Professional Documents
Culture Documents
KIMIA DASAR I
PERCOBAAN I
I. TUJUAN PERCOBAAN
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya
dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer
adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap
jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung
sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut)
adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
2. M1 . V1 = M2 . V2
A. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas piala, gelas
ukur, pipet tetes, pipet ukur, pipet gondok, labu takar dan buret.
B. Bahan
1. Membilas buret dengan akuades, kemudian bilas dengan larutan HCl 0,1 M.
2. Mengisi buret dengan larutan HCl 0,1 M.
3. Mencatat volume awal larutan HCl 0,1M.
4. Memundahkan 10 mL larutan NaOH encer (larutan D) kedalam erlenmeyer.
5. Menambah 2-3 tetes indikator metil merah.
6. Mentitrasi larutan dengan erlenmeyer dengan Larutan HCl 0,1 M didalam
buret.
1. Hasil
a. Pembuatan dan Pengenceran Larutan HCl
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
m = 29,90 gr
2.
3.
4.
5.
7.
m = 168,35 gr
8.
9.
m = 99,45 gr
10.
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
erlenmeyer dengan
menggunakan pipet gondok
untuk titrasi I
untuk titrasi II
Berwarna bening
10 mL
2-3 tetes
Merah muda-
Kuning
V NaOH = 12 mL
V NaOH = 11 mL
Vrata-rata = 11,5 mL
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
2.
3.
Berwarna bening
4.
pipet gondok
10 mL
5.
2-3 tetes
6.
Kuning – merah
muda
7.
untuk titrasi I
V NaOH = 12 mL
8.
Diulangi langkah 1-8
Kuning – merah
muda
9.
untuk titrasi II
V NaOH = 11 mL
10.
Dihitung volume rata-rata
Vrata-rata = 11,5
mL
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
m = 0,4 gr
2.
Vakuades = 20 mL
3.
4.
Dipindahkan larutan dari gelas beker ke dalam labu takar 50 mL
5.
6.
7.
8.
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
Dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas kembali dengan larutan HCl yang
akan digunakan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Diisi buret dengan HCl
erlenmeyer dengan
pipet ukur.
metil merah
volume
berwarna bening
2-3 tetes
Berwarna kuning
Perubahan warna:
Kuning-merah
muda
Vtitrasi = 2 mL
Perubahan warna:
Kuning-merah
muda
Vtitrasi = 2 mL
Vrata-rata = 2 mL
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
metil merah
2-3 tetes
Berwarna merah
muda
Perubahan warna:
kuning – merah
muda
Vtitrasi = 1,6 mL
Perubahan warna:
Merah muda –
kuning
Vtitrasi = 4,1 mL
Vrata-rata = 2,85
mL
2. Perhitungan
Diketahui :
= 440,3 gram
1L
= 12,06 M
Diketahui :
MHCl = 12,06 M
VA = 100 mL
Ditanya :
MolaritasA = …..
Jawab :
MA . VA = MHCl . VHCl
MA = 0,5 M
b. Konsentrasi Larutan B
Diketahui :
MA = 0,5 M
VA = 20 mL
VB = 100 mL
Ditanya :
MB = …..
Jawab :
MA . VA = MB . VB
10 = MB . 100
MB = 0,1 M
2. Melalui Titrasi
Diketahui :
MNaOH = 0,1 M
VHCl = 10 mL
VNaOH = 11,5 mL
Ditanya :
NHCl = …..
Jawab :
10X = 1,15
X = 0,115M
Diketahui :
MNaOH = 0,1 M
VHCl = 10 mL
VNaOH = 11,5 mL
Ditanya :
NHCl = …..
Jawab :
NHCl . VHCl = MNaOH . VNaOH
X . 10 mL = 0,1 . 11,5
10X = 1,15
X = 0,115 M
a. Konsentrasi Larutan C
Diketahui :
Mr NaOH = 40 gr/mol
Ditanya :
M NaOH = ….
Jawab :
n=
= 0,01 mol
MNaOH =
= 0,2 M
b. Konsentrasi Larutan D
Diketahui :
MC = 0,2 M
VC = 25 mL
VD = 100 mL
Ditanya :
MD = …..
Jawab :
MC . VC = MD . VD
0,2. 25 = MD . 100
5 = 100 MD
MD = M
Diketahui :
VNaOH = 10 mL
VHCl = 2 mL
MHCl = 0,1 M
NHCl = 0,1 N
Ditanya :
MNaOH = …..
Jawab :
0,2 = 10 . MNaOH
= 0,02 M
Diketahui :
VNaOH = 2,85 mL
VHCl = 10 mL
MHCl = 0,1 M
NHCl = 0,1 N
Ditanya :
MNaOH = …..
Jawab :
0,1 . 10 = X . 2,85
1 = 2,85X
X = 0,35 M
B. Pembahasan
Pada proses pembuatan larutan NaOH, dengan menembakan akuades ke dalam labu
takar sampai pada titik tera, dan kemudian mengocoknya sampai homogen, maka
terjadi reaksi ditandai dengan larutan menjadi panas, terjadi reaksi eksotermal, dan
ketika diencerkan larutan menjadi bening. Reaksi kimia yang terjadi:
Pada titrasi HCl terhadap NaOH, terlihat adanya perubahan warna ketika HCl ditetesi
metil merah. Penggunaan indikator metil merah pada titrasi basa lemah dan amonium
hidroksida karena memiliki pH 4,2 – 6,2. Perubahan warna menjadi kuning,
kemudian berubah menjadi merah muda saat larutan HCl dan metil merah ditetesi
NaOH. Untuk molaritas pengenceran didapatkan sebesar 0,02M. Reaksi kimia yang
terjadi, yaitu
VI. KESIMPULAN
1. Proses yang digunakan untuk menentukan secara teliti konsentrasi suatu larutan
dikenal sebagai standarisasi.
2. Indikator yang digunakan dalam percobaan titrasi menentukan warna yang akan
dihasilkan. Dengan menggunakan indikator yang sesuai maka akan dapat terbaca sifat
larutan tersebut.
3. Hasil perhitungan didapatkan konsentrasi titrasi asam terhadap basa sebesar 0,02
M, titrasi basa terhadap asam sebesar 0,35 M
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.