Professional Documents
Culture Documents
Secara umum dapat dikatakan bahwa KUH Perdata dan KUHD adalah
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi kalau
kita lihat ketentuan :
Psl 1 KUHD : adalah KUH Perdata seberapa jauh dari padanya dalam Kitab
ini tidak khusus diadakan penyimpangan, berlaku juga
terhadap hal-hal yangg dibicarakan dalam kitab ini.
Psl 15 KUHD : menyebutkan segala perseroan tersebut dalam bab ini
dikuasai oleh persetujuan pihak-pihak yang bersangkutan, oleh
kitab ini dan oleh hukum perdata.
Dari kedua ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa, ketentuan yang diatur
dalam KUH Perdata berlaku juga terhadap masalah yang tidak diatur secara
khusus dalam KUHD, dan sebaliknya apabila KUHD mengatur secara khusus,
maka ketentuan-ketentuan umum yang diatur dalam KUH Perdata tidak
berlaku, dalam bahasa Latin “ Leu specialis derogat legi generali ”
(hukum khusus dapat mengeyampingkan hukum umum).
Contoh : 1. Nilai kekuatan pembuktian surat Psl. 1881 KUH Perdata.
2. Psl. 7 KUHD khususnya.
SZ dapat dikatakan sama dengan KUH Perdata dikurangi Buku III (Perikatan),
sedang SO mengenai perikatan dan Hukum Dagang.
Contoh : Asas Hukum perjanjian dari SO dapat dipakai untuk SZ dalam
bidang hukum keluarga dan hukum waris.
1
5. Jurisprudensi : Keputusan hakim terdahulu yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, dan dijadikan keputusan
oleh hakim yang lain mengenai masalah yang
timbul.
Penting dibedakan kedua pengertian ini, karena ada akibat hukum tertentu
apabila suatu kegiatan dikategorikan menjalankan perusahaan atau
pekerjaan.
Pasal 6 KUHD : Pada pokoknya bahwa wajib bagi mereka menjalankan
perusahaan untuk membuat pembukuan. Jadi tidak wajib
bagi yang melakukan pekerjaan.
Pasal 16 KUHD : Pada pokoknya setiap perseroan Firma, harus
menjalankan perusahaan tidak dapat disebut Firma kalau
hanya menjalankan pekerjaan.
Dalam UU Pajak Perseorangan Tahun 1925 Pasal 1 Ayat (3) bahwa, yang
dimaksud dengan perusahaan juga melakukan perbuatan pekerjaan atau
juga berupa apapun dari pemungutan pajak dalam perseroan. Perusahaan
dapat dikatakan lawan dari beroep (pekerjaan tetap). Pengertian beroep
menurut Tirtaamijaya lebih luas dari pengertian perusahaan. Oleh karena
perusahaan adalah pekerjaan tetap, sedangkan tidak setiap pekerjaan tetap
adalah perusahaan dalam arti mengejar keuntungan pribadi, sehingga
dapat dikatakan seorang dokter, dosen, pengacara dsb, dapat disebut
menjalankan pekerjaan tetap, sedangkan pemilik toko, pengangkutan,
pabrik dsb, mereka disebut menjalankan perusahaan.
Perbedaan antara perusahaan dan pekerjaan adalah :
2
Perusahaan Pekerjaaan
1. Tujuannya mencari 1. Tujuannya memenuhi kebutuhan
keuntungan materi. hidup.
2. Lebih banyak menggunakan 2. Lebih banyak menggunakan
modal tenaga.
3. Izin khusus. 3. Bisa/tidak.
Dua kali perubahan ini,maka dapat dirumuskan tentang tujuan dan gunanya
daru pembukuan, yaitu :
Melaksanakan ketentuan UU, maksudnya agar setiap suatu dapat diketahui,
baik oleh pengusaha sendiri maupun oleh pihak ketiga tentang berapa
kekayaannya yang seharusnya, tentang hak dan kewajibannya yang harus
dikerjakan dengan pihak lain (Pasal 6 Ayat 1)
Dalam Pasal 6 Ayat (2) KUHD, pengusaha diwajibkan 2 kali dari tahun ke tahun
dalam waktu 6 bulan yang pertama, dari tiap-tiap tahunnya membuat dan
menandatangani dengan tangan sendiri akan neraca tersusun sesuai dengan
kebutuhan perusahaan itu.
3
Kewajiban lainnya ialah yang ditentukan dalam pasal 6 ayat (3) berbunyi : “ia pun
diharuskan menyimpan selama 70 tahun akan segala buku-buku dan surat-surat
yang bersangkutan”. Menurut ayat (1), catatan tadi dibuatnya beserta neracanya
dan selama 1o tahun akan surat-surat, dan surat kawat yang diterimanya beserta
segala tembusan dari surat-surat dan surat-surat kawat yang dikirimnya.
Ketentuan ini ada hubungan dengan pasal 1967 KUH Perdata yang menyebutkan
“segala tuntutan hukum, baik bersifat kebendaan maupun bersifat perseorangan,
hapus karena kadaluwarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun”.
Ketentuan Pasal 1881 KUH Perdata yang pada pokoknya bahwa alat bukti surat
yang ditulisnya sendiri tidak memberikan pembuktian bagi keuntungan si-
pembuatnya.