You are on page 1of 13

Tugas biologi

KELOMPOK ANNELIDA
GEGIRANANG WIRYADI
AYU SRININGSIH
YUNI ERMAWATI
ERNI ROLIS
SOMANTARI YULIANA

SMA N 2 AMLAPURA

0
TAHUN PELAJARAN 2007/2008
SISTEM RESPIRASI
Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O 2) dari udara oleh organisme
hidup yang dgunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan
karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Setiap makluk hidup melakukan pernafasan untuk memperoleh oksigen O2 yang
digunakan untuk pembakaran zat makanan di dalam sel-sel tubuh. Alat pernafasan setiap
makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebrata memiliki alat pernafasan dan
mekanisme pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata.

A. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

1. Organ-Organ Pernafasan Pada Manusia


organ-organ pernafasan yang dimiliki oleh manusiameliputi semua struktur yang
menghubungkan udara dari dan ke paru-paru. Organ tersebut antara lain:
a. Hidung
Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung.
Rongga hidung banyak memiliki kapiler darah,
dan selalu lembap dengan adanya lendir yang
dihasilkan oleh mukosa. Didalam hidung udara
disaring dari benda-benda asing yang tidak berupa
gas agar tidak masuk ke paru-paru. Selain itu
udara juga disesuaikan suhunya agar sesuai
dengan suhu tubuh.
b. Faring

1
Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan jalan
masuknya udara dsri ronggs hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep (epiglotis)
yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara
pernafasan dan makanan.
c. Laring
Laring/pangkal batang tenggorokan / kotak suara.
Laring terdiri atas tulang rawan, yaitu jakun,
epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan
trikoid (cincin stempel) yang letaknya paling
bawah. Pita suara terletak di dinding laring bagian
dalam.
d. Trakhea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang
tersusun atas otot polos dan tulang rawan yang
berbentuk hurup ’C’ pada jarak yang sangat teratur.
Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel
yang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk
menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke
hulu saluran pernafasan sebelum masuk ke paru-paru
bersama udara penafasan.
e. Bronkus
Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu
menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya
menuju paru-paru kanan. Dinding bronkus
terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan
epitel, otot polos dan cincin tulang rawan.
Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih
mendatar dari pada ke kanan. Hal ini merupakan
salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih
mudah terserang penyakit.
f. Bronkiolus
Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus,
dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih tipis.
Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian
yang lebih halus.
g. Alveolus
Saluran akhir dari saluran pernafasan
yang berupa gelembung-gelembung
udara. Dinding aleolus sanat tipis setebal
silapis sel, lembap dan berdekatan dengan
kapiler-kapiler darah. Adanya alveolus
memungkinkan terjadinya luasnya daerah
permukaan yang berperan penting dalam
pertukaran gas. Pada bagian alveolus
inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari
udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan
perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara
bebas terjadi.
h. Paru-paru

2
Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang rusuk,
pada bagian bawah
dibatasi oleh otot
dafragma yang kuat.
Paru-paru merupakan
himpunana dari
bronkeulus, saccus
alveolaris dan alveolus.
Diantara selaput dan
paru-paru terdapat cairan
limfa yang berfungsi
untuk melindungi paru-
paru pada saat
mengembang dan
mengempis.
Mengembang dan
mengempisnya paru-paru
disebabkan karena adanya perubahan tekana rongga dada.
• Paru-paru kanan
– berlobus tiga
– Bronkus kanan bercabang tiga
• Paru-paru kiri
– berlobus dua
– Bronkuis kiri bercabang dua
– Posisinya lebih mendatar

Dibungkus oleh lapisan pleura yang berfungsi menghindari gesekan saat bernafas

2. Mekanisme Pernafasan Manusia.


Pada saat bernafas terjadi kegiatang inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah
pemasukan gas O2 dan udara atmosfer ke dalam paru-paru, sedangkan espirasi
adalah pengeluaran gas CO2 dan uap air dari paru-paru ke luar tubuh.setiap
menitnya kita melakukan kegiatang inspirasi dan espitrasi kurang lebih 16-18 kali.
Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
a. Pernafasan dada
Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk.
Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang
berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang
berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila
otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat
sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan
tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar.
Karena tekanan uada kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir
dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’
Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang
rusuk kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh
meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan
aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’espirasi’.

3
b. Pernafasan perut
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga
tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan
mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru-
paru(inspirasi).
Bila otot diafragma bereaksi dan otot dinding perut berkontraksi, isi rongga perut
akan terdesak ke diafragma sehingga diafragma cekung ke arah rongga dada.
Sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat.
Meningkatnya tekanan rongga dada menyebabkan isi rongga paru-paru terdesak
ke luar dan terjadilah proses ekspirasi.

3. Mekanisme Pertukaran O2 Dan CO2


a. Proses pengangkuta oksigen (O2)
Setelah menembus selaput alveolus paru-paru, oksigen yang masuk ke dalam
darah kemudian diikat oleh hemoglobin , sisanya sekitar 2-3 % akan diangkut
oleh plasma darah. Hemoglobin aktif mengikat O2 sehingga akan terjadi
persamaan reksi ;
Hb4 + 4O 2 4HbO2
Reaksi sebelah kanan berlangsung di dalam kapiler darah alveoluus paru-paru,
sedangkan reaksi sebelah kiri berlangsung di dalam jaringan tubuh. Reaksi ini
dapat berlangsung bolak-balik. Kerna terdapat tekanan parsial O 2 antara paru-
paru, darah dan jaringan tubuh.
Tekanan parsial O 2 di paru-paru > arteri > jaringan tubuh > vena. Kadar O 2
di vena lebih kecil dari pada di arteri.
b. Proses pengangkutan karbondioksida (CO2)
Proses oksidasi biologis dalam sel menghasilkan zat sisa berupa air dan CO 2.
makin besar penggunaan O2 untuk respirasi, makin besar pula dihasilkan CO 2.
Bila jumlah CO2 dalam tubuh berlebihan akan menimbulkan gangguan. Oleh
sebab itu zat ini harus dikeluarkan.
Di dalam darah CO2 di angkut ke dalam paru-paru dalam bentuk :
* 60-70% diangkut dalam bentuk HCO3- plasma darah. Asam karbonat
terbentuk dalam darah kemudian terurai menjadi ion H+ dan HCO3-.
Persamaan reaksi
H2O + CO2 asam karbonat H2CO3 ion bikarbonat H+ + HCO3-.
* 25% diikat oleh gugus asam amino dari Hb membentuk
karbominohemoglobin. Dengan reaksi :
CO2 + Hb karbominohemoglobin HbCO2.
* 5-10% diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat.
Apabila tejadi gangguan pengangkutan CO2 kadar asam karbonat akan
meningkat sehingga akan menyebabkan kadar alkali darah yang berperan
sebagai senyawa buffer menurun. Sehingga menyebabkan pula terjadinya
gangguan fisiologis yang disebut ’Asiodosisi’.

4. Volume Udara Pernafasan


Secara garis besar volume udara pernafasan dapat dibedakan menjadi 6, yaitu :
a. Volume tidal (tidal volume).

4
Volume udara pernafasan (inspirasi)biasa, yang besarnya + 500 cc atau + 500
ml.
b. Volume cadangan inspirasi( inspiratory reserve volume)/ udara komplemator.
Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernafas
(inspirasi) biasa, yang besarnya + 1500 cc atau + 1500 ml.
c. Volume cadangan ekspirasi ( ekspiratory reserve volume)/udara suplementer.
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
mengeuarkan nafas (ekspirasi) biasa, yang besarnya + 1500cc atau +1500 ml.
d. Volume sisa / residu (residual volume).
Volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan nafas
(ekspirasi) maksimal, yang besarnya sma seperti diatas.
e. Kapasitas vital (vital cavasity).
Volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan
inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya + 3500cc atau + 3500 ml.
Jadi, kapasitas vital = V tidal + V cadangan inspirasi + V cadangan ekspirasi.
f. Volume total paru-paru (total lung volume)
Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang
besarnya + 4500cc atau + 4500ml.
Jadi , V total paru-paru = V sisa + Kapasitas Vital

5. Frekuensi Pernafasan
gerakan pernafasan diatur oleh pusat pengendali di otak, sedangkan aktifitas saraf
pernafasan dirangsang oleh stimulus dari karbondioksida (CO2). Pada umumnya
manusia mampu bernafas 15-18 kali tiap menitnya. Cepat atau lambatnya bernafas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Faktor Umur
Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin rendah frekuensi
pernafasannya.
b. Jenis Kelamin
Laki-laki umumnya bernafas lebihpelan dari pada perempuan ini dikarenakan
volume paru-paru laki-laki lebih besar dari pada perempuan. Namun kadar O2
yang di butuhkan oleh laki-laki lebih besar dari pada peprempuan, itu karena
pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak dari pada perempuan.
c. Suhu Tubuh
Hal ini berhubungan dengan proses metabolisma tubuh, semakin tinggi suhu
tubuhnya semakin tinggi pula frekuensi pernafasannya.
d. Posisi Tubuh
Pada saat berdiri frekuensi pernafasan lebih besar, karena energi yang
digunakan untuk menopang tubuh lebih banyak. Pada posisi duduk, frekuensi
pernafasan lebih menurun, karena energi yang digunakan untuk menyangga
tubuh merata oleh tubuh.
e. Kegiatan tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan frekuensi pernafasannya akan
meingkat karena akan lebih banyak memerlukan enargi, dibandingkan dengan
orang yang melakukan sedikit kegiatan, jelas frekuensi pernafasannya akan
lebih rendah karena lebih sedikit memerlukan energi.

6. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernafasan


Ada beberapa kelainan yang terjadi pada sistem respirasi, yaitu;

5
a. Afiksi
Gangguan pengangkutan oksigen (O2) ke jaringan atau gangguan penggunaan
oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat terletak pada paru-paru, di pembuluh
darah atau di jaringan tubuh.
b. Penyempitan atau penyumbatan
Dapat disebabkan karena pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip di
hidung dan amandel di tekak yang menyebabkan penyenpitan salurab
pernafasan. Sehingga menimbulkan kesan wajah bodoh atau sering disebut
adenoid. Penyebab lainnya misalnya terjadi karena saluran pernafasan yang
menyempit akibat alergi, misalnya pada asma bronkiale.
c. Anthrakosis
Kelainan pada alat pernafasan yang dibabkan karena masuknya debu tambang.
Jika yang masuk debu silikat disebut silikosis.
d. Bronkitis
Terjadi karena peradangan pada bronkus.
e. Pleuritis
Karena peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan
cairan intra plura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernafas.
f. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit paru-paru karena mycobacterium tuberculosis.
g. Pneumonia atau Logensteking
Penyakit radang paru-paru oleh diplococus pneumoniae.
h. Pertusis atau Khinkoest
Penyakit yang disebabkan oleh kuman heamophylus pertuisis.
i. Penyakit Diphteri
Penyebabnya oleh kuman corynebacterium diphteriae, yang menyebabkan
tersumbatnya saluran pernafasan. Kuman tersebut mengeluarkan racun, dan
apabila racun tersebut terbawa bersama darah ke jantung akan mengaktbatkan
rusaknya selaput jantung.
j. Faringitis
Infksi pada faring oleh bakteri da virus. Terasa nyeri pada tenggorokan.
k. Tonsilitis
Radanga karena terinfeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil.
l. Kanker Paru-paru
Biasanya diderita oleh laki-laki perokok. Kanker disebabkan oleh adanya tumor
ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiale.
m. Asma
Gangguan pada rongga saluran pernafasan oleh berkontraksinya otot polos pada
trakea.
n. Influensa
Disebabkan oleh virus yang menyernag lapisan mukosa pada saluran
pernafasan.
o. Empisema
Suatu penyakit yang tejadi karena ketidaknormalan susunan dan fungsi
alveolus, akibatya terjadi inefisiensi pengikatan Oksigen dan pernafasan
menjadi sulit.

Bila terjadi gangguan pernafasan hendaknya segera diberi pertolongan, misalnya:

6
--Disebabkan oleh infeksi hendaknya segera diberi antibiotika untuk membunuh
kuman-kuman panginfeksi.
--Bila pada paru-paru ada yang terluka, hendaknya diistirahatkan dan diberi udara
yang steril.
--Pada penderita gangguan pernafasan , seperti misalny pernafasannya terhenti
karena suatu hal, perlu diberikan pernafasan buatan. Biasanya menggunakan
pulimotor atau dengan mulut yang disebut Sylxester.

B. SISTEM PERNAFASAN PADA HEWAN

1. Pernafasan Pada Hewan Invertebrata


Pada hewan invertebrata sebagian besar belummempunyai alat pernafasan yang
sempurna. Dan ada pula yang tidak mempunyai alat pernafasan khusus.

a. Protozoa
Sebagian besar pernafasan oleh hewan-hewan protozoa dilakukan secara difusi.
Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang terlarut dalam air, keluar masuk
secara difusi melalui membran sel.
Pada protozoa, masuknya oksigen dengan difusi menembus membran sel dan
menuju sitoplasma. Difusi dan gerakan sitoplasma mengantarkan oksigen (O 2)
ke mitokondria. Oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik sehingga
menghasilkan energi, air dan karbondioksida (CO2). Ketika oksigen berdifusi
kedalam tubuh dan karbondioksida ke luar tubuh, oksigen (O2) dalam air habis
dengan cepat dan begitu pula pada karbondioksida (CO 2) tertimbun dengan
cepat.
Pada paramaecium silianya membantu pernafasan. Dengan pergerakan silianya
air disekitarnya akan bergerak dan berarti membantu penyediaan oksigen.
b. Porifera
Oksigen (O2) yang diperlukan oleh porifera diambil langsung dari air. Air
dimasukkan melalui pori-pori (ostium) pada permikaan tubuhnya, kemudian
masuk ke dalam spongocoel. Poses selanjutnya dilakukan oleh sel leher
(koanosit).
Aliran air membawa zat makanan, oksigen (O2) akan diikat oleh koanosit dan
sekaligus melakukan pencernaan makanan. Setelah itu karbondioksida (CO2)
dilepaskan ke air dan air dikeluarkan melalui oskulum.
c. Vermes
Cacing tidak memiliki alat
pernafasan khusus, pengambilan
oksigen (O2) dan pelepasan
karbondioksida dilakukan secara
difusi, kecuali pada beberapa
cacing yang hidup di air bernafas
menggunakan insang.
Planaria menggunakan seluruh
permukaan tubuhnya untuk bernafas dengan cara difusi. Cacing tanah juga
seperti itu, dengan cara difusi oksigen (O 2) masuk melalui permukaan tubuhnya

7
berlendir dan tipis. Selanjutnya oksigen akan masuk ke pembuluh darah dan
diedarkan ke seluruh tubuhnya. Karbon dioksida sebagai hasil pernafasan
dikeluarkan oleh jaringan ke pembuluh darah dan kemidian dikeluarkan melalui
permukaan tubuhnya.
Sementara itu cacing yang hidup di air bernfas menggunakan insang, misalnya
Polychaeta menggunakan sepasang parapodia untuk bernafas yang berubah
menjadi insang.
Cacing gilik merupakan salah satu cacing yang hidup pada tubuh manusia,
sehingga toleran terhadap kadar oksigen (O2) yang rendah. Cacing gilik juga
bernafas secara difusi melalui permukaan tubuhnya.
d. Molusca
Pada molusca yang hidup didarat
bernafas mengunakan paru-paru,
seperti bakicot yang terolong ordo
pulmolata karena bernafas dengan
paru-paru. Molusca yang hidup di air
bernafas menggunakan insang,
contohnya kernag laut (bivalvia) ,siput
laut, cumi-cumi, bernafas dengan
insang.
e. Echinodermata
Echinodermata yang hidup di laut bernafas dengan insang. Hewan ini memiliki
alat pernafasan yang khusus yaitu insang yang disebut insang dermal / insang
kulit.
f. Arthropoda
Pada hewan ini ada yang bernafas menggunakan insang (yang hidup di air),
menggunakan trakhea dan paru-paru buku (yang hidup di darat).
Pada serngga pernafasannya menggunakan sistem trakhea, spirakel atau
stigman merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan dari dan ke
dalam sistem trakhea yang terdapat di eksoskleton, berbentuk pembuluh
selindris yang berlapis zat kitin terbentuk secara berpasangan yang terbentuk di
setiap segmennya dan
merupakan tempat
bermuaranya
pembuluh trakhea.
Pada umumnya
spirakel akan terbuka
jika serangga terbang
atau beraktifitas, dan
tertutup selama
beristirahat.
Contohnya belalang,
sistem trakhea yang
dimiliki oleh belalang
adalah spirakel, saluran
(pembuluh trakhea) dan
trakeolus. Mekanisme
pernafasannya diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika abdomen berelaksasi
udara masuk, dan ketika berkontraksi udara keluar.

8
Udara luar spirakel/stigma saluran/pembuluh trakhea

Jaringan tubuh trakheolus


Pada serangga air seperti jentik nyamuk, bernafas dengan menjulurkan tabung
udaranya ke permukaan untuk mangambil udara.
Pada hewan yang bernafas
menggunakan paru-paru buku atau
yang memiliki struktur bertumpuk-
tumpuk dan bentuknya mirip buku,
seperti kalajengking dan laba-laba,
dan yang menggunakan insang
buku seperti ketam dan udang.
Insang buku tumbuh dari dasar
anggota tubuh dan dinding tubuh
yang berdekatan dan menjulur ke
atas ke dalam ruang brankeat.
Setiap insang terdiri dari sumbu
sentral tempat pertautan lamela
atau filamen. Aliran air di hasilkan
oleh gerakan mendayung oleh
insang timba, yaitu penjulura yang berbentuk bulan sabitdari penjuluran mulut.
Paru-paru buku dan insang buku, mempunyai fungsi yang sama seperti paru-
paru pada vertebrata.

2. Pernafasan Pada Hewan Vertebrata


a. Pisces
Pada ikan alat pernafasannya berupa insang yang terluar berhubungan dengan
air dan yang dalam berhubungan dengan kapiler darah. Di setisp lembsrsn
insang terdapat filamen yang terdiri dari lapisan tipis(lamela). Pada filamen
terdapat kapler darah sehingga
memudahkan pertukaran antara
oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2). Namun adapula ikan yang
bernafas dengan gelembung udara
yang menyerupai paru-paru.
Perbedaannya terletak pada
ketahanan hidupnya, jika ikan
dengan insang hanya bisa bernafas di
air, ikan paru (dipnoi) dapat bertahan
hidup tanpa air, karena kerja
insangnya digantikan oleh
gelembung udara yang menyerupai
paru-paru.
Ada beberapa fungsi insang, yaitu :
--sebagai alat pernafasan
--alat ekskresi garam-garam
--penyaring makanan
--alat pertukaran ion

9
--osmolegurator
Susunan insang ikan
--tutup insang/operkulum(pada ikan bertulang sejati), untuk melindungi bagian
kepala dan mengtur mekanisme aliran air.
--selaput tipis di pinggir operkulum(membran brankiostega), untuk klep/katup
pada waktu air masuk ke rongga mulut.
--lengkung insang (arkus brankialis)
--lembaran insang berwarna kemerahan.
--saringan insang(tapis insang), untuk mencegah benda-benda asing masuk ke
rongga insang.
Proses inspirasi dan ekspirasi pada ikan
--Proses inspirasi, gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang
tetap menempel, mulut terbuka dan tekanan air dalam mulut menurun. Hal itu
menyebabkan air masukke dalam rongga mulut.
--Proses ekspirasi, air yang telah masuk mengakibatkan rongga mult menutp.
Sementara itu insang kembali ke kedudukannya serta celah insang terbuka.
Air mengalir keluar melalui celah insang. Pada proses ini saat di insang
terjadi pertukaran karbondioksida (CO2) dari sel-sel darah ke air dan oksigen
(O2) dari air ke sel-sel darah.

Proses diatas terjadi pada ikan bertulang sejati. Lalu bagaimana dengan ikan
bertulang rawan? Proses inspirasi dan ekspirasi pada ikan bertulang rawan
sama, hanya saja pada tiadak memiliki tutup insang, melainkan digantikan oleh
selaput kulit yang tersusun dari sel-sel.
Perbedaan fase inspirasi dengan fase ekspirasi

N Perbedaan Inspirasi Ekspirasi


o
1 Mulut Tebuka Tertutup
2 Tutup insang Ke luar/ke samping Ke kedudukannya
3 Rongga mulut Besar mengecil
4 Selaput tipis Menempel/mengecil Membesar
5 Tekanan udara di mukut Kecil besar
6 Udara pengambilan O2 Pengeluaran CO2

b. Amphibia
Misalnya katak, mengalami
metamorfosis. Pada waktu berudu,
menggunakan insang luar untuk bernafas
dan kemudian digantikan dengan insang
dalam. Pada waktu dewasa (katak)
bernafas dengan paru-paru juga kulitnya.
Kulit katak basah dan tipis, juga banyak
terdapat kapiler-kapiler darah sehingga
memudahkan terjadinya difusi.

10
Oksigen (O2) yang masuk ke dalam kulit akan akan diangkut melali vena kulit
paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh
tubuh. Sebaliknya karbondioksida (CO2) dari jaringan diangkut oleh vena
menuju ke jantung. (O2)
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi
--Inspirasi, otot sternoideus berrelaksasi, rongga mulut membesar, dan udara
masuk melalui koane (celah hidung). Koane menutup dan otot
submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi mengakibatkan mulut
mengecil, sehingga udara terdorong masuk ke paru-paru dan terjadi
pertukaran gas oksigen (O2) dan karondioksida (CO2).
--Ekspirasi, otot submandibularis berelaksasi sementara itu otot perut dan otot
sternoideus berkontrksi. Akibatnya paru-paru mengecil dan tekanan udaranya
meningkat. Udara yang mengandung karbondioksida (CO2) keluar membuka
koane, dan rongga mulut pun terbuba. Udara keluar dari rongga mulut.

c. Reptilia
Reptilia bernafas meggunakan paru-paru. Gas O2 masuk melalui lubang hidung
kemudian masuk ke rongga mulut. Dari mulut menuju ke anak tekak, lalu
diteruskan menuju ke trakhea yang tidak panjang. Lalu menuju ke bronkeolus
dan di paru, paru terjadi pertukaran gas O 2 dengan CO2. O2 kemudian diangkut
menuju jaringan tubuh yang dipompa dari jantung. Gas CO 2 dari jaringan tubuh
diangkut menuju jantung dan dipompa ke paru-paru untuk pertukaran dengan
gas O2. Udara yang mengandung CO2 kemudian dikeluarkan. Dari paru-paru
menuju ke bronkeolus, kemudian ke trakhea tidak panjang lalu ke anak tekak.
Dari anak tekak dilanjutkan menuju ke rongga mulut kemudian dikeluarkan
melalui lubang hidyng. Pada reptil yag hidup di air terdapat lubang hidung
reptilea terdapat katup. Katup tersebut tertutup saat menyelam, agar air tidak
masuk.

d. Aves
Burung bernafas menggunakan paru-paru dan dibantu dengan pudi-pundi
udara/paru-paru tambahan. Fungsi pundi-pundi udara adalah :
--membantu penafasan
--menjaga suhu tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh
--membantu memperkeras suara dengan dengan memperbesar ruang siring
--meringankan tubuh pada saat terbang.

 Mekanisme pernafasan pada saat istirahat.


Tulang rusuk bergerak kedepan, rongga dada membesar paru-paru
mengembang dan udarapun masuk. Udara masuk mengalir lewat bronkur
menujunke kantong udara bagian belakang, ke paru-paru danmenuju ke
kantong udara depan. Pada waku tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga
dada mengemis da udara masuk ke paru-paru melalui alveolus. Terjadi
pengikatan O2 di sana pada saat inspirasi maupaun ekspirasi. Setelah terjadi
partukaran kemudian udara yang mengandung CO2 dikeluarkan melalui
alveolus menuju ke bronkus dan dikeluarkan melalui lubang hidung.

11
 Mekanisme pernafasan pada saat terbang
Pada waktu terbang inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh pundi-pundi udara.
Saat sayap dianggat keatas, kantong udara di ketiak mengembang, sedangkan
kantong udara di tulang korakoid terjepit akibatnya terjadi proses inspirasi(O2
pada tempat itu masuk ke paru-paru). Saat sayap di turunkan katong udara di
ketiak terjepit, sedangkan kantong udara di tulang korakoid mengembang, dan
terjadilah proses ekspirasi (CO2 ke luar dari paru-paru ).

---ooooOOOoooo---

12

You might also like