You are on page 1of 14

MAKALAH

HUBUNGAN AMAL DAN ILMU PENGETAHUAN

Disampaikan untuk Memenuhi Sebahagian dari Syarat Menempuh


Mata Kuliah Pendidikan Agama
Pada Program Studi Bahasa Inggris STKIP SERA Lahat Semester I
Tahun Akademik 2007/2008

Dosen : Syamsul Hadi, S.Ag.

Disusun Oleh: Kelompok II

Ketua : PRASTOWO EDI 85.12.07.0035


Anggota : 1. ERDIANA 85.12.07.0011
2. HENI EFTALIA 85.12.07.0014
3. MEDITHA RHOMAN 85.12.07.0026
4. NIA MUTIARA SARI 85.12.07.0031
5. PIPIN YUNARI 85.12.07.0034
6. RANTI MULYANTI 85.12.07.0055
7. RIA ASTINA 85.12.07.0038
8. ROSELLAH FITRIAWATI 85.12.07.0041

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


SETIAPADA NUSANTARA LAHAT
TAHUN AKADEMIK 2007 / 2008
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama ini dengan
sebaik-baiknya.
Penulisan makalah disampaikan untuk memenuhi sebahagian dari syarat
menempuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada program studi Bahasa Inggris
STKIP SERA Lahat semester I tahun akademik 2007/2008.
Makalah ini membahas tentang “Hubungan Amal dan Ilmu Pengetahuan”. Di
dalam makalah ini dibahas tentang apa itu amal, apa itu ilmu, pentingnya amal dan
ilmu pengetahuan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, ayat-ayat Al-
Qur’an yang berhubungan dengan amal dan ilmu pengetahuan, serta hakikatnya
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sumber (referensi) dalam penulisan makalah ini
kami dapat dari internet, majalah, dan sebagainya.
Kami berharap, makalah Pendidikan Agama ini dapat memberikan tambahan
pengetahuan bagi teman-teman semua, juga bagi kami sendiri selaku penulis.
Akhir kata, “tak ada gading yang tak retak”, sama halnya dengan makalah
yang kami buat jauh dari sempurna. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini
dikemudian hari.

Lahat, Oktober 2007


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2


A. Definisi dari Ilmu dan Amal..................................................................................2
B. Pentingnya Amal dan Ilmu Pengetahuan Berdasarkan Al-Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW
............................................................................................................................
3
C. Beberapa Ayat Al-Qur’an yang Identik dengan Akal dan Ilmu Pengetahuan......4
D. Hakikat Amal dan Ilmu Pengetahuan dalam Kehidupan......................................9

BAB III PENUTUP .................................................................................................10


A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amal dan ilmu merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaskan, orang
yang berilmu tapi tidak mengamalkan adalah orang yang sia-sia dalam hidupnya,
ilmu dan amal ibarat dua permata yang berharga.
Umat Islam saat ini berlomba-lomba dalam menuntut ilmu terutama ilmu
pengetahuan, karena menuntut ilmu merupakan ibadah, merupakan sarana kita
untuk beramal.

B. Rumusan Masalah
Di dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan permasalahan:
1. Apakah definisi dari amal dan ilmu?
2. Seberapa pentingnya amal dan ilmu pengetahuan berdasarkan Al-Qur’an dan
Sunnah Rasulullah SAW?
3. Adakah ayat-ayat Al-Qur’an yang identik dengan akal dan Ilmu Pengetahuan?
4. Bagaimanakah hakikat dari amal dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan?

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan pemahaman
kepada kita betapa pentingnya ilmu dan bagaimana cara kita untuk
mengamalkannya sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW, serta
memahami hubungan antara amal dan ilmu terutama ilmu pengetahuan sesuai
ajaran Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Amal Dan Ilmu


Ilmu itu didefinisikan sebagai pengetahuan, kepandaian (dalam perkara
dunia, akhirat, lahir, batin dll). Pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut kaidah (metode) tertentu dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu dalam bidang (pengetahuan itu) (kamus bahasa
Melayu Nusantara, 2003:979)
Didalam Al-Qur’an terdapat kata-kata tentang ilmu dalam berbagai bentuk
(‘ilma, ‘ilmi, ‘ilmu, ‘ilman, ‘ilmihi, ‘ilmuha, ‘ilmuhum) terulang sebanyak 99
kali, (Ali Audah,1997: 278 -279)
Kata ilmu dalam pengertian teknik pengamalan ialah kesadaran yang
reliti.pengertian ini didapat dari makna-makna ayat yang ada di dalam Al-Qur’an.
Orang yang memiliki kesadaran tentang realiti lewat pendengaran, pengelihatan
dan hati akan berpikir rasional dalam menggapai kebenaran (QS.17: 36)
Umumnya ilmu itu luas pengertian dan maknanya. Ia bergantung kepada
individu itu sendiri dari perspektif peribadi. Dari sudut Islami pula, ilmu
diibaratkan sesuatu yang amat tinggi nilainya, seseorang yang berilmu adalah
seseorang yang dimuliakan. Tetapi Islam memandang ilmu itu tidak pernah
berengangan dengan amal. Ilmu dan amal sesuatu yang sinonim dengan Islam.
Amal didefinisikan sebagai perbuatan setiap umat manusia tanpa
mengharapkan imbalan apapun (ikhlas). Amal dapat diwujudkan dalam bentuk
bermacam-macam, seperti beramal dengan ilmu pengetahuan, amal tanpa ilmu
merupakan amalan yang sia-sia, tidak akan diterima karena belum tentu amalan
itu menepati sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pernah ditanyakan kepada Nabi Muhammad SAW tentang amalan yang
paling disukai oleh Allah Ta’ala, jawab baginda “amalan yang sedikit tapi
berterusan”. Ini memberi makna bahwa tidak berguna berilmu banyak tanpa
penghayatan dan amalan. Allah menegaskan dalam firmannya yang bermaksud:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu perkatakan sesuatu yang
kamu tidak lakukan”.

B. Pentingnya Amal Dan Ilmu Pengetahuan berdasarkan Al-Qur’an dan


Sunnah Rasulullah SAW
Wahyu pertama yang diturunkan juga memperlihatkan kepada kita tentang
pentingnya ilmu, dan semestinya dengan ilmu itu kita harus mendekatkan diri kita
kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: “Bahwasannya orang yang takut kepada
Allah adalah dari golongan ulama (orang Alim)”. Jika ilmu diibaratkan sebagai
pokok, maka amal sebagai buah. Karena dari ilmu terbitlah amal, bak kata
pepatah Arab, ilmu tanpa amal, umpama pohon yang tidak berbuah.
Ilmu pengetahuan penting dalam kehidupan manusia. Islam
mengingatkan kepada umat, hakikat ilmu bersumber dari ayat Al-Qur’an dan
hadist Rasulullah SAW. Penekanan terhadap kepentingan dan keperluan menuntut
ilmu membuktikan bahwa Islam adalah agama yang memartabatkan ilmu
pengetahuan dan orang berilmu.
Kepentingan ilmu dapat dikesankan kepada penciptaan manusia pertama
yaitu Nabi Adam AS, firman Allah: “Dan Ia telah mengajarkan Nabi Adam, akan
segala nama benda-benda dan gunanya, kemudian ditunjukannya kepada malaikat
lalu ia berfirman: “Terangkanlah kepada-Ku nama benda-benda ini semuanya,
jika kamu golongan yang benar, malaikat itu menjawab: Maha Suci Engkau ( ya
Allah)! Kami tidak mempunyai pengetahuan selain apa yang Engkau ajarkan
kepada kami; sesungguhnya Engkau jualah Yang Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana.
Allah berfirman: “Wahai Adam! Terangkanlah nama benda-benda ini
semua kepada mereka”. Maka setelah Nabi Adam menerangkan nama benda itu
kepada mereka, Allah berfirman: “Bukankah Aku telah katakan kepada kamu,
bahwasannya Aku mengetahui segala rahasia langit dan bumi, dan Aku
mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembuyikan”
Dari wahyu itu dapat dirumuskan bahwa ilmu pengetahuan memberikan
kelebihan kepada manusia dibanding makhluk yang lain. Manusia dikaruniai akal
anugerah Allah yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Oleh itu akal pikiran
sewajarnya digunakan sebaik-baiknya dengan mengisi ilmu pengetahuan yang
berguna. Jika ini tidak dilakukan, maka akan sia-sia akal pikiran yang dimiliki
manusia.
Dalam Al – Qur’an, didapati bahwa wahyu pertama yang diturunkan
sebagai pelantikan Muhammad Bin Abdullah sebagai Nabi dan Rasul terakhir
dimuliakan dengan arahan Iqra yakni suatu arahan supaya membaca.
Di sini, apa yang kita ingin bicarakan ialah berhubungan dengan ilmu dan
kepentingannya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Dari wahyu pertama, kita
dapat uraiakan bahwa ilmu itu dapat membawa perubahan kedalam hidup
seseorang. Seperti Nabi Muhammad SAW, dari seorang biasa dan diangkat
derajatnya menjadi Rasulullah hingga akhirnya ajaran Islam bertebaran di atas
bumi ini, semuanya dari ilmu Allah.
Pentingnya ilmu sehingga ia dapat merangsang perubahan. Ia seharusnya
merangsang sebuah komuniti ilmu untuk menjadikan nilai ilmu sebagai azaz dan
teras kehidupan ia bermakna penghayatan ilmu dalam arti kata yang semurninya,
tanpa dibayangi kepentingan dan pengaruh paham utilitarianisme. Antara
kepentingan ilmu menurut hadist Nabi, ”Ilmu itu pemimpin dan amalan itu pula
pengikutnya, “Ilmu adalah Kunci Ekonomi bagi sebuah keluarga, komuniti dan
Negara. Segala amalan, dalam pelaksanaan dan tindakannya membutuhkan ilmu
dan pengetahuan.

C. Beberapa Ayat Al-Qur’an yang Identik dengan Akal dan Ilmu


Pengetahuan
Dalam Al-Qur’an ada lebih dari 854 ayat-ayat yang menanyakan mengapa
manusia tidak mempergunakan akal(afala ta’kilun), yang menyuruh manusia
bertafakur/memikirkan (tafakurun) terhadap Al-Qur’an dan alam semesta serta
menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan. Jadi kata yang identik dengan akal
dalam Al-Qur’an tersebut 49 kali seperti kala Yatadabbarun dan Yatazakkarun,
kata yang menganjurkan manusia menjadi ahli pikir, para sarjana, para ilmuwan
dan para intelektual Islam (ulul albab) dalam Al -Qur’an disebut 16 kali, sehingga
jumlah keseluruhan diatas adalah lebih kurang 854 kali. Beberapa diantaranya
adalah sbb :

Surat An Nahl

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-
bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memahami (memikirkannya).” (QS. 16:12)

“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,” (QS. 16:43)
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan.” (QS.
16:44)

Surat Al A’Raaf

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur’an) kepada


mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami..” (QS. 7:52)

Surat Al ‘Ankabuut

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang yang berilmu.” (QS. 29:43)

Surat Al Mujaadilah

“Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. 58:11)
Surat Az Zumar

“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang


tidak mengetahui ?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.” (QS. 39:9)

“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-
orang yang mempunyai akal.”
(QS. 39:18)

Surat ‘Ali Imran


“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada
ayat-ayat yang muhkamaat[183], itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-
ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada
kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak
ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam
ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya
itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)
melainkan orang-orang yang berakal..” (QS. 3:7)

Surat Al Baqarah

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik
dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu
kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-
orang yang berakal.” (QS. 2:197)
Surat Al Hasyr

“Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”
(QS. 59:21)

D. Hakikat Amal dan Ilmu Pengetahuan Dalam Kehidupan


Nabi Muhammad banyak memperingatkan umat Islam akan hakikat
menuntut ilmu pengetahuan, dalam hadistnya :
“Menuntut ilmu itu wajib bagi semua umat Islam (Lelaki dan
Perempuan)”
“Siapa yang menuntut ilmu akan menjadi kafarah (penebus) segala dosa-
dosa yang lalu”
“Siapa yang berjalan disuatu jalan utuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah
akan memudahkan baginya jalan ke Surga”
“Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia akan berjuang
fisabillilah (pada jalan Allah) hingga kembali”
Dari hadist tersebut tertera kepentingan-kepentingan ilmu pengetahuan
yang harus menjadi titik berat umat Islam dan bukan menjadi bahan kajian saja.
Ilmu yang salah tanpa iman dan amal akan mencetuskan huru-hara di sana-sini.
Lihat saja kerakusan Israel terhadap Palestina, dan bumi Islam yang lain,
semuanya karena ilmu yang tinggi tetapi digunakan kejalan yang terkutuk.
Seterusnya martabat dan kedudukan orang berilmu pengetahuan diperjelas
lagi oleh Allah SWT dalam satu Ayat Al-Qur’an : “ Wahai orang yang beriman!
Apabila diminta kepada kamu memberi lapang daripada tempat duduk kamu
(untuk orang lain), maka lapangkanlah seboleh-bolehnya, supaya Allah
melapangkan (serba – serbinya) untuk kamu. Dan apabila diminta kamu bangun,
maka bangunlah, supaya Allah meninggikan derajat orang yang beriman di antara
kamu, dan orang yang diberi ilmu pengetahuan agama (dari kalangan kamu)
beberapa derajat. Dan (ingatlah) Allah Maha Mendalam Pengetahuan-Nya tentang
apa yang kamu lakukan.”

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kami menyimpulkan bahwa tanpa ilmu dan
amal seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadist, maka pincanglah agama,
runtuhlah bangsa dan negara. Hanya dengan ilmu, segalanya mungkin,
sedangkan Nabi Besar Muhammad SAW Bersabda : “Menuntut Ilmu itu wajib
atas setiap Muslim” (Riwayat Ibn ‘Adiyy, Al-Bayhaqi & Al-Tabarani). Semoga
kita merupakan salah seorang dari golongan yang mematuhi perintah Rasulullah
SAW.

B. Saran
Kami menyarankan kepada kami sendiri selaku penulis, dosen dan
teman semua untuk mengingat betapa pentingnya ilmu dan bagaimana cara kita
mengamalkannya, serta memahami hubungan antara amal dan ilmu terutama
ilmu pengetahuan sesuai ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah
Rasulullah SAW.
DAFTAR PUSTAKA

http://geocities.com/alquran_indo (Al-Qur’an & Terjemahnya versi 1.2)


http://khalifah1924.org
http://liliks.wordpress.com/2007/06/04/al-quran-sumber-ilmu-pengetahuan1/

You might also like