Professional Documents
Culture Documents
Makalah Seminar
Riset Pemasaran
Disusun Oleh:
Tarsim
Nim : 05060105088
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2009
Tarsim.doc 1
BAB I
PENDAHULUAN
Sepeda motor adalah salah satu alternatif bepergian dari satu tempat ke
tempat yang lain secara mudah, irit, cepat, luwes, efisien, dan lain sebagagainya.
Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, motor menjadi harapan satu-
satunya untuk dapat memiliki alat transportasi darat pribadi sesuai dengan
kemampuan ekonominya. Mobil yang memiliki harga jual dan biaya operasional
mahal / tinggi serasa tidak mungkin terjangkau oleh banyak rakyat ekonomi
menengah ke bawah.
Peter drucker seperti dikutip oleh Philip kotler dalam buku “Manajemen
Pemasaran” : endefinisikan pemasaran (2005:10) mengatakan bahwa “Tujuan
pemasaran adalah membuat penjualan tidak terlalu penting lagi”. Tujuan
pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga
produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual
dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap
membeli. Dalam kata lain, penjualan bukanlah target utama perusahaan adalah
Tarsim.doc 2
untuk mengetahui produk apa yang diperlukan oleh pasar saat ini, dan
menemukan konsumen yang membutuhkannya.
Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan di pengaruhi oleh desain
dari produk. Desain produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan
menyertai produk tersebut, seperti merek, bentuk, model, warna, kualitas dan
sebagainya. Deasin merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong
konsumen untuk membeli produk, semakin baik deasin atau modelnya produk
maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli suatu produk tersebut.
Yamaha adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor
produksi otomotif yang salah satunya memproduksi kendaraan roda dua. Yamaha
juga tidak terlepas akan persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri
otomotif karena banyak nya perusahaan - paerusahaan yang menghasilkan produk
yang sejenis. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktifitas penjualannya
perusahaan harus dapat merancang srategi pemasaran yang diarahkan untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan pembelian konsumen terhadap
produk tersebut.
Tarsim.doc 3
lainnya adalah pada harga, desain, warna, merek, nilai jual, dan fasilitas yang di
berikan oleh dealer.
Tabel : 1.1
Tarsim.doc 4
atribut produk yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dapat menunjang perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan
seketat apapun. Berdasarkan uraian tersebut diatas akan pentingnya merek dan
desain produk bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan maka penulis tertarik
untuk memilih jadul: “PENGARUH DESAIN PRODUK TERHADAP
PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK
YAMAHA”
2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengaruh desain produk, mempengaruhi prilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Yamaha?
2. Apakah prilaku konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor
merek Yamaha dipengaruhi oleh desain produk?
3. Seberapa besar pengaruh desain produk terhadap prilaku konsumen
dalam membeli sepada motor merek yamaha?
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengkaji Apakah pengaruh desain produk, mempengaruhi
prilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha?
4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sarana dan media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan sebagai bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia
akademis.
2. Sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat
dalam mempengaruhi dan mengetahui pengambilan keputusan oleh
konsumen yang dilihat dari perilaku konsumen.
Tarsim.doc 5
3. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menentukan produk
yang benar - benar sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan selera
konsumen..
4. Untuk memperkaya khasanah penelitian yang ada serta dapat digunakan
sebagai perbandingan penelitian berikutnya.
5. Sebagai bahan tugas seminar dan selanjutnya acuan sebagi sekripsi
manajemen (pemasaran)
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pemasaran (Marketing)
Tarsim.doc 6
produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang dipimpinnya. Selain itu,
para manajer harus mampu menggerakkan perusahaannya untuk mengantarkan
produk atau jasa sampai dinikmati oleh konsumen. Tujuan akhir dari semua
kegiatan itu agar tercipta kepuasan konsumen, yaitu seluruh komponen yang
terlibat dengan kegiatan bisnis perusahaan, sehingga kegiatan tersebut dapat
menguntungkan perusahaan dan stakeholdernya.
2. Pengertian Pemasaran
Tarsim.doc 7
3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Tarsim.doc 8
1. Lingkungan Konsumen
Menurut Peter dan Olson (1999, hal 247) mengartikan lingkungan
konsumen terbagi dalam dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan
fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara
konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Atau orang-
orang lain yang berada disekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-
orang tersebut.
• Pengenalan Kebutuhan
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,
konsumen mempresepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi
aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.
Pada tahap ini konsumen merasakan kondisi aktual yang berbeda dengan keadaan
yang diinginkan, hal ini membuat konsumen mengenali kebutuhannya. Misalkan;
Pada saat mobilitas konsumen sangat tinggi, konsumen mulai mengenali
kebutuhannya akan telepon genggam.
• Pencarian Informasi
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,
konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal)
atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan
(pencarian eksternal).
Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat dari dirinya
sendiri, seperti; pengalaman pribadi dan ingatan konsumen akan sesuatu hal yang
relevan dengan kebutuhannya, disebut dengan pencarian internal. Sedangkan yang
dimaksud dengan pencarian eksternal adalah ketika konsumen mencari informasi
Tarsim.doc 9
dari lingkungannya, seperti; iklan, pengalaman kawan dekatnya, pendapat
masyarakat dan lain-lain.
• Evaluasi Alternatif
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,
konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan
menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Pencarian internal dan
eksternal yang diperoleh konsumen kemudian dievaluasi, hingga ke arah yang
sesuai dengan harapan konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Setelah itu
konsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang akan dipilih.
• Pembelian
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32) pada tahap pembelian,
konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima
bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan
pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/jasa
yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke
alternatif lain atau alternative pengganti yang masih dapat diterima.
• Hasil
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32), pada tahap ini,
konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan
harapan segera sesudah digunakan.
Tarsim.doc 10
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-
macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman
mengenai begaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,
pemasar mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-
jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.
Tarsim.doc 11
1. Proses Keputusan Membeli
Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk
mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi alternatif
d. Keputusan Membeli
e. Tingkah laku pasca pembelian.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli
mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan
antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak
informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk
yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan
membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan
atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan
tersebut.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan
pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi
mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar.
Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi
tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber
komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan
atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajar
mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain
untuk informasi yang evaluatif.
c. Evaluasi alternatif
Tarsim.doc 12
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat
pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.
Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai
kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting
berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-
masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan
keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut.
Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat
atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek
berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan
lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan
pembelian.
Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli
tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam
beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan
pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit
mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan
sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil
keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman,
petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana
sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui
proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah
untuk mempengaruhi keputusan membeli.
d. Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan
membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen
adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara
niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap
orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan
Tarsim.doc 13
dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga
yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-
peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
2. Perilaku Konsumen
Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh para manajer
dalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran.
Salah satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep yang berorientasi
konsumen.
Para manajer dalam perusahaan yang menganut konsep ini berusaha
menghasilkan apa yang diinginkan oleh konsumennya. Tugas utama dari para
manajernya adalah
1) Menentukan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen yang
menjadi target marketnya.
Tarsim.doc 14
2) Menentukan bentuk perusahaan sehingga barang dan jasa dapat
tersalurkan hingga ke tangan konsumen dengan lebih efektif dan lebih
efesien dibanding dengan perusahaan pesaing.
Tarsim.doc 15
1. Pentingnya Perilaku Konsumen
Pemahaman tentang perilaku konsumen dalam pemasaran merupakan
suatu hal yang penting. Seperti dikemukakan oleh Sutisna (2003 : 4), bahwa ada
dua alasan utama tentang pentingnya perilaku konsumen, yaitu:
1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa
yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan
hal yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntut
pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efesien.
2. Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih
banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan
penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau
tidak dikonsumsi oleh konsumen, sehingga merugikan perusahaan.
Karena itu, perilaku konsumen diharapkan perusahaan memiliki daya
saing yang lebih kuat dibanding perusahaan lain.
Design (Desain),
Tarsim.doc 16
aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Rancangan (Design)
Dalam pasar yang cepat berubah mengikuti jaman, harga dan teknologi
tidaklah cukup. Rancangan merupakan faktor yang akan sering menjadi
keunggulan perusahaan. Menurut Kotler (2001:353) definisi rancangan
adalah:
“Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk
tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan.”
Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran
(retail services), pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan tahan
lama. Perancang harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan
dalam gaya, daya tahan, keandalan, dan kemudahan perbaikan. Adapun
parameter rancangan yang didefinisikan menurut Phillip Kotler (2001:353)
adalah sebagai berikut:
1. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang
ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.
2. Daya Tahan (durability), ukuran usia yang diharapkan atas
beroperasinya produk dalam kondisi normal/atau berat, merupakan
atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.
3. Keandalan (reliability), ukuran probabilitas bahwa produk tertentu
tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.
4. Mudah Diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk
memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal.
Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang
akan dengan mudah diproduksi dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang
dirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan
mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang.
Tarsim.doc 17
“desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu
berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Desain Produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk
Industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan
bentuk / form dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar
sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses
produksinya pada industry yang memproduksinya. Sebagai contoh : desainer
produk mendesain kursi tidak hanya agar kursi tersebut tampak bagus, tetapi
juga agar nyaman diduduki dan mudah untuk diproduksi.
Tujuan dasar dari segala upaya yang dilakukan oleh seorang / sebuah team
desainer produk dalam kerjanya adalah untuk membuat hidup lebih nyaman,
menyenangkan, dan efisien. Kursi kantor yang nyaman, pisau dapur yang
nyaman dipakai oleh orang berusia lanjut dan mainan yang aman dimainkan
dan dapat merangsang anak-anak untuk belajar adalah contoh-contoh hasil
kreasi para desainer produk yang dihasillkan dengan memperlajari manusia
pada saat melakukan aktivitasnya dalam bekerja, di rumah, ataupun di lain
tempat. Dengan mempelajari bagian - bagian produk yang langsung
berinteraksi dengan manusia pemakainya tersebut, diharapkan selain dapat
dihasilkan produk - produk yang aman terhadap penggunanya juga aman
terhadap lingkungan. Pada akhirnya dari sentuhan seorang / team desainer
Tarsim.doc 18
produk lahirlah sebuah produk yang elegant yang membuat masyarakat ingin
membelinya.
Tarsim.doc 19
3. Model Perilaku Konsumen
Gambar 2
Model Perilaku Konsumen
Tarsim.doc 20
• Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh :
1) Kebutuhan konsumen
2) Persepsi atas karakteristik merek
3) Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh
demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
• Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh
1) Budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan).
2) Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen).
3) Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi).
4) Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti
keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
1. Marketing strategy
Tarsim.doc 21
pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek.
Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan
membeli merek yang sama lagi.
Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran.
Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data
penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang
mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari
merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran
diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan
kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan
pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah
pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.
Gambar 3
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Tarsim.doc 22
1. Faktor Budaya.
a. Budaya.
Budaya adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku
yang dipelajari dari anggota suatu masyarakat, keluarga dan institusi
lainnya.. Setiap kebudayaan secara berangsur-angsur menghasilkan acuan-
acuan perilaku sosial yang unik. Kebudayaan adalah kompleks, yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Lamb dan
Daniel (2001;202) budaya merupakan karakter yang penting dari suatu
sosial yang membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya. Dengan
kata lain, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan, ini
merupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku konsumen.
b. Subkebudayaan.
Subkebudayaan adalah setiap kebudayaan yang mengandung
subkebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang-orang yang
mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi
kehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama,
kelompok ras, dan daerah geografis. Subkebudayaan disini dapat diartikan
sebagai sistem nilai yang fungsinya adalah mendorong dan membimbing
masyarakatnya menjawab tantangan yang mereka hadapi sepanjang masa.
Sistem nilai tersebut merupakan ciri identitas sebuah kelompok
masyarakat budaya.
c. Kelas social.
Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan
tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan dan
Tarsim.doc 23
perilaku yang serupa. Ukuran atau kriteria biasanya dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas
tertentu ialah, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.
Menurut Mangkunegara (2002:47) kelas sosial dapat dikategorikan
sebagai berikut, yaitu :
1. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
Perilaku konsumen umumnya di pengaruhi oleh individu yang lainnya,
individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukan sebagai kelompok
primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut misal
keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan kelompok kedua adalah
kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal dan
memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok
keagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional. Menurut Kelompok
acuan berfunsi sebagai titik banding/referensi langsung (tatap muka) atau
tidak langsung yang membentuk sikap maupun perilaku seseorang.
Tarsim.doc 24
Kelompok acuan mempengaruhi seseorang dalam tiga hal, yaitu
menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru, perilaku dan
konsep pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan untuk mematuhi apa
yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.
b. Keluarga
Menurut Mangkunegara (2002:49), keluarga dapat didefinisikan sebagai
suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilkunya sangat mempengaruhi
dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Anggota
keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian
terhadap individu, keluarga mempunyai peran yang sangat penting,
dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi. Peranan setiap
anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang tertentu
yang dibelinya. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan
yang berbeda. Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat
berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Peran suami dan istri dalam
penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk / jasa yang dibeli.
Dalam mengalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan
sebagai berikut, yaitu :
1) Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai inisiatif
membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian.
2) Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi keputusan
membeli.
3) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa yang menentukan
keputusan apa yang dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan ddan
dimana tempat membeli.
4) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara keluarga yang
akan melakukan proses pembelian.
5) Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang dibeli.
Tarsim.doc 25
Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti
perjalanan setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam
kelompok tertentu misalnya keluarga sangatmempengaruhi individu
tersebut dalam perilaku pembelian.
Peran dan status, ini akan menentukan posisi seseorang dalam suatu
kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga diri
menurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung memilih
produk yang mengkomunikasikan peran dalam masyarakat.
1. Faktor Pribadi
b. Pekerjaan
Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam perilaku
konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar maka cenderung akan
membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan pekerja kantoran akan
cenderung untuk membeli stelan kemeja atau jas.
c. Situasi Ekonomi
Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasi
ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka biasanya akan
merubah perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Keadaan
ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan
Tarsim.doc 26
(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya,
kemampuan untuk meminjam.
d. Gaya Hidup
Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda, memiliki
kecenderungan dalam berbeda pula dalam perilaku pembeliannya. Gaya
hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga, situasi, pekerjaan, hobi dan masih
banyak lagi lainnya. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti
yang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapatpendapatnya.
Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang
berinteraksi dengan lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkan
sesuatu dibalik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian. Riset gaya
hidup mengukur perbuatanperbuatan orang dalam hubungannya dengan,
yaitu kegiatan, minat, pendapat mereka, dan ciri demografis dasar tertentu.
1. Faktor Psikologis
a. Motivasi
Motivasi individu merupakan faktor yang terpenting dalam memulai dan
mengatur kegiatan-kegiatannya. Kegiatan yang serasi dengan motif-motif
seseorang adalah menyenangkan dan mendatangkan kepuasan sedang
Tarsim.doc 27
kegiatan lain dapat saja menjengkelkan atau menimbulkan frustasi.
Seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukan
motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapat
mempengaruhi seeorang individu dalam melakukan pembelian. Motivasi
ini pula yang membangun seseorang untuk melakukan perilaku pembelian.
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk
membuat seseorang mencari keputusan atas kebutuhannya.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia. Orang yang sudah mempunyai motivasi untuk
bertindak akan dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang
sedang dihadapi.
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul dari
pengalaman. Dalam melakukan tindakan seorang individu tidak lepas dari
pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga
dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian
sebelumnya. Menurut Lamb dan Daniel (2001:231) pembelajaran
(learning) adalah proses penciptaan perubahan perilaku melalui
pengalaman dan latihan.
Tarsim.doc 28
produknya, seringkali seorang pemasar harus merubah iklannya untuk
membentuk keyakinan seorang individu dalam pemilihan suatu produk.
Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, keyakinan dan sikap
sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan
pelayanan. Keyakinan dan sikap konsumen terhadap suatu produkatau
merek dapat diubah melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian
informasi yang efektif lepada konsumen. Dengan demikian konsumen
dapat membeli produk atau merek baru, atau produk yang ada pada toko
itu sendiri.
Tarsim.doc 29
1. Jenis-jenis tingkah laku keputusan pembelian
Tarsim.doc 30
barang yang mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit
perbedaan diantara merek.
Tarsim.doc 31
diikuti dengan tingkah laku membeli, yang mungkin diikuti atau tidak
dengan evaluasi.
Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8
(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk
dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
Kendaraan Khusus adalah kendaraan bermotor selain daripada kendaraan
bermotor untuk penumpang dan kendaraan bermotor untuk barang, yang
penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang
khusus.
Sebuah sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai
oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda
Tarsim.doc 32
motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; pada
kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara
memberikan kestabilan.
Tarsim.doc 33
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya
penyempurnaan penemu Prancis, [Ernest Michaux] pada 1855, dengan
membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin
sempurna setelah orang Prancis lainnya, [Pierre Lallement] (1865)
memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya
(sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang
memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda
belakang.
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang
dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek
untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend
sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda
pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James
Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 [John
Dunlop] menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi
berguncang.
Tarsim.doc 34
disingkirkan [mobil] dan [sepeda motor], sepeda tetap punya pemerhati.
Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
4. Merek (Brand)
Tarsim.doc 35
either one seller or a group of sellers, and to differentiate those goods
or service from those of competitors. A brand thus signals to the
customer the source of the product, and attempt to provide products
that appear to be identical.”
Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:421), merek adalah:
“Merek adalah suatu nama, istilah, symbol, desain, atau gabungan
keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan
membedakannya dari produk pesaing.”
Dari pengertian diatas, jelas bahwa merek adalah nama, tanda, symbol,
(seperti logo, merek dagang atau desain kemasan), atau kombinasi semuanya yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seorang penjual atau
kelompok penjual, dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesaing
lainnya. Sebuah merek juga memberikan tanda/petunjuk pada pelanggan
mengenai sumber-sumber produk dan melindungi produsen maupun pelanggan
dari pesaing yang mencoba menyediakan produk yang terlihat identik.
Tarsim.doc 36
4. Hak cipta (copyright), hak eksklusif yang dilindungi oleh hukum
(undang-undang) untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya
tulis, karya musik atau karya seni.
1. Hipotesis
Untuk memfokuskan hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini, penulis
harus merumuskan terlebih dahulu hipotesis dasar yang akan digunakan sebagai
penuntun penulis ke arah keberhasilan penelitian. Hipotesis ini bukan merupakan
Tarsim.doc 37
suatu kesimpulan namun merupakan sebuah pernyataan yang masih memerlukan
pembuktian lebih lanjut. Sebagaimana dikemukakan oleh Husein Umar, dalam
bukunya “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis” (2004 : 104),
hipotesis sebagai berikut : “Hipotesis adalah suatu bentuk perumusan
sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga
dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya”
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Tarsim.doc 38
Fokus penelitian ini lebih dititikberatkan pada bidang pemasaran yaitu
tentang pengaruh desain produk terhadap perilaku konsumen dalam melakukan
keputusan untuk melakukan pembelian produk sepeda motor merek Yamaha.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Universitas Serang Raya.
3. Populasi
Populasi dalam penlitian ini adalah seluruh konsumen yang
membeli/memiliki sepeda motor Yamaha.
Tarsim.doc 39
Dan Menurut Supranto (1997:239) menyatakan bahwa: “Sampel
penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari
persyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau responden”.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian terdiri data kualitatif yang
diperoleh dari hasil pengamatan dan data kuantitatif yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner responden.
6. Sumber Data
1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian dilapangan baik
melalui responden maupun hasil pengamatan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil bacaan dari buku-buku,
majalah, makalah dan dokumen-dokumen yang dijadikan objek studi.
Tarsim.doc 40
Mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam
bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan.
2. Wawancara
Mengumpulan data dari informan yang berhubungan dengan objek penelitian.
3. Variabel Penelitian
Tabel 2.3
Tabel Klasifikasi Pengukuran variabel
KLASIFIKASI SKORS
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Tarsim.doc 41
besar pengaruh antarvariabel digunakan koefisien determinasi, untuk
mengetahui kontribusi variabel advertising terhadap minat beli konsumen
digunakan rumus regresi linear sederhana dan uji validitas dan reliabilitas
serta uji asumsi klasik lainnya yang mendukung analisis data dalam penelitian
ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berdasarkan uraian berikut ini:
• Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat.
• Uji Reliabilitas
Reabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendesius mengarahkan responden untuk memilih jawaban - jawaban tertentu.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Sehingga
realibilitas akan menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabelnya
artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Tarsim.doc 42
Uji ini dilaksanakan dengan jalan membandingkan antara nilai (alpha)
α
dengan nilai r tabel. Untuk nilai (alpha) digunakan rumus chi kuadrat yaitu:
α
k ( Oi − Ei ) 2
x2 = ∑
i =1 E1
3. Asumsi Klasik
4. Analisis Korelasi
6∑ di2
rs = 1 −
n( n 2 − 1)
Tarsim.doc 43
Dimana :
rs = Koefisien Korelasi Rank spearman
di = Koefisien X dan Y
n = Jumlah Sampel
∑ x + ∑ y − ∑ di
2 2 2
rs =
2 ∑ x x∑ y 2 2
Tx, dimana Tx =
N −N 3
tx3 − t
∑ X = 12 − ∑ Tx
2
12
Ty, dimana Ty =
N3 − N ty3 − t
∑Y 2 = 12
− ∑ Ty
12
Tabel. 3.3
Tarsim.doc 44
Koefisien Arah Hubungan Tafsiran
Korelasi
0.00-0.20 Positif / negatif Korelasi sangat
rendah
0.21-0.40 Positif / negatif
Korelasi rendah
0.41-0.60 Positif / negatif
Korelasi agak
0.61- 0.80 Positif / negatif
rendah
0.81-1.00 Positif / negatif
Korelasi cukup
Korelasi sangat
tinggi
Sumber : Sugiyono (2003:96 )
Y =a +bx
Dimana:
a = konstanta
X = Desain Produk
e = Nilai Residu
Kd = rs2 x 100 %
Tarsim.doc 45
Dimana: Kd = koefisien determinasi
rs = koefisien korelasi
1. Hipotesis Statistik
Di mana :
Tarsim.doc 46
rs = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
a. Jika t hitung > t tabel maka Hi diterima sedangkan Ho ditolak, artinya terdapat
pengaruh antara desain produk terhadap prilaku konsumen dalam membeli
b. Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak sedangkan Ho diterima, artinya tidak
terdapat pengaruh antara desain produk terhadap prilaku konsumen dalam
membeli .
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Ujang Sumarwan, S.Sc. 2004 Prilaku Konsumen Teori dan Penerapannya
penerbit_ GI
Tarsim.doc 47
Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Perilaku Konsumen Ghalia Indonesia mei 2004
Assael, Henry. 1992. Consumer Behavior and Marketing 4th edition, USA. : PWS-
Kent Publishing Company.
Kinnear, T.C. Bernhardt, K.L. and Krenler, K.A. 2003. Principles of Marketing.
New York, the United States of America, HarperCollins Publishers.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi 9. Jilid
1. Jakarta : Prenhalindo.
Tarsim.doc 48
________. 2006. Metode Penelitian Bisnis (cetakan kesembilan), Bandung :
Alfabeta, CV.
http://sribd.com/peminatan-manajemen-pemasaran.htm.
http://www.KOMPAS.com/
wikipedia.com
www.prodes.its.ac.id/dpi/101.htm
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Universitas Merdeka Malang
Tarsim.doc 49
Sejarah Universitas Merdeka Malang dimulai dengan adanya suatu
Kota Malang.
yang dapat melayani kebutuhan Warga Kota Malang yang jauh lebih luas.
Perguruan Tinggi Swasta waktu itu hanyalah sebuah Papan Nama, dan
Tarsim.doc 50
tempat kuliah yang dapat disewa atau dipinjam dan Gedung Sekolah yang
ada.
Malang.
Tarsim.doc 51
Pembukaan kembali Universitas Sawerigading Cabang Malang
anggota Angkatan Darat, dan para Pegawai Negri dan Pegawai Swasta
Celaket No. 7 Malang (kini menjadi Jalan Jaksa Agung Suprapto No.7
Malang).
suatu Perguruan Tinggi Swasta yang dibentuk harus didirikan oleh suatu
Mei 1963.
Tarsim.doc 52
Sawerigading yang berpusat di Makasar, tidak dapat menerima kenyataan
“Universitas Merdeka”.
nama yang dipakai sampai tahun 1972, diketuai oleh M. Dhawam Abdul
Tarsim.doc 53
Ghani. Dalam akta itu berisi pernyataan berdirinya Yayasan Perguruan
Sejak akta yang pertama, dibuat hingga dewasa ini, telah diadakan
1972, dan akta Nomor 122 tahun 1983, yang diilhami oleh kalimat-kalimat
Surat Keputusan tanggal 18 Mei 1964 Dengan Surat Pengakuan itu, berarti
sesuatu harus serba cepat dan praktis, maka mie instan menjadi salah satu
alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan pangan tersebut. Hal ini terjadi
karena selain praktis, harga mie instan relatif lebih murah dan tersedia
Tarsim.doc 54
Mie instant merupakan salah satu jenis makanan yang paling
produk mie dan teknologi pembuatan mie, salah satunya adalah mie instan
yang merupakan mie yang tiap helainya telah mengalami pengerasan serta
dilengkapi dengan bumbu, minyak sayur serta sayur kering yang terpisah
panas (untuk mie instan yang ada dalam kemasan sterofoam) atau dimasak
dahulu ± 3 menit untuk mie instan yang berada dalam kemasan plastik.
tersendiri. Biasanya setiap merk menawarkan dua jenis mie instan yaitu
mie rebus dan mie goreng, dan masing-masing jenis memiliki rasa yang
Buat mahasiswa, mie bisa jadi merupakan menu tetap saat kalang
mie juga mengandung gizi yang diperlukan tubuh, apalagi kalau diramu
dengan sayur-sayuran.
dua merek terkenal yang merajai pasaran dan banyak dikonsumsi oleh
dan sempat merebut pasar mie gorengan instant Indonesia, karena dengan
rasa yang enak dan porsi yang bisa dibilang lebih banyak sedikit daripada
merk mie yang lain. Hal ini membuat produk mie sedaap bukan cuma
Tarsim.doc 55
makanan favorit mahasiswa Unmer, tetapi juga mahasiswa dari hampir
Tarsim.doc 56
1. Deskripsi Responden
Responden mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak
30 responden adalah mahasiswa yang memiliki sepeda motor merek Yamaha.
Gambaran mengenai responden yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai
berikut:
Jenis kelamin responden penelitian dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Jenis Kelamin Responden Mahasiswa
Konsumen Produk sepeda motor merk Yamaha
Sedangkan responden menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tarsim.doc 57
Tabel 2
Usia Responden Mahasiswa
Konsumen Produk Mie Instan Merk Sedaap
responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah yang berusia lebih
kiriman antara Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,-dari orang tuanya yaitu
Tarsim.doc 58
Dari hasil penelitian yang dilakukan, tanggapan responden
sebagai berikut:
Tarsim.doc 59
Tabel 4
Item Kuesioner/Jawaban
Jumlah
Frekuensi (%)
1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
sudah terbiasa mengkonsumsi produk sebagai pengganti nasi
a. Sangat Setuju
b. Setuju 13 32.5
c. Cukup Setuju 5 12.5
d. Tidak Setuju 22 55.0
e. Sangat Tidak Setuju - -
- -
2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
mudah di peroleh di wilayah tempat tinggal
a. Sangat Setuju 11 27.5
b. Setuju 8 20.0
c. Cukup Setuju 21 52.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
dapat mencerminkan kelas sosial
a. Sangat Setuju 16 40.0
b. Setuju 5 12.5
c. Cukup Setuju 19 47.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
Sumber: Data primer diolah, 2006
Tarsim.doc 60
bahwa faktor kebudayaan akan dapat meningkatkan keputusan
pembelian konsumen terhadap produk mie merek sedaap.
b. Variabel Sosial (X2)
Dengan indikator atau pertanyaan:
X2.1 : Mengikuti lingkungan
X2.2 : Pengalaman dari anggota keluarga
X2.3 : Mengikuti teman
Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tarsim.doc 61
Tabel 5
Item Keterangan
Jumlah
Frekuensi (%)
1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
kebiasaan mengkonsumsi mie instan di sekitar lingkungan
anda saat ini
a. Sangat Setuju 14 14
b. Setuju 4 4
c. Cukup Setuju 22 55.0
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
adanya pengalaman dari anggota keluarga sebelumnya
a. Sangat Setuju
b. Setuju 12 30.0
c. Cukup Setuju 7 17.5
d. Tidak Setuju 21 52.5
e. Sangat Tidak Setuju - -
- -
3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
adanya pengaruh dari teman
a. Sangat Setuju 14 35.0
b. Setuju 6 15.0
c. Cukup Setuju 20 50.0
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
Sumber: Data primer diolah, 2006.
jawaban cukup setuju, yaitu sejumlah 22 orang atau 55.0%. Hal ini
ini.
Tarsim.doc 62
jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya
berikut ini:
Tarsim.doc 63
Tabel 6
Item Keterangan
Jumlah
Frekuensi (%)
1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
menyesuaikan dengan uang saku anda
a. Sangat Setuju 12 30.0
b. Setuju 7 17.5
c. Cukup Setuju 21 52.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
menyesuaikan dengan situasi ekonomi
a. Sangat Setuju 12 30.0
b. Setuju 9 22.5
c. Cukup Setuju 19 47.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
dapat mencerminkan gaya hidup anda
a. Sangat Setuju 14 35.0
b. Setuju 7 17.5
c. Cukup Setuju 19 47.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
Sumber: Data primer diolah, 2006.
Tarsim.doc 64
mendominasi sehingga dapat dijelaskan bahwa faktor pribadi yang
X4.1 : Motivasi
X4.2 : Persepsi
X4.3 : Pengetahuan
berikut ini:
Tarsim.doc 65
Tabel 7
Keterangan Jumlah
Ite Frekuensi (%)
m
1. Anda termotivasi mengkonsumsi produk mie instan Merek
Sedaap karena praktis dan mudah di dapat
a. Sangat Setuju 11 27.5
b. Setuju 10 25.0
c. Cukup Setuju 19 47.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
adanya persepsi atas iklan produk mie instan tersebut
a. Sangat Setuju
b. Setuju 10 25.0
c. Cukup Setuju 10 25.0
d. Tidak Setuju 20 50.0
e. Sangat Tidak Setuju - -
- -
3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena
adanya pemahaman atas kandungan gizi produk
a. Sangat Setuju 11 27.5
b. Setuju 10 25.0
c. Cukup Setuju 19 47.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
Sumber: Data primer diolah, 2006.
Tarsim.doc 66
mendominasi sehingga dapat dijelaskan bahwa faktor psikologis yang
Y3 : Pembelian kembali
berikut ini:
Tarsim.doc 67
Tabel 8
Item Keterangan
Jumlah
Frekuensi (%)
1. Dengan membeli mie instan merk Sedaap berarti anda
telah menjatuhkan pilihan atau alternatif pada produk yang
terbaik
a. Sangat Setuju 11 27.5
b. Setuju 8 20.0
c. Cukup Setuju 21 52.5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
2. Dengan membeli mie instan merk Sedaap berarti anda
telah melakukan pengambilan keputusan dilakukan secara
sadar, rasional, obyektif dan terencana.
a. Sangat Setuju
b. Setuju 12 30.0
c. Cukup Setuju 10 25.0
d. Tidak Setuju 18 45.0
e. Sangat Tidak Setuju - -
- -
3. Dengan membeli mie instan merk Sedaap dan
merasakannya anda akan terdorong untuk melakukan
pembelian kembali
a. Sangat Setuju 15 37.5
b. Setuju 7 17.5
c. Cukup Setuju 18 45.0
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -
Sumber: Data primer diolah, 2006
Tarsim.doc 68
3. Pengujian Instrumen Penelitian (Uji Validitas dan Realibilitas)
a. Uji validitas
yang hendak diukur dari variabel yang diteliti. Teknik yang digunakan
untuk uji validitas ini adalah “korelasi product moment” dari Pearson
Tarsim.doc 69
Tabel 9
No Butir Dalam Koefisien Nilai Kritis Sig.2ta iled Taraf Sig. Keterangan
Kuesioner Korelasi (r) (r-tabel) (p-level) (α = 0,05)
1. X1.1 0.933 0,312 0.000 0,05 Valid
2. X1.2 0.923 0,312 0.000 0,05 Valid
3. X1.3 0.965 0,312 0.000 0,05 Valid
4. X2.1 0.945 0,312 0.000 0,05 Valid
5. X2.2 0.924 0,312 0.000 0,05 Valid
6. X2.3 0.976 0,312 0.000 0,05 Valid
7. X3.1 0.954 0,312 0.000 0,05 Valid
8. X3.2 0.985 0,312 0.000 0,05 Valid
9. X3.3 0.978 0,312 0.000 0,05 Valid
10. X4.1 0.992 0,312 0.000 0,05 Valid
11. X4.2 0.981 0,312 0.000 0,05 Valid
12. X4.3 0.980 0,312 0.000 0,05 Valid
13. Y1 0.923 0,312 0.000 0,05 Valid
14. Y2 0.975 0,312 0.000 0,05 Valid
15. Y3 0.968 0,312 0.000 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2006
tabel, maka dapat dikatakan bahwa suatu instrumen adalah valid. Dari
item variabel penelitian mempunyai r hitung > r tabel yaitu pada taraf
dapat diketahui r hasil tiap-tiap item > 0,312 sehingga dapat dikatakan
yang diteliti.
b. Uji Reliabilitas
Tarsim.doc 70
dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten
Tabel 10
untuk variabel (X1) sebesar 0,9344, (X2) sebesar 0,9442, (X3) sebesar
0,9708, (X4) sebesar 0,9841 dan (Y) sebesar 0,9517. Hal tersebut dapat
jawaban pertama.
Tarsim.doc 71
4. Analisis Data
Tabel 11
Rekapitulasi Hasil Analisa Regresi Berganda
bebas yaitu X1, X2, X3, dan X4 sama dengan nol, maka besarnya
kecenderungan.
Tarsim.doc 72
b1 = 0,117 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X1
Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X2, X3, dan X4) konstan.
asumsi variabel bebas lainnya (X1, X3, dan X4) konstan. Jika
menurun.
Tarsim.doc 73
produk) sebesar 0,266. Dengan asumsi variabel bebas lainnya
menurun.
pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).
konsumen (Y)
Tabel 12
Tarsim.doc 74
Tabel Anova Hasil Analisis Data
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 246.066 4 61.517 550.850 .000a
Residual 3.909 35 .112
Total 249.975 39
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
b. Dependent Variable: Y
sebesar 35.
0,05
Tarsim.doc 75
signifikan (0,000) dengan α (0,05). Dimana, jika probabilitas < α
maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis I teruji secara
statistik.
c. Uji t (Pengujian Hipotesis II)
Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
diduga variabel psikologis (X4) mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap (Y),
maka dalam penelitian ini melihat besarnya masing-masing nilai t
hitung dari variabel bebas. Adapun signifikasi dari masing-masing
koefisien diuji dengan menggunakan uji parsial t-test tampak pada
tabel sebagai berikut:
Tarsim.doc 76
Tabel 13
Perbandingan t-hitung dengan taraf signifikan (α = 5%)
Tarsim.doc 77
psikologis (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk mie instant merek Sedaap (Y).
Dari tabel di atas dapat dijelaskan juga bahwa variabel
psikologis (X4) mempunyai nilai t-hitung yang paling besar jika
dibandingkan dengan nilai t hitung variabel lainnya. Selain itu juga
diketahui koefisien regresi variabel psikologis (X4) yang lebih besar
dibandingkan koefisien regresi lainnya. Sehingga hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa variabel psikologis berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap teruji secara
statistik.
d. R square (R2)
Dari hasil analisis diperoleh nilai adjusted R square (R2)
sebesar 0,983 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2, X3,
dan X4) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel
terikat Y (keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap)
sebesar 98,3% dan setelah disesuaikan nilai sisanya sebesar 1,7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
ini.
pada keempat faktor perilaku konsumen terdiri dari budaya, sosial, pribadi,
Tarsim.doc 78
dan psikologis. Namun dari uji parsial hanya variabel pribadi dan psikologis
Tarsim.doc 79
BAB V
A. Kesimpulan
kesimpulan:
1. Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor budaya, sosial, pribadi
merek Sedaap.
B. Saran
2. Karena pengaruh faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi dan
Tarsim.doc 80
mereka tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain, daya beli sedang dan
peneliti lain untuk meneliti variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
merupakan akibat dari banyak faktor antara lain marketing mix (produk,
Tarsim.doc 81
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik II: Statistik Inferensial. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta.
Kotler, Philip dan AB. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2.
Salemba empat. Jakarta.
Rianawati, Eka Ana, 2005. Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen
Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung
Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Skripsi. Universitas Merdeka
Malang.
Rismiati, Catur. dan Bondan Sutrisno. 2001. Pemasaran Barang dan Jasa.
Kanisius. Jakarta.
Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan
Ekonomi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Buntara Media.
Malang
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Penerbit CV. Alpha
Beta. Bandung.
Tarsim.doc 82
Swasta, Basu dan Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Barang dalam Pemasaran.
Cetakan Kedua BPFE, Yogjakarta.
Tarsim.doc 83
DAFTAR PERTANYAAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Alamat :
Jenis Kelamin :
Untuk pertanyaan ini, silahkan saudara memilih salah satu jawaban dengan
memberi tanda silang (X) pada huruf yang telah anda pilih
B. PERTANYAAN PENELITIAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat saudara yang
menyangkut pengaruh perilaku konsumen serta kaitannya dengan Keputusan
Pembelian dengan memberikan tanda silang (X) pada Kolom jawaban yang
anda anggap paling sesuai.
Tarsim.doc 84
Pertanyaan yang berkaitan dengan :
Desain produk (X)
No Pertanyaan A B C D E
1. Anda mengendarai sepeda motor merk Yamaha
karena sudah terbiasa mengkonsumsi produk
sebagai pengganti nasi
2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek
Sedaap karena mudah di peroleh di wilayah tempat
tinggal
3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek
Sedaap karena dapat mencerminkan kelas sosial
Tarsim.doc 85
Pertanyaan yang berkaitan dengan :
Psikologis (X4)
No Pertanyaan A B C D E
1. Anda termotivasi mengkonsumsi produk mie instan
Merek Sedaap karena praktis dan mudah di dapat
2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek
Sedaap karena adanya persepsi atas iklan produk
mie instan tersebut
3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek
Sedaap karena adanya pemahaman atas kandungan
gizi produk
Tarsim.doc 86
Case Summariesa
X1.1 X1.2 X1.3 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y
1 4.00 4.00 5.00 13.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 4.00 4.00 3.00 11.00 4.00 4.00 5.00 13.00
2 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
3 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
4 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 4.00 4.00 13.00 3.00 3.00 3.00 9.00 4.00 3.00 4.00 11.00 4.00 4.00 4.00 12.00
5 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
6 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 5.00 5.00 13.00
7 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
8 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
9 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
10 3.00 5.00 5.00 13.00 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 5.00 5.00 13.00 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 5.00 5.00 13.00
11 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
12 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
13 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
14 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
15 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
16 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
17 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
18 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
19 3.00 4.00 5.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 5.00 12.00 3.00 3.00 4.00 10.00 3.00 4.00 5.00 12.00
20 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
21 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
22 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
23 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
24 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
25 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
26 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
27 5.00 4.00 5.00 14.00 3.00 5.00 5.00 13.00 5.00 4.00 5.00 14.00 5.00 4.00 5.00 14.00 5.00 4.00 5.00 14.00
28 5.00 3.00 5.00 13.00 5.00 3.00 5.00 13.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00
29 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
30 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
31 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00
32 5.00 3.00 5.00 13.00 5.00 3.00 5.00 13.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00
33 3.00 4.00 4.00 11.00 3.00 4.00 4.00 11.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00
34 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
35 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
36 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00
37 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 3.00 10.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00
38 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 3.00 3.00 9.00
39 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
40 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00
Total N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
a. Limited to first 100 cases.
No Hp : 085228922223
Universitas Serang Raya yang disingkat menjadi UNSERA adalah salah satu
perguruan tinggi yang ada di Provinsi Banten. UNSERA merupakan
penggabungan dua Perguruan Tinggi yaitu STMIK Serang dan STIE Serang yang
berada di naungan Yayasan Pendidikan Informatika. UNSERA berdiri
berdasarkan SK. Mendiknas No. 262/D/O/2008. Dengan lima fakultas yaitu
Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas
Komunikasi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, UNSERA siap mencetak
sarjana-sarjana yang berkwalitas dan berahlaq mulia.
Tarsim.doc 87
Sebagai salah satu bentuk komitmen demi terciptanya kwalitas yang baik, saat ini
UNSERA sedang membangun gedung baru demi terciptanya pelayanan akan
sarana dan prasarana yang kondusif. Dan pengembangan fasilitas-fasilitas yang
lain seperti Laboratorium akan terus berjalan seiring dengan perkembangan
Universitas Serang Raya
Tarsim.doc 88