You are on page 1of 27

7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Sistem
Menurut Taufik Irawan (2002) terdapat dua kelompok pendekatan
dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan
yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang
lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi didalam system”.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih
luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri
dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau
subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
sasaran system dapat tercapai.
Menurut James A. Hall (2001: 5) sebuah sistem adalah sekelompok
dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common
purpose). Sistem adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan
8

bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan


menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinasi,
pengendalian, dan untuk memrikan gambaran aktivitas di dalam preusahaan
(Laudon).
Selain itu, menurut Azhar Susanto (2008: 22) sistem adalah kumpulan
atau group dari subsistem/bagian/komponen apapun baik phisik atau pun non
phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonisuntuk mencapai satu tujuan tertentu.
Jadi, sebuah sistem harus melakukan proses yang sinergis dan
digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan serta bekerja secara hamonis
yang terdiri dari subsistem-subsistem dalam rangka pengambilan keputusan.
Selain definisi sebuah sistem pun mempunyai batasan yang dapat memperjelas
sebuh sistem untuk dapat dimengerti dan diaplikasikan dalam dunia bisnis.
Sehingga sebuah sistem bermanfaat untuk pemakainya. Oleh karena itu,
sebuah sistem memilki ciri atau karakter yang menunjukan bahwa sesuatu itu
dapat dikaatakan seduah sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem


Menurut Taufik Irawan (2002) suatu sistem menpunyai karakteristik
atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components),
batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan
sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
2.1.2.1 Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
8

subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu


fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu
sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra
sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra
sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat
disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai
suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau system
akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra
sistem dan industri adalah supra dari supra sistem.
2.1.2.2 Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
2.1.2.3 Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
2.1.2.4 Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi
subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
9

subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu


kesatuan.
2.1.2.5 Masukan system
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan
sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
2.1.2.6 Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.
2.1.2.7 Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan system .
Selain itu, menurut Azhar Susanto (2008: 22) sebuah sistem terdiri
dari enam ciri yang harus dimiki oleh sebuah system yang terdiri dari; (1)
memiliki tujuan; (2) memiliki batasan; (3) memiliki subsistem; (4) memiliki
hubungan antarsistem; (5) memiliki input dan output; dan (6) memiki
lingkungan, yang tertuang dalam bambar 2.1 dibawah ini:
Gambar 2.1
Ciri-ciri Sistem
8

Sumber: Azhar Susanto (2008: 22)

2.1.3 Klasifikasi Sistem


Menurut Taufik Irawan (2002) sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
a) Sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik
merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi dan sistem produksi.
b) Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia
(human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya
sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang
oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang
menyebut dengan man machine system, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
8

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah


contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar
tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya,
karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka
suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk
pengaruh yang baik saja.

2.1.4 Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya utama bagi para manajer.
Seperti sumber daya yang lain maka informasi juga dapat dikelola. Di era
informasi seperti saat ini maka pengelolaan informasi sudah selayaknya
menggunakan alat bantu elektronik, dalam hal ini adalah komputer. Terkait
dengan informasi adalah sistem informasi, dan saat ini hampir semua system
informasi merupakan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi
berbasis komputer atau lebih dikenal dengan CBIS (Computer Based
Information Sistem) meliputi :
1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
7

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


3. Otomatisasi Perkantoran
4. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
5. Sistem Pakar
Munculnya SIA diawali dengan pemanfaatan komputer sebagai alat bantu
untuk mengelola transaksi keuangan berbasis akuntansi. Kemudian
pemanfaatan komputer meningkat tidak hanya digunakan untuk pengolahan
data akuntansi tetapi digunakan untuk mengolah datadata yang menghasilkan
output (laporan-laporan) bagi pimpinan atau manajer di berbagai level
manajemen, hal inilah yang nantinya berkembang menjadi SIM. Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi dimana output dari
system informasi tersebut berupa alternatif-alternatif solusi dari suatu
permasalahan yang digunakan oleh para pemimpin atau manajer untuk
membantu dalam pengambilan keputusan. CBIS selanjutnya adalah sistem
pakar, merupakan sistem cerdas karena dari sistem pakar ini sistem dapat
menghasilkan suatu keputusan. Tidak terlepas dari semua sistem informasi
yang ada, maka otomatisasi perkantoran juga termasuk didalam CBIS.
Pemanfaatan piranti-piranti elektronik terutama yang terkait dengan komputer
diharapkan dapat meningkatkan kinerja di perkantoran; misalnya saja
pengiriman undangan, laporan-laporan, atau notulen suatu rapat via email;
presensi berbasis elektronik; rapat melalui tele conference.
Sistem Informasi, istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga,
memiliki banyak pengertian dan definisi. Beberapa definisi mengenai sistem
informasi terlihat di tabel berikut:
Tabel 2.1
Definisi Sistem Informasi
Menurut Definisi/Pengertian
Alter Kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
7

informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan suatu

organisasi

Bodnar & kumpulan HW dan SW yang dirancang untuk mentransformasikan

Hopwood data ke dalam bentuk informasi yang berguna

Budi Sutedjo Kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang

membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses,

menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Sumber: Eros Kinska Aprlliano V.: 2007


Sistem informasi memiliki banyak peranan dalam suatu
organisasi/institusi/perusahaan diantaranya adalah: turut serta dalam
pelaksanaan tugas rutin; mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan
pengendalian dalam sistem; mengkoordinasikan subsistem-subsistem; dan
mengintegrasikan subsistem-subsistem yang ada. Selain memiliki banyak
peranan, system informasi memiliki banyak kemampuan juga, dimana dengan
kemampuan yang dimiliki diharpakan dapat meningkatkan produktivitas,
mengurangi biaya-biaya tertentu, meningkatkan servis terhadap konsumen, dan
yang tidak kalah pentingnya adalah adanya peningkatan dalam pengambilan
keputusan. Kemampuan yang dimiliki oleh sistem informasi, antara lain :
1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dengan kecepatan tinggi
2. menyimpan informasi dalam jumlah besar ke dalam ruang yang kecil dan
mudah diakses.
3. menyajikan informasi dengan jelas
4. meng-otomatisasi proses-proses yang manual
5. menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi yang murah, akurat,
dan cepat.
Secara garis besar sistem informasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu sistem
informasi digunakan untuk mendukung operasional dan sistem informasi yang
mendukung manajemen. Secara lebih jelas dapat terlihat pada gambar 2.2.
8

SPK
EIS
EIS
SPKSIM
SIMsistem
SISTEMPENDUKUNG
sistem
SISTEM
sistem PENDUKUNG
kerjasamaSISTEM
SISTEM
MANAJEMEN
OPERASIONAL
kerjasama
perusahaan
pengendalian
MANAJEMEN
pemrosesan
pemrosesan INFORMASI
INFORMASI
OPERASIONAL
perusahaan
proses
transaksi
transaksi

Sistem informasi yang digunakan untuk mendukung operasional terkait


dengan opersional sehari-hari yang berlangsung di dalam suatu organisasi :
pemrosesan transaksi, pengendalian proses, dan kerjasama antar tim/bagian di
dalam suatu organisasi. Sistem pemrosesan transaksi misalnya saja memproses
data hasil transaksi bisnis, memperbaharui basisdata opersional, menghasilkan
dokumen bisnis. Sistem pengendalian proses terkait dengan proses mengawasi
dan mengendalikan proses industri, misalnya : sistem produksi baja,
penyulingan minyak dengan sensor yang terhubung komputer. Sistem
kerjasama perusahaan mendukung komunikasi dan kerjasama
tim/bagian/kelompok kerja disuatu organisasi/perusahaan dengan
memanfaatkan piranti elektronik dan teknologinya, misalnya e-mail, fax,
teleconference. Sistem ini mengarah pada otomatisasi perkantoran.
8

Keluaran/output/hasil dari sistem informasi adalah informasi. Pengguna


informasi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu manajer/pimpinan, non manajer,
dan orang-orang atau organisasi di luar organisasi. Informasi merupakan
sumber daya konsepsual dan menduduki level yang sama pentingnya dengan
sumber daya fisik yang lain yaitu manusia, material, mesin, dan uang.
Mengingat informasi merupakan sumber daya yang sangat penting maka perlu
dikelola sebaik-baiknya. Untuk dapat mengelola informasi dengan baik
semestinya dipahami dulu apa yang dimaksud dengan informasi dan hal-hal
yag terkait di dalamnya.
Menurut Gordon Davis, definisi informasi adalah data yang telah
diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan berguna untuk
pengambilan keputusan saat ini atau di masa mendatang. Sedangkan menurut
McFadden dan kawan-kawan, informasi dinyatakan sebagai data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
mengunakannya.
Baik menurut Gordon Davis maupun McFadden informasi
didapatkan dari pengolahan/pemrosesan data. Dapat digambarkan :

Informasi
Prosespr
Data

Gambar 2.3 Siklus Informasi

Informasi merupakan sumber daya yang mahal harganya, semakin


berkualitas suatu informasi maka semakin mahal harganya. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi kualitas informasi adalah aksesibilitas, kelengkapan, ketelitian,
relevansi, ketepatan waktu, kejelasan, dan fleksibilitas. Untuk mendapatkan
8

informasi yang berkualitas tidak terlepas dengan bagaimana mengelola


informasi tersebut, hal ini tidak terlepas dari apa yang disebut manajemen
informasi, yaitu segala aktivitas untuk memperoleh informasi, meggunakannya
se-efektif mungkin, dan membuangnya di saat yang tepat (Eros Kinska
Aprlliano V. : 2007) .
Menurut Taufik Irawan (2002) informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,
sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu
kejadian (kumpulan fakta).
Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam Taufik Irawan
(2002) dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan
bahwa : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang
diperlukan. Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu
sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih
berguna untuk mencapai suatu tujuan.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi


Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna
bagi pemakainya Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem
Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi
(Afandi: 2008).
Menurut Elfia Rusdiana, dkk (2008) bahwa:
“Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka
pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers,
personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik
9

menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk


melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi
akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.Transaksi
memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan
arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas
organisasi. Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi akuntansi
berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi
perusahaan”.
Untuk pengembangan suatu sistem informasi akuntansi yang efektif,
unsur pengendalian intern merupakan salah satu prasyarat. Sistem informasi
dianggap efektif jika bisa memenuhi kebutuhan yang menjadi tujuan
pengembangan system itu sendiri. Berdasarkan syarat informasi yang baik
maka tujuan pengembangan system yaitu :
1. sistem yang dihasilkan harus mengahasilkan informasi yang cermat dan
tepat waktu
2. pengembangan system harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu
yang layak
3. sistem harus memenuhi kebutuhan informasi organisasi
4. sistem harus dapat memberikan kepuasan pada penggunanya.
Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah subsistem dari sistem
informasi manajemen yang tujuanny adalah menghimpun, memproses, dan
melaporkan informasi yang erkaitan dengan transaksi keuangan (gelinas, ormas,
dadn weiggins: 19970). Sedangkan, menurut Bodnard dan Hopwood (2003:23)
sistem informsi akuntansi merupakan seuah kumpuln sumber daya sperti manusia
dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka
pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal,
and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran
berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
8

suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang


berkepentingan (Wilkinson, 1991). Transaksi memungkinkan perusahaan
melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan
mencerminkan aktivitas organisasi. Transaksi akuntansi merupakan transaksi
pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis. Tipe transaksi dasar adalah: (1)
Penjualan produk atau jasa, (2) Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa,
dan aset tetap dari suplier, (3) Penerimaan kas, (4) Pengeluaran kas kepada
suplier, (5) Pengeluaran kas gaji karyawan. Sebagai pengolah transaksi, sistem
informasi akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua
aktivitas transaksi perusahaan.
Konsep sistem informasi akuntansi muncul dengan mengintegrasikan
semua system pengolahan data elektronik (EDP) yang ada diberbagai fungsi
organisasi yang digunakan untuk mengolah data keuangan. Karena sitem
informasi akuntansi orientasinya ke informasi akuntansi berkualitas maka yang
diintegrasikan bukan hanya hardwarenya saja melalui penggunaan jaringan
(network) seperti yang dilakukan pada konsep data base bersama/bank data.
Dalam konsep sistem informasi akuntansi yang haruys diointegrasikan adalah
semua unsur dan subunsur yuang terkait dalam membentuk suatu sitem informasi
akuntansi berkualitas (Azhar Susanto, 2008: 16).

2.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Azhar Susanto (2008: 16) Komponen dalam sebuah informasi
akuntansi yang terintegrasi dalam sebuah sistem yang bekerja secara harmonis
dalam rangkan menghasilkan informasi yang dapal diandalkan oleh para
pemakai. Dalam konsep sistem informasi akuntansi yang harus diointegrasikan
adalah semua unsur dan subunsur yuang terkait dalam membentuk suatu sitem
informasi akuntansi berkualitas. Unsaur-unsur tersebut juga disebut segai
kompnen system informasi akuntansi yang terdiri dari hardware, software,
brainware, prosedur, data base, dan jaringan komunikasi. Adapun komponen-
komponen Sistem Informasi adalah:
9

1. Hardware (perangkat keras)


2. Software (perangkat lunak)
3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data untuk menghasilkan output
4. Basis data : suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait
sehingga memudahkan proses pencarian informasi
5. Jaringan komputer dan komunikasi data, dan
6. Brainware.
Hardware merupakan peralatan phisik yangtg dapat digunakan untuk
mengumpuljkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan hasil
pengolahan data dalam bentuk informasi. Hardware terdiri dari beberapa bagian
diantaranya:
a. Bagian Input (Input Device)
Bagian Input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk memasukan
data kedalam computer. Alat input data diantaranya keyboard (digunakan dalam
input data yang erbentuk teks kedalam computer), mouse (alat yuang digunakan
sebgai pointer), scanner (merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan dat
yang berbentuk image), kamera digital (alat yang digunakan untuk mentimpan
gambar), dan digitizer (alat yang digukan untuk menggambar langsung kedalam
computer) (Azhar Susanto: 2008).
b. Bagian pengolah utama dan memori
Bagian ini terdiri dari berbagi komponen diantanya; (1) processor (CPU),
CPU merupakan jantungnya sitem computer, tapiwalaupun demikian prosesor ini
tidak akan memberikan manfaat tnpa komponen pendukung lainnya; (2) memori,
memori segaiu penyimpan pada dasrnya dapat dibagi menjadi memori utam dan
memori kedua atau tambahan.fungsi memori utama adalah untuk mnwyimpan
program, data, system oprasi, sebagi penyangga, dan menyimpan gambar; (3) bus,
bus merupakan kabel-kabel yang tersusun dengan rapihg sekali dan digunakan
untuk menghubungkan antara CPU dengan primary stirage. Bus digunakan untuk
mentrasfer data atau infiormasi dari memory ke berbaghai macam peralatan input,
8

output, atau dengan kata lain bus merupakan suatau sirkjuit yang digunakan sebgai
jalur transamasi antara dua atau lebih alat-alat dalam system computer; (4) cache
momory, cache berfungsi sebgai buffer (media penmyesuai) antara CPU yang
berkecepatan tinggi dengan memory yang memiliki kecepatan lebih rendah. Tanpa
cache memory CPU harus menunggu data dan instruksi diterima dan main
memory atau menunggu hasil pengolahan selasai dikirim ke main memory baru
proses selanjutnya bisa dilakukan. Cache memory diletakan di antara CPU dengan
main memory; (5) mother board/mainboard, merupakan papan rangkaiaan tercetak
yang berfungis sebagaiu temapat penmapungan komponen-komponen pendukung
suatu sitem computer; dan (6) driver card, merupakan papan rangkaiaan tercetak
yang berfugsi memperluas kemampuan suatu sitem computer (Azhar Susanto:
2008).
c. Bagian output (Output Device)
Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
mengeluarkan informasi hail pengolahan data. Ada bebarapa mac
Cam peralaytan output yang biasa di gunakan yaitu; (1) printer, yaitu perlatan
yang digunakan untuk mengekuarkan informasi hail pengolahan data ke kertas
atau transfaransi; (2)Layar monitor, merupoakan alat yang digunakan untuk
mmenayangkan hasil pengolahan data tau informasi dalam bentuk visual; (3)
head mount display (HMD), merupakan alat yang digunakan untuk
menayangkan hasil pengolahan data atau informasi dalam bentuk visual pada
monitor ytang ditempelkan di depan mata; (4) LCD (Liquid Display Projector),
merupakan alat yang digunakan untuk menayangkan hasil pengolahan data
atau informasi dengan cara memancarkannya atau memproyeksikannya ke
dinding atau bidang lainnya yang vertical; (5) speaker, merupakan alat yang
digunakan untuk mengelkuarkan hasil pengolahan data atau informasi dalam
bentuk suara (Azhar Susanto: 2008)..
d. Bagian komunikasi
8

Peralatanm komunikasi adalah peralatranperalatan yang harus digunakan agar


komunikasi data bisa berjalan dengan baik (Azhar Susanto: 2008).
Software merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan
untuk menjalankan computer atau aplikasi tertentu pada computer.
Brainware atau sumber daya manusia merupakan bagian terpenting
dari komponen sitem informasi akuntansi. Komponen SDM ini merupakan
bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya dalam suatu system
informasi sebagi hasil dari perencanaan, analisis, perancangan, dan strategi
implementasi yang didasrakan kepada kominitas di antara sumber daya
manusia yang terlibat dalam suatu organisasi.
Procedure atau prosedur merupakan serangkaian aktivitas atau kegiatan
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur
merupakan komponen dari system informasi baik itu system informasi
manajemen atau system informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal
tanpa prosedur yang benar system informasi sehebat apapun tidak akan
berjalan sebagaimana mestinya.
Database dan Sistem Manajemen Database merupakan bagian dari
sumber daya informasi yang membantu peruahaan agar sumber daya infroamsi
yang dimilikinya mencerminkan secar akurat system fisik yang diwakilinya.

2.4 Ciri-ciri Sistem Informasi Akuntansi Data dan Informasi


Berkualitas
Menurut Christopher Carter (2004) bahwa karakteristik informasi
akuntansu harus:

“There is general agreement that, before it can be regarded as useful


in satisfying the needs of various user groups, accounting information
should satisfy the following criteria:(1) Understandability, This
implies the expression, with clarity, of accounting information in such
9

a way that it will be understandable to users - who are generally


assumed to have a reasonable knowledge of business and economic
activities; (2) Relevance, This implies that, to be useful, accounting
information must assist a user to form, confirm or maybe revise a view
- usually in the context of making a decision (e.g. should I invest,
should I lend money to this business? Should I work for this
business?); (3) Consistency, This implies consistent treatment of
similar items and application of accounting policies; (4)
Comparability, this implies the ability for users to be able to compare
similar companies in the same industry group and to make
comparisons of performance over time. Much of the work that goes
into setting accounting standards is based around the need for
comparability; (5) Reliability, this implies that the accounting
information that is presented is truthful, accurate, complete (nothing
significant missed out) and capable of being verified (e.g. by a
potential investor); (6) Objectivity; his implies that accounting
information is prepared and reported in a "neutral" way. In other
words, it is not biased towards a particular user group or vested
interest”.
Atau dengan kata lain bahwa:
“Ada kesepakatan umum bahwa, sebelum dapat dianggap sebagai
berguna dalam memenuhi kebutuhan berbagai kelompok pengguna,
informasi akuntansi harus memenuhi kriteria sebagai berikut: (1)
Understandability, menyiratkan ekspresi ini, dengan jelas, informasi
akuntansi sedemikian rupa bahwa hal itu akan dapat dipahami oleh
pengguna - yang biasanya diasumsikan memiliki pengetahuan yang
masuk akal bisnis dan kegiatan ekonomi, (2) Relevan, Hal ini berarti
bahwa untuk menjadi berguna, informasi akuntansi harus membantu
pengguna untuk membentuk, mengkonfirmasi atau mungkin merevisi
8

sebuah view - biasanya dalam rangka membuat keputusan (misalnya


harus saya investasikan, sebaiknya saya meminjamkan uang untuk
bisnis ini? Haruskah aku bekerja untuk bisnis ini?) (3) Konsistensi, ini
konsisten menunjukkan perlakuan yang sama item dan penerapan
kebijakan akuntansi , (4) perbandingan, ini berarti kemampuan bagi
pengguna untuk dapat membandingkan perusahaan sejenis di industri
yang sama kelompok dan membuat perbandingan kinerja dari waktu ke
waktu. Banyak pekerjaan yang masuk ke pengaturan standar akuntansi
didasarkan sekitar kebutuhan untuk perbandingan; (5) Keandalan, ini
menunjukkan bahwa informasi akuntansi yang disajikan adalah benar,
akurat, lengkap (tidak signifikan ketinggalan) dan mampu menjadi
diverifikasi ( misalnya oleh calon investor), (6) Objektivitas, ia
menyiratkan bahwa informasi akuntansi telah disiapkan dan dilaporkan
dalam "netral" jalan. Dengan kata lain, tidak bias terhadap kelompok
pengguna tertentu atau kepentingan pribadi”.
Informasi dihasilkan oleh para penghasil informasi. Menurut James A.
Hall (2001:17) penghasil informasi adalah proses mengumpulkan, mengatur ,
memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Informasi dapat
berupa dokumen operasioanl seperti pesanan penjualan, suatu laporan ytang
terstruktur, atau pesanm dilayar computer. Tanpa memperhatikan bentuk
fisiknya. Informasi yang berguna memiliki karakteristik seperti; (1) relevan;
(2) tepat waktu; (3) akurat; (4) lengkap; (5) dan merupakan rangkuman.
Adapun rincian dari tiap-tiap karakteristik trersedia dalam tabel 2.2, sebagai
berikut:
Tabel 2.2
Karakteristik Sebuah Informasi
Karakteristik Penjelasan

Relevan Isi ebuah laporan atau dokumen harus melayani sebuah tujuan.
Denghan demikian, laporan ini dapat mendukung keputusan
9

manajer atau tugas petugass administrasi

Tepat waktu Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan
kegunaannya. Informasi harus tidak leih tua dari periode waktu
tindakan yang didukungnya.

Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.


Namun demikian, materialitas merupakan suatau konsep yang sulit
untuk di kuatifikaikan

Lengkap Tidak boleh ada bagian informasi yang esensial agi pengamilan
keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

Rangkuman Informasi harus diagregsi agar sesuaio dengan kebutuhan pemakai

Sumber: James A. Hall (2001)

Jadi, relevan, tepat waktu, lengkap, dan merupakan rangkuman


merupakan karakteristik dasar sebuah informasi. Sehingga informasi tereut
mampu mendukung peruahaan untuk melakukan peangamilan keputusan yangf
penting bagi perusahaan. Artinya, informai yang ada jangan sampai
menyebabkan kegagalan pengambilan keputusan yang berakibat fatal agi
perusahaan.

2.5 Kegiatan Arus Pendapatan


Menurut James A. Hall (2001: 182) sistem informasi akuntansi
sebaiknya mempunyai kemampuan untuk memahami logika system tanpa
harus memasukan unsur kompleksiatas teknologi terlebih dahulu. Setelah
mengetahui apa yang haru dilakukan, baru kita akan menari perbedaannya dan
jalan yang terbaik untuk melakukan hal terseut melaui bantuan teknologi.
Diagram arus data merupakan salah satu logika fungsi yang dapat dipahami
dengan mudah. Proses yang ada dalam system pendapatan dalam proses
penjualan adalah sebagai berikut:
a) Proses penjualan dimulai dari pelanggan yang menghubungi departemen
penjualan melaui telepon, surat, atau datang langsung).
7

b) Langkah pertama adalah melakukan pengesahan transaksi dengan proses


persetujuan kredit untuk pelanggan.
c) Saat kredit sudah disetujui, informasi penjulan akan diteruskan ke
departemen penagihan, pergudangan, dan pengiriman.
d) Langkah selanjutnya dalah mengirimkan barang dagangan, yang harus
dilakuakn segera setealah persetujuan kredit diperoleh. Kemudia
merenkonsiliasi barang yang ada di gudang.
e) Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan
dengan transaksi tersebut (produk, harga, biaya pengurusan, angkutan,
pajak, damn syarat-sayarat potongan harga) dan menagihkannya ke
pelanggan.
f) Bagian piutang menerima informnasi penagihan dan mencatatkannya
kedalam catatan atau laporn pelanggan.
g) Bagian pengendalian pun menggunakan informasi dari bagian penagihan
untuk menyesuiakan data persediaan untuk mmenggambarkan penurunan
persediaan.
h) Secara berkala propses penagihan piutang, dan pengendalian persediaan
melakukan rekapitulasi dan meneruskan ninformasi in ke proses buku besar
umum. Berikut Diagram Arus Data (DAD) Sistem Pemrosesan Pesanan
Pelanggan.

Gambar 2.4
Diagram Arus Data (DAD) Sistem Pemrosesan Pesanan
8

Sumber: Jame A.Hall (2008: 183)

2.1.5.1 Rangakaian Aktivitas Manual Dalam Penerimaan Kas


Menurtu James A. Hall (2001: 188) rangakaian aktivitas yang
dilakukan secara manual dioantaranya:
1) Departemen Penjualan, proses penjualan dimulai dari bagian penjualan
yang menerima pesanan dari pelanggan yang mengidentifikasikan tipe dan
kuantitas dari barang dagangan yang diminta.
2) Departemen Kredit, melakukan persetujuan yang berhubungan dengan
pemeriksaan transaksi pemberian kredit.
3) Prosedur Pergudanga, menyerahkan surat perintah pengeluaran barangdan
salinan pesanan penjualan ke bagian pergudangan.
4) Departemen Pengiriman, meneriam barang dan surat perintah pengeluran
barang, menerima salinan dokumen pengiriman dan surat jalan yang
berasal dari bagian penjualan.
5) Departemen Penagihan, merupakan pusat salinan dari system pesanan
penjualan, mengumpulkan informasi tentang transaksi pejualan dan
mencocokan, menerjemahkan, dan mendistribusikan informasi inio ke
departemen lainnya.
7

6) Departemen Pengawasan Persediaan, menggunakan surat perintah


pengeluaranj barang sebagai dokumen bukti untruk menyesuaikan buku
besar tambahan persediaan.
7) Departemen Piutang, memposting data salinan buku besar pesanan
penjulan pada buku besar tambahan piutang.
8) Departemen Buku Besar, melakukan penutupan priode pemrosesan,
departemen ini menerima dokumen jurnal dari departemen penagihan dan
pengawasan persediaan, dan ringkasan rekeningdari departemen piutang.

Gambar 2.5
Diagram Arus Data Sistem Penerimaan Tunai
s

Sumber: James A. Hall (2001: 197)

2.1.5.2 Aktivitas Berbasi Mikrokomputers


Sistem mikrokomputrt mempunyai kecenderungan tidak mempunyai
pemisahan tugas. Seseorang mungkin bisa bertanggung jawab untuk
memasukan seluruh data transaksi, termasuk pesanan penjualan, penerimaan
kas, dan pengeluaran kas. Pada system manual, kewenangan ini sama halnya
memberikan penugasan pemasukan data piutang, utang, pnenerimaan kas, dan
pengeluaran kas pada satu orang. Pengungkapan menjadi sulit saat seseorang
8

bertanggung jawab atas pembangunan (pemrograman) aplikasi yang akhirny


dia yang akan menjalankan aplikasi tersebut (James A. Hall: 2001).
Dalam sebuah sistem yang terkomputerisai memiliki sebuah kesatuan
yang saling berkaitan dan berjaln secara harmonis. Kesatuan yang ada pada
akuntansi berbasis Mikrokomputer diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 2.6
Sistem Modul Akuntansi Berbais Mikrokomputer

Sumber: James A. Hall (2001: 229)

2.6 Kegiatan Pembelian dan Pengeluaran Kas


Diagram Arus Data menyajikan suatu papran tentang kegiatan logika
yang membentuk system pemrosesan pembelian.
Gambar 2.7
Diagram Arus Data Untuk system Pembelian
9

Sumber: James A. Hall (2001: 264)


Adapun proses-proses tersebut disajikan dalam langkah-langkah
berikut:
a) Fungsi pembelian dimulai dengan mengetahui kebutuhan untuk mengisai
kembali stok persediaan melaui pengamatan terhadap catatan persediaan.
Tingkzt persediaan menurun melaui penjualan langsung ke pelanggan atau
melauipropses transfer ke manufaktur. Informasi kebutuhan persediaan
dikirimkan ke p[emrosesan pembelian dan utang dagang (UD).
b) Proses pembelian menentukan kuantitas pesanan, memilih pemasok, dan
menyiapakan pesanan pembelian. Informasi ini dikirimkan baik ke
pemasok maupun ke tempat pemrosesan UD.
c) Setelah satu periode waktu, perusahaan meneriam item-item persediaan
darti pemasok. Barang yang diterima diperiksa uyntuk mkualitas dan
kuantitasnya dan dikirimkan ke toko-toko atau gudng.
d) Informasi tentang bukti penerimaan persediaan digunakan untuk meng-
update catatan persediaan.
e) Proses UD menrima faktur dari pemasok. UD merekosiliasi ini dengan
informasi lainnya yang telah dikompilasi untuk transaksi dan catatan
kewajiban tertentu untuk membayar diwaktu tertentu di masa yang akan
datang, bergantung pada syarat perdagangan dengan pemasoknya.
8

Biasanya pembayaran akan muncul pada hari terakhir yang mungkin untuk
mengambil manfaat dari bunga dan diskon yang ditawarkan.
f) Ukun besar menerima rangkuman informasi dari utang dagang (kenaikan
total dalam kewajiban) dan control persediaan (kenaikan total dalam
persediaan). Informasi ini direkonsiliasi untuk keakuratannya dan diposkan
ke akuan control utang dagang dan persediaan (James A. Hall, 2001: 264-
265).

2.6.1 Sistem Manual


Ketika persediaan jatuh sampai pda titik pemesanan kembali yang
sebelumnya telah ditentukan, petugas administrasi menyiapkan permintaan
pembelian. Sati salinan dari permintaan pembelian dikirimkan ke departemen
pembeliaan, dan satu salinan diberikan ke bagian utang dagang, dimana
petugas administrasi utang dagang menyimpannya dalam file penundaan utang
dagang. Petugas administrasi control persediaan menyimpan salinan yang
terakhir ke dalam file permintaan pembeliaan terbuka (James A. Hall, 2001:
265).
Departemen pembelian menerima permintaan pembelian, menstor
mereka menurut pemasoknya (jika ada), dan menyiapkan pesanan pembelian
majemuk untuk setiap pemasok. Satu salinan pesanan pembelian dikirim
kebagian utang dagang untuk disimpan dalam file penundaan utang dagang.
Satu salinan lagi dikirim ke departemen penerimaan, dimana ia disimpan
samapi persediaannya datang. Salinan terakhir bersama dengan permintaan
pembelian dalam file pesanan pembelian terbuka. Control persediaan dapat
memasok banyak informasi peanan yang dibutuhkan oleh departemen
pembelian langsung dari catatan persediaan (James A. Hall, 2001: 267).
Selama transaksi berlangsung departemen utang dagang telah
menerima dan menyimpan sementara salinan permintaan pembelian, pesanan
pembeliaan, dan laporan penerimaan. Organiasi telah menerima persediaan
8

dari pemaok dan memiliki kewajiban untuk membayar barang-barang tersebut.


Kemudian departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen
utang dagang dan rangkuman akun dari control persediaan. Petugas
administrasi buku besar mempunyai voucher jurnal kea kun control persediaan
dan utang dagang dan merekonsiliasi akun control persediaan dan rangkuman
buku besar persediaan (James A. Hall, 2001: 273-274).

2.6.2 Rekayasa Teknologi dalam Pembelian atau pengeluaran Kas


Dalam pemroses data yangberbasis teknolgi semuanya dilakukan secara
otomatis yang mana:
1) File persediaan dicari untuk item-item yang mencapai titik pemesanan
kembali.
2) Sebuah record dimasukan ke file permintaan pembelian untuk setiap item
yang diisi kembali.
3) Permintaan kemudian dikonsolidasikan menurrut nomor pemasok.
4) Informasi yang dikirim ke pemasok diambil dari file pemasok sah.
5) Pesanan pembelian disiapkan dan ditambahkan ke file pesanan pemeblian
terbuka.
6) Suatu daftar transaksi dari pesanan pembelian kemudian dikirim ke
departemen pembelian untuk di periksa.
Flowchart dalam gambar 2.8 menggambarkan bentuk-bentuk kunci dari
sistem rekayasa teknologi. Berikut adalah gambarnya:
Gambar 2.8
Rekayasa Teknologi terhadap Sistem Pembelian atau Pengeluaran Kas
9

Sumber: James A. Hall (2001: 288)

You might also like