Professional Documents
Culture Documents
Karna koperasi merupakan kumpulan aktifitas tri partite, yaitu anggota, pengurus,
dan pengelola dalam menjalankan usaha, maka semakin banyak pengelola atau
karyawannya semakin besar koperasi tersebut. Untuk itu di perlukan sesrorang sebagai
pemimpin, yang biasanya di sebut menajer.
Apabila manajemen profesional di lakukan oleh lebih dari satu orang, maka salah satu
diantaranya harus ditetapkan sebagai pemimpin.
Anggota
Pada pasal 4 ayat a UU No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa membangun dan
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial. Anggota merupakan subjek, peran yang fundamental, dan pemegang kendali
pengawasan terhadap organisasi.
Partisipasi anggota dalam manajemen juga harus direalisasikan melalui berbagai cara
antara lain :
1. Menerima dan melaksanakan anggaran dasar dan keputusan rapat anggota.
2. Memilih serta memberhentikan pengurus dan pengawas.
3. Mengesahkan perubahan anggaran dan investasi yang penting.
4. Mengawasi pengurus dan pengelola secara dinamis.
5. Mengusulkan untuk memeriksa keuangan agar tidak ada penyelewengan.
6. Membantu permodalan koperasi sesuai dengan kemampuan masing – masing.
7. Membayar simpanan – simpanan yang menjadi kewajibannya.
8. Melakukan transaksi dan aktif dengan kegiatan koperasi.
9. Memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan pengurus.
10. Mengikuti dan mendorong perkembangan koperasi.
Para anggota akan tertarik untuk bertransaksi apabila dirasakn koperasi memberikan
manfaat yang lebih. Pengaruh tersebut dapat terjadi melalui :
1. Pengaruh harga yang lebih menguntungkan.
2. Peningkatan dalam penerimaan (merupakan perputaran ekonomi).
3. Peningkatan adaptasi terhadap kecendurangan pasar.
4. Peningkatan kemungkinan investasi.
5. Peningkatan spesialisasi.
6. Transfer dan diversifikasi risiko.
7. Pengaruh pendidikan.
8. Pengaruh sosial dan sebagainya.
Pengurus
Pasal 29 ayat 1 UU No. 25 tahun 1992 menyatakan: pengurus dipilih dari/dan
oleh anggota koperasi dalam rapat anggota dimana para anggota menetapkan garis besar
kebijakan usaha (berdasarkan anggaran dasar) melalui rapat anggota. Kemudian hasil
atau keputusan rapat diserahkan kepada pengurus untuk selanjutnya dilaksanakan.
Dalam melaksanakan mandat putusan anggota ini, koperasi yang masih lemah atau masih
kecil akan melakukannya sendiri (pasal 22), sehingga pengurus merangkap pelaksana.
Berbeda halnya dengan koperasi yang lebih besar, pengurus dapat mengangkat pelaksana
Apabila koperasi semakin besar maka diperlukan karyawan, sehingga pengurus dapat di
bantu oleh para karyawan.
Karna pekerjaannya berat maka pengurus harus memilki kualifikasi berikut ini:
a. Mampu melakukan bisnis dengan baik.
b. Penuh rasa tanggung jawab.
c. Berkelakuan baik.
d. Taktis.
e. Jujur dan dapat dipercaya.
f. Dapat dicontioh oleh anggota lain dalam mengaktifkan koperasi.
Pengawas
Pengawas adalah perpanjangan tangan tangan dari anggota dalam mendampingi
pengurus untuk mengawasi jalannya roda usaha perusahaan koperasi.Pengawas berada
satu posisi dengan pengurus tetapi mempunyai fungsi yang berbeda, sesuai dalam pasal
39 UU No. 25 tahun 1992 sebagai berikut:
Tugas Pengawas
a. Melakukan pengawasan terhadap pelakssanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi.
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya yang akan disampaikan
atau dipertanggungjawabkan pada rapat anggota.
c. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
d. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Pengelola
Untuk meringankan tugas pengurus dan serta pengawas maka sangat diperlukan
orang untuk bisa diajak bekerjasama, yaitu karyawan atau pengelola koperasi. Pengelola
koperasi adalah pelaksana operasional yang mengerjakan tugas pengurus dan
bertanggung jawab atasnya.
Pengelola harus melayani anggota secara efisien, ramah dan mampu bersaing.
Manajemen koperasi harus dapat mengantisipasi perubahan dengan melakukan perbaikan
dan penyesuaian seperti:
• Melakukan diversifikasi usaha.
• Memperbaiki struktur keanggotaan agar lebih responsif terhadap kebutuhan
anggota.
• Mengadakan partisipasi anggota secara demokratis dalam proses manajemen,
sehingga perencanaan pendidikan anggota dapat terwujud.
• Mengadakan penelitian, analisis, diskusi, dan penggalian segala aspek yang
berkaitan yang akan memungkinkan dilakukannya penggabungan gerakan
kelembagaan.
• Mempunyai niat yang lebih serius dan lebih jernih dari semua lapisan yang
terkait kepada koperasi untuk benar – benar mengembangkan koperasi Indonesia
sebagai srana untuk kesejahteraan.
• Mempercepat proses pendidikan kader – kader koperasi, baik dari pemerintah
maupun dari masyarakat.
Manajemen Komunikasi
Menurut Keith Davis komunikasi adalah tempat untuk berinteraksi semua
manusia. Dia juga mengidentifikasikan koperasi sebagai proses penyampaian pesandari
seseorang kepada orang lain.
Carl I Hovlan menyatakan “Communication is process by which an individual transmits
stimuli to modify the behavior or the individuals” = komunikasi adalah suatu proses
dimana seseorang (komunikator) menyampaikan pesan (lambang dan atau kata - kata)
untuk membentuk tingkah laku orang lain.
Warent weaver dalm bukunya yang berjudul “mathematic of comunication” menyatakan
bahwa komunikasi adalah keseluruhan prosedur dimana suatu pikiran mempenagruhi
pikiran lainnya.
Jenis Komunikasi
Proses komunikasi dapat dilakukan secara:
• Komunikasi perorangan (individual communication) bersifat pribadi dan
cenderung lebih sederhana.
• Komunikasi organisasi (organitation communication) dilakukan oleh sekelompok
orang (team work atau communication unit) yang mempunyai kemampuan
(individual quality atau team quality)
Media Komunkiasi
Cantrill dan Allport menunjukkan betapa pentingnya media komunikasi yang
harus dipilih agar efektif alam berkomunikasi. Menurut partisipasi pemirsa antara lain:
• Percakapan individu (personal conversation)
• Kelompok diskusi (group discussion)
• Pertemuan informal
• Telepon dan telegraf
• Televisi dan radio
• Surat menyurat secara perorangan
• Surat kabar
• Buku, laporan – laporan, dan sebagainya.
Komunikasi Internal
Komunikasi yang terjadi diantara 3 kelompok yang terdapat di koperasi yaitu:
anggota, pengurus dan pengelola.
Ide atau pendapat dan pesan – pesan para anggota akan dikomunikasikan:
a. Kepada sesama anggota secara perorangan dalam pertemuan kelompok atau pada
forum – forum penyuluhan yang dilakukan koperasi.Kepada pengelola hak dan
kewajiban anggota.
b. Kepada pengawas untuk memberikan input tentang pelaksanaan kerja pengurus.
c. Kepada pengurus yang dapat disamapikan dikantor, ditempat pelayanan dan di
forum rapat anggota mengenai hal – hal perbaikan pelayanan.
Komukasi Eksternal
Pihak eksternal yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh koperasi sangat luas
dan beraneka ragam sehingga dapat menimbulkan masalah seperti dari”
• Pemerintah
• Pelanggan atau konsumen dan calon konsumen
• Pesaing
• Teman kerja dan sekutu usaha
• Calon – calon anggota baru
• Pembina/pelindung/bapak angkat
• Kreditur/sponsor
• Koperasi sekunder dan Dekopin atau Dekopinda
• Pihak lainnya yang terkait
Beberapa program komunkasi yang baik bagi manajer, karna seorang manajer paling
sering melakukan komunikasi, antara lain:
1. berdasarkan prinsip bisnis dan manajemen yang sehat.
2. ditentukan oleh informasi yang terpercaya.
3. Menggunakan tekhnik komunikasi yang memenuhi syarat.
4. Sedapat mungkin melibatkan orang yang lebih banyak.
5. imaginatif, inovatif, dan informatif.
6. Dinamis dan berkelanjutan tetapi peka terhadap perubahan.
7. Ditunjang dengan sumber daya yang memadai.
8. Terdapat koordinasi dengan bidang lain terutama bidang pemasaran.
9. Terdapat komunikasi dua arah.
10. Mengutamakan pelayanan yang direncakan secara cermat.
11. tanggap terhadap kebutuhan umum, terutama kebutuhan para anggota.
Model komunikasi sederhana:
Karna adanya halangan atau ada intervensi dari penyampai pesan maka komunikasi harus
dilakukan ebih hati – hati, dapat di gambarkan secara langsung sebagai berikut:
Komunikasi akan menjadi lebih rumit jika ada interaksi antara 2 faktor atau lebih
yang secara bersama mempengaruhi komunikan seperti:
• Interaksi antara peranan dan pengalaman
• Interaksi antara peranan dan latar belakang
• Interaksi antara latar belakang dan pengalaman
• Interaksi antara lingkungan dan latar belakang
• Interaksi antara lingkungan dan pengalaman
Terdapat hambatan terhadap komunikasi yang dilakukan, contoh sehari – harinya sebagai
berikut:
• Pesan diseleksi oleh pengirim sesuai seleranya
• Penerima memperhatikan hal yang menarik saja
• Perbedaan yang menyolok antara pengirim dan penerima pesan, misalnya status,
motovasi, tujuan
• Pengirim dan penerima sedang mengalami emosi yang berlebihan
• Saluiran berita atau media tidak cukup mampu mengirim pesan
• Penerima mengabaikan petunjuk tertentu
• Pengirim mengubah pesan yang di sampaikan
Manajemen Koperasi
Manajemen Tri Partite & Manajemen Komunikasi
Disusun Oleh
Yoserizal 3197009