syarat dalam hubungan
pertemanan untuk menjadi lebih erat.
6. Efek yang terjadi akibat mengkonsumsi minuman beralkohol dalam hal
kesehatan.
7. Cara untuk menghindari gaya hidup remaja yang rentan dengan minuman
beralkohol, sehingga terciptanya pola hidup sehat.
8. Kaitan permasalahan minuman beralkohol terhadap salah satu kebudayaan
Indonesia yang memiliki budaya meminum minuman beralkohol sejak
dini.
9. Budaya meminum minuman beralkohol menurut pandangan Agama.
D. Manfaat Penelitian
5
BAB II
METODE PENELITIAN
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Kesehatan dan Café and Lounge.
6
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, ada tiga teknik yang peneliti gunakan, yaitu:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Data Kepustakaan
7
F. Teknik Analisis Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan realibilitas. Pada penelitian kualitatif, temuan atau data dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
8
9
BAB III
STUDI KEPUSTAKAAN
10
Oleh karena itu minuman beralkohol tidak lagi merupakan sesuatu yang
baru dalam masyarakat, minuman beralkohol sudah dikenal sejak lama dan
bersifat merugikan karna dapat memabukkan.
Alkohol merupakan zat aktif yang terdapat dari berbagai jenis minuman
keras, alkohol merupakan zat yang mengandung etanol yang berfungsi
menekan syaraf pusat. Alkohol merupakan salah satu zat yang paling banyak
digunakan dan disalahgunakan karena dapat diterima secara sosial. Ini semua
dapat dimengerti karna kebanyakan masyarakat memang mempunyai jenis
minuman tertentu yang mengandung alkohol.(visimedia,2006:65)
11
cherry), tanaman palem (seperti aren, kelapa, siwalan, nipah), gula tebu dan
gula beet, serta molases.
Lamanya proses fermentasi tergantung kepada bahan dan jenis produk
yang akan dihasilkan. Proses pemeraman singkat (fermentasai tidak
sempurna) yang berlangsung sekitar 1 - 2 minggu dapat menghasilkan produk
dengan kandungan etanol 3 - 8 % Contohnya adalah produk bir. Sedangkan
proses pemeraman yang lebih panjang (fermentasi sempurna) yang dapat
mencapai waktu bulanan bahkan tahunan seperti dalam pembuatan wine dapat
menghasilkan produk dengan kandungan etanol sekitar 7-18 %.
Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman beralkohol
biasanya berkisar sekitar 18% karena pada umumnya khamir tidak dapat hidup
pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%. Jadi untuk
menghasilkan minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih
tinggi, dilakukan proses distilasi terhadap produk yang dihasilkan melalui
proses fermentasi. Kelompok produk yang dihasilkan dinamakan distilled
beverages. Cara produksi yang lain untuk menghasilkan minuman berkadar
etanol tinggi adalah dengan cara mencampur produk hasil fermentasi dengan
produk hasil distilasi. Contohnya adalah produk port wine dan sherry yang
termasuk kelompok fortified wine. Pada produk tertentu, untuk menghasilkan
cita rasa yang diinginkan, dapat dilakukan penambahan bahan-bahan tertentu
seoerti herba, buah-buahan ataupun bahan flavoring.
(http://www.halalguide.info, Dialog Jumat Republika)
12
bahan dimana biji-bijian dan kentang merupakan sumber yang paling umum.
Karakteristik vodka yang utama adalah dilakukannya proses distilasi secara
tuntas sehingga aroma bahan asal sudah tidak tersisa sama sekali. Sedangkan
gin merupakan hasil distilat seperti vodka yang diberi flavor dengan cara
menambahkan herba ataupun jenis-jenis tumbuhan lain khususnya juniper
berries. Nama gin sendiri berasal dari nama minuman genever yang berasal
dari Belanda yang berarti juniper.
Melalui uraian jenis-jenis minuman beralkohol di atas, diharapkan
konsumen muslim menghindarkan diri dari penggunaannya. Ir. Muti
Arintawati MSi, auditor LP POM MUI Kandungan beberapa minuman
beralkohol dapat dilihat pada tabel berikut:
13
Gol B : Kadar etanol 5-20% (Anggur Malaga)
Gol C : Kadar etanol 20-55% (Brandy, Whisky)
• Pasal 3 ayat (2) untuk golongan B dan C: Produksi, Pengedaran,
dan penjualannya ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan.
• Pasal 5 ayat (1) golongan B dan C tidak boleh dijual ditempat
umum kecuali di Hotel, Bar, Restaurant, dan di tempat lain yang
ditentukan oleh Bupati/Walikota, Kepala Daerah Tingkat II dan Gubernur
DKI (Khusus untuk DKI)
• Pasal 5 ayat (2) yang dimaksudkan tempat tertentu itu tidak boleh
dekat tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan tempat tertentu lain yang
ditentukan oleh pejabat tersebut diatas.
14
Dari hadist ini dapat disimpulkan bahwa meskipun hanya kata khamar atau
minuman keras (alkohol) yang tersurat dalam kitab suci Al Qur’an, hal ini
juga berlaku bagi zat atau bahan lainnya seperti ganja, heroin, kokain,
amphetamine dan bahan-bahan lainnya yang akan muncul kemudian juga
haram hukumnya.
Jika diambil pengertian yang tersurat didalam ayat dan hadist tersebut
diatas, maka alkohol hukumnya haram dikonsumsi baik dari segi agama
ataupun UU (undang-undang). Seseorang yang mengkonsumsi alkohol tidak
lagi dapat membedakan mana yang mudharat dan mana yang manfaat, mana
yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram,
mana yang boleh dan yang tidak boleh, serta mana yang melanggar hukum
dan yang tidak melanggar hukum.
15
selanjutnya mengarah ke risiko HIV/AIDS dan penyakit hubungan seksual
lain, serta kehamilan yang tidak dikehendaki. Alkohol juga menghambat
koordinasi, memperlambat reaksi, menumpulkan indera dan menghambat
daya ingat (memori). Ini sangat berkaitan dengan kecelakaan lalulintas yang
sering sekali terjadi dan sudah lama diketahui.
Berikut ini adalah merupakan pengaruh alkohol terhadap Seksualitas:
1. Menurunkan sensitivitas vagina dan klitoris
2. Menurunkan keraguan dan Nervous
3. Kebanyakan: menurunkan kenikmatan seksual
4. Alkohol juga bisa mengurangi kecendrungan untuk memakai
kondom
5. Kelebihan alkohol, kemampuan seks menurun, penis sulit ereksi
6. Alkohol-kecendrungan memaksakan aktivitas seksual jika
diinginkan laki-laki
(Sumber: Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Jakarta: Visi Media,
2006)
16
Alkohol Inhalansia Tembakau Kafein
(ngelem) (Rokok)
Supermarket
tertentu, Toko Toko buku, toko
Supermarket,
minuman, Toko bangunan, Supermarket,
minimarket,
Tempat penjualan jamu, warung, supermarket, minimarket, dan
pedagang eceran,
Circle K, Café & minimarket, warung-warung
warung-warung,
Lounge, Tempat warung-warung
hiburan malam
menyebabkan Meningkatkan
perasaan euforia, kerja otot, gairah
Peningkatan
Mempengaruhi kegembiraan, dan seseorang,
denyut jantung,
koordinasi anggita sensasi kesiagaan, tekanan
tekanan darah,
tubuh, akal sehat, mengambang yang darah, melebarkan
Efek gangguan
tingkat energy, menyenangkan, bronkhus,
konsentrasi, nyeri
dorongan seksual, ilusi sensorik, mengiritasi
kepala, gangguan
dan nafsu makan halusinasi auditoris lambung, produksi
pencernaan
dan visual, agresif, getah lambung
kejang-kejang meningkat
Impotensi,
gangguan lambung, menyebabkan
Menyebabkan
keruakan hati, kerusakan otak,
Penyakit paru-paru, aritma jantung,
Akibat jangka jantung, resiko hati dan ginjal
kanker mulut, vasokonstriksi
panjang kanker, yang ireversibel
jantung koroner pembuluh darah
kemunduran daya dan kerusakan otot
otak
ingat, HIV/AIDS yang permanen
dan kematian
Kelas bawah Golongan kurang Kelas bawah Kelas bawah
Kelas ekonomi hingga kelas mampu/anak hingga kelas hingga kelas
menengah ke atas jalanan menengah ke atas menengah ke atas
Alkohol Inhalansia Tembakau Kafein
(ngelem) (Rokok)
18
Kondisi seperti ini, bila tidak segera diatasi dapat berlanjut sampai dewasa
dan dapat berkembang ke arah yang lebih negatif. Antara lain dapat timbul
masalah maupun gangguan kejiwaan dari yang ringan sampai berat. Apabila
pada kenyataannya perhatian masyarakat lebih terfokus pada upaya
meningkatkan kesehatan fisik semata, kurang memperhatikan faktor non fisik
(intelektual, mental emosional dan psikososial). Padahal faktor tersebut
merupakan penentu dalam keberhasilan seorang remaja dikemudian hari.
Faktor non–fisik yang berpengaruh pada remaja adalah lingkungan, yang
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah serta lingkungan
masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu orang tua atau orang yang
berhubungan dengan remaja perlu mengetahui ciri perkembangan jiwa remaja,
pengaruh lingkungan terhadap perkembangan jiwa remaja serta masalah
maupun gangguan jiwa remaja. Pengetahuan tersebut dapat membantu
mendeteksi secara dini bila terjadi perubahan yang menjurus kepada hal yang
negatif.
19
meningkatnya produksi Kolesterol Jahat (LDL) yang diproduksi dalam hati
(liver) yang disebabkan Stress maupun Depresi karena Tekanan Keadaan yang
mempengaruhi kita pada jaman ini, maka harus meningkatkan konsumsi Menu
Makanan Sehat, sebagai berikut :
20
Nya dan untuk menjalani hidup sebaik mungkin sehingga tidak menggangu
segala aktifitas dan cita-cita yang ingin kita capai.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
i. Visi
21
pula mendukung visi pembangunan kesehatan Republik Indonesia
yaitu “Indonesia Sehat 2010”
ii. Misi
iii. Strategi
22
• Meningkatkan manajemen kualitas pelayanan
kesehatan
• Memperluas kerjasama bidang kesehatan dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan
• Mengoptimalkan Sistim Informasi Kesehatan (SIK)
• Meningkatkan advokasi bidang kesehatan dalam
peningkatan proporsi anggaran bidang kesehatan
• Meningkatkan pembiayaan kesehatan bersumber
daya masyarakat
23
(Sumber: Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2006)
24
2. Badan Narkotika Nasional
25
b. Melaksanakan pencegahan, dan pemberantasan penyalahgunaan
dan pengedaran gelap narkotika, psikotropika, precursor dan bahan
adiktif lainnya, dengan membentuk satuan tugas-satuan tugas yang
terdiri dari unsur-unsur instansi Pemerintah terkait, sesuai dengan
tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing.
26
Di tiap Propinsi, Kabupaten dan Kota, dibentuk Badan Narkotika
Propinsi (BNP) dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK). BNP
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur, dan BNK
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota.
27
(Sumber: Data Mabes POLRI, September 2003)
3. Analisis Poster
28
4.4 POSTER Badan Narkotika Nasional
29
Berikut penjelasan secara menyeluruh apa yang dimaksud dengan
poster dan bagaimana menciptakan sebuah poster yang baik.
Poster merupakan medium komunikasi yang efektif untuk
menyampaikan pesan yang singkat tetapi padat, dan impresif karena
ukuran yang relatif besar. Perbedaan mendasar poster dengan media
promosi lainnya adalah poster dibaca orang yang sedang bergerak,
mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur,
booklet, flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau
sesaat sambil berdiri. Karena itu poster harus dapat menarik perhatian
pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya harus
dimengerti.
30
vertikal atau horizontal dapat digunakan untuk mencapai
keseimbangan, walaupun tidak simetris.
2. Movement, alur baca. Alur baca yang diatur secara sistematis oleh
desainer untuk mengarahkan ‘mata pembaca’ dalam menelusuri
informasi, satu bagian ke bagian lain pada poster.
3. Emphasis, penekanan. Prinsip ini yang terpenting dalam mendesain
poster. Penekanan bisa dicapai dengan membuat slogan / judul, atau
ilustrasi / foto jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan
urutan prioritas. Penekanan bisa dicapai dengan:
- Perbandingan ukuran
- Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar
- Perbedaan warna yang mencolok
- Memanfaatkan ‘white space’ atau bidang kosong
- Perbedaan jenis, ukuran dan warna huruf
4. Unity, kesatuan. Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau
dipisah sedemikianrupa menjadi kelompok-kelompok informasi.
Misalnya nama gedung harus dekat dengan teks alamat. Splash diskon
jangan berjauhan dengan produk yang dimaksud. Kesatuan
dapatdicapai dengan:
- Mendekatkan beberapa elemen desain, dibuat ‘overlapping’
- Menggunakan bidang kotak / lingkaran
- Memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi
- Perbedaan warna background
5. Specific appeal, penampilan / kesan. Poster dirancang untuk keperluan
khusus berdasarkan suatu tema. Hal ini untuk memberikan ‘kesan’
suatu sentuhan yang sesuai dengan produk, acara atau layanan. Poster
untuk parfum wanita sebaiknya terkesan feminin, lembut atau
dekoratif. Poster untuk menjual truk, sebaiknya menggunakan warna-
warna yang berat, huruf-huruf yang tebal dan masif.
31
juga dibutuhkan pengolahan digital yang baik, sehingga poster bisa lebih
menarik dan pesan yang diberikan akan sampai atau dapat diingat oleh
masyarakat yang malihatnya.
32
Sedangkan jika ditinjau dari daerah tempat tinggal tidak menunjukkan
perbedaan mencolok antara kota dan desa dalam hal merokok.
Seperti juga dalam hal merokok, remaja laki-laki yang pernah dan
sekarang masih minum minuman keras, serta yang pernah dan sekarang
masih menggunakan obat/napza menunjukkan persentase yang jauh lebih
tinggi daripada perempuan. 42,2 persen remaja laki-laki di kota dan 35,7
persen remaja laki-laki desa yang pernah minum minuman keras dan
sekitar 3 persen remaja wanita (kota dan desa) yang pernah minum
minuman keras. Perlu dicatat disini bahwa yang dimaksudkan dengan
minum minuman keras adalah dalam arti memang sengaja minum untuk
mabuk, jadi bukan seperti yang dilakukan dalam upacara adat atau agama
tertentu.
Sedangkan 22,4 persen remaja laki-laki dikota dan 10,4 persen remaja
laki-laki di desa, pernah menggunakan obat terlarang atau napza. Jika
dilihat jumlah remaja yang pernah pakai napza tersebut, yang sekarang
masih pakai obat hanya 7,1 persen (untuk remaja laki-laki kota), 8 persen
untuk laki-laki desa) berarti sudah ada kesadaran dari beberapa pemakai
napza untuk tidak meneruskan kebiasaannya memakai obat. Tetapi
walaupun demikian diharapkan organisasi dan lembaga yang beraktivitas
dalam memerangi narkoba
Persentase Laki-laki Pemakai Napza
atau napza seperti
Departemen Kesehatan, 25
20
sekolah, LSM serta
15 Kota
organisasi-organisasi
10 Desa
remaja harus tetap 5
melakukan penyuluhan 0
menggunakan masih
dan kampanye anti napza menggunakan
napza
narkoba agar persentase
ini terus menurun.
33
5. Rata-rata Umur Pertama Kali
34
sekitarnya, dorongan untuk mencoba hal-hal baru, dorongan untuk
mencari pengalaman hidup baru termasuk pengalaman mencoba zat
adiktif.
Keluarga
Remaja
35
Perilaku menyimpang
(mengkonsumsi minuman beralkohol)
Dari ketiga kutub tersebut yang sangat menonjol dan yang sangat
berpengaruh besar dalam kehidupan sosial remaja adalah kutub
sekolah, kampus atau lingkungan pergaulan. Remaja memiliki suatu
gejala psikologis yaitu adanya kehidupan akan keterkaitan pada
kelompok atau group secara kuat yang dapat ditemui pada lingkungan
sekolah maupun kampus. Pengaruh tekanan dari kelompok ini
merupakan faktor awal terjadinya penyimpangan perilaku yang
berpengaruh pada kehidupan yang tidak sehat. Perilaku atau gaya
hidup tidak sehat ini didukung oleh rasa solidaritas antar anggota
kelompok yang mengakibatkan remaja terjerumus pada pengaruh-
pengaruh buruk seperti mengkonsumsi minuman beralkohol,
melakukan kerusuhan atau kejahatan dan perilaku beresiko lainnya.
b. Kutub Keluarga
36
Suasana kehidupan rumah tangga yang tidak kondusif bagi
perkembangan jiwa anak adalah antara lain:
c. Kutub Masyarakat
37
• Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam
bahkan sampai dini hari seperti diskotik (tempat dugem), pub,
karaoke, café and lounge yang menyediakan minuman beralkohol
• Terdapatnya tempat-tempat pelacuran, misalnya di warung
remang-remang ditempat umum (jalanan) dan lokalisasi
• Banyaknya penerbitan, tontonan, TV dan sejenisnya yang
memperlihatkan atau mempertontonkan kehidupan glamor
• Sering terjadi tindak kekerasan, kriminalitas (premanisme)
dan tawuran antar warga dan antar sekolah
• Kesenjangan sosial
• Tempat-tempat penjualan minuman beralkohol baik secara
terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi
• Lingkungan yang membiarkan maraknya penjualan atau
mengkonsumsi minuman beralkohol
• Lemahnya hukum
• Bisnis yang terorganisir yang ditutup-tutupi oleh
masyarakat sendiri (toko atau warung yang menjual minuman
beralkohol)
38
• Rasa solidaritas berlebihan
• Punya keinginan untuk selalu menonjol
• Memiliki fasilitas berlebihan
• Lari dari rasa bosan
• Coba-coba/iseng/penasaran
• Senang-senag (just for fun)
• Mengikuti trend
• Agar diterima dalam suatu group
• Pelarian dari suatu masalah
• Pengertian yang salah bahwa sekali-sekali tidak masalah
• Tidak berani/tidak dapat berkata “tidak” terhadap ajakan
atau iming-iming
Sekilas kita mengulas balik sejarah kota Bandung yang memiliki cerita
tentang Bandung Lautan Api pada zaman penjajahan Inggris dan Belanda
setelah kemerdekaan. Bandung saat itu dibumi hanguskan bertepatan pada
tanggal 24 Maret 1946, hal ini merupakan suatu keputusan yang diambil
melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan dan pada hari
itu Kolonel Abdul Haris Nasution mengumumkan hasil musyawarah
tersebut dan memerintahkan masyarakat untuk meninggalkan kota
Bandung. Malam itu pembakaran kota berlangsung besar-besaran. Api
menyala dari masing-masing rumah penduduk yang membakar tempat
tinggal dan harta bendanya, kemudian makin lama menjadi gelombang api
yang besar. Ini merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI tidak
akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar.
39
Setelah berpuluh-puluh tahun lamanya, kini kota Bandung merupakan
kota yang maju dan berkembang terus-menerus. Mulai dari pembangunan
perkantoran, tempat perkuliahan, mall, dan sarana lainya mengakibatkan
kota Bandung atau dengan sebutan kota Kembang ini mengalami
peningkatan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh pertumbuhan
penduduk dan pendatang dari luar kota yang kuliah, bekerja dan akhirnya
menetap di kota Bandung. Kota Kembang ini memiliki penduduk
2.296.848 jiwa pada tahun 2006 (BPS Kota Bandung Tahun 2006) dengan
jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.160.300 jiwa dan penduduk
perempuan sebesar 1.136.548 jiwa.
40
tempat penjualan seperti: Dago34, Taurus, Supermarket Setiabudi, Toko
jamu, WI, hingga warung-warung yang berada dipelosok daerah. Dengan
adanya fasilitas tersebut, remaja sebagai golongan masyarakat yang mudah
terpengaruh dengan minuman beralkohol akan menimbulkan banyak
permasalahan sosial, mulai dari perkelahian, pemerkosaan, pencurian, sex
bebas dan kekerasan lainnya.
41
B. Pembahasan
• What (apa)
42
Apa akibat yang ditimbulkan dari hal tersebut? Penyakit hingga
kematian, perkelahian (kekerasan), sex bebas, pemerkosaan
dan perilaku menyimpang lainnya
Apa kerugian jangka panjang yang akan terjadi? Rusaknya
moral dan hilangnya generasi penerus bangsa yang berpotensi
dalam hal membangun Indonesia lebih baik dan lebih maju dari
saat ini
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari hal tersebut?
Melakukan upaya penyuluhan, kampanye anti alkohol,
memberikan pengetahuan akan bahaya minuman beralkohol,
mengurangi jalur distribusi minuman beralkohol (oleh
pemerintah) serta mengajak remaja untuk melakukan hal-hal
yang bersifat positif
• Who (siapa)
43
menghancurkan Indonesia dengan cara merusak generasi
penerus bangsa yaitu remaja
• When (kapan)
• Where (dimana)
• Why (mengapa)
44
Mengapa masalah ini timbul? Pengaruh lingkungan, gaya
hidup, pengaruh globalisasi, westernisasi, serta kurangnya
pengetahuan dan informasi
Mengapa harus dihentikan? Bisa menimbulkan kehancuran
disegala hal (pendidikan, kesehatan, moral maupun dalam hal
kehidupan sosial)
• How (bagaimana)
45
menberikan informasi yang selama ini dikesampingkan atau sama sekali
tidak tau akan bahaya alkohol baik dari sisi kesehatan, sosial, moral dan
pendidikan. Apabila upaya ini dilakukan oleh segala lapisan masyarakat
mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan hingga lingkungan
masyarakat maka dampak dari pengaruh alkohol akan berkurang.
2. SWOT Analysis
46
4.8 Pemecahan Permasalahan Perilaku Menyimpang Remaja Dengan Menggunakan
SWOT Analysis
STRENGTH WEAKNESS
INTERNAL
(KEKUATAN) (KELEMAHAN)
Pada Strategi S-O hal tersebut ditujukan kepada remaja agar memiliki
kegiatan lain untuk menghindari hal-hal yang negatif. Namun pada
Strategi W-O, Strategi S-T dan Strategi W-T lebih ditujukan kepada
pemerintah, masyarakan maupun lembaga terkait yang memiliki kekuatan
untuk menanggulangi permasalah minuman berlalkohol agar dampak
negatif yang terjadi dapat berkurang.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
2. SARAN
48
Lembaga-lembaga tertentu dan Instansi terkait harus turut serta secara
menyeluruh dalam rangka pencapaian kehidupan masyarakat yang terbebas
dari alkohol. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan atau kampanye
terhadap lingkungan remaja, melalui media informasi yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Jakarta: Visi Media, 2006
49
Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda. Jakarta: Badan
Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2004.
50