Professional Documents
Culture Documents
Tekanan Darah
Neonatus 5 cm
Anak >5 tahun
12 cm
Manset yang biasa tersedia
23 cm
Lengan yang normal dan lengan yang
Tabel 1. Ukuran minimal manset untuk pengukuran tekanan darah
Tekanan darah pada sistem arteri bervariasi sesuai dengan siklus jantung,
yaitu memuncak pada waktu sistolik dan sedikit menurun pada waktu diastolik.
Beda antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan nadi.
Pada waktu ventrikel berkonstraksi, darah akan dipompakan ke seluruh
tubuh. Keadaaan ini disebut keadaan sistolik, dan tekanan aliran darah pada
saat itu disebut tekanan darah sistolik.
Pada saat ventrikel sedang rileks, darah dari atrium masuk ke ventrikel,
tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks disebut tekanan darah
diastolik.
Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya
aktifitas fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar, penggunaan kopi,
tembakau, dll.
Denyut Nadi
a. Isi Nadi
Tergantung pada curah jantung ( cardiac output) dan keadaan pembuluh
darah. Macamnya :
1. Pulsus parfus (kecil)
2. Pulsus magnus ( besar )
a. Gelombang nadi
Macamnya :
1. Pulsus celer ( gelombang nadi tinggi) contoh : aorta insufisiensi, arterio
venous fistula, anemia gravis, beri-beri, basedow, patent ductus
arteriosus (PDA)
2. Pulsus tardus ( gelombnag nadi rendah), contoh : aorta stenosis.
a. Frekuensi
1. Takikardia ( > 100 kali / menit )
Contoh : febris (demam), shock, dekompensasi jantung ( payah
jantung), hipertiroid.
2. Bradikardia ( <60 kali / menit )
Contoh : kongenital, atlet, mixedema, kaheksia, peninggian tekanan
intra kranial, stadium rekonvalesen.
3. Takikardia relatif
Contoh : tuberkulosis paru
4. Bradikardia relatif
Contoh : demam typhoid, meningitis tuberkulosis
a. Irama
1. Pulsus reguler ( irama nadi teratur )
2. Pulsus ireguler ( irama nadi tidak teratur )
Contoh : sinus aritmia, ekstra sistolik, pulsus bigeminus, pulsus
trigeminus, pulsus defisit ( atrial fibrilasi )
a. Pulsus paradoksus
Pulsasi yang melemah selama inspirasi, contoh : perikarditis adhesiva.
b. Pulsus Diferens
Pulsasi yang tidak sama pada kedua sisi tubuh yang bersesuaian
Pernafasan
Bernafas adalah sutu tindakan yang tidak disadari, diatur oleh batang otak
dan dilakukan dengan bantuan otot-otot pernapasan. Pada suatu inspirasi,
diafragma dan otot-otot intrekostalis berkontraksi, memperluas rongga toraks
dan memekarkan paru-paru. Dinding dada akan bergerak ke atas, ke depan, dan
ke lateral, sedangkan difragma bergerak ke bawah. Setelah inspirasi berhenti,
paru-paru akan mengkerut, diafragma akan naik secara pasif dan dinding dada
akan kembali ke posisi semula.
Penilaian pada pemeriksaan pernafasan dapat meliputi :
1. Tipe pernafasan
a. Pernafasan abdomino-torakal : Pernafasan abdominal lebih dominan
dibandingkan toraks, umumnya pada leki-leki.
b. Pernafasan torako-abdominal : Pernafasan torakal lebih dominan
dibanding abdomen, pada perempuan.
1. Frekuensi
a. Normal : (12-20 kali permenit, tetapi ada pula yang menyatakan 8-
16 kali/menit.
b. Polipnea (Takipna) : pernafasan yang cepat.
c. Oligopnea (Bradipnea) : pernafasan yang lebih lambat.
1. Kedalaman Pernafasan
a. Pernafasan normal
b. Pernafasan dangkal
c. Pernafasan dalam
1. Bau pernafasan
Suhu Badan
Suhu badan diperiksa dengan termometer badan dapat berupa
termometer air raksa atau termometer elektrik. Pemeriksaan dapat dilakukan
pada mulut, aksila, lipat paha atau rektum. Pengukuran suhu melalui mulut
biasanya lebih mudah dan hasilnya lebih tepat dibandingkan melalui rektum,
tetapi termometer air raksa dengan kaca tidak seyogyanya dipakai untuk mulut,
pada penderita yang tidak sadar, gelisah, atau tidak dapatmenutup mulutnya.
Pemeriksaan secara rektum biasanya memberikan hasil pemeriksaan yang lebih
tinggi sebesar 0,4 – 0,5 derajat dibandingkan lewat mulut. Suhu tubuh normal :
36,6˚C – 37,2 ˚C. Pada cuaca yang panas dapat meningkatkan hingga 0,5˚C dari
suhu normal. Suhu aksila 0,5˚C lebih rendah dari suu mulut.
Jenis suhu:
– Sub febril / Sub febris
– Febril / Febris / Pireksia
– Hiperpireksia (> 41,6 ˚C), comtoh : heat stroke, malignant hyperthermia.
– Hipotermia (< 35 ˚C), contoh hipotiroidism, paparan terhadap dingin.
PELAKSANAAN PELATIHAN