Professional Documents
Culture Documents
Bag 1
Pengertian Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara
seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan dengan
golongan. Dengan demikian terdapat dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan
hubungan sosial (masyarakat). Terdapat berbagai pendapat tentang kedudukan individu
dan masyarakat ini. Di satu pihak ada yang berpendapat bahwa individu lebih dominan
daripada masyarakat, tetapi di pihak lain berpendapat bahwa masyarakat lebih dominan
daripada individu. Sementara itu terdapat pendapat yang mengambil posisi tengah yang
mengatakan bahwa antara individu dan masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi.
Sejumlah kritik diajukan kepada sosiologi, yaitu 1) sosiologi adalah ilmu yang sulit, 2)
sosiologi hanya merupakan kumpulan dari berbagai kajian ilmu sosial lainnya, dan 3)
tidak ada lapangan yang khusus bagi sosiologi karena objeknya telah banyak digarap oleh
ilmu-ilmu sosial lainnya.
Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat.
Dengan demikian pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para
ahli filsafat yang mengkaji tentang masyarakat. Sosiologi mengalami perkembangan yang
pesat pada abad ke-20, di mana pada masa ini mulai banyak bermunculan berbagai
cabang sosiologi, seperti sosiologi industri, sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, dan
lain-lain. Pemikiran para ahli yang mengkonsentrasikan diri pada masalah kajian sosiologi
ini dibedakan atas tokoh-tokoh sosiologi klasik dan tokoh-tokoh sosiologi modern.
Sosiologi sebagai ilmu sosial yang mempunyai fokus kajian mengenai tingkah laku
manusia mempunyai bidang kajian yang sangat luas, antara lain bidang kajian Sosiologi
Industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan,
Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain.
Dalam melakukan kajiannya, terutama pada masyarakat modern, sosiologi perlu bekerja
sama dengan ilmu-ilmu sosial lainnya membentuk kajian multidisipliner. Antropologi bisa
membantu sosiologi dalam hal metodologi mengingat antropologi mempunyai pengalaman
yang sangat panjang dalam melakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Psikologi bisa
memberi masukan bagi sosiologi dalam hal informasinya mengenai kecenderungan-
kecenderungan yang sifatnya individual. Sementara itu sosiologi juga harus meminta
bantuan ahli sejarah untuk memberi informasi tentang proses historis yang ada dalam
fenomena perubahan sosial
1
Pengertian Interaksi Sosial
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak
terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan
sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,
perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang
ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak
sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan
sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan
reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal
yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.
Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,
adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis
kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh,
penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan
dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi
ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi,
jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan
aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu
yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi
yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang
sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas
bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha
bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi
keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia
berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan
Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi
mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan
kelompok
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk
persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di
mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial
yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan
merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan
kekerasan.
Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan tahapan
interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan untuk
mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting),
meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan
(bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membeda-bedakan
(differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari
(avoiding), dan memutuskan (terminating).
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu,
agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan
ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan
atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara
tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan
atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat
adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga
menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal
interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi
sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
A. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai
proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia
terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi
anggota-anggotanya.
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat.
Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi
reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia
mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh
terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor :
1. Imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
1. Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
1. Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang
untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada
imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
1. Proses simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di
dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan
utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama
dengannya.
A. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara
individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.
Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu
antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak
dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-
perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan
kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango
(yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik,
kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu
berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi,
orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan
badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.
Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
INTERAKSI SOSIAL
Pengertian Interaksi social
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh individu dengan
individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok
dengan dengan kelompok dalam kehidupan social.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan akasi ,
berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan timbale
balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara
individu dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social dimana yang
menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok antau antar kelompok. Menurut
Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-lambang
3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang akan
dating .
4. adanya tujuan yang hendak dicapai.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain
dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak
terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan
sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,
perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang
ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak
sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan
sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan
reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal
yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.
Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,
adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis
kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh,
penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan
dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi
ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi,
jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan
aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu
yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi
yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang
sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas
bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha
bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi
keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia
berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan
Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi
mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan
kelompok
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk
persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di
mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial
yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan
merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan
kekerasan.
Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan tahapan
interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan untuk
mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting),
meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan
(bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membeda-bedakan
(differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari
(avoiding), dan memutuskan (terminating).