Professional Documents
Culture Documents
Rasanya bakalan banyak yang berkata iya dan mereka pasti menanyakan
pertanyaan yang sama: Ada apa sih antara cowok dan seks? Kenapa bagi mereka seks
itu seolah menjelma menjadi dewanya atau semacamnya?
Mungkin inilah yang disebut bahwa pria dan wanita adalah makhluk yang
sangat berbeda walaupun berasal dari spesies yang sama. Tapi tetap saja, itu tidak
pernah menjawab pertanyaan para cewek tentang mengapa cowok lebih tertarik
menonton hal-hal vulgar tersebut.
Menurut buku yang aku baca yang berjudul Why Men Don’t Listen and
Woman Cant Read Maps, hal itu lebih kepada struktur otak cowok yang lebih peka
indra penglihatannya dan masih menurut buku tersebut, isi otak cowok 80% hanya
berisi tentang seks. Berbeda dengan otak cewek yang lebih peka terhadap sentuhan
dan isi otaknya lebih komples daripada cowok. Jadi jangan heran kalau cowok lebih
suka melihat dan mantengin majalah porno karena mereka lebih peka terhadap
penglihatan. Bahkan ada salah satu temen aku yang cerita jika dia lebih menikmati
permainan seksnya dengan istrinya jika lampu dalam keadaan menyala. Yang berarti,
cowok memang lebih butuh visualisasi.
Lalu mengapa cowok sepertinya lebih peduli tentang seks daripada wanita?
- 1 -
© Aluna Soenarto
Entah ini sudah hukum alam atau semacamnya bahwa sudah menjadi takdir
cowok untuk menebar benih, dimanapun, kapanpun, bahkan kalau sepuluh menit
kemudian mereka harus pergi berperang melawan musuh, pasti mereka dapat
melakukannya sebaik mereka berada pada kondisi yang tidak tertekan. Untuk hal itu,
aku benar-benar kagum sama cowok. Maksudku, mereka bisa membangunkan
gairahnya kapan saja dan bahkan dengan siapa saja. Ya, mungkin kalau yang terakhir
itu bukan menjadi favoritku tapi tetap saja, kemampuan mereka itu benar-benar luar
biasa.
Berbeda sekali dengan cewek yang sulit sekali membangun mood-nya untuk
berhubungan seks, apalagi jika dengan orang yang bukan pasangannya. Cewek lebih
berperasaan daripada cowok. Cewek selalu memikirkan dua langkah ke depan tentang
resiko-resikonya. Tapi nggak jarang juga ada cewek yang bisa ngelakuinnya dengan
siapa saja walaupun persentasenya hanya minoritas.
Kalau ada cowok yang bertanya, mengapa cewek selalu berpikir tentang dua
langkah ke depan? Kenapa cewek kok pemilih sekali? Sedangkan cowok, asalkan bisa
memuaskan gairah mereka, mereka bisa melakukannya dengan siapa saja, bahkan di
bawah pohon pun oke.
Kalau menurut aku pribadi, ini semua berasal dari struktur otak cewek yang
sangat kompleks. Bayangkan sebuah pizza yang telah terpotong-potong menjadi lebih
dari 10 bagian. Kira-kira seperti itulah pikiran cewek. Ada bagian sendiri tentang
pekerjaan, sosialisasi, fashion, persahabatan, dan sepertinya seks hanya mendapatkan
porsi yang sangat kecil dibandingkan proporsi yang lain.
Mengapa begitu?
- 2 -
© Aluna Soenarto
Jawabannya sebenarnya sangat simpel. Kembali lagi ke pelajaran
bereproduksi dimana saat wanita mengandung, mereka membutuhkan waktu sembilan
bulan dua minggu sampai saatnya melahirkan dan saat rentang waktu itulah mereka
membutuhkan seorang pelindung. Seseorang yang beranggung jawab dan bisa
melindunginya ketika mereka sedang lemah (baca: hamil). Itulah alasan mengapa
wanita sangat pemilih dibanding para pria. Karena wanita selalu berpikir dua langkah
ke depan. Berbeda dengan ayam yang hanya butuh waktu lebih singkat untuk
melahirkan telur-telurnya sehingga mereka bisa berganti pasangan sesering yang
mereka inginkan.
Menurutku seks adalah sesuatu yang luar biasa dan membuat kecanduan,
seperti heroin. Untuk itulah harus dilakukan dengan BENAR dan BERTANGGUNG
JAWAB.
Aku sendiri adalah orang yang masih memegang teguh prinsip konvensional
dimana harus ada surat sah bahwa seseorang telah memiliki hak atas diriku, baru aku
bisa melakukannya. Seolah surat itu menjelma menjadi SIM untuk melakukan seks.
Walaupun alasan untuk menikah bukan hanya untuk seks, tapi sudahlah, jangan
munafik. Setiap orang pasti menyukai seks!
- 3 -
© Aluna Soenarto
Mungkin mereka lebih rileks bercerita padaku karena aku tidak pernah
menyalahkan mereka atas tindakan yang mereka lakukan (baik yang legal maupun
tidak). Aku selalu mendengarkan mereka dan tidak pernah merasa jijik. Karena
bagiku, cowok dan seks adalah sesuatu yang wajar.
Kenapa sih kalian melakukannya (baik hanya nonton video porno maupun
benar-benar mempraktekkannya)? Bukankah ada tanggung jawab yang harus kalian
pikul kalau kalian melakukannya? Baik kepada Tuhan maupun kepada cewek itu?
Dan, dari sepuluh pria yang aku tanyai, mereka berumur 23 tahun sampai 28
tahun, semuanya belum menikah, mereka menjawab:
Salah seorang teman mengeluh: Gimana dong? Gue belum mapan. Mau
dikasih makan apa bini sama anak gue? Pasir???
Dan sekali lagi, ini membuktikan bahwa wanita selalu berpikir dua langkah
ke depan (kecuali buat wanita-wanita yang sudah terjebak berhubungan dengan pria-
pria itu. Hehehe).
Lalu, ada lagi statement dari mereka yang sepertinya, bukan sepertinya sih
tapi memang nggak adil buat para wanita. Mereka bilang begini: Cowok selalu pengen
menjadi yang pertama, dan wanita selalu menginginkan menjadi yang terakhir.
- 4 -
© Aluna Soenarto
Hal itu membuat aku berpikir, apa sebegitu bodohnya cowok-cowok ini?
Mereka mengorbankan sesuatu yang sakral hanya untuk hal konyol seperti ini?
Apakah mereka tidak mengerti bahwa seks hanya menjadi nomer ke sekian di daftar
para wanita? Wanita lebih mementingkan ketulusan dan kasih sayang.
Kalau saja, pria-pria itu tau… Karena aku tau betul bahwa narasumber-
narasumberku ini adalah orang-orang yang baik dan bertanggung jawab. Walaupun
aku akui, mereka salah pilih jalur. Tapi aku memang tidak bisa sepenuhnya
menyalahkan mereka karena di umur-umur mereka sekarang memang kebutuhan
seksnya tinggi dan karena di Indonesia, seks masih menjadi sesuatu yang tabu untuk
dibicarakan maka dari itu mereka malah menyalurkannya ke hal-hal negatif seperti itu.
Kadang aku berpikir, apakah hal negatif ini marak berkembang karena adat
tabu kita. Maksudku lihatlah di Amerika. Mereka sangat terbuka. Liberal. Mau tidur
dengan siapa saja boleh dan tidak menjadi gunjingan. Sehingga tingkat mesumitas
(astagaaaa…apa itu mesumitas?) orang-orang di sana lebih rendah dari pada di sini.
Maksudku, pria-pria di sana bisa menyalurkan hasratnya dengan bebas. Berbeda
dengan di sini yang harus sembunyi-sembunyi. Ketahuan MBA aja langsung gosipnya
- 5 -
© Aluna Soenarto
nggak pudar selama tujuh turunan. Apakah itu yang menjadi penyebab mengapa di
sini tingkat download-isasi (astagaaaa…aku menemukan istilah baru lagi:
downloadisasi) video porno lebih tinggi dari pada Amerika? Dan itu juga yang
menjadi penyebab banyaknya kasus pelecehan seksual. Pelecehan seksual tidak hanya
pemerkosaan loooo, ngintip rok yang kesingkap waktu naik bus way juga bisa
dikategorikan pelecehan seksual.
Tapi, seorang narasumberku pun berkata bahwa mungkin semua ini bisa
dihindari kengan tingkat iman yang teguh dan kuat. Bangsa kita terlalu mudah
digoyangkan imannya dan sangat mudah dipenetrasi oleh budaya asing.
Big thankful:
Buat para narasumberku yang sangat luar biasa berani menceritakan sesuatu
yang sakral dalam hidup mereka dan membuat aku mengerti tentang Cowok dan Seks.
Aku percaya bahwa mereka semua adalah orang-orang yang spesial.
-Aluna Soenarto-
- 6 -