You are on page 1of 8

Bahasa

Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Di Susun

Kelompok 8 :

1. SHEVA SHANY HANUM


(33109010033)
2. MUTIARA NOVIANTI FANI
(33109010007)
3. FIRMAN KOMARA
(33109010008)
4. MARINA CAHYA DINI
(33109010006)
1. Pengertian Bibliografi (Daftar Pustaka)

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti
buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti
penulisan buku.
Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu
cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa
daftar menurut aturan yang dikehendaki.
Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu
buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

2. Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya

a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.


b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid
buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
atau surat kabar, tanggal dan tahun.

3. Penyusunan Bibliografi

a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.


b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi
kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan
garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak
antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok
harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka di bawah ini!
Judul buku : Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat Jilid 1
Penulis : Naresh K. Malhotra
Penerbit : PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta
Tahun terbit : 2005
Dalam bibliografi atau daftar pustaka, buku tersebut dapat ditulis dengan alternatif
sebagai berikut.
1. Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat
Jilid 1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
2. Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat
Jilid 1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia

1. Buku sebagai sumber acuan


Urutan penyebutan tentang buku adalah :
a. nama pengarang
b. Tahun terbit
c. Judul Buku
d. Tempat terbit
e. Nama Penerbit

Contoh :
Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Depdikbud 1988. Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Jakarta: Balai Pustaka.

Buku dengan dua atau tiga pengarang, nama pengaranag kedua dan ketiga tidak
dibalikan, urutan nama pengarang harus sesuai dengan apa yang tercentum pada halaman
judul buku, tidak boleh diadakan perubahan urutannya. Buku dengan banyak pengarang,
hanya nama pengarang pertama dicantumkan dengan susunan terbalik. Untuk
mengagantikan nama-nama pengarang lainnya cukup dipergunakan singakatan dll. Dan
dkk (dan kawan-kawan)

Contoh 3 Pengarang
Atosokhi, Antonius, Antonina Panca Yuni Wulandari dan Yohanes Babasari. 2003.
Character Building II Relasi Dengan Sesama. Jakarta : Elex Media Komputindo.
2. Majalah sebagai sumber acuan.
a. Nama pengarang
b. Tahun terbit
c. Judul artikel
d. Nama majalah
e. Nomor Majalah
f. Bulan Terbit (kalau ada)
g. Tahun terbit yang keberapa (kalau ada)

Contoh :
Nasution, Anwar. 1996. “Sistem Moneter Internasional” Dalam Prisma, 6 (Desember,
IV). Jakarta

3. Surat kabar sebagai acuan urutannya adalah :


a. Nama pengarang
b. Tahun terbit
c. Judul artikel
d. Nama surat kabar
e. Tanggal terbit
f. Tempat terbit

Contoh :
Tabah, Anton. 1984. “Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan HUkum”
Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.

4. Antologi sebagai Sumber Acuan urutannya adalah :


a. Nama Pengarang
b. Tahun terbit karangan
c. Judul karangan
d. Nama Editor
e. Judul antologi
f. Tempat terbit
g. Nama Penerbit
Contoh :
Wahab, Abdul. 1992. “Cermin Budaya dalam Bahasa”. Kasus Retorika Indonesia.
dalam Kaswati Purwo (ed), Bahasa Budaya. Jakarta : Lembaga Unika Atmajaya.

5. Internet sebagai sumber acuan

Contoh :
Kumaidi. 1988. “Pengukuran bekal Awal Belajar dan Pengembagan Tesnya”.
Jurnal Ilmu Pendidikan, (online), Jilid 5, No.4, (http;//www.malang.ac.id, diakses
20 Januari 2000)

Contoh :
Scientific American. 2000. “Educational Tech Will be Hot”. http : //www.civic.com

4. Jenis-Jenis Bibliografi

Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan


tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal
dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat
dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu
majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.

Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
• Bibliogrfi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik
yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul
artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak
yang tertulis.
• Bibliografi evaluatif:
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka.
Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau
artikel.
5. Cakupan Bibliografi

Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:


• Bibliografi retrospektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman
yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
• Bibliografi terkini/current :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
• Bibliografi selektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
• Bibliografi subjek :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan
subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
• Biliografi nasional :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional
tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.

Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai


pertimbangan antara lain :
• Permintaan pengguna
• Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
• Dokumentasi koleksi yang dimiliki
• Mandat instansi

6. Bagian-bagian Bibliografi

Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :


∼ Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
∼ Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan
korporasi
∼ Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi
tersebut berada.
∼ Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun
terbit
∼ Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
∼ Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
∼ Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number,
perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya

Contoh deskripsi bibliografi bahan pustaka:

SANTOSO. D.
Keberhasilan isolasi gen untuk sifat ketahanan terhadap PBK
pada
tanaman kakao/Oleh D. Santoso ; T. Chaidamsari; A. Budiani; H.
Widiastuti
Dalam : Prosiding pertemuan teknis bioteknologi perkebunan
untuk praktek: efisiensi usaha perkebunan melalui
pendekatan bioteknologi terapan. Bogor: Unit

ABDOELLAH, S.
Tanggapan bibit kakao lindak terhadap lengas tanah
tersedia/Oleh S. ABDOELLAH
Pelita Perkebunan, 12(2), 1997: p. 127-136

7. Manfaat Bibliografi

Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan


dengan berbagai alasan antara lain:
∼ Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
∼ Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat
jumlahnya
∼ Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan
tepat
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk
membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi
adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan
menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai
tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau
pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
∼ Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
∼ Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
∼ Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan
sebagainya.

You might also like