Professional Documents
Culture Documents
DASAR HUKUM
A. PENGERTIAN
1) Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk Keluarga (Rumah
Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
(Pasal 57 Undang-undang No. 1 Tahun 1974)
B. KETENTUAN - KETENTUAN
Persyaratan :
1. Keputusan Pengadilan Negeri yang mempunyai kekuatan hukum yang pasti.
2. Foto copy kutipan akta perkawinan dari Kantor Catatan Sipil dengan
membawa aslinya.
3. Foto copy Kartu Keluarga dan KTP dengan membawa aslinya.
4. Foto copy kutipan akta kelahiran dengan membawa aslinya
5. Bagi WNI Keturunan agar melampirkan foto copy dokumen orang tua yang
diperlukan dengan membawa aslinya antara lain :
PETUNJUK PRAKTIS PENCATATAN PERKAWINAN DI INDONESIA 2
a. Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia
b. Surat Bukti Ganti Nama ( bila sudah ganti nama )
6. Bagi WNA melampirkan foto copy dokumen orang tua yang diperlukan
dengan membawa aslinya antara lain :
a. Paspor
b. Dokumen Imigrasi
c. Surat Tanda Melapor Diri ( STMD ) dari Kepolisian
1. Setiap permohonan gugatan perceraian antara WNI atau antar WNI dengan
WNA atau antar WNA dengan WNI dan antar WNA sebelum mendapatkan
keputusan Pengadilan Negeri terlebih dahulu harus ada surat keterangan dari
Kantor Catatan Sipil.
2. Setiap peristiwa perceraian antar WNI atau antar WNI dengan WNA atau
antar WNA dengan WNI dan antar WNA yang telah mendapatkan keputusan
Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dicatatkan
pada Kantor Catatan Sipil.
KBRI dalam hal ini, Bidang Konsuler dapat melaksanakan acara pernikahan,
apabila kedua calon penganten berkewarganegaraan Indonesia, beragama Islam
dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan oleh Undang-
Undang Perkawinan No. 1/1974. Untuk pernikahan yang dilangsungkan oleh
KBRI, maka Bidang Konsuler akan memberikan Buku Nikah kepada kedua
penganten sebagaimana Buku Nikah yang diberikan oleh Kantor Urusan Agama
(KUA) dalam setiap perkawinan yang dilaksanakan di Indonesia.
SEPUTAR PERCERAIAN
Persyaratan :
1. Keputusan Pengadilan Negeri yang mempunyai kekuatan hukum yang pasti.
Jawaban :
Gugatan perceraian diajukan oleh suami atau isteri atau kuasanya kepada
Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat. Dalam
hal tempat kediaman tergugat tidak jelas atau tidak diketahui atau tidak
mempunyai tempat kediaman yang tetap, gugatan perceraian diajukan kepada
Pengadilan di tempat kediaman penggugat.
Jika gugatan perceraian karena alasan salah satu pihak meninggalkan pihak lain
selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang
sah karena hal lain di luar kemampuannya maka diajukan kepada Pengadilan di
tempat kediaman penggugat. Gugatan tersebut dapat diajukan setelah lampau 2
Dalam hal gugatan karena alasan antara suami dan isteri terus menerus terjadi
perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi
dalam rumah tangga maka gugatan diajukan kepada Pengadilan di tempat
kediaman tergugat. Gugatan dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi
Pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran itu dan
setelah mendengar pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami
isteri itu (Pasal 22).
Jika gugatan akan diajukan kembali maka harus dengan alasan-alasan yang
berbeda dengan alasan yang sebelumnya.