Professional Documents
Culture Documents
MENGAJAR
FATMA YULIA, MA
Abstraksi
PENDAHULUAN
1
sebenarnya sangat ditekankan tetapi terkadang sulit dilaksanakan disebabkan dana yang
terbatas untuk membelinya.
Namun, perlu digaris bawahi bahwa peranan media tidak akan terlihat manakala
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan
media. Manakala hal itu diabaikan maka media bukan sebagai alat bantu pengajaran tetapi
sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Pengertian media instruksional dapat ditinjau dari dua kata yaitu “ media” dan “
instruksional.” Asal kata media merupakan jamak dari “ medium “ yang berasal dari
bahasa latin yang artinya perantara (Tim AECT,1986:201). Secara etimologi media
diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Tim
AECT:191:205). Secara terminologi sebagaimana yang dirumuskan AECT media adalah
segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi.
Sedangkan insruksional diartikan pembelajaran. Maka dari kedua pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa media instruksional adalah alat bantu yang digunakan sebagai
perantara baik berupa alat-alat elektronik, gambar, alar peraga, buku dan lain-lain yang
digunakan untuk menyalurkan isi bahan ajar kepada si belajar (siswa/mahasiswa).
Namun terkadang pengertian media ini dibedakan dengan peralatan. Media atau
bahan sering disebut perangkat lunak atau software yang berisi pesan atau informasi
pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan seperti OHT, LCD.
Sedangkan peralatan sering disebut dengan perangkat keras atau hardware yang
merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media
tersebut,misalnya OHP (Sadiman,1986:6). Untuk memanfaatkan media yang baik, seorang
pendidik harus mengetahui cara yang tepat dalam memanfaatkan dan memilih media yang
sesuai dengan tujuan pengajaran agar penggunaannya tidak sia-sia.
2
tersebut. Hal ini ditekankan dengan tujuan agar penggunaan materi tidak menjadi
penghalang dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pendidik di ruang kelas dan
diharapkan terjadinya interaksi belajar mengajar yang maksimal (Prastati:1997: 9).
Harapan yang besar tentu saja media menjadi alat bantu yang dapat mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Ketika suatu media akan dipilih dan dipergunakan maka ketika itu pula beberapa
prinsip perlu diperhatikan dan dipertimbangkan pleh pendidik. Prasetyo (1997:15)
menyarankan bahwa dalam pemilihan dan penggunaan media harus mempertimbangkan
beberapa prinsip yaitu:
a. tujuan yang akan dicapai
b. kesesuaian media dengan materi yang akan dibahas
c. tersedianya sarana dan prasarana penunjang
d. karakteristik pendidik
Sementara itu Anderson (1994:21) menambahkan prinsip pemilihan media
didasarkan kepada:
a. Apakah media itu sesuai dengan kebutuhan belajar siswa/mahasiswa (ditinjau dari
segi kebudayaan, usia, kebiasaan belajar dan sebagainya) atau malah
membingungkan mereka?
b. Apakah nilai bahan pelajaran atau perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi,
jumlah siswa yang akan diajarkan materi pelajaran sepadan dengan biaya yang
akan dikeluarkan untuk mendapatkan media tersebut?
c. Apakah diperlukan perlengkapan untuk menggunakan media yang dipilih itu? Jika
ya, apakah sudah tersedia? Apakah pengadaan peralatan itu dapat
dipertanggungjawabkan untuk pelajaran yang bersangkutan?
Selanjutnya Allen memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam
memilih media yang sesuai dengan tujuan instruksional tertentu. Untuk itu ia
menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian
berbagai tujuan belajar sebagai berikut:
3
Jenis media Belajar Belajar Belajar Belajar Menyajikan Mengembang
instruksional/macam informasi pengenalan konsep, prosedur keterampilan kan
belajar faktual visual prinsip dan gerak sikap,opini
aturan dan motivasi
Gambar diam Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah
Gambar hidup Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang
Televisi Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang
Objek 3 dimensi Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
Rekaman Audio Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah
Programmed instruction Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang
Demonstrasi Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang
Buku teks tercetak Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang
Sajian oral Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah sedang
4
2. Proses instruksional menjadi lebih menarik
Media dapat menyampaikan informasi yang didengar (audio) dan dapat dilihat
(visual), sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau
suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap. Media juga dapat
menghadirkan masa lampau ke masa kini, menyajikan gambar dengan warna-warni yang
menarik. Dengan media ini juga dapat membangkitkan keingintahuan (curiosity)
mahasiswa/siswa, menstimulus mereka untuk bereaksi terhadap penjelasan dosen atau
guru, mampu menarik empati peserta didik untuk ikut tertawa atau sedih, memungkinkan
mereka menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka mengkonkritkan sesuatu
yang abstrak dan sebagainya. Singkatnya, media dapat membantu dosen atau guru dalam
menghidupkan suasana kelasnya dan menghindarkan suasana monoton dan membosankan.
5
Dengan mendengarkan guru atau dosennya saja , siswa ataupun mahasiswa mungkin dapat
memahami permasalahnnya dengan baik. Tetapi jika pemahaman itu diperkaya dengan
melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media, pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran pasti akan lebih baik lagi.
6
seleksi ataupun perancangan serta hasil produksi sebagai bagian integral dari program
instruksional (Djamarah: 1997,140). Dalam hal ini perlu diperhatikan manfaat yang pasti
dalam pencapaian dari program itu secara obyektif. Karena alasan inilah maka seseorang
itu tertarik dalam merencanakan dan memproduksi media-media instruksional,
memperhatikan juga perencanaan serta proses instruksional yang sistematik bersamaan
dengan fungsi media tersebut.
D. Jenis dan Karakteristik Media Instruksional
Media pendidikan bermakna lebih luas dari media pengajaran. Media pendidikan
dapat digunakan berbagai bentuk komunikasi seperti pada berbagai kegiatan penerangan,
penyuluhan termasuk pengajaran. Media penajaran dipakai secara terbatas pada situasi
belajar mengajar kendatipun penggunaannya dapat diperluas pada berbagai komunikasi
lainnya (Davies:1981,125).
Berdasarkan jenisnya media dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) bentuk yaitu:
a. Media auditif.
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja.
Karakteristik media ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik verbal (yaitu kata-kata dalam bahasa
lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam
dalam media audio antara lain, radio, alat perekam (recorder), tape recorder, laboratorium
bahasa. Media ini juga harus dilihat sasarannya artinya media ini tidak bisa digunakan
untuk orang tuli atau orang yang mempunyai kelainan pada pendengaran (Knirk:1986,24).
b. Media visual.
Karakteristik dari media ini sangat mengandalkan indera penglihatan. Media ini
ada yang menampilkan gambar diam seperti film strips atau film rangkai, slides film
bingkai, gambar atau lukisan, cetakan (Miarso: 1982,33).
c. Media audio visual.
Karakteristik media ini adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang
pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34).
Anderson (1994:186) membagi jenis media ke dalam sepuluh kelmpok, yaitu:
1. Media audio
7
Media ini terdiri dari pita audio (kaset), piringan audio dan radio. Karakteristik dari
media ini dapat memberikan rangsang pendengaran. Hubungan media ini dengan tujuan
instruksional adalah:
Tujuan kognitif; audio dapat dipergunakan untuk mengajarkan pengenalan kembali
atau pembedaan rangsang yang relevan
Tujuan afektif: suasana mungkin dapat menciptakan musik latar belakang, efek
suara dan lain-lain.
Tujuan psikomotor: dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan verbal.
2. Media cetak
Media ini terdiri dari buku teks terprogram, buku pegangan manual, buku tugas.
Ciri dari media ini adalah mampu memperagakan simbol-simbol verbal dan
representasi gambar diam. Hubungan media ini dengan tujuan instruksional adalah:
Tujuan kognitif: menyampaikan informasi bersifat fakta dan pengenalan kembali
(rekognisi)
Tujuan afrktif : dapat membangkitkan emosi dan menarik dari buku yang ditulis
terjadinya perubahan sikap (change attitude).
Tujuan psikomotor: tidak ada, karena penggambaran gerak sukar disajikan dengan
media ini.
3. Media audio cetak.
Media ini terdiri dari buku latihan yang dilengkapi dengan kaset atau pita audio,
pita, gambar, bahan yang dilengkapi dengan pita suara audio. Hubungannya dengan tujuan
instruksional sama seperti tujuan media audio dan media cetak.
4. Media benda (objek)
Terdiri media nyata dan model tiruan. Karakteristiknya adalah dapat memberikan
rangsang penglihatan, pendengaran dan perabaan. Hubungannya dengan tujuan
instruksional :
Tujuan kognitif: untuk mengajarkan pengenalan kembali dan pembedaan
rangsangan yang relevan.
Tujuan afektif: bila menggunakan alat yang sebenarnya kemungkinan sikap
yang positif terhadap pekerjaan mereka sejak awal latihan.
8
Tujuan psikomotor : memberkan latihan bagi siswa untuk menguji penampilan
dalam menangani materi pekerjaan dan mendemonstrasikan dan mengukur
kemampuan peserta didik.
9
Tujuan psikomotor: memberikan contoh keterampilan yang menyangkut gerak dan
mengajarkan kordinasi antara alat tertentu.
10
seperti video film, kaset audio, film bingkai, auditif jarang digunakan meskipun benda-
benda ini tidak asing lagi bagi kebanyakan dosen.
Oleh karena itu ada baiknya kita mengenal macam-macam media ini dengan
harapan dapat memacu kita untuk mengadakan dan memiliki kompetensi yang cukup
dalam menggunakannya, agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien
dalam mengelola waktu dan melaksanakannya di dalam kelas.
KESIMPULAN
Pengertian media instruksional dapat ditinjau dari dua kata yaitu “media” dan
‘instruksional”. Asal kata media merupakan jamak dari “ medium” yaitu bahasa latin yang
artinya perantara. Secara etmologi media diartikan perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Secara terminologi sebagaimana yang dirumuskan AECT
media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian
informasi. Sedangkan instruksional diartikan pembelajaran.
Pemilihan dan penggunaan media harus mempertimbangkan beberapa prinsip
yaitu: tujuan yang akan dicapai, kesesuaian media dengan materi yang akan dibahas,
tersedianya sarana dan prasarana penunjang serta karakteristik pendidik.
Manfaat khusus bagi media instruksional sebagaimana yang telah diidentifikasinya
yaitu: penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan, proses instruksional menjadi
lebih menarik, proses belajar mahasiswa/siswa menjadi lebih interaktif, jumlah waktu
belajar mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa/mahasiswa dapat ditingkatkan,
proses belajar dapat berlangsung dimana saja, sikap positif mahasiswa/siswa terhadap
bahan belajar maupun terhadap proses belajar dapat ditingkatkan, peran dosen/pendidik
dapat diarahkan kepada cara yang lebih produktif dan aktif.
Media dapat dikelompokkan ke dalam sepuluh bentuk yaitu : media audio, media
cetak, media audio cetak, media benda (objek), media visual diam, media proyeksi dengan
suara, media visual gerak, media visual gerak dan audio, media manusia dan lingkungan,
media komputer (CAI).
BIBLIOGRAFI
11
Gene, L Wilkinson (1984), Media Dalam Pembelajaran (terj). Jakarta: CV Rajawali
Miarso, Yusufhadi (1984). Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali
Davies, Ivor K. (1981). Instructional Technique. New York McGraw-Hill Book Company.
Knirk, Frederick G and Kent L.Gustafon. (1986). Instructional Technology: A Systemic
Approach to Education. New York: Holt, Rinehart and Wiston.
AECT (1986). Defenisi Teknologi Pendidikan (terj) Jakarta: CV Rajawali.
Suparman, Atwi (1993), Desain Instruksional. Pusat Antar Universitas : Jakarta
Anderson.H. Ronald (1994). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran
(terj) Rajagrafindo Persada: Jakarta
Irawan, Prasetyo (1997). Mengajar di Perguruan Tinggi bagian Tiga. Program Applied
Approach. Pusat Antar Universitas: Jakarta.
Kemp, Jerrold.E and Dayton, Deane. K. (1986). Planning and Production Instructional
Media. Fifth edition, Harper and Row publisher: New York.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan (1997). Strategi Belajar Mengajar. Rineka
Cipta: Jakarta
Sadiman, Arif, dkk (1986). Media Pendidikan. RajaGrafindo Persada: Jakarta.
12