Professional Documents
Culture Documents
Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun
tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap studi kelayakan
proyek agar risiko kegagalan seperti itu di kemudian hari dapat dikurangi dengan
memperbaiki project managementnya.
Masalah operasional
Biasanya timbul pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk proses produksi
yang menghasilkan jasa, keputusan pada masalah operasional ini adalah, rencana
produksi, rencana persediaan bahan baku(komputer, koneksi internet, kabel data, listrik,
dll)penjadwalan kerja proses produksi, pengawasan dan monitoring kualitas dan
pengawasan biaya produksi.
Dari hasil analisis elemen diatas, pada aspek teknis dan teknologi, akan di dapat
suatu pernyataan apakah rencana pengembangan proyek IT ini sudah dapat dianggap
layak atau tidak layak. Jika rencana aspek teknis dan teknologi sudah dianggap layak,
studi akan dilanjutkan ke aspek lain. Jika tidak layak untuk dikembangkan maka dapat
dilakukan kajian ulang yang lebih realistis dan positif agar kajian mungkin akan menjadi
layak. Apabila memang sulit untuk dianggap layak, sebaiknya rencana ini diakhiri saja.
3. Aspek organisasi dan manajemen
Sedangkan dari aspek organisasi dan manajemen, kita perlu memiliki gambaran
yang jelas mengenai kapasitas terpasang serta kapasitas normal perusahaan, kemungkinan
pengembangan kapasitas produksi, teknologi serta risiko ketinggalan zaman dari
teknologi, bahan baku dan sumbernya (komputer, koneksi internet, server dll) serta risiko
habisnya bahan baku, kualitas serta kuantitas ketersediaan tenaga kerja, dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
Demikian juga pemahaman akan industri sangatlah penting, paling tidak kita
mengetahui sudah berada pada tahap mana produk perusahaan jika dipandang dari
industrial life cycle nya. Karena dasar penilaian adalah proyeksi dan prediksi kondisi
perusahaan di masa yang akan datang, maka kajian mengenai peluang dan ancaman yang
berasal dari aspek makro harus pula mendapat perhatian khusus dalam proses valuation
ini.
Perencanaan strategis
Perencanaan ini merupakan bagian dari manajemen strategis, terfokus pada
bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
Perencanaan operasional
Merupakan bagian dari strategi operasional yang lebih mengarah pada bidang
fungsional perusahaan. Perencanaan ini juga berfungsi untuk memperjelas makna suatu
strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Penyusunan suatu
perencanaan jangka pendek dan penerapannya dalam bentuk program kerja perlu
memperhatikan anggarannya.
Selain untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, setelah dana yang
di perlukan diketahui, selanjutnya di tentukan dalam bentuk apa dana tersebut di dapat,
melalui sumber dana antara lain:
• Modal pemilik perusahaan
• Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal
• Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal
• Dana kredit yang diterima dari bank
• Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank
Urutan prioritas
Apabila dijumpai beberapa proyek yang feasible atau layak untuk dilaksanakan,
padahal hanya akan melaksanakan satu atau sebagian aja dari usulan-usulan itu karena
keterbatasan sumber daya manusia dan dana, maka dapat dilakukan pengurutan prioritas
(ranking) untuk menentukan usulan proyek yang paling layak.
Dari hasil analisis terhadap elemen-elemen aspek keuangan nanti akan berupa suatu
pernyataan apakah rencana bisnis dianggap layak atau tidak layak.
Kajian mengenai biaya modal (Cost of Capital)
Cost of Capital bertujuan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari masing-
masing sumber dana yang akan di pakai dalam berinvestasi. Untuk menghitung
keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari sumber pembelanjaan
ditentukan oleh:
• Biaya utang
• Biaya modal sendiri
• Biaya laba yang ditahan
Dana pada kas akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan investasi sedangkan
operasional cash flow merupakan rencana pendanaan keluar-masuk arus kas jika proyek
sudah dioprasionalkan.
Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun
tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap studi kelayakan
proyek agar risiko kegagalan seperti itu di kemudian hari dapat dikurangi dengan
memperbaiki project managementnya.
Analisis sensitivitas
Untuk menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita akan menghadapi
ketidakpastian. Hasil dari perhitungan akan menyimpang jauh dari kenyataannya,
ketidakpastian ini akan mempengaruhi kemampuan suatu proyek IT dalam
pelaksanaannya untuk menghasilkan laba bagi suatu perusahaan.
Dari hasil penghitungan NPV (Net Present Value) dapat diketahui proyek tersebut
cukup baik atau tidak untuk dilanjutkan. Akan tetapi sebelum mengambil keputusan
untuk merealisasikan proyek ini tentunya pengambilan keputusan hendaknya mencari
informasi lain, misalnya informasi dari bagian pemasaran dengan analisis sensitivitas
terhadap ukuran pasar, pemasaran saham, dll.
Dari biaya operasional diatas di bagi menjadi 3 bagian yaitu, biaya tetap, biaya variabel,
dan biaya semi variabel.
Apabila suatu perusahaan sampai pada keadaan produksi di bawah BEP, sehingga tentu
saja perusahaan akan menderita kerugian. Apakah menutup proyek ini merupakan hal
yang baik? jawabnya perlu terlebih dahulu melakukan analisis sebab menutup atau tidak
melanjutkan proyek ini belum tentu merupakan jalan yang terbaik, bahkan dapat
mengakibatkan bertambah besarnya kerugian perusahaan. Jadi bila sejauh ini perusahaan
masih berada diatas titik BEP, maka perusahaan masih bisa mencari keuntungan dari
pada menutup proyek tersebut.
5. Identifikasi faktor kegagalan
Dalam studi kelayakan proyek IT ini, kita hanya memandang dari sisi optimisnya
saja, tetapi bagaimana sisi pesimisnya?
Ada banyak resiko-resiko dari proyek ini yang dapat saja tejadi, Manajemen
resiko adalah suatu sistem pengawasan resiko dan perlindungan modal (harta benda), hal
milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan terhadap kemungkinan timbulnya
kerugian karena suatu resiko dimana ketidakpastian ini di hubungkan dengan penghasilan
perusahaa, arus kas dan modal(harta benda) yang sudah tersedia atau yang akan
dibutuhkan mendatang.
Hal ini dimaksudkan agar analisisnya menjadi berimbang. Resiko-resiko yang mungkin
terjadi adalah:
• Resiko pada aspek SDM
• Resiko pada para top eksekutif dan pekerja inti
• Resiko pada karyawan
• Resiko dalam hubungan industri dan perselisihan
• Resiko stress dan kesehatan yang buruk dan resiko bila tak beretika
Sering kali hal diatas bukanlah merupakan resiko bisnis yang dapat menyebabkan
perusahaan jatuh, tetapi jika manajemen gagal dalam mengendalikan perusahaan, maka
perusahaan akan berada pada kondisi yang berat untuk dapat bertahan, apalagi
berkembang.
Dari kajian untuk resiko-resiko ini dapat dijadikan salah satu alasan, apakah rencana
proyek IT ini dapat dibatalkan, atau dilanjutkan karena dianggap layak untuk diteruskan.
Dari kesemuanya ini tergantung pada keberanian pengambilan keputusan untuk
menerima atau menghindari resiko.
Semua yang penulis utarakan di atas sangatlah mudah untuk diucapkan, tetapi hal
sebenarnya dalam mengaplikasikannya dalam proyek kita adalah hal yang lain lagi.
Tanyakan pada diri kita saat ini, apakah kita telah melakukan seperti yang ditulis di atas
selama ini?
Demikian tulisan mengenai studi kelayakan untuk proyek di bidang teknologi informasi.
Studi Kelayakan Proyek Teknologi Informasi
Di Susun Oleh:
Yoserizal 3197009