You are on page 1of 13

Brosur, pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu

hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam
sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau
kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut definisi
UNESCO, brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam
satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman,
di luar perhitungan sampul.

Di Inggris dari abad ke-16 hingga abad ke-18, istilah pamphlet digunakan untuk
ringkasan risalah yang kontroversial mengenai topik-topik aktual, umumnya
berhubungan dengan agama atau politik.

~ Bentuk dan isi

Bila terdiri dari satu halaman, brosur atau pamflet umumnya dicetak pada kedua sisi, dan
dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah.
Pamflet yang hanya terdiri dari satu lembar/halaman sering disebut selebaran (bahasa
Inggris: leaflet, flier, atau flyer). Selain itu, brosur yang memuat informasi tentang
produk disebut juga sebagai katalog produk atau sering hanya disebut katalog.

Brosur atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan,
fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan.
Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah
dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak
di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau
produk tersebut.

Buklet sering memiliki sampul, halaman judul, dijilid, dan memiliki jumlah halaman
lebih banyak dari pamflet. Bentuknya sering terlihat seperti buku berukuran kecil.
Berbeda dengan brosur atau pamflet, buklet bukan merupakan sarana beriklan secara
langsung.

Sejumlah produk konsumen seperti barang elektronik, sering menyertakan buklet berisi
spesifikasi produk atau penjelasan cara penggunaan. Buklet yang menyertai barang
elektronik kadang-kadang memiliki jumlah halaman yang banyak dan tidak untuk habis
dibaca dalam satu kali kesempatan. Album rekaman, seperti kaset atau CD sering
menyertakan buklet yang berisi lirik lagu, foto, dan nama-nama artis pendukung

• http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090511194822AAszScM

Pamflet / Buklet
Thursday, 16 April 2009 08:59 admin
Pamflet atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga
sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.
Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat),
biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut definisi
UNESCO, brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam
satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman,
di luar perhitungan sampul.

Di Inggris dari abad ke-16 hingga abad ke-18, istilah pamphlet digunakan untuk
ringkasan risalah yang kontroversial mengenai topik-topik aktual, umumnya
berhubungan dengan agama atau politik.

Bila terdiri dari satu halaman, Pamflet atau buklet umumnya dicetak pada kedua sisi,
dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah.
Pamflet yang hanya terdiri dari satu lembar/halaman sering disebut selebaran (bahasa
Inggris: leaflet, flier, atau flyer). Selain itu, brosur yang memuat informasi tentang
produk disebut juga sebagai katalog produk atau sering hanya disebut katalog. Brosur
atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas
umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi
dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami
dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas
kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk
tersebut.

Pamflet atau buklet sering memiliki sampul, halaman judul, dijilid, dan memiliki
jumlah halaman lebih banyak dari pamflet. Bentuknya sering terlihat seperti buku
berukuran kecil. Berbeda dengan brosur atau pamflet, buklet bukan merupakan sarana
beriklan secara langsung.

Sejumlah produk konsumen seperti barang elektronik, sering menyertakan buklet berisi
spesifikasi produk atau penjelasan cara penggunaan. Buklet yang menyertai barang
elektronik kadang-kadang memiliki jumlah halaman yang banyak dan tidak untuk habis
dibaca dalam satu kali kesempatan. Album rekaman, seperti kaset atau CD sering
menyertakan buklet yang berisi lirik lagu, foto, dan nama-nama artis pendukung.

http://cetakbox.com/article/6-pamflet--buklet-

Makalah,

ALAT PERAGA DAN PEMILIHAN ALAT PERAGA PENYULUHAN

Penyuluhan merupakan pendidikan non formal dimana sistem pendidikannya terprogram


di luar sekolah sehingga penyuluhan memerlukan perencanaan yang jelas mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan. Terkait dengan itu, pelaksanaan kegiatan penyuluhan
selain menentukan topik atau materi penyuluhan yang akan diajarkan juga harus
memetapkan alat peraga penyuluhan yang sesuai dengan sasarannya serta persiapan
tentang sarana penyuluhan dalam hal ini adalah alat peraga penyuluhan dan pemilihan
alat peraga tersebut guna membantu kelancaran kegiatan penyuluhan yang akan
dilaksanakan. Persiapan sarana penyuluhan terutama alat peraga sangat membantu
sasaran dalam menerima materi yang diajarkan oleh penyuluh.

Oleh sebab itu, alat peraga sangat perlu di dalam penyuluhan. Pemilihan alat peraga ini
harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat sasarannya serta alat peraga ini juga akan
mempengaruhi proses belajar dalam penyuluhan tersebut.

Alat Peraga Penyuluhan

Jahod Sumabrata mengemukakan bahwa alat-alat peraga adalah sesuatu (alat, benda)
yang dapat dilihat untuk menjelaskan apa yang dimaksud. Tetapi di dalam praktek, alat
peraga tidak selalu hanya merupakan sesuatu (alat, benda) yang dapat dilihat atau diamati
dengan mata, melainkan seringkali juga alat atau benda yang dapat dilihat dan didengar
(Departemen Kehutanan, 1996).

Agak berbeda dengan pengertian tersebut, menurut Mardikanto (1985) mengartikan alat
peraga sebagai berikut : Alat atau benda yang dapat diamati, diraba atau dirasakan oleh
indera manusia, yang berfungsi sebagai alat untuk memeragakan dan atau menjelaskan
uraian yang disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna membantu proses belajar
mengajar sasaran penyuluhan agar materi penyuluhan lebih mudah diterima dan
dipahami oleh sasaran penyuluhan yang bersangkutan.

Penggunaan alat peraga dalam penyuluhan pertanian bukan saja merupakan suatu
kebutuhan melainkan suatu keharusan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam
menggunakan alat peraga adalah sebagai berikut :

• Banyak konsep dalam bahan pengajaran pertanian yang memerlukan kesamaan


persepsi dari pihak sasaran, sebab bila berbeda-beda maka akan menimbulkan
salah tafsir dan salah tindakan untuk selanjutnya.
• Dalam studi pertanian terdapat unsur-unsur yang proses bekerjanya sangat lambat
sehingga sulit dilihat dengan mata, misalnya proses tumbuhnya sekumtum bunga,
proses tumbuhnya akar dan sebagainya. Hal-hal seperti itu hanya dapat dipelajari
lebih mudah dengan menggunakan alat peraga yang cocok untuk itu.

• Di samping itu, ada pula hal-hal atau kejadian dalam studi pertanian yang proses
kerjanya sangat cepat sehingga memerlukan bantuan alat peraga untuk
mempelajarinya seperti penggunaan film atau film strip dan lain-lain. Misalnya
angin kencang merusak tanaman, serangan hama belalang yang merusak tanaman
dan sebagainya.
• Dalam bidang pertanian sering terdapat benda-benda yang terlampau besar,
sehingga sulit disediakan.
• Sebaliknya juga banyak benda-benda yang sangat kecil yang sulit diamati dengan
alat indera manusia, baik dengan penglihatan maupun dengan pendengaran.
• Banyak pula kejadian sehari-hari yang berkenaan dengan masalah pertanian yang
akan lebih mudah dipelajari melalui alat peraga yang harus secara langsung
diamati pada satu waktu atau dalam kesempatan tertentu saja.
• Peristiwa masa lampau atau kejadian yang akan terjadi masa datang sangat sulit
diamati. Sehingga diharapkan dengan batuan alat peraga ini dapat memflash back
kejadian dimasa lalu dan memprediksi kejadian dimasa mendatang misalnya
dengan pemutaran film.
• Banyak proses-proses yang harus dikerjakan dalam memepelajari ilmu pertanian
yang memerlukan bantuan alat peraga agar lebih mudah dan lebih menarik minat
sasaran penyuluhan. Misalnya demonstrasi cara mencangkok dan lain-lainnya
(Hamalik, 1990).

Lebih lanjut, Ooy Sunarya (1978) mengemukakan bahwa alat peraga penyuluhan
sebenarnya tidak sekedar berfungsi sebagai alat peraga atau penjelas, melainkan memiliki
fungsi yang beragam yaitu:

• Menarik perhatian atau memusatkan perhatian sasaran , sehingga lebih


mengkonsentrasikan diri untuk mengikuti jalannya penyuluhan yang sedang
dilaksanakan oleh penyuluh.
• Memperjelas pengertian tentang segala sesuatu yang diuraikan atau disampaikan
penyuluh secara lisan , sehingga dapat menghadirkan terjadinya salah pengertian
yang tidak sesuai dengan yang dimaksud oleh penyuluhnya.
• Membantu penyuluhan lebih efektif , karena sasaran lebih cepat menerima dan
memahami segala sesuatu yang dimaksudkan penyuluhnya.
• Dengan peragaan akan dapat menghemat waktu yang diperlukan penyuluh untuk
menjelaskan materi yang ingin disampaikan/ dijelaskan.
• Memberi kesan lebih mendalam , sehingga sasaran tidak mudah melupakan
kegiatan yang pernah diikutinya.

Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga tahap


perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda, sehingga
perlu ditetapkan suatu alat peraga penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil
guna. Tahap perkembangan mental seseorang dapat digolongkan dalam tahap
penumbuhan pertanian, tahap kesadaran, penumbuhan minat, tahap menilai, tahap
mencoba dan tahap menerapkan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

• Tahap kesadaran; dalam hal ini seseorang berada dalam keadaan sekedar
mengetahui, belum memahami secara mendalam apa yang termakna dalam hal
yang baru diketahuinya.
• Tahap minat; pada tahap ini seseorang sudah mulai aktif mencari keterangan-
keterangan yang lebih banyak, dihubungkannya ide atau praktek baru itu dengan
keadaan yang sudah terjadi dan pernah dialaminya, serta perhitungan untung rugi
sudah melintas dalam pikirannya.
• Tahap menilai; dari adanya pengetahuan dan beberapa keterangan yang jelas,
akhirnya dihubungkan dengan tingkat kemampuan yang ada pada dirinya,
bagaiamana kemungkinan hasilnya dan bagaimabna yang sudah dilakukan orang
lain.
• Tahap mencoba; apabila dirasakan ide atau praktek baru tersebut mampu untuk
dilaksanakan kemudian diadakan kegiatan mencoba-coba secara kecil-kecilan.
• Tahap penerapan; disini seseorang sudah menerapkan sepenuhnya apa yang
pernah diterimanya sebagai anjuran (Rokhman, 2008).

Dengan Penggunaan alat peraga, penyuluh dapat mengetahui sejauh mana sasaran
memahami materi yang diberikan. Karena lewat pemahaman tentang materi yang
diberikan dengan sarana alat peraga akan membantu penyuluh dalam mengetahui tingkat
pemahaman materi yang diberikan kepada sasaran.

• Benda

Salah satu alat peraga penyuluhan yang paling mudah diperoleh atau dibuat adalah yang
berupa benda. Alat peraga semacam ini terutama dimaksudkan untuk mempengaruhi
pengetahuan dan keterampilan sasaran dalam tahapan minat, menilai dan mencoba.

Tentang benda yang dapat digunakan sebagai alat peraga ini, ada beberapa macam yaitu :

• Sample/contoh , yaitu benda atau barang asli yang dapat dibawa penyuluh untuk
dijelaskan kepada sasaran penyuluhannya (misal contoh benih, contoh pupuk dll).
• Model/tiruan, digunakan sebagai alat peraga jika benda asli sulit didapat,
volumenya terlalu besar untuk dibawa ke lokasi penyuluhan atau terlalu kecil
untuk mudah diamati oleh sasarannya tanpa peralatan khusus (misalnya: contoh
traktor, contoh bibit penghijauan, lebah dll).
• Specimen atau benda asli yang diawetkan karena benda asli sulit di dapat.

Dari ketiga benda tersebut yang paling baik adalah benda asli, hal ini disebabkan karena
baik model maupun specimen seringkali warnanya tidak sesuai.

• Barang cetakan

Media cetak disediakan untuk memenuhi bahan kebutuhan para petani dan masyarakat
lain yang memerlukan dan mengambil manfaat dari adanya informasi. Seorang yang
menyiapkan informasi untuk petani melalui media cetak hendaknya bertanya pada diri
sendiri tentang;

• untuk siapa media cetak ini disiapkan,


• apakah calon pembaca mengetahui pokok yang dibahas,
• informasi apa yang dapat disampaikan untuk menambah pengetahuan calon
pembaca,
• kebijaksanaan apakah yang dapat membawa perubahan,
• apakah keputusan itu mungkin dapat diterapkan.
Salah satu jenis media cetak yang digunakan oleh penyuluh sebagai alat peraga , baik
yang berupa gambar, tulisan, atau campuran keduanya dengan komposisi yang sama atau
salah satu lebih dominan adalah brosur.

Media cetak (seperti brosur, leaflet, surat kabar dan majalah pertanian merupakan
visualaid) yang berfungsi sebagai bahan publikasi untuk menyebarluaskan informasi
pertanian , khususnya kepada masyarakat tani dan masyarakat ramai yang menaruh minat
terhadap pembangunan pertanian .. Sedangkan Hanafi (1986) dalam Syafrudin (2008)
mengemukakan ada beberapa keunggulan media cetak yaitu

• orang yang membaca dapat mengatur kecepatan bacanya, berhenti sejenak untuk
memikirkan apa yang sedang dibaca dan mengulangi kalimat-kalimat yang
dipandang penting,
• dapat menyimpan fakta-fakta, gambar-gambar dan
• memiliki kemampuan dalam mengatasi selektivitas.

Selanjutnya Kamath 1980 (dalam Syafrudin, 2008) mengemukakan sembilan butir


keunggulan media cetak yaitu

o merupakan media tertulis yang dapat mencapai sasaran yang luas pada
masyarakat pembaca,
o merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan,
o dapat diproduksi menurut kebutuhan serta relatif murah biayanya,
o merupakan alat informasi yang tepat dan akurat, yang dalam waktu
singkat dapat sampai pada sasaran,
o apabila disusun secara tepat, dapat menarik dan menyenangkan
pembacanya,
o dapat digunakan sebagai alat untuk melestarikan dan meningkatkan tugas
harian dari pembacanya,
o merupakan alat untuk mengadakan kontak secara tetap dan bersambung
o dapat digunakan untuk menampilkan prestasi tokoh-tokoh masyarakat
setempat dan masyarakat pada umumnya, dan
o merupakan alat yang tepat untuk melestarikan dan meningkatkan
kemampuan pembaca dan menulis masyarakat.

Namun demikian media cetak tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu:

 kurang tepat bila digunakan pada masyarakat yang memiliki


kemampuan baca rendah atau buta huruf,
 kurang cepat mencapai sasaran, apabila dipakai sebagai satu-
satunnya teknik untuk menyampai pesan di daerah pedesaan dan
 apabila tidak disiapkan secara seksama dan hati-hati justru akan
kehilangan arti maksud dan tujuannya.

Rachmat 1991 (dalam Syafrudin, 2008) media cetak mempunyai sifat satu arah artinya
tidak ada reaksi antara pesan-pesan komunikasi dan bersifat terbuka artinya ditujukan
kepada publik yang tidak terbatas dan anonim serta mempunyai publik yang secara
geografi tersebar. Oleh karena itu media cetak tidak pernah memaksakan kehendaknya
kepada pembacanya. Berkaitan dengan efek dari media cetak akan sangat tergantung dari
sasaran atau penggunaanya. Sebab efek tidak ada seandainya sasaran atau pengguna tidak
menyukai media tersebut, meskipun media itu sarat dengan informasi dan pengetahuan.

Menurut Hanafi (1986) dalam Syafrudin, (2008) mengemukakan tiga faktor yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan keefektifan media cetak yaitu:

o dalam menyampaikan kode, pesan yang merupakan sekumpulan simpul


hendaknya disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna bagi sasaran,
o isi pesan hendaknya merupakan materi/bahan yang dipilih dan
o wujud pesan adalah bentuk pesan yang dipilih sumber (komunikan).

Selanjutnya menurut Kelsey dan Hearne 1995 (dalamSyafrudin, 2008)

menyatakan bahwa untuk meningkatkan keefektifan media cetak disarankan agar media:

o menyajikan topik yang sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting


dan mendesak serta dapat diterapkan oleh masyarakat,
o menyajikan materi yang sesuai dengan masalah, minat dan tingkat
pendidikan pembaca,
o menghindari konsep yang sukar,
o menyusun fakta secara logis sehingga pembaca dapat mengikuti secara
bertahap,
o menggunakan ilustrasi foto dan gambar yang sesuai.

Selain itu menurut Ban & Hawkins 1999 dalam Syafrudin (2008) menyatakan bahwa
agar publikasi terknis yang diterbitkan oleh dinas-dinas penyuluhan efektif bagi
sasaran/penggunanya media cetak tersebut harus dikemas dalam bentuk yang mudah
dimengerti (comprehensive), artinya dengan menggunakan bahasa yang sederhana,
menyusun dan merangkaikan perbedaan pendapat dengan jelas dan hal-hal pokok
dinyatakan dengan singkat dan jelas

Setiap penyuluh dapat menggunakan beragam barang cetakan baik yang berupa gambar,
tulisan atau campuran dari keduannya dengan komposisi yang sama atau salah satu lebih
dominan sebagai alat peraga. Adapun barang-barang cetakan tersebut adalah :

1. Pamflet atau selebaran , yaitu barang cetakan yang berupa selebar kertas bergambar
atau bertulisan yang dibagi-bagikan oleh penyuluh secara langsung kepada sasarannya,
disebarkan ke jalan raya atau disebarkan dari udara melalui pesawat terbang atau
helikopter. Alat peraga seperti ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
minat sasarannya meskipun demikian, jika berisi informasi yang lebih lengkap dapat
dimanfaatkan oleh sasaran pada tahapan menilai dan mencoba.
2. Leaflet atau Folder , sama hal nya dengan pamflet keduanya merupakan barang
cetakan yang juga dibagi-bagikan kepada sasaran penyuluhan. Bedanya adalah umumnya
dibagikan langsung oleh penyuluh, leaflet selembar kertas yang dilipat menjadi dua (4
halaman) sedangkan folder dilipat menjadi 3 (6 halaman ) atau lebih, leaflet dan folder
lebih banyak berisikan tulisan daripada gambarnya dan keduanya ditujukan kepada
sasaran untuk emepengaruhi pengrtahuan dan keterampilannya pada tahapan minat,
menilai dan mencoba.

3. Brosur atau booklet , merupakan barang cetakan yang berisikan gambar dan tulisan
(lebih dominan) yang berupa buku kecil setebal 10-25 halaman, dan paling banyak 50
halaman. Booklet ini dimaksudkan untuk memepengaruhi pengetahuan dan keterampilan
sasaran tetapi pada tahapan menilai, mencoba dan menerapkan. Dalam penggunaan
media cetak brosur sebagai media pertanian ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu

• gaya bahasa, kata-kata dan istilah harus mudah dimengerti kalimatnya ringkas dan
jelas sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran,
• sebaiknya kata yang tertulis dilengkapi dengan gambar atau foto agar lebih jelas
dan mudah dimengerti,
• tulisan atau materi yang disajikan harus bersifat nyata, baik, dan menguntungkan
sesuai dengan kebutuhan sasaran
• harus mengandung daya penarik pembaca, kertas yang baik, berwarna,
bergambar, atau bentuknya menarik untuk dibaca (Syafrudin, 2008).

4. Placard dan poster , merupakan barang cetakan yang ukurannya relatif besar untuk
ditempel atau direntangkan di pinggir jalan. Berbeda dengan placard yang banyak
berisiskan tulisan, poster justru lebih banyak berisi gambar. Keduanya dimaksudkan
untuk mempengaruhi perasaan/sikap dan pengalaman pada tahapan sadar dan minat.

Flipcard atau peta singkap , adalah sekumpulan poster selebar kertas karton yang
digabungkan menjadi satu. Masing-masing berisikan pesan terpisah yang jika
digabungkan akan merupakan satu kesataun yang tidak terpisahkan yang ingin
disampaikan secara utuh. Flipcard dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap, penegtahuan
atau keterampilan. Akan tetapi, karena biasa digunakan dalam pertemuan kelompok, alat
peraga ini lebih efektif dan efisien untuk disediakan bagi sasaran pada tahapan minat,
menilai, mencoba.

5. Photo, merupakan alat peraga yang dimaksudkan untuk mengenalkan inovasi atau
menunjukkan bukti-bukti keberhasilan/keunggulan satu inovasi yang ditawarkan. Photo
ini dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan pengetahuan sasaran pada tahapan
sadar, minat, menilai.

6. Flanelgraph, merupakan alat peraga berbentuk potongan gambar atau tulisan yang
ditempelkan pada papan magnit atau kain flanel. Digunakan pada pertemuan kelompok
untuk memepengaruhi pengetahuan dan keterampilan sasaran pada tahapan minat,
mencoba, menilai
Meskipun disajikan dalam bentuk dan cara yang berbeda semua lat peraga yang berupa
barang cetakan ini harus memuat pesan yang lengakap yang mudah dipahami oleh
sasarannya. Oleh sebab itu, baik gambar dan atau tulisan yang disampaikan harus
komunikatif dan dengan tata warna yang menarik perhatian.

Flipchart dan flanelgraph harus disampaikan dengan pendekatan langsung pada


pertemuan kelompok atau kunjungan dan selain barang cetakan tersebut disampaikan
dengan pendekatan tidaka langsung. Isi pesan ditulis sesuai dengan kemampuan daya
serap pembaca, dengan bahasa yang setingkat dengan pengertian mereka, dengan pilihan
pesan yang diminati dan menggunakan media yang mereka kenal dan menarik pesan.
Karakteristik media cetak brosur (bahasa yang mudah dipahami, sesuai kebutuhan, dan
penyajian yang menarik) dapat diserab oleh sasaran sangat dipengaruhi oleh faktor
internal peternak yaitu pengetahuan, motivasi kerja, dan sikap.

• Gambar yang diproyeksikan

Meskipun alat peraga ini dinamakan gambar yang terproyeksi, kadang-kadang juga
banyak berisikan tulisan seperti transparancy, slide dan film strip. Banyak dari alat peraga
yang terproyeksikan ini penggunaannya dengan pendekatan kelompok tetapi untuk movie
fil menggunakan pendekatan massal karena alat ini dapat menjangkau khalayak yang
lebih besar. Adapun gambar yang diproyeksikan tersebut adalah :

o Transparancy sheet , adalah lembaran mika bergambar dan atau bertulisan


yang diproyeksikan ke layar dengan menggunakan OHP. Alat peraga ini
digunakan didalam pertemuan kelompok di dalam ruangan terutama untuk
memepengaruhi penegtahuan dan keterampilan sasaran.
o Slide film , adalah suatu hasil karya photografi yang berupa film positif
yang dibingkai untuk diproyeksikan ke layar dengan menggunakan slide
projector. Alat peraga ini digunakan untuk mengenalkan,
mendemontrasikan hasil-hasil yang dicapai atau keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh oleh suatu inovasi, serta menjelaskan cara kerja suatu
peralatan yang ditawarkan. Sehingga, sangat efektif untuk mempengaruhi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sasarannya pada tahapan minat,
menilai dan mencoba.
o Film strip , suatu hasil karya fotografi yang berupa film positif yang
masing-masing gambar tidak dipisahkan dan tidak dibingkai tetapi
menjadi satu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam satu paket
penyuluhan yang utuh. Alat peraga ini digunkan dalam pertemuan
kelompok untuk mempengaruhi sikap, pengetahuan dan keterampilan
sasaran pada tahapan minat, menilai dan mencoba.
o Movie film , adalah hasil karya fotografi dimana obyek yang
diproyeksikan tidak berujud gambar mati melainkan berupa gambar yang
bergerak dan diisi dengan suara sehingga benar-benar alami. Alat peraga
ini digunakan di dalam pertemuan umum, terutama untuk memepengaruhi
sikap dan pengetahuan sasaran pada tahapan sadar dan menilai serta juga
dapat digunakan untuk pertemuan kelompok bagi sasaran sdampai dengan
tahapan mencoba.
o Video dan TV , adalah hasil karya fotografi yang jika diproyeksikan ke
layar dapat menghasilkan gambar bergerak dan bersuara dan tersimpan
dalam bentuk kotak kaset serta penyajiannya selalu dihubungkan dengan
televisi sebagai layarnya.

Berdasar uraian diatas kecauali tranparancy sheet, seolah-olah seluruh alat peraga yang
berupa gambar ini dapat digunakan sendiri oleh sasaran penyuluhan tanpa didampingi
sendiri oleh peenyuluhnya. Akan tetapi, kehadiran penyuluh dalam penggunaan alat
peraga ini sangat diperlukan untuk memberikan penjelasan tentang pengertian dan tujuan
pesan yang ingin disampaikan.

• Lambang grafika

Lambang grafika merupakan alat peraga yang berupa gambar dengan keterangan tertulis
seperlunya yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman sasaran dalam kegiatan
penyuluhan. Lambang grafika ini dapat disajian secara langsung (ditulis dan atau
digambar pada bidang tertentu, dan diletakkan pada bidang tertentu, dan diletakkan pada
tempat-tempat yang dapat dilihat dengan jelas oleh sasarannya)atau disajian secara tidak
langsung (dengan diproyeksikan).

Beberapa lambang grafika yang dimaksud adalah :

Grafik, yaitu hubungan antara dua perubah yang digambarkan dalam bentuk titik, garis
atau gambar-gambar tertentu yang mudah dipahami oleh sasarannya. Dalam berbagai
kasus penyajian grafik relatif lebih singkat dan lebih mudah dipahami dibanding jika
disampaikan dalam bentuk narasi.

Di dalam praktek dikenal beragam grafik, yaitu :

• Grafik garis , baik berupa garis lurus, garis lengkung ataupun garis
bergelombang. Jika dalam satu gambar ingin disajikan banyak grafik yang
menerangkan banyak data atau gejala yang dapat dibanding-bandingkan
sebaiknya ditampilakn atau diberi warna yang ebrbeda dan mudah dibedakan.
• Grafik batang , berupa gambar batang atau bidang segi empat mendatar atau
tegak. Jika dalam satu gambar ingin disajiakn banyak grafik yang ingin
dibandingkan dapat dilakukan dengan pemberian warna yang berbeda, luas batang
yang berbeda atau ciri-ciri tertentu yang berbeda pula.
• Area graph atau solid graph , yaitu grafik yang disajikan berupa gambar atau
bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan data yang ingin ditampilkan. Jika dalam
satu gambar ingin dibandingkan data yang berbeda dapat dilakukan dengan
memberikan perbandingan luas atau volume dari bentuk-bentuk yang disajikan.
• Pie chart atau segmented curve, yaitu grafik yang disajikan dalam bentuk
lingkaran yang terbagi-bagi menurut perbandingan angka riil atau nilai
prosentasenya.
• Pictorial statistical graph, grafik yang disajikan berupa gambar atau bentuk-
bentuk tertentu sesuai dengan data yang ingin ditampilkan. Perbandingan nilai
untuk masing-masing data disajiakn dalam jumlah gambar yang berbeda yang
memiliki satuan yang sama.
• Diagram, merupakan lambang grafik yang tidak dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antar peubah tetapi hanya dapat digunakan untuk
menjelaskan suatu benda atau peralatan tertentu.
• Bagan, schema atau chart, merupakan gambar dari hubungan antar bagian atau
sub sistem dari suatu sistem tertentu yang ingin dijelaskan. Ada beragam bagan
atau schema, yaitu :
• Pictorial chart , yaitu gambar dari suatu sistem tertentu yang dilengkapi rincian
dari sub sistem yang menyusunnya.
• Tabula chart , merupakan chart yang digambarkan sebagai suatu tabel berisikan
keterangan tentang keadaan masing-masing bagian dari suatu sistem yang ingin
dijelaskan.
• Ginealogical chart , yaitu gambaran tentang hubungan antar sub sistem dari suatu
sietem yang ingin dijelaskan, berdasarkan hubungan garis keturunannya.
• Flow chart , yaitu gambaran tentang hubungan antar subsistem dari suatu sistem
yang ingin dijelaskan, berdasarkan alur kegiatan yang menjadi kewajiban dan
tanggung jawab masing-masing sub sistem yang bersangkutan.
• Organizational chart , yaitu gambaran tentang struktur organisasi yang
menunjukkan saling hubungan antar sub sistem dalam sistem yang ingin
dijelaskan.
• Progress chart, yaitu gambaran tingkat perekembangan yang ditunjukkan atau
dialami oleh masing-masing sub sistem dalam suatu sistem yang ingin dijelaskan.

Untuk menyajikan lambang grafika pada suatu tempat secara langsung tanpa proyektor
dapat dilakukan dengan beragam cara yaitu :

• Pin-up chart , dilakukan dengan cara memaku atau menempelkan lembar grafika
pada tempat yang telah disediakanyang dinilai mudah diamati dengan jelas oleh
sasaran.
• Hinged-card chart , dilakukan dengan cara menempelkan atau melekatkan untuk
sementara pada sustau tempat yang telah disediakan.
• Hidden chart , yang ditemapatkan pada suatu tempat tetapi ditutupi atau
disembunyikan dengan memberikan lapisan penutup tertentu (seperti pada album
photo atau perangko).

Pemilihan Alat Peraga

Pemilihan alat peraga yang sesuai dengan kondisi masyarakat sasaran atau yang efektif
dan efisien adalah hal yang sangat penting karena akan membantu tercapainya tujuan
penyuluhan yaitu Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian. Dengankata lain
pemilihan alat peraga yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya yang
akan memperlancar proses belajar dalam penyuluhan atau terjadi perubahan perilaku
pada diri sasarannya. Pengetahuan penting tentang pemilihan alat peraga adalah sebagai
berikut :

• Tidak semua alat peraga selalu tersedia atau mudah disediakan oleh penyuluhnya
pada sembarang tempat dan waktu.
• Alat peraga yang mahal tidak selalu merupakan jaminan sebagai alat peraga yang
efektif untuk tujuan perubahan perilaku tertentu.
• Untuk tujuan perubahan perilaku tertentu, tersedia banyak alternatif alat peraga
yang dapat digunakan tetapi dengan tingkat efektivitas dan tingkat kemahalan
yang berbeda.

Dalam pemilihan alat peraga ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat sasaran sehingga dengan begitu akan mempermudah proses belajar
mengajarnya karena sasaran merasa butuh alat peraga tersebut guna membantu mereka
dalam memperoleh informasi tentang pertanian. Oleh sebeb itu, sangat penting sekali
memperhatikan sasaran sebelum menentukan alat peraga yang akan digunakan.

Berkaitan dengan itu, Mardikanto (1985), mencoba memberikan acuan tentang pemilihan
lat peraga yaitu sebagai berikut :

ALAT PERAGA PERUBAHAN PERILAKU YANG DIINGINKAN


SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Benda Model specimen Contoh model Contoh model
Barang cetakan Poster Brosur Brosur

Placard Folder Flip-chart

Selebaran Flip-chart Flanel graph

Photo Leaflet Folder

Flanel graph Leaflet


Gambar yang Video &TV Tranparancy Video &TV
diproyeksikan
Movie film Slide film Slide Film

Film strip Film strip Film strip

Film slide Video&TV


Pendekatan Tidak langsung Langsung Langsung

Langsung Tidak langsung Tidak langsung

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kehutanan. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Penerbit Pusat
Penyuluhan Departemen Kehutanan Republik Indonesia bekerjasama dengan Fakultas
Pertanian UNS Surakarta.

Hamalik, Oemar. 1990. Belajar dan Mengajar Ilmu Pertanian : Pendekatan Terpadu.
CV. Maju Mundur. Bandung

Rohman, Mokh Khayatul. 2008. diakses dari


www.rohman.tripod.com/lapangan/penyul.htm tanggal 10 maret 2008 pukul 09.21

Syafrudin. 2008. Media Cetak Brosur Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


http://www.damandiri.or.id/file/syafrudinugmbab3.pdf. Diakses tgl 10 maret 2008 pukul
09.42

KUNJUNGI WEBLOG TEMENKU

studiocuk.blogspot.com

http://dunia-baru1001.net63.net/pecinta-wanita%20M2materi.htm

You might also like