Professional Documents
Culture Documents
co
MAKALAH : PERENCANAAN PENDIDIKAN by Rengganis.Spd,Sh
PERENCANAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi sperti (peristiwa, keadaan, suasana),
tanpa fakta atau data yang kongkrit. Dan persiapan perencanaan harus dinilai. Bangsa
sangat menentukan keberhasilan dari suatu program sehingga bangsa Amerika dan
aplikasinya.
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama boleh dikatakan telah berhasil meletakkan
landasan yang kuat bagi pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Adapun tujuan
Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II), adalah mewujudkan bangsa yang maju dan
mandiri, sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan masyarakat adil makmur
rumuskan pula sebagai sasaran umum ialah terciptanya kualitas manusia dan kualitas
Hasil yang dicapai selama Pembangunan Jangka Panjang I (PJP I), merupakan pula
perwujudan dari suatu rencana pendidikan dan pelatihan selama PJP I sesuai dengan
kondisi bangsa dan masyarakat Indonesia pada waktu itu. Masyarakat semakin
berkembang, semakin cerdas, dan semakin luas pula horison pilihannya, sebagai hasil
II) banyak hal yang perlu di perhitungkan untuk lebih mengarahkan tujuan
Pembangunan Jangka Panjang Kedua, demikian pula sasaran umum yang akan
dicapainya harus lebih rinci agar perkembangannya tidak melebar atau melenceng
tanpa arah yang jelas. Dalam kerangka ini perlu dirumuskan suatu tujuan dan sasaran
yang strategisnyang saya sebut sebagai visi strategis dan rencana strategis
pembangunan pendidikan dan pelatihan menapak abad 21. Dalam alur pikiran inilah
mencapai tujuan Pembangunan Jangka Panjang II, pendidikan dan pelatihan haruslah
berpijak pada dua prinsip pokok, yaitu sifatnya yang komprehensif, dan dinamik. Sifat
pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan tuntutan pasar atau tuntutan
pembangunan nasional. Untuk menjadi bangsa yang mandiri, pada dasarnya tidak ada
satupun sector kehidupan bangsa atau sektor pembangunan nasional yang tidak
dijamah oleh Sumber Daya Manusia Indonesia. Apabila Sumber Daya Manusia
Indonesia tidak dipersiapkan, maka sector-sektor tersebut akan diisi oleh tenaga-
tenaga asing sesuai dengan dinamisme kehidupan dunia dewasa ini yaitu dunia
terbuka. Dunia yang terbuka memungkinkan persaingan antar manusia dan antar
bangsa. Hanya bangsa dan manusia yang terampil, bermutu, akan mampu
tersebut haruslah sejalan dan seiring dengan strategi pembangunan serta prioritas
nasional.
Sesuai dengan arah dan sasaran Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II), maka
dinamika yang hidup di dalam masyarakat Indonesia yang sdemakin tinggi mutu
berarti pula proses perencanaan harus rentan pada perubahan yang hidup di dalam
kehidupan yang nyata dan bukan merupakan rekayasa dari atas atau pemerintah pusat.
menuntut suatu adonan yang serasi antara tuntutan pemerintah pusat dengan
keikutsertaan masyarakat banyak. Kebutuhan pasar, kebutuhan rakyat banyak
proses perencanaan pendidikan dan pelatihan yang semakin dekat dengan kebutuhan
masyarakat.
Perencanaan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan masyarakat masa depan adalah
perencanaan yang didorong oleh mekanisme pasar. Yang berarti tujuan pembangunan
nasional akan lebih dekat dan mendapat support dari masyarakat secara utuh. Dan
selanjutnya dunia masa depan, dunia abad 21 sebagai abad informasi dan kemajuan
ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK), telah dan akan mengubah gaya hidup
masyarakat Indonesia yang sedang menapak kea rah kearah masyarakat industri.
Transformasi masyarakat masa depan menuntut suatu fisi pendidikan dan pelatihan
masyarakat yang akan terjadi. Era teknologi komunikasi akan lebih mendekatkan
manusia satu dengan yang lain, sehingga dinamika tersebut harus ditampung untuk
diprioritaskan pada bidang ekonomi dalam PJP II, akan di support oleh adanya
Sumber Daya Manusia Indonesia yang cerdas dan terampil sesuai dengan kebutuhan
masyarakat global.
Dari berbagai pendapat atau definisi yang dikemukakan oleh para pakar manajemen,
antara lain :
b. Beeby, C.E.
Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam
memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.
proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif
dan efisien dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta
harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis
dengan keputusan-keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun
dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu
jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh
kegiatan lain.
cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga nampaknya dalam hal ini
bidang pendidikan.
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan, siapa
yang menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan
kenegaraan yang merupakan bentuk dan system manajemennya, bagaimana dan siapa
atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu. Juga
masalah bobot u ntuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan pendidikan. Hal ini
dapat diketahui melalui output atau hasil system dari pelaksanaan perencanaan
Dari beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa
masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep
pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi
memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang
1. Tujuan Perencanaan
sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan
antara hasil yang dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusan
kebijaksanaan.
2. Fungsi Perencanaan
seperangkat kegiatan, proses yang sistematis, dan hasil serta tujuan tertentu.
3. proses perencanaan
Perencanaan merupakan siklus tertentu dan dan melalui siklus tersebut suatu
1. Perencanaan yang efektif dimulai dengan tujuan secara lengkap dan jelas.
3. Analisis dan penetapan cara dan sarana untuk mencapai tujuan dalam
suatu proses yang diakui dan perlu dijalani secara sistematik dan berurutan karena
keteraturan itu merupakan proses rasional sebagai salah satu property perencanaan
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan pada hakekatnya merupakan suatu proses yang mengarahkan sebagai usaha
nasional. Pendidikan dan pelatihan sebagai proses sumber daya manusia yang akan
tujuan dan visi normatif pembangunan nasional sebagaimana kekuatan internal serta
kecenderungan-kecenderungan global yang mempengaruhi arah pembangunan
nasional dalam PJP II, maka kita dapat merumuskan visi strategis mengenai
dengan itu perlu dirumuskan. Perencanaan pendidikan dan pelatihan tersebut tidak
lain yaitu suatu proses perencanaan yang efektif dan efisien yang mengandung 3
Dengan proses perencanaan pendidikan dan pelatihan nasional yang demikian bukanlah
dengan pembenahan system agar supaya lebih efektif dan efisien, meningkatkan mutu
proses pembelajaran dan pelatihan, serta materi yang disampaikan di dalam proses.
Tersebut bukan hanya mempunyai kualitas yang tinggi tetapi juga relevan dengan
Rencana yang efektif adalah rencana yang yang menunjang pencapaian tujuan PJP II,
khususnya tujuan strategis PJP II yang telah dijadwalkan pada periode Repelita.
menyiapkan masyarakat industri maju. Suatu masyarakat industri maju memiliki ciri-
ciri yang khusus yaitu masyarakat yang mengenal disiplin. Tanpa disiplin tidak
mungkin industri maju yang menggunakan unsur-unsur posisi tinggi berjalan tanpa
disiplin. Disiplin dalam pekerjaan, di dalam produksi dan di dalam kehidupan. Tidak
ada suatu negara industri maju tanpa kedisiplinan warganya. Oleh karena itu,
telah ditentukan. Bukan berarti bahwa rencana yang telah disepakati tidak dapat
ditawar-tawar lagi. Penyesuaian suatu rencana hanya dapat terjadi apabila kondisi
penyesuaian pelaksanaan.
adalah keterampilan yang dibutuhkan di dalam pasar kerja oleh dunia industri atau
inisiatif.
Demikianlah proses perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif harus dapat
Sistemnya haruslah efektif, artinya tidak ada duplikasi serta program tanpa arah.
Seluruh sistem diberdayakan agar secara cepat dan tepat menunjang pencapaian
tujuan PJP II. Hal ini berarti perencanaan Ppendidikan dan pelatihan haruslah
komprehensif, sebab sumber daya manusia yang aka n dibutuhkan oleh semua sector
pembangunan.
Selama PJP II tujuan ini belum sepenuhnya dapat dilaksanakan sehingga terjadi
berbagai pemborosan dan bermuara kepada angka pengangguran yang semakin besar.
Suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif juga berkenaan
dengan proses pembelajaran. Era informasi dengan cyber learning akan mengubah
seluruh proses belajar baik di dalam system pendidikan sekolah maupun pendidikan
luar sekolah. Oleh karena itu, cyber learning harus direncanakan dan dimanfaatkan
pencapaian suatu tujuan. Dalam hubungan ini, proses perencanaan yang efisien
Dengan demikian proses perencanaan pendidikan dan pelatihan akan dangkal sifatnya
atau akan melenceng dari tujuan nasional karena tidak memperhitungkan kepentingan
sector-sektor lainnya. Oleh sebab itu, kerjasama intern, instansi antar lembaga, antar
departemen di dalam proses perencanaan pendidikan dan pelatihan merupakan syarat
mutlak. Proses kerjasama ini sudah dapat diperlancar dengan adanya teknologi
komunikasi yang canggih. Maka dari itu, dapat dirumuskan secara lebih efisien serta
lebih tepat dan cepat program-program nasional yang mempunyai dimensi antar
sektoral.
Kita telah merencanakan program pendidikan terpisah dari program pelatihan. Namun
maka porsi umur yang diperuntukkan bagi program pendidikan sekolah ialah singkat
dibandingkan dengan porsi umur yang diberikan kepada program pelatihan yang
berjalan seumur hidup. Apabila karakteristik pekerjaan masa depan yang dinamis
akan memberikan relevansi yang tinggi terhadap program pelatihan. Oleh karena itu,
di dalam proses pendidikan dan pelatihan masa depan yang efisien harus lebih
Perencanaan pendidikan dan pelatihan masa depan yang efektif dan efisien tentunya
merupakan suatu tim multi-disipliner. Dan mereka bukan hanya ahli-ahli dalam
bidang pendidikan dan pelatihan melainkan juga dari disiplin-disiplin dari luar
professional akan lebih terbuka. Para akademisi dari berbagai disiplin ilmu
pelatihan yang lebih mantap dan professional. Tim perencana yang multi-disipliner,
membangun suatu system pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan tujuan
strategis dan misi strategis pembangunan serta dapat mengembangkan materi yang
Proses perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan efisien secara mutlak
harus ditopang oleh peneliti (riset). Riset yang dibutuhkan adalah dalam dua bidang,
yaitu bidang kebijakan dan dalam bidang intern pendidikan. Pelaksanaan riset
kebijakan pendidikan dapat dilaksanakan oleh badan pemerintah tetapi juga oleh
Dari berbagai konsep pendidikan dan pelatihan berasal dari pinjaman atau limpahan
Perencanaan yang efisien dalam sector pendidikan dan pelatihan juga diarahkan
kepada terwujudnya suatu kurikulum yang ramping. Kita mengetahui bahwa dewasa
ini, kurikulum sudah sangat berat dengan pengetahuan yang kurang relevan dengan
kehidupan nyata. Era reformasi bukan berarti menghafal dan penguasai semua
informasi dan data yang ada, tetapi bagaimana mengelola informasi yang ada agar
Dengan demikian perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efisien menuntut lebih
negara Uni Eropa dewasa ini. Oleh karena itu, apabila dewasa ini kita mengenal
Kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal di mana seolah-olah yang penting adalah
Kurikulum, maka dalam menjalani abad 21 justru yang penting adalah Kurikulum
merupakan lapisan plasma dari kurikulum itu sendiri. Tentunya Kurikulum Lokal
yang merupakan inti memerlukan persiapan yang berat dan matang di daerah-daerah.
BAB III
PENUTUP
strategis untuk menanpung dinamika masyarakat dan kekuatan serta tantangan global
strategis menghadapi pasar bebas serta kemajuan IPTEK dalam rangka mewujudkan
masyarakat.
4. Perencanaan Pendidikan yang efektif dan efisien meminta suatu keseimbangan antara
kehidupan nyata.
5. Perencanaan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan masyarakat masa depan adalah
6. perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan efisien secara mutlak harus
ditopang oleh peneliti (riset). Riset yang dibutuhkan adalah dalam dua bidang, yaitu
7. Perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efisien menghindari duplikasi yang tidak
Plasma.
DAFTAR PUSTAKA
Suryadi, Ace. Pendidikan, Investasi SDM, dan Pengembangan: Isu.Teori dan Aplikasi.
Pusat Informatika Balitbang Dikbud. Jakarta.1997
Tilaar, H.A.R., Peta Permasalahan Pendidikan Dewa Ini, Perlunya Visi dan Rencana
Strategi Pendidikan dan pelatihan Nasional berorientasi Masa Depan, Seminar Ilmiah
ISKA, November 1997.
Tilaar, H.A.R., Pengembangan Sumber Daya manusia dalam Era Globalisasi, Grasindo,
Jakarta, 1997.
Haddad, Wadi D., The Dynamich of Education Policymaking. The World Bank,
Washington, D.C.
Penyusun
Renggani, S.Pd.SH.
0 komentar:
Poskan Komentar
Arsip Blog
▼ 2008 (1)
o ▼ Maret (1)
MAKALAH : PERENCANAAN PENDIDIKAN
► 2007 (14)
o ► Desember (2)
PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT MENUJU
OTONOMI DAER...
BAB I KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU DALAM
SEBUAH ...
o ► Oktober (2)
ARTICLE : EDUCATION WITH VISION OF IS GLOBAL
(Comp...
ARTIKEL : PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL
(Penyusun:...
o ► Juli (10)
PERKENALAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GURU SD MELALUI
SIARAN RA...
GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN
PEPER PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN
JARINGAN...
MULTIPLE INTELEGENCE (KECERDASAN MAJEMUK)
STRATEGI MENCIPTAKAN MANUSIA BERSUMBER DAYA
UNGGUL...
MAKALAH : PERANAN PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH
MAKALAH : MODEL INOVASI E-LEARNING
MAKALAH TENTANG : PEMANFAATAN TEKNOLOGI
PROFIL RENGGANIS