You are on page 1of 12

BAB IV

METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi hatha yoga
terhadap penurunan tingkat ansietas lansia. Desain penelitian ini adalah
Quasi-eksperimental dengan pendekatan pretest-postest pada kelompok
perlakuan (One Group Pra-Post test Design). Penelitian ini dilakukan dengan
cara memberikan pelatihan hatha yoga terhadap 30 lansia yang mengalami
ansietas. Pada penelitian ini dilakukan identiikasi tingkat ansietas dengan
menggunakan Geriatric Anxiety Inventory (GAI) pada saat a!al sebelum
perlakuan (pretest) dan pengukuran setelah perlakuan (postest). "etiap satu
minggu dilakukan dua kali pelatihan dan dilakukan selama empat minggu.
Tabel 4.1 Bentuk Rancangan Penelitian
"ubjek Penelitian Pre test Perlakuan Post test
# P$ 0% & 0'
(ime % (ime ' (ime 3
)eterangan*
# P$ * #ansia di Panti $ompo
0% * Pengukuran tingkat kecemasan sebelum diberi terapi hatha yoga
0' * Pengukuran tingkat kecemasan setelah diberi terapi hatha yoga
& * +nter,ensi terapi hatha yoga selama %0-30 menit
--
-.
4.2 Kerangka Kera
"tudi Pendahuluan
/umusan 0asalah
)ajian 0asalah ((injauan Pustaka)
0etode Penelitian
Desain Penelitian Quasi Eksperimental
"emua lansia di panti jompo Desa (uren )abupaten 0alang
Pengambilan sample Purposive Sampling
"ubyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi
Pengukuran tingkat kecemasan pre-test
Pemberian perlakuan terapi 1atha 2oga
Pengukuran tingkat kecemasan post-test
Pengaruh (erapi 1atha 2oga terhadap (ingkat )ecemasan #ansia di Panti $ompo Desa (uren
)abupaten 0alang
Penyajian
)esimpulan
-3
4.! P"#ula$i %an &a'#el
4.!.1 P"#ula$i
Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang
mengalami kecemasan di Panti $ompo Desa (uren4 )abupaten
0alang dengan jumlah lansia 30 orang.
4.!.2 &a'#el
Dalam menentukan jumlah responden penelitian agar
representati,e maka ditentukan melalui rumus sebagai berikut*
P (n-%) 5 %.
n-% 5 %.
n 6 %3
)eterangan*
P 6 kelompok perlakuan
n 6 jumlah responden
%. 6 nilai de,iasi
7erdasarkan penghitungan jumlah responden diatas4 maka
pada penelitian ini dibutuhkan minimal %3 responden. "edangkan
dalam penelitian ini peneliti menggunakan responden sebanyak 30
orang. /esponden dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria
sebagai berikut*
a. )riteria inklusi penelitian*
%. #ansia yang memiliki tingkat kecemasan sedang dan berat
dinilai dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan
dari Geriatric Anxiety Inventory (GAI)
'. #ansia yang sehat secara isik (tidak sedang sakit)
3. "ubyek belum pernah melakukan latihan hatha yoga
sebelumnya
-8
-. #ansia bersedia menjadi responden
b. )riteria eksklusi penelitian*
%. #ansia yang mengalami hambatan mobilitas isik sehingga
tidak bisa mengikuti hatha yoga
'. #ansia yang tidak datang minimal '9 pertemuan saat
pengambilan data dilakukan
3. #ansia dengan penyakit stroke (lumpuh)
-. #ansia dengan cacat mental
.. #ansia tidak bersedia menjadi responden
4.!.! Teknik &a'#ling
(eknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Probability Sampling, lebih spesiiknya adalah Purposive
Sampling :lasan peneliti menggunakan teknik sampling ini karena
anggota populasi tidak homogen dan peneliti telah menentukan
kriteria populasi yang dapat diteliti dan tidak le!at kriteria inklusi dan
eksklusi di atas.
4.4 Variabel Penelitian
4.4.1 Variabel Beba$ (In%e#en%ent)
;ariabel bebas dalam penelitian ini adalah terapi 1atha 2oga
4.4.2 Variabel Tergantung (De#en%ent)
;ariabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat
kecemasan.
4.* L"ka$i %an +aktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan tepatnya di Panti $ompo Desa (uren
)abupaten 0alang pada tanggal %.-'% $uni '0%-.
4., Ba-an %an Alat.In$tru'en Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan alat-alat sebagai berikut*
-<
a) )arpet
b) "ound speaker
c) 0ikroon
d) 7lanko absensi klien
e) #embar obser,asi klien
+nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
pengukuran tingkat kecemasan pada lansia dengan menggunakan ormat
pengembangan dari Geriatric Anxiety Inventory (GAI) yang terdiri dari =
pernyataan yang diberikan dan diisi langsung oleh responden sesuai dengan
apa yang dirasakan saat itu. )uisioner tersebut diberikan sebelum dan
sesudah pemberian terapi 1atha 2oga. "etiap pernyataan harus dija!ab
oleh responden dengan melingkari>menandai nomor alasan yang menurut
lansia benar atau mengisi di tempat titik-titik yang telah disediakan.
/esponden bisa menanyakan kepada peneliti apabila kurang memahami
maksud dari pernyataan pada kuisioner (otal kesimpulan cemas pada
setiap poin pertanyaan diinterpretasikan dalam kondisi cemas sesuai dengan
kriteria tingkat cemas yang telah ditentukan.
Geriatric Anxiety Inventory (GAI) merupakan kuesioner yang paling
eekti dan memiliki sensiti,itas dan spesiitas yang tinggi jika dibandingkan
dengan kuesioner yang lain. 7erdasarkan penelitian yang sudah pernah
dilakukan oleh Departemen kepera!atan psikogeriatrik :ustralia
diidentiikasi bah!a sensiti,itas GAI adalah <-? dan spesi,itasnya 8.?
dengan koeisien alpha cronbach 04=%. GAI memang spesiik ditujukan untuk
mengukur tingkat kecemasan pada lansia. :lat ukur GAI lebih sederhana
sehingga mudah untuk diaplikasikan dan dikembangkan sesuai dengan
kondisi lansia yang ada di +ndonesia.
-=
Oleh karena tidak ada kelompok kontrol4 maka setelah diberi
perlakuan4 dilakukan posttest untuk menilai penurunan tingkat ansietas.
Posttest ini nantinya menjadi pembanding dengan nilai>skala pada saat
posttest.
4.,.1 /i Vali%ita$ %an Reliabilita$ In$tru'en
+nstrumen untuk mengukur tingkat kecemasan lansia menggunakan
kuisoner yang dikembangkan dari Geriatric Anxiety Inventory (G:+). @ji
,aliditas dan realibitas dilakukan kepada '0 lansia di Desa )randegan. @ji
,aliditas menggunakan rumus Pearson Pro!uct "oment4 jika t hitung 5 t
tabel berarti ,alid demikian sebaliknya4 jika nilai t hitungnya A t tabel berarti
tidak ,alid. Dengan t tabel sebesar 040. (1idayat4 '00=). "edangkan rumus
yang dipakai pada penelitian ini untuk menguji reliabilitas yaitu #ronbc$a
Alp$a. +nstrumen dapat dikatakan ajeg dan andal apabila koeisien
keandalan reabilitas sebesar 043 atau lebih (:rikunto4 '003). Perhitungan ini
dilakukan dengan bantuan program komputer yaitu SPSS %&'' (or
)in!o)s. 1asil @ji ,aliditas dari = pertanyaan didapatkan hasil ,alid dengan t
hitung sebesar 043<=4 sedangkan reliabilitas didapatkan hasil t hitung
sebesar 04='8.

.0

Variabel De0ini$i.O#era$i"nal Para'eter.Met"
%e #engukuran
Alat /kur &kala 1a$il /kur
;ariabel
+ndependen
(erapi 1atha
2oga
0elakukan latihan 1atha 2oga yang
terdiri dari latihan pernaasan4 posisi dan
meditasi yang dipimpin oleh seorang ahli
yoga di Panti $ompo Desa (uren
)abupaten 0alang selama %0-30 menit
dengan jad!al teratur (dua kali setiap
minggu dan rutin setiap hari yang sama)
Obser,asi Bheck list- yang
berisi poin-poin
yang dinilai
- 7aik*
%. :ntusias dalam mengikuti
latihan
'. Gerakan-gerakan yang
dilakukan sudah memenuhi
prinsip
)urang 7aik*
%. 7ila memenuhi ' diatara 3
poin
'. Cgantuk atau tidak
sungguh-sungguh
mengikuti latihan
(idak 7aik*
%. (idak memenuhi ketiganya
'. )epingin pulang dan keluar
dari latihan
;ariabel
Dependen
:nsietas
Perasaan menakutkan yang tidak bisa
menyebutkan penyebab dari perasaan tsb
()alau bisa menyebutkan apa yang yang
menjadi penyebab perasaan takut berarti
adalah takut (bukan ansietas))
)uesioner untuk
mengukur
cemas
)uesioner
dikembangkan
dari Geriatric
Axiety Inventory
(GAI)
Ordinal - :nsietas tingkat 7erat
- :nsietas tingkat "edang
- :nsietas tingkat /ingan
4.2 De0ini$i I$tila-.O#era$i"nal
.%
4.3 Pr"$e%ur Penelitian.Pengu'#ulan Data
Dalam pelaksanaannya peneliti meminta bantuan kepada
pengelola panti jompo untuk menyiapkan tempat dan mengkondisikan lansia.
"ebelum dilakukan penelitian lansia yang hadir diminta untuk mengisi
kuesioner sebagai pretest Peneliti menjelaskan prosedur pengisian
kuisioner secara jelas dan mempersilahkan kepada lansia untuk bertanya
apabila ada pernyataan pada kuisioner yang tidak dimengerti. )emudian
hasil pengisian kuesioner pretest dikumpulkan kepada peneliti.
"elanjutnya lansia diberikan latihan terapi 1atha 2oga selama %0-
30 menit yang dipimpin oleh seorang ahli yoga :hli yoga memberikan
contoh tiap langkah4 lalu lansia menirukan dan seterusnya4 0edia saat
melakukan praktek dapat menggunakan ,ideo atau musik alam yang
mendukung latihan hatha yoga.
"etelah diberikan pelatihan yoga dua kali seminggu selama empat
minggu4 maka peneliti membagikan kuesioner untuk diisi kembali oleh
responden lansia. Pembagian ini sebagai posttest setelah diberikan terapi
1atha 2oga )emudian hasil posttest dikumpulkan ke peneliti. (erapi 1atha
2oga ini dilakukan setiap pagi sebelum sarapan atau sore hari 3 jam setelah
makan siang.
4.4 Anali$i$ Data
4.4.1 Pre Anali$a
"etelah data kuesioner tentang tingkat kecemasan pada lansia
terkumpul dilakukan pengolahan data melalui tahap pemeriksaan
(editing)4 proses pemberian identitas (koding)4 dan tabulasi data.
% E!iting
.'
E!iting diperlukan untuk melihat apakah data yang sudah
terkumpul terisi lengkap4 tulisan cukup jelas4 dan catatan sudah
dipahami.
* +o!ing
+o!ing yaitu memberikan identitas pada masing-masing
angket kuesioner sesuai dengan nomor urut responden.
, -abulasi
Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan
berdasarkan ja!aban yang sesuai dengan ,ariabel yang diteliti dan
diberi penilaian berdasarkan kriteria sebagai berikut*
Pemberian skor untuk tingkat kecemasan*
Dari = pertanyaan4 apabila responden menunjukkan kesimpulan
cemas*
8-= poin* sangat cemas
--3 poin* cemas
%-3 poin* kurang cemas
4.4.2 Anali$a
"etelah dilakukan pengumpulan data pretest dan posttest pada
kelompok kasus4 maka data obser,asi tersebut akan ditabulasi untuk
melihat adanya perbedaan antara skor kecemasan sebelum dan
sesudah diberikan terapi 1atha 2oga
)emudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan uji
nonparametrik ./ilcoxon "atc$e!-Pairs0 @ji ini dipilih karena data
yang akan diuji adalah data kategorik dengan skala ukur ordinal dan
kemungkinan data untuk berdistribusi normal sangat kecil sehingga uji
.3
parametrik tidak dapat digunakan. /ilcoxon test sesuai untuk
digunakan dalam penelitian ini karena dapat mengetahui signiikansi
besarnya beda antara pasangan-pasangan dan arah beda sekaligus4
sehingga akan dapat diketahui apakah terjadi penurunan tingkat
kecemasan atau justru kenaikan tingkat kecemasan. Dengan tingkat
signiikansi .? (alpha6 040.). :nalisa data ini akan dikerjakan dengan
program computer "P"" or Dindo!s ,ersi %3.00.
1ipotesis* 10 * d 6 0
1% * d E 0
)eterangan* d 6 selisih tingkat kecemasan sebelum dan setelah
diberikan inter,ensi.
4.15 Pen6aian Data
1asil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram untuk
menunjang interpretasi data serta akan diberikan indikator interpretasi data.
4.11 Etika Penelitian
Penelitian ini memperhatikan etika penelitian karena populasi yang
diambil adalah salah satu populasi khusus yaitu lansia. Peneliti telah
mengajukan permohonan ijin kepada institusi pendidikan (Fakultas) untuk
mendapatkan surat keterangan melakukan penelitian di Panti $ompo Desa
(uren )abupaten 0alang . "ebelumnya telah lulus uji Et$ical #learance
7eberapa etika dasar yang diperhatikan oleh peneliti4 antara lain*
% 1espect
a. Otonomi
/esponden mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia
menjadi subyek ataupun tidak dan boleh berhenti menjadi
.-
responden di tengah pengumpulan data tanpa adanya sanksi
apapun.
b In(orm consent
Balon responden akan diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai
prosedur penelitian4 adanya persetujuan sebelum dilakukan
penelitian4 dengan adanya pernyataan tertulis4 dan calon responden
berhak untuk menolak berpartisipasi di a!al dan selama penelitian
berlangsung.
c Anonimity
@ntuk menjaga kerahasiaan identitas responden4 peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data
yang diisi oleh responden4 lembar tersebut hanya akan diberi kode
yang diketahui oleh peneliti saja (1idayat4 '00=).
* 2ene(icience
0anaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah lansia
dapat saling membantu dan menguatkan dalam menghadapi
kecemasan yang sering muncul serta meningkatkan kemampuan
lansia mengatasi kecemasan. (erapi ini bisa dilakukan bersama-sama
setiap pagi setelah menjalankan sholat subuh berjamaah. Frekuensi
resitasi juga bisa ditambahkan di saat lansia beranjak tidur. "aat pagi
hari dan malam hari inilah merupakan saat yang tepat melakukan
resitasi :l-GurHan karena di saat inilah sistem sara di otak berada
dalam kondisi rileks dan tenang sehingga terapi ini secara eekti
mempengaruhi sistem limbik di otak yang berhubungan dengan aspek
emosi. "etelah menjalani terapi diharapkan tingkat kecemasan lansia
..
menurun4 meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga dapat
menjalani kehidupan dengan baik.
)erugian dalam penelitian ini hampir tidak ada4 mungkin akan
sedikit mengganggu jad!al akti,itas lansia sehari-hari pada saat
dilakukan terapi. "elain itu untuk mengatasi kelelahan yang dirasakan
oleh lansia maka pada setiap akhir terapi lansia dianjurkan untuk
segera beristirahat.
, 3ustice
"etelah pengambilan data selesai peneliti memberikan
inter,ensi terapi resitasi :l-GurHan kepada kelompok kontrol selama
satu minggu yang dilakukan setelah sholat subuh berjamaah dengan
metode yang sama. 1al ini bertujuan agar prinsip keadilan pada subjek
penelitian terjaga.

You might also like