Professional Documents
Culture Documents
dengan judul penelitian, maka terdapat dua fenomena yaitu fenomena kepuasan
kerja dan fenomena kinerja karyawan. Untuk pemecahan masalah tersebut maka
digunakan pendekatan kajian pustaka yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan
kinerja karyawan sehingga maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan
semakin berat karena sampai saat ini koperasi belum mampu bersaing dengan
secara maksimal.
11
12
menyatakan bahwa :
Koperasi lahir karena adanya minimal satu kepentingan yang sama dari anggota-
anggotanya untuk meningkatkan taraf hidup melalui usaha bersama atas dasar
sikap tolong-menolong (mutual help), menolong diri sendiri (self help), dan
individu ini membentuk suatu organisasi otonom yang dikelolanya sendiri untuk
organisasi yang memiliki dan dibina secara bersama guna memperbaiki situasi
Tahun 1992 tentang Perkoperasian Bab III Pasal 5 ayat 1 dan 2, yaitu :
13
berbeda dengan badan usaha lainnya. Perbedaan tersebut timbul karena pada
asas dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Kedudukan koperasi sebagai
salah satu lembaga ekonomi nasional memiliki fungsi dan peranan, hal ini sesuai
terlepas dari sistem manajemen yang baik dan didukung oleh sumber daya
14
dilakukan secara produktif, efektif dan efisien dalam arti koperasi harus
nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota dengan tetap
adalah organisasi yang berdasarkan atas usaha bersama dan adanya saling kerja
sama antara individu sehingga membentuk wadah yaitu koperasi, hal tersebut
didorong oleh keperluan orang untuk saling membutuhkan, saling mengisi, karena
pada dasarnya orang-perorangan akan lebih sulit mencapai apa yang dikehendaki
kerja dari tiap-tiap unit yang ada di koperasi saling bekerja sama dan tidak bisa
melepaskan diri satu dengan yang lainnya. Suatu unit tidak mungkin dapat
berfungsi dengan baik tanpa dibantu oleh unit yang lain, tiap unit berkewajiban
dapat berjalan lancar dan efektif dalam menjalankan tugasnya mencapai tujuan.
koperasi pada umumnya didasarkan kepada tugas dan definisi sesuai dengan
Supaya tujuan koperasi dapat tercapai secara efektif maka diperlukan manajemen
yang baik dan kerjasama antara komponen yang ada di koperasi. Menurut H. RM.
Ramudi Arifin dalam buku Ekonomi Koperasi (1997 : 25) unsur-unsur koperasi
a. Individu anggota
c. Kelompok koperasi
d. Pengelola koperasi
e. Perusahaan koperasi
a. Pasar
ekonomi harus berusaha untuk mengkombinasikan segala sumber daya dan faktor
17
produksi yang dimilikinya secara optimal, dalam rangka menghasilkan barang dan
jasa yang diperlukan oleh anggotanya. Hal ini bermakna bahwa nilai-nilai bisnis
dan prinsip ekonomi serta hukum-hukum ekonomi juga berlaku di koperasi (Sri
sebagaimana badan usaha ekonomi lainnya, akan tetapi badan usaha koperasi
dalam praktek bisnisnya harus terikat pula pada prinsip gandanya yaitu, sebagai
Koperasi),
(Perusahaan Koperasi),
menawarkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh para anggota dalam
berikut :
Kelompok koperasi
UA Hubungan kepemilikan
P
A
UA Hubungan pasar S
Perusahaa
n A
UA R
Hubungan usaha yang
UA bersifat menunjang
adalah hubungan kepemilikan, hal ini menunjukan adanya peran ganda (dual
identity) yang artinya anggota koperasi adalah sebagai pemilik sekaligus sebagai
diberi koperasi, misalnya pelayanan yang bersifat menunjang usaha dan ini
usaha-usaha secara profesional agar dapat mengahasilkan barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh anggotanya sehingga akan ada manfaat atau nilai lebih yang bisa
20
drasakan secara langsung oleh anggota. Oleh karenanya setiap kegiatan usaha atau
ekonomi yang dijalankan oleh koperasi harus dapat memberikan manfaat kepada
mandiri, sampai pada perbaikan atau peningkatan kualitas dan kinerja dari sumber
koperasi yang mantap utuh dan mandiri, sebagai pusat pelayanan ekonomi bagi
barang atau jasa untuk dijual ke pasar. Dengan demikian koperasi mengambil alih
tugas penjualan dari anggota produsen yang semula dilakukan sendiri oleh
memasarkan produk yang dihasilkan oleh para anggotanya dimana koperasi ini
dapat dikatakan sebagai koperasi penjualan atau koperasi produsen. Dalam hal ini,
21
koperasi harus memiliki sumber daya manusia yang mampu untuk melakukan
agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Salah satu faktor
mempunyai hasil kerja yang baik maka koperasi harus lebih memperhatikan
kerja karyawan, karena dengan karyawan merasa puas akan memberikan dampak
positif terhadap hasil kerja maupun kinerja karyawan itu sendiri. Pada dasarnya
semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan dan semakin banyak aspek
pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan individu maka semakin rendah
“Is the way an employe feels about his or her job”. (Adalah cara
pegawai merasakannya dirinya atau pekerjaannya).
Pendapat lain dari T. Hani Handoko (1987:193) mengemukakan bahwa :
kerja karyawan adalah suatu sikap atau kondisi yang mendukung atau tidak
akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek
2. Faktor individu
1. Faktor Psikologi
2. Faktor Sosial
Faktor ini merupakan faktor yang berhubungan interaksi sosial baik hubungan
antar karyawan satu jenis pekerjaan, hubungan karyawan dengan atasan dan
3. Faktor Fisik
Faktor ini merupakan faktor yang berhubungan kondisi fisik lingkungan kerja
dan kondisi fisik karyawan meliputi pengaturan waktu kerja, waktu istirahat,
4. Faktor Finansial
Faktor ini merupakan faktor yang berhubungan dengan hal-hal yang bisa
5. Faktor Motivasi
24
Faktor ini merupakan faktor yang berhubungan dengan hal yang bisa
1. Turnover
lebih tinggi.
lebih tinggi, di mana mereka sering tidak masuk kerja dengan alasan yang
tidak tinggi, di mana mereka sering tidak masuk kerja dengan alasan yang
3. Umur
Adanya kecenderungan bahwa pegawai yang lebih tua merasa lebih puas dari
pada pegawai yang lebih muda, hal ini disebabkan karena adanya asumsi
4. Tingkat Pekerjaan
25
kemamapuan kerjanya yang lebih baik dan aktif dalam mengemukakan ide-
saling mendukung dan adanya kerjasama yang baik antara kedua belah pihak
sehingga akan tercipta tujuan yang telah disepakati bersama. Hal ini akan nampak
pada sikap kerja karyawan. Jika sikap karyawan cenderung lebih baik maka hal
maka tolok ukur kepuasan kerja karyawan yang akan dipergunakan dalam
penelitian pada KSU Tandangsari Sumedang adalah teori yang dikemukakan oleh
antara lain turnover, tingkat ketidakhadiran kerja, umur, tingkat pekerjaan, dan
ukuran organisasi. Apabila tingkat kepuasan kerja karyawan yang ada di KSU
Tandangsari Sumedang masih rendah tentu saja akan berdampak pada kinerja
26
karyawan itu sendiri dan secara keseluruhan akan mempengaruhi sumber daya
bagi koperasi untuk tetap dapat hidup pada era milinium yang kedua. Investasi
yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia ini tidaklah kecil
jumlahnya, namun hasilnya seringkali sulit untuk dirasakan dalam jangka pendek,
perlu waktu dan kesabaran serta metode yang tepat untuk mampu menghasilkan
sumber daya manusia yang diinginkan. Banyak koperasi maupun badan usaha
milik swasta dan badan usaha milik negara merasakan tidak puas dengan
pencapaian hasil yang mereka lakukan karena kinerja mereka secara keseluruhan
rendah, lebih parah lagi mereka tidak dapat mendeteksi atau mengidentifikasi
lokasi penyebab kinerja rendah itu, sehingga sulit untuk memperbaikinya karena
kinerja koperasi, unit organisasi dan masing-masing karyawan. Untuk itu, maka
dalam menghadapi dunia bisnis saat ini dituntut suatu kinerja karyawan yang
tinggi untuk pengembangan koperasi. Oleh karena itu seorang manajer dituntut
Secara etimologis istilah kinerja berasal dari kata “job performance” atau
yang dicapai oleh seseorang. Untuk lebih memahami pengertian kinerja berikut
definisikan sebagai :
bahwa :
tertentu “.
dalam melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan beban kerja yang diberikan
hasil kerja yang diperoleh tersebut maka semakin tinggi pula kinerja karyawan.
Untuk mencapai kinerja karyawan yang tinggi maka semua unsur yang terlibat
dalam pekerjaan dan pengelolaan koperasi harus mampu mencapai hasil yang
dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pekerjaannya tersebut baik itu
dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas dari pekerjaan tersebut.
Untuk bisa mencapai hasil yang maksimal dalam koperasi, maka manajer
kinerja koperasi secara keseluruhan dengan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Rencanakan
Evaluasi Bertindak
Ukur
Berdasarkan gambar 2 tersebut, dapat diketahui bahwa siklus manajemen
kinerja terdiri atas beberapa aktivitas yang dijalankan secara bersama oleh
membandingkan apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya dicapai.
telah disepakati.
Dalam manajemen kinerja yang efektif, karyawan secara jelas memahami apa saja
yang diharapkan untuk dicapai berikut prioritasnya, apa yang harus dilakukan saat
30
Setiap pekerjaan yang dilakukan tentunya berdasarkan target kerja yang telah
benar sesuai dengan harapan atau tidak. Adanya standar atau patokan bagi setiap
pekerjaan yang harus di hasilkan oleh setiap karyawan maka akan mendorong
sesuai dengan harapan perusahaan, sehingga karyawan akan selalu berusaha untuk
1. Kompetensi Individu
pekerjaan.
2. Dukungan Organisasi
3. Dukungan Manajemen
membangun sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis,
seseorang.
yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya
koperasi membutuhkan karyawan yang memiliki kinerja tinggi dan pada saat yang
sama karyawan memerlukan umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman
bagi tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang, oleh karena itu
kinerja karyawan dengan jalan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat
kinerja yang rendah dan apabila ini dibiarkan akan mempengaruhi koperasi
tersebut, karena kinerja suatu koperasi adalah akumulasi kinerja semua individu
33
yang bekerja di dalamnya. Dengan kata lain upaya peningkatan kinerja koperasi
adalah melalui peningkatan kinerja masing-masing individu, oleh karena itu pihak
manajemen perlu sekali memperhatikan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan dalam bekerja. Selain itu juga pihak manajemen koperasi perlu
dengan begitu pencapaian tujuan koperasi akan mudah tercapai, berikut ini akan
berikut :
1) Mutu pekerjaan
2) Kejujuran karyawan
3) Inisiatif
4) Kehadiran
5) Sikap
6) Kerjasama
7) Keandalan
9) Tanggung jawab
1. Kesetiaan
34
2. Prestasi Kerja
Hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan
3. Kejujuran
dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti kepada para bawahannya.
4. Kedisiplinan
5. Kreativitas
6. Kerjasama
7. Kepemimpinan
35
8. Kepribadian
9. Prakarsa
10. Kecakapan
1. Kemampuan Teknis
36
yang diperolehnya.
2. Kemampuan Konseptual
karyawan.
merupakan tangung jawab yang harus dihadapi oleh koperasi maupun bagi
karyawan itu sendiri. Seorang manajer yang profesional harus tanggap terhadap
kinerja karyawan tersebut rendah selain itu juga harus dapat menilai aspek-aspek
apa saja yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga dapat
agar dapat mencapai kinerja yang diharapkan oleh koperasi. Selain aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja seorang karyawan, pihak koperasi
sejumlah faktor, mulai dari keterampilan kerja yang buruk sehingga motivasi
untuk bekerja pun rendah atau lingkungan kerja yang tidak kondusif, untuk lebih
1) Keterbatasan dana
6) Lingkungan kerja
8) Kompetensi kerja
pekerja yang gagal mencapai kinerja (kinerja rendah) yang diharapkan oleh
organisasi yaitu :
Tipe pekerja the time bomb biasanya sulit mencapai kinerja yang dapat
diharapkan oleh organisasi. Pekerja pada kelompok ini terdiri dari orang-orang
Pekerja tipe ini cenderung kharismatik dan sangat sopan dalam persahabatan.
Walaupun pekerja tipe ini tidak mampu menghasilkan kinerja yang baik, tipe
4. The Isolate
Pekerja pada tipe ini cenderung pendiam, menyimpan rahasia, dan miskin
komunikasi. Dari aspek pekerjaan tipe ini mampu melakukan dengan baik
berbagai alasan yang tidak masuk akal selalu ditujukan untuk membenarkan
Pekerja pada tipe ini memiliki ciri-ciri terlalu tekun, berbicara keras, jarang
Tipe pekerja ini menguasai hampir dalam semua aspek pekerjaan, tetapi tipe
ini jika berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan baru, tipe ini biasanya tidak
merupakan masalah bagi koperasi yang apabila tidak ada penanganannya akan
kinerja rendah bisa disebabkan oleh beberapa hal, untuk itu pihak manajemen
mengapa harapan yang telah ditetapkan tidak tercapai. Ini merupakan proses
40
menyepakati fakta dan konteks terjadinya masalah. Penyebab masalah ini bisa
Koperasi dan karyawan harus memantau kinerja, dan pastikan hal tersebut
memberi umpan balik dan sepakati bersama tindak lanjut yang diperlukan.
koperasi adalah salah satu kegiatan dalam rangka menyesuaikan diri dengan
tolok ukur kinerja karyawan yang akan dipergunakan dalam penelitian pada KSU
faktor-faktor penting dalam menilai kinerja karyawan antara lain kualitas kerja,
latar belakang keadaan sekarang dari suatu peristiwa dengan teknik pengamatan
yang digunakan yaitu observasi secara langsung dari obyek yang diteliti. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu metode yang
digunakan untuk memperoleh informasi tentang keadaan nyata pada saat sekarang
(sementara berlangsung).
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
42
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber informasi yang
Macam data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
1. Data kualitatif, yaitu data yang menggambarkan kualitas obyek yang akan
diteliti.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka maupun tabel. Data ini
atau orang yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti, dalam
Sumedang untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Keterangan :
S = Sensus I = Informan
P = Purporsif R = Responden
dengan menentukan indikator dari variabel tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat
Keterangan :
P = Primer KL = Kualitatif
S = Sekunder KN = Kuantitatif
• Jumlah pekerjaan
ekstra yang P S KL
diselesaikan
Ketangguhan • Kemampuan
kerja (dapat mengikuti intruksi P S KL
tidaknya pimpinan
diandalkan) • Inisiatif dalam
P S KL
melakukan pekerjaan
• Hati-hati atau kehati-
P S KL
hatian dalam bekerja
• Kerajinan dalam
bekerja (absensi atau P S KL
kehadiran)
Sikap kerja • Kemampuan dalam
menghadapi P S KL
perubahan pekerjaan
• Adanya kerjasama
P S KL
dengan teman kerja
• Tanggungjawab
P S KL
terhadap pekerjaan
• Kejujuran dalam
P S KL
bekerja
Keterangan :
P = Primer KL = Kualitatif
S = Sekunder KN = Kuantitatif
urutan serta meningkatkan data sehingga memiliki arti dan mudah untuk dibaca.
Pengolahan data yang terkumpul dari hasil wawancara dan kuesioner dapat
pengamatan.
karyawan akan dijawab dengan analisis deskriftif yaitu pengolahan data dari
fn
P= x 100 %
∑f
Keterangan :
P = Persentase
fn = Frekuensi ke – n
∑ f = Jumlah frekuensi/responden
kenyataan dari setiap variabel yang akan diukur maka dapat diperoleh dengan cara
( 30 x 3 ) – ( 30 x 1 ) = 20
3
Dengan demikian maka kriteria penilaiannya adalah :
Skor 70 - 90 = Baik
tersebut dikalkulasikan dengan hasil akhir yang disajikan dengan tabel sebagai
berikut :
Jumlah
Rata-rata 100
49
antara kepuasan kerja karyawan dengan kinerja karyawan, maka akan digunakan
rumus :
(∑ X )( ∑ Y )
r= {n ∑ X 2
}{
− ( X ) 2 n ∑ y 2 − (∑ y 2 − (∑ y ) 2 }
Keterangan :
X = Kinerja Karyawan
r = Koefesien Korelasi
Nilai kofesien korelasi (r) ini mempunyai nilai paling kecil/rendah adalah
(-1) dan paling besar adalah (1), sehingga nilai (r) dapat dinyatakan sebagai
berikut :
kedua variabel sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.
b. Apabila nilai (r) = 1 atau mendekati 1 maka hubungan kedua variabel kuat
sekali atau cukup kuat dan mempunyai hubungan searah artinya jika x naik
maka y naik.
sekali atau cukup kuat dan mempunyai hubungan yang terbalik, artinya jika
sebagai berikut :
50