You are on page 1of 5

ORASI LINGKUNGAN

HIDUP
“Berteman Dengan
Sampah”
Disusun
O

Nama : Wahyu Rahyuni Butar-


Butar

Asal sekolah : SMA N2


Soposurung,Balige.
Kabupaten : Toba Samosir

Berteman Dengan Sampah

HORAS…! HORAS…! HORAS…!


Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian.
Salam hormat saya kepada dewan juri dan juga kepada bapak dan ibu sekalian,serta
salam sahabat kepada teman-teman saya pecinta lingkungan yang telah hadir saat ini.
Sebelum saya menyampaikan topik sederhana saya yang tentunya sangat berkenan dengan
kehidupan kita,ada baiknya kita terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa,Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kita dapat berkumpul ditempat ini hanya atas
kasih dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun topik yang akan saya sampaikan tersebut adalah mengenai bagaimana kita dapat
“Berteman Dengan Sampah”.
“SAMPAH!”
Apa yang anda fikirkan saat satu kata ini terdengar oleh telinga anda?
Satu kata ini memeng merupakan satu kata yang sensitive ditelinga masyarakat.
Bagaimana tidak? Kata “SAMPAH” merupakan kata yang menggambarkan sesuatu yang memang
sudah tidak berguna lagi,bahkan tidak hanya itu,kata ini juga mampu menggambarkan sesuatu
yang menjadi kegelisahan dalam kehidupan masyarakat.
Sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah yang seharusnya belum menjadi
masalah pun telah menjadi masalah. Mengapa? Karena sampah tidak dikelola dengan baik, dan
yang lebih serius lagi adalah ketika sampah itu bercampur aduk tidak karuan. Ada sampah daun
dan sayur, kertas, plastik, seng, besi, aluminium, jarum suntik, obat-obatan, baterai dll. Satu
dengan lain akan bereaksi dan membentuk senyawa yang lebih berbahaya.
Sebenarnya,saat ini sampah sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Hampir semua
kegiatan yang kita lakukan pada akhirnya menghasilkan sampah.Dari kalangan anak-
anak,remaja,hingga orang dewasa merupakan aktor pendonor sampah dilingkungan tempat
tinggal kita.namun yang menjadi pertanyaan adalah “apakah semua kalangan tersebut
bertanggung jawab dalam penanggulan sampah?” Saya rasa tidak.Kesadaran masyarakat dalam
menanggulangi sampah masih sangat minim.dan inilah yang menjadi dasar dalam permasalah
kehidupan yang sangat krusial dalam masyarakat.tidak jarang kita membaca disurat kabar bahwa
diberbagai daerah di Indonesia telah terjadi bencana-bencana alam yang diakibatkan oleh
sampah.
Pada kesempatan yang membanggakan ini,ijinkanlah saya untuk memaparkan sedikit
banyaknya yang saya ketahui tentang bagaimana kita dapat “berteman dengan sampah.”
Dalam menangani masalah yang sangat sensitif ini, sudah saatnya kita secara bersama-
sama mengubah pola pikir yang lebih bernuansa lingkungan, secara terpadu dengan
meminimalisasi sampah serta memaksimalkan daur ulang dan pengomposan.
Berbicara mengenai pengomposan.Pada dasarnya,sampah dapat dibedakan menjadi dua
jenis,yakni Sampah organik dan sampah non-organik.Pemilahan sampah menjadi sesuatu yang
harus segera dilaksanakan oleh semua unsur masyarakat pada semua aktivitas.Yang
pertama,Sampah Organik yakni merupakan sampah yang masih dapat didaur ulang,misalnya
dedaunan.Bagaimana cara kita dalam memanfaatkan sampah organik ini?
Sampah jenis ini dapat kita olah menjadi sesuatu yang bermanfaat yang kita kenal dengan
sebuatan”pupuk kompos.”.Prosedur kerja yang lebih dulu kita lakukan adalah mengumpulkan
sampah dedaunan yang kemudian kita tanam dalam sebuah lubang yang telah kita sediakan
terlebih dahulu.kemudian dedaunan tersebut kita tutup dan kita tunggu hingga membusuk dan
terurai.Dalam pembuatan pupuk kompos ini memang dibutuhkan waktu yang cukup lama.Untuk itu
saat ini juga telah dikenal sebuah bahan yang aktif dalam pembusukan sampah yang disebut
dengan Efektif Mikroorganisme.Efektif Mikroorganisme ini merupakan bakteri yang dapat
mempercepat proses pembusukan sehingga waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama.Dan bakteri
ini tidak mempengaruhi keunggulan pupuk kompos yang dihasilkan.Mengapa saya bisa berkata
demikian? Sebab saya sendiri bersama dengan teman-teman saya di SMA N2 Soposurung,Balige
telah melakukan hal ini. Dan kami dapat memanfaatkannya dalam bidang agronomi.
Nah,bagaimana dengan Sampah non-organik? Dalam hal ini kita dapat memanfaatkannya
sebagai bahan pembuatan kerajinan.Kita dapat mendaur ulang sampah-sampah tersebut
sehingga dihasilkan barang-barang yang mampu menarik perhatian konsumen untuk membeli
kerajinan tersebut.dan hasilnya? Ya! Kita memperoleh keuntungan dalam usaha ini.Memang tidak
bisa kita pungkiri bahwa secara insidentil masih ditemukan kurangnya ketersediaan sarana dan
prasarana dalam mengatasi permasalahan sampah tersebut, namun penyebab utama bukan
karena ketersediaan fasilitas yang tidak ada tetapi karena masih sedikitnya kesadaran masyarakat
atas keperdulian melestarikan lingkungan disekitarnya.Untuk itu,mari
secara perlahan dan pasti bersama – sama kita tinggalkan paradigma lama tentang penanganan
sampah kota, yang menitikberatkan hanya pada pengangkutan dan pembuangan akhir.
Upaya kebersihan lingkungan yang berbasis masyarakat ini, juga mengacu pada slogan
yang berlaku umum, yaitu 3R: reduce (mengurangi), reuse (pemakaian kembali), dan recycle (daur
ulang). Program 3R ini hanya dapat terwujud dengan baik jika disadari sebagai tanggung
jawab bersama baik antara pemerintah dengan masyarakat.
Ini berarti pembiasaan dan pendisiplinan untuk membereskan sampah harus dimulai dari diri
sendiri dan dari tingkat rumah tangga. Masyarakat bertanggung jawab terhadap pengelolaan
sampah di lingkungan mereka sendiri. Tak hanya membuang sampah pada tempatnya, tetapi
juga mengolah habis sampah hingga tuntas.
Jika pengolahan sampah - sampah dilakukan dengan baik, sampah bukanlah merupakan sebuah
masalah karena pengolahan sampah bisa dilakukan dengan relatif aman.

Disini,saya juga mengajak hadirin sekalian untuk memandang jauh kemasa lalu kita.
Bagaimana orang dulu mampu memanfaatkan alam kita sebagai bahan utama dalam menjalani
hidup tanpa harus menyisakan kegelisahan akan sampah.Kita mulai dari hal kecil saja,saat
mereka memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus makanan sehingga sampah yang
dihasilkan adalah sampah yang ramah lingkungan. contoh ini sangat sederhana,namun sangat
efisien dalam kehidupan kita.Bagaimana dengan kita saat ini? Kita menggunakan bahan-bahan
plastik sebagai pembungkus makanan kita.Dan apa yang dihasilkan? Ya! Pada akhirnya adalah
justru menambah sampah dilingkungan kita,apalagi sampah plastik merupakan jenis sampah yang
sangat sulit diuraikan.
Sangat banyak hal-hal kecil dalam kegiatan kita sehari-hari yang justru mampu
mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh siapapun.
Contoh lain adalah kita sering menggunakan tissue dalam keseharian kita.sadarkah kita bahwa
sapu tngan jauh lebih efisien dibandingkan dengan tissue?
Sahabat-sahabatku,sebenarnya kita mampu meminimalisasi produksi sampah dilingkunan
kita.Bagi orang-orang pelajar seperti saya,kita mungkin sering membeli makanan yang dibungkus
dengan bahan yang pada akhirnya akan menjadi sampah.Saran saya,lebih baik kita membawa
makanan dari rumah kita sendiri dengan mengunakan bahan yang bisa dipakai berkali-kali seperti
Tupperware.bahkan sadarkah kalian bahwa makanan yang kita bawa dari rumah itu justru jauh
lebih steril dan lebih terjamin.
Kita yang tinggal di alam kita ini dan kita jugalah yang menjaga dan melesatrikan
lingkungan kita.Suatu kota yang bersih akan menjadi kesukaan semua orang apalagi para
wisatawan.Seperti Danau Toba yang dikenal dengan keindahannya mampu menarik perhatian
banyak orang untuk datang ketempat itu. Dan hal itu juga tidak terlepas dari bagaimana
masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan danau tersebut.
Mulailah semua itu dari sekarang. Ketahuilah bahwa anda juga merupakan bangsa
Indonesia yang harus bertanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan semua potensi alam di
Indonesia kita ini.Tidak ada kata terlambat untuk memulai semua ini.”There is a will,there is a
way!” Mulailah dari diri sendiri dan yang paling penting adalah mulailah dari sekarang! “What we
see from the outside is start from the inside.”
Demikianlah yang dapat saya sampaikan kepada hadirin sekalian. Besar harapan saya
bahwa apa yang telah saya sampaikan dapat kita terima dan kita laksanakan dalam kehidupan
kita.Jika ada yang kurang berkenan lewat perkataan ataupun perbuatan saya,mohon untuk
dimaklumi. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Selamat pagi.
HORAS…! HORAS…! HORAS…!

You might also like