You are on page 1of 3

Persiapan Bahan Tanam dan Pembibitan

Terminologi
Beberapa pengertian umum yang sering dijumpai dalam budidaya kakao :

Varietas : bahan tanaman yang dikembang biakkan secara          generatif (dengan benih
hibrida).

Klon    : bahan tanaman yang dikembangbiakkan secara       vegetatif (dengan stek,
okulasi, sambung samping)

Klon – Klon Kakao Mulia Anjuran

Klon Kakao Mulia Anjuran : DR 1, DR 2,DR 38 dan DRC 16


Keunggulan :
Produksi tahun kelima dapat mencapai 1 – 2 ton biji kering/ha/tahun, pada jarak tanam
3×3 atau 4×2 meter (populasi 1100 atau 1250 tanaman/ha).
Mutu hasil sesuai dengan keinginan konsumen : berat biji kering ± 1,2 gram/biji,
kandungan lemak > 56%, persentase kulit ari ± 12 %.
Toleran terhadap penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora), khususnya klon DRC
16.
Beradaptasi cukup luas terhadap ketinggian tempat dan dapat dibudidayakan dari 0 – 650
m dpl.
Varietas dan Klon Lindak Anjuran

Varietas : Varietas hibrida F1 keturunan :


ICS 13 x Sca 6 / Sca 12        GC 7   x Sca 6 / Sca 12
ICS 60 x Sca 6 / Sca 12        DR 1   x Sca 6 / Sca 12

Klon : GC 7, ICS 13, ICS 60, TSH 858, TSH 908, Pa 300,     Pa 303, RCC 70, RCC 71
dan RCC 72.

Keunggulan :
Produksi th.ke V dapat mencapai 1,5 – 3 ton bijio kering /ha/th, pada jarak tanam 3 x 3
atau 4 x 2 m (populasi 1100 atau 1250 tanaman /ha).
Mutu hasil sesuai dengan keinginan konsumen : berat biji kering ± 1,0 gram / biji,
kandungan lemak > 50 %, persentase kulit ari ± 12 %.

Toleran terhadap penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora), penyakit antraknose


(Collectotrichum) dan VSD (Oncobasidium theobromae).

Beradaptasi cukup luas terhadap ketinggian tempat dan dapat dibudidayakan dari 0 – 650
m dpl.

Perbanyakan Generatif
1.Pemilihan buah

Buah kakao tersebar pada batang, cabang dan ranting.


Buah kakao masak untuk benih diperkirakan 21 minggu setelah anthesis.
Secara empirik dapat dihitung dengan rumus :

N = 2500 / (T-9), dimana N = umur buah dari saat


anthesis
T = temperatur rata-rata harian
2. Pemilihan biji

Biji yang digunakan dapat berasal dari bagian pangkal, tengah dan ujung.

Biji yang digunakan untuk benih dianjurkan bernas dan berukuran sedang (kisaran berat
100 bijinya adalah 100 gram).

Biji kakao harus segera dikecambahkan karena biji kakao tidak mempunyai masa
dormansi.
Kebutuhan bibit kakao untuk areal pertanaman 1 Ha

Tanah datar, jarak tanam 3 x 3 m    = 1.111 pohon


Persediaan sulaman 20 %        =    222 pohon
Jumlah                 = 1.333 pohon
dibulatkan     = 1.300 pohon
bibit afkir 20 %, sehingga bibit yang harus disiapkan di pembibitan = (100/80) x 1300
pohon = 1.625 pohon.

Tanah miring, jarak tanam 4 x 2,5 m    = 1.000 pohon


Persediaan sulaman 20 %        =    200 pohon
Jumlah                 = 1.200 pohon
bibit afkir 20 %, sehingga bibit yang harus disiapkan di pembibitan = (100/80) x 1200
pohon = 1.500 pohon.
Kebutuhan benih kakao untuk areal 1 Ha

Asumsi daya kecambah benih 90 %, jumlah kecambah yang dapat dipindahkan 95 %,


jumlah bibit yang dapat ditanam 80 %. Kebutuhan benih kakao = 100/90 x 100/95 x
100/80 x Y = 1,46 Y (Y = jumlah bibit yang dibutuhkan).

Pelaksanaan perkecambahan biji

Perkecambahan dilakukan dalam bedengan yang berukuran lebar 0.8 – 1 meter dan
panjangnya menurut kebutuhan.
Dibuat pada tanah gembur yang diatasnya dilapisi pasir setinggi 15 cm.
Bedengan diberi atap setinggi ± 1,5 meter di sebelah Timur dan ± 1.2 meter di sebelah
Barat.
Cara meletakkan biji dengan radicle(tempat keluarnya akar) di sebelah bawah karena biji
kakao bersifat epigeal
Biji disusun dengan jarak antar alur ± 3 cm dan antar biji ± 1 cm.
Penyiraman dilakukan pagi dan sore.

Pemindahan kecambah ke dalam keranjang pembibitan

Saat memindahkan ke keranjang / polybag dilakukan bila keping biji mulai tersembul ke
atas (biji mulai berkecambah setelah 4-5 hr dikecambahkan dan diharapkan pada hari ke
12  semua biji sudah berkecambah ).
Pemindahan jangan terlambat karena menyebabkan terputusnya akar tunggang.
Ukuran keranjang / polybag diameter 15 – 20 cm dan tinggi 30 – 35 cm.
Polybag diisi dengan tanah kompos dan pasir (1 : 1), polybag berisi kecambah di susun
teratur di atas tanah yang sedikit ditinggikan.
Penyiraman dilakukan pagi dan sore , pemupukan  ZA 2 gram dilakukan 2 mg setelah
bibit dipindah ke polybag.

Pemindahan bibit ke kebun

Bibit siap dipindah ke kebun setelah berumur 4-6 bulan.


Kakao lindak bisa lebih awal karena pertumbuhannya lebih cepat dari pada kakao mulia.
Kriteria yang umum digunakan adalah bibit yang sedikitnya mempunyai 12 daun yang
sudah tua, tinggi bibit > 50 cm dan diameter batang ± 1,5 cm.
Sebelum bibit dipindah, dilakukan hardening (penarangan ) yaitu melatih bibit untuk
menyesuaikan dengan keadaan lingkungan di kebun.caranya dengan membuka atap
bedengan secara bertahap sebulan sebelum dipindah (tiap minggu 25 %).
Dihindari pemindahan bibir berumur > 8 bulan karena sebagian besar akarnya telah
menembus polybag, pemindahan dilakukan musim hujan karena biasanya pertumbuhan
awalnya mengalami stagnasi.

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat


mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat
tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan
untuk memperbanyak cabang produktif.

You might also like