Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Meteorologi - Klimatologi
Yang dibina oleh Bapak Dwiyono Hari Utomo
Oleh :
Kelompok 4
Wahyu Wardani 106351400649
Antis RR Diniy 106351400659
Massa Udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya mencapai ribuan meter dari
permukaan tanah dan meluas sampai ribuan kilometer persegi. Suhu dan kelembapannya
serba sama dalam arah mendatar.
Karakteristik cuaca dalam massa udara bergantung pada dua sifat dasar, yaitu
sebaran suhu ke arah tegak dan kadar airnya. Sebaran suhu ke arah tegak menyatakan
kemantapan massa udara. Karena kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertikal di
dalam massa udara, maka sebaran uap air ke arah atas, bentuk kondensasi dan jumlah
curah hujan, semuanya ditentukan oleh sebaran suhu ke arah tegak.
Agar suatu massa udara dapat terbentuk, udara harus berdiam atau bergerak untuk
waktu yang lama di atas daeah luas yang memiliki daerah seragam. Selain itu, angin
lemah dan sifat permukaan yang seragam juga harus terdapat bersama-sama dalam
pembentukan massa udara. Angin lemah mengakibatkan udara akan berada di atas
wilayah sumber lebih lama, sehingga mendekati keseimbangan dengan wilayah itu.
Beberapa sifat pokok wilayah yang menentukan sifat massa udara adalah suhu dan
apakah wilayah tersebut berupa daratan atau lautan.
Massa udara dibagi menjadi enam kategori berdasarkan karakteristik iklim
(temperatur dan kelembapan) dari tempat terbentuknya.
Maritim Tropik merupakan udara tropika yang terbentuk diatas lautan pada
lintang rendah. Udaranya bersifat hangat, lembab, dan tidak stabil.
Daratan Tropik merupakan udara tropik daratan yang terbentuk diatas daerah
subtropika. Misalnya daerah Afrika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, Dan daerah
Gurun di Afrika (terutama di musim panas). Udara ini bersifat panas, kering, tidak
stabil, dan jarang terdapat awan karena kelembapannya sangat rendah.
Maritim Kutub merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggi diatas
lautan. Pada musim dingin udara maritim kutub relatif dingin dibandingkan kutup
benua atau artika. Pada musim panas udarnya sejuk. Udara maritim kutub bersifat
lembab dan tidak stabil.
Daratan Kutub merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggi diatas
daratan. Udara ini memiliki sifat yang serupa dengan udara artika tetapi tidak
sedingin udara artika. Massa udara ini tidak terlalu dingin pada musim panas
dengan kelembapan yang berubah-ubah dan kestabilan yang jauh lebih kecil atau
labil.
Maritim Artik merupakan massa udara yang terdapat dalam musim dingin yang
berasal dari lautan.
Daratan Artik merupakan massa udara yang terdapat dalam musim dingin yang
berasal dari daratan.
Udara dingin
Udara dingin
Bidang
diskontinuitas
a b
Udara panas Udara panas
Gambar 1. Massa udara dalam tingkat normal (a) dan tingkat deformasi (b) dalam pembentukan
front.
L : Tekanan rendah
: Isobar
: Arus udara
Dingin : Front dingin di permukaan
: Front panas di permukaan
Dingin Panas
Cb Udara
Front dingin Cc panas Front panas
As
Cu Ac
Udara dingin Udara dingin
Berat Ringan Berat
Gambar 2. Penampang vertikal permukaan front. Front panas : udara panas mendorong udara
yang lebih dingn, front dingin : udara dingin mendorong udara yang lebih panas.
3 Front Penumpukan merupan front yang terbentuk ketika front dingin lebih
berpengaruh daripada front panas.
b. Diisap oleh takenan rendah udara dingin bergerak berputar. Front dingin (4)
mendekati front panas (5). Pada daerah tinggi udara yang panas mengmbun dan
membentuk awan (6), menghasilkan presipitasi.
c. Ketika front dingin lebih berpengruh daripada front panas, udara panas (7) akan
didorong kedaerah lebih tinggi, diatas titik penumpukan (8). Cuacanya tidak stabil
dan berangin (9).
d. Penumpukan akan menghalangi aliran udara panas. Depresi akan mulai menghilang:
angin mulai mereda dan presipitasi berhenti.
Ketika bergerak ke arah khatulistiwa, massa udara artika dan massa udara kutub
benua biasanya mendapat pemanasan dari bawah dan dengan demikian menjadi tidak
mantap. Sering kali, penguapan dari permukaan air hangat atau dari tanah lembab serta
nabatah meningkat kadar lengasnya. Akibatnya, terbentuklah awan gegolak di dalam
massa udara itu. Jika tergabung dalam aliran mensiklon, mungkin pula terjadi
pemumpunan yang mendukung perkembangan ketidakmantapan sepanjang lapisan yang
lebih dalam. Hal ini memungkinkan awan menjadi cukup besar untuk terjadinya hujan
curah. Akan tetapi, yang lebih sering, aliran ke arah selatan di Belahan Bumi Utara
merupakan aliran mengantisiklon. Aliran ini disertai oleh pemberaian yang menimbulkan
lapisan mantap yang membatasi ketinggian terbentuknya awan, walaupun udara tetap
mendapat pemanasan dari bawah.
Struktur massa udara juga berubah akibat pemumpunan atau pemberaian yang
berkaitan dengan pola aliran skala-besar. Pemberaian berhubungan dengan gerakan ke
arah khatulistiwa dan aliran mengantisiklon, yang oleh karena itu cenderung
memantapkan udara dan menghasilkan sungsangan. Sebaliknya, aliran ke arah kutub dan
aliran mensiklon bersifat memumpun, dan dengan demikian cenderung mengurangi
kemantapan. Pengaruh gerakan ini terutama dirasakan pada ketinggian yang lebih besar,
karena jumlah gerakan vertikal (perentangan vertikal akibat pemumpunan dan
penyusutan akibat pemberaian) sebanding dengan ketebalan kolom udara tempat
terjadinya pemumpunan dan pemberaian tersebut.
Daftar Rujukan