Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Memet Hakim
Abstrak
Analisa Daun sudah biasa digunakan dalam pendekatan pembuatan rekomendasi
tanaman perkebunan tanaman keras/tahunan. Namun teknik ini belum terbiasa
dilakukan pada perkebunan tebu. Pendapat umumnya menyatakan bahwa karena umur
tebu hanya sekitar setahun, maka sulit sekali menggunakan teknik ini, pada hasilnya
dapat meningkatkan produktivitas dan effisiensi biaya pemupukan. Rekomendasi yang
berjalan saat ini sangat meng”generalisir” kondisi tanaman, tanah,varitas,
iklim,hama/penyakit tanaman dan status hara tanaman, tidak heran banyak para
petani yang lari dari rekomendasi pemupukan ini dan menghasilkan produktivitas
yang sangat baik.
I. Pendahuluan
Secara keseluruhan produktivitas hablur di Indonesia masih jauh tertinggal oleh
negara lainnya, apalagi jika dibanding dengan potensi. Hal ini diakibatkan oleh
berbagai hal dibidang teknis agronomis yang tidak berjalan dengan semestinya dan non
teknis seperti organisasi dan harga jual. Harga jual dalam 2 tahun terakhir ini sudah
membaik, akibat ketatnya impor gula. Pemerintah juga membantu menciptakan iklim
yang lebih baik dalam intensifikasi dan extensifikasi, namun hasilnya masih belum
optimal.
Sebagai gambaran bagaimana tingkat produktivitas gula nasional sbb.:
2
3
CEO dibidang agronomis, seperti misalnya bagaimana mencapai tingkat
produktivitas tertentu. Bagaimanapun rekomendator ini perannya sangat sentral
dalam manajemen tanaman dan biaya produksinya. Jadi tugas seorang
rekomendator pemupukan ini adalah membantu CEO dalam menciptakan laba
usaha melalui perencanaan teknis agronomis. Ybs adalah arsitek agronomi yang
dapat mewujudkan keinginan CEO dalam urusan produktivitas tanaman.
Membuat rekomendasi pemupukan dapat dibuat sendiri oleh staf yang telah
dilatih dengan baik. Seorang rekomendator sebaiknya diberi areal tidak lebih dari
50.000 ha, karena jika terlalu besar luasannya maka akan semakin tidak teliti.
Rekomendator merupakan orang yang terlatih, menguasai agronomis praktis dan
masalah perusahan .
Dengan dosis pupuk berapa dan teknis agronomis yang bagaimana supaya jumlah
batang minimal ada 100.000 batang, kondisi pertumbuhan baik sehingga beratnya
minimal beratnya antara 1.2 – 1.8 kg/batang. Dengan baiknya teknis agronomis dan
penataan varitas rendemen akan meningkat dengan sendirinya.
Dengan metoda konvensional, dari analisa tanah tersebut dapat dihitung berapa
banyak unsur hara yang tersedia . Kemudian dihitung pula berapa banyak unsur
hara yang diambil oleh tanaman dan perkiraan effisiensi penyerapan hara oleh
tanaman. Selanjutnya kekurangan hara dapat dihitung dalam bentuk rekomendasi
pemupukan. Perhitungan ini sangat menentukan tinggi rendahnya produktivitas
hablur.
Kelemahan metoda ini, pendekatannya sangat global dan relatif kasar. Metoda
ini tidak memperhatikan pengaruh/respon varitas, iklim, tingkat produktivitas,
hama/penyakit, dst. Singkatnya produktivitas rendah atau tinggi, varitas yang
responsif terhadap pupuk ataupun tidak, adanya perbedaan kepekaan terhadap
hama/penyakit, iklim yang kondusif ataupun tidak dosis pupuknya sama saja.
Tidaklah heran produktivitas gula di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan
dengan negara lain.
Rekomendasi Pemupukan
Analisa Daun
v---------------v---------------v----------------v---------------
v--------------v-------------v
tahun ke 1 ! tahun ke 2 ! tahun ke 3 ! tahun ke 4 ! tahun ke 5 ! tahun ke 1
Sample daun dilaksanakan pada umur tanaman 3-5 bulan, pada pelepah ke 3.
Pelepah ke-1 adalah pelepah yang telah membuka lebih dari setengahnya. Pohon
sample pada prinsipnya ditentukan agar merata diseluruh LSU.
Gambar :
A
1. Pilih daun dari tanaman yang tingginya rata-rata/
normal.
2. Ambil sample daun ke-3 dari pucuk yang telah
membuka lebih dari setengahnya membuka. Daun
ke-3 adalah daun yang telah membuka sempurna dan terkena matahari
langsung.( dapat juga dimabil daun ke-4 atau ke-5)
3. Sample daun diambil secara acak, jumlahnya
sebanyak sekitar 40 daun.
B
4. Tekuk daun ditengah sehingga melengkung,
jangan sampai patah. Potong antara 10 cm dari ujung
lengkungan daun, sehingga panjang potongan daun
5
6
menjadi 20 cm. Pegang tulang daunnya (midrib) dan
sobeklah.
C
5. Setelah diikat ,kumpulan daun tersebut dimasukkan
kedalam kantong plastik yang bersih. Hindari terkena
Sinar matahari langsung. Masing masing ikatan diberi label.
Perbandingan unsur hara makro yang diambil tebu dari dalam tanah
Faktor lain seperti perhitungan water defficit, amat membantu pertimbangan saat
tanam, dan waktu dan jumlah pemupukan. Serangan hama/penyakit menuntut adanya
pemupukan ekstra untuk membantu recovery pertumbuhan tanaman. Pemeriksaan
lapangan a.l. apakah ada defficiensi hara tertentu, apakah tanaman tumbuh normal atau
tidak, apakah jumlah pohon cocok dengan data pada kartu tanaman, apakah varitasnya
seragam atau tidak, dst,dst.merupakan alat bantu yang terakhir dalam menentukan
jumlah dosis pupuk yang akan diberikan.
VI Kesimpulan
Analisa Daun sangat bermanfaat dalam ”memotret” kondisi tanaman pada masa
pertumbuhan. Analisa daun ini effektip dan effisien khususnya dalam menetapkan
jumlah pupuk yang nilainya sangat besar. Pengamatan tanaman dilakukan lebih detail
dan lebih terarah. Bagaimanapun staf pelaksana akan lebih menguasai lapangan
dibanding orang lain.
Dengan pelatihan singkat ”Rekomendator Pemupukan” dapat dipenuhi untuk
keperluan sendiri. Semakin banyak agronomis yang dilatih agar berkemampuan
menjadi seorang rekomendator pemupukan, akan semakin baik bagi perusahaan tsb.
Produktivitas akan meningkat secara tajam, artinya kondisi perusahaan akan lebih
sehat.
7
8
8
9
PT. PERKEBUNAN KARTU RIWAYAT TANAMAN TEBU
TAHUN
KEBUN: APDELING : BLOK: LUAS: HA TANAMAN:
Ex Tanaman: Topografi Sulaman/Sisipan Pemupukan Tanaman Sulaman (gram/Pokok)
Kelapa Sawit/ Hutan/ Karet/ Rata/agk b'glombng Bibit untuk sulam
sawah/ rawa/ /Palawija/
: %
Lalang
Tahun
Polybag Stek Cabutan
Kieserite
bergelombang : %
MoP
R.P.
ZA
%
Jurang : % Kemurnian :
Pengolahan Tanah Rendahan/rawa : % <2 >2<5 >5 >10 Waktu
Bln
Mekanis : % TUMPANG SARI Varitas Btg/m sisip Bln gr Bln gr Bln gr Bln gr
Manual : % Kacang : ha 1
Herbisida : % Jagung : " 20
Dibakar : % Kedele : " 2
½ dibakar : % Padi : " 20
Tdk
dibakar : % lain2 : " 3
% Tumpang Sari tahun
Mekanis ke 20
Plough : x 1 2 3 4 5 6 4
Harrow : x 20
Hama &
PEMUPUKAN TANAMAN RATOON Siwilan Penyakit
Jumlah
(K.G./POKOK) Batang Produksi (ton) Hama
Freq.tunas
ZA R.P. MoP Kieserite Borate Kompos Comp.
Btg/ha 6 Bln
Btg/m 3 Bln
Total prod.
Interval
Tebu/ha
Luas ha
Bln. KG. Bln. KG. Bln. KG. Bln. KG. Bln. KG. Bln. KG. Bln. KG. Peng
Ha
Jenis
1
20 I
2
20
3
20
4
20
5
20
9
10
6
20
APDELING No
KEBUN: : BLOK: LSU : TAHUN TANAM: YI
Umur PERTUMBUHAN TANAMAN Visual Drainase, to
dan Analisa Daun Hasil Analisa Daun Daun Luas Tinggi Jumlah Deffisiensi Kebakaran
Daun
Tahun Bulan ke abu N P K Ca Mg Mn … … L W N Daun batang per m N P K Mg Erosi ,
1
20
2
20 `
3
20
4
20
5
20
6
20
7
% % %
% Fe K P N
UM
Luas Daun
M2 Yield
(ton/ha)
## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## 4
# ### # ### ### # # # ### # # # # # ### # ### # 0.80 # 0 60 80 100
10
11
11
12
12
13
13