Professional Documents
Culture Documents
Pembangunan Pedesaan
(…rural development…)
…kerangka logis pembangunan
Environmentally Responsible
…menurut Norman Uphoff dan Milton J. Esman, terdapat empat jenis pembangunan
pedesaan, yakni: (1) yang berbasis pertanian; (2) yang berbasis multisektor; (3)
yang berbasis sumberdaya alam dan lingkungan; dan (4) yang berbasiskan
pelayanan jasa-jasa sosial berupa kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
…menurut Inayatullah dan H.S Wanasinghe (1979); Robert Chamber (1996), terdapat
empat model pembangunan pedesaan: (1) model intervensi rendah (model
produktivitas); (2) model intervensi menengah (model solidaritas); (3) model
intervensi tinggi (model pemerataan); (4) model partisipatif (model bottom-up)
…definisi pembangunan masyarakat
…menurut Rohmad (1999): “ pembangunan dipengaruhi oleh manusia (termasuk di dalamnya
nilai, tradisi, kebiasaan, tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh manusia)
dan lingkungan (lingkungan sosial dan lingkungan alam)”;
…pembangunan masyarakat (community development) adalah “inisiatif masyarakat dalam
proses tindakan sosial untuk memperbaiki kondisi hidupnya (Christenson dan Robinson,
1989);
(1)…dua puluh lima tahun lalu banyak buruh tani tuna kisma di Jawa
mempunyai sumber-sumber pendapatan yang amat terbatas, sehingga
kecil peluang untuk mendapatkan pekerjaan di luar desa atau di luar
pertanian. Sumberdaya di desa menjamin keamanan pangan bagi semua
penduduk desa. Sekarang, kebanyakan keluarga di desa yang tuna kisma
“bekerja” di luar desa, di pabrik, jasa dan sektor informal. Jaringan
pengamanan pangan pun bergeser dari desa ke tingkat keluarga;
(2)…dua puluh lima tahun lalu terdapat meluas di perkotaan maupun di
pedesaan di Jawa, kini lebih nyata di perkotaan daripada di pedesaan.
Tenaga kerja yang kurang terdidik dari pedesaan telah membawa
kemiskinan di perkotaan karena faktor migrasi;
(3)…dua puluh lima tahun lalu masalah pembangunan hanya ditanggulangi
dan dipecahkan oleh Pemerintah, kini terdapat alternatif lain (seperti
lembaga lokal, lembaga swadaya dan swasta), sehingga peran
Pemerintah tidak sekuat dulu
…pendekatan baru pembangunan
pedesaan
(4)…dua puluh tahun terakhir (1996-2006) para petani semakin rasional dan
berorientasi bisnis (modern atau komersial), sehingga petani terdorong untuk
mengusahakan komoditas yang dianggap menguntungkan. Akibatnya, terjadi
eksploitasi sumberdaya lahan, genetik dan perubahan pola tanam (dari pola
seragam ke diversifikasi). Masyarakat pedesaan menjadi tidak terkendali dalam
berproduksi, terutama dalam penerapan teknologi pertanian konvensional.
(5)…dua puluh tahun terakhir (1996-2006), para petani di luar Jawa mulai
bergeser dari pertanian setempat (lokal) ke agribisnis (terutama karet dan
sawit), dari pertanian berpindah ke menetap. Areal sawah dan sawit di luar
Jawa terus meningkat, baik didorong Pemerintah (terutama sawah) maupun
Swasta (terutama sawit dan komoditas perkebunan lainnya). Namun
lingkungan (terutama hutan) semakin rusak, pembukaan dan pembakaran
terjadi jauh melebihi peladang berpindah.
(6)… dua puluh tahun terakhir (1996-2006), para petani di pedesaan Jawa dan luar
Jawa semakin akses terhadap teknologi komunikasi, baik televisi maupun
telepon genggam. Akibatnya, pola-pola komunikasi masyarakat pedesaan
mengalami perubahan ke arah yang lebih cepat dan tidak tatap muka.
Perubahan sosial di pedesaan berjalan melompat, dari budaya tutur ke budaya
lisan dan nonton melewati budaya baca, sehingga banyak terjadi anomali
perubahan (dari berbagai sumber).
…paradigma pembangunan
pedesaan
… paradigma diartikan oleh Thomas Khun (1970) sebagai “…suatu kerangka
referensi (world view) yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan suatu teori”:
Pengembangan
Pengembangan Conyers (1984),
Masyarakat
Masyarakat Tjondronegoro (1990), dll
((Community
Community
Development
Development))
Pemberdayaan
Pemberdayaan Stewart (1998), Chambers
Masyarakat
Masyarakat (1995), Vidhyandika
((Community
Community (1996), Sumodiningrat
Empowerment
Empowerment)) (1999), Soetrisno (2001),
dll
…pendekatan pembangunan
partisipatif (bottom-up)
…pembangunan partisipatif, seperti halnya pemberdayaan, berakar dari teori
kritik (critical theory) atau paradigma kritis (Tomas Khun, 1970; Leonard,
1990) dan teori konvergensi (convergency theory) atau paradigma partisipatif
(Rogers dan Kincaid, 1981; Habermas, 1981; Evan dan Sthepens, 1988)
yang merupakan kritik terhadap pandangan cartesian (cartesian worldview).
COMMUNITY AGRICULTURAL
EMPOWERMENT SUSTAINABLE
(AGENT/SUBJECT) DEVELOPMENT
Capacity Politically
Building Feasible
Kemandirian
Pangan
Comitment & Environmentally
Acountability Responsible
Tugas 5 untuk Pert VI: