You are on page 1of 15

Nama

Sub Ordo Faktor Penciri Faktor Pembatas


Tanah
Alfisol Aqualfs Memiliki kondisi • Gejala redoksimorfik pada
aquik (berbeda semua lapisan diantara
degan antraaquik) batas bawah horizon Ap
selama sebagian atau kedalaman 25 cm di
waktu pada tahun- bawah permukaan tanah
tahun normal mineral.
• Sebesar 505 atau lebih
deplesi redoks berkroma 2
atau kurang pada
permukaan dan terdapat
konsentrasi redoks
didalamnya.
• Konsentrasi redoks 50%
atau lebih deplesi redoks
berkroma 2 atau kurang di
Cryalfs Alfisol lain yang dalam matriks.
mempunyai rejim
suhu tanah cryik -
atau isofregid

Ustalfs Alfisol lain yang


memiliki rejim
kelembaban ustik -

Xeralfs Mempunyai rejim


kelembaban xerik
-
Udalfs Merupakan alfisol
yang lain
-

Andisols Aquands Mempunyai suhu


rejim cryik
• Konsentrasi redoks
sebesar 2 % atau lebih.
• Value warna, lembab, 4
atau lebih dan 50% atau
lebih kroma 2 atau kurang.
• Mengandung cukup besi
ferro aktif untuk dapat
Cryands Mempunyai rejim
kelembaban aridik memberikan reaksi positif
terhadap alfalfa dypiridil.
• Mengandung cukup besi
dalam keadaan fase aktif
untuk dapat memberikan
reaksi positif terhadap
alphalpha dipyridyl KTK
tanah tidak diirigasi.
• Memiliki retensi air
sebesar 15% tanah kering
Torrands Memiliki rejim udara dan 30% untuk
kelembaban xerik tanah tidak kering udara.

• Terjadi sementasi antara


lapisan tanah mineral atau
lapisan atas tanah organik
dengan sifat tanah andik.
• Memiliki retensi air
sebesar 15% tanah kering
Undands Memiliki rejim udara dan 30% untuk
kelembaban tanah tidak kering udara.
aridisol yang lain
• Mempunyai retensi air
100% untuk tanah tidak
kering udara.
• Kandungan karbon
organik sebesar 6,0%
untuk rata-rata timbang
dan 4,0% pada seluruh
Ustands Memiliki rejim
bagian lapisan tersebut.
kelembaban ustik

• Kandungan karbon
organiknya lebih rendah
dari 1,0% secara absolut.
• Kandungan karbon
organik sebesar 6,0%
Vitrands Memiliki rejim untuk rata-rata timbang
kelembaban ustik dan 4,0% pada seluruh
bagian lapisan tersebut.

• Kandungan karbon
organiknya lebih rendah
dari 1,0% secara absolut.
• Kandungan karbon
organik sebesar 6,0%
Xerands Memiliki rejim untuk rata-rata timbang
kelembaban ustik dan 4,0% pada seluruh
bagian lapisan tersebut.

• Kejenuhan basa 35%


keseluruhan 50 cm.
• Kandungan karbon
organik sebesar 6,0%
Aridisol Argids Mempunyai untuk rata-rata timbang
horizon argillik dan 4,0% pada seluruh
atau natrik bagian lapisan tersebut.

• Batas atasnya di dalam


100 cm dari permukaan
Calcids Mempunyai tanah dan tidak memiliki
horizon kalsik atau horizon petrokalsik.
petrokalsik
• Batas atasnya di dalam
Cambids Mempunyai rejim 100 cm dari permukaan
kelembaban tanah.
aridisol yang lain

• Mempunyai penurunan
kandungan karbon organik
secara tidak teratur dari
25-125 cm.
• Fragmennya kasar dan
fragmennya berupa batu
apung.
• Pada kedalaman 50 cm
Cryids Mempunyai rejim suhu tanahnya ± 5oC dan
suhu tanah cryik rejim kelembaban
tanahnya bersifat rapuh
dan memiliki kelas
resistensi pecah sekurang-
Durids Mempunyai kurangnya tergolong
duripan tangguh.
Salids Mempunyai • Keadaan tanahnya atau
horizon salids jenuh air pada satu atau
lebih lapisan di dalam 100
Gypsids Mempunyai cm dari permukaan tanah
horizon gipsik atau selama 1 bulan atau lebih.
petrogipsik • Batas atasnya di dalam
100 cm dari permukaan
tanah.

Entisol Aquents Mempunyai • Batas atasnya di dalam


kondisi aquik dan 100 cm dari permukaan
bahan sulfidik di tanah.
dalam 50 cm dari
permukaan tanah • Batas atasnya di dalam
mineral 100 cm dari permukaan
dan tidak memiliki
horizon petrokalsik dan
batas atasnya di dalam 100
cm dari permukaan tanah.

• Selalu jenuh air dan


Arents Mempunyai satu matriksnya tereduksi pada
lapisan atau lebih semua horizon di bawah
di antara kedalaman 25 cm dari
kedalaman 25 dan permukaan tanah mineral.
100 cm di bawah
• Mengandung cukup besi
permukaan tanah
ferro aktif untuk dapat
mineral
memberikan reaksi positif
terhadap alfalfa dypiridil
Fluvents Tidak memiliki
ketika tanah sedang tidak
kontak densik, litik
diirigasi.
atau paralitik dalam
25 cm dari
permukaan tanah • Memiliki fragmen horizon
mineral penciri sebesar 3 % atau
lebih (berdasarkan
volume) yang tidak
tersusun secara jelas.

Psamments Memiliki fragmen


batuan dan tekstur
pasir halus • Karbon organik berumur
berlempung holosen sebesar 0,2 %
atau lebih pada kedalaman
125 cm di bawah
permukaan mineral atau
Orthents Merupakan entisol penurunan kandungan
yang lain karbon organik secara
tidak teratur mulai dari
Gelisol Histels Mempunyai bahan kedalaman 25 cm sampai
organik yang 125 cm atau mencapai
terdapat di atas kontak densik, litik, atau
bahan sinderi, paralitik apabila lebih
fragmental atau dangkal.
batu apung dan
sebagai pengisi • Kadar tekstur pasir lebih
celah-celahnya dan kasar sebesar kurang dari
dibawahnya 35 % (berdasarkan
terdapat kontak volume) pada seluruh
densik, litik, atau lapisan di dalam
paralitik penampang kontrol kelas
besar butirnya.
Turbels Mempunyai 1
horizon atau lebih -

• Jenuh air selama 30 hari


kumulatif atau lebih dalam
tahun-tahun normal (atau
telah didraenase) dan
mempunyai endapan 80%
Orthels Merupakan gellisol atau lebih, berdasarkan
yang lain volume, bahan tanah
organik dari permukaan
Histosol Folists Histosol yang tanah sampai kedalaman
jenuh air 50 cm atau lapisan glasik
atau kontak densik, litik
atau paralitik mana saja
yang paling dangkal.
Fibrists Mempunyai bahan
tanah fibrik lebih • Memiliki gejala
tebal dibandingkan kryoturbasi yang berupa
dengan bahan tanah batas horizon yang tidak
organik yang lain
teratur, terputus atau
terdistorsi, involusi,
akumulasi bahan organik
Saprists Mempunyai bahan pada batas atas termafrost,
tanah saprik yang es atau endapan pasir
lebih tebal memiliki fragmen batuan
dibandingkan terorientasi.
dengan bahan tanah
organik -

• Kurang dari 30 hari


keadaan jenuh air bersifat
kumulatif dan dalam
bertahun-tahun normal
Hemists Merupakan histosol (tidak sedang didrainase).
yang lain • Tidak memiliki horizon
sulfurik yang batas
Inceptisol Aquepts Memiliki kondisi atasnya di dalam 50 cm
aquik selama dari permukaan tanah.
sebagian waktu • Tidak mempunyai bahan
pada beberapa sulfidik di dalam 100 cm
tahun normal (atau dari permukaan tanah.
telah didrainase)
dengan sifat • Pada bahan tanah organik
epipedonnya histik bagian terbawah apabila
dan horizon tidak terdapat lapisan
sulfurik yang batas mineral yang kontinyu
atasnya 50 cm dari setebal 40 cm atau lebih.
permukaan tanah • Pada kombinasi ketebalan
mineral tanah organik bagian
permukaan dan bawah
Anthrepts Inceptisol lain yang apabila terdapat lapisan
memiliki epipedon mineral yang kontinyu
plaggen atau setebal 40 cm atau lebih.
antropik
-
Cryepts Inceptisol lain yang
mempunyai rejim
suhu tanah cryik
• Setiap lapisan di bawah
epipedon atau di dalam
Ustepts Inceptisol yang
50 cm di permukaan
mempunyai rejim
kelembaban ustik tanah mineral pada
50% atau lebih atau di
Xerepts Inceptisol lain yang dalam matriks yang
memiliki rejim memiliki kroma 2 atau
kelembaban xerik kurang apabila terdapat
konsentrasi redoks.
Udepts Inceptisol lain yang
memiliki rejim
kelembaban tanah
undik

Mollisol Albolls Memiliki horizon


argillik atau natrik
-

Aquolls Mollisol lain yang


di dalam lapisan di
atas kontak densik, -
litik, atau paralitik
atau lapisan di
antara kedalaman
40-50 cm dari -
permukaan tanah
mineral

Rendolls Mempunyai -
epipedon mollik
setebal kurang dari
50 cm

• Pada satu subhorizon


Cryolls Merupakan atau lebih dari horizon
mollisol lain yang albik dan atau horizon
mempunyai rejim argillik atau natrik di
suhu tanah cryik dalam 100 cm dari
permukaan tanah
Xerolls Molllisol lain yang mineral memiliki
mempunyai rejim
kelembaban xerik konsentrasi redoks
atau aridik yang berbentuk massa atau
berbatasan dengan konkresi atau
xerik keduanya.

Ustolls Mollisol lain yang • Ratio natrium dapat


memiliki rejim tukar (ESP) sebesar 15
kelembaban ustik atau lebih (atau ratio
atau aridik yang adsorbsi natrium (SAR)
berbatasan dengan sebesar 13% atau
ustik lebih).
• Horizon kalsik atau
Udolls Merupakan petrokalsik memiliki
mollisol lain batas atas yakni 40 cm
dari permukaan tanah
Oxisols Aquox Merupakan oxisol mineral.
yang mempunyai
kondisi aquik • Tidak mempunyai
selama sebagian horizon argillik atau
waktu dan tahun- kalsik.
tahun normal • Mempunyai bahan
dengan memiliki tanah mineral
epipedon histik berdiameter kurang
dari 7,5 cm yang
mengandung CaCO3
setara dengan 40%.
-
Torrox Oxisol lain yang
memiliki rejim
kelembaban aridik

Ustox Oxisol lain yang


-
memiliki rejim
kelembaban ustik
atau xerik
Perox Oxisol lain yang
mempunyai rejim
kelembaban
perudik
-
Udox Termasuk oxisol
yang lain
Spodosol Aquods Spodosol yang
mempunyai kondisi
aquik selama
sebagian waktu -
dalam tahun-tahun
normal
• Epipedon dengan value
Cryods Spodosol lain yang warna, lembab 3 atau
mempunyai rejim kurang terdapat horizon
suhu tanah cryik berkroma 2 atau
kurang.
Humods Spodosol lain yang • Konsentrasi redoks
mempunyai yang jelas atau nyata di
kandungan karbon dalam 50 cm dari
organik permukaan tanah
mineral pada waktu
Orthods Merupakan epipedon dan horizon
spodosol yang lain yang dibawahnya
sebesar 50% atau lebih
Ultisols Aquults Mempunyai dengan kroma 3 atau
kondisi aquik kurang.
selama sebagian
waktu dalam -
tahun-tahun normal

Humults Mempunyai karbon


organik sebesar
0,9% (berdasarkan -
rata-rata
tertimbang)

Udults Ultisol lain yang


mempunyai rejim -
kelembaban udik

Ustults Ultisol lain yang • Pada satu horizon atau


mempunyai rejim lebih dalam 50 cm dari
kelembaban ustik permukaan tanah
mineral memiliki sifat
Xerults Ultisol yang lain
epipedon histik,
Vertisol Aquerts Mempunyai memiliki gejala redoksi
kondisi aquik pada morfik pada horizon
sebagian waktu albik atau spodik.
dalam tahun-tahun
normal -

Cryerts Vertisol lain yang • Karbon organik sebesar


memiliki rejim 6,0% atau lebih pada
suhu tanah cryik suatu lapisan setebal 10
cm atau lebih di dalam
Xererts Rejim suhu tanah horizon spodik.
termik, mesik atau
frigik -

• Pada satu horizon atau


lebih di dalam 50 cm dari
permukaan tanah mineral.
• Memiliki gejala redoksi
Torrerts Vertisol lain yang morfik pada semua lapisan
apabila tidak di antara batas bawah
diirigasi sepanjang horizon Ap atau
tahun mempunyai kedalaman 25 cm dari
rekahan-rekahan permukaan tanah mineral.
yang tetap dalam
keadaan tertutup • Mempunyai karbon
organik sebesar 12 kg/m2
Usterts Vertisol lain yang atau lebih di antara
apabila tidak permukaan tanah mineral
diirigasi sepanjang dan kedalaman 100 cm.
tahun mempunyai
rekahan-rekahan -

Uderts Merupakan vertisol -


yang lain
-

• Kroma 2 atau kurang


apabila terdapat
konsentrasi redoks.
• Mengandung cukup besi
ferro aktif Fe2+ untuk
dapat memberikan reaksi
positif terhadap alfalfa
dypiridil jika tanah tidak
diirigasi.

• Selebar 5 mm atau lebih,


mencapai ketebalan 25 cm
atau lebih di dalam 50 cm
dari permukaan tanah
mineral.
• Tertutup selama 60 hari
atau lebih konsekutif pada
jangka waktu 90 hari
setelah puncak musim
dingin.

• Selama kurang dari 60


hari konsekutif, pada
tahun-tahun normal pada
satu periode ketika suhu
tanah pada kedalaman 50
cm lebih dari 3oC.

• Selebar 5 mm atau lebih


mencapai ketebalan 55 cm
atau lebih di dalam 50 cm
dari permukaan tanah
mineral selama 90 hari
kumulatif atau lebih setiap
tahunnya pada tahun-
tahun normal.

-
TUGAS GENESIS TANAH
(Sifat dan Ciri Jenis Tanah)

OLEH :
MANSYUR LOLO TEMBU
G 211 06 026

JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberkan rahmat-Nya sehingga Tugas Makalah Genesis Tanah ini dapat

terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun dimaksudkan sebagai hasil dari

kegiatan perkuliahan mata kuliah Genesis Tanah sebagai wujud sistem pembelajaran

dari Teaching ke Learning. Makalah ini disajikan dari teori singkat serta hasil dan

pembahasan dari Sifat dan Ciri Jenis-jenis Tanah.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen Pengasuh mata kuliah

Genesis Tanah, Koordinator Asisten, Asisten Pembimbing, serta kepada semua pihak

yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

konstruktif demi peningkatan mutu laporan ini selanjutnya. Akhir kata, penulis

menyampaikan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, Maret 2008

Penulis

DAFTAR PUSTAKA
Hardjowigeno. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Penerbit Akademika
Pressindo, Jakarta.

Soil Survey Stuff. 1998. Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Kedua Bahasa Indonesia.
1999. Pusat Penelitian Tanah dan Agriklimat., Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian

You might also like