Professional Documents
Culture Documents
Tata bahasa
Untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak digunakanlah reduplikasi
(perulangan kata), tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat dalam konteks. Sebagai
contoh "seribu orang" dipakai, bukan "seribu orang-orang". Perulangan kata juga
mempunyai banyak kegunaan lain, tidak terbatas pada kata benda.
Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu
"kami" dan "kita". "Kami" adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak termasuk
sang lawan bicara, sedangkan "kita" adalah kata ganti inklusif yang berarti
kelompok orang yang disebut termasuk lawan bicaranya.
Susunan kata dasar yaitu Subyek - Predikat - Obyek (S-P-O), walaupun susunan kata
lain juga mungkin. Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau
jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala (tense). Waktu
dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, "kemarin" atau
"esok"), atau petunjuk lain seperti "sudah" atau "belum".
MORFOLOGI
Morfologi merupakan bagian dari tata bahasa yang membicarakan bentuk kata Morfem
adalah unsur pembentuk kata., terdiri dari:
1. Morfem bebas; adalah morfem yang dapat berdiri sendiri dan menjadi dasar
pembentuk kata lain (kata dasar) Contoh : bawa, dapat, buat, hasil dll
2. Morfem Terikat; adalah morfem yang melekat pada bentuk lain. Contoh : pe –
an, ber – an, me- kan dll
FONOLOGI
Fonologi merupakan bagian dari tata bahasa yang mempelajari bunyi ujaran yang
bersifat membedsakan arti, meliputi:
1. Fon adalah bagian terkecil yang mungkin dapat dipisahkan dari rangkaian
bunyi ujaran.
2. Fonem adalah kesatuan terkecil yang terjadi dari bunyi ujaran yang dapat
membedakan arti
Macam-macam bunyi ujaran :
1. Vokal adalah huruf hidup Contoh : a, e, i, o dan u
2. Konsonan adalah huruf mati Contoh b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q,
r, s, t, v, w, x, y, z
3. Diftong adalah huruf yang melambangkan bunyi rangkap Contoh
Huruf
Vokal Contoh pemakaian dalam kata
di awal di tengah di akhir
ai ain syaitan pandai
au aula saudara harimau
oi - boikot amboi
Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang diberi imbuhan. Imbuhan ada beberapa macam,
antara lain:
1. awalan (prefiks): ber-, ter -, me -, di-, dan ke-
2. akhiran (sufiks): - an, - i, - kan
3. sisipan (infiks): - er - , - el - , dan – em –
4. awalan-akhiran (konfiks): ke – an, me – kan, per – an
Bahasa Indonesia mempunyai banyak awalan, akhiran, maupun sisipan, baik yang asli
dari bahasa-bahasa Nusantara maupun dipinjam dari bahasa-bahasa asing, antara
lain:
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Misalnya:
* Bacalah buku itu baik-baik.
* Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.
* Siapakah gerangan dia?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya:
* Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
* Jangan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
Catatan:
Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, ataupun,
bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun,
sungguhpun, walaupun ditulis serangkai. Misalnya:
* Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu.
* Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
* Walaupun miskin, ia selalu gembira.
3. Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya:
* Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
* Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
* Harga kain itu Rp 2.000 per helai.
4. Imbuhan -is, -isme, dan –isasi berfungsi sebagai berikut.
a. Membentuk kata benda atau nomina.
b. Sebagian kata sifat yang dihasilkan melalui pengimbuhan dengan ketiga
imbuhan tersebut.
Arti baru yang dihasilkan melalui pengimbuhan dengan -is, -isme, dan -isasi
adalah:
a. Imbuhan –is;
1) Orang yang memiliki keahlian; Contoh: gitaris, pianis, komponis.
2) Orang yang memiliki sifat / jiwa; Contoh: egois, nasionalis, humoris.
b. Imbuhan –isme; berarti paham/ajaran/aliran. Contoh: nasionalisme, komunisme,
animisme.
c. Imbuhan –isasi; menunjukkan makna proses. sinestesia.
5. Kata berimbuhan -man, -wan, dan -wati merupakan nomina atau kata benda.
Adapun perubahan makna yang diakibatkan pengimbuhan dengan -man, -wan, dan -wati
sebagai berikut.
a. Menunjuk bidang pekerjaan orang yang disebut. Contoh : Pabrik sepatu itu
memberikan cuti kepada karyawati yang hamil.
b. Menunjuk sifat orang yang disebut. Contoh : Korban gempa di Bengkulu
menunggu kedatangan relawan ke sana.
c. Menunjuk keahlian yang ditekuni orang yang disebut. Contoh : Dua olahragawan
mendapat penghargaan dari pemerintah.
6. Fungsi utama awalan me- adalah membentuk kata kerja. Adapun arti awalan me-
adalah sebagai berikut.
a. Melakukan pekerjaan; Contoh: Ida membaca naskah drama. (melakukan pekerjaan
membaca)
b. Mengeluarkan; Contoh: Anjing menggonggong. (mengeluarkan gonggongan)
c. Menjadi; Contoh: Sobekan di celananya melebar. (menjadi lebar)
d. Menyerupai; Contoh: Karena tidak memerhatikan lingkungan, sampah di kota ini
menggunung. (menyerupai gunung)
e. Menuju ke; Contoh: Garuda Indonesia mendarat di Bandar Udara Adisutjipto.
(menuju ke darat)
Penulisan Kata
1. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:
* Ibu percaya bahwa engkau tahu.
* Kantor pajak penuh sesak.
* Buku itu sangat tebal.
2. Kata Turunan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya:
* bergeletar * menengok
* dikelola * mempermainkan
* penetapan
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya:
* bertepuk tangan * menganak sungai
* garis bawahi * sebar luaskan
c. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya:
* menggarisbawahi * dilipatgandakan
* menyebarluaskan * penghancurleburan
d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan
kata itu ditulis serangkai. Misalnya:
adipati mahasiswa ekawarna saptakrida
aerodinamika mancanegara dwiwarna reinkarnasi
antarkota multilateral demoralisasi purnawirawan
anumerta narapidana dekameter prasangka
audiogram nonkolaborasi dasawarsa pramuniaga
awahama Pancasila ekstrakurikuler semiprofesional
bikarbonat panteisme elektroteknik subseksi
biokimia paripurna infrastruktur swadaya
caturtunggal poligami introspeksi transmigrasi
Catatan:
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf
kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya:
* non-Indonesia
* pan-Afrikanisme
(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang
bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Misalnya:
* Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
* Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
3. Kata Ulang
Kata ulang dapat dikelompokan menjadi:
a. Kata ulang utuh murni: rumah-rumah, anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-
mata, hati-hati, undang-undang, biri-biri, kupu-kupu, kura-kura, laba-laba, sia-
sia, hulubalang-hulubalang, bumiputra-bumiputra, dst.
b. Kata ulang sebagian: berjalan-jalan, dibesar-besarkan, menulis-nulis, terus-
menerus, tukar-menukar, dst.
c. Kata ulang berimbuhan: rumah-rumahan, anak-anakan, kuda-kudaan, dst.
d. Kata ulang suku depan: pepohonan, leluhur, lelaki, dst
e. Kata ulang berubah bunyi: gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk, mondar-mandir,
ramah-tamah, sayur-mayur, centang-perenang, porak-poranda, tunggang-langgang, dst.
Fungsi Gramatik kata ulang antara lain:
a. Membentuk adverbia: sebaik-baiknya, secantik-cantiknya, sehebat-hebatnya,
dst
b. Membentuk Nomina: Kuda-kudaan, rumah-rumahan, dst
c. Membentuk Ajektif: pening-pening, pusing-pusing, dst
d. Membentuk Verba: hormat-menghormati
4. Kata Depan
Kata depan merupakan kata yang bertugas menghubungkan kata atau bagian
kalimat.Yang termasuk kata depan adalah: di, ke , dari, pada, daripada.
5. Kata Sambung
Kata sambung merupakan kata yang berfungsi untuk menyambung kalimat atau anak
kalimat
Singkatan dan Akronim
1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau
lebih.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti
dengan tanda titik. Misalnya:
* A.S. Kramawijaya * Muh. Yamin
* Suman Hs. * Sukanto S.A.
* Bpk. = Bapak * Sdr. = saudara
* Kol. = Kolonel * M.B.A. = master of business administration
* M.Sc. = master of science * S.E. = sarjana ekonomi
* S.Kar. = sarjana karawitan * S.K.M. = sarjana kesehatan masyarakat
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya:
* DPR = Dewan Perwakilan Rakyat * PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia
* PT= Perseroan Terbatas * GBHN = Garis-Garis Besar Haluan Negara
* KTP = Kartu Tanda Penduduk * SMTP = Sekolah Menengah Tingkat Pertama
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda
titik. Misalnya:
* dll. = dan lain-lain * dsb. = dan sebagainya
* dst. = dan seterusnya * hlm. = halaman
* sda. = sama dengan atas * Yth. = Yang terhormat
* a.n. = atas nama * d.a. = dengan alamat
* u.b. = untuk beliau * u.p. = untuk perhatian
* s.d.= sampai dengan
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang
tidak diikuti tanda titik. Misalnya:
* Cu = kuprum * TNT = trinitrotoluen
* cm = sentimeter * kVA =kilovolt-ampere
* l = liter * kg = kilogram
* Rp (5.000,00) = (lima ribu) rupiah
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya:
* ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
* LAN = Lembaga Administrasi Negara
* PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
* IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
* SIM = Surat Izin Mengemudi
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:
* Akabri = Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
* Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
* Iwapi = Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
* Kowani = Kongres Wanita Indonesia
* Sespa = Sekolah Staf Pimpinan Administrasi
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil. Misalnya:
* pemilu = pemilihan umum * radar = radio detecting and ranging
* rapim = rapat pimpinan * rudal = peluru kendali
* tilang = bukti pelanggaran
Catatan:
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat
berikut:
* Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazin pada
kata Indonesia
* Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan
yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.
Bab 2
Tanda Baca Dan Ejaan Yang Disempurnakan
Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
* Ayahku tinggal di Solo. * Biarlah mereka duduk di sana.
* Dia menanyakan siapa yang akan datang. * Marilah kita mengheningkan
cipta.
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar. Misalnya:
* a. * III. Departemen Dalam Negri
* B. Direktorat Jendral Agraria * 1. Patokan Umum
* 1.1 Isi Karangan * 1.2 Ilustrasi
* 1.2.1 Gambar Tangan * 1.2.2 Tabel
* 1.2.3 Grafik
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau
ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka
atau huruf.
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Misalnya:
* pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu. Misalnya:
* 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) * 0.20.30 jam (20 menit, 30
detik)
* 0.0.30 jam (30 detik)
e. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka. Misalnya:
* Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
* Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
* Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak menunjukkan jumlah. Misalnya:
* Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. * Lihat halaman 2345 dan
seterusnya.
* Nomor gironya 5645678.
g. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan
atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya:
* Acara Kunjungan Adam Malik * Salah Asuhan
* Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD'45)
h. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau
nama dan alamat penerima surat. Misalnya:
* Jalan Diponegoro 82 * Jakarta (tanpa titik)
* 1 April 1985 (tanpa titik) * Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)
* Jalan Arif 43 (tanpa titik) * Palembang (tanpa titik)
Atau:
* Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik) * Jalan Cikini 71 (tanpa titik)
* Jakarta (tanpa titik)
2. Tanda Koma (,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan. Misalnya:
* Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
* Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
* Satu, dua, ... tiga!
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Misalnya:
* Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
* Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya:
* Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. * Karena sibuk, ia lupa akan
janjinya.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. Misalnya:
* Saya tidak akan datang kalau hari hujan. * Dia lupa akan janjinya karena
sibuk.
* Dia tahu bahwa soal itu penting.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat
yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun begitu, akan tetapi. Misalnya:
* ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. * ... Jadi, soalnya tidak
semudah itu.
e. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan
dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya:
* O, begitu? * Hati-hati, ya, nanti jatuh.
* Wah, bukan main!
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat. Misalnya:
* Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
* "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."
g. Tanda koma dipakai di antara
1) nama dan alamat,
2) bagian-bagian alamat,
3) tempat dan tanggal, dan
4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
* Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
* Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
* Surabaya, 10 mei 1960
* Kuala Lumpur, Malaysia
h. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka. Misalnya:
* Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1
dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
i. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya:
* W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta:
UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
j. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya:
* B. Ratulangi, S.E. * Ny. Khadijah, M.A.
k. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka. Misalnya:
* 12,5 m * Rp12,50
l. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi. Misalnya
* Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
* Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.
* Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan
paduan suara.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda
koma:
* Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
m. Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari salah baca—di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
* Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang
bersungguh-sungguh.
* Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
* Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa.
* Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.
n. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru. Misalnya:
* "Di mana Saudara tinggal?" tanya Karim. * "Berdiri lurus-lurus!"
perintahnya.
3. Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara. Misalnya:
* Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
b. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya:
* Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik
menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran
"Pilihan Pendengar".
4. Tanda Titik Dua (:)
a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya:
Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.
b. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya:
* Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
* Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.
c. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
* Ketua : Ahmad Wijaya * Sekretaris : S. Handayani
* Bendahara: B. Hartawan * Tempat Sidang : Ruang 104
* Pengantar Acara : Bambang S * Hari : Senin
* Waktu : 09.30
d. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan. Misalnya:
* Ibu : (meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!"
Amir : "Baik, Bu." (mengangkat kopor dan masuk)
Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi besar)
e. Tanda titik dua dipakai; di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara
bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan,
serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.Misalnya:
* Tempo, I (1971), 34:7
* Surah Yasin: 9
* Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
* Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara membina Bahasa Persatuan Kita?,
Djakarta: Eresco, 1968.
5. Tanda Hubung (–)
a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian
baris. Misalnya:
Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau
pangkal baris. Misalnya:
b. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau
akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Misalnya:
Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada
pangkal baris.
c. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya:
* anak-anak, * berulang-ulang,
* kemerah-merahan.
Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula,
dan tidak dipakai pada teks karangan.
d. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal. Misalnya:
* p-a-n-i-t-i-a * 8-4-1973
e. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata
atau ungkapan, dan penghilangan bagian kelompok kata. Misalnya:
* ber-evolusi
* dua puluh lima-ribuan (20 x 5000)
* tanggung jawab-dan kesetiakawanan-sosial
Bandingkan dengan:
* be-revolusi
* dua-puluh-lima-ribuan (1 x 25000)
* tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan:
(i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
(ii) ke- dengan angka,
(iii) angka dengan -an,
(iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan
(v) nama jabatan rangkap
Misalnya
* se-Indonesia, * se-Jawa Barat,
* hadiah ke-2, * tahun 50-an,
* mem-PHK-kan, * hari-H,
* sinar-X, * Menteri-Sekretaris Negara
g. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing. Misalnya:
* di-smash * pen-tackle-an
6. Tanda Pisah (—)
a. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
di luar bangun kalimat. Misalnya:
* Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa
itu sendiri.
b. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya:
* Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom
—telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta.
c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai
ke' atau 'sampai dengan'. Misalnya:
* 1910—1945 * tanggal 5—10 April 1970
* Jakarta—Bandung
Catatan:
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi
sebelum dan sesudahnya.
7. Tanda Elipsis (...)
a. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Misalnya:
* Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian
yang dihilangkan. Misalnya:
* Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah
titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir
kalimat. Misalnya:
* Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
8. Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakai pada akhir tanya. Misalnya:
* Kapan ia berangkat? * Saudara tahu, bukan?
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya:
* Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
* Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang
kuat. Misalnya:
* Alangkah seramnya peristiwa itu!
* Bersihkan kamar itu sekarang juga!
* Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak-istrinya!
* Merdeka!
10. Tanda Kurung ((...))
a. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Misalnya:
* Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor
itu.
b. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral
pokok pembicaraan. Misalnya:
* Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali)
ditulis pada tahun 1962.
* Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru dalam
pasaran dalam negeri.
c. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
Misalnya:
* Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
* Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.
d. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan. Misalnya:
* Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c)
modal.
11. Tanda Kurung Siku ([...])
a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah
asli. Misalnya:
* Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
b. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.
Misalnya:
* Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
12. Tanda Petik ("...")
a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya:
* "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
* Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat. Misalnya:
* Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
* Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di
SMA" diterbitkan dalam Tempo.
* Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
c. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus. Misalnya:
* Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
* Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".
d. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:
Kata Tono, "Saya juga minta satu."
e. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda
petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung
kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya:
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Catatan:
Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis
sama tinggi di sebelah atas baris.
13. Tanda Petik Tunggal ('...')
a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
* Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
* "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan
rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
b. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing. Misalnya:
* feed-back → 'balikan'
14. Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
* No. 7/PK/1973 * Jalan Kramat III/10
* tahun anggaran 1985/1986
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap. Misalnya:
* dikirimkan lewat darat/laut → (dikirimkan lewat darat atau laut)
* harganya Rp25,00/lembar → (harganya Rp25,00 tiap lembar)
15. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
* Ali 'kan kusurati. → ('kan = akan) * Malam 'lah tiba. → ('lah = telah)
* 1 Januari '88 → ('88 = 1988
Penyempurnaan Ejaan
Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai
berikut:
1. Ejaan van Ophuijsen, ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf
Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad
Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa
yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah
kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
a. Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan
untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
b. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
c. Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
d. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
2. Ejaan Republik, ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan
ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri
ejaan ini yaitu:
a. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak,
rakjat, dsb.
c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-
barat2-an.
d. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.
3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama
tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), ejaan ini diresmikan
pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.
Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan
dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin
dibakukan.
Indonesia (pra-1972) Malaysia (pra-1972) Sejak 1972
tj ch c
dj j j
ch kh kh
nj ny ny
sj sh sy
j y y
oe* u u
Bab 3
TATA KALIMAT
Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu maksud
(elspresif). Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan
intonasi. Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca
yang sesuai.
Kalimat Klausa Dan Kalimat Tak Berklausa
1. Klausa merupakan kalimat yang hanya mengandung satu predikat (S-P-O-K),
bersifat manasuka (boleh ada/boleh tidak), misalnya:
a. Bapak direktur besok pagi akan ke Jakarta. (S-K-P)
b. Negara Indonesia berdasarkan Pancasila. (S-P-O)
2. Kalimat tak berklausa; merupakan kalimat yang tidak memiliki predikat,
misalnya:
a. Astaga!
b. Mas Anang Wijayanto
Jabatan Kalimat
1. Subyek (pokok Klaimat); merupakan bagian yang berfungsi sebagai pokok
persoalan, Subyek biasa diduduki oleh kata benda atau kara ganti. Ciri-ciri
subyek, antara lain:
a. Biasanya diikuti kata itu, contoh: d. Bagian yang didahului kata yang,
contoh:
* Belajar itu penting bagi para pelajar. * Yang itu pacatnya.
* Peristiwa itu tidak dapat kulupakan. * Yang mengrim surat itu
Ana.
b. Biasanya diikuti kata ganti empunya, contoh: e. Berupa jenis kata benda
atau kata ganti, contoh:
* Bukumu akan aku pinjam. * Kepala Sekolah Kita sangat baik.
* Wali kelas kita memang bikjaksana. * Kebaikan harus kita
jaga.
c. Biasanya diikuti pun, contoh:
* Itu pun aku mau
* Mereka pun berangkat.
2. Predikat, merupakan bagian kat kerja, dikelompokkan menjadi:
a. Predikat verbal, terdiri dari:
1) Berjenis kata kerja, contoh:
* Bambang minum.(kata kerjanya tidak memelukan afiks)
* Reni menyanyi lagu “kakatua”. (semitransitif / dapat ditambah maupun tanpa
obyek)
2) Menunjukan suatu perbuatan, contoh:
* Sekolah itu memberikan nilai lebih pada siswa kelas XII SMU yang akan
menempuh Ujian Nasional.
b. Predikat nominal, terdiri dari:
1) Bagian yang menyatakan suatu keadaan, contoh:
* Hasil kita belum sempurna.
2) Dapat merupakan aspek penanya, contoh:
* Siapa yang akan ikut bimbingan?
3) Bagian yang didahuli kata kerja bantu (adalah, menjadi, dsb), contoh:
* Mbak Iik menjadi tentor bimbingan itu.
4) bagian yang diikuti lah, contoh:
* Itulah yang aku sesali.
3. Obyek, merupakan bagian yang di kenai predikat / kata kerja, meliputi:
a. Berupa kata benda atau kata ganti, contoh:
* Inug berhasil memacari cewek cakep.
b. Dapat digeser menjadi subyek dalamat aktif-pasif, contoh:
1) Aktif, contoh: 2) Pasif, contoh:
* Rudy memacari Linda. * Lida dipacari Rudy
4. Ketrangan; merupakan bagian yang berfungsi menerangkan / mejelaskan kalimat,
dikelompokkan menjadi:
a. Keterangan tempat, contoh:
* Dewi siswa di Ganesha Study Club.
b. Ketrangan sebab, contoh:
* Ia gagal masuk sekolah favorit, karena malas belajar.
c. Keterangan syarat, didahului kata jika, jikalau, dsb, contoh:
* Dia akan lulus, jika rajin belajar
d. Keterangan keadaan, didahului kata dengan atau diiluti keadaan, contoh:
* Dwika menerima beasiswa dengan gembira
e. Keterangan alat, didahului kata dengan serta diikuti kata benda, contoh:
* Bintang melukis dengan cat minyak.
d. Keterangan waktu, contoh:
* Ayu menerima lamaran hari ini
e. Keterangan tujuant, contoh:
* Saya harus rajin belajar, agar lulus ujian Naional.
Bentuk Kalimat
Bentuk-bentuk kalimat dapat dibedakan menjadi:
1. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan. Biasanya
memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau ber. Contoh :
* Nina menulis surat untuk nenek.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
a. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
b. Awalan me- diganti dengan di-.
c. Tambahkan kata oleh di belakang predikat. Contoh :
* Bapak memancing ikan. (aktif)
* Ikan dipancing oleh bapak.(pasif)
d. Jika subjek kalimat aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat
dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan. Contoh :
* Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
* PR harus kukerjakan. (pasif)
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Biasanya memiliki
predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh :
* Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
3. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang lain.
Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya atau kalimat
perintah. Biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” ). Contoh:
* Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
4. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.
Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi kalimat berita. Contoh :
* Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
5. Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Umumnya
mendorong orang untuk memberikan tanggapan. Macam-macam kalimat berita :
a. Kalimat berita kepastian. Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok
pagi.
b. Kalimat berita pengingkaran. Contoh : Saya tidak akan datang pada acara
ulang tahunmu.
c. Kalimat berita kesangsian. Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
d. Kalmat berita bentuk lainnya. Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang
terlambat.
6. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang
lain untuk melakukan sesuatu. Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan
intonasi tinggi. Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). Macam-macam kalimat
perintah :
a. Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : Gantilah bajumu !
b. Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh ; Jangan membuang sampah sembarangan !
c. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
7. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang
sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Kalimat tanya mengandung
beberapa ciri yang dapat dibedakan dengan kalimat lain, yaitu menggunakan:
a. intonasi (bila diucapkan),
b. partikel tanya kah,
c. tanda tanya (?) bila tertulis,
d. secara lisan dan tertulis dapat menggunakan kata tanya, yaitu untuk
menanyakan:
- orang ”siapa” - benda ”apa”
- jumlah ”berapa” - tempat ”di mana”
- waktu ”kapan, bila, bilamana” - keadaan atau situasi ”bagaimana”
- sebab atau alasan ”mengapa, kenapa”
Contoh :
* Apakah kamu sakit ? * Siapa yang membeli buku ini ?
8. Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki syarat :
a. Secara tepat mewakili gagasan penulis atau pembicaranya.
b. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan pembaca atau pembicara
dengan pendengar.
Ciri-ciri :
a. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok
b. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan.
c. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
d. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.
9. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari inti kalimat atau satu
kalimat. Inti kalimat dibentuk oleh subjek dan predikat. Jenis-jenis kalimat
tunggal :
a. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh :
Saya siswa kelas VI.
b. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh :
Adik bernyanyi.
Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah unsur baru yang disebut
keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan cara, maupun keterangan
waktu. Contoh :
* Saya siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. * Adik bernyanyi dengan sangat
merdu.
11. Kalimat Inti
Kalimat inti adalah kalimat tunggal yang hanya terdiri dari subyek-predikat (S-P),
contoh:
* Lonceng berbunyi
12. Kalimat Luas
Kalimat luas adalah kalimat yang memiliki unsur inti diperluas tanpa membentukpola
baru. Dapat berupa kalimat tunggal yang diperluas, contoh:
a. Perluasan subyek:
* Mas Toni guru fisika kakak Ryan membawa roti ulang tahun di pesta itu.
b. Perluasan predikat:
* Mas Toni membawa dengan penih semangat roti ulang tahun di pesta itu.
c. Perluasan obyek:
* Mas Toni membawa roti ulang tahun bulat panjang di pesta itu.
d. Perluasan keterangan:
* Mas Toni membawa roti ulang tahun di pesta yang sangat meriah itu.
e. Perluasan seluruh unsur:
* Mas Toni guru fisika kakak Ryan membawa dengan penih semangat roti ulang
tahun bulat panjang di pesta yang sangat meriah itu.
13. Kalimat Mayor
Kalimat mayor adalah kalimat yang mempunyai pola kalimat sempurna, terdapat
subyek-predikat,obyek-keterangan, misalnya:
* Dwika menemukan serangga langka di hutan Sumatra.
14. Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang polanya tidak sempurna. Dalam kalimat ini hanya
terdapat satu unur pembentuk pola kalimat. Disebut juga kalimat
penggalan/elips/eliptis, misalnya:
* Pergi! * besok
15. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibentuk dari paduan beberapa buah kalimat tunggal.
Pembentukan kalimat majemuk ada yang memerlukan kata penghubung ada pula yang
tidak. Kalimat majemuk dibedakan menjadi
a. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dimana hubungan antar unsur-unsurnya
sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri dari :
1) Kalimat majemuk penjumlahan ditandai dengan kata sambung lalu, lagi,
kemudian, dan. Contoh :
* Kakak membaca buku, kemudian menulis surat.
2) Kalimat majemuk pemilihan ditandai dengan kata sambung atau. Contoh :
* Ibu membeli ikan atau ayam.
3) Kalimat majemuk pertentangan ditandai dengan kata penghubung tetapi,
melainkan. Contoh :
* Ayah tidak pergi ke kantor melainkan ke rumah sakit.
b. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya
dirapatkan. Hal tersebut terjadi karena kata-kata yang dirapatkan pada bagian-
bagian kaliamat itu memiliki fungsi yang sama. Perapatan dilakukan dengan
menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama. Kalimat majemuk rapatan dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Kalimat majemuk rapatan subjek Contoh :
* Pak Adi guru mengaji.
* Pak Adi ketua RT.
Menjadi; Pak Adi guru mengaji dan ketua RT.
b. Kalimat majemuk rapatan predikat. Contoh :
* Kiki pandai bermain bola.
* Galih pandai bermain bola.
Menjadi; Kiki dan Galih pandai bermain bola.
c. Kalimat majemuk rapatan keterangan. Contoh :
* Sore hari kakak menyiram bunga.
* Sore hari adik menyapu halaman.
Menjadi; Sore hari kakak menyiram bunga dan adik menyapu halaman.
c. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antar unsur-unsurnya tidak
sederajat. Salah satu unsurnya sebagai induk kalimat, sedangkan unsur lainnya
sebagai anak kalimat. Jenis-jenis kalimat mejemuk bertingkat :
1) Kalimat majemuk hubungan pengandaian, ditandai dengan kata penghubung jika,
seandainya, andaikan. Contoh :
* Jika tidak hujan, saya akan datang ke rumahmu.
2) Kalimat majemuk hubungan perbandingan, ditandai dengan kata sambung ibarat,
seperti, bagaikan, daripada, laksana. Contoh :
* Doni lebih senang bermain sepakbola daripada bermain basket.
3) Kalimat majemuk hubungan penyebabab, ditandai dengan kata sambung sebab,
karena, oleh karena. Contoh :
* Amir tidak masuk sekolah karena sakit.
4) Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai dengan kata sambung sehingga,
sampai-sampai, maka. Contoh :
* Ia bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.
5) Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai dengan kata sambung dengan.
Contoh :
* Sari dapat mempertahankan prestasinya dengan cara berlatih dengan giat.
6) Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai dengan kata sambung bahwa,
yaitu. Contoh :
* Pak Madi telah menggemburkan tanah, yaitu dengan mencangkul tanah itu sampai
kedalaman 10 centimeter.
7) Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai dengan kata sambung ketika,
sewaktu, semasa. Contoh :
* Ibu selesai memasak ketika saya pulang sekolah.
d. KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan dari kelimat majemuk setara dengan
kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk campuran dibentuk sekurang-kurangnya
oleh tiga kalimat tunggal. Contoh :
* Adik selesai mengerjakan PR ketika ayah datang dari kantor dan ibu selesai
memasak.
Transfomasi Kalimat
Transformasi kalimat merupakan proses mengubah seuatu bentuk kalimat menjadi
bentuk kalimat lain, dengan cara:
1. Mengubah urutan subyek-preidikatnya
2. Mengubah inronasinya
3. Memperluas ataupun menggabungkan kalimat
Bentuk kalimat transfomasi, antara lain:
1. Tranformasi interogatif / tanya, merupakan transformasi yang menghasilkan
kalimat tanya, terdiri dari:
a. Kalimat tanya berkata tanya, misalnya:
* Bagaimana hasil ujianmu? * Kapan kamu berangkat ke Jakarta?
2. Tranformasi negatif, merupakan transformasi yang menghasilkan kalimat
negatif, misalnya:
* Dia bukan pacarku. * Beliau tidak berkenan memberi sambutan.
* Pak Bambang tidak datang. * Cara penyelesaiannya tidak seperti itu.
3. Tranformasi pasif, merupakan transformasi yang menghasilkan kalimat pasif,
misalnya
* Risma dicubiti Trinyani. * Masalah banjir itu harus segera diatasi.
* Ita dioperasi dr. Adi.
4. Tranformasi inverse / balik, merupakan transformasi yang menghasilkan
kalimat balik, berpola P-S, misalnya:
* Sudah pergi mereka. * Tidak keberatan kami mengantarnya.
* Tidak tahu-menahu kami akan hal itu.
5. Tranformasi imperatif, merupakan transformasi yang menghasilkan kalimat
perintah, misalnya
* Duduklah dengan tenang! * Kerjakan soal-soal berikut ini dengan tulisan
yang baik!
* Jangan pergi dulu!
6. Tranformasi perluasan, merupakan transformasi yang menghasilkan kalimat
luas. (baca kaliamat luas)
7. Tranformasi gabungan, merupakan transformasi yang menghasilkan kalimat
majemuk / gabung, misalnya
* Ibu pergi ke Jakarta dan Bapak ke Bandung
Merupakan gabungan dari kalimat:
• Ibu pergi ke Jakarta
• Bapak pergi ke Bandung
Bab 4
KARANGAN
1. Tema Karangan
Tema adalah pokok pembicaraan, atau jiwa dari karangan yang tersaji yang bermuara
pada tema tersebut. Cara mencari tema karangan:
a. Tentukan kata dan kalimat kunci pada tiap paragraf.
b. Tentukan tujuan penulisan.
c. Hubungkan kalimat kunci dengan kalimat lain.
d. Apa yang mendominasi dari tiap kalimat kunci tersebut, itulah tema karangan.
2. Pikiran utama
Pikiran utama disebut pula dengan istilah ide pokok. Pikiran utama merupakan hal
pokok atau hal penting yang dikemukakan dalam paragraf. Dalam sebuah paragraf
ditemukan hanya satu pikiran utama dan didukung oleh beberapa kalimat penjelas.
3. Kalimat utama
Kalimat utama ialah kalimat yang berisi pernyataan umum tentang sesuatu yang
diuraikan dalam paragraf atau kesimpulan isi paragraf. Menurut letak kalimat utama
parangraf dapat dibedakan menjadi:
a. Paragraf Deduktif; kailmat utama di awal paragraf.
b. Paragraf Induktif; kailmat utama di awal paragraf di akhir paragraf.
c. Paragraf Induktif-Deduktif (campuran); kailmat utama di awal dan di akhir
paragraf.
d. Paragraf Naratif / Deeskriptif; kalimat utamanya tersebar di sekuruh alenia.
4. Kalimat topik
Sebuah paragraf mengungkapkan satu masalah atau satu gagasan. Gagasan tersebut
biasanya diungkapkan dalam kalimat topik (kalimat utama). Kalimat topik tersebut
didukung atau diperjelas dengan beberapa kalimat penjelas yang mengacu kepada
kalimat topik tersebut.
5. Paragraf
Paragraf yang padu adalah paragraf yang kalimat-kalimatnya saling mengkait,
mengikat, bersinambung. Dengan adanya hubungan antarkalimat yang saling mengait,
membuat paragraf tersebut memiliki kesatuan gagasan yang utuh atau padu. Paragraf
yang baik harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
a. Kesatuan; semua tema di dalamparagraf secara bersama-sama menyatakan tema
tertentu.
b. Koherensi; kekompakan hubungan natara kalimat dengan kalimat lainnya dalam
satu paragraf.
c. Perkembangan paragraf; terjadi karena hubungan alamiah, logis dan ilustrasi.
6. Pemilihan Judul
a. Menarik perhatian pembaca. c. Dapat menggambarkan isi karangan.
b. Menamai karangan.
7. Bentuk Karangan
a. Narasi
• Biasanya disampaikan secara kronologis dan mengandung plot atau rangkaian
peristiwa.
• Ada tokoh yang diceritakan.
• Bersifat informatif dan tidak menekankan ide secara eksplisit.
b. Deskripsi
• Bersifat informatif namun berusaha memberikan kesan khusus dengan cara
menonjolkan kata-kata kunci yang menyentuh (berkonotasi kuat).
• Pembaca diajak menikmati apa yang dinikmati oleh penulis.
c. Eksposisi
• Menjelaskan suatu permasalahan dengan alasan yang logis dan tidak ada kesan
subyektif.
• Bentuk karangan yang menjelaskan sesuatu dengan data, angka, maupun kritik
dengan detail.
• Penutup karangan berupa penegasan.
d. Argumentasi
• Bentuk karangan yang berusaha mengungkapkan permasalahan dalam kerangka
menjelaskan dan meyakinkan pembaca.
• Penutup karangan berupa kesimpulan.
e. Persuasi
• Bentuk karangan yang bersifat menawarkan sesuatu, atau mengajak pembaca
untuk melakukan sesuatu.
8. Unsur-unsur Intrisik Dalam Karangan
a. Tokoh adalah orang yang berperan dalam suatu cerita. Tokoh memiliki sifat
dan watak masing-masing.
b. Watak adalah cara pengarang menggambarkan atau mengembangkan karakter tokoh-
tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan watak seorang tokoh pengarang dapat
menggunakan teknik :
1) Penggambaran secara langsung oleh pengarang, misalnya dengan mengatakan
bahwa tokoh itu baik hati, jujur, pemarah dll.
2) Penggambaran melalui fisik dan perilaku tokoh.
3) Penggambaran melalui lingkungan kehidupan tokoh.
4) Penggambaran melalui tata kebahasaan tokoh.
5) Penggambaran melalui jalan pikiran tokoh.
6) Penggambaran oleh tokoh lain.
Macam-macam watak :
1) Tokoh berwatak baik misalnya suka menolong, peyabar, dan pemaaf.
2) Tokoh berwatak jahat misalnya suka mencuri, menghina, pemarah, dan
pendendam.
3) Tokoh berwatak baik sekaligus berwatak jahat misalnya suka menolong tapi
pendendam, penyabar tapi pelit.
c. Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan budaya dalam cerita.
Macam-macam latar :
1) Latar tempat yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam cerita, misalnya di
Bandung, Jakarta, Bogor .
2) Latar waktu yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam cerita, misalnya pagi
hari, siang hari, dahulu kala dsb.
3) Latar budaya yaitu penggambaran budaya yang melatarbelakangi terjadinya
peristiwa dalam cerita misalnya budaya masyarakat Jawa, Betawi, Sunda, Melayu dsb.
d. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam karangannya.
e. Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang dijalin dan menggerakkan
jalan certia melalui rumitan ke arah klimaks dan penyelesaiannya. Macam-macam alur
:
1) Alur garis lurus (progresif / alur konvensional / Alur maju) yaitu
penceritaan rangkaian peristiwa dari peristiwa yang paling awal sampai peristiwa
akhir.
2) Alur sorot balik (flash back / regresif / Alur mundur) yaitu penceritaan
rangkaian peristiwa dari peristiwa yang paling akhir kemudian berbalik ke
peristiwa yang paling awal.
3) Alur campuran yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur digunakan
sekaligus di dalam suatu cerita.
Secara umum alur cerita meliputi bagian-bagian :
1) Eksposisi; Pengenalan situasi cerita dimana pengarang memperkenalkan para
tokoh dan menata adengan serta hubungan antar tokoh. Dan hal-hal yang
melatarbelakangi tokoh itu sehingga mempermudah pembaca mengetahui jalinan cerita
sesudahnya.
2) Inciting Moment; Pengungkapan peristiwa dimana disajikan peristiwa awal yang
menimbulkan masalah, pertentangan, atau kesulitan-kesulitan para tokoh.
3) Rising action; Menuju pada konflik dimana terjadi peningkatan masalah,
pertentangan, atau bertambahnya kesulitan para tokoh.
4) Complication; Konflik makin kompleks atau semakin ruwet.
5) Puncak konflik (klimaks) yang merupakan bagian yang paling besar dalam
cerita dimana ditentukan perubahan nasib beberapa tokohnya.
6) Falling action dan denoument; Penyelesaian yang merupakan akhir dari cerita
dimana berisi penjenlasan nasib dari tokoh setelah mengalami konflik.
f. Point of View (sudut pandang) adalah posisi pengarang dalam membawakan
cerita. Posisi pengarang ada dua macam yaitu :
1) Berperan langsung sebagai orang pertama yaitu sebagai tokoh yang terlibat
dalam cerita.
2) Sebagai pengamat atau orang ketiga
Bab 5
Makna, Ungkapan Dan Gaya Bahasa
Perubahan Makna
Makna kat dalam suatu bahasa tidaklah tetap, tetapi sellau berubah-ubah. Perubahan
makna kata dapat dikelmpokan menjadi:
1. Peyorasi (memburuk); pergesaran makna dengan arti baru yang lebih rendah,
kurang terhormat dari arti dasarnya. Pemakaian kata-kata dengan pergeseran makna
peyorasi biasanya dilatarbelakangi suatu rasa kejengkelan atau tidak suka terhadap
objek yang dibicarakan, misalnya:
Kata Makna semula Makna sekarang
Perempuan lawan jenis pria lebih hormat daripada wanita
Bini perempuan yang sudah dinikah lebih rendah daripada istri
Bunting mengandung bayi/anak lebih rendah daripada hamil
2. Makna Denotasi (referensial): makna kata lugas dan menunjuk langsung pada
acuan tanpa disertai nilai rasa atau emosi. Contoh;
* merah; warna seperti darah
* Babi; jenis binatang
3. Makna Lesikal (kamus): makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata
yang lain. Contoh;
* rumah; bangunan untuk tempat tinggal
* sepeda; kendaraan roda dua tanpa mesin.
4. Makna Gramatikal; makna baru yang timbul akibat proses gramtika. Contoh;
* berumah; memiliki rumag
* meluas; menjadi luas
5. HOMONIM adalah kata yang tulisan dan cara pelafalannya sama tetapi memiliki
makna yang berbeda. Contoh :
genting = keadaan genting = gawat
genting = genting rumah = atap
jarak = pohon jarak = tanaman
jarak = jarak jauh = ukuran
bisa = bisa berjalan = dapat
bisa = bisa ular = racun
6. HOMOFON adalah kata cara pelafalannya sama tetapi penulisan dan maknanya
berbeda. Contoh :
kol = sayur kol = tanaman
kol = naik colt = kendaraan
bang = Bang Ali = kakak
bang = Bank Mandiri = lembaga penyimpanan uang
7. HOMOGRAF adalah kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya
berbeda. Contoh :
seri = berseri-seri = gembira
seri = bermain seri = seimbang
teras = pejabat teras = inti
teras = teras rumah = bagian depan rumah
apel = makan apel = buah
apel = apel bendera = upacara
apel = kencan
8. Hiponim adalah kata-kata yang tingkatannya berada di bawah kata yang lain.
Contoh: katak, kera, buaya, dan ayam merupakan hiponim dari hewan.
* Beberapa orang berburu katak pada malam hari.
* Pengelola kebun binatang memberi makan beberapa kera.
* Pawang itu berhasil menangkap buaya di sungai dekat rumahku.
9. SINONIM adalah persamaan makna antara dua kata atau lebih. Contoh
agar = supaya
ahli = pakar
badai = topan
bagan = skema
10. ANTONIM adalah kata-kata yang berlawanan maknanya Contoh :
siang >< malam
hidup >< mati
gelap >< terang
11. Polisemi: satu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Polisemi timbul
karena perkembangan makna suatu kata. Sebab-sebab timbulnya polisemi antara lain:
a. Akibat pemakaian khusus; “bedah (jawa)” memiliki arti robek, sobek atau
rusak. Sebagai akibat pemakaian khusus dlam bidang kedokteran bedah berarti
“operasi”.
b. Pemakaian dalam arti kiasan; darikata membanting, timbul kiasan membanting
tulang, membanting harga, membanting stir.
Ungkapan
Ungkapan (Idiom) adalah gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan gabungan
unsur-unsur kata pembentuknya. Ungkapan disebut juga frase idomatikal, contoh
ungkapan:
* membanting tulang = bekerja keras * tinggi hati = sombong
* memeras keringat = bekerja keras * darah daing = anak kandung
* mengadu domba = memecah belah * tebal muka = tidak punya malu
Peribahasa
Peribahasa adalah ungkapan bahasa secara berkias dalam bentuk kalimat yang
susunannya tetap dan maknyannya pun relatif tetap dan berkias. Peribahasa dapat
dikelompokan menjadi:
1. Pepatah; peribahasa yang berisi nasehat atau ajaran hidup, misalnya:
• Air tenang menghanyutkan (orang pendiam banyak ilmunya).
• Tak ada gading yang tak retak (setiap orang pasti ada kekurangannya).
• Besar pasak dari pada tiang (Pengeluaran lebuh beasar daripada pemasukan).
2. Perumpamaan; peribahasa yang berisi perbandingan, biasanya menggunakan kata-
kata; seperti, laksana, bagai, dan seterusnya, misalnya:
• Bagai air di daun talas (Orang yang tak punya pendirian).
• Bagai diiris denga sembilu (hatinya sangat sedih)
• Seperi air jatuh ke pasir ( kebaikan yang tidak terbalas).
3. Pameo; peribahasa yang umunya dijadikan semboyan atau penggugah semangat,
misalnya:
• Esa hilang dua terbilang (Bertetap hati untuk mengerjakan sesuatu yang
berbahaya).
• Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
• Dari pada hidup bercermin bangaki lebih baik mati berkalang tanah ( dari
pada hidup menanggung malu, lebih baik mati)
4. Tamsil; ungkapan yang bersanjak dan berirama, misalnya:
• Ada ubi ada talas, ada budi ada bakas
• Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi
• Lainrulang lain kaki, lain orang lain hati
Bab 6
Membaca Dan Menulis
Menulis
1. Petunjuk
Di dalam menulis petunjuk melakukan sesuatu harus dilakukan dengan cara:
a. urutan yang tepat,
b. menggunakan bahasa yang efektif.
2. Sinopsis
Sinopsis novel ialah ringkasan cerita novel. Cara membuat sinopsis novel:
a. membaca naskah novel secara keseluruhan,
b. menandai gagasan pokok dan mencatatnya,
c. menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan pokok,
d. dialog dan monolog tokoh cukup dicari garis besarnya,
e. sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita.
3. Biodata
Pengisian biodata haruslah sesuai dengan urutan isian format tersaji.
4. Surat
Surat merupakan karangan yang ditujukan kepada seseorang ataupun beberapa orang.
Surat dikelompokkan menjadi:
a. Surat resmi (surat dinas) harus menggunakan bahasa resmi (baku), yaitu
bahasa yang sesuai dengan kaidah bahsa Indonesia yang sedang berlaku ( EYD dan
tata bahasa baku). Merupakan sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan
informasi dari seseorang, organisasi, instansi, maupun swasta kepada pihak lain.
Fungsi surat dinas:
1) sebagai sarana untuk menyampaikan permohonan, pemberitahuan, pemikiran,
2) alat bukti tertulis dan alat pengingat,
3) bukti sejarah, contohnya surat-surat bersejarah,
4) pedoman kerja, misalnya surat keputusan.
Komponen surat dinas: kepala surat, tanggal surat, nomor lampiran hal, alamat
surat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama pengirim.
b. Surat tidak resmi (surat pribadi), menggunakan bahasa sehari-hari atau
pergaulan. Surat pribadi berisi keperluan pribadi yang ditulis secara pribadi dan
ditujukan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa tidak baku. Secara umum,
bentuk surat pribadi memiliki struktur seperti berikut.
(1). Alamat surat, tanggal, tahun (5). Penutup
(2). Tujuan (6). Salam penutup
(3). Salam pembuka (7). nama
(4). Isi surat (8). tanda tangan
5. Buku Harian
Buku harian merupakan buku catatan harian yang berisi curahan perasaan atau
peristiwa-peristiwa pribadi. Kalian dapat menulis buku harian dengan langkah-
langkah berikut ini.
a. Menulis pokok-pokok sebuah pengalaman pribadi.
b. Mengembangkan pokok-pokok pengalaman tersebut dengan memerhatikan waktu dan
tempat peristiwa.
c. Menggunakan bahasa yang ekspresif untuk mencurahkan perasaan dan
pemikiranmu.
6. Menulis Cerpen
Menuliskan kembali isi cerpen;
a. Mengubah sudut pandang cerpen; Menuliskan kembali isi cerpen berarti
menempatkan kita sebagai pencerita ulang. Dengan demikian, sudut pandang cerita
adalah sudut pandang orang ketiga,
b. Menyampaikan cerita dengan bervariasi; Sering terjadi penceritaan ulang
dengan bahasa yang monoton dan cenderung mengulang kata sambung tertentu.
c. Menuliskan sinopsis cerpen; Menuliskan kembali isi cerpen yang pernah
dibaca, tidak berarti menuliskan ulang cerpen tersebut tetapi menceritakan ulang.
7. Resensi Buku
Berikut ini adalah susunan sebuah resensi yang biasa kita jumpai di media cetak.
a. Judul resensi; merupakan pernyataan pertama yang akan dibaca oleh pembaca
resensi. Oleh karena itu, judul harus dapat menyiratkan isi buku dan merangsang
keingintahuan.
b. Data/identitas buku; merupakan informasi mengenai keberadaan sebuah buku
yang ditawarkan kepada masyarakat pembaca. Sebagai sebuah informasi, resensi buku
perlu mencantumkan data atau identitas buku yang diresensi.
c. Kelebihan dan kekurangan buku; objektivitas seorang penulis resensi sangat
dibutuhkan. Pada bagian ini, penulis resensi perlu mengupas kelebihan yang
dimiliki oleh buku yang diresensi. Sebagai keseimbangannya, resensi buku juga
perlu menyajikan kekurangan dari buku yang diresensi.
d. Tanggapan terhadap isi buku; merupakan pertimbangan bagi masyarakat pembaca
untuk memutuskan perlu atau tidak memiliki buku tersebut. Hal yang perlu diingat
adalah adanya tanggapan yang disertai dengan argumen yang logis dan bahasa yang
santun.
8. Menyunting
Kemampuan menyunting sangat penting untuk dikuasai agar dapat menghasilkan
karangan yang baik. nsur-Unsur Karangan yang Perlu Disunting, antara lain:
a. Menyunting Penulisan Ejaan
Penyuntingan penulisan ejaan meliputi pemakaian huruf (penulisan huruf kapital,
penulisan huruf cetak miring), penulisan kata (kata dasar, kata bentukan, kata
ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, akronim),
penulisan angka dan lambang bilangan, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda
baca.
b. Menyunting tanda baca
Kesalahan penggunaan tanda baca sering dilakukan oleh penulis terutama penulis
pemula. Penyuntingan tanda baca meliputi pemakaian tanda titik, koma, titik dua,
titik koma, tanda hubung, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda pisah, tanda
tanya, tanda seru, tanda petik dua, tanda petik satu. Penjelasan mengenai
pemakaian tanda baca ini dapat dilihat pada Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia.
c. Menyunting pilihan kata
Tulisan dapat dianggap kurang baik jika pilihan katanya kurang tepat. Pilihan kata
sangat berkaitan dengan makna. Pilihan kata yang tepat dan sesuai akan membantu
pembaca dengan cepat memahami gagasan penulis. Kata-kata yang memiliki kesamaan
makna dalam konteks tertentu akan menimbulkan makna yang berbeda.
d. Menyunting ketidakefektifan kalimat
Kalimat merupakan perwujudan utama dalam pemakaian bahasa. Dalam berbahasa baik
lisan maupun tertulis, seseorang tidak menggunakan kata-kata secara lepas, tetapi
kata-kata itu dirangkai menjadi kalimat.
e. Menyunting Kepaduan Paragraf
Padu atau tidaknya sebuah paragraf dapat disebabkan oleh ada atau tidaknya kalimat
yang tidak diperlukan atau kalimat sumbang yang tidak ada hubungannya sama sekali
dengan paragraf. Sebuah paragraf dikatakan padu apabila gagasannya utuh, serta
paparan paragraf lengkap.
f. Menyunting kebulatan wacana
Kebulatan wacana dapat dilihat dari keseluruhan karangan. Adakah paragraf dalam
karangan itu yang tidak sejalan dengan gagasan secara keseluruhan dalam karangan.
Jika ada, paragraf itu harus disunting dengan menghilangkan atau dengan
memperbaiki sesuai dengan gagasan keseluruhan karangan.
Membaca
Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca
adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan
pengetahuan. Dilihat dari tujuan proses membaca, ada tiga cara umum membaca di
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Membaca sebagai hiburan.
2. Membaca untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Membaca kritis.
Teknik membaca untuk mengembangkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM):
1. Skimming adalah membaca teks secara cepat, menyeluruh untuk memperoleh
gambaran umum, bagian penting, dan menyegarkan ingatan akan apa yang pernah kita
baca.
2. Scanning adalah membaca cepat, tetapi teliti. Teknik ini bertujuan
memperoleh fakta atau informasi tertentu, misalnya katakata tertentu dalam kamus
atau nomor telepon.
3. Selecting adalah memilih teks dan bagian teks yang dibaca berdasarkan
kebutuhan. Teknik ini dilakukan sebelum kegiatan membaca, misalnya saat membaca
judul-judul berita di surat kabar.
4. Skipping adalah kegiatan membaca yang mengabaikan atau melompati bagian yang
tidak diperlukan atau bagian yang sudah dimengerti.
Menghitung sendiri KEM dengan rumus sebagai berikut:
1. Membaca cepat
Manfaat membaca cepat: menggali berbagai pengetahuan, memperkaya perbendaharaan
kata, dan dengan membaca cepat kita dilatih untuk bekerja cepat sehingga pekerjaan
cepat selesai. Agar memiliki kemampuan membaca cepat, hal-hal berikut bisa
dilakukan.
a. hindari menyuarakan setiap yang dibaca,
b. hindari mengucapkan kata-kata dalam bacaan secara berbisik,
c. jangan biasakan membaca mundur, mengulang kata/kalimat yang telah dibaca,
d. hindari membaca dengan menggerakkan kepala mengikuti baris-baris bacaan,
e. hindari membaca dengan menunjuk baris-baris bacaan dengan jari, pensil, atau
alat yang lain, dan membaca kata demi kata.
Fakta atau informasi yang dapat kita cari dengan teknik memindai adalah;
a. kata dalam kamus,
b. informasi dalam ensiklopedia,
c. informasi melalui indeks,
d. nomor telepon,
e. nomor-nomor tertentu (rekening bank, nomor peserta ujian, dll),
f. jadwal-jadwal (kereta api, pesawat terbang, acara televise dan radio).
g. angka-angka statistik.
2. Bahasa ekspresif merupakan bahasa yang mampu mengungkapkan keadaan, maksud,
gagasan, atau perasaan secara tepat. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang mampu
mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Hal ini berarti bahwa
kalimat yang diungkapkan secara ekspresif tidak sekadar menceritakan, tetapi juga
melukiskan. Bahasa yang efektif adalah bahasa yang dapat mewakili isi pikiran
penulis sehingga pembaca dapat menangkap isi pengumuman dengan mudah.
3. Teks Upacara
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan teks perangkat upacara seperti
berikut.
a. Penempatan Jeda : Jeda adalah waktu penghentian sebentar dalam kalimat atau
ujaran. Perhatikan contoh berikut !
- Semua peserta upacara / segera menyiapkan diri / di halaman depan sekolah //
- Bahwa / sesungguhnya kemerdekaan itu / ialah hak segala bangsa //
b. Intonasi : Intonasi adalah perubahan nada waktu mengucapkan ujaran atau
bagian-bagiannya. Tanda ( / ) berarti intonasi naik, sehingga cara membacanya
harus bernada naik. Tanda ( \ ) berarti intonasi turun, sehingga cara membacanya
harus bernada turun.
c. Lafal : Lafal adalah cara orang, sekelompok orang atau masyarakat
mengucapkan bunyi bahasa. Berikut ini contoh pelafalan yang benar.
- Biologi dilafalkan biologi bukan biolohi atau biyoloji.
- TVRI dilafalkan te fe er i bukan ti fi er i
- MTQ dilafalkan em te ki bukan em ti kyu
- pantai dilafalkan pantay bukan panta-i
d. Sikap Percaya Diri : Membacakan teks perangkat upacara harus percaya diri.
Hal ini penting karena dengan sikap tersebut maka pembacaan teks akan lancar.
Kalimat-kalimat yang diucapkan tidak terputus-putus. Selain itu, dengan sikap
percaya diri, maka napas tidak terengah-engah. Pernapasan juga dapat menentukan
kuat lemah, panjang pendek, dan tinggi rendah pengucapan bunyi bahasa secara
tepat.
4. Membaca Denah
Manfaat membaca denah adalah memudahkan seseorang menuju tempat tertentu. Cara
membaca denah:
a. memerhatikan arah mata angin,
b. memerhatikan nama-nama jalan dan tempat-tempat umum yang terkenal,
c. cermat memahami arah jalan.
5. Buku Telepon
Buku telepon memuat ribuan nama, alamat, dan nomor telepon seseorang maupun
informasi bisnis. Langkah-langkah membaca buku telepon:
a. memahami cara menggunakan buku petunjuk telepon yang tertera di lembar awal
buku telepon,
b. melatih gerak mata dalam menelusuri tiap entri dari atas ke bawah,
c. mencari nama yang diinginkan dengan mencari huruf awal di lema.
6. Ensiklopedia
Ensiklopedia ialah buku yang menghimpun keterangan atau uraian tentang berbagai
hal di bidang seni dan ilmu pengetahuan, disusun berdasarkan abjad atau menurut
lingkungan ilmu. Cara membaca memindai ensiklopedia:
a. menemukan lema,
b. membaca cepat dengan cara memindai (hanya mencari kata yang diinginkan).
7. Kamus
Kamus adalah buku yang memuat kata yang disusun menurut abjad berikut artinya,
pemakaiannya, atau terjemahannya. Selain itu, kamus juga merupakan sebuah buku
yang memuat kumpulan istilah atau nama-nama tertentu.
Membaca kamus dapat dilakukan dengan salah satu teknik membaca, yaitu scanning.
Scanning adalah memindai atau baca-tatap, yaitu membaca cepat, tetapi teliti.
Teknik ini bertujuan memperoleh fakta atau informasi secara cepat dan tepat.
Sebuah kamus biasanya berisi cara pelafalan, pola suku kata, dan contoh
penggunaannya. Ada 3 (tiga) jenis kamus,yaitu:
a. Kamus Ekabahasa; kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Katakata (entri)
yang dijelaskan dan penjelasannya terdiri dari bahasa yang sama
b. Kamus Dwibahasa; kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan dari
bahasa yang dikamuskan diberi padanan bahasa yang lain.
c. Kamus Aneka Bahasa; kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa
atau lebih, misalnya, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Cina secara
serentak.
Secara umumnya, berdasarkan ukuran ini kamus dibagi dalam 3 jenis, yaitu;
a. Kamus Mini; pada zaman sekarang, kamus ini susah dijumpai. Ia dikenal
sebagai kamus mini karena dapat disimpan dalam saku. Tebalnya lebih kurang 2 cm.
b. Kamus Kecil; kamus berukuran kecil ini biasa dijumpai. Kamus ini merupakan
kamus yang mudah dibawa.
c. Kamus Besar; kamus ini memuat segala leksikal yang terdapat dalam satu
bahasa. Setiap kata dijelaskan maksudnya secara lengkap.
Kamus Istimewa merujuk kepada kamus yang mempunyai fungsi yang khusus, seperti
berikut:
a. Kamus Istilah; entri dalam kamus ini terdiri atas istilah khusus bagi bidang
tertentu. Fungsinya adalah untuk keperluan ilmiah. Contohnya ialah Kamus Istilah
Biologi.
b. Kamus Etimologi; kamus yang menerangkan asal usul suatu kata dan maksud
asalnya.
c. Kamus Peribahasa / Simpulan Bahasa; kamus yang menerangkan maksud suatu
peribahasa / ungkapan bahasa.
d. Kamus Terjemahan; kamus yang menyediakan kata seperti bahasa asing untuk
satu bahasa yang dituju. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kamu mencari kata dalam kamus.
a. Ejaan kata (cara penulisan kata).
b. Pelafalan kata (cara mengucapkan kata).
c. Asal-usul kata (etimologi).
d. Setiap kata memiliki banyak pengertian. Untuk mendapatkan pengertian yang
tepat, sesuaikanlah makna kata dengan konteks pemakaian kata dalam kalimat atau
teks keseluruhan. Perhatikan pula pemakaian kata dalam kalimat yang dicontohkan
dalam kamus.
8. Pengumuman
Pengumuman adalah pesan atau informasi yang disampaikan kepada umum/publik. Tujuan
pengumuman adalah menyampaikan sesuatu agar diketahui masyarakat (publik).
Pengumuman terdiri atas dua macam, yaitu pengumuman resmi dan pengumuman tidak
resmi.
9. Membaca Ekstensif Artikel dan Buku dengan Teknik POINT
Untuk menemukan gagasan dari artikel dan buku, diperlukan cara yang efektif dalam
membaca. Berikut ini merupakan salah satu teknik membaca yang dikenal istilah
membaca dengan teknik POINT. Langkah-langkah membaca dengan teknik POINT adalah
sebagai berikut:.
a. Purpose, yaitu menentukan tujuan membaca. Informasi apa yang hendak
dinginkan? Perlukah membaca buku secara keseluruhan?
b. Overview atau membaca sekilas, yaitu melakukan peninjauan awal secara
sekilas mengenai keseluruhan isi buku.
c. Interpretation atau menafsirkan, yaitu setelah membaca sekilas kemudian
menafsirkan isinya.
d. Note atau mencatat, maksudnya setelah membaca secara teliti dan memahami
isinya, perlu dibuat catatan-catatan penting untuk memudahkan ingatan.
e. Test atau menguji, maksudnya pada akhir membaca, kamu harus mengevaluasi
mengenai apa saja yang telah dibaca dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
10. Metode Berpidato
Terdapat bermacam-macam metode pidato, yang antara lain:
a. Metode impromptu adalah metode pidato yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa
adanya persiapan sama sekali. Isi pembicaraan sebaiknya disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang melatari pertemuan tersebut.
b. Metode ekstemporan dilakukan tanpa adanya naskah pidato, akan tetapi
pembicara masih mempunyai kesempatan untuk membuat kerangka isi pidato. Metode ini
sering digunakan oleh pembicara yang sudah berpengalaman. Dengan metode ini
suasana antara pembicara dengan benar dapat terjadi komunikasi yang baik.
c. Metode membaca naskah, biasanya dilakukan untuk menyampaikan pernyataan-
pernyataan resmi: pidato kenegaraan, pidato sambutan peringatan hari besar
nasional, dan lain-lain.
d. Metode menghafal, pembicara memiliki waktu yang cukup untuk merencanakan,
membuat naskah, dan menghafalkan naskah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dapat menjadi ahli pidato. Hal-hal
tersebut antara lain:
a. memiliki keberanian dan tekad yang kuat.
b. memiliki pengetahuan yang luas.
c. memahami proses komunikasi massa.
d. menguasai bahasa yang baik dan lancar.
e. pelatihan yang memadai.
Bab 7
LAPORAN, Wawancara Dan Karya Tulis
Wawancara
Wawancara ialah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung kepada narasumber. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses
wawancara:
1. menyusun tema atau masalah yang akan ditanyakan,
2. menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai,
3. menyusun daftar pertanyaan,
4. merumuskan pertanyaan dengan baik,
5. membuat janji pertemuan dengan narasumber
6. menyiapkan peralatan yang dibutuhkan,
7. saat wawancara memerhatikan etika berbicara, bersikap sopan dan ramah,
8. memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan wawancara,
9. apabila akan menggunakan alat perekam atau kamera, minta izin terlebih
dahulu,
10. mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh narasumber,
11. berkonsentrasi mendengarkan informasi,
12. dan hindari mengulang-ulang pertanyaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan komentar terhadap narasumber
sebagai berikut.
1. Komentar merupakan opini; Artinya, komentar yang disampaikan bersifat
subjektif, tidak memaksa orang lain untuk memberikan komentar yang sama.
2. Argumen yang disampaikan logis; Artinya, komentar harus didasari alasan yang
dapat dicerna akal.
3. Komentar bukan karena suka atau tidak suka; Artinya komentar yang diberikan
bukan sekadar “asal tidak sependapat." Begitu pula bukan karena adanya
permasalahan pribadi dengan narasumber.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar dapat menjadi reporter yang baik.
1. Pengamatan yang teliti.
2. Pelaporan yang lengkap. Dengan bantuan enam kata tanya pelacak, diharapkan
laporan yang disampaikan memiliki kualitas yang cukup sebagai sebuah informasi,
yaitu;
a. Apa (WHAT): Peristiwa apa yang hendak dilaporkan.
b. Siapa (WHO): Pelaku atau tokoh yang terlibat dalam peristiwa.
c. Di mana (WHERE): Tempat peristiwa yang akan dilaporkan itu terjadi.
d. Kapan (WHEN): Waktu terjadinya peristiwa.
e. Mengapa (WHY): Penyebab terjadinya peristiwa.
f. Bagaimana (HOW): Proses peristiwa itu berlangsung.
3. Bahasa laporan yang komunikatif
4. Penyampaian laporan yang ekspresif
Karya Tulis
Pada dasarnya karya tulis terdiri atas dua bagian utama, yaitu:
1. Bagian tubuh terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan
perumusan masalah.
b. Isi, pada bagian isi dikupas secara rinci pokok permasalahan yang telah
dirumuskan pada bagian pendahuluan.
c. Penutup, biasanya berisi simpulan dan saran.
2. Bagian pelengkap terdiri atas:
a. Judul c. Daftar Isi
b. Kata Pengantar d. Daftar Pustaka
Langkah-langkah Menyusun Karya Tulis
1. Tentukan tema atau topik.
2. Susunlah kerangka karya tulis.
3. Kembangkan kerangka karya tulis menjadi paragraf-paragraf yang rinci. Untuk
mempermudah pengembangannya, kita dapat mencari informasi dari beberapa buku
sumber dan mencatatnya. Yang dicatat adalah pendapat seseorang, judul buku,
penerbit, tahun terbit, tempat terbit, dan penulis.
4. Bahas kembali karya tulis yang telah disusun dari segi penataan gagasan dan
format penulisan. Sempurnakan bagian tulisan yang belum sempurna.
5. Lengkapilah karya tulis dengan halaman judul, kata pengantar, daftar isi,
dan daftar pustaka
6. Susunlah karya tulis dengan urutan sebagai berikut :
a. Judul
b. Daftar Isi disertai halaman
c. Tubuh karya tulis, meliputi :
1) Pendahuluan 3) Penutup
2) Pembahasan Isi 4) Daftar pustaka
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis daftar pustaka :
1. Ditulis di halaman terakhir
2. Ditulis secara alfabetis
3. Tidak diberi nomor
4. Jarak antara sumber bacaan satu dengan sumber bacaan yang lain 1,5 spasi
5. Urutkan penulisan daftar pustaka : nama pengarang, tahun terbit, judul buku,
tempat terbit, penerbit.
Contoh :
1. Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT
Gramedia
2. Surono, 1981. Ikhtisar Seni Sastra. Solo: Tiga Serangkai
3. Zaidan dkk. 1981. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka
Penulisan halaman dalam karya tulis pun mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu:
1. Pada halaman judul, kata pengantar, daftar isi menggunakan angka romawi
kecil, ditulis di bagian kanan atas.
2. Pada halaman tubuh menggunakan angka arab, ditulis di bagian kanan atas.
3. Untuk setiap halaman judul bab, nomor halaman ditulis di bagian bawah
tengah.
Bab 8
Jenis-Jenis Karya Sastra
Karya sastra dapat dibedakan menjadi
1. Puisi
Puisi adalah jenis karangan yang dalam penyajiannya sangat mengutamakan keindahan
bahasa dan kepadatan makna. Jenis puisi berdasarkan jamannya :
a. Puisi lama, Merupakan puisi peninggalan sastra Melayu Lama. Terdiri atas
puisi asli dan puisi pengaruh asing. Contoh :
1) Pantun, Merupakan satu jenis karya sastra lama yang berbentuk puisi. Pantun
mementingkan keindahan bahasa, kepadatan makna kata, serta bentuk penulisan yang
berbait-bait. Ciri-ciri pantun :
a) Satu bait terdiri dari 4 baris.
b) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
c) Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
D) Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata.
e) Rima akhir berpola a-b-a-b
Sampiran pada sebuah pantun hanya sebagai pengantar untuk menyampaikan isi pantun.
Syarat terpenting sebuah sampiran adalah jumlah baris, jumlah suku kata, dan
persajakan yang terikat oleh aturan. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali
tentang alam (flora dan fauna), Dua baris terakhir merupakan isi, sebagai tujuan
dari pantun tersebut
2) Syair, Merupakan jenis puisi lama yang terikat aturan-aturan baku. Ciri-ciri
syair :
a) Setiap bait terdiri dari 4 baris.
b) Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata.
c) Syair tidak memiliki sampiran.
d) Semua barisnya merupakan isi.
e) Rima akhir berpola a-a-a-a
3) Mantra, Merupakan pusi yang mengandung kekuatan gaib yang diucapkan pada
waktu dan temapt tertentu.
4) Bidal, Merupakan pusi yang mengandung pebertian atau melukiskan sindiran,
perbandingan serta kiasan. Termasuk dalam bidal adalah; peribahasa, pepatah,
tamsil, peumpamaan, pameo, kata-kata arif.
5) Talibun, Merupakan pantun panjang yang terdiri dari 6, 8, atau 10 baris
Jumalahnya harus selalu genap. Terdiri dari 8 – 12 suku kata, bersanjak a-b-c atau
a-b-c-d.
6) Karmina (pantun kilat), Merupakan pantun yang hanya terdiri atas 2 baris.
Baris pertama merupakan sampiran, sedang isinya pada baris terakhir, bersajak; a-
a. Contoh:
* Dahulu parang sekarang besi * Gendang gendut tali kecapi
Dahulu sayang sekarang benci Kenyang perut senanglah hati
7) Seloka (pantun berkait):
* Tiap-tiap bait terdiri atas 2 baris.
* Tiap-tiap baris terdiri atas 16 suku kata dan merupakan 2 potong kalimat,
setiap baris ada 2 X 8 suku kata.
* Biasanya berisi pelajaran, naihat atau petuah
* Isi bait yang satu dengan berikutnya saling berhubungan
* Tidak terikat olek sajak akhir
8) Gurindam (perhiasan/bunga); bentuk kesusastraan lama yang berasal dari
kesusatraan tamil (India bagian Selatan):
* Tiap-tiap bait terdiri atas 2 baris.
* Tiap-tiap baris terdiri atas 10 - 14 suku kata dan merupakan 2 potong
kalimat
* Biasanya berisi pelajaran, naihat atau petuah
* Sajaknya berumus a-a
b. Puisi Baru (Puisi terikat) yaitu puisi yang terikat oleh aturan-aturan bait,
baris, dan rima. Merupakan pusi yang lahir pada tahun dua puluhan Terdiri atas :
1) Distichon sajak dua seuntai
2) Terzina sajak tiga seuntai
3) Quatrain sajak empat seuntai
4) Quint sajak lima seuntai
5) Sektet sajak enam seuntai
6) Setpima sajak tujuh seuntai
7) Stanza sajak delapan seuntai
8) Soneta , merupakan bentuk puisi yang berasal dari Italia sering
digunakan untuk menyatakan curahan hati. Masuknya sonata ke Indonesia dimulai pada
zaman Punjangga Baru. Pelopor sonata adalah Mohammad Yasin dan Rustam Efendi
Ciri-ciri sonata :
a) Terdiri dari 14 baris.
b) Terbagi atas 2 quatrain (oktaf) dan 2 terzina (sektet).
c) Oktaf sebagai sampiran.
d) Sektet merupakan kesimpulan.
c. Puisi Modern (puisi bebas), mulai berkembang di Indonesia sejak zaman Jepang
atau zaman Angkatan 45. Pelopor puisi modern adalah Chairil Anwar. Tidak terikat
aturan-aturan rima, baris, ataupun bait. Merupakan curahan jiwa bebas lepas tak
terikat aturan apapun, mementingkan ketajaman dan kepadatan isi yang dikandung.
Jenis-jenis puisi modern :
1) Romansa berisi curahan cinta.
2) Elegi berisi sanjungan kepada tokoh/pahlawan
3) Himne berisi doa dan pujian kepada Tuhan
4) Epigram berisi slogan, semboyan untuk membangkitkan semangat
5) Satire berisi sindiran atau kritik
6) Balada berisi kisah atau cerita
d. Puisi Kontemporer
Merupakan puisi yang menonjolkan bentuk puisi yang berbeda dengan puisi lama
ataupun puisi baru. Tokoh puisi kontenporer adalah Sutardji Calzoum Bachri. Yang
termasik puisi konteporer, antara lain:
1) Puisi Grafis, merupakan puisi yang memnentingkan bentuk visual.
2) Puisi Mbeling,
3) Puisi Mantra, yang mementingkan bunyi daripada kata-kata..
Unsur-unsur puisi
Secara umum unsur-unsur puisi dibedakan atas:
a. Unsur fisik (bentuk Lahir):
1) Rima / persanjakaan; pengulangan-pengulangan bunyi
2) Ritma Pengulangan-pengulangan tekanan dan perhentian
3) Majas / gaya bahasa
4) Diksi / pilihan kata
5) Imajeri / daya bayang
b. Unsur Batin:
1) Tema yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penulis puisi. Tema
tersirat dalam keseluruhan puisi.
2) Rasa yaitu sikap penulis puisi terhadap pokok persoalan yang terkandung
dalam puisi.
3) Nada yaitu sikap penulis puisi terhdap pembacanya. Nada berkaitan erat
dengan tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap merayu, mengadu,
mengkritik, dan sebagainya.
4) Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis puisi dalam puisinya.
Beberapa unsur yang terdapat dalam puisi. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai
berikut:
a. Bunyi:
1) Asonansi adalah persamaan bunyi vokal pada setiap akhir kata. Aliterasi
adalah persamaan konsonan pada setiap akhir kata.
2) Rima awal / akhir adalah persamaan bunyi atau persajakan di awal atau di
akhir kata.
3) Persajakan horizontal adalah persamaan bunyi dalam satu larik atau satu
baris. Persajakan vertikal adalah persamaan bunyi dalam larik atau baris yang
berbeda.
b. Pilihan kata;
1) Pengimajian adalah pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran ide, gagasan,
dan pikiran melalui penginderaan.
2) Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan lukisan
keadaan atau suasana batin dengan maksud membangkitkan imaji pembaca.
a) pembaitan (bait-bait), adalah menyusun larik-larik dalam bait-bait sesuai
dengan makna yang dikandung setiap bait.
b) pelarikan (larik-larik) adalah menyusun kata-kata dalam lariklarik.
c) tipografi adalah bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk bait atau
bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan antara bentuk puisi dengan bentuk
karya sastra yang lain.
d) Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut atau
dampak psikologis pembaca yang muncul setelah membaca puisi, misalnya perasaan
haru, sedih, bahagia, bersemangat, dan lain-lain.
e) Nada adalah sikap penyair kepada pembacanya, misalnya menggurui, menasihati,
mengejek, atau menyindir.
f) Makna adalah maksud keseluruhan puisi yang dibangun oleh kata-kata, larik-
larik, dan bait-bait.
c. Tanda-tanda pembacaan sebagai rambu-rambu pola intonasi, tempo, atau jeda,
dan aksentuasi (tekanan).
/ = jeda pendek
// = jeda sedang
/// = jeda panjang
- - = pengucapan kata dengan pemberian aksentuasi (tekanan tertentu)
== = jangan dipenggal karena akan menimbulkan makna ganda
= langsung pada baris berikutnya
= intonasi naik
= intonasi turun
2. Prosa
Prosa adalah karya yang tidak terikat oleh aturan-aruran sebagaimana puisi.
Karangan prosa ditandai oleh bahasa yang terurai. Menurut zamannya prosa dapat
dibedakan menjadi:
a. Prosa Lama
Yang termasuk prosa lama adalah dongeng, hikayat, cerita-cerita berbingkai. Ciri-
ciri proasa lama antara lain:
1) Isinya fantastis (khayal). 4) Berisi cerita tentang raja-raja
(istanasentris)
2) Pengarangnya anonim (tidak dikenal). 5) Milik bersama
3) Pola ceitanya monoton.
Dongeng
Dongeng merupakan cerita fiksi atau cerita rekaan. Arti fiksi atau rekaan adalah
cerita yang direka-reka atau dibuat-buat dan belum tentu benar keberadaannya.
Misalnya, tempat, waktu, pelaku, kejadian yang belum tentu ada. Ada beberapa jenis
dongeng,
1) Dongeng Binatang atau Fabel adalah dongeng yang mengandung pendidikan
tentang perbuatan baik dan buruk. Tokoh fabel adalah binatang. Semua binatang
tersebut berperilaku sebagai manusia dan menggambarkan watak serta budi pekerti
manusia, misalnya:
* Dongeng kancil dengan buaya
* Dongeng kancil mencuri timun
2) Dongeng Biasa adalah dongeng tentang tokoh yang mengalami suka dan duka.
Cerita dongeng biasa dapat kita temui dalam cerita Bawang Putih Bawang Merah.
3) Dongeng Lelucon adalah dongeng lucu tentang tokoh tertentu, misalnya Si
Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang dari Melayu, Pan Balangtamak dari Bali, dan
Singa Rewa dari Kalimantan Tengah.
4) Sage; merupakan dongeng yang mengandung unsur sejarah, misalnya:
* Sejarah Melayu (Sulalatusalatina), disusun oleh Mahmud Tun Sri Lanang (1912)
* Hikayat Raja-Raja Pasai
* Hikayat Hang Tuah
5) Didaktik, merupakan dongeng yang berisi pendidikan.
6) Legenda; Dongen yang menceritakan asal mulanya suatu tempat, gunung ,
peristiwa dan sebagainya, misalnya:
7) Mythe; Dongeng tentang dewa-dewi, misalnya:
b. Prosa baru
Yang termasuk prosa baru adalah Novel, cerpen, biografi, otobiografi, kisah
perjalanan. Ciri-ciri prosa baru, antara lain:
1) Isinya berisikan fakta kehidupan nyata 4) Merupakan milik perseorangan
2) Ada nama si pengarang 5) Pola ceritanya tidak monoton
3) Masyarakat sentris
Novel
Novel, merupakan cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari kehidupan
pelakunya yang dapat menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya,
misalnya:
• Aki (Idrus)
• Jalan Lain ke Roma (Idrus)
Tokoh-tokoh dalam novel terdiri atas:
1) Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki sifat baik yang mendukung
jalannya cerita, tokoh protagonis mampu mendatangkan simpati dari pembaca.
2) Tokoh antagonis merupakan kebalikan dari tokoh protagonis, yaitu tokoh yang
menentang arus cerita., tokoh ini akan menimbulkan kebencian dan antipati dari
pembaca.
Cara Menampilkan Watak Tokoh dalam Novel
1) penggambaran secara langsung
2) secara langsung dengan diperindah
3) melalui pernyataan atau perkataan tokoh itu sendiri
4) melalui dramatisasi
5) melalui pelukisan terhadap keadaan sekitar pelaku
6) melalui analisis psikis pelaku
7) melalui dialog pelaku-pelakunya.
Tiga Dimensi Watak
1) Dimensi psikis (kejiwaan); penggambaran watak dari dimensi psikis atau
kejiwaan dilakukan dengan pelukisan temperamen tokoh, apakah tokoh itu baik hati,
penyabar, murah hati, dermawan, pemaaf, ataukah sebaliknya.
2) Dimensik fisik (jasmaniah); penggambaran watak dari dimensi fisiologis atau
keadaan fisik dapat dikaitkan dengan ciri fisik, tinggi badan, warna kuit, bentuk
muka, potongan rambut, umur, jenis kelamin, dan lain-lain.
3) Dimensi sosiologis; penggambaran watak dari dimensi sosiologis melukiskan
jenis kelamin, suku bangsa, status sosial, pangkat atau kedudukan, profesi atau
pekerjaan, kekayaan, dan lain-lain
Roman
Roman, merupakan cerita tentang kehidupan seseorang atau keluarganya meliputi
kehidupan batin dan fisik. Menurut isinya roman dapat dikelompokkan menjadi:
1) Roman Sejarah; roman yang dasar ceritanya diambil (berlatar belakang) dari
sejarah. Roman sejarah harus mempunyai nilai dwi tunggal, seni dan ilmu serta
mengenal (menguasai) latar belakang sejarah agar tidak timbul kekeliruan
(anacronisme), misalnya:
* Hulubalang Raja (Nur Sutan Iskandar)
* Tambera (Utuj Tatang Sontani)
2) Roman Tendenz (roman bertujuan); roman yang mengandung maksud atau tujuan
yang beasal dari faham atau idiologi pengarang dengan harapan pembaca akan
mengambil tindakan (teladan) dari cerita tersebut, misalnya:
* Siti Nurbaya (Marah Rusli) * Darah Muda (Adinegoro)
* Salah Asuhan (Abdul Muis) * Layar Terkembang (Sutan Takdir
Alisyahbana)
3) Roman Sosial (roman kemasyarakatan); roman yang melukiskan kejadian atau
peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dengan segal suka
dukanya, misalnya:
* Kasih Ibu (Paulus Supit) * Sukreni Gadis Bali (I Gusti Nyoman Panji
Tisna)
* Kehilangan Mustika (Hamidah) * Si Cebol Ridukan Bulan (Aman Datuk
Modjoindo)
4) Roman Psycologi (roman jiwa); roman yang berisi kupasan tentang; bakat,
watak, karakter para pelakunya beserta kemungkinan-kemungkinan perkembangan
jiwanya, misalnya:
* Katak Hendak Menjadi Lembu (Nur Sutan Iskandar)
* Andang Teruna (Soetomo Djauhar Arifin)
* Atheis (Achdiat Kartamiharja)
5) Roman Detektif; roman yang melukiskan sara mnyelesaikan suatu peristia
kejadian atau masalah kejahatan, misalnya:
* Percobaan Setia (Suman H.S.)
* Mencari Pencuri Anak Perawan (Suman H.S.)
6) Roman Ilmu pengetahuan; roman yang dasar ceritanya diambil (berlatar
belakang) suatu teori, tekhnik, pendapat atau ilmu pengetahuan, misalnya:
* Palawija (Karim)
Biografi
Biografi berarti cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain,
msalnya:
• Ayahku (Hamka)
• Dr. Soetomo (Imam Supardi)
• Riwayat Ir. Soekarno (Junan Nasution)
Autobiografi
Autobiografi, merupakan cerita tentang hidup seseorang yang ditulis sendiri oleh
pengarangnya, misalnya:
• Hikayat Abdullah (Abdullah bin Abdul Kadir Munsji)
• Kenang-kenangan hidup (Hamka)
Cerpen
Cerita Pendek, merupakan cerita yang hanya menceritakan salah satu peristiwa
daripada seluruh kehidupan yang luas tentang pelakunya, misalnya:
• Radio Masyarakat (Rosihan Anwar)
• Ketika Cinta Bertasbih (Habiburrahman El Shirazy)
Kisah Perjalanan
Kisah (riwayat) Perjalanan, merupakan cerita tentang pengalaman hidup seseorang
dalam perjalanan atau lawatannya ke suatu daeah atau negara, misalnya:
• Melawat Ke Barat (Adinegoro)
• Mandi Cahaya Di Tanah Suci (Hamka)
Unsur-unsur prosa:
a. Tema; pokok persoalan yang menjiwai karya sastra, misalnya kawin paksa.
b. Amanat; himbauan pengarang melalui karyanya
c. Gaya bahasa; ciri bahasa yang digunakan, misalnya berbelit-berlit, lucu,
segar dan lain sebagainya.
d. Setting; latar belakang pengisahan/adegan, misalnya daerah perkotaan,
pedesaan, masa revolusi, dan lain sebagainya.
e. Sudut pandang; terlibat / tidaknya si penulis dalam karyanya.
3. Drama
Drama adalah karya sastra dalam bentuk dialog yang dipertontonkan di atas pentas
oleh tokoh-tokoh dengan watak masing-masing. Drama dapat dibedakan atas:
a. Drama Komedi; drama yang berisikan cerita lucu.
b. Drama Tragedi; drama yang berisikan cerita menyedihkan
c. Drama Romantis; drama yang berisikan cerita percintaan
d. Opera; drama yang dialognya berupa lagu dan diiringi musik.
Agar memperoleh manfaat dari sebuah drama:
a. membaca teks drama dengan cermat
b. menganalisis unsur intrinsik, yang meliputi:
1) penokohan dan wataknya 4) tema cerita
2) latar cerita 5) amanat / pesan pengarang
3) alur
c. Aspek-aspek pementasan drama yang perlu dinilai:
1) kemampuan pemain melisankan naskah drama,
2) kesesuaian dialog dan akting pemeran dengan watak tokoh yang diperankan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah drama:
a. cermat dalam menangkap dan menggali ide, imajinasi, emosi yang nyata dan
masuk akal,
b. konflik bisa berangkat dari persoalan diri sendiri,
c. konflik dirumuskan dengan cara mengamati lingkungan sekitar, dan mengamati
tayangan film, sinetron, dan sebagainya.
Di dalam bermain peran pada pementasan drama, hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
a. mempersiapkan diri secara matang dan serius sebelum tampil,
b. pilihlah teks drama yang sesuai dengan keinginan kelompok,
c. diskusikan teks naskah drama yang akan dipentaskan, mengenai tema,
tokohtokoh dan watak-wataknya agar bisa menghayati peran,
d. casting (penentuan pemeran) dengan jeli dan tepat,
e. berlatih secara menyeluruh, meliputi membaca, membaca dengan penjiwaan,
melatih gerakan-gerakan, dan penguasaan pentas.
f. siapkan unsur pendukung, di antaranya musik, lampu, dekorasi
Tanggapan/kritik terhadap penampilan seseorang, mencakup:
a. penampilan fisik c. lagu
b. ucapan d. penggunaan bahasa
Hal-hal yang perlu dinilai dalam mengevaluasi pemeranan tokoh drama:
a. karakter, ekspresi c. dialog
b. penampilan
Kerangka naskah drama berfungsi untuk pedoman agar cerita drama tidak menyimpang
dari tema. Langkah membuat kerangka:
a. membuat kerangka naskah dengan urutan yang runut dari awal sampaiakhir
cerita,
b. latar dan catatan lakon bisa dituliskan untuk memudahkan pementasan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah drama dengan memerhatikan
kaidah penulisan naskah drama:
a. memerhatikan pemilihan kata dan panjang pendeknya kata-kata dalam dialog,
b. dialog seharusnya memiliki keindahan bahasa,
c. adanya nama-nama pelaku, latar/setting,
d. urutan dialog dengan nama-nama pemain,
e. pencantuman tanda baca koma ( , ), titik ( . ), tanda tanya ( ? ) pada
tempatnya,
f. keterangan dalam kurung sebagai catatan lakon,
g. penggunaan bahasa yang jelas.
Langkah-langkah Mengubah Cerpen Menjadi Teks Drama
a. Menghayati tema cerpen. Tema merupakan ide pokok yang mendasari penarasian
sebuah cerita. Berangkat dari tema dapat diketahui ide pokok sebuah cerita.
b. Cerpen dibagi menjadi beberapa bagian penting dan kemudian diubah menjadi
babak. Cerpen biasanya terdiri atas beberapa bagian. Bagianbagian tersebut tentu
memuat beberapa peristiwa penting yang melandasi cerita. Bab-bab yang tergolong
penting itu selanjutnya diubah menjadi beberapa babak untuk memaparkan peristiwa-
peristiwa tertentu.
c. Menyusun dialog berdasarkan konflik yang terjadi antartokoh. Tokohtokoh yang
terdapat dalam cerpen biasanya dirangkai oleh suatu peristiwa yang di dalamnya
memiliki konflik-konflik. Konflik-konflik yang terjadi antartokoh tersebut diubah
menjadi dialog.
d. Membuat deskripsi-deskripsi untuk menjelaskan latar, akting atau lighting.
Aliran-aliran sastra
Cara pengungkapan pikiran dan perasaan pengarang memalui karyanya berbeda-beda.
Dari sudar pandang inilah dapat kita ketahui bermacam-macam aliran dalam
kesustraaan, antara lain:
1. Aliran Realisme; aliran yang beusaha melukiskan keadaan seperti apa adanya.
Misalnya; Surabaya (Idrus).
2. Aliran naturalisme; aliran realisme yang cenderung pada hal-hal mesum /
buruk.
3. Aliran Determinisme; Akiran realisme yang melukiskan para pelakunya atas
dasar paksaan nasib atauu ketidakberdayaan manusia terhadap lingkungan,
penderitaan dan sebagainya, misalnya; Belenggu (Armijn Pane).
4. Aliran Impresionisme; Aliran yang berusaha melukiskan kembali kesan-kesan
seseorang terhadap fenomena kehidupan, biasanya hanya sepintas dan tidak mendetil,
misalnya; Teratai (sanusi Pane).
5. Alran Romantik; aliran yang mengutamakan perasaan. Pengarang dalam
pelukisannya cenderung berlebihan. Kalau bahagia kelewat bahagia, kalau sedih
kelewat sedih kalau yang dilukiskan cantik kelewar cantik ranpa cela, misalnya;
Surat Cinta (Rendra).
6. Aliran Idealisme; aliran yang berusaha melukiskan sesuatu berdasakan ide
atau gagasan pengarang. Misalnya; Layar Terkembang ( sutan Takdir).
7. Aliran Psikologis; merupakan aliran yang menirik beratkan pelukisan kejiwaan
/ hal-hal yang bersifat non fisik, misalnya; Merahnya Merah (Iwan Simatupang),
Atheis (Achdiat K.M.), Jalan Tak Ada Ujung (M. Lubis), dll.
8. Aliran Simbolik merupakan aliran yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan
lambang-lambang, misalnya; Tinjaulah Dunia Sana (Maria Amin).
Bab 9
Periodesasi Sastra Indonesia
Sastra adalah segala hasil kegiatan manusia yang bersifat seni dengan memakai
bahasa sebagai media aatau alatnya. Kesusastraan mengandung pengertian jamak,
yaitu segala sesuatu mengenai sastra. Pengertian kesusastraan dapat dibedakan
menjadi:
1. Bidang teori sastra; mempelajari hahekat sastra, unsur-unsur pembangunnya
macam-macam bentuk serta perbedaannya.
2. Bidang kritik sastra; memmpelajari nilai sastra, menganalisa kekuatan dan
kelemahan suatu karya sastra.
3. Bidang sejarah satra; mencatat hasil penciptaan karya sastra dari jaman ke
jaman serta memperhatikan perkembangannya, tokoh dan hasil karyannya serta
persoalan-persoalan yang menjadi isinya.
Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya
sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling
melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah
Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa
akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu
turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai
sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa
negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu
yang tinggal di Singapura. Sejarah satra Indonesia antara lain:
1. Sastra Melayu Lama
Pada zaman satra melayu lama dapat dibedakan menjadi:
a. Zaman Purba; pada zaman ini lahir karya sastra yang berupa dongeng dan
mantra.
b. Zaman Hindu; pada zaman ini lahir dongeng-dongeng tentang dewa, peri dan
mambang. Karya sastra yang terkenal yaitu; Mahabarata dan Ramayana.
c. Zaman Islam; pada zaman ini muncul karya prosa berupa hikayat dean syair
Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870 - 1942, yang
berkembang dilingkungan masyarakat Sumatera seperti "Langkat, Tapanuli,
Minangkabau dan daerah Sumatera lainnya", orang Tionghoa dan masyarakat Indo-
Eropa. Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk
syair, hikayat dan terjemahan novel barat.
Karya Sastra Melayu Lama antara lain sebagai berikut:
Robinson Crusoe (terjemahan) Lawan-lawan Merah
Mengelilingi Bumi dalam 80 hari (terjemahan) Graaf de Monte Cristo (terjemahan)
Kapten Flamberger (terjemahan) Rocambole (terjemahan)
Nyai Dasima oleh G. Francis (Indo) Bunga Rampai oleh A.F van Dewall
Kisah Perjalanan Nakhoda Bontekoe Kisah Pelayaran ke Pulau Kalimantan
Kisah Pelayaran ke Makassar dan lain-lainnya Cerita Nyi Paina
Cerita Siti Aisyah oleh H.F.R Kommer (Indo) Cerita Nyai Sarikem
Cerita Nyonya Kong Hong Nio Nona Leonie
Warna Sari Melayu oleh Kat S.J Cerita Si Conat oleh F.D.J. Pangemanan
Cerita Rossina Nyai Isah oleh F. Wiggers
Drama Raden Bei Surioretno Syair Java Bank Dirampok
Lo Fen Kui oleh Gouw Peng Liang Cerita Oey See oleh Thio Tjin Boen
Tambahsia Busono oleh R.M.Tirto Adhi Soerjo
Hikayat Siti Mariah oleh Hadji Moekti (indo) Nyai Permana
dan masih ada sekitar 3000 judul karya sastra Melayu-Lama lainnya
2. Pujangga Lama (Zaman Peralihan)
Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang
dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair,
pantun, gurindam dan hikayat. Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh
Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung
Malaya. Pada zaman ini dikenal tokoh Abdullah bin Abdulkadir Munsyi.
Di Sumatera bagian utara muncul karya-karya penting berbahasa Melayu, terutama
karya-karya keagamaan. Hamzah Fansuri adalah yang pertama di antara penulis-
penulis utama angkatan Pujangga Lama. Dari istana Kesultanan Aceh pada abad XVII
muncul karya-karya klasik selanjutnya, yang paling terkemuka adalah karya-karya
Syamsuddin Pasai dan Abdurrauf Singkil, serta Nuruddin ar-Raniri.
Karya Sastra Pujangga Lama antara lain sebagai berikut:
a. Sejarah
Sejarah Melayu (Malay Annals)
b. Hikayat
Hikayat Abdullah Hikayat Aceh Hikayat Amir Hamzah
Hikayat Andaken Penurat Hikayat Bayan Budiman Hikayat Djahidin
Hikayat Hang Tuah Hikayat Iskandar Zulkarnain Hikayat Kadirun
Hikayat Putri Djohar Manikam Hikayat Kalila dan Damina Hikayat Masydulhak
Hikayat Sri Rama Hikayat Pandawa Jaya Hikayat Tjendera Hasan
Hikayat Pandja Tanderan Tsahibul Hikayat
c. Syair
* Syair Bidasari * Syair Raja Mambang Jauhari
* Syair Ken Tambuhan * Syair Raja Siak
d. Kitab agama
* Syarab al-'Asyiqin (Minuman Para Pecinta) oleh Hamzah Fansuri
* Asrar al-'Arifin (Rahasia-rahasia para Gnostik) oleh Hamzah Fansuri
* Nur ad-Daqa'iq (Cahaya pada kehalusan-kehalusan) oleh Syamsuddin Pasai
* Bustan as-Salatin (Taman raja-raja) oleh Nuruddin ar-Raniri
3. Angkatan Balai Pustaka (angkatan 20-an)
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak
tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel,
cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun,
gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan
cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti
kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai
Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa
Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, bahasa Batak,
dan bahasa Madura.
Nur Sutan Iskandar dapat disebut sebagai "Raja Angkatan Balai Pustaka" oleh sebab
banyak karya tulisnya pada masa tersebut. Apabila dilihat daerah asal kelahiran
para pengarang, dapatlah dikatakan bahwa novel-novel Indonesia yang terbit pada
angkatan ini adalah "novel Sumatera", dengan Minangkabau sebagai titik pusatnya.
Ciri umum roman angktan balai pustaka antara lain:
a. Bahan ceritanya dari Minangkabau.
b. Temanya berkisar kawin paksa, pertentangan kaum tua dan masalah
kebangsawannan.
c. Beraliran / bercorak romantis sentimentil
d. Belum ada gaya khas pribadi penulis. Gaya bahsanya banyak mengandung
ungkapan klise.
Penulis dan Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka antara lain sebagai berikut:
a. Merari Siregar
* Azab dan Sengsara (1920) * Cinta dan Hawa Nafsu
* Binasa kerna Gadis Priangan (1931)
b. Marah Roesli
* Siti Nurbaya (1922) * La Hami (1924)
* Anak dan Kemenakan (1956)
c. Muhammad Yamin
* Tanah Air (1922) * Indonesia, Tumpah Darahku (1928)
* Kalau Dewi Tara Sudah Berkata * Ken Arok dan Ken Dedes (1934)
d. Nur Sutan Iskandar
* Cinta yang Membawa Maut (1926) * Tuba Dibalas dengan Susu (1933)
* Salah Pilih (1928) * Hulubalang Raja (1934)
* Karena Mentua (1932) * Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)
e. Tulis Sutan Sati
* Tak Disangka (1923) * Tak Membalas Guna (1932)
* Sengsara Membawa Nikmat (1928) * Memutuskan Pertalian (1932)
f. Djamaluddin Adinegoro
* Darah Muda (1927) * Asmara Jaya (1928)
g. Abas Soetan Pamoentjak
* Pertemuan (1927)
h. Abdul Muis
* Salah Asuhan (1928) * Pertemuan Djodoh (1933)
i. Aman Datuk Madjoindo
* Menebus Dosa (1932) * Sampaikan Salamku Kepadanya (1935)
* Si Cebol Rindukan Bulan (1934)
4. Pujangga Baru (Angkatan 30-an)
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh
Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap
karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra
Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis.
Pada masa itu, terbit pula majalah Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisjahbana, beserta Amir Hamzah dan Armijn Pane. Karya sastra di Indonesia
setelah zaman Balai Pustaka (tahun 1930 - 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir
Alisyahbana dkk. Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu :
a. Kelompok "Seni untuk Seni" yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku Amir
Hamzah
b. Kelompok "Seni untuk Pembangunan Masyarakat" yang dimotori oleh Sutan Takdir
Alisjahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi.
Ciri-ciri karya sastra angkatan pujangga baru, antara lain:
a. Sudah menggunakan bahasa Indonesia
b. Bentuk puisinya bebas, syair dan pantun mulai ditinggalkan, soneta mulai
digemari.
c. Temanya kompleks mencakup; kehidupan masyarakat kota, emansipasi wanita,
kehidupan kaum intelek dan sebagainya.
d. Banyak dipengaruhi budaya barat, khususnya Belanda.
e. Pengarang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Penulis dan Karya Sastra Pujangga Baru, antara lain sebagai berikut:
a. Sutan Takdir Alisjahbana
* Dian Tak Kunjung Padam (1932)
* Tebaran Mega - kumpulan sajak (1935)
* Layar Terkembang (1936)
* Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940)
b. Hamka
* Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938) * Tuan Direktur (1950)
* Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939) * Didalam Lembah Kehidoepan
(1940)
c. Armijn Pane
* Belenggu (1940) * Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950)
* Jiwa Berjiwa * Kisah Antara Manusia - kumpulan cerpen (1953)
* Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960)
d. Sanusi Pane
* Pancaran Cinta (1926) * Sandhyakala Ning Majapahit (1933)
* Puspa Mega (1927) * Kertajaya (1932)
* Madah Kelana (1931)
e. Tengku Amir Hamzah
* Nyanyi Sunyi (1937) * Setanggi Timur (1939)
* Begawat Gita (1933)
f. Roestam Effendi
* Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan * Kalau Tak Untung (1933)
* Pertjikan Permenungan * Pengaruh Keadaan (1937)
* Selasih
g. Anak Agung Pandji Tisna
* Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935) * I Swasta Setahun di Bedahulu (1938)
* Sukreni Gadis Bali (1936)
h. J.E.Tatengkeng
* Rindoe Dendam (1934)
i. Fatimah Hasan Delais
* Kehilangan Mestika (1935)
j. Said Daeng Muntu
* Pembalasan * Karena Kerendahan Boedi (1941)
k. Karim Halim
* Palawija (1944)
5. Angkatan 1945
Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastrawan
Angkatan '45. Karya sastra angkatan ini lebih realistik dibanding karya Angkatan
Pujangga baru yang romantik - idealistik. Karya-karya sastra pada angkatan ini
banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan seperti halnya puisi-puisi
Chairil Anwar. Sastrawan angkatan '45 memiliki konsep seni yang diberi judul
"Surat Kepercayaan Gelanggang". Konsep ini menyatakan bahwa para sastrawan
angkatan '45 ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. Penulis
dan Karya Sastra Angkatan 1945, antara lain sebagai berikut:
a. Chairil Anwar
* Kerikil Tajam (1949) * Deru Campur Debu (1949)
b. Asrul Sani, bersama Rivai Apin dan Chairil Anwar
* Tiga Menguak Takdir (1950)
c. Idrus
* Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948) * Aki (1949)
* Perempuan dan Kebangsaan
d. Achdiat K. Mihardja
* Atheis (1949)
e. Trisno Sumardjo
* Katahati dan Perbuatan (1952)
f. Utuy Tatang Sontani
* Suling (drama) (1948) * Awal dan Mira - drama satu babak (1962)
* Tambera (1949)
g. Suman Hs.
* Pertjobaan Setia (1940) * Kasih Ta' Terlarai (1961)
* Mentjari Pentjuri Anak Perawan (1957)
6. Angkatan 1950 - 1960-an
Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.B. Jassin.
Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan
kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan
majalah sastra lainnya, Sastra.
Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung
dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis.
Timbullah perpecahan dan polemik yang berkepanjangan diantara kalangan sastrawan
di Indonesia pada awal tahun 1960; menyebabkan mandegnya perkembangan sastra
karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya
G30S/PKI di Indonesia. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1950 - 1960-an, antara
lin sebagai berikut:
a. Pramoedya Ananta Toer
* Kranji dan Bekasi Jatuh (1947) * Mereka yang Dilumpuhkan (1951)
* Bukan Pasar Malam (1951) * Perburuan (1950)
* Di Tepi Kali Bekasi (1951) * Cerita dari Blora (1952)
* Keluarga Gerilya (1951) * Gadis Pantai (1965)
b. Nh. Dini
* Dua Dunia (1950) * Hati jang Damai (1960)
c. Sitor Situmorang
* Dalam Sadjak (1950)
* Djalan Mutiara: kumpulan tiga sandiwara (1954)
* Pertempuran dan Saldju di Paris (1956)
* Surat Kertas Hidjau: kumpulan sadjak (1953)
* Wadjah Tak Bernama: kumpulan sadjak (1955)
d. Mochtar Lubis
* Tak Ada Esok (1950) * Marius Ramis Dayoh
* Jalan Tak Ada Ujung (1952) * Putra Budiman (1951)
* Tanah Gersang (1964) * Pahlawan Minahasa (1957)
* Si Djamal (1964)
e. Ajip Rosidi
* Tahun-tahun Kematian (1955) * Cari Muatan (1959)
* Ditengah Keluarga (1956) * Pertemuan Kembali (1961)
* Sebuah Rumah Buat Hari Tua (1957)
f. Ali Akbar Navis
* Robohnya Surau Kami - 8 cerita pendek pilihan (1955)
* Bianglala - kumpulan cerita pendek (1963)
* Hujan Panas (1964)
* Kemarau (1967)
g. Toto Sudarto Bachtiar
* Etsa sajak-sajak (1956) * Suara - kumpulan sajak 1950-1955 (1958)
h. Ramadhan K.H
* Priangan si Jelita (1956)
i. W.S. Rendra
* Balada Orang-orang Tercinta (1957) * Ia Sudah Bertualang (1963)
* Empat Kumpulan Sajak (1961)
j. Subagio Sastrowardojo
* Simphoni (1957)
k. Nugroho Notosusanto
* Hujan Kepagian (1958) * Tiga Kota (1959)
* Rasa Sajangé (1961)
l. Trisnojuwono
* Angin Laut (1958) * Laki-laki dan Mesiu (1951)
* Dimedan Perang (1962)
m. Toha Mochtar
* Pulang (1958) * Daerah Tak Bertuan (1963)
* Gugurnya Komandan Gerilya (1962)
n. Purnawan Tjondronagaro
* Mendarat Kembali (1962)
o. Bokor Hutasuhut
* Datang Malam (1963)
7. Angkatan 1966 - 1970-an
Angkatan ini ditandai dengan terbitnya Horison (majalah sastra) pimpinan Mochtar
Lubis.[3] Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya
sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran sastra dengan munculnya
karya sastra beraliran surealistik, arus kesadaran, arketip, dan absurd. Penerbit
Pustaka Jaya sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya-karya sastra pada masa
ini. Sastrawan pada angkatan 1950-an yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah
Motinggo Busye, Purnawan Tjondronegoro, Djamil Suherman, Bur Rasuanto, Goenawan
Mohamad, Sapardi Djoko Damono dan Satyagraha Hoerip Soeprobo dan termasuk paus
sastra Indonesia, H.B. Jassin.
Beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain: Umar Kayam, Ikranegara, Leon
Agusta, Arifin C. Noer, Darmanto Jatman, Arief Budiman, Goenawan Mohamad, Budi
Darma, Hamsad Rangkuti, Putu Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail dan
banyak lagi yang lainnya. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1966, antara lain
sebagai berikut:
a. Taufik Ismail
* Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia * Kenalkan
* Tirani dan Benteng * Saya Hewan
* Buku Tamu Musim Perjuangan * Puisi-puisi Langit
* Sajak Ladang Jagung
b. Sutardji Calzoum Bachri
* O * Kapak
* Amuk
c. Abdul Hadi WM
* Meditasi (1976) * Tergantung Pada Angin (1977)
* Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur (1975)
d. Sapardi Djoko Damono
* Dukamu Abadi (1969) * Mata Pisau (1974)
e. Goenawan Mohamad
* Parikesit (1969) * Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang
(1972)
* Interlude (1971) * Seks, Sastra, dan Kita (1980)
f. Umar Kayam
* Seribu Kunang-kunang di Manhattan * Kelir Tanpa Batas
* Sri Sumarah dan Bawuk * Para Priyayi
* Lebaran di Karet * Jalan Menikung
* Pada Suatu Saat di Bandar Sangging
g. Danarto
* Godlob * Adam Makrifat
* Berhala
i. Nasjah Djamin
* Hilanglah si Anak Hilang (1963) * Gairah untuk Hidup dan untuk Mati
(1968)
j. Putu Wijaya
* Bila Malam Bertambah Malam (1971) * Pabrik
* Telegram (1973) * Gres
* Stasiun (1977) * Bom
k. Djamil Suherman
* Perjalanan ke Akhirat (1962) * Manifestasi (1963)
l. Titis Basino
* Dia, Hotel, Surat Keputusan (1963) * Pelabuhan Hati (1978)
* Lesbian (1976) * Pelabuhan Hati (1978)
* Bukan Rumahku (1976)
m. Leon Agusta
* Monumen Safari (1966) * Di Bawah Bayangan Sang Kekasih (1978)
* Catatan Putih (1975) * Hukla (1979)
n. Iwan Simatupang
* Ziarah (1968) * Keong (1975)
* Kering (1972) * RT Nol/RW Nol
* Merahnya Merah (1968) * Tegak Lurus Dengan Langit
o. M.A Salmoen
* Masa Bergolak (1968)
p. Parakitri Tahi Simbolon
* Ibu (1969)
q. Chairul Harun
* Warisan (1979)
r. Kuntowijoyo
* Khotbah di Atas Bukit (1976)
s. M. Balfas
* Lingkaran-lingkaran Retak (1978)
t. Mahbub Djunaidi
* Dari Hari ke Hari (1975)
u. Wildan Yatim
* Pergolakan (1974)
v. Harijadi S. Hartowardojo
* Perjanjian dengan Maut (1976)
w. Ismail Marahimin
* Dan Perang Pun Usai (1979)
x. Wisran Hadi
* Empat Orang Melayu * Jalan Lurus
8. Angkatan 1980 - 1990-an
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan
banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa
tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar
luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain
adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma,
Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby,
Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie.
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol
pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal,
Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri
khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari
budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran
timur.
Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan
fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama
dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai
Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama
selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya pada
era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya.
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang
beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman
Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini
tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih
berat.
Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang
dikomandani Titie Said, antara lain: La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning,
Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980, antara
lain sebagai berikut:
a. Ahmadun Yosi Herfanda
* Ladang Hijau (1980) * Fragmen-fragmen Kekalahan (1997)
* Sajak Penari (1990) * Sembahyang Rumputan (1997)
* Sebelum Tertawa Dilarang (1997)
b. Y.B Mangunwijaya
* Burung-burung Manyar (1981) * Bako (1983)
* Darman Moenir * Dendang (1988)
c. Budi Darma
* Olenka (1983) * Rafilus (1988)
d. Sindhunata
* Anak Bajang Menggiring Angin (1984)
e. Arswendo Atmowiloto
* Canting (1986)
f. Hilman Hariwijaya
* Lupus - 28 novel (1986-2007) * Olga Sepatu Roda (1992)
* Lupus Kecil - 13 novel (1989-2003) * Lupus ABG - 11 novel (1995-2005)
g. Dorothea Rosa Herliany
* Nyanyian Gaduh (1987) * Nikah Ilalang (1995)
* Matahari yang Mengalir (1990) * Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999)
* Kepompong Sunyi (1993)
h. Gustaf Rizal
* Segi Empat Patah Sisi (1990) * Ben (1992)
* Segi Tiga Lepas Kaki (1991) * Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999)
i. Remy Sylado
* Ca Bau Kan (1999) * Kerudung Merah Kirmizi (2002)
9. Angkatan Reformasi
Seiring terjadinya pergeseran kekuasaan politik dari tangan Soeharto ke BJ Habibie
lalu KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Sukarnoputri, muncul wacana
tentang "Sastrawan Angkatan Reformasi". Munculnya angkatan ini ditandai dengan
maraknya karya-karya sastra, puisi, cerpen, maupun novel, yang bertema sosial-
politik, khususnya seputar reformasi. Di rubrik sastra harian Republika misalnya,
selama berbulan-bulan dibuka rubrik sajak-sajak peduli bangsa atau sajak-sajak
reformasi. Berbagai pentas pembacaan sajak dan penerbitan buku antologi puisi juga
didominasi sajak-sajak bertema sosial-politik.
Sastrawan Angkatan Reformasi merefleksikan keadaan sosial dan politik yang terjadi
pada akhir tahun 1990-an, seiring dengan jatuhnya Orde Baru. Proses reformasi
politik yang dimulai pada tahun 1998 banyak melatarbelakangi kelahiran karya-karya
sastra -- puisi, cerpen, dan novel -- pada saat itu. Bahkan, penyair-penyair yang
semula jauh dari tema-tema sosial politik, seperti Sutardji Calzoum Bachri,
Ahmadun Yosi Herfanda, Acep Zamzam Noer, dan Hartono Benny Hidayat, juga ikut
meramaikan suasana dengan sajak-sajak sosial-politik mereka.Penulis dan Karya
Sastra Angkatan Reformasi, antara lain sebagai berikut:
* Widji Thukul
Puisi Pelo
Darman
10. Angkatan 2000-an
Setelah wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan Reformasi muncul, namun tidak
berhasil dikukuhkan karena tidak memiliki juru bicara, Korrie Layun Rampan pada
tahun 2002 melempar wacana tentang lahirnya "Sastrawan Angkatan 2000". Sebuah buku
tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta
pada tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, eseis, dan kritikus
sastra dimasukkan Korrie ke dalam Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai
menulis sejak 1980-an, seperti Afrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda dan Seno
Gumira Ajidarma, serta yang muncul pada akhir 1990-an, seperti Ayu Utami dan
Dorothea Rosa Herliany. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 2000, antara lain
sebagai berikut:
a. Ayu Utami
* Saman (1998) * Atas Nama Malam
* Larung (2001) * Sepotong Senja untuk Pacarku
* Seno Gumira Ajidarma * Biola Tak Berdawai
b. Dewi Lestari
* Supernova 1: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh (2001)
* Supernova 2.1: Akar (2002)
* Supernova 2.2: Petir (2004)
c. Habiburrahman El Shirazy
* Ayat-Ayat Cinta (2004) * Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
* Diatas Sajadah Cinta (2004) * Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007)
* Ketika Cinta Berbuah Surga (2005) * Dalam Mihrab Cinta (2007)
* Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
d. Andrea Hirata
* Laskar Pelangi (2005) * Edensor (2007)
* Sang Pemimpi (2006) * Maryamah Karpov (2008)
11. Cybersastra
Era internet memasuki komunitas sastra di Indonesia. Banyak karya sastra Indonesia
yang tidak dipublikasi berupa buku namun termaktub di dunia maya (Internet), baik
yang dikelola resmi oleh pemerintah, organisasi non-profit, maupun situs pribadi.
Ada beberapa situs Sastra Indonesia di dunia maya.
Latihan 1
Berilah tanda silang huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1. Menyimak adalah aktivitas telinga dalam menangkap pesan yang diperdengarkan.
Kegiatan tersebut memiliki tujuan yang jelas dan ketercapaiannya dilihat melalui
hasil pengukuran terhadap pemahaman pendengar. Wujudnya berupa mendengarkan
ceramah, pidato, radio, atau yang lain. Waktunya dibatasi, misalnya 10 atau 15
menit.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah ........
A. definisi menyimak C. wujud menyimak
B. tujuan menyimak D. waktu menyimak
2. Kemarau panjang tahun lalu membuat para petani merugi. Tanah-tanah sawah
menjadi kering. Tanaman padi banyak yang mati. Akibatnya, petani mengalami gagal
panen. Kesimpulan paragraf tersebut adalah ........
A. Para petani mengalami kerugian yang banyak. C. Tanah-tanah sawah
menjadi kering.
B. Pada musim kemarau petani gagal panen. D. Tanaman padi banyak yang
mati.
3. Ada jutaan anak usia sekolah di Indonesia terpaksa berhenti sekolah. Bukan
kemauan mereka berhenti sekolah dan bukan pula kemauan orang tuanya. Keadaanlah
yang menyebabkan semua itu. Untuk membantu mereka, peranan orang tua asuh sangat
diperlukan. Akan tetapi, untuk mewujudkan program orang tua asuh diperlukan
dukungan dari semua pihak yang terkait.
Rangkuman paragraf tersebut yang tepat adalah ........
A. Banyak anak di Indonesia berhenti sekolah karena tidak mendapat perhatian
dari orang tua asuh dan dukungan dari masyarakat.
B. Anak-anak di Indonesia berhenti sekolah karena kemampuan mereka kurang dan
mereka tidak mendapat bantuan dari orang lain.
C. Anak-anak Indonesia banyak yang tidak sekolah disebabkan oleh kurangnya
bantuan dari pihak yang terkait.
D. Banyak anak usia sekolah di Indonesia berhenti sekolah karena faktor keadaan
dan peranan orang tua asuh yang sangat diperlukan.
4. (1) Olahraga tenis banyak digemari orang. (2) Cabang olahraga ini dapat
mengangkat nama negara melalui Yayuk Basuki. (3) Apabila dikelompokkan, cabang
olahraga ini termasuk olahraga keras. (4) Melihat aktivitas tersebut mereka yang
menderita penyakit jantung tidak dianjurkan untuk memainkan cabang olahraga ini.
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada kalimat bernomor ........
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
5. Maringan tumbuh di tengah-tengah keluarga yang hidupnya pas-pasan. Bahkan,
boleh dikatakan serba kekurangan. Peristiwa pahit dialaminya ketika memutuskan
untuk berhenti sekolah karena tidak bisa membayar SPP. Merasa malu, dia pun
merantau ke Jakarta dengan satu tekad menundukkan Ibukota.
Tanggapan yang tepat untuk bacaan tersebut adalah ........
A. Untuk apa Maringan merantau ke Jakarta.
B. Menurut saya, Maringan lebih baik tetap tinggal di kampungnya.
C. Sebaiknya, Maringan bekerja saja di Medan untuk membiayai sekolahnya.
D. Menurut saya, sangat sulit menundukkan Ibukota.
6. Ramuan obat bikinan (1) tradisional ini mendatang (2) dipotongnya (3)
anggota tubuh bagi para penderita kencing manis dan redakan (4) penyakit sampingan
lain dari kencing manis.
Kata yang bercetak miring tersebut tepat diperbaiki dengan kata ........
A. buatan, menegaskan, memotong, dan menghindari
B. buatan, menghindari, pemotongan, dan meredakan
C. produksi, menghindari, pengoperasian, dan menyembuhkan
D. produktifitas, membantu, pemotongan, dan menghilangkan
7. Perhatikan gambar di bawah! Pernyataan yang tepat, sesuai dengan grafik
tersebut adalah ........
A. Tabungan Koperasi Siswa menurun pada bulan Desember 1996 dan Januari 1997.
B. Tabungan Koperasi Siswa meningkat pada bulan Desember 1996 dan Januari 1997.
C. Tabungan Koperasi Siswa bulan Desember 1996 dan Januari 1997 hampir sama.
D. Tabungan Koperasi Siswa tidak meningkat pada bulan Desember 1996 dan Januari
199
8. Pada liburan yang akan datang, saya sekeluarga akan ke Yogyakarta
mengunjungi Candi Borobudur dan Prambanan. Saya sangat senang jika kamu bisa ikut
serta. Oleh karena itu, kedatanganmu saya tunggu.
Maksud surat tersebut adalah ........
A. Mengharapkan kedatangan teman untuk berlibur bersama-sama.
B. Memberi informasi tentang rencana liburan yang akan datang.
C. Mengajak pergi ke Yogyakarta bersama-sama anggota keluarga.
D. Merencanakan pergi bersama-sama ke Candi Borobudur dan Prambanan.
9. Keterampilan berbicara sangat bermanfaat sebagai penunjang keberhasilan
seseorang. Seseorang dapat berhasil mencapai kedudukan yang lebih di lingkungan
kerjanya ditunjang oleh kemahiran berbicara. demikian juga seseorang yang berhasil
mencapai kedudukan yang lebih baik akan dituntut untuk berbicara di depan orang
banyak.
Mengapa seseorang berhasil mencapai kedudukan yang lebih baik?
A. Karena memiliki kemahiran berbicara. C. Kemahiran berbicara sangat
bermanfaat.
B. Karena ditunjang oleh lingkungan kerja. D. Bisa berbicara di depan orang
banyak.
10. Untuk menarik dan meningkatkan minat baca para siswa serta
memasyarakatkan gemar membaca buku, pustakawan sekolah menyampaikan maksudnya
melalui poster.
Poster yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ........
A. Hidup kita lebih sempurna bila kita cinta dengan buku.
B. Tanpa buku kita semakin merasa kurang percaya diri.
C. Karena membaca itu penting maka kita harus dekat dengan buku.
D. Rajin membaca buku berarti kita tak mau ketinggalan ilmu.
11. Pada ulang tahun sekolah, Panitia akan mengadakan Gelar Tari
Tradisional. Susunan acara yang tepat sesuai ilustrasi tersebut adalah ........
A. 1. Pembukaan C. 1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan 2. Gelar Tari Tradisional
3. Laporan Panitia 3. Sambutan-sambutan
4. Gelar Tari Tradisional 4. Laporan Panitia
5. Penutup 5. Penutup
B. 1. Pembukaan D. 1. Pembukaan
2. Laporan Panitia 2. Sambutan-sambutan
3. Sambutan-sambutan 3. Laporan Panitia
4. Gelar Tari Tradisional 4. Penutup
5. Penutup 5. Gelar Tari Tradisional
12. Hasil kegiatan: Dari 5 cabang yang diikuti, peserta dari SLTP Sukamaju
mampu memperoleh 3 piala. Piala yang pertama dari pertandingan bola basket,
menduduki juara ketiga. Piala kedua dari tenis meja menduduki juara kedua, dan
piala ketiga dari cabang renang menduduki juara ketiga.
Tanggapan yang tepat terhadap data tersebut adalah ........
A. SLTP Sukamaju tidak perlu mengikuti lagi cabang olahraga yang tidak
memperoleh juara pada perlombaan yang akan datang
B. SLTP Sukamaju perlu meningkatkan pelatihan, agar pada perlombaan yang akan
datang bisa memperoleh prestasi yang lebih baik
C. SLTP Sukamaju cukup puas dengan piala yang diperolehnya sekarang, siapa tahu
pada perlombaan yang akan datang lebih baik
D. SLTP Sukamaju harus bangga sekali karena tiga dari lima cabang yang diikuti
sudah memperoleh piala juara kedua dan ketiga
13. ...
Dengan hormat kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu dalam Rapat Koordinasi dan
Penyusunan Program Kerja Komite Sekolah yang akan diselenggarakan pada
hari : Sabtu
tanggal : 10 Agustus 2002
tempat : Ruang Pertemuan SLTP Mandiri
Maksud surat undangan tersebut adalah ........
A. memohon Komite Sekolah rapat
B. mengharapkan orang tua untuk rapat Komite Sekolah
C. mengundang Komite Sekolah untuk menyusun program kerja
D. mengundang Komite Sekolah untuk rapat koordinasi dan menyusun program kerja
14. Paragraf yang memiliki hubungan perbandingan adalah ........
A. Walaupun datang terlambat, itu lebih baik daripada tidak datang sama sekali.
Memang datangnya sangat terlambat. Rapat dimulai pukul 10.00, ia datang hampir
pukul 12.15.
B. Ketika mendengar kabar itu, tiba-tiba hatinya terhenyak. Ia terkejut karena
di luar dugaan pikirannya. Tak disangka akan terjadi peristiwa yang mengejutkan
itu.
C. Setelah menunggu beberapa saat, datanglah apa yang diharapkan. Narnun, apa
yang terjadi. Ia terperanjat seketika itu karena apa yang diharapkan tidak kunjung
tersedia.
D. Ia memang anak cerdas. Persoalan apa pun yang ia hadapi senantiasa dapat
diselesaikan dengan baik. Banyak di antara temannya iri kepadanya.
15. Hari Sabtu, 26 Oktober 2002 sepulang dari sekolah, tubuh Farah demam.
Sore hari, dia pergi ke dokter. Menurut dokter, dia hanya mengalami gejala
influenza dan segera sembuh setelah minum obat. Sehubungan hal tersebut, Farah
menitipkan surat kepada temannya karena tidak dapat hadir pada rapat acara liburan
semester I kelas IB yang dipimpin oleh wali kelas pada hari Minggu, 27 Oktober
2002.
Cuplikan surat permohonan izin yang tepat, sesuai dengan ilustrasi tersebut
adalah........
A. Melalui surat ini, saya mohon izin kepada Ibu karena tidak dapat hadir dalam
rapat acara liburan semester I kelas IB yang Ibu pimpin. Hal ini saya lakukan
karena kondisi saya saat ini sedang terserang sakit influenza.
B. Sepulang dari sekolah kemarin tubuh saya demam. Menurut dokter, saya
terserang gejala influenza dan segera sembuh setelah minum obat. Karena kondisi
tersebut, saya mohon izin tidak dapat hadir pada rapat hari ini.
C. Hari Sabtu, 26 Oktober 2002 saya terkena serangan penyakit influenza. Karena
itu saya tidak dapat hadir dalam rapat acara liburan semester I kelas IB yang Ibu
pimpin. Mudah-mudahan Ibu berkenan memaafkannya.
D. Dalam rapat yang Ibu pimpin hari ini, saya tidak dapat hadir karena sakit.
Menurut dokter, saya terserang penyakit influenza dan harus beristirahat. Semoga
saya segera sembuh sehingga hari Senin dapat bersekolah lagi.
16. Sebelum berangkat ke sekolah Pak RT datang ke rumahmu. Kebetulan ayahmu
tidak ada di rumah. Pak RT berpesan agar ayahmu datang ke rumah Pak RT pukul 19.00
membawa buku daftar warga.
Memo yang kamu tulis kepada ayahmu yang tepat adalah ........
A. Karena ayah tidak ada di rumah pesan Pak RT saya yang menerimanya.
B. Ayah dimohon datang ke rumah Pak RT pukul 19.00, membawa buku daftar warga.
C. Pak RT diharapkan datang bersama ayah dengan membawa daftar warga pukul
19.00.
D. Tadi siang Pak RT datang ke sini menanyakan ayah dan ayah disuruh datang ke
rumahnya.
17. Mutia menyusun karya tulis yang sumber datanya diambil dari buku Sastra
Dunia karangan Taufik Ismail, yang diterbitkan pada tahun 1987 oleh PT Widya Utama
Jakarta.
Penulisan daftar pustaka yang benar berdasarkan data tersebut adalah ........
A. Taufik, Ismail. 1987. Sastra Dunia. Jakarta: Widya Utama.
B. Taufik, Ismail. Sastra Dunia. Jakarta: Widya Utama. 1987.
C. Ismail, Taufik. 1987. Sastra Dunia. Jakarta: Widya Utama.
D. Ismail, Taufik. Sastra Dunia. Jakarta: Widya Utama. 1987.
18. (1) Siapkan alat penggoreng beserta kelengkapannya. (2) Nyalakan
kompor. (3) Masukkan telur ke dalam penggoreng. (4) Taburkan garam secukupnya. (5)
Panaskan minyak goreng secukupnya. (6) Biarkan beberapa menit. (7) Bila sudah
matang angkatlah dan siap dihidangkan.
Urutan menggoreng telur ceplok yang tepat adalah ........
A. 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 C. 1 - 2 - 3 - 7 - 5 - 6 - 4
B. 1 - 2 - 5 - 3 - 4 - 6 – 7 D. 1 - 2 - 5 - 6 - 3 - 4 – 7
19. Berbagai masalah banyak berkembang di tengah masyarakat. Salah satu
sedang hangat dibicarakan ialah persoalan moralitas remaja yang semakin
mengerikan. Remaja atau pelajar pada saat ini sedang menjadi sorotan orang tuanya,
bahkan pelajar teladan.
Kata-kata berikut ini yang tepat untuk mengganti kata-kata bercetak miring pada
paragraf tersebut ........
A. memprihatinkan, perhatian C. menegangkan, pembicaraan
B. mengkhawatirkan, pandangan D. mendebarkan, perbincangan
20. (1) Peranan air dalam tubuh kita tentu dapat kita rasakan. (2) Air
melarutkan zat makanan kita. (3) Proses pertukaran zat (metabolisme) dapat terjadi
dalam bentuk larutan. (4) Air juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh.
Kalimat sumbang pada paragraf tersebut ditandai nomor ........
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
21. Paragraf yang tepat penulisan tanda bacanya adalah ........
A. Pada abad ke XXI ini kita harus semakin peduli. Masih banyak saudara kita
hidupnya serba kekurangan. Mereka sangat memerlukan bantuan seperti bahan makanan,
pakaian, obat-obatan dan tempat tinggal.
B. Pada abad ke 21 ini kita harus semakin peduli. Masih banyak saudara kita
hidupnya serba kekurangan. Mereka sangat memerlukan bantuan seperti, bahan
makanan, pakaian, obat-obatan, dan tempat tinggal.
C. Pada abad ke-21 ini kita harus semakin peduli. Masih banyak saudara kita
hidupnya serba kekurangan. Mereka sangat memerlukan bantuan, seperti bahan
makanan, pakaian, obat-obatan, dan tempat tinggal.
D. Pada abad ke dua puluh satu ini kita harus semakin peduli. Masih banyak
saudara kita hidupnya serba kekurangan. Mereka sangat memerlukan bantuan seperti
bahan makanan; pakaian; obat-obatan; dan tempat tinggal.
22. (1) Buku yang berjudul "Jalan Lain ke Roma" menceritakan kehidupan
sikap jujur Open. (2) Dalam cerita tersebut diungkapkan pemasyarakatan dan
berterus terang. (3) Dari Cerita tersebut dapat kita contoh sifat jujur dari
tokohnya. (4) Dalam cerita tersebut Open diceritakan berganti-ganti pekerjaan
mula-mula menjadi guru, mualim, kemudian pengarang.
Keunggulan ulasan buku tersebut terdapat pada kalimat nomor ........
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
23. Hama pengganggu tanaman yang sering muncul adalah hama (1) dari jenis
serangga dan ulat serta jamur. Sesuai dengan keadaan struktur (2) dan fisiologis
(3) masing-masing jenis hama tadi dibuatlah obat insektisida (4) untuk membasmi
serangga dan larvasida (5) untuk membasmi ulat serta fungisida (6) untuk jamur.
Herbisida (7), Insektisida, larvasida, fungisida termasuk dalam kelompok obat
pembasmi yang dikenal sebagai pestisida (8).
Istilah-istilah tersebut bila disusun secara alfabetis dengan urutan
nomor ........
A. 3 - 6 - 7 - 1 - 5 - 4 - 8 - 2 C. 6 - 3 - 1 - 7 - 4 - 5 - 8 - 2
B. 2 - 8 - 5 - 4 - 1 - 7 - 3 – 6 D. 3 - 6 - 1 - 7 - 4 - 5 - 8 - 2
24. Pengurus OSIS akan mengadakan rapat setelah jam pelajaran selesai, di
ruang OSIS. Pengumuman yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ........
A. Kepada pengurus OSIS diharapkan kedatangannya pada jam pelajaran terakhir.
B. Bagi pengurus OSIS harap menghadiri rapat pengurus pada siang hari ini di
OSIS.
C. Yang merasa pengurus OSIS harap kedatangannya di ruang OSIS setelah
pelajaran selesai.
D. Seluruh pengurus OSIS diharapkan hadir di ruang OSIS setelah jam pelajaran
selesai.
25. (1) ........
Hal ini menunjukkan adanya kreativitas para penggemar otomotif. Kondisi tersebut
perlu ditumbuhkembangkan, sehingga negara kita lebih maju di bidang teknologi.
Perombakan sepeda motor tidak sesederhana yang kita bayangkan karena menyangkut
keindahan dan penerapan teknologi
(2) ........
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ........
A. (1) Merebaknya motor modifikasi saat ini cukup membanggakan.
(2) Untuk hobi ini memerlukan biaya yang cukup besar.
B. (1) Harga sepeda motor sekarang ini mulai merambat naik.
(2) Penggemar sepeda motor mulai berburu suku cadang sampai ke pelosok
daerah.
C. (1) Perlu perawatan yang baik terhadap semua kendaraan bermotor.
(2) Para remaja lebih menyukai kendaraan bermotor untuk kegiatan sehari-
harinya.
D. (1) Berbagai upaya dilakukan untuk mengadakan pameran kendaraan kuno.
(2) Harga bahan bakar pun mulai
26. Untuk memperbaiki jalan kampung, warga memerlukan bahan, dana, dan
tenaga. Seorang warga kampung tetangga ingin menyumbang bahan-bahan tersebut
kepada ketua RW.
Kalimat tawaran yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ........
A. Terima sajalah lima zak semen ini, barangkali dapat memperingan Bapak.
B. Lima zak semen saya pasti dapat memperingan anggaran kampung Bapak.
C. Jika warga kampung berkenan, lima zak semen saya sumbangkan untuk perbaikan
jalan kampung Bapak.
D. Saya berkenan menyumbangkan lima zak semen untuk perbaikan jalan kampung
Bapak.
27. Dalam rangka seleksi penerimaan karyawan di sebuah perusahaan, akan
diadakan tes wawancara. Maka perlu disiapkan beberapa pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan berikut yang tepat digunakan untuk berwawancara
adalah ........
A. 1. Apa tujuan Anda bekerja di sini?
2. Anda ingin bekerja sebagai apa?
3. Apakah Anda ingin gaji yang besar?
4. Bagaimana sikap Anda bila tidak diterima di sini?
B. 1. Apakah Anda pernah bekerja?
2. Berapa tahun Anda pernah bekerja?
3. Keterampilan apa yang Anda miliki?
4. Apa yang Anda inginkan terhadap perusahaan ini?
C. 1. Apakah Anda ingin bekerja?
2. Berapa gaji yang Anda inginkan?
3. Anda ingin bekerja sebagai apa?
4. Dari mana Anda tahu tentang perusahaan ini?
D. 1. Kapan Anda ingin bekerja?
2. Mengapa Anda ingin bekerja di sini?
3. Siapa yang memberitahu bahwa disini ada lowongan pekerjaan?
4. Mengapa anda tidak bekerja di tempat lain?
28. Pada acara perpisahan, siswa perwakilan kelas III menyampaikan
sambutan. Sapaan yang tepat dalam sambutan tersebut adalah ........
A. Kepala Sekolah yang terhormat, Bapak/Ibu Guru, dan undangan yang saya
hormati serta teman-teman yang saya sayangi.
B. Bapak Kepala Sekolah yang terhormat, Bapak/Ibu guru yang terhormat, Undangan
yang terhormat dan teman yang saya sayangi.
C. Kepala Sekolah yang terhormat, Bapak/Ibu Guru dan undangan yang terhormat
serta teman yang saya sayangi.
D. Kepala Sekolah yang kami hormati, Bapak Ibu guru yang mulia, dan teman-teman
yang saya hormati.
29. Masyarakat diingatkan untuk mulai berhati-hati dalam menyimpan dana di
bank. Masyarakat perlu mencari bank yang kredibel, sehat, dan dikelola dengan
baik.
Tanggapan terhadap berita tersebut adalah ........
A. Memang menabung di bank lebih aman. C. Bank sudah menjamin tabungan
Anda.
B. Tabungan selalu berkembang aman. D. Tidak semua bank sehat dan
kredibel.
30. Wati diusulkan kembali untuk mewakili kelas 3A mengikuti lomba
mengarang. Tahun lalu dia pernah meraih juara pertama.
Kalimat sanggahan yang tepat berdasarkan pernyataan tersebut adalah ........
A. Saya kurang setuju karena Wati sudah pernah meraih juara pertama tahun lalu.
B. Jangan Wati yang diusulkan lagi karena dia ingin mempertahankan prestasinya.
C. Wati tidak boleh mengikuti lomba karena dia sudah berpengalaman dalam
mengarang.
D. Saya kurang setuju sebaiknya kita memberi kesempatan pada teman yang lain.
31.
32.
Waktu menunjukkan pukul 10.30 ketika aku dan rombongan tiba di danau Sarangan.
Suasana agak ramai karena kebetulan hari itu hari Minggu. Kulihat banyak juga
rombongan dari sekolah lain. Memang danau ini sangat indah. Airnya yang biru,
udaranya sejuk, dan hutan pinus yang hijau lampu menarik wisatawan untuk selalu
datang ke sini.
58. Paragraf tersebut merupakan ....
a. laporan pertanggungjawaban c. laporan keadaan
b. laporan perjalanan d. laporan keuangan
59. Pertanyaan yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah ….
a. Mengapa kedaan danau Sarangan ramai? c. Mengapa air danau tampak
biru?
b. Di mana letak danau Sarangan? d. Bagaimana danau itu selalu bersih?
60. Penggalan laporan tersebut disusun berdasarkan ….
a. urutan waktu c. urutan kejadian
b. urutan tempat d. urutan topik
61. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan laporan
secara lisan, kecuali ....
a. kalimat harus efektif c. informasi tidak penting ditulis saja
b. informasi penting harus termuat d. jelas dalam penyampaiannya
62. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menanggapi laporan,
kecuali ....
a. berlaku sopan c. tidak memaksa
b. langsung berbicara d. tidak ngotot
63. Hal yang tidak perlu diamati jika ingin memperoleh data tentang musium
dirgantara yaitu ….
a. keadaan luar museum dirgantara c. cara memperoleh benda-benda museum
b. keadaan dalam musium dirgantara d. keistimewaan museum dirgantara
91. Rendy Cahyanto, pemilik rumah tanam itu adalah alumni ....
a. Fakultas Teknik Elektro, Universitas Petra Semarang
b. Fakultas Teknik Elektro, Universitas Petra Surabaya
c. Fakultas Teknik Pertanian, Universitas Petra Semarang
d. Fakultas Teknik Pertanian, Universitas Petra Surabaya
92. Dua bulan setelah semai, jumlah daun menjadi 2 helai dijual dengan harga
a. Rp 80.000,00--Rp100.000,00 c. Rp 60.000,00-Rp 70.000,00
b. Rp 70.000,00-Rp 90.000,00 d. Rp 40.000,00-Rp 60.000,00
2. Apakah yang menyebabkan Sutan Baringin jatuh bangkrut dan memiliki banyak
utang?
3. Mengapa Mariamin sangat menderita?
4. Bagaimana pandangan Aminuddin terhadap seorang wanita?
5. Bagaimana pula pandangan ayah Aminuddin terhadap hubungan antara dirinya
yang kaya raya dan Mariamin seorang gadis miskin itu?
6. Mengapa ayah Aminuddin tidak menyetujui hubungan antara Aminuddin dan
Mariamin?
7. Kepada siapa keluarga Aminuddin berkonsultasi untuk menyelesaikan persoalan
perkawinan itu?
8. Bagaimana sikap Aminuddin setelah ia mengetahui bahwa calon istri pilihan
orang tuanya itu ternyata bukan Mariamin, kekasih hatinya?
9. Bagaimana sikap Mariamin terhadap suami yang ia benci karena tabiattabiatnya
yang buruk itu?
10. Mengapa Kasibun sangat geram terhadap Mariamin?
4. suaranya jernih
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
................................................................
5. matanya jernih
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
................................ .................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
.................................................................
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berikut ini sehingga jelas maknanya!
(1) memandang sebelah mata
(2) pucat pasi
(3) kambing hitam
(4) mata hati
(5) lempar batu sembunyi tangan
(6) tangan terbuka
(7) membuang muka
(8) bertangan dingin
(9) kepala batu
(10) bermanis-manis di bibir
Artikan peribahasa atau pepatah berikut ini!
(1) Bagai pagar makan tanaman.
(2) Habis manis sepah dibuang.
(3) Ada gula ada semut.
(4) Di mana Bumi dipijak di situ langit dijunjung.
(5) Bumi mana yang tiada kena hujan?
(6) Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
(7) Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
(8) Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
(9) Air susu dibalas dengan air tuba.
(10) Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai
Buatlah kalimat dengan menggunakan kata ganti berikut ini!
a. mereka
b. beliau
c. engkau
d. aku
e. kalian
Gunakan kata-kata berikut dalam kalimat sebagai sapaan!
a. paman
b. adik
c. saudara
d. dokter
e. kakek
Gunakan kata-kata berikut ini dalam kalimat sebagai istilah kekeluargaan
a. paman
b. kakek
c. adik
d. kakak
e. tante
1. Buatlah lima kalimat dengan menggunakan kata penghubung meskipun!
2. Buatlah lima kalimat dengan menggunakan kata penghubung sedangkan!
3. Buatlah percakapan melalui telepon antara kamu dengan temanmu di sekolahmu
bahwa pada sore ini kamu tidak dapat mengikuti kegiatan karena mengikuti ayahmu
pergi ke rumah nenek.
4. Jelaskan gagasan pokok wacana berikut ini!
Presiden melihat, saat ini banyak siswa SMP dan SMA yang telah memasuki wilayah
yang disebut kesenangan untuk mengejar duniawi atau hedonisme ini. Sifat buruk
dari globalisasi lain yang mulai tumbuh, tutur Presiden, adalah penerapan gaya
hidup yang salah dalam mengartikan kebebasan.
Bentuk gaya hidup salah yang dimaksud adalah pornoaksi. Guru diminta mencegah para
generasi muda yang sebagian besar adalah anak didiknya untuk memasuki gaya hidup
ini. Presiden melanjutkan, keinginan mencari jalan pintas adalah sifat buruk lain.
Kini, di tengah masyarakat mulai muncul perilaku lebih memercayai hal mistik,
seperti memercayai dukun, sebagai jalan pintas mencapai sesuatu.
"Mari selamatkan! Jangan hedonistik, jangan menerapkan kebebasan tanpa batas, dan
jangan mencari jalan pintas," kata Presiden.
5. Simaklah puisi berikut ini (puisi terdapat pada lampiran)! Dan kerjakan soal
berikut!
a. Jelaskan nada dan suasana dalam puisi di atas!
b. Apa yang kamu rasakan setelah membaca puisi tersebut?
Latihan 2
1. Rasanya Anda sudah tidak asing dengan kata globalisasi. Memang, istilah ini
tidak dapat dihindari. Era yang menuntut profesionalisme tinggi itu mulai
mendekat. Apalagi dengan perkembangan di dunia teknologi yang terus saja melaju
bagai tak terbendung. Tak ayal, persiapan menuju era itu harus disiapkan sejak
dini. Salah satu yang menjadi unsur penting adalah pendidikan yang berkualitas
tinggi dengan standar internasional.
Pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ........
A. Mengapa kata globalisasi tidak sudah asing? C. Kapan kata globalisasi
mulai dikenal?
B. Apakah unsur penting dalam persiapan globalisasi? D. Bagaimana cara
menghindari era globalisasi
2. Setiap orang mempunyai kegemaran sendiri-sendiri. Kegemaran itu bermacam-
macam. Kadang-kadang ada yang aneh-aneh: ada yang gemar mendaki gunung, ada yang
gemar memelihara hewan, ada yang gemar menonton film, bermain catur, dan
mengumpulkan kartu telepon. Singkatnya macam-macamlah kegemaran orang yang biasa
juga disebut dengan hobi.
Topik paragraf tersebut adalah ........
A. bermacam-macam kegemaran orang C. mengumpulkan kartu telepon
B. kegemaran mendaki gunung D. gemar memelihara hewan
3. Pertanyaan yang jawabannya sesuai dengan denah tersebut di atas
adalah ........
A. Benarkah Polda Metro Jakarta utara disebelah barat Jln. Yos Sudarso?
B. Benarkah Kodim terletak di sebelah timur Jln. Yos Sudarso?
C. Benarkah Kantor Walikota disebelah utara Kantor Pertamina?
D. Benarkah Kantor Telkom disebelah selatan Gelanggang Remaja?
4. (1) Kapal pesiar adalah perahu layar atau kapal kecil yang sangat baik
digunakan untuk rekreasi pada waktu luang. (2) Pada umumnya kapal pesiar ada dua
macam, yaitu kapal yang tidak menggunakan mesin dan kapal yang menggunakan mesin.
(3) Kapal layar bermesin yang lebih terkenal dengan sebutan kapal layar pesiar
baik juga untuk sarana rekreasi. (4) Kapal layar pesiar biasanya digunakan oleh
orang-orang kaya untuk berpesiar.
Kalimat berisi fakta pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor ........
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
5. Setiap hari kita memerlukan air, baik untuk mandi, minum, atau mencuci. Di
bidang pertanian air digunakan untuk mengairi sawah. Di wilayah tertentu air dapat
digunakan untuk sarana transportasi. Di bidang teknologi bisa dimanfaatkan untuk
menggerakkan kincir sebagai pembangkit listrik. Kesimpulan paragraf tersebut
adalah .
A. Tanpa air kita tidak bisa melakukan aktivitas. C. Di beberapa bidang air
sangat diperlukan.
B. Air memiliki peranan yang cukup penting. D. Setiap manusia memerlukan air
untuk hidup
6. (1) Gunakanlah sikat dan pasta gigi.
(2) Gosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur.
(3) Jangan makan makanan yang panas dan dingin dalam waktu yang hampir
bersamaan. (4) Periksalah ke dokter gigi secara berkala.
Urutan yang tepat petunjuk cara merawat gigi adalah ........
A. (4), (3), (2), (1) C. (2), (l), (3), (4)
B. (3), (4), (l), (2) D. (1), (2), (4), (3)
7. Kami akan meminjam lapangan bola voli SLTP yang Bapak kelola untuk
pertandingan antar warga desa ini. Kesalahan kalimat bagian isi surat permohonan
tersebut terletak pada penulisan kata ........
A. bola voli C. Bapak
B. SLTP D. antar warga
8. Menteri Negara Lingkungan Hidup akan menyelenggarakan "Pameran Lingkungan
Hidup Indonesia 2003" yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 s.d. 10 Juni 2003
di Assembly Hall Balai Sidang Senayan, Jakarta pukul 10.00 -12.00 WIB. Sehubungan
dengan hal di atas kami mengharapkan partisipasi Saudara dalam pameran tersebut.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Maksud undangan tersebut adalah agar penerima undangan dapat ........
A. melihat berlangsungnya pameran C. meliput kegiatan pameran
B. menginformasikan suasana pameran D. mengikuti acara pameran
9. (1) Anak adalah tumpuan hari depan keluarga. (2) Wajarlah orang tua berusaha
membentuk anaknya sesuai dengan keinginannya. (3) Belum tentu keinginan dan
harapan orang tua sesuai dengan proses tumbuh-kembang anak. (4) Orang tua harus
menyikapi proses tumbuh-kembang anak dengan benar sehingga anak dapat
mengembangkan segenap potensinya secara optimal.
Tanda baca koma ( ,) seharusnya digunakan dalam kalimat nomor ........
A. (1) C. (3)
B. (2) D. (4)
10. Kerangka karya tulis yang tepat adalah ........
A. Judul B. Judul C. Judul D. Judul
Kata Pengantar Daftar Isi Kata Pengantar Pendahuluan
Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Kata Pengantar
Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Daftar Isi
Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan
Penutup Penutup Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Daftar Pustaka Daftar Pustaka Penutup Penutup
11. Penulisan daftar pustaka yang benar adalah ........
A. JS, Badudu.1995. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
B. Badudu, J.S. 1995.Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima
C. J.S. Badudu. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. 4995. Pustaka Prima Bandung.
D. Badudu, J.S. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. 1995. Pustaka Prima: Bandung.
12. Pada acara perpisahan kelas II, sambutan-sambutan terdiri atas:
(1) Sambutan guru (3) Sambutan Siswa.,
(2) Sambutan kepala sekolah (4) Sambutan ketua panitia
Susunan acara sambutan tersebut yang tepat adalah ........
A. (1)-(3)-(4)-(2) C. (3)-(4)-(2)-(1)
B. (2)-(1)-(3)-(4) D. (4)-(3)-(1)-(2)
13. Dengan hati bersih saya menyerahkan gaji saya kepada Anda.
Arti ungkapan hati bersih adalah ........
A. tulus ikhlas C. hati tenang
B. sungguh-sungguh D. penuh kesungguhan
14. Rahmat disenangi teman-temannya. Semua kreativitasnya terwujud dalam
karya nyata. Air tenang menghanyutkan merupakan peribahasa yang tepat untuknya.
Arti peribahasa dalam paragraf tersebut adalah ........
A. orang yang kaya biasanya banyak amal ibadahnya
B. orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya
C. orang yang pandai pasti banyak karya nyatanya
D. orang yang cerdik pasti banyak akal baiknya
15. Wanita itu sejenak terkesima dan tidak tahu apa yang harus diperbuat.
Arti kata terkesima pada kalimat tersebut adalah ........
A. tersentak C. tersengal
B. tercengang D. termenung
16. Kalimat poster yang menarik untuk menjaga kebersihan kelas
adalah ........
A. Bersih kelasku, jernih pikiranku.. C. bersihkanlah kelas kita setiap
hari.
B. Jagalah selalu kebersihan kelas kita. D. Kalau kelas bersih, senang
belajar.
17. Kalimat yang bermajas perumpamaan adalah ........
A. Keindahan Pantai Pangandaran seperti seorang bidadari.
B. Pantainya sangat cantik dan memiliki daya tank tersendiri.
C. Ombak bergulung setinggi gunung menghiasi keindahan di sana.
D. Tak heran bila Pantai Pangandaran banyak dikunjungi wisatawan.
18. Aku puas dengan hasil prestasi belajarku.
Sinonim kata puas dalam kalimat tersebut adalah ........
A. rela C. bangga
B. bahagia D. gagah
19. Kalimat yang menggunakan kata berantonim adalah ........
A. Dalam pentas seni itu, tua muda ikut bergembira memeriahkan acara tersebut.
B. Lapangan itu penuh sesak dengan penonton yang ingin menyaksikan pertandingan
sepak bola. 2R
C. Kegiatan bazar amal itu diikuti oleh pengusaha-pengusaha yang masih muda
belia.
D. Di masa pembangunan ini, dibutuhkan para pemuda yang handal dan kreatif.
20. Susunan kalimat langsung berikut ini yang tidak tepat adalah ........
A. "Tunggu sebentar, saya belum siap!" seru Mira. C. Nasihat Pak
Budi,'Berhati-hatilah, Nak?"
B. Adik bertanya kepada ibu, "Kapan kita pulang?" D. "Kemarin engkau
terlambat, ya?" tanyanya
21. Berikut ini kalimat yang menggunakan kata ganti orang adalah ........
A. Kakak sudah tiba di Surabaya. C. Orang yang gemuk susah berjalan.
B. Apakah buku Andi sudah disampul? D. Berapakah Anda menabung setiap
bulan?
22. Kalimat manakah yang menggunakan kata sapaan ?
A. Dapatkah Kakak membantu saya mengerjakan tugas?
B. Benarkah ibumu akan datang ke rumahku?
C. Sudahkah Andika mendapat beasiswa dari sekolahnya?
D. Bisakah pamanku kuliah di Fakultas Hukum?
23. Pewawancara : Sejak kapan Bapak bertugas sebagai pengamat
Gunung Merapi?
Tokoh : Sejak saya selesai menempuh pendidikan S2 tahun 1992.
Pewawancara : Bagaimanakah masyarakat sekitar Merapi menyikapi keadaan
Merapi yang terlihat semakin aktif?
Tokoh : Mereka lebih cenderung mempercayai isyarat alam
daripada pendapat para ahli.
Pewawancara : ........
Tokoh : Sebagai petugas saya wajib memberikan informasi
berdasarkan hasil pengamatan.Direktorat Vulkanologi.
Pertanyaan yang tepat untuk melengkapi wawancara tersebut adalah
A. Apakah Bapak puas terhadap kepercayaan mereka tentang Merapi?
B. Mengapa penduduk sekitar Merapi lebih percaya kepada isyarat alam?
C. Bagaimana hasil pengamatan Bapak terhadap aktifnya Merapi?
D. Langkah apa yang Bapak tempuh untuk mengatasi kepercayaan mereka?
24. Pertanyaan yang isinya berkaitan dengan tugas sebagai petugas pos
adalah ........
A. Berapa jumlah rata-rata surat yang Bapak antarkan setiap hari?
B. Apakah kendaraan inventaris itu Bapak rawat secara rutin?
C. Mengapa Bapak memilih,bekerja sebagai seorang petugas?
D. Siapakah yang mendorong Bapak mengantarkan surat ini?
25. Kalimat berikut yang bermajas alusio adalah ........
A. Peristiwa Malari menjadi kenangan pahit baginya. C. Parker jauh lebih
mahal daripada pilot
B. Setamat SMU ia terpaksa menjadi pramuniaga. D. Armada angkutan itu
dilengkapi toilet
26. Kalimat yang menggunakan kata berkonotasi positif adalah ........
A. Para karyawan tahun ini diberikan cuti panjang.
B. Kuli bangunan bekerja keras menyelesaikan tugasnya.
C. Buruh pabrik sedang menikmati masa libur.
D. Dia menjadi pembantu rumah tangga yang jujur.
27. Kalimat yang menggunakan kata bilangan yang menyatakan himpunan
adalah ........
A. Hanya ada beberapa siswa yang mampu mengerjakan soal ini.
B. Mereka berlima mengikuti lomba majalah dinding saat ini.
C. Akhirnya mereka harus puas memperoleh juara harapan dua.
D. Di sanalah berpuluh-puluh kendaraan roda dua disediakannya.
28. Nella melamun beberapa saat. Kenangan masa lalunya muncul silih
berganti. la besok akan menari. Dulu ibunya selalu mendampinginya di saat pentas
seni. Situasi seperti itu sangat membahagiakan hatinya.
Kalimat yang tidak padu pada paragraf tersebut adalah kalimat ........
A. kedua C. keempat
B. ketiga D. kelima
29. Kalimat berikut yang menggunakan kata umum dan kata khusus
adalah ........
A. Burung berkicau di atas pohon, sedangkan:ayam berkokok di dalam kandangnya.
B. Melati, mawar, dan anggrek bermekaran menambah keasrian halaman rumah.
C. Baju hijau, merah, kuning, biru, dan lainnya dikenakan pengunjung pasar
malam ini.
D. Ia tidak hanya sekadar melihat saja, tetapi melotot dan menakutkan karena
marahnya.
30. (1) Panitia menyelenggarakan aneka lomba. (2) Lomba makan krupuk
mendapat perhatian penonton. (3) Penonton berteriak kegirangan. (4) Semua penonton
memperoleh hiburan gratis hari itu.
Kalimat berobjek terdapat pada nomor ........
A. (1) dan (2) C. (3) dan. (4)
B. (2) dan (3) D. (1) dan (4)
31. Seluruh kegiatan harus direncanakan dengan matang ........ dapat
berjalan dengan baik. Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut
adalah ........
A. dan C. supaya
B. bahwa D. tetapi
32. Longsor yang terjadi ........Cadas Pangeran memang.bukan sesuatu yang
luar biasa. Alasannya karena kawasan itu termasuk ........ dalam daerah rawan
gerakan tanah. Dibandingkan dengan daerah lain yang rawan, Cadas Pangeran relatif
lebih stabil, karena sebagian ........ kawasan itu tersusun bebatuan vulkanik.
Urutan kata depan untuk melengkapi paragraf tersebut yang tepat adalah ........
A. di, ke, dari C. ke, di, dari
B. ke, dari, di D. dari, ke, di
33. Tabrakan terjadi di belokan.
Makna imbuhan -an pada kata yang bergaris bawah dalam kalimat tersebut,
menyatakan ........
A. alat C. hasil
B. tempat D. kumpulan
34. Warna bajunya kebiru-biruan serasi dengan kerudungnya.
Makna perulangan kata kebiru-biruan dalam kalimat tersebut adalah ........
A. sangat C. agak
B. amat D. meskipun
35. (1) Prangko pertama diterbitkan pada tahun 1840 diberi julukan The
Black Penny, bergambar ratu Victoria. (2) Sejak itu bermunculan orang-orang
mempunyai hobi mengumpulkan prangko. (3) Keuntungan menggeluti hobi filateli
ternyata banyak sekali karena dalam filateli membutuhkan kesabaran ketelitian dan
kreativitas, maka filateli dapat mengkondisi pengendalian diri serta mempunyai
andil besar dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. (4) Untuk
menjadi filatelis tidak sulit.
Hal-hal yang positif dalam paragraf tersebut terdapat dalam kalimat
bernomor ........
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4
36. Ibu membacakan adik buku cerita.
Kalimat pasif yang tepat dari kalimat tersebut adalah ........
A. Adik dibacakan buku cerita oleh ibu. C. Buku cerita adik dibacakan
oleh ibu.
B. Ibu dibacakan oleh adik buku cerita. D. Buku cerita ibu dibacakan
untuk adik.
37. Keterangan cara terdapat dalam kalimat ........
A. Guru menerangkan soal itu dengan tegas.
B. Dengan guru Pardi meneliti daun pepaya.
C. Dengan sepeda Mardiah pergi ke sekolah.
D. Niami menulis artikel dengan komputer.
38. Kalimat berikut ini yang menggunakan keterangan kesalingan
adalah ........
A. Mereka bertukar pikiran dengan teman kelompoknya.
B. Mereka bersalam-salaman setelah menyadari kesalahannya.
C. Ketua rombongan itu sedang tukar-menukar vandel dengan senyum.
D. Kedua kelompok itu menyalahkan satu sama lain.
39. Kata berpolisemi terdapat dalam kalimat ........
A. Kaki meja itu diukir menyerupai kaki harimau.
B. Dia menyukai kepala kambing dan kepala ayam.
C. Daging itik dan daging merpati berbeda rasanya.
D. Bapak lurah dan bapak camat segera datang.
40. (1) Walaupun tidak ada ulangan, Andi tetap belajar. (2) Kebiasaan itu
dilakukan karena dia ingin pandai seperti kakaknya. (3) Kalau pandai, dia akan
membantu temannya yang kurang. (4) Dia tidak ingin ada temannya yang tinggal
kelas.
Kalimat yang menyatakan hubungan pengandaian adalah nomor ........
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
41. (1) Tidak sampai hati aku melihat daerah itu. (2) Mereka terpaksa harus
memperbaiki rumah yang rusak karena gempa. (3) Banyak para dermawan datang untuk
memberi bantuan. (4) Walaupun begitu mereka menerima semua cobaan hidup ini dengan
hati yang tabah.
Kalimat dalam paragraf tersebut yang mempunyai hubungan sebab akibat terdapat
dalam kalimat nomor ...
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
42. Kalimat berikut yang menggunakan kata yang mengalami penyempitan makna
adalah ........
A. Saya bercita-cita menjadi sarjana teknik.
B. Apakah Adik mengetahui alamat Pak Subardi?
C. Sebaiknya Saudara segera memenuhi undangan Bu Salamah.
D. Kapal pesiar itu berlayar menuju Surabaya.
43. Para atlit berkumpul di pusat pelatihan Ragunan.
1 2 3 4
Kata yang tidak baku dalam kalimat tersebut adalah ........
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4
44. Penggunaan kata berimbuhan asing yang benar terdapat dalam
kalimat ........
A. Kaderisasi dalam organisasi itu berjalan dengan baik.
B. Nasionalisme selalu mendahulukan kepentingan rakyat.
C. Era global merupakan era liberalisme perdagangan.
D. Kapitalisme itu akan menanamkan modalnya di sini
45. Imbuhan asing yang bermakna orang yang, terdapat pada kalimat ........
A. Pementasan drama di gedung itu akan didukung oleh beberapa dramator dari ibu
kota.
B. Dramawan yang menjadi pembicara dalam sarasehan itu pernah belajar di
perguruan tinggi ini.
C. Orang yang menjadi notulis rapat temu alumni di sekolah ini adalah Ratna
Puspita Dewi.
D. Novelis desa ini sekarang menjadi orang terkenal dalam bidang sastra
Indonesia.
46. Sektor pariwisata sangat berpengaruh dalam perolehan ........ negara.
Istilah yang tepat melengkapi kalimat tersebut adalah ........
A. valuta C. devisa
B. kredit D. kurs
47. (1) Anak itu sebenamya tidak bodoh. (2) Anak itu malas membaca buku.
Kalimat majemuk setara hasil penggabungan kedua kalimat tersebut yang tepat
adalah........
A. Anak itu sebenamya bukan bodoh, tetapi malas membaca buku.
B. Anak itu sebenamya tidak bodoh, tetapi malas membaca buku.
C. Anak itu sebenamya tidak bodoh namun hanya malas membaca buku.
D. Anak itu sebenamya tidak bodoh cuma hanya malas membaca buku.
48. (1). Tulisan Mas Supomo tidak rapi. (2). Saya masih dapat membacanya
dengan jelas. Kalimat majemuk bertingkat yang tepat hasil gabungan dari dua
kalimat tersebut adalah....
A. Tulisan Mas Supomo tidak rapi karena saya masih dapat membacanya dengan
jelas.
B. Meskipun tulisan Mas Supomo tidak rapi, saya masih dapat membacanya dengan
jelas.
C. Jika tulisan Mas Supomo tidak rapi, saya tidak masih membacanya dengan
jelas.
D. Tulisan Mas Supomo tidak rapi sehingga saya masih dapat membacanya dengan
jelas.
49. Berkat usahanya yang gigih, orang tua asuh itu mampu mengantarkan kedua
putranya menjadi cendekiawan dalam bidang bahasa.
Kata yang mengalami perluasan makna pada kalimat tersebut adalah ........
A. berkat C. putranya
B. usahanya D. cendekiawan
50. Kalimat berikut yang menggunakan kata berameliorasi adalah ........
A. Wanita cantik itu bisa menarik perhatian penonton.
B. Lelaki itu meninggalkan bininya yang sedang hamil.
C. Kapan ibu mengajarkan Bahasa Indonesia lagi?
D. Bapak berharap kamu harus belajar dengan tekun
51. Kalimat yang menggunakan kata bersinestesia adalah ........
A. Lagu-lagu nostalgia sangat merdu didengar. C. Saya tidak suka minuman
yang manis-manis.
B. Pemandangan di pantai sedap sekali dipandang. D. Bunga mawar itu harum
sekali baunya.
52. (1) Satu kejadian yang saya alami pada hari Senin membuat saya merasa
sedikit kagum. (2) Pada hari itu dompet saya tertinggal di dalam taksi, tetapi
Selasa pagi dompet beserta isinya sudah kembali lagi. (3) Begitulah yang saya
alami. (4) Terima kasih Pak Sopir Taksi.
Kalimat yang menyatakan hubungan pertentangan terdapat pada nomor ........
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
53. Adikku, Dita, ingin melengkapi sarana belajar yaitu akan membeli meja
belajar. Sementara itu ibu menginginkan kursi tamu. Lemari yang diletakkan di
sudut ruang pamer merupakan pilihan ayah. Itulah keinginan kami saat kami melihat
pameran mebel.
Pasangan kata yang berhipernim-hiponim terdapat dalam kalimat ........
A. pertama C. ketiga
B. kedua D. keempat
54. Kata berhomonim terdapat dalam kalimat ........
A. Kepala Sekolah pulang karena kepalanya pening. C. Bang Verdi menabung di
Bank Mandiri.
B. Dua kali saya menyeberangi kali Ciliwung. D. Sebelum apel pagi Rosi makan
apel.
55. Gito : "Ini pasti ulah si Rika. la balas dendam kepada
kita." (Sambil membersihkan kelas).
Nadia : "Rasanya hal itu tak mungkin. Rika bukan tipe anak pendendam.
Setahuku selama ini ia baik."
Gito : "Mungkin juga. Buktinya kelas kita sekarang kotor. Mungkin
sepulang sekolah kemarin ia sengaja membuang sampah-sampah ini."
Isi dialog tersebut adalah ........
A. memperdebatkan kelas yang kotor C. Rika termasuk anak pendendam
B. prasangka buruk terhadap Rika D. kekecewaan Gito kepada Rika
56. Sambil memberi penjelasan palsu itu George ogah menepi, seolah-olah
hendak memberi jalan pada Ben dan Carlos. Itulah saat yang menentukan. Bisakah
kedua penjahat itu dijebak? Temyata bisa!
Watak George dalam kutipan tersebut adalah ........
A. pembohong C. sopan
B. penipu D. cerdik
57. Angin bertiup menyejuk. Cuaca cerah cemerlang kena sinar rembulan.
Bintang bertaburan di langit laksana permata berserakan di atas permadani. Di sana
melancarlah biduk nelayan yang sedang mengadu untung, menantang gelombang yang
penuh marabahaya.
Latar penggalan cerita tersebut adalah ........
A. siang hari di tengah laut C. malam hari di laut lepas
B. malam hari di langit biru D. pagi hari di samudera raya
58. Setiap aku masuk ke ruangan itu, aku merasa dibelit rantai
penjara.Kebebasanku dirampas. Segala gerakanku dikomandokan dan semua gerak-
gerikku diamati. Andang, pengawas merangkap wakil kepala bagian, mutlak menjadi
penguasa tunggal di ruangan itu. Sudut pandang pengarang dalam penggalan novel
tersebut adalah orang ........
A. pertama pelaku sampingan C. ketiga di luar utama
B. kedua pelaku utama D. pertama pelaku utama
59. Setiap pagi dia duduk di kursi rodanya menghadap ke sebuah meja. Di
atas meja ada mesin ketik. Dia selalu berkarya, dan berkarya. Dia tidak pernah
putus asa meskipun karyanya sering dikembalikan oleh media massa. Dia mempunyai
semangat besar meskipun kedua kakinya patah karena kecelakaan sepeda motor dua
tahun yang lalu. Dia teman dekatku, Yus Diana namanya.
Pertanyaan yang sesuai dengan isi kutipan novel tersebut adalah ........
A. Di mana Yus Diana mendapat kecelakaan? C. Bagaimana situasi rumah Yus
Diana?
B. Siapa yang tidak pernah putus asa? D. Siapa yang mendorong ia menjadi
penulis?
60. Puisi berikut ini yang termasuk pantun adalah ........
A. Oh, Tuhan C. Perteguh jua alat perahumu
Biar aku menjadi embun-Mu Hasilkan bekal air dan kayu
Memancarkan terang-Mu Dayung pengayuh taruh di situ
Sampai aku lenyap olehnya Supaya laju perahumu itu
B. Anak nelayan menangkap pari D. Baik ditanam batang padi
Sampan karam melanggar karang Jauhkan tampang anak pisang
Amatlah malah nasibku ini, Halau sapi dalam rimba
Ayah tiada ibu pun berpulang. Adakah penyayang orang ini
Latihan 2
Latihan 4
A. C.
B. D.
60.
Perhatikan tabel di atas yang memuat daftar perolehan NEM tertinggi, NEM
terendah, dan Rata-rata NEM !
Perbedaan nilai tertinggi dan terendah secara mendasar terlihat pada tahun
pelajaran ........
A. 1997/1998 C. 1999/2000
B. 1998/1999 D. 2000/2001
Latihan 5
9. Pak Herman, kepala perpustakaan, menulis memo untuk Ibu Susi wali kelas IIIC
SMP Merah Delima. Isi memo memberitahukan bahwa Ibu Susi diminta mengingatkan
siswa-siswinya agar mengembalikan buku perpustakaan sebelum ujian nasional
dilaksanakan.
Kalimat memo yang tepat dari kepala perpustakaan sesuai dengan ilustrasi tersebut
adalah ........
A. mohon mengingatkan siswa kelas III C untuk mengembalikan buku perpustakaan
sebelum ujian nasional dilaksanakan.
B. mohon siswa-siswinya untuk mengembalikan buku perpustakaan sebelum ujian
nasional dilaksanakan.
C. mohon segera mengembalikan buku perpustakaan sebelum ujian nasional
dilaksanakan.
D. Bapak Herman memohon kepada Ibu Susi untuk mengembalikan buku perpustakaan
sebelum ujian nasional dilaksanakan.
10. Fadhila akan menulis sebuah artikel dengan topik Upaya Peningkatan
Kebersihan Kelas. Masalah yang tepat untuk dibahas dalam artikel tersebut
adalah ........
A. Bagaimanakah keadaan kelas kita? C. Bagaimanakah kebersihan kelas di
masa mendatang?
B. Bagaimanakah kebersihan kelas kita? D. Bagaimanakah cara meningkatkan
kebersihan kelas?
11. (1) Potong multiplek sesuai pola.
(2) Letakkan kawat antara kayu dengan alasnya.
(3) Pasang kawat sebagai penggantung.
(4) Ampelas seluruh permukaannya.
(5) Warnai kawat itu dengan cat sesuai selera.
Urutan petunjuk cara membuat hiasan dinding serbaguna tersebut adalah ........
A. 1 - 4 - 5 - 2 - 3 C. 4 - 5 - 3 - 1 - 2
B. 1 - 4 - 3 - 2 – 5 D. 4 - 5 - 1 - 2 - 3
12. Fera : Hebat kamu, Sinta, dalam waktu dua tahun usahamu
sudah berhasil.
Sinta : Ya, kebetulan saja. Saya pun baru mencoba dan belajar.
Fera : Katanya, bulan depan kamu mewakili pengusaha batik untuk ke luar
negeri ........
Sinta : Ya, terima kasih, ini pun juga secara kebetulan.
Kalimat yang tepat digunakan untuk melengkapi dialog tersebut adalah ........
A. Keberhasilan itu memerlukan keuletan dan pengorbanan.
B. Lanjutkan perjuangan dan usahamu. Pasti cita-citamu tercapai.
C. Engkau lebih sukses, engkau memang hebat.
D. Selamat ya, semoga sukses dan prestasimu makin meningkat.
13. Kami bermaksud menggunakan gedung pertemuan Abadi pada hari Sabtu
dan Minggu tanggal 14 dan 15 Agustus 2005 dalam acara pertemuan para remaja.
Karena gedung tersebut merupakan tanggung jawab Bapak, kami mohon izin
penggunaannya kepada Bapak ........
Kalimat di bawah ini yang tepat digunakan untuk melengkapi paragraf tersebut
di atas adalah ........
A. atas bantuan dan pemberian izinnya, kami menghaturkan terima kasih.
B. Atas perhatian dan izin Bapak, kami sampaikan terima kasih.
C. Mengingat pentingnya acara ini, harap bisa dipertimbangkan.
D. Atas terkabulnya permohonan ini, diucapkan terima kasih banyak.
14. Inovasi baru di dunia otomotif lahir. Seorang insinyur Australia,
Angelo Di Pietro berhasil menciptakan kendaraan bermotor bertenaga udara, yang
diklaim sebagai pertama di dunia. Di Pietro mengembangkan mesin putar bertenaga
udara yang dimampatkan. Mesinnya sama sekali tidak menimbulkan polusi gas atau
suara bagi lingkungan. Mobil udara itu mampu menempuh kecepatan 50 km per jam.
Mengapa kendaraan hasil ciptaan Di Pietro tidak menimbulkan polusi gas atau suara?
Jawaban yang benar adalah, sebab ........
A. Di Pietro menggunakan inovasi baru di dunia otomotif, khususnya motor.
B. Mobil udara ini mampu menempuh kecepatan 50 km per jam.
C. Di Pietro seorang insinyur dari Australia yang berhasil.
D. Di Pietro mengembangkan mesin putar bertenaga udara yang dimampatkan.
15. Wabah penyakit demam berdarah sedang melanda perkampungan. Beberapa
anak terpaksa dibawa ke rumah sakit karena wabah itu. Penyebar penyakit tersebut
adalah nyamuk. Oleh karena itu, pemberantasan terhadap perkembangbiakan nyamuk itu
dilaksanakan besar-besaran.
Kalimat poster yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ........
A. Demam berdarah merupakan penyakit berbahaya. C. Biasakanlah pola hidup
sehat setiap saat.
B. Berantaslah sarang nyamuk di mana pun berada. D. Jangan biarkan nyamuk
ada di sekitar kita.
16. Saat memperingati HUT ke-59 Kemerdekaan RI di sekolah, Kepala SMPN
Jiwan akan memberikan sambutan. Pembawa acara lalu mempersilakan beliau.
Kalimat yang tepat untuk mempersilakan adalah ........
A. Kepada Kepala SMPN Jiwan, waktu dan tempat kami persilakan.
B. Yang kami hormati Kepala SMPN Jiwan, kami persilakan dengan hormat.
C. Yang terhormat Kepala SMPN Jiwan, kami persilakan.
D. Kepala SMPN Jiwan yang kami hormati dipersilakan naik ke atas podium.
17. Joy dinobatkan sebagai pemenang pertama Indonesia Idol. Kemenangan itu
diraih berdasarkan 4 juta SMS dan telepon pemirsa yang dikirim kepada panitia.
Kalimat laporan yang tepat sesuai ilustrasi tersebut adalah ........
A. Joy meraih juara pertama Indonesian Idol dengan 4 juta SMS
B. Joy menduduki juara Indonesian Idol karena suaranya bagus
C. Joy sudah menjadi juara Indonesian Idol dan memang pantas
D. Joy betul-betul sesuai menjadi juara pertama Indonesia Idol
18. ................
hari, tanggal : Sabtu, 12 Juni 2004
waktu : pukul 19.00 s.d. 21.00
tempat : Balai RT 07agenda
rapat : Pembentukan Panitia HUT ke-59 RI
Atas kehadiran Saudara tepat waktu, kami ucapkan terima kasih.
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi bagian rumpang surat tersebut adalah ........
A. Mengharapkan kehadiran Saudara pada pertemuan yang akan diselenggarakan pada
B. Rapat dilaksanakan pada hari Sabtu. Diharapkan semua hadir pada
C. Tempat pelaksanaan rapat HUT ke-59 di balai RT 07 pada
D. Rapat warga RT 07 bertempat di balai RT pada
19. Peranan air di dalam tubuh kita tentu dapat kita rasakan air melarutkan
zat makanan kita proses pertukaran zat metabolisme dapat terjadi dalam bentuk
larutan air juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh.
Penempatan tanda baca titik yang tepat terdapat pada ........
A. setelah kata: kita, makanan, zat, dan tubuh
B. setelah kata: makanan, zat, larutan, dan tubuh
C. setelah kata: rasakan, proses, air, dan tubuh
D. setelah kata: rasakan, kita, larutan, dan tubuh
20. Suminto A. Sayuti
Berkenalan dengan Puisi (Yogyakarta : Gama Media, 2002), xvi + 403 halaman
Di negeri ini tidak begitu banyak buku yang membicarakan teori sastra, khususnya
puisi, ditulis akademisi kita dengan bahasa yang 'gampang' dicerna. Apalagi bila
yang dimaksud buku teori dan atau kritik yang berkualitas. Di antara yang banyak
itu, buku Prof. Dr. Suminto A. Sayuti ini menjadi penting dan berharga
keberadaannya. Siapapun yang mau memasuki dunia puisi, lebih-lebih mereka adalah
mahasiswa sastra, bisa menjadikan buku ini sebagai jalan yang nyaman.
Hal yang diulas dalam teks tersebut adalah ........
A. Jumlah buku teori sastra yang berbeda
B. Buku tersebut termasuk buku teori dan kritik yang berkualitas
C. Kualitas buku agar masyarakat luas memilih buku tersebut
D. Buku tersebut dinilai sangat penting bagi dunia pendidikan
21. Sekolah Anda akan mengadakan kegiatan Porseni. Anda sebagai ketua OSIS
sekaligus ketua panitia diminta membuat pengumuman.
A. Ditujukan kepada seluruh pengurus kelas SMP Bangun Cipta. Untuk memeriahkan
seni, segenap pengurus kelas diminta mendaftarkan wakil-wakilnya untuk mengikuti
lomba basket, voli bal, tari, membaca puisi, dan sepak bola.
B. Anda ingin ikut Porseni! Daftarkan segera ke sekretariat OSIS. Pendaftaran :
1-5 September 2004 di Sekretariat OSIS. Partisipasi siswa sangat diperlukan. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
C. Pengumuman! Ditujukan kepada seluruh pengurus kelas SMP Bangun Cipta. Untuk
memeriahkan Perseni, segenap pengurus kelas diminta mendaftarkan wakil-wakilnya
untuk mengikuti lomba basket, voli bal, tari, membaca puisi dan sepak bola.
Pendaftaran : 1-5 September 2004 di Sekretariat OSIS. Partisipasi siswa sangat
diperlukan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
D. Untuk memeriahkan Porseni, segenap pengurus kelas diminta mendaftarkan
wakil-wakilnya mengikuti lomba basket, voli, taksi, membaca puisi, dan sepak bola
pada,
hari/tanggal : Sabtu, 30 September - 2 Oktober 2004
waktu : pukul 08.00-16.00
tempat : SMP Bangun Cipta Jl. Melati Putih 31
pendaftaran : 1-5 September 2004 di sekretariat OSIS
Partisipasi siswa sangat diperlukan.
Pengumuman yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah :
A. A C. C
B. B D. D
22. (1) Belum banyak yang mengakui bahwa prestasi anak yang lambat
belajar dapat melebihi anak berprestasi asalkan mereka diberi kesempatan belajar
menurut cara mereka sendiri.
(2) Sekolah hanya mengenalkan satu variasi cara belajar, yaitu cara belajar yang
dianggap paling baik bagi guru.
(3) Sangat sedikit pakar pendidikan yang mengakui bahwa anak-anak yang lambat
belajar dapat berprestasi.
(4) Sampai saat ini perhatian hanya tertuju kepada anak-anak yang berprestasi.
Susunan yang padu paragraf tersebut adalah ........
A. (1) - (2) - (3) - (4) C. (3) - (4) - (2) - (1)
B. (2) - (3) - (1) - (4) D. (4) - (1) - (3) - (2)
23. Pihak pengacara terdakwa akhirnya mengajukan kasasi kepada Mahkamah
Agung.
Istilah kasasi berarti ........
A. terdakwa menyetujui vonis yang dijatuhkan hakim
B. persetujuan pihak pengacara atas vonis hakim
C. permohonan terdakwa agar hakim berlaku adil
D. pembatalan atau pernyataan tidak sah
24. ........ memiliki fungsi mempermanis penampilan.
Istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ........
A. suvenir C. cenderamata
B. aksesori D. filateli
25. (1) Kepala sekolah akan menyetujui usul ini.
(2) Kau mengembalikan semua uang yang kau terima.
Kata penghubung yang tepat untuk menggabungkan kedua kalimat tersebut
adalah ........
A. oleh karena itu C. asalkan
B. sebab D. sebagaimana
26. Sejumlah pengunjung merasa terkesan ketika melihat pameran lukisan.
Kata khusus dari kata bercetak miring terdapat pada kalimat ........
A. Penonton memandang satu lukisan yang menarik. C. Pejabat meresmikan
pameran lukisan.
B. Pengunjung membeli sebuah lukisan abstrak. D. Semua stan pameran
menyilakan pengunjung.
27. Untukmu
Sahabatku ........
(1) Di keheningan malam ini
(2) Kucoba hayati irama detak jantungku
(3) Karena tenggelamnya perahu persahabatan
(4) Bilakah kau akan kembali
(5) Sejak kepergianmu pahit hidupku.
Larik puisi tersebut yang menggunakan sinestesia ditandai nomor ........
A. (2) C. (4)
B. (3) D. (5)
28. Di sekolah, setiap siswa diminta menyampaikan idenya di depan kelas.
Wah, bermacam-macam ide ........ untuk mengubah dunia. Suatu kali giliran Petrus
menyampaikan idenya. ........ pun berkata, "Untuk mengubah dunia menjadi lebih
baik, ........ akan menolong tiga orang."
Kata ganti yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ………..
A. mereka, ia, aku C. kamu, mereka, kami
B. kalian, kami, kita D. kita, ia, kamu
29. Anda akan mewawancarai seorang guru basket yang telah berhasil
mengantarkan timnya dalam kejuaraan tingkat provinsi.
Pertanyaan wawancara yang paling tepat adalah ........
A. Berapakah jumlah peserta tim basket yang bapak latih?
B. Bagaimanakah cara Bapak membina tim tersebut sehingga menjadi juara?
C. Kapan dan dimana pertandingan basket dilaksanakan?
D. Apakah resep Bapak dalam berlatih basket?
30. Setiap hujan, Jalan Mayor Jenderal Soengkono selalu banjir. Keadaan ini
membuat jalan tersebut menjadi rawan. Peristiwa penodongan, penjambretan, dan
penyumbatan knalpot mobil telah berkali-kali terjadi. Perbaikan yang hanya
memperbaiki dan membersihkan saluran air belum mampu menyelesaikan masalah.
Kegagalan mencari penyelesaian masalah membuat banjir berlangsung lama. Walaupun
telah berlangsung tiga tahun, tetapi pemerintah kota dan DPRD belum mampu
mengatasinya. Padahal penelitian sudah sering dilakukan.
Tanggapan logis terhadap isi kutipan berita tersebut adalah ........
A. Pejabat mempunyai kewenangan menangani banjir.
B. DPRD selaku mitra kerja pemerintah memiliki kewenangan mengontrol.
C. Warga takut lewat jalan tersebut jika musim hujan.
D. Hasil penelitian dan solusinya perlu segera diterapkan.
31. Satya berpendapat bahwa perlu ada terobosan baru untuk kemajuan
koperasi siswa di sekolah, yakni pengelola koperasi menyediakan barang-barang yang
dikonsumsi siswa di sekolah.
Sanggahan logis yang tepat berdasarkan pernyataan tersebut ........
A. Saya kurang sependapat dengan Satya kalau koperasi sekolah harus menyediakan
barang-barang yang dikonsumsi oleh siswa.
B. Saya kurang setuju dengan pendapat Satya kalau ingin memajukan koperasi
siswa, pengelola harus menyediakan barang-barang konsumsi siswa.
C. Menurut saya, pendapat Satya baik. Namun, perlu dipertimbangkan masalah
permodalan koperasi yang hingga saat ini masih terbatas.
D. Menurut saya, pendapat Satya kurang realistis karena koperasi siswa di
sekolah ini baru berdiri.
32. Ia selalu optimis dalam menghadapi segala masalah dan kesulitan.
Kata bercetak miring bersinonim dengan kata dalam kalimat ........
A. Saya ragu akan kemampuan tim basket kita.
B. Mengambil keputusan dengan pasti perlu dibiasakan.
C. Pekerjaan yang sulit dilaksanakan sebaiknya dihindari saja.
D. Saya yakin mereka mampu mengatasi masalah.
33. Mobil ambulan meraung-raung mengantarkan jenazah korban kebakaran.
Kalimat di bawah ini yang bermajas sama dengan kalimat tersebut adalah ........
A. Ia menutup pusara ibunya dengan tanah merah sambil menangis.
B. Terimalah pemberianku ini dengan senyuman dan tawa riang.
C. Tanaman padi merintih kesakitan pada musim kemarau panjang ini.
D. Sawah luas terbentang, hijau menguning bagaikan permadani.
34. Ketika aku menjemput Paman di stasiun Gubeng, aku berjumpa dengan
sobat kecilku yang mempunyai kegemaran sama denganku yaitu mengumpulkan perangko.
Kami berpelukan melepas rindu. Tak kutahu tiba-tiba Paman sudah berada di
sampingku menatap dengan sandu.
Kata yang tidak baku pada paragraf tersebut adalah ........
A. menjemput, stasiun, sandu C. berjumpa, kegemaran, rindu
B. sobat, perangko, sandu D. menjemput, kegemaran, rindu
35. Rony seorang anak yang tidak memiliki tanggung jawab. Dengan
senangnya ia mengambil penghapus pensil milik teman sekolahnya. Temannya itu
kebingungan mencari penghapusnya yang akan digunakannya. Saat temannya bingung
mencari penghapus, Rony malah pergi tanpa rasa salah, sambil menunjuk salah
seorang yang berada di dekatnya untuk memberi isyarat bahwa dialah biang
keladinya.
Perilaku Rony dalam paragraf tersebut sesuai dengan peribahasa ........
A. Sambil berenang minum air. C. Lempar batu sembunyi tangan.
B. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi. D. Besar pasak daripada tiang.
36. Kegiatan membaca merupakan upaya dalam ........ informasi dari bacaan.
Hal tersebut merupakan langkah awal dalam upaya memperkaya diri dengan ilmu
pengetahuan. Langkah selanjutnya adalah upaya pemahaman yang tepat terhadap isi
bacaan.
Untuk melengkapi paragraf tersebut, kata berimbuhan yang tepat yaitu ........
A. menyerap dan melakukan C. menyerapkan dan melakukan
B. menyerap dan dilakukan D. penyerapan dan dilakukan
37. Kapten kesebelasan Persija Jakarta berkata bahwa kesebelasan lawan
memang tangguh. Perubahan kalimat tersebut menjadi kalimat langsung
adalah ........
A. Kapten kesebelasan Persija Jakarta berkata; "Kesebelasan lawan memang
tangguh"
B. Kapten kesebelasan Persija Jakarta berkata; "Kesebelasan lawan memang
tangguh.
C. "Kesebelasan lawan memang tangguh," kata Kapten kesebelasan Persija Jakarta.
D. "Kesebelasan lawan memang tangguh." kata kapten kesebelasan Persija Jakarta.
38. Gambar-gambar mobil tergantung ........ dinding kamar. Ada beberapa
alat tulis terletak ........ atas meja. Barang-barang ........ kamar itu tampak
tertata rapi. Begitulah kondisi kamar Amri.
Kata depan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ........
A. pada, dalam, di C. di, pada, dalam
B. pada, di, dalam D. pada, di, dalam
39. Keadaan kota Dilli pada saat ini sungguh berbeda dengan beberapa tahun
yang lalu. Kemarin telah ditemukan seorang ........ asing terluka ketika meliput
suatu peristiwa. Seorang ........ dari Magelang juga dikabarkan meninggal.
Padahal, dia baru saja bertugas di sana.
Kata-kata berimbuhan asing yang dapat melengkapi paragraf tersebut adalah ........
A. seniman, karyawan C. rohaniwan, wartawan
B. seniman, wartawan D. wartawan, rohaniwan
40. Dalam peringatan HUT kemerdekaan, OSIS SMP Ananda menyelenggarakan
lomba tarik tambang antarkelas. Dua tim yang masuk final adalah kelas III 3 dan
III 5. Hari ini mereka bertanding kembali untuk memperebutkan juara ........
antara kedua tim tersebut sanggup memukau penonton.
Kata ulang yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ........
A. tarik-tarikan C. tarik-menarik
B. menarik-narik D. menarik-tarik
41. (1) Ayah pergi ke Bandung.
(2) Paman datang dari Medan.
(3) Ibu menyambutnya dengan ramah.
Hasil penggabungan tiga kalimat tersebut yang tepat adalah ........
A. Ketika ayah pergi ke Bandung, paman datang dari Medan dan ibu menyambutnya
dengan ramah.
B. Ayah pergi ke Bandung, paman datang dari Medan, ibu menyambutnya dengan
ramah.
C. Ayah pergi ke Bandung, sedang paman datang dari Medan, ibu menyambutnya
dengan ramah.
D. Lalu ayah pergi ke Bandung, paman datang dan Medan, ibu menyambutnya dengan
ramah.
42. Astaga, siapa orang-orang ini? Tampang mereka seperti orang-orang
kriminal. Namun, hak mereka sama dengan semua penumpang yang masuk taksiku. Aku
tak perlu tahu urusan mereka. Barangkali juga tidak berhak tahu. Meskipun banyak
juga yang aku tahu sebagai sopir taksi.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan novel tersebut adalah ........
A. kehati-hatian seseorang terhadap keadaan sekelilingnya
B. ketakutan yang timbul akibat pengalaman masa lalu
C. jangan berprasangka buruk hanya karena melihat penampilannya
D. ketidakpercayaan terhadap orang-orang di sekitarnya
43. HAMPA
Sepi di luar
Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan
Tak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Segala menanti, menanti, menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala
Belum apa-apa
Karya: Chairil Anwar
Amanat yang tepat dalam puisi tersebut adalah ........
A. Hendaknya jangan membuat seseorang harus menunggu.
B. Menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan.
C. Menunggu adalah pekerjaan yang menyedihkan manusia.
D. Hendaknya seseorang menghindari kebiasaan menunggu.
44. Yulia meloncat turun dari dalam angkot. O.... o ....! Tinggal delapan
menit lagi untuk bisa tiba dengan selamat di kelas. Tak ada waktu untuk berlambat-
lambat. Yulia bergegas menyeberang jalan dan berlari terbirit-birit menuju pintu
gerbang sekolahnya. Sebenarnya, kalaupun terlambat, Yulia masih bisa masuk.
Paling-paling hanya mendapat tugas tambahan. Tetapi bagi Yulia, itu sudah
merupakan sebuah aib. Di mata Yulia, terbayang-bayang wajah ayah ibunya hingga
membuatnya enggan bermalas-malas. Bagaimana mungkin ia tega bersantai-santai,
sementara kedua orang tuanya sibuk membanting tulang?
Amanat dalam kutipan cerita tersebut adalah selalu ........
A. ingat jerih payah dan pengorbanan orang tua. C. mempertimbangkan untung
dan ruginya.
B. berjalan cepat dan tidak boleh bersantai-santai. D. berhati-hati bila
menyeberang jalan raya.
45. Sawah menghijau terbentang
Pepohonan yang rindang menambah keindahan
Burung-burung terbang dan berkicauan
Terbang ke awan yang tinggi
Membawa kesenangan dan kegembiraan
Hamparan padang rumput nan hijau
Memberikan kesejukan dalam diriku
Citraan yang jelas pada kutipan puisi tersebut adalah ........
A. penglihatan C. penciuman
B. pendengaran D. perasaan
46. Amran (bicara sendiri) : Sudah pukul setengah delapan
lewat ... ke mana perginya Anhar? (melihat pintu dalam). Gun! Gunadi ...!!
Gunadi (masih di dalam) : Ya Kak ...!! (keluar menemui Amran).
Amran (duduk) : Ke mana katanya Anhar tadi?
Gunadi : Mau mancing ke tempat kita mendapat ikan
besar dahulu, Kak.
Amran : Kenapa kau bolehkan saja? Kalau ayah dan
ibu tahu, tentu akan marah. (berdiri dan berjalan pelan). Kau tahu .... itu bahaya
...?!
Dialog drama tersebut menggambarkan suasana ........
A. kekhawatiran C. ketakutan
B. kengerian D. kesenangan
47. "Kamu, siswa baru, rupanya pintar, ya?" ejek Indah, ketua kelas.
Begitu pula teman-teman yang lain mengejek Dita sebagai penyontek ulung. "Aku
tidak menyontek, sungguh! Aku mengerjakan sendiri!" Sanggah Dita sembari menekan
rasa takut. "Bohong! Buktinya, waktu kamu duduk di belakang itu hasil ulanganmu
jelek!" bentak Indah. "Ta ...Tapi aku tidak menyontek," kata Dita hampir menangis.
"Sudahlah mana ada pencuri mau mengaku atas perbuatannya," sela Bambang dengan
nada mengejek. "Begini saja, kalau kamu memang betul-betul tidak menyontek, nanti
kalau ada ulangan lagi, kamu harus duduk di kursi paling belakang sana itu, dan
buktikan bahwa kamu pun bisa memperoleh nilai sembilan tanpa Melati!" ujar Indah
memberi keputusan.
Konflik dalam kutipan cerita tersebut adalah ........
A. Indah dituduh menyontek ketika ulangan berlangsung.
B. Bambang merasa jengkel dengan sikap Indah terhadap Dita.
C. Banyak siswa menuduh Dita menyontek saat ulangan.
D. Melati memberikan bantuan kepada Dita pada waktu ulangan.
48. Kursi-kursi tunggu penuh dengan orang-orang yang akan bepergian
jauh. Di sampingnya terdapat bermacam-macam tas besar ataupun kecil. Suasana di
sana tampak ramai, ditambah lagi dengan lalu lalangnya para pedagang asongan yang
menjajakan dagangannya. Prit... prit... prit, begitulah suara peluit.
Latar cerita tersebut adalah ........
A. ruang tamu C. stasiun
B. dalam bus D. dalam kereta
49. (1) Mereka tahu makanan tahu itu
(2) Ia sudah lama tinggal di kaki gunung itu.
(3) Kaki adik terkilir ketika berolahraga.
(4) Andi membawa apel ketika apel ke rumahku.
Pasangan kalimat yang menggunakan kata berpolisemi ditandai dengan nomor ........
A. (1) dan (2) C. (3) dan (4)
B. (2) dan (3) D. (1) dan (4)
50. Seminggu sekali, saya meminjam novel remaja di perpustakaan.
Kalimat yang berpola sama dengan kalimat tersebut adalah ........
A. Tiap minggu, adik menari Janger Bali di sanggar bermodern.
B. Dua hari yang lalu, dia menangis tersedu-sedu di rumah bibi.
C. Kamis Minggu depan, saya akan mengail bersama-sama ke kolam pancing.
D. Setiap hari Selasa, Anwar mengendarai motor ke kantor.
Latihan 6
1. Monpera atau Monumen Perjuangan Rakyat merupakan salah satu bangunan
kebanggaan warga Palembang. Betapa tidak? Monumen yang memajang patung burung
garuda di dinding depannya ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Sumatera
Selatan, melawan penjajah pada masa revolusi fisik yang dikenal dengan Pertempuran
Lima Hari Lima Malam. Di sinilah basis para pejuang menggalang kekuatan dalam
pertempuran melawan penjajah Belanda.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah ........
A. perjuangan rakyat Sumatera Selatan pada Monpera C. pemajang patung
garuda pada Monpera
B. penggalangan rakyat Palembang dalam Monpera D. bangunan kebanggaan
warga Palembang
2. Nirmala Bonet, gadis berusia 19 tahun, seorang Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) bekerja di Malaysia. Ia bermaksud mencari nafkah di negeri Jiran, tetapi
yang didapat musibah. Musibah yang menimpa gadis asal Kupang, Nusa Tenggara Timur
itu begitu memilukan sekaligus menyayat hati. Ia dianiaya oleh istri majikannya
hingga cacat.
Hanya karena beberapa persoalan sepele dan kesalahan kecil yang dibuat,
Nirmala disiksa dengan sangat biadab. Rambut keritingnya dipotong dan terus
dibakar. Mukanya dicakar dan bibirnya dipukul sampai babak belur. Kepala, kening,
dan tangan Nirmala pun dipukul dengan gelas besi hingga berdarah. Paha, lengan,
dan dadanya disiram air panas sampai kulitnya terkelupas.
Kalimat utama paragraf kedua bacaan tersebut terdapat pada kalimat ........
A. pertama C. ketiga
B. kedua D. keempat
3. Pernyataan yang merupakan pendapat terdapat pada ........
A. kalimat pertama paragraf pertama C. paragraf pertama kalimat ketiga
B. kalimat kedua paragraf kedua D. paragraf kedua kalimat keempat
4. (1) Pada hari Rabu (20/12) Ronaldinho kembali menangis saat berada di Porto
Alegre, tempat kelahirannya, 21 Maret 1980. (2) "Ini peristiwa paling emosional
dalam hidup saya," ujarnya saat berpidato di hadapan 400 hadirin, termasuk politik
lokal dan pelatih Brasil Dunga yang juga berasal dan wilayah Porto Alegre. (3)
"Saya selalu bermimpi kejadian ini dan akhirnya menjadi kenyataan. (4) Ini
merupakan 'gol' terbaik yang pernah saya lakukan," ujar pemain Barcelona tersebut.
(5) Pemain Barcelona itu, memang telah dua kali meraih Pemain Terbaik Dunia (tahun
2004 dan 2005).
Pernyataan yang merupakan fakta pada teks tersebut ditandai nomor ........
A. (4) dan (1) C. (2) dan (4)
B. (3) dan (2) D. (1) dan (5)
5. Kritikan terhadap perilaku Ronaldinho yang kembali menangis pada teks
tersebut adalah ........
A. Jangan menangis secara berlebihan! C. Menangis dapat meringankan beban
pikiran.
B. Menangis bukan luapan emosional sesaat. D. Masalah tidak dapat
diselesaikan dengan menangis.
6. Teks 1
Wajah cantik dan tubuh aduhai. Dua kelebihan itu bisa menjadi senjata
bagi petenis Rusia, Maria Sharapova, untuk berkarir di dunia fashion. Namun,
nampaknya Sharapova belum seratus persen tertarik ke dunia fashion untuk saat ini.
Padahal, dari dunia glamor itu, dia mendapatkan pemasukan yang luar biasa. Namun,
ia tetap bersikukuh menggeluti dunia tenis.
Teks 2
Selalu energik dan optimis. Itulah sekilas yang tampak dari sosok
Noviantika Nasution. Ketika dipercaya menjadi orang nomor satu di induk
perbasketan tanah air periode 2006-2010, Novi tak pesimis. Padahal, prestasi
olahraga Indonesia, termasuk basket tahun ini lagi terpuruk.
Kesamaan informasi yang dibahas dalam kedua teks tersebut adalah ........
A. dunia mode dan wanita C. hobi dan dunia mode
B. wanita dan olahraga D. kecantikan wanita dan hobi
7.
A. pilihan a C. pilihan c
B. pilihan b D. pilihan d
8. (1) Semburan awan panas menghanguskan pepohonan di lereng Gunung Merapi.
(2) Bagi masyarakat sekitar gunung itu, fenomena tersebut tak akan mungkin dapat
mengubah pola pikir warga untuk meninggalkan desanya. (3) Pengamat seismograf
memaparkan bahwa pada hari itu tercatat 15 kali gempa susulan. (4) Kita semua
prihatin dengan nasib warga di daerah berbahaya tersebut.
Kalimat fakta pada paragraf tersebut, ditandai dengan nomor ........
A. (1), (2) C. (2), (3)
B. (1), (3) D. (3), (4)
9. Penulis pada tajuk pada soal no. 8 tersebut di atas,lebih berpihak
kepada ........
A. pengamat seismograf C. masyarakat sekitar Gunung Merapi
B. bangsa Indonesia D. alam di sekitar lereng Merapi
Upaya Menjaga Karya Cipta Bangsa
GLOBALISASI telah membuat pergerakan kepentingan tidak mampu lagi dikekang batas-
batas negara. Atas nama kebebasan dan demokrasi orang, lembaga, atau bahkan negara
saling klaim untuk menguasai dan meraih keuntungan saw sama lain. Dampak
globalisasi seperti ini juga melanda kekayaan intelektual dan budaya kita. Pihak-
pihak di luar negeri dapat dengan mudah mengakui hasil kreativitas, karya cipta,
bahkan budaya kita sebagai hasil ciptaan mereka dan menarik keuntungan sebesar-
besarnya dan hal itu.
Karena itu, kita menghargai upaya seniman kebaya kita Adjie Notonegoro yang
pekan lalu mendeklarasikan kebaya sebagai busana nasional wanita Indonesia.
Deklarasi seperti ini tidak saja perlu, tetapi juga sangat mendesak dilakukan.
Mendesak karena kesadaran kita akan hak cipta sangatlah rendah.
Kita menghargai upaya pemerintah, bersama pemerintah di daerah yang tengah
menginventarisasi karya-karya seni tradisional, sumber daya hayati dari berbagai
daerah di Indonesia. Namun, sekali lagi setelah itu, jangan lupa mematenkan. Jika
tidak, kita hanya dikenang sebagai bangsa yang mempunyai banyak karya cipta,
tetapi tak mempunyai hak mengakui sebagai miliknya. Ibarat seorang Ibu yang
melahirkan, tetapi tak boleh mengakui sang jabang bayi sebagai anaknya. Ini
sungguh amat menyakitkan.
10. Gagasan utama tajuk tersebut adalah ........
A. Globalisasi membuat negara-negara di dunia saling menguasai untuk meraih
keuntungan.
B. Setiap negara berhak mengklaim kreativitas negara lain sebagai karya
ciptanya.
C. Kita perlu mematenkan karya cipta bangsa agar bangsa lain tidak mengakui
sebagai kreativitasnya.
D. Kita patut menghargai upaya pemerintah menginventarisasi karya cipta daerah
dari berbagai daerah di Indonesia.
11. Opini yang berlawanan dengan tajuk tersebut adalah ........
A. Bangsa Indonesia tidak diperbolehkan mematenkan karya cipta bangsa.
B. Setiap bangsa mempunyai kesempatan untuk mematenkan karya hasil
kreativitasnya.
C. Hukum positif mengakui sebagai perlindungan bila suatu bangsa telah
mematenkan.
D. Sebaiknya kita menghargai upaya deklarasi kebaya sebagai busana nasional
wanita Indonesia.
12. Simpulan tajuk tersebut adalah ........
A. Globalisasi berdampak baik bagi negara-negara maju.
B. Kesadaran hak cipta bangsa Indonesia masih rendah.
C. Indonesia selalu terperangah menyaksikan kehebatan bangsa lain.
D. Pemerintah daerah sudah lama mematenkan budaya daerahnya.
13. Harga Kebutuhan Pokok Per Kilogram Beberapa Bulan Terakhir.
14.
Latihan 7
1. Baca dengan cermat teks iklan berikut ini!
Pernyataan dalam teks iklan di atas yang merupakan fakta adalah …
A. sari temulawak akan menyembuhkan berbagai penyakit Anda
B. sari temulawak akan menyembuhkan penyakit perut Anda
C. sari temulawak dapat dibeli di Apotek "Mulya Husada"
D. berbagai penyakit akan disembuhkan oleh sari temulawak
2. Buku ini dituturkan dengan bahasa sederhana, hingga terkesan enak dibaca dan
mudah dipahami oleh siapa saja. Kalimat-kalimatnya dituturkan dengan lugas dan
mengalir dengan lincah. Buku ini penuh dengan muatan-muatan cerita yang mampu
menggugah siapa saja. Di dalamnya sarat dengan hikmah tentang pengalaman mengajar
di sekolah.
Yang diungkapkan dalam paragraf resensi buku tersebut adalah …
A. data isi buku C. kelebihan isi buku
B. data fisik buku D. kekurangan isi buku
3. Perhatikan daftar indeks berikut ini!
Setelah proses memindai daftar indeks buku berhasil menemukan kata fase, cara yang
kita lakukan untuk melacak pengertian kata fase berdasarkan data indeks buku
tersebut adalah …
A. di bawah kata Fahrenheit C. melihat ke halaman 21 F
B. di atas kata folklore D. melihat pada deret kata F
4. Ditawarkan penjualan sebuah rumah tipe 45 dengan 2 kamar tidur, ada garasi,
fasilitas listrik 450 watt, air PAM, harga bisa dinegosiasi, Hub.081325663621.
Iklan baris yang paling efektif dan efisien adalah .…
A. Dijual rumah tipe 45, listrik ada, PAM ada, garasi ada, kamar 2, harga bisa
negosiasi, hubungi 081325663621
B. Dijual Rmh T.45, fas.listrik 450W, PAM, KT 2, grsi, harga nego,
hub.081325663621
C. Kami menjual rumah T.45, listrik dan air PAM, 2 km tdr, grsi, nego,
T.081325663621
D. Kami jual rumah kami dengan harga nego hubungi telp. 081325663621
5. Kita harus selalu memperhatikan keinginan daripada anggota.
Agar menjadi kalimat yang efektif, kalimat di atas perlu disunting menjadi …
A. Kita harus selalu memperhatikan daripada keinginan anggota.
B. Kita harus selalu daripada memperhatikan keinginan anggota.
C. Daripada kita harus selalu memperhatikan keinginan anggota.
D. Kita harus selalu memperhatikan keinginan anggota.
6. Penulisan yang tepat terdapat pada kalimat …
A. Akhirnya Sony Kuncoro menjadi juara ke-II dalam turnamen itu.
B. Sri Sultan Hamengkubuwono 10 menjabat sebagai Gubernur DIY.
C. Peristiwa itu menjadi pengalaman I bagi para peserta pelatihan.
D. Menjadi juara II sudah cukup membuat kami gembira.
7. Petikan surat pembaca yang berisi saran untuk menjaga kebersihan Terminal
Terboyo adalah …
a. Terboyo adalah terminal kebanggaan kami dan kami akan menjaga kebersihan
terminal tersebut.
b. Sungguh memprihatinkan kebersihan terminal kebanggaan orang Semarang itu,
kami pun ikut prihatin.
c. Apakah tidak sebaiknya pengelola terminal lebih memperhatikan kebersihan
terminal kebanggaan orang Semarang itu.
d. Saya tidak tahu, ke mana saja para tukang kebersihan di Terminal Terboyo
sehingga terminal itu kelihatan sangat kumuh.
8. Untuk menguji kualitas tulisan, siswa dapat mengikuti lomba menulis
artikel antar pelajar. Dengan mengikuti lomba tersebut, kita dapat mengetahui
sejauh mana mutu tulisan yang dihasilkan. Walaupun tidak menjadi juara, paling
tidak sudah berani mencoba sebagai wahana latihan yang baik. Atau juga sekolah
dapat mengadakan lomba menulis antarsiswa tingkat sekolah.
Gagasan utama teks tersebut adalah …
A. mengikuti lomba menulis antarpelajar C. lomba menulis tingkat sekolah
B. menguji kualitas tulisan siswa D. wahana latihan menulis bagi siswa
9. Dalam kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan sebuah uraian tentang
indahnya kebersamaan. Kami berharap apa yang kami sampaikan nanti memberikan
manfaat kepada semua yang hadir di sini.
Uraian di atas merupakan kutipan teks pidato pada bagian …
A. pendahuluan C. penutup
B. isi D. salam pembuka
10. Perhatikan gambar dfi samping! Berdasarkan grafik tersebut, lonjakan
permohonan kredit Kopersi "Makmur" terjadi pada bulan …
A. Januari C. Maret
B. Februari D. April
11. Paragraf yang memiliki ciri sebagai karya ilmiah adalah …
A. Indahnya bukit ini laksana permadani hijau yang tergelar luas. Tatkala pagi
menjelang, tetesan embun meneretes bak permata tersebar di rerumputan.
B. Pardi melakukan penelitian ilmiah dengan bimbingan guru fisika di sekolah.
Setelah selesai, Pardi akan menulis karya ilmiah tentang sesuatu yang sudah
ditelitinya.
C. Penelitian ini menghasilkan simpulan penting. Satu di antaranya, tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan setelah sebuah daerah dilanda banjir.
D. Kebersihan merupakan dambaan setiap insan. Oleh karena itu, wahai saudaraku,
marilah bergandeng tangan kita ciptakan kebersihan.
12. Menurut data Dinas Pertanian Kecamatan Puspitasari, pada bulan Mei 2005
jumlah produksi pertanian sekitar 300.000 ton. Produksi padi sekitar 50%,
25%berupa jagung, 10% produksi kedelai, dan 1% lain-lain.
Tabel yang tepat untuk melengkapi penggalan paragraf tersebut adalah …
A C
B D
39. Kakek tak pernah bosan menasihati kami bahwa manusia tak mungkin hidup
sendiri. Kata kakek, kami harus rukun hidup bertetangga. Sekali-kali kami tak
boleh menyakiti perasaan orang lain, karena sakit hati lebih lama sembuhnya
daripada luka terkena sabetan pedang.
Penulisan kutipan cerpen tersebut jika dijadikan dialog drama menjadi …
A. Kakek : Kami tak mungkin hidup sendirian, kami harus rukun dengan
tetangga. Dan jangan sekali-kali menyakiti hati tetangga kami karena sakit hati
itu susah diobati.
B. Kakek : Kalian tak mungkin hidup sendirian di dunia ini. Kalian
mesti yang rukun dengan tetangga kalian. Jangan sekali-kali membuat sakit hati
orang lain. Ingatlah, sakit hati melebihi sakitnya terkena sabetan pedang.
C. Aku : Kakek, apakah kami tak bisa hidup sendiri tanpa tetangga, Kek?
Kami berjanji tak akan menyakiti hati orang lain,Kek. Kami tahu sakit hati itu
susah diobati.
D. Aku : Kalian harus rukun hidup bertetangga. Kalian tak bisa hidup
sendiri bukan? Jangan menyakiti hati Kakek, ya. Sakit hati tak mudah disembuhkan
lho!
40. Sistematika karya tulis sederhana pada umumnya adalah ...
A. Halaman Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, Pendahuluan, Isi, Penutup, Daftar
Pustaka.
B. Halaman Judul, Daftar Isi, Kata Pengantar, Pendahuluan, Isi, Penutup, Daftar
Pustaka
C. Halaman Judul, Daftar Isi, Daftar Pustaka, Kata Pengantar, Pendahuluan, Isi,
Penutup
D. Kata Pengantar, Daftar Isi, Halaman Judul, Pendahuluan, Isi, Penutup, Daftar
Pustaka
Daftar Pustaka
1. BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. Standar Isi 2006. Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
2. Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa dan Sastra Indonesia
Jilid 1, 2, dan 3. Jakarta.
3. Kosasih.E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan; Cermat
Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
5. Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
6. Akhadiah, Sabarti; Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1991. Pembinaan
Kemampuan Menulis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
7. Alwi, Hasan. dkk..(Ed.) 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
8. Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
9. Depdiknas. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Jakarta: Balai Pustaka.
10. _______. 2003. Pedoman Umum Pembentukan Istilah: Jakarta: Balai Pustaka.
11. Sugono, Dendy. 2002. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
12. _______. 2003. Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Bahasa.