Professional Documents
Culture Documents
Oleh
E. Kosmayadi
karena manusia sebagai wakil Allah SWT di muka bumi memikul tugas dan
tanggungjawab yang cukup berat. Oleh karena itu, agar manusia mampu
berkualitas dan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kehendak Allah. Hal itu
Tugas manusia yang pertama adalah menjadi hamba Allah yang taat,
sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat Adz-Dzariyat 56, yang artinya
:”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mengabdi
karena tidak ada tuhan selain Dia. “Sembahlah Allah, sekali-kali tak ada tuhan
Tugas manusia yang kedua adalah sebagai khalifah di muka bumi, yang
dengan pernyataan Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya
seorang khalifah di muka bumi”. Bumi yang merupakan tempat tinggal bagi
ditegaskan oleh Allah dalam Al Quran surat Al-An’am ayat 165 yang artinya
2
kerusakan di muka bumi dan malapetaka akan menimpa manusia itu sendiri
dalam surat Ar-Rum ayat 41 yang artinya :”Telah nampak kerusakan di darat
dan di laut disebabkan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang
benar)”.
melainkan ada kesanggupan dari manusia itu sendiri, setelah makhluk lain
manusia yang sanggup mengemban amanah Allah yang maha berat itu. (QS.Al
Ahzab: 72) .
segala karunia dan ni’mat Allah. Orang yang beriman menyadari bahwa dirinya
telah menerima limpahan kasih sayang yang tak terhingga dari Allah, dengan
diangkatnya derajat manusia yang lebih tinggi dari mahkluk lainnya. Diberinya
akal dan kemampuan berpikir merupakan sarana yang ampuh dalam rangka
3
berkaitan erat dengan penggunaan akal, hati, dan pancaindera untuk berpikir dan
mendekatkan diri kepada Allah.. Alangkah ruginya manusia yang telah banyak
(Allah SWT). Derajat manusia yang tinggi itu dapat jatuh ke tempat yang lebih
melalui pemberdayaan potensi dasar dan karunia yang telah diberikan Allah.
kehilangan jatidirinya.
diharapkan akan menjadi satu kekuatan yang terpadu yang berproses ke arah
Oleh karena itu, pendidikan dalam Islam tidak hanya menekankan kepada
yang tuntas sesuai dengan firman Allah pada surat Al Baqarah ayat 208, yang
pribadi muslim yang beriman dan bertakwa, sesuai dengan harkat dan derajat
orang yang berilmu dan berpendidikan dilukiskan pada ayat berikut. “Allah akan
bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan jika kamu tidak
pertama, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 yang banyak mengandung isyarat-isyarat
pendidikan dan pengajaran dengan makna luas dan mendalam. Prilaku Nabi
yang tinggi.
manusia di dunia ini mengemban tugas dan tanggung jawab yang berat, baik
sebagai hamba Allah maupun sebagai khalifah di muka bumi. Kedua tugas
akhirat kelak. Dengan dilandasi kesadaran dan keyakinan bahwa manusia berasal
amalnya selama hidup di dunia. Pada dasarnya, konsep pendidikan dalam Islam
sepanjang hayat. Berikut ini penulis kemukakan beberapa ayat Al Quran dan
agar potensi tersebut dapat dikembangkan dan perbuatan jahat dapat dihindari.
Dasar-dasar tersebut terdapat dalam al Quran, antara lain surat Al A’raf 172,
yang artinya .
tersebut artinya:
Dalam surat An-Nahl ayat 78, Allah berfirman yang artinya :”Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibumu, (ketika itu) kamu tidak mengetahui
sesuatu pun dan Allah menjadikan bagimu pendengaran dan penglihatan serta
hati”. Dengan demikian, dalam agama Islam, pendidikan bagi manusia memiliki
dasar yang kuat dan sangat penting, agar manusia dapat memenuhi janjinya
sejak masih dalam buaian ibu sampai ke akhir hayat. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad saw, bahwa :”Carilah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat”.
anak-anaknya adalah kedua orang tuanya (ayah dan ibu). Keduanya berkewajiban
orang tuanya, sebagaimana firman Allah QS Al Israa : 24, yang artinya :”Dan
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. Tetapi apabila orangtua
Oleh karena itu banyak juga ayat-ayat Al Quran yang menjadi dasar pentingnya
suatu kelompok manusia, Allah berfirman dalam surat ar Ra’du ayat 11 yang
artinya :”Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka
diperintahkan untuk bekerja keras. Selain itu, seseorang tidak akan memperoleh
apa-apa kalau tidak ada usaha yang dikerjakannya. Setiap orang akan
memperoleh hasil dari apa yang dikerjakannya, sebagaimana firman Allah Surat
selain apa yang telah diusahakannya”. Implikasinya, setiap orang harus diberi
kesempatan untuk berusaha sesuai dengan potensi yang dimilikinya, apalagi bagi
para peserta didik dalam proses belajar. Murid atau siswa tidak akan memperoleh
dan kepentingan umat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan senantiasa
sumber belajar. Seorang peserta didik yang diberi kesempatan untuk belajar yang
Karena setiap orang adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta
Kaitan dengan pentingnya pendidikan bagi umat, Allah berfirman (QS Ali
Imran ayat 104, yang artinya :”Hendaklah ada di antara kamu suatu ummat yang
mengajak kepada kebajikan dan memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang
122 Allah menyatakan bahwa :”Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu
pergi semua (ke medan perang ). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
tentang agama”
terintegrasi dan menyeluruh dengan menggunakan akal dan hatinya (ulil albab)
memberi keteladan, dan melatih umat agar terbiasa dengan prilaku hidup yang
dilandasi nilai-nilai moral yang bersumber dari ajaran agama Islam, diperlukan
hal yang sangat prinsipil, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rosul dan
diterangkan dalam Al Quran bahwa :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosul
itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharapkan
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah”.(QS.Al Ahzab 31). Selain itu diperlukan cara memberikan nasihat yang
baik, cara memberi peringatan yang bijaksana, dan rasa persahabatan. Hal lain
yang tak kalah pentingnya adalah upaya para pendidik agar terjadi proses
penguasaan ilmu oleh para peserta didik, dengan cara diberi kesempatan untuk
tersebut telah berhasil mencapai tujuannya atau belum, manusia sebenarnya tidak
memiliki hak untuk menilai. Karena dimensinya begitu luas, bahkan menyangkut
urusan hati dan keikhlasan yang keberadaanya hanya Allah yang mengetahui.
beberapa indikator yang nampak secara lahiriyah, antara lain tercermin dalam
prilaku sehari-hari yang baik dalam ucapan maupun perbuatan. Seperti yang
tercermin pada akhlak Rosul yang digambarkan oleh Allah, bahwa :”Dan
adalah (a) Benar, yakni ucapan yang sesuai dengan kenyataan, tidak ditambah
dan dikurangi. (b) Sopan santun murid tehadap guru, dan (c) Damai dan
mendamaikan.
terhadap hasil pendidikan Islam secara hakiki. Karena tujuan pendidikan Islam
itu menjangkau ke alam metafisika (akhirat) yang tidak mungkin dapat dinilai
oleh manusia. Yang dapat diobservasi oleh sesama manusia hanyalah cerminan
dari akhlak mulia sebagai hasil pendidikan. Secara individu, manusia dianjurkan
untuk menghitung amalnya sendiri sebelum dihitung oleh Allah kelak di akhirat.
bahwa konsep pendidikan dalam ajaran Islam jangan terjebak dalam konsep