You are on page 1of 12

PERANAN

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)


DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A. Latar Belakang

1.1LATAR BELAKANG

Sampai sekarang dirasakan betapa sedikitnya buku-buku, karya tulis ataupun


karya ilmiah yang membahas masalah perguruan tinggi. Jika dbandingkan
dengan kajian bidang lain, masalah perguruan tinggi ini kurang mengena dan
mendapat respon dari konsumsi publik. Padahal, jika kita menerawang lebih
dekat pada dunia perguruan tinggi akan ditemukan segudang paradigma-
paradigma yang sangat menarik untuk di kupas secara tuntas dan jelas. Dengan
menaggapi hal ini maka penulis membuat karya tulis dengan judul
“perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of
control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM))” dengan ini
penulis berusaha mengungkapkan sebagian kecil permasalahan dunia
pendidikan.
Masalah pendidikan dalam perguruan tinggi memang kerap kali menimbulkan
problematika. Tanggapan demikian ternyata juga terlontar dari seorang ahli
filosofi dalam bidang pendidikan, Socrates beranggapan bahwa dunia pendidikan
khususnya perguruan tinggi terus-menerus mencetuskan permasalahan-
permasalan baru yang tidak ada kunjung habisnya dan sampai sekarang masih
banyak permasalahan dalam tanda tanya besar.
Dalam penulisan ini akan dicoba menguraikan sekaligus menganalisis seputar
penyelesaian masalah perguruan tinggi yang terkait dengan perkembangan
IPTEK mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dalam upaya
pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)). Pada kasus ini penulis akan disajikan
dalam bentuk landasan yuridik melalui pendekatan textual approach, contextual
approach and religion approach sehingga karya tulis ini dapat pula dikaji
perkembangannya oleh pihak lain, selain itu karya tulis ini juga berfokus pada
faktor-faktor penyebab masalah dan penyelesaian masalah melalui pembinaan
yang cocok bagi mahasiswa. Kendatipun begitu, karya tulis ini diharapkan agar
turut menambah wawasan

untuk beradaptasi bagi mereka yang akan memasuki perguruan tinggi, juga
menjadi referensi tambahan bagi mereka yang memiliki kepedulian terhadap
paradigma perkembangan IPTEK terhadap pendidikan moral bagi mahasiswa
sebagai agent of change and agent of control dalam upaya peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) ), baik itu dalam kedudukannya sabagai pembina
mahasiswa atau aktifitas mahasiswa.
1.2RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas maka dapat dirumuska


permasalahannya sebagai berikut:
a.Bagaimanakah perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change
and agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam dunia global saat ini?
b.Bagai manakah pola pembinaan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai
agent of change and agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya
Manusia (SDM)

1.3TUJUAN PENULISAN

Dilihat dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan karya tulis ini
adalah sebagai berikut:
a.Mengetahui perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change
and agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) .
b.Mengetahui pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cocok bagi
perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of
control.

1.4MAFAAT PENULISAN

Kendatipun begitu, karya tulis ini diharapkan turut bermanfaat dalam berbagai
hal, misalnya:
a.menambah wawasan untuk beradaptasi bagi mereka yang akan memasuki
perguruan tinggi,
juga menjadi referensi tambahan bagi mereka yang memiliki kepedulian
terhadap masalah
perguruan tinggi dan kemahasisiwaan, baik itu dalam kedudukannya sabagai
pembina mahasiswa atau aktifitas mahasiswa.

b.Mahasiswa bisa mewujutkan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai


agent of change and agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya
Manusia (SDM).
c.Hasil pembinaan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of
change and agent of control dalam upaya pembinaan Sumber Daya Manusia
(SDM) ini bisa pembaca lihat pada konsep yang dilakukan misalnya dari aspek
strategi, landasan, kebijaksanaan dan metode-metode pembinaan.

TELAAH PUSTAKA
2.1 Ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang
diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) (Jujun S.
Suriasumantri, 1992). Sedang teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan
yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia
sehari-hari.
Menurut Dr. Ir. Muh Nuh DEA dan Ir. Endrotomo ada dua jenis pengetahuan
yaitu:
1. Pengetahuan Biasa (knowledge) diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya
kemanusiaan, seperti perasaan pikiran, pengalaman, pancaindera dan intuisi
untuk mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan objek, cara dan kegunaannya.
2. Sedangkan pengetahuan ilmiah (science) juga merupakan keseluruhan bentuk
upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu, tetapi dengan memperhatikan
obyek, cara yang digunakan dan kegunaan dari pengetahuan tersebut.
Arnold Pacey berpendapat bahwa pengetahuan adalah "The application os
scientific and other knowledge to practical task by ordered systems. That is
involved people and organizations, living things and machines". Dengan kata
lain, teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalam
perencanaannya sehingga teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya
dan sosial, ekonomi dan politik.
Beberapa pengertian teknologi menurut David L. Gotech: people tools,
resources, to solve problems or to extend their capabilities. Sehinga teknologi
dapat dipahami sebagai "upaya" untuk mendapatkan suatu "produk" yang
dilakukan oleh manusta dengan memanfaatkart peralatan (tools), proses dan
sumberdaya (resources).
Definisi teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk "Technology is a "set of
means" created by people to facilitate human endeavor". Dari definisi tersebut,
ada bebempa esiensi yang terkandung yaitu :
1.Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir,
keberadaan teknotogi bersama dengan keberadaan budaya umat manusia.
2.Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga tidak alami dan bersifat
artificial.
3.Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means), sehingga
teknologi dapat dibatasi atau bersifat universal, tergantung dari sudtit pandang
analisis.
4.Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi human endeavor (ikhtiar manusia).
Sehingga tekno logi harus mampu merungkatkan performansi (kinreja)
kemampuan manusia.
Dari definisi di atas, ada 3 (tiga) entitas Yang terkandung dalam teknologi yaitu,
Skill (Keterampilan), Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat
Keras).Dalam pandangan Management of Technology, Teknologi dapat
digambarkan dalam beragam cara, yaitu:
1.Teknologi sebagai makna uiituk memenuhi suatu maksud di dalamnya
terkandung apa saja yang dibutuhkan untuk merubah (mengkonversikan)
sumberdaya (resources) ke suatu produk atau jasa.
2.Teknologi tidak ubahriya sebagai pengetahuan, sumberdaya yang diperlukan
untuk mencapai suatu tujuan (objective).
3.Technologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa
(Engineering) yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau
proses atau pada penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru.
Muhammad Null dalam teknologi tepat guna (17 Desember 1998), IPTEK
ternyata telah mampu memberikan manfaat bagi Sumber Daya Manusia.
a.Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
Pertama bertambahnya jumlah perguruan tinggi menjadi 52 perguruan tinggi
negeri dan lebih dari 1000 perguruan tinggi swasta.
Kedua jumlah mahasiswa program diploma terus meningkat dari 12 ribu orang
atau sekitar 3 persen dari jumlah mahasiswa keseluruhan pada akhir Repelita II
menjadi sekitar 469 ribu orang atau sekitar 20 persen dari jumlah keseluruhan
mahasiswa pada akhir Repelita V.
Ketiga jumlah tenaga peneliti di berbagai lembaga penelitian terus meningkat.
b.Dalam kelembagaan Iptek yang tercermin pada:
Pertama terbentuknya Dewan Riset Nasional (DRN) yang bertugas meningkatkan
kegiatan koordinasi, perumusan, pemantauan, dan evaluasi terhadap program
utama nasional riset dan teknologi (Punas Ristek).
Kedua berdirinya Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), yang terutama
bertugas memberikan pertimbangan pada Pemerintah dan masyarakat
mengenai pembinaan iptek melengkapi pengembangan kelembagaan iptek.
Ketiga pembentukan Dewan Standardisasi Nasional ditujukan untuk mendorong
makin dikembangkannya sistem standardisasi yang memiliki kaitan dengan
perkembangan industri dan iptek.
Keempat untuk mewujudkan iklim dan perangkat perlindungan hukum bagi
penemu dalam pengembangan iptek, telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 6
tahun 1989 Tentang Paten.
c. Peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat
Pertama kegiatan pengembangan iptek di bidang kebutuhan dasar manusia
yang meliputi bidang kesehatan, pertanian, pangan dan gizi, permukiman dan
perumahan, serta pendidikan telah memberikan sumbangan besar bagi
tercapainya swasembada beras, perbaikan gizi masyarakat, peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, serta peningkatan kecerdasan kehidupan masyarakat.
Kedua kegiatan pengembangan iptek dalam sumber daya alam dan energi
menghasilkan data dan informasi yang bermanfaat untuk pelestarian fungsi dan
kemampuan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Dalam upaya
mengendalikan pencemaran lingkungan, telah dikembangkan lasilitas
pengolahan limbah, penguasaan teknologi bersih lingkungan, dan
pengembangan proses daur ulang. Dalam upaya melestarikan keanekaragaman
hayati, telah ditangkarkan beberapa fauna langka, inventarisasi hutan dengan
menggunakan citra satelit ataupun foto udara, dan peningkatan koleksi tanaman
di kebun raya.
Ketiga, kegiatan pengembangan iptek di bidang industri, khususnya industri
pesawat terbang, melalui alih teknologi telah mencapai tahap integrasi teknologi
dan sedang menuju ke tahap berikutnya dari transformasi teknologi, yaitu
pengembangan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru. Hal itu
ditunjukkan dengan kemampuan mengembangkan dan memproduksi pesawat
CN 235, dan sedang dirancangnya pesawat terbang N 250 yang merupakan
upaya mencapai tahap transformasi teknologi ketiga.
Keempat industri telekomunikasi dan elektronika telah mampu memproduksi
komponen transistor frekuensi tinggi untuk penguat daya transistor dan
komponen semikonduktor untuk keperluan avionik, pemancar radio dan televisi
untuk daerah terpencil, serta dikembangkannya komunikasi telepon yang
menggunakan frequency division multiplexing (FDM).
Kelima dalam industri energi telah berhasil dibuat desain turbin uap batu bara
untuk pembangkit listrik dengan kekuatan 50 kilowatt, model pemanfaatan
energi matahari untuk pembangkit tenaga listrik, penggerak pompa irigasi, dan
pengolah air laut menjadi air tawar.
Dalam firman Allah,“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58] : 11 ).
Berdasarkan hal ini, maka pengembangan kemampuan IPTEK di bidang sosial
budaya, falsafah, ekonomi, hukum, dan perundang-undangan yang dilakukan
oleh lembaga penelitian pemerintah, masyarakat, dan swasta telah melahirkan
pemikiran baru dan membuka cakrawala baru di bidang sosial budaya dan
dalam pelaksanaan manajemen pembangunan merupakan perpaduan dari hasil
penelitian dan pendidikan. Berbagai hasil penelitian dan karya tulis yang
mendorong cara pikir dan cara pandang iptek itu telah mendorong masyarakat
memiliki perhatian saksama dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan
menguasai IPTEK.

METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Karya tulis ini menggunakan data yang berbentuk kata-kata dan angka. Data
tersebut merupakan data skunder berasal dan tahapan pengumpulan data
dengan pembacaan secara kritis terhadap ragam literature berupa buku, surat
kabar, majalah, bulletin, jurnal, makalah maupun dari internet. Penulisan
mengelompokkan atau menyeleksi data dan informasi tersebut berdasarkan
kategori atau relevansi dan kemudian ke tahahapan analisis.
3.2 Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (1992:15-21), analisis kualitatif terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
a.Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catata-catatan tertulis atau intisari dari dokumen. Reduksi data berlangsung
secara terus-menerus selama proyek penulisan berlangsung smapai karya tulis
akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganissasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finslnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b.Penyajian Data
Penyajian data merupakann sekumpulan informasi tersusun yang member
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan
melihat penyajian-penyajian dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang
harus dilakukan selanjutnya berdasarkan atas pemahman yang didapat ddari
penyajian-penyajian tersebut.

PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan IPTEK bagi Mahasiswa sebagai Agent of Change and Agent of
Control
dalam Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).

Berpikir kreatif adalah salah satu cara yang mendukung perkembangan IPTEK
dalam pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan berpikir kreatif kita
akan menjadi orang yang peka dan jeli untuk melihat peluang yang ada. Untuk
menghasilkan mahasiswa yang berpikir kreatif tentunya tak hanya cukup kita
dapatkan di bangku perkuliahan saja, akan tetapi dengan kemauan yang kuat
untuk mau belajar dan dengan metode yang efektif. Sebagai seorang mahasiswa
kita harus mengingat jati diri kita sebagai agent of change and agent of social
control. Berangkat dari pemikiran itu, maka segala kreatifitas yang ada dalam
diri kita harus bisa memberikan banyak manfaat bagi seluruh elemen
masyarakat dan perkembangan ilmu teknologi (KBM Universitas Brawijaya,
2008)
M. Shiddiq Al-Jawi mengatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) di satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat
memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri,
komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi
lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan
kehidupan dan martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu
manusia di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.

Guru Besar Universitas Tokyo Direktur The National Astronomical Observatory,


Mikata, Tokyo, Jepang( dalam http://www.islamic-
awareness.org/Quran/Science/sci- entists.html). Dengan membaca Al-Quran,
saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta.

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-


orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad" (QS Al-Mujaadilah : 11)
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah
orang yang berilmu" ( QS Al-Faathir : 28 )
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran" (QS Az-Zumar : 9)
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran" (QS
Ar-Ra'd:19)

Berdasarkan hal di atas, ada 4 (empat) nilai luhur pembangunan IPTEK nasional
untuk mendayagunakan IPTEK diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat
dipertanggung jawabkan, yaitu:

1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik


secara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis
2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka
panjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya
memberi implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang
bermanfaat. Nilai luhur pembangunan IPTEK artinya adalah berorientasi pada
segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya
untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkan
produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus
baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.Pesatnya kemajuan Iptek
memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat
posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
Perkembangan IPTEK menurut Fahra (2008) adalah menjadi perguruan tinggi
yang kompeten dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
berwawasan lingkungan, menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
unggul yang kesemuanya diabdikan untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia, serta membangun manusia seutuhnya, beriman dan bertaqwa (IMTAQ)
kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu dengan meningkatkan perkembangan IPTEK
mahasiswa dalam:
a.Kualitas proses pembelajaran dan kehidupan akademik yang sehat secara
berkesinambungan.
b.Kegiatan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berwawasan lingkungan.
c.Pembinaan mahasiswa yang beriman dan bertaqwa.
d.Kerjasama antar perguruan tinggi, industri lembaga penelitian, lembaga
pemerintah serta masyarakat.
4.2Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cocok bagi perkembangan
IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control.
a.Sasaran dan Strategi Pembinaan IPTEK (Rahardi: 2007)

Menentukan sasaran-sasaran yang dituju untuk meningkatan kemampuan Ilmu


pengetahuan dan teknologi dalam tahun 2007-2008, antara lain:

Meningkatnya kemampuan dan produktifitas dalam penguasaan ilmu dasar, ilmu


terapan, dan rekayasa teknologi menuju terbentuknya intermediasi yang efisien
untuk meningkatkan daya difusi hasil riset ke dalam kegiatan ekonomi.

Terwujudnya kesepahaman lintas pelaku terhadap status dan arah


perkembangan mekanisme intermediasi iptek, tersedianya informasi teknologi
yang mudah diakses untuk meningkatkan pemanfaatan hasil litbang oleh dunia
usaha dan masyarakat, serta tumbuhnya jaringan kemitraan dalam kerangka
sistem inovasi nasional.

Semakin tersedianya sumberdaya iptek yang handal dan professional.

Meningkatnya upaya pengembangan dan pengelolaan hak atas kekayaan


intelektual dan pengetahuan tradisional di segenap kalangan dan penerapannya
di berbagai bidang kehidupan.

Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil IPTEK dalam negeri oleh masyarakat,


dunia usaha dan pemerintah.

Dengan adanya sasaran tujuan pengembangan IPTEK diatas, maka pendidikan


kita memerlukan beberapa strategi diantaranya:

1.Bangsa yang sedang membangun amat membutuhkan manusia yang kreatif.


Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kecuali memerlukan political will dari
negara tersebut juga memerlukan kesiapan mental (soft ware) pada bangsa
penerima atau pengembangnya. Hambatan- hambatan socio liberal di negara
berkembang: feodalisme dan adat istiadat, sedapat mungkin dikikis habis
melalui pendidikan.

2.Dunia ini penuh dengan kontradisi, dimasa datang akan ditandai oleh dunia
hemegoni dan dominasi bangsa yang memiliki nilai lebih dari ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Oleh karena itu, tantangan dasar pendidikan islam saat ini
adalah mencari system pendidikan alternative sintesa dari berbagai system
pendidikan yang pernah ada. Dengan lebih menitik beratkan pada aspek efektif
yang seimbang degan segi kognitif, pendidikan islam juga harus memadukan
secara harmonis dalam formal, nonformal dan informal.
Strategi yang digunakan dalam meningkatkan peranan dan perkembangan
IPTEK dapat dibagi dengan teknik kelompok atau perorangan.
1.Secara kelompok dapat dilakukan dengan: rapat kelompok dosen, workshop,
seminar, karyawisata, angket, atau observasi.
2.Secara perorangan dapat dilakukan dengan kunjungan kelas, dan individual
conference. Secara teknis dapat dilakukan dengan :
- Wawancara dengan pimpinan dan staf institusi pendidikan serta mahasiswa.
- Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
pendidikan dan perlengkapan/fasilitas pendidikan, serta mempelajari dan
meneliti catatan-catatan kegiatan penyelenggaraan pendidikan.
b.Kebijakan dalam Mendukung Perkembangan IPTEK
1.Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, pembangunan nasional
dalam jangka menengah perlu menempuh pokoK-pokok kebijasanaan berikut
ini : mengembangkan nilai-nilai iptek dan membentuk budaya iptek di
masyarakat, mendorong kemitraan riset, mempercepat upaya manufaktur
progresif, meningkatkan mutu produk dan proses produksi, produktivitas,
efisiensi, dan inovasi dalam penguasan iptek, meningkatkan kualitas, kuantitas,
dan komposisi sumber daya manusia iptek, dan mengembangkan penataan dan
pengelolaan kelembagaan iptek.
2. Kebijakan nasional dalam pembangunan bidang pendidikan telah memberikan
arah keterpaduan dalam peyelenggaraan system pemndidikan nasional menurut
Drost SJ, J ; (1992)Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993-1998
menjelaskan bahwa pendidikan nasional perlu di data, dikembangkan, dan
dimantapkan dengan melengkapi ketentuan perundangan serta mengadakan
pemerataan dan kejuruan dan upaya tersebut hanya didukung oleh peningkatan
SDM pendidikan secara bartahap disertai keterpaduan dan efisiensi
pelaksanaannya sehingga mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan
pembangunan. Pendidikan nasional perlu dikembangkan melalui berbagai jalur,
jenis serta jenjang pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut peran serta
masyarakat secara optimal sebagai mitra pemerintah; yang memiliki nilai
penting dalam penyelenggaraan pendidikan pada masa yang akan datang
melahirkan bentuk dan alternative system pendidikan generasi dan kuantitas
yang lebih baik.
3.Arah kebijakan dalam Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dalam tahun 2008 menurut Rahardi Ramelan (2004) adalah:

Melakukan aplikasi program iptek pada bidang pertanian (pangan dan


bioteknologi), bidang energi, bidang manajemen dan teknologi transportasi,
bidang teknologi pertahanan dan keamanan, bidang teknologi informasi,
komunikasi dan telekomunikasi dan bidang kesehatan (bioteknologi) dalam
upaya terbentuknya intermediasi yang efisien untuk meningkatkan daya difusi
hasil riset ke dalam kegiatan ekonomi.
Pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan
kebutuhan masyarakat.
Mengembangkan jejaring kerja (net working) yang lebih baik antara lembaga
iptek baik di pusat maupun di daerah.
Memperluas pemanfaatan hasil teknologi tepat guna bagi masyarakat dan dunia
usaha terutama usaha kecil dan menengah.
Meningkatkan apresiasi berbagai kalangan terhadap pentingnya peran strategis
iptek.
Mengoptimalkan pemanfaatan sarana laboratoria dan sumber daya iptek
nasional.
C. Pola Pembinaan Perkembangan IPTEK
Dari informasi di atas maka pola pembinaan SDM terhadap perkembangan IPTEK
dapat diterapkan melalui beberapa media, yaitu:

1.Pendidkan moral

(Agus Krisno dalam pengantar pendidikan) Tinjauan tentang pendidikan dari


sudut pandang masyarakat di satu pihak dan sudut pandang individu dilain
pihak sudah menjadi dialog klasik dan terus –menerus. Dari sudut pandang
maayarakat, pendidikan ialah proses sosialisasi, yakni memesyarakatkan nilai-
nilai ilmu pengetahuan dan keterampilandalam kehidupan.

Sosiolog Emile Durkheim dala karyanya Education and Sociology (1956),


mengatakan bahwa pendidikan merupakan produk masyarakat yang
menetapkan kelanggengan kehidupan masyarakat itu sendiri, yaitu mampu
hidup konsisten mengatasi ancaman dan tantangan masa depan.

NAbi Muhammad S.A.W bersabda: “Didiklah anak-anak kamu, sesungguhnya


mereka di ciptakan utuk zamannya dan bukan untuk zaman kamu”.

Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan dapat membantu kita menemukan


jalan bagaimana kita harus mengorientasikan tingkah laku kita. Al-qur’an juga
memerintahkan kepada kita untuk berikhtiar menuju pada kehidupan yang lebih
produktif dan progresif. Sebab, kehidupan membutuhkan dinamika dan juga
kreativitas, kebebasan berkehendak (free will) bagi manusia, hal tersebut
dibenarkan oleh AL-Qur’an dan AL-Hadist Nabi Muhammad s.a.w, dan orang
yang bermalas-malassan dalam mengarungi bahtera kehidupan dilaranng oleh
agama (islam).

2.Pendidikan Nasional

Pendidikan nasional perlu dikembangkan melalui berbagai jalur, jenis secara


jenjang pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut peran serta masyarakat secara
optimal sebagai mitra pemerintah: yang memiliki nilai penting dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional.
Berbagai aspiirasi untuk mengantisipasi perkembangan pendidikan pada masa
yang akan datang melahirkan bentuk dan alternative system pendidikan
terutama yang dianggap sesuai dan tepat untuk mempersiapkan generasi
dengan kwalitas yang lebih baik.

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sebelum DEPDIKNAS) secara


umum memiliki pengertian system pendidikan terpdadu yang dilaksanakan
dengan mengembangkan 3 program pendidikan, yaitu:

Pendidikan umum/ akademik yang mengacu pada kurikulum muatan nasional


dengan orientasi membekali peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.

Pendidikan keterampilan fungisional merupakan bentuk pengembangan


kurikulum muatan
lokal yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk terjun dalam
pembangunan
masyarakat, khususnya dunia kerja dan wirausaha.

Pendidikan agama mengutamakan mental dan sikap peserta didik dalam


berbagai
kehidupan beragama sebagai pengembangan dari kurikulum muatan nasional.

3.Hadirnya system pendidikan terpadu


Sistem pendidikan terpadu merupakan proses pengkayaan pendidikan yang
berorientasi kepada kebutuhan pembangunan, termasuk social generasi muda
(out put pendidikan) sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki kemampuan yang lebuih tinggi dan memiliki pengetahuan, sikap
dan kemampuan untuk mengembangkan berbagai jenis keterampilan yang telah
dipelajarinya (UUSPN 1989).
4.Sedangkan secara filosofis, Djuju Sudjana (1996:121) guru besar IKIP Bandung
menyatakanbahwa system pendidikan terpadu di gagas untuk menterjemahkan
tiga kajian pokok, yaitu:
Hakikat kehidupan yang baik, menjadi tujuan pendidikan dengan terbentuknya
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MAha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan sehat jasmani dan rohani,
berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab tentang
kemasyarakatan, seperti yang tertuang dalam UUSPN.
Hakikat manusia yang menjadi peserta didik. Manusia sebagai makhluk yaitu
mempunyaihubunga multilateral, baik dengan pencipta sesame ataupun degan
lingkungannya, menyebabkan setiap individu harus memiliki kemampuan dalam
berbagai aspek kehidupan.
Hakikat manusia sebagai proses perubahan bentuk dalam masyarakat.
Perkembangan masyarakat uyang majemuk banyak dipengaruhi berbagai factor
yang berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis masyarakat pada umumnya.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah dan harus
selalu dijaga serta dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan SDM tersebut bisa
dimanfaatkn dengan baik bagi mereka yang berkompeten dalam segala bidang
terutama dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Mahasiswa sebagai
agent of change and agent of control dan generasi penerus harus semangat
selalu untuk menjadi SDM yang berkualitas agar dapat menjaga Indonesia.

5.2 Saran
Peranan dan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of cange and
agent of control dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) merupakan hal
sangat kontroversi bagi Indonesia sehingga dalam pengembangannya perlu
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.Menbangun suatu perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of
cange and agent of control dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM)
merupakan suatu masalah yang kompleks, membutuhkan integrasi dari berbagi
bidang disiplin ilmu. Keberhasilan mahasiswa sebagai agent of cange and agent
of control terhadap peranan dan perkembangan IPTEK bergantung pada suatu
usaha untuk mengolaborasikan berbagai sumber ilmu baik peranan guru,
lembaga pemerintah ataupun instansi-instansi lain yang terlibat didalamnya.
Biasanya untuk membuat kesinergisan seperti ini merupakan masalah yang
cukup besar untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
2.Bangsa Indonesia masih harus berjuang keras dalam pengembangan
kemampuan Iptek, karena menghadapi beberapa permasalahan utama dan
mendasar, antara lain:
a. Pertama tingkatan secara umum dalam menyerap dan mengembangkan Iptek
masih terbatas pada kemampuan untuk menggunakan dan atau modifikasi.
b. Kedua pengembangan kemampuan Iptek membutuhkan sumber daya
manusia yang cukup, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya, sementara itu
sumber daya manusia yang tersedia masih sangat terbatas.
c. Ketiga anggaran dari usaha pemerintah yang tersedia untuk kegiatan
penelitian dan pengembangan yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan
kemampuan Iptek masih terbatas pula, sedangkan peran serta swasta dan
kalangan industri belum berjalan secara optimal.
d. Keempat pada tingkatan operasional, sistem dan kelembagaan dalam
pengembangan kemampuan Iptek diperkirakan belum memenuhi kebutuhan
minimal yang dipersyaratkan agar proses pengembangan kemampuan Iptek
berjalan secara efektif dan efisien.

Perkembanagan IPTEK membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan social dan
kebudayaan umat manusia, yang meliputi beberapa aspek antara lain komunikasi, transportasi,
mekanisasi industri, pertanian dan persenjataan, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.

Perkembangan IPTEK di samping banyak menimbulkan perubahan dalam nilai-nilai,--baik nilai


social, budaya, spiritual, intelektual maupun material—juga menimbulkan kebutuhan baru,
aspirasi baru dan sikap hidup baru (Sukmadinata, 2000). Hal-hal di atas menuntut perubahan
pada sistem dan isi pendidikan yang diwujudkan dalam rekonstruksi kurikulum. Mengingat
pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga
mempersiapkan SDM unggul agar mampu hidup pada masa kini dan yang akan datang

Perkembangan IPTEK secara langsung maupun tidak langsung membawa pengaruh terhadap
kurikulum pendidikan. Pengaruh langsung dari perkembangan ini adalah memberikan isi/materi
atau bahan yang akan disampaikan dalam pendidikan. Sedang pengaruh tidak langsung dari
perkembangan IPTEK ini menyebabkan perkembangan masyarakat, yang tentunya menimbulkan
problema-problema baru yang menuntut pemecahan masalah dengan pengetahuan dan
ketrampilan baru yang dikembangkan dalam pendidikan (Sukmadinata, 2000).

Oleh sebab itu, perlunya usaha-usaha yang terus menerus dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran agar selaras dengan perkembangan zaman. Usaha-usaha tersebut antara lain
meliputi:
1.Perbaikan kurikulum secara terus menerus dapat di up date
2.Isi muatan kurikulum dapat memenuhi kebutuhan stake holders
3.Isu-isu global perkembangan kontemporer dan nilai-nilai kearifan potensi local menjadi basic
pendekatan kurikulum
4.Pengembangan metode pengajaran yang bervariasi
5.Penggunaan multimedia dalam pembelajaran

Pandangan Filsafat kurikulum dan pengajaran terhadap perkembangan iptek dan


informasi
Akibat pengaruh globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, memberikan dampak tersendiri bagi kehidupan manusia, baik dampak yang positif
maupun maupun yang negatif. Dampak yang positif salah satunya memberikan kemudahan bagi
manusia memenuhi kebutuhannya secara cepat, efektif dan efisien di segala lini aktivitas
kehidupan. Sebaliknya dampak negatifnya tak kurang banyak, termasuk di dalamnya sifat
ketergantungan manusia olehn kemudahan fasilitas, di samping dampak-dampak lainnya yang
berhubungan dengan kehidupan social.

Implikasi nyata dalam dunia pendidikan membawa pengaruh terhadap model pendidikan dimana
tuntutan kurikulum dan pengajaran harus selalu up to date terus menerus, disesuaikan dengan
perkembangan yang ada, agar hasil dari pengembangan kurikulum tidak ketinggalan zaman.
Kenyataan seperti sebagaimana digambaarkan filsafat progresivisme yang memandang bahwa
kemajuan yang telah dicapai oleh manusia dewasa ini karena kemampuan manusia dalam
mengembangkanberbagai ilmu, baik ilmu-ilmu social, budaya, maupun ilmu pengetahuan alam
(Barnadib, 1996). Ide-ide sentral pendidikan yang dikembangkan dalam progresivisme ini
berkisar pada penerapan dari konsep-konsep rasionalitas, kebebasan dan kesamaan.
Pendidikan adalah distribusi demokratis dan rasionalitas dengan perlakuan yang seimbang
(kewajiban dan hak) antara kebebasan dan kesamaan pada subjek didik. Hal ini sebagaimana
dikatakan Imam Barnadib (1996) bahwa menurut teori SDM, suasana pendidikan (kurikulum dan
aspek-aspek pembelajaran) mengikuti konsep pendidikan yang berpusat pada siswa dan
mengutamakan perhatiannya ke masa depan daripada masa lalu, yaitu tuntutan untuk survive
mengikuti perkembangan zaman, terutamanya perkembangan informasi dan IPTEK.

Implikasi perkembangan iptek dan informasi serta kebutuhan SDM terhadap


pengembangan kurikulum dan pengajaran.

You might also like