You are on page 1of 2

PEMBAHASAN KASUS PT KAI INDONESIA

Kasus ini bermuara dari perbedaan antara Manajemen dan Komisaris , komisaris tersebut menolak
menyetujui dan menandatangani laporan keuangan yang telah di audit oleh Audit Eksternal. Dan komisaris
meminta untuk dilakukan audit ulang agar laporan keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai
dengan fakta yang ada. Apapun permasalahan yang terjadi , apabila diantara direksi dan komisaris terjadi
perbedaan pendapat yang rugi adalah perusahaan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus
PT. KAI di Indonesia adalah rumitnya laporan keuangan PT. KAI Indonesia .

 Beberapa hal yang direfentifikasi turut berperan dalam maslah pada laporan keuangan PT. KAI
Indonesia
1. Auditor Internal tidak berperan aktif dalam proses audit, yang berperan hanya auditor Ekstern
2. Komite audit tidak ikut dalam proses penunjukan auditor sehingga tidak terlibat proses audit.
3. . Manajemen ( tidak termsuk auditor Internal ) tidak meleporkan kepada komite audit dan komite audit
tidak menanyakannya.
4. Adanya ketidakyakinan manajemen akan laporan keuangan yang telah disusun, sehingga ketika komite
audit mempertanyakan manajemen merasa tidak yakin .
SOLUSI DAN REKOMENDASI

1. Apabila dewan ini komisaris merasa direksi tidak capable ( mampu ) memimpin
perusahaan, dewan komisaris dapat mengusulkan kepada pemegang saham
untuk mengganti direksi.
2. Diperlukannya kebijakanaan ( wisdom ) dari anggota Dewan Komisaris untuk
memilah – milah informasi apa saja yang merupakan private domain.
3. Komunikasi yang intens sangat diperlukan antara Auditor Eksternal denag
Komite Audit.
4. Komite Audit sangat mengandalkan Internal Auditor dalam menjalankan
tugasnya untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi dalam operasional
perusahaan.

You might also like