Professional Documents
Culture Documents
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah di antara kalian serta berbangga-bangga dalam
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani,
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kalian lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras/pedih dan ada pula ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Kehidupan dunia itu tidak lain kecuali hanya kesenangan yang menipu.” (Al-
Hadid: 30)
Sebagai siswa SMA yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengimani takdir-
Nya, sudah semestinya suka dan duka itu dihadapi dengan syukur dan sabar. Allah Subhanahu wa
Ta’ala menggandengkan dua sifat ini di dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi setiap orang yang banyak
bersabar lagi bersyukur.” (Ibrahim:5)
Al Imam Qatadah –rahimahullahu- menafsirkan ayat di atas dengan mengatakan, “Dia adalah
hamba yang bila diberi bersyukur dan bila diuji bersabar.” (An-Nukat wal ‘Uyun, 3/122)
Rasul yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa mukmin yang sabar
atas musibah/duka yang menimpanya dan bersyukur atas nikmat/suka yang diterimanya akan
mendapatkan kebaikan. Kabar gembira ini tersampaikan kepada kita lewat sahabat beliau yang
mulia Shuhaib Ar-Rumi radhiyallahu ‘anhu. Shuhaib berkata:
Ceramah Agama
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkaranya adalah
kebaikan baginya. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin.
Jika mendapatkan kelapangan ia bersyukur, maka yang demikian itu baik baginya. Dan jika ia
ditimpa kemudaratan/kesusahan1 ia bersabar, maka yang demikian itu baik baginya.” (HR.
Muslim no. 7425)
Apapun yang terjadi, apakah sebuah kelulusan ataukah kegagalan hendaknya semua disikapi
dengan lapangnya dada dan bersihnya hati. Seorang yang beriman kepada Allah dalam
kesehariannya, niscaya akan dapat menyikapi segala kemungkinan dan keadaa apapun dengan
sangat mudah. Sebab janji Allah atas orang yang bertakwa itu adalah sebuah janji yang nyata dan
jelas.
Dan hendaknya pula mereka yang mendapatkan kemudahan atas kelulusannya untuk
senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan dengan semakin mendekatkan diri kepada
Allah diatas sebenar-benarnya ibadah dan ketakwaan. Sarana mendekatkan diri kepada Allah
tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain:
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabb-mu dan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi.” (Al-Hadid: 21)
Maksudnya kita harus berlomba-lomba dalm berbuat kebaikan. Sekecil apapun itu perbuatan
baik atau amal saleh yang kita lakukan.
Begitulah mereka. Sehingga keadaan mereka seperti yang digambarkan Allah subhanahu wa
ta’ala., “Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam, dan pada akhir-akhir malam mereka
memohon ampunan (kepada Allah). Dan, pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin
Ceramah Agama
yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (Adz-Dzariyat: 17-19)
Dari ayat ini dapat tersurat makna bahwa amal saleh yang di sebutkan antaranya melaksanakan
sholat tahajud, membayarkan zakat, dan selalu mohon ampun kepada Allah.
Banyak beramal shalih, akan menguatkan iman kita. Jika kita kontinu dengan amal-amal
shalih, Allah akan mencintai kita. Dalam sebuah hadits qudsy, Rasulullah saw. menerangkan
bahwa Allah berfirman, “Hamba-Ku senantiasa bertaqarrub kepada-Ku dengan mengerjakan
nafilah sehingga Aku mencintainya.” (Shahih Bukhari no. 6137)
Kita harus terus memupuk iman kita karena adakalanya iman kita naik dan turun. Oleh karena
itu, berbuat baik secara terus menerus InsyaAllah akan dapat menjaga keimanan kita.
“Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu agama, niscaya akan Alah mudahkan jalan dia
ke surga.” (HR. Muslim)
Dijelaskan Imam al Faqih Abdurrahman As Sa’di –rahimahullah- “setiap jalan, baik nyata
maupun tak nyata yang dapat mengantarkan seorang hamba untuk mendapatkan ilmu agama,
maka itu termasuk jalan yang disebutkan oleh nabi tsb.” (dlm Fatawa As Sa’diyah, I/623)
Semoga apa yang tertulis oleh tinta ini dapat mengantarkan kita semua terutama untuk teman-
teman menuju ridla Ar Rahman dengan percikan iman. Amiiin…
Ceramah Agama