You are on page 1of 19

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP

PENINGKATAN PENJUALAN

I. Pendahuluan

Iklan begitu akrab dengan kehidupan kita. Mulai dari bangun tidur, beraktifitas di

rumah, keluar rumah, ditempat kerja, sampai kita pulang lagi ke rumah dan tidur, berapa

banyak iklan yang kita saksikan?! Lalu berapa banyak iklan yang dapat mempengaruhi

kita sehingga kita tertarik untuk membeli produk/ jasa yang ditawarkan. Iklan adalah

senjata paling ampuh untuk mempengaruhi konsumen. Yang sebelumnya tidak tertarik

dengan sebuah produk, namun karena iklan yang ditayangkan begitu gencarnya sehingga

lama-kelamaan tertarik dan ingin mencobanya.

Kita tentu masih ingat ketika acara reality show AFI (Akademi fantasi Indosiar) sedang

berada di puncak rating. Acara tersebut disponsori oleh produk Indomie dari Indofood.

Iklan dibawakan oleh para akademia (peserta AFI) dengan berbagai varian model iklan

baik secara langsung maupun tidak langsung. Saya mendengar sendiri dari pemirsa yang

asyik mengikuti setiap episode bahwa dia tertarik untuk membeli dan mencoba Indomie

karena penasaran dengan gencarnya iklan yang ditayangkan tersebut.

Seperti dikatakan praktisi periklanan dari Inggris yang mendefenisikan periklanan

adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon

pembeli yang paling potensialatas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang

semurah-murahnya2. Kegiatan periklanan memang bisa menelan biaya ratusan juta dan

bahkan miliar rupiah, namun selama didasarkan pada tujuan dan perhitungan yang serba

jelas maka akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.


1.1 Latar Belakang Penelitian

Semakin ketatnya persaingan didalam dunia usaha pada saat sekarang ini,

membuat para pelaku usaha baik itu perseorangan atau persekutuan, ataupun dalam

bentuk perusahaan baik itu perusahaan yang berasal dalam atau luar negeri haruslah

memiliki faktor yang dapat dijadikan oleh perusahaan sebagai senjata dalam usahanya

untuk memenangkan persaingan dengan para pesaingnya didunia bisnis. Kondisi seperti

itulah yang pada akhirnya menyebabkan para pelaku usaha tersebut makin gencar

berusaha untuk mencari solusi maupun program bisnis yang dapat meningkatkan daya

saing perusahaan didalam bisnisnya.

Namun demikian, meskipun perusahaan telah berusaha bersaing dan memberikan

yang terbaik untuk konsumen belum tentu dapat menjamin akan berhasilnya usaha

pencapaian tujuan perusahaan, karena tiap konsumen memiliki selera dan keinginan yang

berbeda-beda. Maka dari itu setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran yang

berbeda-beda, tentunya strategi pemasaran yang diterapkanlah strategi terbaik disetiap

perusahaan. Dengan melakukan hal tersebut perusahaan dapat menarik minat,

ketertarikan, dan menggugah masyarakat untuk membeli produk barang atau jasa yang

dihasilkan perusahaan tersebut.

Pemasaran lebih berhubungan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi

bisnis lain. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan

kepuasan kepada konsumen adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran. Definisi dari

pemasaran sendiri adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk

mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru

dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen dengan cara
memberikan kepuasan. Pemasaran yang masuk akal menjadi penentu keberhasilan setiap

perusahaan besar atau kecil, berorientasi yang laba atau nirlaba, domestik ataupun global.

Pemasaran berlangsung selama adanya produk yang dihasilkan perusahaan, berusaha

mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada dengan

meningkatkan daya tarik dan kinerja produk, belajar dari hasil penjualan poduk dan

mengelola kinerja dengan baik. Jika perusahan dapat memahami konsumen dengan baik,

menciptakan produk yang memberikan nilai unggul, menetapkan harga, mendistribusikan

dan mempromosikan dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual dengan mudah.

Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern.

Definisi bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang

diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat

dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Program pemasaran efektif mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke

dalam program yang terkoordinasi dan dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran

perusahaan dengan memberikan nilai kepada konsumen. Bauran pemasaran membentuk

perangkat alat taktis perusahaan untuk menetapkan posisi yang kuat dalam target pasar.

Selain itu perusahaan harus mempunyai perencanaan yang strategis yang dapat

digambarkan sebagai sebuah metode untuk mencapai sebuah tujuan dengan

mengantisipasi hal yang akan terjadi dan menentukan tindakan yang perlu dilakukan.

Kebutuhan akan perencanaan didalam bisnis adalah mengetahui posisi

perusahaan, dan posisi yang akan datang, serta bagaimana proses untuk mencapai posisi
yang akan datang tersebut. Sebuah perencanaan pemasaran adalah sebuah dokumen kerja

yang dimaksudkan untuk mengukur kinerja perusahaan.

Setiap bagian dari perusahaan harus merencanakan tujuan, seluruh rencana atau

tujuan perusahaan harus konsisten dengan strategi bisnis perusahaan secara

keseluruhan.Sebuah perencanaan pemasaran akan dapat membantu perusahaan dalam

dalam menentukan keputusan sejumlah hal yang berhubungan dengan pemilihan media,

promosi, pembuatan iklan produk, ataupun anggaran perusahaan.

Promosi merupakan salah satu cakupan bauran pemasaran yang penting dalam

memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan juga sebagai suatu cara

memberikan informasi kepada masyarakat tentang barang atau jasa yang dihasilkan

sebuah perusahaan. Promosi juga berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan

produk dan membujuk sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu, perusahaan selalu

membangun komunikasi sebaik mungkin kepada konsumennya dan calon konsumennya

melalui promosi. Penerapan kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan meliputi

Advertising (periklanan), Sales Promotion (promosi penjualan), Personal Selling

(penjualan personal), Publicity (publisitas). Kegiatan promosi ini biasa dikenal dengan

istilah Bauran Promosi (Marketing Mix).

Promosi juga menentukan keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun

berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin

bahwa produk itu akan berguna bagi mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya

promosi bisa digambarkan sebagai salah satu kekuatan perusahaan.

Promosi lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian

segera adalah tujuan dari promosi. Karena itu lebih baik merencanakan suatu promosi
untuk target pelanggan sehubungan dengan prilaku umum.Sasaran dari suatu promosi

tergantung pada perilaku umum target konsumen. Sekali para pemasar mengerti dinamika

yang terjadi terhadap kategori produk dan telah menentukan konsumen dan perilaku

konsumen, maka perusahaan dapat memilih alat promosi guna mencapai tujuan

perusahaan. Alat promosi yang digunakan tiap perusahaan juga dapat berbeda tergantung

dari kebutuhan dan tujuan perusahaan masing – masing. Alat-alat promosi penjualan

adalah kupon, potongan harga, premi, program pemasarn loyalitas, kontes, undian,

sample, dan promosi pembelian.

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang

dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk

yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran juga bertujuan

menunjukkan keberadaan suatu produk dipasaran.

Promosi berhubungan erat dengan komunikasi. Ketika perusahaan

mengembangkan produk baru, mengubah yang lama atau bahkan mencoba meningkatkan

penjualan atas barang dan jasa yang ada, perusahaan harus menginformasikan pesan

penjualannya kepada calon pelanggan. Para pemasar mengkomunikasikan informasi

tentang perusahaan dan produk-produknya melalui program promosinya.

Adapun tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan

membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Secara rinci tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan, dapat berupa :


• Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.

• Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.

• Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

• Menjelaskan cara kerja suatu produk.

• Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.

• Meluruskan kesan yang keliru.

2. Membujuk pelanggan sasaran untuk :

• Membentuk pilihan merk.

• Mengalihkan pilihan ke merk tertentu.

• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.

• Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

3. Mengingatkan dapat terdiri atas :

• Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

• Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk ke perusahaan.

• Membuat pembeli ingat meskipun tidak ada iklan.

Atas dasar alasan-alasan tersebut, Penulis melakukan analisis “Analisis Pengaruh

Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan.


1.2 Metode penelitian

Metode penelitian suatu metode yang mempelajari secara intensif tentang

latar belakang keadaan sekarang dari suatu peristiwa dengan teknik pengamatan yang

digunakan yaitu observasi secara langsung dari obyek yang diteliti. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu metode yang digunakan

untuk memperoleh informasi tentang keadaan nyata pada saat sekarang (sementara

berlangsung).

Analisis yang dilakukan terhadap data dan informasi yang diperoleh pada

penelitian adalah analisis deskriptif. Jenis penelitian deskriptif analisis terdiri dari

berbagai jenis penelitian yaitu penelitian studi kasus, penelitian survei, penelitian

pengembangan (development study), penelitian lanjutan (follow up study), analisis

dokumentasi, analisis kecenderungan (trend analisis) dan penelitian korelasi (correlation

study). Dalam penelitian yang peneliti lakukan ini merupakan penelitian korelasi

(correlation study), yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan

sebab-akibat antara variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Sedangkan jika

dilihat dari tingkat eksplanasinya (tingkat penjelasannya) maka penelitian yang

dilaksanakan ini menggunakan jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian untuk melihat

hubungan antar variabel yang diteliti.

1.3 Jenis dan Macam Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan

wawancara, observasi, penyebaran angket dan penyebaran kuesioner kepada informan

maupun responden.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber informasi yang berkaitan

dengan obyek penelitian baik berupa laporan, catatan-catatan, dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan keadaan umum organisasi dan manajemen menyangkut

permasalahan yang diteliti.

Macam data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan

data kuantitatif.

1. Data kualitatif, yaitu data yang menggambarkan kualitas obyek yang akan diteliti.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka maupun tabel. Data ini

menggambarkan obyek yang diteliti secara nominal

1.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sebagai berikut :

1. Responden, yaitu orang-orang yang dapat menerangkan dirinya sendiri atau

orang yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti

2. Informan, yaitu orang-orang yang mampu menerangkan diri orang lain atau

keadaan tertentu.

3. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data yang bersifat teoritis dan berhubungan

dengan pembahasan masalah penelitian yang diperoleh dari berbagai literatur,

baik berupa catatan-catatan, laporan-laporan, dan dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam memperoleh data guna menunjang penelitian

dengan cara:
1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek

yang diteliti.

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara

lisan kepada para responden dan informan.

3. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan memberikan suatu daftar pertanyaan yang

diajukan secara tertulis kepada responden dan informan.

4. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data yang bersifat teoritis dan berhubungan dengan

pembahasan masalah penelitian yang diperoleh dari berbagai macam literatur yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Tempat atau lokasi penelitian ini sendiri berada di bandung, tepatnya di

perusahaan Polyfin yang bergerak dalam bidan pembuatan polyester yang berada di

rancaekek, penelitian di lakukan semenjak akhir tahun 2007 sampai dengan sekarang.
2. Identifikasi Masalah.

1. Bagaimana bentuk promosi yang digunakan.

Bentuk promosi yang di gunakan adalah melalui pamphlet serta poster dan media

masa, di radio lokal, nasional dan juga melalui televisi, serta melalui mobil promosi,

serta kerjasama dengan beberapa perusahaan angkutan yang ada di kota bandung

serta beberapa angkutan lokal

2. Bagaimana hubungan antara promosi dengan peningkatan penjualan.

Sebagaimana kita ketahui jika suatu barang tidak begitu dikenal, maka dengan

sendirinya kita akan beranggapan bahwa barang tersebut belum pernah atau tidak

pernah di promosikan, tentu saja ini menyangkut hampir ke semua produk barang dan

jasa, karna dizaman sekarang pada umumnya produk yang mendekati

konsumen,bukan konsumen yang mendekati produk, maka jika produk yang berupa

barang atau jasa tersebut tidak pernah di promosikan, maka barang tersebut akan

tenggelam di masyarakat, mengingat begitu banyak produk barang atau jasa yang

serupa yang di produksi oleh para produsen.

3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap peningkatan penjualan.

Dengan adanya promosi yang bagus, secara bertahap penjualan sedikit demi

sedikit mengalami peningkatan, yang ditandai dengan naiknya kurva permintaan,

serta kurva pendapatan, yang berakibat pada naiknya income perusahaan serta

membaiknya kesejahteraan karyawan. Disini penulis belum bisa menampilkan kurva

– kurva yang di maksud karna perlu penelitian lebih lanjut.


3. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penulisan Usulan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk promosi yang digunakan

Mengingat begitu banyaknya cara atau jalan memperkenalkan suatu produk

barang atau jasa, disini penulis mencoba untuk menganalisa bentuk promosi yang di

gunakan oleh perusahaan. Berapa macam promosi yang di gunakan serta tingkat ke

efektifan dari bentuk – bentuk promosi tersebut, promosi yang bagaimana yang lebih

cepat dan lebih dapat di terima oleh masyarakat. Mengingat perbedaan cara berpikir

dan tingkat pendidikan yang ada di dalam masyarakat pada saat sekarang ini. Bentuk

promosi bagaimanakah yang lebih cocok di gunakan. Kenapa promosi tersebut di

gunakan, bagaimana promosi tersebut akan di jalankan dan sejauh mana respon

masyrakat luas terhadap produk tersebut setelah adanya aktifitas promosi dalam

jangka waktu tertentu.

2. Untuk mengetahui hubungan antara promosi dengan peningkatan penjualan

Sebagaimana diketahui, konsumsi barang oleh konsumen secara normal

mempunyai batas tertentu. Tidak saja terbatas pada aspek pemakaian produk, namun juga

terbatas pada kemampuan daya beli dengan berbagai alasan. Untuk mengenyangkan perut

yang kelaparan misalnya, seseorang mungkin cukup mengkonsumsi 1 atau dua mie

instant dalam satu porsinya. Mengkonsumsi lebih dari jumlah tersebut perut tidak dapat

lagi menampung. Kalau dipaksakan, perut malah akan menjadi sakit. Namun dengan

demand management, konsumen dibujuk untuk membeli lebih dari biasanya, dengan

alasan untuk stok persediaan di rumah, kesempatan mengikuti undian dengan

mengirimkan bungkus sebanyak-banyaknya, dan sebagainya.


Upaya untuk meningkatkan konsumsi secara massal melalui pubikasi media massa dalam

bentuk iklan. Iklan merupakan informasi yang memberikan berita yang up to date kepada

konsumen mengenai produk yang bertujuan menjaga tingkat produksi. Iklan pada

dasarnya bersifat membujuk pemirsa dengan berbagai iming-iming citraan yang ujung-

ujungnya mendorong munculnya hasrat untuk membeli.

Sedemikian pentingnya peran iklan, sehingga oleh Stuart Ewen disebut sebagai

Captain Industry, yang mengamankan bagian pasar dengan cara mengorganisir dan

mengontrol selera dan perilaku masyarakat. Dalam analisis William (1993), iklan

merupakan komponen vital dalam organisasi dan reproduksi kapital. Iklan adalah magis

karena mampu mentransformasikan komoditas kedalam penanda yang glamour dan

penanda tersebut menghadirkan suatu imaginer.

Karena bersifat magis, iklan mampu menyihir konsumen untuk mengkonsumsi

suatu produk (Martadi, dalam Jurnal Deskomvis 2001). iklan merupakan perangkat

ampuh untuk menciptakan need, want, buy.

Melalui industri periklanan, dikembangkan cara-cara untuk menciptakan dan

mendorong konsumsi sebagai bagian dari gaya hidup dalam masyarakat. Iklan digunakan

untuk menciptakan kekurangan-kekurangan baru dalam diri konsumen sehingga tergerak

untuk berusaha menutupinya dengan mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Iklan

merepresentasikan mimpi buruk sekaligus menyenangkan. Iklan menciptakan hasrat

dalam diri konsumen dan menawarkan produk sebagai

jawabannya. Iklan kemudian menggeser sikap tradisional seperti hemat, kedalam sikap

hidup yang hedonis (mengedepankan kesenangan duniawi) yang mengutamakan belanja.

Iklan memberikan rasionalisasi kepada konsumen untuk tidak sayang mengeluaran uang
sebanyak-banyaknya. Untuk menjalankan tugas tersebut, iklan telah dipikirkan

sedemikian rupa sehingga menggunakan pendekatan rasional psikologis dalam ilmu yang

lebih modern. Iklan kemudian menggeser dari captain of industry menjadi captain of

consciusness, melalui citra yang dibangunnya7. Disebut captain of conciusness karena

iklan menumbuhkan kesadaran-kesadaran baru bahwa orang membutuhkan produk-

produk baru dengan merek tertentu. Dalam benak konsumen terbangun kesadaran baru

bahwa ia memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipenuhi dengan mengkonsumsi atau

menggunakan produk tertentu.

Mungkin uraian diatas membuat kita tersentak, bahwa selama ini ternyata iklan

telah mendikte kesadaran kita baik secara individu maupun kolektif. Iklan bahkan

mendorong kita untuk membeli produk yang mungkin sebenarnya tidak kita perlukan,

atau mempersuasi untuk mengkonsumsi produk secara berlebihan. Atau dengan kata lain,

iklan memunculkan sikap konsumerisme8 pada diri kita.

3. Untuk mengetahui pengaruh promosi dengan peningkatan penjualan

Menurut Rendra (2005) bahwa pengaruh iklan sangat beragam, merambah

berbagai bidang kehidupan manusia mulai dari tingkat individu, keluarga hingga

masyarakat. Rendra membagi pengaruh tersebut menjadi 3 bagian yaitu:

1. Pengaruh Ekonomi

Diberbagai negara, iklan terbukti mampu memberikan keuntungan ekonomi yang sangat

besar bagi perorangan atau biro periklanan yang terlibat didalamnya. Dalam banyak

catatan sejarah bahkan menunjukkan bahwa mereka menjadi orang yang sangat kaya.

Benyamin Franklin merupakan satu dari sekian banyak kisah sukses pegiat iklan. Dia
dikenal sebagai penulis naskah iklan yang piawai, manajer perusahaan periklanan yang

handal, salesman, penerbit, serta editor surat kabar.

2. Pengaruh Psikologis

Dampak psikologis iklan sangat beragam, meliputi aspek kognitif, afektif, dan konotatif,

baik secara sendiri-sendiri maupun bersama. Pengaruh psikologis yang terjadi di wilayah

kognitif dapat menumbuhkan perhatian khalayak terhadap sesuatu secara lebih tinggi

dibanding yang lain. Kita seringkali memberikan perhatian yang lebih besar kepada suatu

produk yang diiklankan secara lebih gencar dibanding produk lain. Namun sebaliknya,

kita tidak terlalu memberikan perhatian kepada produk yang tidak diiklankan secara

gencar. Fenomena tersebut dapat pula disimpulkan bahwa perhatian kita ikut ditentukan

oleh iklan.

3. Pengaruh Sosial Budaya

Iklan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi struktur pembangunan

budaya disuatu tempat pada kurun waktu tertentu. Dampak iklan yang meluas dan

menjadi ikon di masyarakat akhirnya terserap menjadi budaya oleh masyarakat itu.

Misalnya iklan produk kecantikan yang membujuk konsumen dengan tren kecantikan

pada tahun tertentu masyarakat terutama kaum wanita menjadikan trend tersebut sebagai

gaya hidup. Jika misalnya tidak mengikuti iklan tersbeut maka dianggap ketinggalan

jaman, karena setiap tahun berganti-ganti tren.


4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan penulis dari penelitian serta penyusunan skripsi ini

adalah :

1. Untuk mengetahui implementasi dari teori yang telah didapatkan oleh penulis dari

masa perkuliahan dan dapat diterapkan serta diaplikasikan pada kondisi

sebenarnya dilapangan. Serta bagi aspek pengembangan ilmu pengetahuan dan

aspek guna laksana

2. Untuk mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan oleh penulis dari

masa pendidikannya bagi kepentingan masyarakat khususnya bagi perusahaan

yang menjadi objek penelitian.

3. Sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk meraih meraih gelar sarjana

ekonomi.
5. Hipotesis

1. Diduga adanya hubungan yang erat, positif dan signifikan antara kegiatan

promosi dengan peningkatan penjualan

2. Diduga kegiatan promosi berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan


6. Daftar Pustaka
Prof. Dr. H Rusidi, Ir., MS (2004), Metodologi Penelitian Jilid I dan II

Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN)

Martadi, dalam Jurnal Deskomvis 2001

Frank Jefkins, 1997. Periklanan, Erlangga, Jakarta

Ratna Noviani, 2002. Jalan Tengah Memahami Iklan, Pustaka Pelajar dan CCSS,

Yogyakarta.

Rendra Widyatama, 2005. Pengantar Periklanan, Buana Pustaka Indonesia, Jakarta.

Hal | 9
ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP
PENINGKATAN PENJUALAN

Disusun guna melengkapi persyaratan untuk mata kuliah


Bahasa Indonesia

Usulan Penelitian

Disusun Oleh :
Yoserizal 3197009

INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA

You might also like