Professional Documents
Culture Documents
TEORI DASAR
A. Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja
mekanik. Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu
sendiri. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran
bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor
pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.
Pada motor pembakaran luar ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi di
luar mesin itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran digunakan mesin
tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah
menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dulu melalui media penghantar, baru
kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya pada ketel uap dan turbin
uap.
b).Langkah Kompresi.
Poros engkol berputar, kedua katup tertutup rapat, piston (torak) bergerak dari
TMB ke TMA. Udara murni yang terhisap ke dalam selinder saat langkah hisap,
dikompresi hingga tekanan dan suhunya naik mencapai 35 atm dengan temperatur
500-8000C (pada perbandingan kompresi 20 : 1).
Gambar 3 menunjukkan katup hisap baru menutup kembali setelah beberapa
derajad setelah TMB (dalam contoh : 490 setelah TMB). Dengan kata lain,
langkah kompresi efektif baru terjadi setelah katup masuk (hisap) benar-benar
tertutup.
1
5
1 1
4 1
1
8 1
2
2
1 1 1
6
6 7 3
3 9
4 8
5
1
6 7
3
Keterangan :
Adapun cara kerja sistem bahan bakar pada motor diesel secara umum adalah
sebagai berikut : “Ketika keran bahan bakar diputar ke posisi membuka maka
bahan bakar akan mengalir ke pompa injeksi dengan melalui saringan bahan
bakar terlebih dahulu. Saat mesin mulai berputar, pompa injeksi juga turut bekerja
atau memompakan bahan bakar ke injector (a) melalui pipa tekanan tinggi.
Tekanan bahan bahan bakar yang tinggi mengakibatkan pegas penahan katup
nozzle di dalam injector terdesak (membuka nozzle) dan bahan bakar
terinjeksikan ke dalam ruang bakar (b). Setelah proses injeksi bahan bakar selesai,
maka katup nozzle akan menutup kembali (c) karena adanya tekanan pegas
pengembali.
(Konstruksi Injector / Nozzle)
Gambar 6. Urutan kerja katup nozzle pada proses injeksi bahan bakar
Bahan bakar (solar) yang berlebihan pada injector kemudian dialirkan kembali
ke tangki bahan bakar berkat adanya relief valve dan saluran pengembali. Dengan
demikian tidak terjadi pemborosan bahan bakar, karena bahan bakar yang tersisa /
berlebih saat peristiwa penyemprotan bahan bakar dikembalikan lagi ke tangki
bahan bakar.
Rocker arm
Poros bubungan
Mekanisme katup pada motor diesel 4 tak berfungsi untuk mengatur pemasukan
udara murni dan pengeluaran gas sisa pembakaran dengan cara membuka dan
menutup kedua katup. Mekanisme katup pada motor diesel 4 tak terdiri dari : poros
bubungan (camshaft), pengungkit (tappet), batang pendorong (pushrod), tuas penekan
katup (rocker arm) dan katup beserta pegas pengembalinya. Cara kerja mekanisme
katup yaitu : saat motor bekerja roda gigi poros engkol berputar menggerakkan roda
gigi bubungan sehingga poros bubungan juga ikut berputar. Karena permukaan poros
bubungan berbentuk eksentris (lonjong) maka pengungkit (tappet) yang berhubungan
dengannya cenderung bergerak naik turun sesuai dengan bentuk permukaan poros
bubungan yang menggerakkannya. Gerak naik turun tappet tersebut diteruskan oleh
batang pendorong (push-rod) ke tuas penekan katup (rocker-arm) sehingga menekan
(katup terbuka) dan membebaskan katup (katup tertutup) secara bergantian mengikuti
putaran poros bubungan yang lonjong (eksentrik).
D. Zeolite
3. Penukar ion. Ion-ion pada rongga atau kerangka elektrolit berguna untuk menjaga
kenetralan zeolit, ion-ion dapat bergerak bebas sehingga pertukaran ion menjadi
tergantung dari ukuran dan muatan maupun jenis zeolitnya. Sifat sebagai penukar
ion dari zeolit antara lain tergantung dari : sifat kation, suhu, dan jenis anion.
Penukar kation dapat menyebabkan perubahan beberapa sifat zeolit seperti
terhadap panas, sifat adsorbsi dan sifat panas. Untuk peningkatan zeolit sebagai
penyerap perlu terlebih dahulu dilakukan proses aktivasi, yaitu untuk
meningkatkan sifat-sifat khusus zeolit dengan cara menghilangkan unsur-unsur
pengotor dan menguapkan air yang terperangkap dalam pori kristal zeolit. Ada
dua cara yang umum digunakan dalam proses aktivasi zeolit, yaitu pemanasan
pada suhu 200 - 400°C selama 2 – 3 jam dan kimia dengan menggunakan
pereaksi NaOH atau H2SO4.
2. Zeolit Sintetis
Susunan atom maupun komposisi zeolit dapat dimodifikasi, maka dapat
dibuat zeolit sintetis yang mempunyai sifat khusus sesuai dengan
keperluannya. Sifat zeolit sangat tergantung dari jumlah komponen Al dan
Si dari zeolit tersebut. Oleh karena itu zeolit sintetis dikelompokkan sesuai
dengan perbandingan kadar komponen Al dan Si dalam zeolit menjadi
zeolit kadar Si rendah, zeolit kadar Si sedang dan zeolit kadar Si tinggi.