Professional Documents
Culture Documents
Makalah
oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “MARKETING REVOLUTION”. Adapun tujuan
penulisannya adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran dan untuk mengetahui bagaimana perkembangan pemasaran di dunia
sampai pada saat ini.
Dalam proses penyelesaian makalah ini penulis mengalami banyak hambatan,
terutama dalam ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Karena itu, sepantasnya jika penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran, Ibu Dr. Ratih Hurriyati, M.P
dan Ibu Lisnawati, S. Pd.
2. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan
bantuan secara moral maupun material.
3. Teman-teman Akuntansi angkatan 2006 kelas A, atas bantuan berupa
dukungan dan saran.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran agar karya ilmiah ini menjadi
lebih baik dan berguna pada masa yang akan datang.
Penulis berharap metode-metode pembelajaran seperti ini terus dikembangkan
sehingga akan mencetak generasi ilmuwan baru yang kreatif dan berguna bagi
kehidupan bangsa, negara dan agama, serta generasi muda yang berkualitas dan
berprestasi.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB IV SIMPULAN
4.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORITIS
5
6
1. Aliran “Mengingatkan”
Aliran Mengingatkan/Branding/ Institutional Marketing /Awareness,
seringkali membutuhkan biaya iklan sangat besar & tidak menghasilkan
penjualan. Karena Awareness / Ingat tidak sama dengan Penjualan.
Kemungkinan orang ingat sekali akan keberadaan produk tertentu tetapi
kalau mereka tidak mau membeli produknya, tentu akan sangat merugikan
bagi para pengusaha yang telah mengeluarkan ratusan juta bahkan
milyaran rupiah untuk suatu iklan yang tidak meningkatkan penjualan.
Dan seringkali Aliran ini merupakan open marketing dimana biaya
marketing tidak bisa diukur hasil penjualannya.
2. Aliran ”Menawarkan”
Aliran Menawarkan/Direct Response Marketing. Dalam Aliran ini biaya
Marketing bisa dibandingkan dengan hasil penjualan. Kegiatan Marketing
termasuk iklan akan selalu diukur hasil penjualannya. Dengan demikian
Biaya Marketing dikeluarkan dengan efektif & efisien. Aliran ini
merupakan aliran Close Marketing dimana biaya marketing bisa diukur
hasil penjualannya. Yang terbaik dari aliran Menawarkan adalah biaya
marketing bisa unlimited. Kalau kita bisa mengukur berapa biaya beli per
customer dan berapa keuntungan per customer.
7
5. Meningkatkan margin.
• Semua tindakan harus terukur dan tes yang terkecil terlebih dahulu
8
Yang dimaksud dengan faktor kali disini, yakni tindakan yang dilakukan
dengan sekali sentuh, dan efeknya multiplier.
• Monitoring
bagus, dan pertanyaan lainnya. Maka, jika kita memiliki tempat usaha
dan ingin dikunjungi pembeli, jangan biarkan tempat usaha kita terlihat
sepi. Jika sedang sepi pengunjung, simpan motor dan mobil karyawan di
tempat parkir yang terlihat ramai dari luar.
Bicara masalah perang, sebuah kitab karangan Sun Tzu menjadi karya
strategi perang paling mahsyur dan paling berpengaruh di dunia. Bing Fa atau
The Art of War, demikian jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris,
merupakan falsafah perang yang tidak hanya menjadi buku panduan perang,
tetapi juga menjadi dasar pembuatan strategi bisnis di banyak perusahaan.
Dalam berperang, falsafah Sun Tzu ini banyak dipergunakan sebagai strategi
berperang di Cina, Vietnam, dan Jepang. Di Eropa, menurut legenda,
keberhasilan Napoleon Bonaparte menguasai Eropa adalah berkat
13
menggunakan strategi perang ala Sun Tzu. Ajaran ini kemudian menjadi
bahan pembelajaran dalam perang modern.
Lalu mengapa Sun Tzu bisa menjadi ajaran yang begitu berpengaruh di
dunia? Dr. Foo Check Teck, pengarang buku Organizing Strategy: Sun Tzu
Business Warecraft, mengatakan bahwa kekuatan dari ajaran Sun Tzu adalah
kemampuannya menembus batas-batas zaman hingga kini, bahkan mungkin
hingga tidak ada lagi yang namanya peperangan di dunia ini.
Ajaran Sun Tzu yang sangat terkenal adalah: “Kenalilah musuhmu dan
kenalilah dirimu, niscaya Anda akan berjaya dalam ratusan pertempuran.”
Agar bisa tahu dan mengeksploitasi kelemahan lawan, butuh pemahaman
mendalam tentang strategi, kapabilitas, pemikiran, dan hasrat para
15
pula kita mulai menggunakan internet sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan pemasaran.
4. situs sebaiknya bukan hanya berisi informasi biasa, tapi juga berbagai
penawaran yang sensasional. Misalnya, siapa yang melakukan pembelian
produk lewat internet mendapat diskon sebesar 50%. Seperti yang akhir-
akhir ini digunakan oleh berbagai perusahaan penerbangan, yakni menjual
tiket dengan harga yang jauh lebih murah melalui internet dibandingkan
dengan pembelian tiket secara konvensional
LOUIS VUITTON adalah orang yang pertama kali membuat tas koper
bermutu tinggi. Sejarah Louis Vuitton, yang terkenal dengan monogram LV-
nya, dimulai dari tahun 1854. Dahulu Louis Vuitton yang dekat dengan
keluarga kerajaan Perancis ini, berpikir untuk membuat tas koper besar dan
panjang (trunk) untuk dipakai keluarga kerajaan saat berpergian. Berbicara
mengenai keluarga kerajaan, pasti berbicara tentang kualitas barang yang
nomor satu.
Dibuatlah tas koper dari kanvas. Georges Vuitton, anak Louis Vuitton,
menciptakan kunci pada koper, sehingga pencuri tidak bisa beraksi. Lalu,
Gaston, cucu Louis Vuitton, menciptakan koper anti air. Sehingga, kita bisa
meninggalkan tas ditengah-tengah hujan tanpa basah dalamnya.
Bermodal keterampilan sebagai pembuat koper, mereka berlanjut terus
mengasah diri dalam penyempurnaan sampai teknik penciptaan hal-hal baru
yang ke luar dari batasan pembuatan koper semata. Setiap kotak, koper, tas
dan segala pernak-perniknya dirancang dengan sangat teliti dan detail.
Semuanya disesuaikan dengan selera pemesan dan kebutuhan, seperti tahan
debu atau terhindar dari cuaca panas dan hujan. Berawal dari sinilah Louis
Vuitton dikenal melalui aneka tasnya sering diidentikkan dengan simbol
20
21
sebuah kemewahan sejati. Aneka koleksinya berupa tas serta koper yang
berfungsi lebih dari sekadar sebagai teman bepergian, tapi juga cerminan
citra pemiliknya serta gaya kemewahan yang ditawarkannya.
Dengan penuh rasa cinta LV mengekspresikan diri menyajikan koleksi
yang masyur sebagai simbol kemewahan. Kekuatannya berada di sisi
kualitas, inovasi penciptaan serta penetapan standar idealisme yang sampai
sekarang menjadi kebanggaan para pencinta produk ini. Sampai ke berbagai
negara di belahan dunia. Eropa, Amerika, Asia, dan Australia tidak ada yang
terlewatkan dari kemewahan boutique house Louis Vuitton. Hingga kini lebih
dari 390 toko Louis Vuitton yang tersebar di seluruh dunia (termasuk 3 toko
yang ada di Jakarta, Indonesia yaitu di Plaza Senayan, Pacific Place dan 1
Flagship Store.
Louis Vuitton terkenal dengan produknya yang berharga selangit. Tetapi
harga yang mahal tidak membuatnya menjadi tidak laku atau kekurangan
pelanggan. Beberapa orang membeli suatu produk dengan mementingkan
kualitas atau merk tanpa mempedulikan harga barang tersebut. Karena hal
tersebut bisa menaikkan gengsi atau prestige bagi mereka yang memakainya.
Selain itu, hukum psikologis yang berpendapat bahwa mahal sama dengan
bagus karena kebanyakan orang beranggapan harga selalu berbanding lurus
dengan kualitas. Atau yang sering kita dengar dengan ungkapan “Harga tidak
akan menipu.”
Walaupun dengan produknya yang berharga mahal, Louis Vuitton tidak
kehilangan pasarnya. Konsumennya terutama para artis yang
memprioritaskan barang-barang bermerk dengan harga mahal dan limited
edition yang secara tidak langsung menunjukkan image eksklusifnya dan
menaikkan gengsinya.
22
yang bagus, jaringan yang luas, produk dan layanan yang bagus, susah
membayangkan kalau perusahaan ini tidak bisa mengantisipasi adanya value
migration.
Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa pecahan terbesar AT&T—dan
kebetulan memakai nama AT&T—ternyata salah mengantisipasi value
migration. Bahkan hidupnya akhirnya diselamatkan oleh salah satu
perusahaan telepon regional pecahan AT&T dengan cara diakuisisi tapi nama
surviving entity-nya adalah AT&T. Dan AT&T yang baru meski tidak bisa
mengembalikan posisi yang sulit dilawan seperti yang terjadi sampai dengan
awal dekade 80-an, kembali muncul menjadi perusahaan telekomunikasi
yang dihormati.
Di dunia bisnis, ada sejumlah kasus yang mirip dengan AT&T, dimana
seolah-olah seperti tidak ada lawannya tetapi di masa lain beralih posisi dari
sang jagoan tak terkalahkan menjadi sang penantang. Inilah yang terjadi pada
PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) yang pada suatu masa sangat kuat—karena
pernah punya pangsa pasar sampai 50% dan mencatatkan laba yang besar—
tetapi kini tidak ubahnya menjadi penantang bagi perusahaan rokok lain, baik
untuk produk, angka penjualan, dan laba. Tetapi berbeda dengan AT&T,
GGRM masih dalam posisi yang kuat, dan bahkan masih masuk dalam
kategori raksasa untuk ukuran penjualan dan laba.
Dan GGRM memang punya perjalanan yang panjang untuk menjadi
perusahaan raksasa yang kuat. Didirikan di tahun 1958 sebagai sebuah usaha
keluarga oleh Suryo Wonowidjojo di Jalan Gudang Garam Kediri dan
menjual rokok dengan merk Gudang Garam, perusahaan ini terus
berkembang dan akhirnya menjelma menjadi pemain dominan di industri
rokok Indonesia. Perusahaan ini, yang mempunyai logo berdasarkan posisi
gudang, yaitu di dekat stasiun KA dan tentu ada rel kereta apinya, menjadi
PT pada tahun 1971 dan kemudian go public di tahun 1990.
Tidak menjadi nomor satu, sebetulnya pernah dialami GGRM, bahkan
pada saat sang pendiri—yang saat itu sudah memutuskan untuk pensiun—
masih hidup. Situasi tersebut memaksa sang pendiri untuk turun gunung dan
25
memimpin serangan balik. Upaya itu berhasil dengan baik, hingga akhirnya
pelan tapi pasti GGRM jauh meninggalkan para pesaing terdekatnya.
Tapi entah kenapa, hal serupa tidak bisa terulang sembilan tahun terakhir.
Sejak sekitar sembilan tahun yang lalu, banyak orang—yang melihat adanya
perubahan jenis rokok yang dikonsumsi generasi perokok baru Indonesia,
yang mulai terbiasa dengan rokok mild—dibuat penasaran dengan belum
adanya rokok serupa dari GGRM. Meskipun sebenarnya tanpa gembar-
gembor, GGRM sudah berencana mengulang kembali gerakan serangan balik
yang mematikan melalui sebuah kerja sama dengan perusahaan rokok
terbesar ke-empat dunia asal Jerman, sekitar tahun 2001.
Sayangnya kerja sama tersebut tidak berjalan dengan baik, sehingga
akhirnya yang namanya ulangan serangan balik yang mematikan urung
terwujud, paling tidak sampai di tahun 2009. Bahkan meski akhirnya
meluncurkan versi rokok mild, tetapi hasilnya jauh dari rencana targetnya, di
industri yang diatur ketat kegiatan komunikasi iklannya, GGRM ternyata
hanya berhasil menarik perhatian publik saat menampilkan iklan korporat
edisi lebaran ataupun hari kemerdekaan, sementara untuk produknya malah
tidak semenonjol iklannya.
Tidaklah mengherankan kalau GGRM yang masih raksasa dalam
penjualan dan laba, menjadi penantang bagi para pesaingnya yang sampai
sembilan tahun lalu berada di bawahnya, mulai dari produk hingga ke
marketing communicationnya.
26
Daging ayam bermerk? Dulu itu tidak terbayangkan. Tetapi yang namanya
tidak terbayangkan bukan berarti tidak mungkin terjadi. Di tahun 70-an,
Perdue Farms, sebuah perusahaan di Amerika Serikat menjadi pionir dalam
pembuatan merk untuk daging ayam, sekalipun orang tidak mudah
membedakan produknya dengan daging ayam dari peternakan lain. Dengan
berani, perusahaan ini membuat tagline di iklan televisi: “It takes a tough
man to make a tender chicken”. Ternyata preferensi konsumen daging ayam
bisa dibentuk dengan memberikan merk Perdue. Ini terbukti dengan semakin
populernya Perdue dan meningkatnya penjualan.
Jika pengembangan merk untuk daging ayam masih terdengar wajar,
bayangkan merk untuk arang (charcoal). Kingsford adalah nama merk arang
yang sangat populer di Amerika Serikat. Dibangun di tahun 20-an sebagai
upaya pemanfaatan sampah kayu dari pabrik mobil Ford, Kingsford
berkembang menjadi merk yang dikenal luas oleh kalangan penggemar
barbeque. Bahkan Kingsford diyakini mampu menambah rasa yang khas
pada daging yang sedang dibakar.
Jika komoditas seperti ayam dan arang bisa ditambah valuenya secara
emosional melalui pengembangan merk, demikian juga halnya dengan
semen. Apalagi di tengah potensi perang harga pada industri semen, dimana
permintaan diprediksikan akan turun, tentu saja merk menjadi keunggulan
bersaing yang kuat. Di Indonesia, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sudah
mulai membangun kekuatan merknya di industri semen.
Setelah membeli mayoritas saham Semen Cibinong, SMCB dengan
percaya diri mengganti nama “Semen Cibinong” menjadi “Holcim”. Padahal
“Semen Cibinong” sendiri sudah menjadi label yang sangat populer
27
Pada tahun 1976, Anita Roddick membuka The Body Shop di Brighton,
Inggris, dalam bentuk kios kecil yang menjual body lotions. Dewasa ini,
Body Shop membanggakan 1.500 cabang di 47 negara. Perusahaan itu
membuat dan menjual kosmetik yang berasal dari unsur-unsur ramuan
alamiah yang disajikan dalam kemasan yang sederhana dan menarik serta
bisa didaur ulang. Unsur-unsur ramuan itu umumnya didapatkan dari
tanaman dan sering berasal dari negara-negara berkembang. Semua produk
diramu tanpa adanya percobaan pada hewan. Perusahaan juga membantu
Negara-negara berkembang melalui misinya Trade Not Aid (Perdagangan
Bukannya Bantuan), menyumbang kepada usaha perindungan hutan tropis,
aktif dalam persoalan-persoalan wanita dan AIDS, dan menjadi contoh proses
daur ulang. Namun, seperti kebanyakan perusahaan yang berusaha keras
untuk bertanggung jawab dan menghasilkan laba, The Body Shop telah
menghadapi penelitian cermat dan kecurigaan tentang etikanya. Ia juga telah
menjadi korban dari keberhasilannya sendiri dan telah kalah tipis dari anak
didiknya yang lebih muda dan lebih segar yang diinspirasikannya sendiri.
Para pesaing seperti Bath & Body Works, Aveda, dan Origins, semuanya tak
dirintangi oleh misi sosial yang mahal. Penjualan toko yang merosot,
terutama di Amerika Serikat, telah menyentak The Body Shop ke pergantian
manajemen baru dan perubahan serangkaian aktivitas pemasaran. Anita
Roddick yang blak-blakan itu telah turun sebagai CEO, walaupun dia masih
secara aktif terlibat dalam melakukan agenda sosial dan mengembangkan
produk-produk baru. Salah satu dari inisiatifnya, Hemp (rami), suatu jenis
29
produk perawatan tubuh dari minyak bibit rami, membawa harapan untuk
menempatkan The Body Shop menjadi perhatian bagi masyarakat lagi dan
menaikkan kecepatan penjualan. Para pendukung industri rami, masih
keluarga non-narkotik dari marijuana, mengatakan panen yang cepat
bertumbuh memberikan satu alternatif yang ramah lingkungan bagi pohon-
pohon yang digunakan dalam produk-produk kertas, kain, dan produk-produk
lain. Jenis produk yang dikemas secara menarik sekaligus konsisten dengan
filosofi sadar lingkungan dari The Body Shop.
BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Pemasaran yang efektif dapat mempunyai banyak bentuk. Karena pasar
berubah secara radikal sebagai akibat dari kekuatan masyarakat yang utama
seperti kemajuan teknologi, globalisasi, dan deregulasi. Kekuatan-kekuatan
utama itu menciptakan perilaku baru dan tantangan.
Marketing revolution adalah segala upaya yang dilakukan, sedemikian
rupa sehingga mampu menciptakan penjualan secara super cepat dan dalam
jumlah besar.
Upaya yang dilakukan Louis Vuitton untuk meningkatkan penjualannya
yaitu dengan desain-desain produknya yang menyimbolkan kemewahan.
Karena kebanyakan orang ingin membangun image-nya secara eksklusif
dengan memakai barang-barang bermerk dan berharga mahal.
Kentucky Fried Chicken mendongkrak tingkat penjualannya dengan jurus
menawarkan produk lain setelah konsumen membeli produk tertentu.
Sedangkan Gudang Garam tetap raksasa dalam penjualan labanya, karena
terus mengembangkan produk mengikuti tren pesaingnya dan menciptakan
komunikasi pasar melalui iklan-iklannya.
Holcim membuktikan kekuatan merk mampu membangun hubungan
emosional dengan konsumen dan berhasil meningkatkan penjualan dengan
kekuatan merk dalam capital market, commercial market, dan competency
market.
The Body Shop berhasil meningkatkan penjualannya dan memperluas
pasar hingga ke 47 negara dengan mempraktekkan konsep pemasaran peduli
masyarakat, yang kemudian meningkatkan reputasi perusahaan,
meningkatkan kesetiaan pelanggan, dan membangun penjualan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Kartajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing, The World is Still Round, The
Market is Already Flat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management Tenth Edition. New Jersey: Prentice
Hall, Inc.
31
LAMPIRAN
LAMPIRAN
32
CURRICULUM VITAE
Personal Information
Name Elfani Rida
Place and Date of Bandung, March 12, 1988
Birth
Age 21 years old
Address Home : Jl. Sarimanis II Blok 18 No. 161
Bandung 40151
Status Single
Gender Female
Religion Christian
Phone Number Home : (022) 2000562
Mobile : 081320234115
Email Address elfanirida@yahoo.com
Blood Type O
Height 150 cms
Weight 42 kgs
Hobbies Reading, listening to the music, watching
films
Educational Background
2006 – Indonesia University of Education, majoring in
now Accounting
2003 – 2 Senior High School, Bandung
2006
2000 – Baptis Christian Junior High School, Bandung
2003
1994 – Baptis Christian Elementary School, Bandung
33
2000
1993 – Baptis Christian Kindergarten, Bandung
1994
Organizational Background
2004 – Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 2 Bandung
2005 Wakil Koordinator Bidang V (Organisasi, Pendidikan,
dan Politik)
2003 – Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 2 Bandung
2004 Anggota Bidang V (Organisasi, Pendidikan, dan Politik),
Sie. Mading
2001 – Organisasi Siswa Intra Sekolah SMP Kristen Baptis
2002 Wakil Ketua
Skills
Computer Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint, Publisher,
Visio)
Language English (fluent)
Self Description
I am dynamic, honest, discipline, and responsible. I have good
attitude, like challenges, and willing to work hard. I am also able to
work as team.
34
CURRICULUM VITAE
Informasi pribadi
Name Putri Ayu Rizqi Rengganis
Tempat Tanggal Bandung, 24 Desember 1988
Lahir
Umur 21 tahun
Alamat Komplek Bumi Panyileukan Blok C 22 No 4
Cibiru-Bandung
Status Belum menikah
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Nomer Telepon Rumah : (022) 7804559
HP : 08562240856
Alamat e-mail mailnya_you@yahoo.com
Educational Background
2006 – Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan
Sekarang Akuntansi
2003 – 2006 SMA Negeri 12 Bandung
2000 – 2003 SMP Negeri 34 Bandung
1994 – 2000 SD Negeri Panyileukan 1 Bandung
1993 – 1994 TK Bani Saleh Bandung
Pengalaman bekerja
35
Oktober 2008 – Mei Perusahaan : PT. POS INDONESIA
Posisi : Tenaga Outsourcing
2009
Kemampuan
Komputer Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint,
Publisher, Visio), Adobe Photoshop, ACDsee
Bahasa Inggris (aktif)
Deskripsi Diri
Saya adalah orang yang aktif, jujur, bertanggung jawab dan juga
pekerja keras.
36
CURICULUM VITAE
Born to Win !!
Mati Itu Pasti , Hidup itu Pilihan
Sukses itu Pasti, Gagal itu Pilihan !!
DATA PRIBADI
Email : riandra88@gmail.com
37
RIWAYAT KELUARGA
38
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar
Nama : SD Percobaan Negeri Sabang, Bandung
Alamat : Jln. Sabang(dekat Stadion Siliwangi)
Bandung
Propinsi Jawa Barat
Tahun Lulus : 2000
SLTP
Nama : SLTP Negeri 16 Bandung
Alamat : Jln. P.H.H Mustafa
Bandung, 40124
Tahun Lulus : 2003
SMA
Nama : SMA Negeri 10 Bandung
Alamat : Jln. Cikutra No. 77
Bandung 41024
Jurusan : IPA
Tahun Lulus : 2006
Perguruan Tinggi
Nama : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Alamat : Jl. Dr. Setiabudhi 299
Kota Bandung
Propinsi Jawa Barat
Jurusan : Akuntansi
Tahun : 2006 – sekarang
39
RIWAYAT PRESTASI
RIWAYAT ORGANISASI
Riwayat Pekerjaan
No Nama Organisasi /Lembaga / Pekerjaan Tahun
Perusahaan
1 Proyek Migrasi OS Windows ke Linux Teknisi & Designer 2007
Pemerintah Kota Cimahi Grafis
40
Seminar dan Pelatihan
Bandung, 05 Maret
2009
yang
bersangkutan,
41