Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kebutuhan rumah per tahun mencapai 800.000 unit. Sebanyak 16,7 juta
rumah tangga memiliki rumah tinggal, dari jumlah tersebut sebanyak 13
juta rumah tangga menempati rumah yang tidak layak huni; sedangkan
4,3 juta rumah tangga tidak memiliki rumah tinggal, ini artinya masih
banyak permasalahan tentang perumahan di Indonesia, tak terkecuali di
Kota Tarakan yang merupakan Provinsi dari Kalimantan Timur.
Permasalahan pemukiman di Kota Tarakan banyak timbul
khususnya pemukiman padat penduduk yang berefek negatif terhadap
kesehatan, keamanan, dan kenyamanan. Pembangunan perumahan
ataupun pemukiman dapat memberi gambaran terhadap aspek kesehatan
lingkungan dalam hal peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Salah satu pemukiman padat penduduk di Kota Tarakan yang menjadi
permasalahan yaitu pemukiman yang terletak di Jl.Yos Sudarso
Kelurahan Selumit Pantai Kecamatan Tarakan Tengah. Kelurahan Selumit
Pantai terletak dipinggiran laut yang biasa disebut Beringin atau Kampung
Pukat yang memiliki berbagai ragam ras, suku dan agama, baik itu suku
tidung, banjar, jawa, bugis dan lain-lain. Adapun dalam kesehariannya
berkehidupan sebagai nelayan dan petani tambak serta masyarakat yang
berada di wilayah tersebut sangat harmonis, saling bekerjasama baik dari
segi material dan non material.
Adapun Letak Kelurahan selumit pantai di daerah pesisir laut
dengan ketinggian wilayah kelurahan dari permukaan laut 1, 75 m dpl,
dengan suhu minimum 280C dan maksimum 400C dan memiliki luas
wilayah 3,200 Km2 yang terbagi dari luas permukiman penduduk 2,84 km 2
dengan jumlah penduduk per 31 Desember 2007 Kelurahan Selumit
Pantai berjumlah 16.761 Jiwa (Sulaiman, laporan kkn).
Timbulnya permasalahan perumahan di selumit pantai selain dari
rendahnya pengetahuan, rendahnya kesadaran masyarakat juga
dikarenakan belum terlaksanannya secara optimal fungsi dan peran
sektor-sektor yang terkait dalam sistem penanganan lingkungan
perumahan, Perumahan di selumit pantai jika dilihat dari segi standar
rumah sehat, berada di bawah standar. Hal ini bisa dilihat dari letak
2
bangunan yang ada di atas laut dengan rekonstruksi bangunan yang
terbuat dari kayu, lingkungan perumahan yang padat.sehingga rawan
terjadi kebakaran dan pembuangan sampah yang tidak semestinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka yang
menjadi rumusan masalah adalah bagaimana dampak dari perumahan
padat penduduk di Jl Yos Sudarso Kelurahan Selumit Pantai Kecamatan
Tarakan Tengah terhadap kesehatan.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah :
Untuk mengetahui pemasalahan perumahan padat hunian di Kelurahan
Selumit Pantai Kelurahan Tarakan Tengah, Kota Tarakan.
Untuk mengatahui dampak negative kesehatan dari perumahan di
Kelurahan Selumit Pantai Kelurahan Tarakan Tengah, Kota Tarakan.
BAB II
ISI
3
Dari permasalahan pemukiman yang terdapat di Jl. Yos Sudarso
Kelurahan Selumit Pantai Kec.Tarakan Tengah dapat ditemukan
beberapa hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat,
yaitu:
A. Perumahan
4
a. Suhu ruangan yang tergantung pada suhu udara
luar, pergerakan udara, kelembaban udara dan suhu
benda-benda di sekitarnya
b. Harus cukup mendapat penerangan baik siang
maupun malam
c. Harus cukup mendapatkan pertukaran hawa
(ventilasi)
d. Harus cukup mempunyai isolasi suara
1) Memenuhi kebutuhan psikologis, antara lain:
a. Memenuhi rasa keindahan baik dari segi keadaaan
rumah dan sekitarnya
b. Adanya jaminan kebebasan yang cukup
c. Ada ruangan untuk berkumpu dengan keluarga
d. Adanya ruangan untuk hidup bermasyarakat
1) Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan, seperti:
a. Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus
kuat sehingga tidak mudah ambruk
b. Diusahakan agar tidak mudah terbakar
c. Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan terutama
untuk anak-anak
1) Harus dapat menghindarkan terjadinya penyakit, seperti:
a. Adanya sumber air yang sehat, sukup kualitas dan
kuantitasnya
b. Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan
air limbah yang baik
c. Harus dapat mencegah perkembangbiakan vektor
penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus dan sebagainya
(Indan Entjang, 2000).
Pemukiman yang telalu padat hunian dengan jarak yang juga
terlalu berdekatan dan terlalu sempit seperti perumahan yang terdapat di
Jl. Yos Sudarso Kelurahan Selumit Pantai Kec.Tarakan Tengah,
berpotensi menyebabkan penurunana daya tahan tubuh sehingga
5
memudahkan terjadinya penyebaran dan penularan bibit penyakit dari
manusia yang satu ke manusia yang lainnya. Penularan penyakit-penyakit
saluran pernapasan misalnya TBC akan mudah terjadi diantara penghuni
rumah.
Perumahan yang terlalu padat memiliki resiko dari segi keamanan
dan kenyamanan, misalnya bencana kebakaran yang memang sering
terjadi di kawasan tersebut. Di samping itu konstruksi bangunan rumah
sebagian besar masyarakat terbuat dari bahan yang mudah terbakar yaitu
kayu, serta akses jalan (jembatan) pun terbuat dari susunan kayu.
A. Pembuangan Sampah
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak
dipakai lagi oleh manusia atau benda padat yang sudah tidak digunakan
lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang.
Jenis sampah menurut asalnya:
1) Sampah buangan rumah tangga
2) Sampah buangan pasar dan tempat-tempat umum
3) Sampah buangan jalanan
4) Sampah industri
Sampah menurut jenisnya:
1) Sampah organik; termasuk diantaranya sisa bahan makanan
serta sisa makanan, sisa pembungkus dan sebagainya.
2) Sampah anorganik; termasuk diantaranya berbagai jenis sisa
gelas, logam, plastik dan sebagainya. Umumnya termasuk
sampah yang tak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme.
6
Kebanyakan sampah dapur tergolong sampah basah yang sukar
dikeringkan, demikian juga sampah tempat-tempat umum (Dainur, 1992).
7
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang
berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya
dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan
hidup. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar karena
lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia
sehari-hari tersebut dibuang lagidakam bentuk yang sudah kotor
(tercemar). Selanjutnya air limbah akhirnya akan mengalir ke sungai dan
laut dan akan digunakan lagi oleh manusia. Oleh sebab itu air buangan
harus dikelola dan atau diolah secara baik.
Air limbah yang bersumber dari rumah tangga yaitu air limbah yang
berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya terdiri dari ekskreta
(tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan
umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
Secara garis besar karakteristik air limbah digolongkan menjadi:
1. Karakteristik fisik, biasanya berwarna suram dan berbau
2. Karakteristik kimiawi, biasanya mengandung campuran zat-zat
kimia anorganikyang berasal dari air bersih serta bermaca-
macam zat organik yang berasal dari penguraian tinja, urine
dan sampah-sampah lainnya.
3. Karakteristik bakteriologis. Kandungan bakteri patogen serta
organisme golongan E.Coli terdapat juga dalam air limbah
tergantung dari mana sumbernya. Air limbah yang tidak diolah
terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup (Soekidjo
Notoatmojo, 1996).
Pengolahan air limbah secara sederhana dapat diakukan dengan:
1. Pengenceran hingga mencapai konsentrasi yang lebih rendah,
kemudian baru dibuang ke badan-badan air.
2. Kolam oksidasi. Air limbah dialirkan kedalam kolam besar
berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter.
Dinding dan dasar kolam tidak perlu dilapisi apapun. Lokasi
8
kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang
terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik
(Soekidjo Notoatmojo, 1996).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
memiliki resiko dari segi keamanan dan kenyamanan, misalnya bencana
kebakaran.
Pengelolaan sampah yang tidak sesuai dengan syarat rumah sehat
selain mengurangi nilai estetika baik segi kebersihan, juga merupakan
sumber penyebaran penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD).
Pembuangan air limbah rumah tangga yang tidak sesuai dengan
syarat pembuangan air limbah berpotensi mengganggu kesehatan
masyarakat dan lingkungan hidup. Dapat menjadi tempat berkembangnya
mikroorganisme patogen, menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk
atau tempat hidup larva nyamuk, menimbulkan bau yang tidak enak serta
pandangan yang tidak sedap dan menjadi media penyebaran penyakit
seperti diare.
B. Saran
10
11