You are on page 1of 8

Kemajuan teknologi komputer, teknologi informasi, dan teknologi komunikasi

menimbulkan suatu tindak pidana baru yang memiliki karakteristik yang berbeda
dengan tindak pidana konvensional. Penyalahgunaan komputer sebagai salah satu
dampak dari ketiga perkembangan tersebut tidak terlepas dari sifatnya yang khas
sehingga membawa persoalan baru yang agak rumit untuk dipecahkan, berkenaan
dengan masalah penanggulangannya.

Diperkirakan kejahatan dengan menggunakan teknologi komputer ini telah


menyebabkan kerugian yang cukup besar. Namun data statistik dan grafik yang
benar-benar akurat masih agak sulit untuk didapatkan. Hal ini disebabkan karena
ada beberapa kejahatan komputer yang tidak terdeteksi oleh korban, tidak
dilaporkannya kejahatan ini kepada pihak yang berwenang, OECD memperkirakan
75-80 % pelanggaran komputer tidak dilaporkan. Menurut British Crime Survey,
para korban tidak melaporkannya karena tidak mengalami kerugian atau kerusakan
yang signifikan, polisi tidak melakukan apapun untuk menanggulangi kejahatan ini,
ataupun polisi memang kurang mengerti ataupun tidak terlalu tertarik terhadap hal
kejahatan dalam bentuk baru ini.

Sulitnya untuk mengkalkulasi keseluruhan kerugian yang diderita oleh


seluruh korban. Namun menurut data yang dibuat oleh para penegak hukum dan
ahli komputer di Amerika, menyebutkan bahwa sekurang-kurangnya $ 5 X
1000,000,000 kerugian yang diderita akibat kejahatan ini. Dan pada kenyataannya
mungkin terjadi lebih banyak lagi. Sebagai contoh kasus di Indonesia, kejahatan
komputer yang baru terdengar adalah kasus klick BCA yang terjadi tahun 2001,
dengan jenis kejahatan typosquatting.

Namun, patut kita sayangkan pihak yang dirugikan ternyata mencari jalan
"damai" dengan alasan penegakan hukum dalam kasus ini dapat mengganggu
kepercayaan masyarakat terhadap sistem Internet Banking. Inilah salah satu
gambaran pragmatisme pelaku bisnis kita, yang secara tidak langsung telah
membunuh penegakan hukum melalui media internet di Indonesia. Untuk kasus
sebesar ini saja, ternyata pihak yang dirugikan tidak bersedia menggunakan
pendekatan hukum, belum lagi kerugian yang diderita oleh orang perorangan yang
tidak dilaporkan oleh pihak berwajib, misalnya seorang yang kehilangan dana di
rekeningnya setelah melakukan transaksi jual-beli di internet karena kredit cardnya
telah di-hack seseorang. Dari berbagai kasus kejahatan internet di Indonesia, wajar
saja bila kita kesulitan untuk menghitung kerugian yang telah oleh seseorang akibat
kejahatan yang dilakukan melalui Internet.
Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer
yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu
dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari lembaga pendidikan,
pemerintahan, militer, organisasi, bisnis dan organisasi lainnya. Internet atau nama
pendeknya Net merupakan jaringan komputer terbesar di dunia yang terbesar di
dunia.

Internet sebagai wujud, konvergensi telematika (perpaduan teknologi


komputer, media, dan teknologi informasi) telah menghasilkan kemudahan dalam
mengatasi permasalahan geografis, sehingga berbagai aktifitas manusia tidak
terhalang dengan jarak, ruang, dan waktu. Saat ini internet telah menghubungkan
lebih dari 100.000 jaringan komputer di dunia dengan pemakai lebih dari 100 juta
orang. Keadaan ini membuat kejahatan komputer meningkat dengan amat cepat.

Di masa yang serba otomatis dan terhubung, hampir seluruh organisasi tidak
terlepas dari kemungkinan terjadinya kejahatan komputer atau pelanggaran
komputer pada dirinya. Sehingga pembahasan dalam bab ini lebih menekankan
kepada kejahatan komputer yang terkait dengan dunia maya (cyberspace).
Sebelumnya penting bagi penulis untuk menyampaikan berbagai teori dan definisi
tentang kejahatan melalui media Internet.

Para ahli berusaha untuk mendefinisikan permasalahan kejahatan komputer.


Beberapa definisi mengenai kejahatan komputer atau penyalahgunaan komputer ,
antara lain :

" …. any illegal act requiring knowledge of computer technology for its perpretation,
investigation, or prosecution. It has two main categories. First, computer as a tool of
crime, such as found, an theaf property… Second, computer is the object of crime
such sabotage, theaf or alteration data,…."

Definisi ini diberikan oleh departemen kehakiman Amerika, bahwa penyalahgunaan


komputer dibagi dua bidang utama. Pertama, penggunaan komputer sebagai alat
untuk melakukan kejahatan, seperti pencurian. Kedua, komputer tersebut
merupakan obyek atau sasaran dari tindak kejahatan tersebut, seperti sabotase
yang menyebabkan komputer tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kemudian definisi yang dikemukakan oleh Organization of European Community
Development (OECD) , bahwa :

" Any illegal, unethicall or unauthorized behavior relating to the authomatic


processing and/or the transmission of data"

Dari definisi tersebut, kejahatan komputer ini termasuk segala akses illegal atau
secara tidak sah terhadap suatu transmisi data. Di sini terlihat bahwa segala
aktifitas yang tidak sah dalam suatu sistem komputer merupakan kejahatan.

Kemudian definisi kejahatan komputer yang dikemukakan oleh National Police


Agency (NPA), bahwa :

"Computer crime is crime toward computer ".

Definisi ini mengemukakan bahwa kejahatan komputer adalah kejahatan


yang ditujukan pada komputer. Dari batasan yang dibuat oleh NPA, pengertian
tentang kejahatan komputer menjadi lebih luas lagi, yaitu segala aktifitas yang
ditujukan, baik terhadap komputer ataupun dengan menggunakan komputer itu
sendiri adalah suatu kejahatan.

Seorang ahli dari Jerman, Sieber mengklasifikasikan kejahatan komputer dengan

a. fraud by computer manipulation

b. computer espionage and software theft

c. computer sabotage

d. theft or service

e. unauthorized access to data processing system

f. traditional business offences assited by data processing

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Andi Hamzah dalam bukunya


yang berjudul Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer, beliau lebih memperluas
pengertian dengan mengemukakan bahwa pengertian kejahatan komputer adalah
segala aktifitas tidak sah yang memanfaatkan komputer untuk tidak pidana .
Sekecil apapun dampak atau akibat yang ditimbulkan dari penggunaan komputer
secara tidak sah atau ilegal merupakan suatu kejahatan.

Semua perumusan atau batasan yang diberikan mengenai kejahatan


komputer (computer crime) atau penyalahgunaan komputer (computer misuse)
secara umum dapat disimpulkan sebagai perbuatan atau tindakan yang dilakukan
dengan menggunakan komputer sebagai alat/sarana untuk melakukan tidak pidana
atau komputer itu sendiri sebagai objek tindak pidana. Dan dalam arti sempit

kejahatan komputer adalah suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan


dengan teknologi komputer yang canggih.

Dilihat dari definisi-definisi di atas ada beberapa subtansi dari kejahatan


komputer atau penyalahgunaan komputer yang hendak dibahas, yaitu :

a. Akses tidak sah dan Penggunaan secara tidak sah (unauthorized access and
unauthorized use)

b. Penipuan dan pencurian informasi (fraud and information theft)

c. Pelanggaran- pelanggaran (associated offence)

Dalam tulisan ini, penulis hanya mencoba menerangkan gambaran lebih jauh
tentang sejarah akses secara tidak sah (unauthorized access) dalam komputer
khususnya penggunaan komputer di internet.

Akses secara tidak sah (Unauthorized Access)

Isu utama dalam pembahasan akses secara tidak sah (unauthorized access)
adalah hacking , yang dikenal juga dengan sebutan computer trespass, yaitu
tindakan yang melanggar hukum apapun bentuk alasan dan motivasinya. Tidak
jarang tindakan ini disertai dengan penipuan, pencurian, penggelapan, atau
pengrusakan. Hacking sebagai salah satu kejahatan di komputer telah memiliki
sejarah perjalanan yang panjang. Bermula diakhir perang dunia II sampai dengan
tahun 60-an komputer masih merupakan barang langka, hanya departemen dan
organisasi-organisasi besarlah yang mempunyai komputer. Pada awalnya beberapa
orang mahasiswa yang berasal dari Institute of Technology (MIT) di Massachusets
melakukan eksperimen dengan menggunakan komputer institutnya. Mereka
melakukan penyusupan-penyusupan dalam menggunakan komputer dengan
maksud agar penggunaan komputer tersebut dapat dilakukan kapan dan di mana
saja. Para mahasiswa tersebut membuat program yang bertujuan mengoptimalkan
fungsi dan kerja komputer dan membantu pengembangan bahasa LISP karya John
McCarthy.

Selain membuat program, mereka juga bekerja dalam pembuatan proyek


MAC (Multiple Access Computer). Pada saat inilah pertama kali istilah "hacker"
digunakan. Istilah ini berawal dari kata "hack" yang saat itu artinya "tehnik
pemrograman kreative yang mampu memecahkan masalah secara jauh dan lebih
efisien daripada tehnik biasa". Saat itu, sebuah tindakan "hacking computer" sangat
bermanfaat karena dapat meningkatkan kemampuan program dan lebih hemat.

Pada tahun 1969, dengan dibangunnya APRANET oleh Departemen


Pertahanan dan Keamanan Amerika (awalnya jaringan ini hanya menghubungkan
beberapa peruguruan tinggi seperti Stanford dan UCLA, kemudian jaringan ini
mampu dikembangkan) semakin mendorong pertumbuhan kelompok hacker di
universitas-universitas terkemuka, antara lain MIT (pelopor hacker), Carnegie-
Mellon, dan Standford AI Lab.

Kemudian sejalan dengan perkembangan teknologi komputer dan pesatnya


pertumbuhan jaringan internet, mendorong meningkatnya pertumbuhan para
hacker. Khususnya di tahun 90-an, dimana internet telah berkembang dengan
pesat. Para hacker membentuk komunitasnya sendiri (cyber community), di mana
mereka sering menunjukkan keahlian mereka, bahkan sering juga disertai dengan
tindakan-tindakan yang merugikan. Seperti kerusakan sistem komputer, hilangnya
seluruh data dalam komputer, tidak berfungsinya search engine ; seperti Yahoo,
CNN yang sempat terhenti beberapa hari, dan tentunya kerugian dari segi ekonomi.

Objek Penyerangan dalam Komputer

Komputer sebagai sistem mempunyai beberapa bagian. Bagian-bagian dari


komputer menimbulkan luasnya kemungkinan terjadinya pelanggaran komputer
atau kejahatan komputer. Berikut merupakan bagian dari sistem komputer yang
mungkin diserang ;
a. Perangkat keras (Hardware)

Adalah bagian dari komputer yang dapat dilihat dan disentuh oleh manusia.
Perangkat keras terdiri dari terminal komputer, printer, external modem, scanner,
mouse,pointing device, disk, tape drives, dll.

b. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah seperangkat instruksi yang ditulis oleh manusia


untuk memberi perintah bagi komputer untuk melakukan fungsinya. Pada dasarnya
ada dua bagian dari perangkat lunak yaitu operating sistem ( perangkat lunak yang
sudah ditulis di pabrik yang berfungsi sebagai penengah antar perangkat keras
dengan perangkat lunak yang ditulis oleh pemakai komputer) dan program aplikasi
(program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk
menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Ada dua cara untuk bisa mendapatkan
program aplikasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengembangkan program aplikasi
sendiri atau membelinya.

c. Data

Dapat dipersamakan bahwa data seperti darah yang menjadi tanda


kehidupan seseorang begitupula dengan data yang menjadi sumber kehidupan
suatu organisasi. Data dalam organisasi menghimpun berbagai macam informasi
dalam perusahaan, seperti data jumlah barang, data perjanjian, data keuangan,dll.
Apabila sesorang mencuri data dari suatu organisasi artinya ia mencuri aset
perusahaan tersebut, sama seperti ia mencuri uang atau perlengkapan.

d. Komunikasi

Komunikasi bertempat di network. Network membentuk jaringan dari sistem


komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang
dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi membentuk satu sistem.
Dengan network, komputer satu dapat menggunakan data di komputer lain, dapat
mencetak laporan komputer lain, dapat memberi berita ke komputer lain walaupun
berlainan area. Network merupakan cara yang sangat berguna untuk
mengintegrasikan sistem informasi dan menyalurkan arus informasi dari satu area
ke area lainnya. Sedangkan internetwork menghubungkan satu atau lebih network.
Internet adalah jaringan global yang menghubungkan ribuan jaringan komputer
independen dari berbagai belahan dunia. Terhubungnya komputer ke dalam
berbagai network membuka peluang diserangnya informasi yang tersimpan dalam
komputer tersebut. Cracker dapat menggunakan satu komputer dalam network
untuk menghubungi network yang lain serta merusak sistem dan network yang
terhubung tersebut. Craker dapat berpindah dari satu network ke network yang
lainnya untuk menyulitkan terdeteksi diri atau keberadaannya.

Berbagai persoalan yang telah penulis sampaikan di atas hanya sekelumit


dari berbagai permasalahan tentang kejahatan pada komputer khususnya di era
internet. Namun, berbagai teori dan kasus kejahatan yang telah disampaikan di
atas setidak-tidaknya telah membuka wawasan kita bahwa Internet sebagai sebuah
media ternyata tidak dapat "membebaskan diri" dari kejahatan. Dalam
perkembangannya saat ini internet malah menjadi media yang sangat efektif bagi
perkembangan kejahatan bentuk baru yang dikenal dengan nama cybercrime.
Tentu, permasalahan ini haruslah dicarikan solusi, sehingga internet dapat
dimanfaatkan secara maximal bagi kehidupan umat manusia. Karena itulah, sistem
hukum yang efektif telah menjadi tembok akhir bagi pencari keadilan untuk
meminimumkan berbagai kejahatan di Internet. Namun, sistem hukum tidak dapat
effektif bekerja bila masyarakat yang dirugikan masih saja menutup diri dalam
belenggu bahwa penegakkan hukum akan selalu menimbulkan kerugian yang jauh
lebih besar lagi.
Nama : Oji Fatkhurrozy

Kelas : X-5/23

Tahun Ajaran 2009/2010


SMA N 1 NGLUWAR

You might also like