You are on page 1of 17

MANFAAT PSIKOLOGI ASI

NAMA ANGGOTA :
Pendahuluan
 Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa
tanding ciptaan Allah untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya
dalam melawan kemungkinan serangan
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam
air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan
air susunya memiliki bentuk paling baik bagi
tubuh bayi yang masih muda. Pada saat
yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-
sari makanan yang mempercepat
pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan
sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk
bayi yang diramu menggunakan tekhnologi
masa kini tidak mampu menandingi
keunggulan makanan ajaib ini.
 Segera setelah lahir, perlu adanya kontak
langsung ibu-anak karena hal ini akan
membentuk ikatan yang pertama setelah
anak lahir. Dengan sendirinya orangtua
akan berinteraksi dengan bayinya melalui
tatapan mata, mengajak bayinya berbicara
dan hal ini sangat mungkin untuk dilakukan
sambil memberikan ASI.
 Keunggulan dan manfaat menyusui dapat
dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek
gizi, aspek imunologik, aspek psikologi,
aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis
dan aspek penundaan kehamilan.
Manfaat psikologi :

 Secara psikologis, ASI juga meningkatkan


perkembangan
attachment (kasih sayang) antara ibu dan
anak.
 Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu
dan bayi membentuk tali kasih. Kontak akan terjalin setelah
persalinan pada saat ibu menyusui bayinya untuk pertama
kali. Keadaan ini akan menumbuhkan ikatan psikologis
antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan
(Bonding). Bayi jarang menangis atau rewel dan akan
tumbuh lebih cepat jika ia tetap berada dekat ibunya serta
disusui secepat mungkin setelah persalinan. Ibu-ibu yang
menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh kasih
sayang. Memberi ASI dapat membantu pertumbuhan dan
kecerdasan bayi.
LANJUTAN….

Kedekatan ibu yang sedang menyusui bayinya,


disadari atau tidak, telah memberikan attachment
kepada si bayi. Dalam teori attachment-nya
Bowlby menyatakan, kualitas attachment
pengasuh (dalam hal ini ibu)
mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap rasa keamanan pada anak dan kapasitas
untuk membentuk hubungan yang baik.
 Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa
ibu mampu menyusui dengan produksi ASI
yang mencukupi untuk bayi. Menyusui
dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying
terhadap bayi akan meningkatkan produksi
hormon terutama oksitosin yang pada
akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
 Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan
perkembangan psikologik bayi tergantung
pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
interaksi ibu-bayi selama menyusui akan mendorong
perkembangan psikologi bayi. Interaksi ini juga
menguatkan ikatan kasih sayang ibu dan bayinya. Bayi
akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan
kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung
ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
 Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih
sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan
seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan
merasa aman dan puas karena bayi merasakan
kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung
ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
 Menurut dr. Utami Roesli, Sp.A “Proses
menyusui ASI tidak hanya sekedar
memberi makan tapi juga mendidik dan
memberikan kebutuhan psychososial”.
Proses menyusui itu merupakan stimulasi
bagi pendidikan anak karena ada kontak
mata, diajak bicara, dipeluk, dan dielus-
elus oleh sang ibu.
 Bagi bayi : Menyusui memberikan manfaat
psikologis kepada bayi karena melalui menyusui ia
merasakan kehangatan dan kedekatan fisik ibunya,
menikmati suara dan wajah ibunya, sekaligus
memuaskan kebutuhan untuk mengisap.
 Bagi Ibu : Sebagai seorang ibu,
menyusui dapat memperoleh manfaat
dengan cara saling berbagi hubungan
unik dan menyenangkan ini dengan bayi.
Aktifitas mengisap sang bayi dapat
mengatasi rasa tidak enak di payudara
yang dipenuhi air susu. Menyusui juga
membantu mengembalikan anda ke
bentuk tubuh semula lebih cepat,
sekaligus membantu uterus cepat
menyusut ke ukuran normalnya. ibu akan
mendapatkan manfaat yang sama,
terjalin keakraban dan komunikasi yang
sehat dan kuat diantara ibu dan bayi.
 Segera setelah lahir, perlu adanya
kontak langsung ibu-anak karena
hal ini akan membentuk ikatan yang
pertama setelah anak lahir. Dengan
sendirinya orangtua akan
berinteraksi dengan bayinya melalui
tatapan mata, mengajak bayinya
berbicara dan hal ini sangat
mungkin untuk dilakukan sambil
memberikan ASI.
1) Bayi sudah mampu melihat,
mendengar, merasa dan melakukan
lebih banyak hal dibandingkan apa yang
diperkirakan oleh manusia di masa lalu
(Landsdown & Walker, 1996). Dengan
demikian, interaksi Ibu (dan Ayah)
dengan anak sangat disarankan agar
rangsangan terhadap indera
pendengaran, penglihatan, sentuhan,
bau (smell), kecap (rasa) sudah diterima
oleh anak. Gendongan, ayunan saat
bayi berada di dalam pelukan
ibu/ayahnya sudah mampu ia rasakan.
LANJUTAN…

 Berarti, bayi dapat merasakan


bagaimana Ibu mendekap
tubuhnya, apakah nyaman atau
menyakitkan. Dia pun dapat
merasakan, dari intonasi dan
volume bicara ibu-ayahnya, seperti
apa perasaan yang menyertai
mereka. Apakah Ibu sedang stres,
tidak sabar, terburu-buru ketika
memberikan ASI, ataukah sangat
menenangkan dan membuat
hatinya tenteram?
2) Sistim penglihatan bayi yang baru lahir
masih terbatas, namun sel-sel reseptor
yang menangkap bayangan benda sudah
berkembang. Di otak, visual cortex yang
mengendalikan mata dan
menginterpretasikan bayangan yang
tertangkap masih dalam proses
berkembang. Bayi akan membuka matanya
lebar-lebar untuk mengamati sekelilingnya
dan tertarik pada tepian objek karena
kontras cahaya gelap-terang dan juga pada
benda yang bergerak, tetapi yang paling ia
sukai adalah melihat wajah manusia.
Lanjutan….
 Coba saja amati, bayi sangat
suka menatap wajah ibunya-
bola mata dan bibir yang
bergerak-gerak.
Ketertarikannya mengamati
wajah ibu mempunyai fungsi
adaptif, bayi dapat
membedakan mana orang
yang akan melindunginya dan
mana yang tidak (dalam
Phelps, 2004).
3) Selanjutnya, sejak lahir, bayi telah
dilengkapi dengan 10.000 macam rasa
yang dapat ia identifikasikan, tetapi
baru mencapai kematangan beberapa
tahun kemudian. Di usia satu hari, bayi
gemar mencicipi rasa manis dan akan
mengernyitkan wajahnya bila diberikan
rasa asam. ASI mempunyai rasa manis,
karena itu bayi menyukai ASI. Bau yang
manis juga disukai bayi , hal ini didapat
dari penelitian Aidan MacFarlane
LanjUTAN…

(Dalam Landsdown Walker, 1996) yang


menemukan bahwa para bayi akan segera
menolehkan kepalanya ke sumber bau
yang manis seperti yang ada pada air susu
ibunya. Dekapan Ibu secara tidak langsung
akan memberi pengalaman pada bayi
melalui ujung-ujung syaraf yang berakhir
di kulit bayi. Syaraf perifer ini sangat
banyak dan berkembang dengan baik,
oleh karena itu bayi yang baru lahir sangat
peka terhadap sentuhan.
THANK YOU

You might also like