Professional Documents
Culture Documents
Ibarat seorang jenderal dalam kemiliteran, guru dituntut memiliki siasat atau strategi
dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Strategi dalam belajar mengajar dimaksudkan
untuk mensiasati anak didik agar terlibat aktif belajar. Kemampuan guru dalam
memahami dan mengimplementasikan strategi (mengajarnya) merupakan hal yang sangat
penting dalam semua peristiwa belajar mengajar.
Kata Strategi berasal dari kata Strategos (Yunani) atau strategus. Strategos berarti
jenderal atau perwira negara (state officer). Jenderal inilah yang bertanggungjawab
merencanakan suatu strategi dan mengarahkan pasukannya untuk mencapai kemenangan,
begitupun tanggungjawab guru dalam kelas mensiasati anak didik sehingga tercapai
tujuan pembelajaran peserta didiknya.untuk itulah diperlukan inovasi pembelajaran
peserta didik,dalam hal ini pembelajaran untuk siswa SD.
Perlu dijelaskan pula, bahwa strategi belajar mengajar bukan desain instruksional seperti
PPSI (Prosedur pengembangan sistim instruksional), Satpel (Satuan Pelajaran) atau
sejenisnya, Strategi belajar mengajar lebih luaas dari semua itu. Mempertimbangkan
suatu strategi bearti mencari dan memilih model dan pendekatan proses belajar mengajar
yang didasarkan atas karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik dan kondisi
lingkungan serta tujuan yang akan dicapai.
Dengan kata lain strategi belajar mengajar merupakan siasat guru untuk mengoptimalkan
interaksi antara peserta didik dengan komponen komponen lain dari sistem instruksional
secara konsisten.
Berbicara strategi belajar mengajar, tidak bisa dipisahkan dengan metode mengajar.
Karena metode ini merupakan cara – cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi
pengajaran yang menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan
tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Sunaryo (1995) menunjukan adanya
pola dasar yang menjadi rujukan dalam rangka implemetasi DAP (Developmentally
Appropriate Practice).
Sebenarnya metode mengajar yang dapat dipelajari guru sesuai dengan pola dasar
tersebut adalah demikian banyak. Akan tetapi yang akan diperkenalkan paling tidak
dengan 10 metode mengajar, yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja
kelompok, pemberian tugas, demonstrasi, simulasi, inkuiri dan metode pengajaran unit-
pembelajaran terpadu.
Dalam kesempatan ini penulis akan menyampaikan dua metode terakhir yaitu metode
inkuiri dan metode pengajaran unit. Karena metode ini merupakan metode yang relatif
baru yang diperkenalkan kepada guru-guru bersamaan dengan meluasnya CBSA. Metode
inkuiri disebut juga metode penemuan yang sangat penting untuk dilakukan peserta didik
usia sekolah dasar.
Metode inkuiri ini dapat dirancang penggunaannya oleh guru menurut kemampuan
mereka atau menurut tingkat perkembangan intelektualnya. Bukankah mereka memiliki
sifatnya yang aktif ingin tahu yang besar, terlibat dalam suatu situasi secara utuh dan
reflek terhadap sesuatu proses dan hasil-hasil yang ditemukan.
Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan inpormasi dengan aktif tanpa bantuan guru. Metode
penemuan melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental dalam rangka
pengembangannya. Metode ini memungkinkan para peserta didik menentukan sendiri
informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Metode pengajaran unit amatlah sesuai dilihat dari pendekatan DAP karena melalui
pengajaran ini keunikan atau keragaman dan berbagai tingkatan perkembangan peserta
didik dapat diakomodasikan. Pengajaran bisa menjadi lebih terbuka dengan tersedianya
berbagai kesempatan bagi si anak memiliki kegiatan belajar. Suatu pengajaran unit bisa
menjadi ”harinya” bagi si anak.
Pengajaran unit lebih dikenal dengan istilah ”unit teching” merupakan pengajaran yang
mengarahkan kegiatan peserta didik pada pemecahan suatu masalah yang dirumuskan
dahulu secara bersama-sama. Metode pengajaran unit didefinisikan sebagai cara
penyajian pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari
berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahanya secara keseluruhan dan
bermakna. Dalam perkembangan terakhir ini pengajaran unit sering diungkapkan sebagai
pembelajaran berkorelasi atau pembelajaran terpadu.
Demikianlah Strategi Dan Inovasi Pembelajaran Untuk Siswa SD yang penulis sajikan.
Diajukan dalam rangka memenuhi tugas Tes Masuk SDIT ’Ibadurrohman.
Sumber: Strategi Belajar Mengajar oleh Mulyani Sumantri, Johan Permana Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan
Guru Sekolah Dasar 1998-1999.