Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
HASTOMO
NIM. 5410 /Reguler
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk,
bimbingan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan laporan praktek kunjungan
lapangan di PDAM Sleman, PDAM Gunung Kidul, dan PDAM Kebumen dalam mata
kuliah Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair-B (PAPLC-B) dalam konsep
penyediaan, pengolahan, pendistribusian air , yang dilakukan di PDAM Sleman,
Gunung Kidul, dan Kebumen.
Selama melaksanakan praktek kunjungan lapangan ini penyusun telah banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir.Achadi Budi C,M.Kes sebagai direktur teknik PDAM Sleman. Serta
pembimbing PDAM Gunung Kidul dan Kebumen. Yang tidak dapat kami
sebutkan.
2. Bapak Herman Santjoko, SKM, MSi , selaku pembimbing pada pelaksanaan
praktek lapangan ini.
3. semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan ini,
baik berupa moril maupun materiil sehingga pelaksanaan praktek lapangan ini
dapat selesai, yang tidak dapat sebutkan satu persatu.
Disadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini, semoga bermanfaat
bagi kita.AMIN.
Penyusun
Kepala
Satuan Kepala bagian
bagian umum
pengawas umum
Internal (SPI)
Kepala Kepala
bagian bagian
keuangan umum
Kepala Cabang
Kepala Kepala
bagian bagian
humas umum
Mulai Juli 2006
Telah ada 17
Cabang di Sleman Personalia
Personil
pengolahan
(manusia)
Pengukuran
kualitativ Produksi
kuantitativ mesin
Pemeliharaan
Keuangan
Kaporit
3. infiltration
Gallery
Pelanggan Reservoir
Sumur resapan
Dangkal ± 10 m
Keterangan :
1. sumur bor
air berasal dari sumur bor diolah dahulu melalui proses water treatment
pant baru kemudian dimasukkan dalam reservoir dan di beri kaporit. Setelah
itu ddistribusikan kepada consumer.
2. mata air
air yang berasal dari mata air langsung dikirim kepada pelanggan tanpa
melewati proses dalam reservoir.
3. infiltration gallery
hanya dip roses dalam reservoir dan diberi kaporit kemudian dapat
langsung didistribusikan kepada pelanggan.
AERATOR
RESERVOIR
SUMUR BOR
Qp QsVs
Vs
1. Gambar proses back wash tahap Gambar proses back wash tahap
pertama kedua
(air masuk melalui bagian bawah) (air masuk melalui bagian atas bak)
Head
Sumber air pasir
(meter)
Debit
Liter/detik
Reservoir I (Rejosari)
Kapsitas 50 m3
1. dusun planjan I
2. dusun planjan II 1. Dusun Kanigoro
3. dusun ngalang- 2. Dusun Kelor Lor
alangsari 3. Dusun Kelor Kidul
4. dusun karang
5. dusun sangerang
6. dusun sumber
1. Dusun Ngelo
1. Dusun Baron 2. Dusun Ngalas
2. Dusun Rejosari 3. Dusun Pucung
3. Dusun Sumuran 4. Dusun Karang Kidul
4. Dusun Watu Belah 5. Dusun Karang
5. Dusun Kemadang Kulon 6. Dusun Kelor
6. Dusun Suru 7. Dusun Karang Dewo
7. Dusun Karang Lor I
8. Dusun Karang Lor Ii
9. Dusun Pucung
10. Dusun Tenggang Desa Kemadang I Desa Kemadang I
11. Dusun Ngasem
12. Dusun Kayubimo
1. Dusun Glagah Dusun Sangen I
2. Dusun Guyangan
3. Dusun Karangnongko
4. Dusun Panggang
5. Dusun Kemiri
6. Dusun Ngasem
7. Dusun Gebang
8. Dusun Bareng
9. Dusun Wates
Reservoir V A Reservoir V B
(Reservoir VI)
Keterangan :
Skema diatas adalah jangkauan pelayanan sub system ngobaran secara
keseluruhan secara garis besarnya. Skema diatas menggambarkan alur
distribusi pelayanan sub Ngobaran. Pendistribusian air cukup efisien karena
letak reservoir berada pada letak yang paling tinggi.
1. Desa Dadapayu
2. Desa Ngeposari Reservoir III (POKDADAP)
3. Desa Gombong Kapasitas 300 m3
Bentuk bak PAH ini sebenarnya ada dua macam yaitu bulat seperti gambar diatas
dan bentu kubus dengan konstruksi bangunannya sebagai berikut:
Bangunan bentuk kubus terbuat dari sususnan batu bata pasir, semen, dan
gamping yang bagian atasnya ditutup dengan atap yang terbuat dari seng. Bentuk
PAH ini seperti bak mandi pada umumnya. Ijnlet dan outlet terletak pada suatu
tempat. Bak dengan model ini kurang baik digunakan karena air yang berada
didalamnya mudah tercemar.
Selain kegiatan di atas PDAM gunung kidul juga mempunyai beberapa
rencana kegiatan. Salah satunya adalah program percepatan penyelesaian air
bersih yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2007 dengan penyandang
dana adalah pemerintah Cina, program ini diharapkan dapat membantu
mempercepat penyampaian air dari produsen kepada konsumen sehingga system
distribusinya tidak terlalu rumit lagi.
Intek Ngobaran
Debit 60 l/dtk A1 A2
Dua pump, pipa pompa pompa
p=400m Pipa 1 p=3600 m, Pipa 1 p=2600 m,
Ǿ=300 cm Ǿ=300 cm, Ǿ=300 cm,
Bak Penampungan 1
Congo 500 m3 Reservoir kemiri 18 m3
Gambar 1.6 Skema Rencana Inter Koneksi System Baron Dan Ngobaran
F. Kesimpulan
Setelah melakukan kunjungan ke lapangqan dapat diketahui bahwa proses
produksi yang dilakukan oleh PDAM Gunung Kidul dilakukan secara alamiah
yaitu menggali mata air dengan pengeboran, menghimpun air dari muara air
pantai, air dari gua-gua, dan air hujan, PDAM Gunung Kidul hanya melakukan
pengolahan terhadap sebagian kecil air yang dihasilkan karena biaya yang terlalu
mahal mencapai 20 juta tiap bulan dari rata-rata. Sehingga ini menjadi masalah
kerugian bagi PDAM Gunung Kidul. Pengolahan menggunakan kaporit tidak
digunakan oleh PDAM Gunung Kidul karena keluhan masyarakat pengguna yang
tidak menghendaki adanya bau kaporit sehingga ini memicu kurang bakunya
kualitas air di PDAM Gunung Kidul.
Kendala PDAM Gunung Kidul ada berbagai macam yaitu diantaranya
banyaknya penyumbatan pipa pendistribusian sehiongga memicu kebocoran,
dilihat dari kondisi geografis gunung kidul yang berbukit dan berbatu dengan
tanah yang tandus sehingga dapat mengurangi efisiensi pendistribusian karena
memerlukan pipa yang cukup banyak.
D. Metode
Metode yang dilakaukan yaitu dengan melakukan kunjungan langsung ke
lapangan dengan spesifikasi kunjungan pada unit pengolahan pejagoan yang
disertai dengan penjelasan langsung oleh petugas PDAM Kebumen.
E. Dasar teori:
PDAM Kebumen menggunakan sumber air dari sungai luk ulo sebagai
sumber air bakunya. Karqakteristik sungai luk ulo antara lain: kekeruhan
mencapai 500 NTU pada waktu musim hujan, sedangkan pada waktu musim
kemarau debit air baku yang ada di sungai luk ulo hanya sekitar 100 liter/detik
(tahun 2006 debit air tersebut lebih dari 200 liter/detik). Fluktuasi debit
mantap aliran sungai paling kecil terjadi setiap 10 tahunan. Di dasqar
pengambilan (dasar aliran sungai) terdapat kedung denagn diameter 25 meter
dan kedalaman 15 meter. Kandunagan partikel (pasir, kerikil, dll) yang
terkandung dalam air di luk ulo cukup tinggi tetapi kandungan kimianya masih
di bawah standart yang diperbolehkan. Pencemaran pada sungai ini
kebanyakan terjadi aktifitas manusia pada umumnya.
A B C
Keterangan :
A : Pada bak A sumber air baku yang berasal dari bak pelepas tekan ditampung dan
diberi bahan kimia (PAC) sebagai koagolan agar partikel kasar yang terbawa
dapat tersuspensi sehingga dapat menggumpalkan disperse koloid menjadi flok-
flok besa. Bahan kimia terse3but dialirkan melalui pompa dosing.
B : pada bak B air yang berasal dri bak A dialirkan bersamaan denagn flok-flok yang
terbentuk.
C : Pada bak C air yang berasal dari bak B (telah terjadi pembentukkan flok) dialirkan
ke bak lain untuk melewati proses selanjutnya.
Pembersiahan bak pra sedimentasi dilakukan 1-2 kal;I sehari dengan pembuangan
sisa kotoran melalui pipa. Pada bak prasedimentasi terjadi proses koagolasi dan
flokulasi. System pengolahan pada bak prasedimentasi disebut dengan proses
pengadukan cepat. Pada proses pengadukan cepat koagolan diharapkan dapt
tercampur secara merata.
F1
A1 A2
F2
B1 B2
F3
E
F4
C1 C2
F5
D1 D2
F6
Bak manual
Keterangan:
A1 D2 : Merupakan bak pengaduk lambat yang sisitem kerjanyqa dengan
mengandalkan beda tinggi. Bak pengaduk lambat sejumlah delapan
bak berbentuk lingkaran, tujuanya agar air dan bahan kimia yang
telah dicampurkan dapat tercampur secara homogen.
A1 dan A2 : Merupakan bak penampungan selanjutnya setelah sebelumnya air
melalui proses flokulasi dan koagolasi di bak pra sediment. Bak ini
terletak paling atas daripada bak-bak lainnya.
B1 dan B2 : Air dari bak A1 dan A2 dialirkan ke bak ini. Bak ini terletak lebih
rendah dari pada bak A1 dan A2.
C1 dan C2 : Air dari bak B1 dan B2 dialirkan ke bak ini. Bak ini terletak lebih
rendah daripada bak B1 dan B2.
D1 dan D2 : Air dari bak C1 dan C2 dialirkan ke bak ini. Bak ini terletak sejajara
dengan bak C1 dan C2 pada bak D2 air yang akan dialirkan ke bak
A. Kesimpulan
Selama praktek kunjungan lapangan di PDAM Sleman, Gunung Kidul,
dan Kebumen penyusun dapat menyimpulkan bahwa dengan perbedaan
karakteristik yang meliputi kondisi Geografis, cara pandang masyarakat,
kondisi iklim, dan ketinggian tempat maka proses yang dilaksanakan ketiga
PDAM sangatlah berbeda, baik cara mendapatkan air, cara pengolahannya,
dan cara pendistribusianya, tetapi disini ketiga PDAM sama-sama melihat
quantitas air dengan melihat criteria sbb:
a) penjernihan atau purifikasi yang meliputi :
4) koagolasi dan flokulasi
5) sedimentasi
6) filtrasi
b) desinfeksi
c) pengaturan pH (pH adjustment)
sehingga kualitas hasil ketiga PDAM relative sama berdasarkan
standart baku mutu air.
B. Saran
Dengan melihat dasar diatas maka kami menyarankan agar dilakukan
penyuluhan terhadap masyarakat mengenai kesehatan air dan penyehatannya
menurut baku mutu yang berlaku, dan perlunya penekanan terhadap
masyarakat agar lebih tahu misi dan tujuan PDAM sehingga tercipta suatu
kesadaran masyarakat sehingga mereka tidak akan merusak prasarana PDAM
dan tidak ada komplain akibat bau kaporit karena mereka akan lebih tahu
tujuan penggunaan bahan tersebut.
Erlina. 1991. Pola Konsumsi Air untuk Keperluan Rumah Tangga di Kotamadya
Yogyakarta,
Skripsi Sarjana S1, fak. Geografi UGM, Yogyakarta.
Fetter, C.W., 1988. Applied Hydrogeology. Meril Publ. Co. Columbus, Ohio.
Hem, J.D., 1970. Study and Interpretation of the Chemical Characteristics of
Natural Water.
US Geological Survey, Water Supply Paper No. 1473. Government Printing
Office,
Washington DC.
MetCalf and Eddy, Inc. 1979. Wastewater Engineering:
Treatment/Disposal/Reuse. McGraw
Hill Book Co., New York.
Rochili, F. 2006. Limbah Domestik, Pencemaran Air dan Eksploitasi Air Tanah.
Tekno Limbah,
Vol.1 tahun 2006. Hal. 13-15. ISSN; 1412-5009. Pusat Penembangan Teknologi
Limbah Cair, Yogyakarta.
Sartohadi, J., Widyastuti, M. dan Sri Lestari, I, 2005. Penyebaran Airtanah Bebas
Tercemar
Air Lindi di Sekitar TPA Piyungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Forum Geografi, Vol. 19 No. 1, Juli. Hal. 16-29. UMS Surakarta.
Perubahan Kualitas Airtanah di Sekitar Sumber ... (Sudarmadji) 109
Sudarmadji, 1994. Some Notes on Groundwater as A Domestic Water Supply
of the Yogyakarta
Municipality. The Indonesian Journal of Geography. Vol 26 No 68 Dec 94
pp. 1-10. ISSN
: 0024-9521. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.
Sudarmadji, 1994. Assessment of Groundwater Resources at the Beach Ridges
of the Kulonprogo
District, Yogyakarta. The Indonesian Journal of Geography. Vol. 27 No. 69
Jun 94 pp. 61-
74. ISSN : 0024-9521. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.