You are on page 1of 28

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
EXSPANSI PERUSAHAAN
Dosen Pembimbing :Prof. Drs. H. Thantawi As., Ms.










Oleh : Kelompok I
RUSMIN (201110160311336)
INTAN TAMARA SAKTI (201110160311332)
ADIN ZULFIKAR (201110160311337)
FANDU (201110160311352)
MOCH. JAMILUDIN (201110160311364)


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN AJARAN 2011 / 2012

i

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur alhamdulilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayahnya, kita selalu di beri kesehatan sampai pada saat ini. Shalawat
dan salam kita haturkan selalu kepada junjungan Nabi kita yaitu Rosululloh SAW, beliaulah
Guru dari segala Guru yang mengajarkan kita tentang Ilmu yang bermanfaat Dunia dan
Akhirat. Dan dengan adanya izin dari Allah SWT kami selaku Pemakalah dapat
menyelesaikan tugas kami yang berjudul EXSPANSI PERUSAHAAN
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu tujuan untuk menambah wawasan
kita dalam materiMengelola Pemasaran, dan untuk memudahkan kita dalam ujian semester
nanti, amin Ya Rabbal Alamin.
Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya makalah ini, kami sebagai
pemakalah sangat banyak mendapat bantuan, doa, motivasi, dan bimbingan dari berbagai
pihak, dan kami ingin mengucapkan banyak Terima Kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami
2. Bapak Prof. Drs. H. Thantawi As., Ms.
3. Semua pihak yang telah membantu kami.
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penulis dapat menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak, dengan ini harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb





ii

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAPTAR ISI ................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ...................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN EKSPANSI PERUSAHAAN
2.1 Pengertian Ekspansi Perusahaan ........................................... 3
2.2 Penyebab Umum Ekspansi Perusahaan ................................ 4
2.3 Tujuan Umum Ekspansi Perusahaan .................................... 5
2.4 Hambatan Umum Ekspansi Perusahaan ............................... 6
BAB III TEORI EKSPANSI PERUSAHAAN
3.1 Merger ................................................................................... 8
3.2 Acquisition / Akuisisi ........................................................... 13
3.3 Leverage Buyout .................................................................... 16
3.4 Konsolidasi ........................................................................... 17

BAB IV BENTUK EKSPANSI PERUSAHAAN

4.1 Ekspansi Perusahaan Dalam Saham/Investasi/Modal ......... 18
4.2 Ekspansi Perusahaan Dalam Bangunan/Gedung/Lahan ....... 19
4.3 Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Wilayah Produksi ........ 20
4.4 Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Pemasaran / Promosi .. 20
4.5 Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk SDM/ Tenaga Kerja .. 20
4.6 Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Mesin /Teknologi ....... 20
4.7 Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Sistem Infor Jaringan 21
4.8 Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Produksi Jenis Barang 21
4.9 Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Manajemen/Organisasi 21

BAB IV BENTUK EKSPANSI PERUSAHAAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 23

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Ekspansi telah menjadi sebuah topik yang populer dalam beberapa tahun
terakhir ini. Hal ini terjadi karena pada awalnya Ekspansi biasanya dilakukan dan
diperbicarakan di kalangan bisnis saja, namun semakin majunya perkembangan
zaman yang semakin terbuka dalam bidang teknologi informasi dan perdagangan yang
semakin global, telah mendorong sesseorang untuk melakukan perluasan-perluasan
disetiap usahanya baik dikalangan rumahan maupun perusahaan.
Ekspansi sendiri memiliki makna perluasan yang identik dengan perluasan
wilayah. Hal ini seperti waktu penjajahan belanda terhadap negara Indonesia, Mereka
melakukan ekspansi ke negara kita dengan mengeruk kekayaan yang ada dalam
negara Indonesia, namun dalam ekonomi dan bisnis, Kata ekspansi memiliki arti yang
luas, tidak hanya menjajah melainkan mengembangkan dan melebarkan usahanya
dalam bidang-bidang tertentu agar tetap mendapatkan keuntungan dan tetap berdiri.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penulisan karya ilmiah ini, kelompok kami berusaha untuk
memudahkan pembahasan agar lebih mudah penyampaiannya, maka kami hanya
memaparkan masalah-masalah sebagai berikut:
- Apa itu Ekspansi Perusahaan??
- Bagaimana teori Ekspansi Perusahaan itu? Dan
- Macam-macam bentuk Ekspansi Perusahaan.
Dengan pengidentifikasian beberapa masalah diatas kami juga memberikan
beberapa contoh yang nyata didunia perusahaan yang telah terjadi di negara kita
tercinta ini.



2

BAB II
PEMBAHASAN EKSPANSI PERUSAHAAN

Sebelum kita membahas tentang Ekspansi Perusahaan. Terlebih dahulu kita
mengetahui apa itu perusahaan, baik itu meliputi bentuknya, seluk beluknya, dan juga hasil
outputnya. Berhubung dalam pertemua yang sebelumnya sudah dijelaskan, maka kami akan
mengulas sedikit tentang apa itu perusahaan.
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua
faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak.
Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk
perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi.
Di dalam perusahaan jika kita tinjau dari beberapa bidang tertentu maka perusahaan
itu memiliki beberapa jenis unsur atau kandungan didalamnya. Oleh karena itu mari kita
lihat tinjauan - tinjauan menurut jenisnya masing -masing.
Jenis perusahaan berdasarkan lapangan usaha yaitu meliputi:
perusahaan ekstraktif ( Maya)
perusahaan agraris
perusahaan industri
perusahaan perdagangan
perusahaan jasa
Jenis perusahaan berdasarkan kepemilikan:
perusahaan negara
perusahaan swata dan perusahaan kerajaan jika ada kerajaan
Dan dalam Perusahan memiliki beberapa unsur seperti
Badan usaha
Kegiatan dalam bidang perekonomian
Terus menerus
Bersifat tetap
Terang-terangan
Keuntungan dan atau laba
Pembukuan

3

Namun dalam perjalanan waktu. Setiap perusahaan akan mengalami penurunan atau
kendala-kendala yang bisa mengancam perusahaan tersebut, seperti kebangkrutan, kalah
saing dengan perusahan yang lain,produsen yang bosan dengan produksi yang itu-itu saja ,
dll. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan suatu cara atau langkah agar perusahaannya
tetap bisa bersaing dan juga mampu bertahan dari ancaman-ancama tersebut, Salah satu cara
untuk menghadapi ancaman-ancaman seperti itu ialah dengan melakukan Ekspansi.
2.1 Pengertian Ekspansi Perusahaan
Di awal telah terdapat gambaran sekilas tentang apa itu Ekspansi Perusahaan
kemudian apa itu perushaan. Selain gambaran umum diawal tadi, masih banyak yang harus
kita ketahui tentang seluk beluk Ekspansi Perusahaan yang sebenarnya, karena perusahaan
tidak akan lepas dengan ekspansi.
Perluasan atau expansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai
efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit
perusahaan. Sehingga arti Ekspansi Perusahaan adalah Perluasan Perusahaan yang dilakukan
oleh suatu prusahaan dibidang tertentu untuk mencapai efisiensi, lebih kompetitif dan untuk
meningkatkan profit atau keuntungan.
Ekspansi selain dilakukan di dalam negeri juga dapat dilakukan ke luar negeri.
Ekspansi perusahaan yang dilakukan di luar negeri dapat berupa mengekspor, lisensi,
membuka cabang baru yang dimiliki penuh dan melakukan penggabungan usaha.
Penggabungan usaha tersebut dapat berupa merger, konsolidasi, ataupun akuisisi.
Perusahaan-perusahaan Jepang merupakan perusahaan yang banyak melakukan
ekspansi ke luar negeri. Produk-produk Jepang dapat menyebar ke seluruh dunia, karena
adanya ekspansi ke luar negeri tersebut. Perusahaan Jepang tidak hanya suka mengekspor
produk-produk mereka tapi juga melakukan akuisisi terhadap perusahaan di luar negeri.
Perusahaan Indonesia juga ada yang melakukan ekspansi ke luar negeri, misalnya PT.
Mustika Ratu yang memproduksi alat kosmetik.
Ekspansi ke luar negeri yang dilakukan perusahaan tentu memiliki alasan-alasan
tersendiri. Beberapa alasan perusahaan melakukan ekspansi keluar negeri yaitu:
1. Memperluas basis konsumen.
Perbedaan jumlah penduduk antar negara tentu akan membedakan jumlah
calon konsumen yang akan dibidik. Contohnya Indonesia, dengan jumlah
penduduk yang berlimpah, banyak perusahaan luar yang sangat tertarik untuk
memasarkan produknya di Indonesia.
4

Melakukan riset pasar ke luar negeri tentu membutuhkan dana dan tenaga
yang lebih besar dibandingkan melakukan di dalam negeri. Namun hal itu tentu
menjadi konsekuensi perusahaan yang ingin melebarkan sayapnya di luar negeri.
2. Meningkatkan peluang pertumbuhan penjualan yang membantu penyebaran fixed
costs pada penjualan yang lebih besar.
Ekspansi ke luar negeri baik itu berupa ekspor atau mengakuisisi
perusahaan di luar negeri diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Dengan
menyebarkan investasi ke luar itu juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan fixed
costs sehingga dapat meningkatkan perbandingan laba terhadap penjualan produk.
3. Ekspansi dapat menurunkan biaya rata-rata dan meningkatkan laba.
4. Menambah produk dan jasa yang sebelumnya tidak ada atau belum terpenuhi oleh
perusahaan di luar negeri.
Misalnya saja batik yang ada di Indonesia, diekspor di Eropa, produk keju dari
Eropa yang kemudian di ekspor ke Indonesia. Selain berupa barang ada pula yang
berupa jasa, seperti jasa pengobatan dari China yang membuka cabangnya di
Indonesia.
5. Mengurangi fluktuasi penjualan dengan menjual produk ke negara di belahan
bumi lain.
6. Adannya persaingan yang ketat di dalam negeri dapat memicu perusahaan untuk
mengalihkan sebagian penjualannya ke luar negeri.
7. Dan yang terakhir ketujuh, yaitu untuk meningkatkan image atau citra
perusahaan.
Dengan menjadi perusahaan yang go internasional tentu masyarakat akan
memberikan apresiasi yang baik terhadap perusahaan tersebut.

2.2 Penyebab Umum Ekspansi Perusahaan

Penyebab perusahaan melakukan Ekspansi Perusahaannya ini berbeda-beda. Hal ini
dikarenakan setiap perusahaan mempunyai visi dan misi antara perusahaan A dengan
Perusahaan B atau perusahaan yang lainya tidaklah sama, namu pada intinya penyebab
perusahaan melakukan ekspansi perusahaan adalah sama yaitu dikarenakan factor internal
dan eksternal.

5

Faktor internal yang mengakibatkan perusahaan melakukan ekspansi perusahaan
diantaranya yaitu :
a. Kemampuan dan kemandirian perusahaan
b. Kestabilan Keuangan dalam perusahaan
c. Manajemen yang baik dalam perusahaan
d. Visi dan Misi yang dimiliki oleh Perusahaan
e. Kemajuan teknologi dan informasi dan lain-lain
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan melakukan ekspansi
perusahaan diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Perkembangan Pasar yang semakin global
b. Perkembangan teknologi informasi dan alat-alat industri
c. Krisis dan pergeseran keadaan ekonomi dunia
d. Kemajuan perusahaan pesaing
e. Permintaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan
f. Dan lain-lain

2.3 Tujuan Ekspansi Perusahaan
Tujuan ekspansi perusahaan di setiap perusahaan berbeda-beda. Hal ini tergantung
dari Visi dan Misi setiap perusahaan masing-masing, tetapi pada umumnya tujuan ekspansi
perusahaan adalah untuk kepentingan perusahaan itu sendiri, tujuan umumnya seperti berikut:
1. Ekspansi yang dilakukan didalam negeri sendiri.
a. Untuk mencapai efisiensi perusahaan
b. Agar perusahaan mejadi lebih kompetitif
c. Meningkatkan profit atau keuntungan perusahaan
d. Menambah link atau kerjasama antar perusahaan
e. Mempertahankan kelangsungan perusahaan
f. Merambah pasar baru didunia bisnis
g. Meningkatkan nilai guna perusahaan dalam jangka panjang

2. Ekspansi Perusahaan yang dilakukan diluar negeri
a. Meningkatkan pangsa pasar.
Pasar domestik terlalu kecil untuk mendukung penggunaan fasilitas
manufaktur. Contoh : pabrik elektronik atau kendaraan bermotor Jepang.
6

b. Pengembalian investasi.
Proyek investasi yang besar membutuhkan pasar global agar
sesuai dengan pengeluaran modal. Contoh : Pabrik pesawat Boeing dan
Airbus.
c. Mencapai skala ekonomis.
Memperluas ukuran atau cakupan pasar membantu mencapai skala
ekonomis dalam manufaktur, pemasaran, R&D atau distribusi. Dapat
menyebarkan biaya ke basis penjualan yang lebih besar dan
meningkatkan laba perunit.
d. Pengembangan keunggulan kompetitif dengan mendapat lokasi yang
menguntungkan.
Dengan lokasi yang menguntungkan dapat memungkinkan akses
yang lebih baik ke bahan mentah, biaya pekerja yang lebih murah,
pamsok kunci, pelanggan kunci, dan sumber daya alam.
Suatu usaha yang dilakukan perusahaan tentu juga ada resiko
ataupun hambatannya. Semakin besar laba yang akan diperoleh maka
semakin besar pula resiko yang akan ditanggung oleh perusahaan.

2.4 Hambatan Umum Ekspansi Perusahaan
Perusahaan dalam melakukan ekspansi perusahaan tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Karena dalam melakukan ekspansi perusahaan perusahaan
akan menghadapi suatu kendala yang tidak bisa dihindari, kendala-kendala yang timbul ini
berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya, tetapi secara
umum kendala-kendala perusahaan yang melakukan ekspansi adalah sebagai beikut:

1. Hambatan hambatan Ekspansi perusahaan yang dilakukan masih dalam satu
Negara yaitu sebagai berikut:
a. Lamanya proses perizinan dari pemerintah setempat
b. Kebijakan pemerintah yang terkadang tidak memihak perusahaan
c. Pesaing yang kompeten di daerah/wilayah yang baru


7

2. Hambatan hambatan Ekspansi Perusahaan yang dilakukan di luar negeri
yaitu sebagai berikut:
a. Perbedaan budaya
b. Adanya kompetitor lokal
c. Resiko kredit
d. Peraturan luar negeri yang ketat
e. Fluktuasi tingkat pertukaran mata uang
f. Biaya tinggi
g. Resiko politik
Perbedaan budaya, budaya antar negara tentu berbeda-beda. Baik itu dari segi bahasa,
adat-istiadat, pakaian, dan lain-lain. Hal itu harus diperhatikan oleh perusahaan yang
melakukan ekspansi ke luar negeri. Riset pasar harus dilakukan sebelum perusahaan benar-
benar yakin produknya dapat di terima oleh konsumen. Perubahan kemasan, tata bahasa, dan
hal-hal lain perlu dilakukan agar produk tersebut benar-benar dapat masuk ke pasar yang
dibidik. Hambatan tersebut dapat diminimalisir dengan membuat inovasi baru produk agar
sesuai dengan budaya suatu negara, misalnya produk pizza dari Eropa, dapat membuat resep
baru untuk konsumen Indonesia dengan menambahkan cita rasa khas Indonesia, contohnya
dengan membuat pizza rendang, dan lain sebagainya.
Adanya kompetitor lokal. Kompetitor adalah bagian dari lingkungan eksternal
perusahaan. Persaingan yang ketat akan menyulitkan perusahaan meningkatkan penjualannya
di luar negeri apalagi dengan melawan perusahaan lokal yang lebih mengetahui karakteristik
konsumen di negaranya. Perusahaan local tentu juga memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan perusahaan di luar negeri.
Resiko kredit juga merupakan suatu resiko yag harus dihadapi perusahaan yang
melakukan ekspansi. Kredit di luar negeri tentu akan lebih menyulitkan perusahaan. Selain
itu juga peraturan pemerintah luar negeri. Perusahaan harus kembali mempelajari peraturan
negara tersebut agar dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aman. Peraturan
pemerintah luar negeri kadang ketat terhadap perusahaan asing dibanding dengan perusahaan
dalam negeri mereka.
Masalah mata uang yang berbeda juga akan menimbulkan hambatan. Apalagi dengan
adanya krisis global sehingga sejumlah mata uang memiliki fluktuasi yang tajam. Hedging
adalah salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk menghindari masalah fluktuasi mata
uang, namun hal tersebut juga harus dipikirkan secara matang.
Biaya tinggi, dalam melakukan ekspansi ke luar negeri setiap perusahaan akan
menyiapkan sejumlah dana yang besar untuk hal tersebut. Biaya yang tinggi tersebut
diharapkan untuk memberi pendapatan yang tinggi pula. Namun setiap harapan sebuah
pendapatan yang tinggi juga akan menimbulkan resiko yang tinggi pula. Perusahaan akan
benar-benar rugi jika biaya yang tinggi tersebut tidak dapat secara optimal meningkatkan
pendapatan perusahaan melalui penjualan produk dan jasa mereka.


8


BAB III
TEORI EKSPANSI PERUSAHAAN
Dalam melakukan ekspansi perusahaan, terlebih dahulu kita perlu mengetahui teori-
teori tentang ekspansi perusahaan. Hal ini bertujuan agar kita bisa mengetahui model dan
bentuk ekspansi perusahaan yang sesuai dengan perusahaan kita. Beberapa teori tentang
ekspansi perusahaan diantaranya yaitu :
1. Merger
2. Acquisition / Akuisisi
3. Hostile Take Over / Pengambil Alihan Secara Paksa
4. Leverage Buyout
5. Konsolidasi
Supaya kita mengerti dan paham lebih jelas mengenai Merger, Akuisisi, Hostile Take
Over, dan Leverage Buyout mari kita kupas secara detail dibawah ini.
3.1 Merger
Merger berasal dari kata merger dari bahasa latin yang memiliki arti bergabung,
bersama, menyatu, berkombinasi. Dalam arti lain memiliki arti menyebabkan hilangnya
identitas karena terserap atau tertelas sesuatu, istilah merger bisa dipakai secara luas untuk
menggambarkan penggabungan suatu obyek. Merger bisa diibaratkan seperti menyatunya dua
sungai yang berasala dari mata air yang berbeda selanjutnya air sungai itu mengalir bersama
menuju ke muara.
Jadi Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan
yang terpadu yang tetap hidup sebagai badan hokum, sementara yang lainnya menghentikan
aktivitasnya atau bubar.
Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan,
Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas menyebut merger sebagai
penggabungan, Akuisisi sebagai pengambilalihan dan konsolidasi sebagai peleburan.
9

Sehingga Definisi Merger yang didasarkan peraturan Permerintah yaitu perbuatan hukum
yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan
lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.
Gambar Skema Merger









Dalam teori merger, merger sendiri tebagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Merger Vertikal
Merger Vertikal adalah Integrasi yang melibatkan perusahaan
perusahaan yang bergerak dalam tahapan tahapan proses produksi atau
operasi. Merger tipe ini dilakukan jika perusahaan yang berada pada industry
hulu memasuki industri hilir atau sebaliknya dari industry hilir menuju
industry hulu. Merger vertical dilakukan oleh perusahaan perusahaan yang
bermaksud untuk mengintegrasikan usahamya terhadap pemasok dan / atau
pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.
Contohnya yaitu perusahaan minyak goreng tidak memiliki
perkebunan kelapa sawit atau maskapai penerbangan tidak memiliki biro
agen perjalanan untuk penyediaan tiket pesawat.
Untuk menjamin bahwa pasokan input berjalan dengan lancer maka
perusahaan tersebut bisa memerger dengan pemamsok. Merger vertical
terbagi menjadi dua yaitu Integrasi kebelakang atau kebawah ( Backward/
SEBELUM MERGER SETELAH MERGER
BANK
DANAMON
BANK
DUTA

BANK
DANAMON

10

downward integration ) dan integrasi kedepan atau keatas ( Forward/ Upward
Inteegration )


Gambar skema Gambar skema
Merger Vertikal Kedepan Merger Vertikal Kebelakang














Dalam gambar 1 dapat kita lihat bahwa PT Gudang Garam sebagai
perusahaan rokok dan PT Surya Pemenang sebagai perusahaan kertas.
Kemudian PT Gudang Garam melakukan ini dengan tujuan untuk menjaga
kontinyuitas pasikan kertas sebagai salah satu komponen utama dalam
industry rokok dari PT Surya Pemenang.
Sedangkan dalam Gambar 2 menjelaskan integrasi kedepan antara PT
Semen Gresik dengan PT Varia Usaha. PT Varia Usaha adalah sebuah
perusahaan transportasi yang memiliki armada truk untuk pengangkutan
semen. Sedangkan PT Semen Gresik memerger PT Varia Usaha untuk
mengintegrasikan aktivitas produksi dan distribusi dari pabrik ke gudang-
gudang semen gresik di berbagai kota.


1 2
PT GUDANG
GARAM
PT SURYA
PEMENANG
PT SEMEN
GRESIK
PT VARIA
USAHA
11





2. Merger Horisontal
Merger horizontal yaitu merger antara dua atau lebih perusahaan yang
bergerak dalam industry yang sama. Sebelum melakukan merger perusahaan-
perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar / industri yang sama.
Contohnya yaitu Merger antara PT Cold Rolling Mill Indonesia (
CRMI ) dengan PT Krakatau Baja Permata pada tahun 1991 yang kemudian
berubah nama menjadi PT Krakatau Steel. Salah satu tujuan dari merger
secara horizontal yaitu untuk mengurangi persaingan dan untuk
meningkatkan efisienssi melalui penggabungan aktivitas produksi produksi,
pemasaran, distribusi, riset, pengembangan, dan fasilitas adminiistrasi.
Sedangkan Efek dari Merger horizontal itu sendiri adalah semakin
terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut. Hal ini diikarenakan
apabila didalam passer hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur
pasar bisa mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan jika ppara oligopolies ini
melakukan merger maka struktur pasar akan mengarah pada pasar monopoli.

3. Merger Konglomerasi
Merger Konglomerat adalah Merger dua atau lebih dua perusahaan
yang masing masing bergerak di industri yang tidak terkait. Merger
konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasikan
bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis yang berbeda sama sekkali
dengan bidang bisnis yang semula.
Apabila merger konglomerat ini dilakukan secara terus menerus oleh
suatu perusahaan maka akan terbentuklah sebuah konglomerasi. Sebuah
konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri
yang berbeeda.
Contohnya yaitu manufactur, perhotelan, pertambangan, ansuransi,
konstruksi, otomotif, penyiaran TV, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh
nyata merger konglomerasi yaitu Merger konglomerasi antara Vicks
12

Richardson ( Perusahaan Farmasi ) dengan Procter dan Gamble ( Consumer
Goods )


4. Merger Ekstensi Pasar

Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau
lebih perusahaan untuk secara bersama sama memperluas area pasar.
Tujuan utama merger ekstensi pasar yaitu untuk memperkuat jaringan
pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan.
Merger ekstensi pasar biasanya sering dilakukan oleh perusahaan lintas
negaradalam rangka untuk ekspansi dan penetrasi pasar. Strategi ini
dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat tanpa harus
membangun fasilitas produuksi dari awal dinnegara yang akan dimasuki,
Merger ekstensi pasar dilakukan juga untuk mengatasi keterbatasan
ekspor karena kurang memberikan fleksibiilitas penyediaan prodik terhadap
konsumen luar negeri. Sebagai contohnya yaitu merger antara dua perusahaan
raksasa otomotif Daimler Benz ( Jerman) dengan Crysler (Amerika Serikat)
masing masing perusahaan bersama-sama memperkuat dan memperluas
jaringan pasar di dua Negara.

5. Merger Ekstensi Produk

Merger Ekstennsi Produk yaitu Merger yang dilakukan oleh dua
perusahaan untuk memperluas lini produk masing masing perusahaan.
Setelah merger perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan lini
produk sehingga akan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Perusahaan farmasi Upjohn ( Amerika serikat) dengan Pharmacia (
Swedia ) adalah contoh dari merger tipe ini. Inovasi produk farmasi
membutuhkan waktu yang lama dan juga banyak biaya. Merger diantara
keduanya diharapkan mampu menggabungkan keunggulan lini produks
masing masing perusahaan.
Merger ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset
dan pengembangan masing masing untuk mendapatkan sinergi melalui
efektifitas riset sehingga lebih produuktiif dalam inovasi.


13






3.2 Acquisition / Akuisisi

Akuisisi berasal dari kata Acquisitio ( Latin ) dan Acquisition ( Inggris). Secara
makna harfiah akuisisi adalah membeli ata mendapatkan sesuatu/ obyek untuk ditambahkan
pada sesuatu/ obyek yang telah dimiliki sebelumnya. Sedangkan jika diartikan dalam
terminologi bisnis sebagai berikut :
Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset
suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan
pengambilalih atau yang diambil alih tetep eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 1998 tentang
penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perseroan terbatas mendefisinikan akisisi
sebagai berikut:
Akuisisi adalah perubahan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang
perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang
dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseorangan tersebut.
Jadi bisa disimpulkan bahwa akuisisi adalah bentuk pengambilalihan kepemilikan
perusahaan oleh pihak pengakuisisi ( Acquirer ) sehingga akan mengakibatkan berpindahya
kendali atass perusahaan yang diambil alih ( Acquiree ) tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi
memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan pihak yang diakuisisi.
Yang dimaksud dengan pengendalian disini adalah kekuatan yang berupa
kekuasan untuk :
a. Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan
b. Mengangkat dan memperhentikan manajemen
c. Mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi
Beralihnya kendali berarti pengakuisisi memiliki mayoritas saham-saham berhak
suara ( Voting Stock) yang biasanya ditunjukan atas kepemilikan lebih dari 50% saham
berhak suara tersebut. Dimungkinkan bawhwa walaupun memiliki saham kurang dari jumlah
itu pengakuisisi bisa dinyatakan pemilik suara mayoritsas jika anggaran dasar perusahaan
yang diakuisisi menyebutkan hal yang demikian. Dalam hal anggaran dasar menyebutkan
14

lain, bisa mjuga pemilik lebih dari 51% tidak atau belum dinyatakan sebagai suara mayoritas.
Selanjutnya akuisisi memunculkan hubungan antara perusahaan induk ( Pengakuisisi ) dan
perusahaan anak ( Yang diakuisisi ) dan selanjutnya keduanya memiliki hubungan afiliasi.

Gambar Skema Akuisisi










Dari gambar diatas kita bisa mengetahui skema akuisisi. Yaitu Pada tahun 1995 PT
Semen Gresik mengakuisisi 100 persen saham PT Semen Padang. Keduanya masih berdiri
sebagai badan hukum yang terpisah tetapi menebabkan beralihnya kepemilikan PT Semen
Padang dari pemilik lama kepada PT Semen Gresik. Selanjutnya PT Semen Gresik memiliki
pengendalian secara penuh terhadap kebijakan PT Semen Padang baik menyangkut
Manajemen , Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Kebijakan -Kebijakan strategis lainnya.
3. 3 Hostile Take Over / Pengambil Alihan Secara Paksa
Takeover ( Pengambilalihan ) adalah istilah umum untuk menggambarkan pengalihan
pengendalian aset atau saham sebuah perusahaan dari satu kelmpok pemegang saham
terhadap kelompok pemegamg saham lain. Baik merger maupun akuisisi adalah salah satu
bentuk dari takeover.

Sebelum Akuisisi Sesudah Akuisisi
PT SEMEN
GRESIK
PT SEMEN
PADANG
PT SEMEN
GRESIK
PT SEMEN
PADANG
15

Perusahaan atau kelompok pemegang saham yang berinisiatif untuk mengambilalih
sisebut BIDDER dan perusahaan atau kelompok pemegang saham yang akan dijadikan
obyek pengambilalihan dinamakan TARGET .
Dalam pengambilalihan ini terdapat dua cara yaitu Friendly takeover ( Pengambilan
secara ramah atau bersahabat) dan Unfriendly Takeover ( tidak ramah atau tidak
bersahabat). Friendly takeover berarti masing - masing pihak secara "Suka sama Sukan"
setuju atas pengambilalihan ini. Sebaliknya jika ada tekanan dari bidder terhadap target dan
cenderung terdapat pemaksaaan maka cara ini dinamakan Unfiendly Takeover.Tender Offer
merupakan salah satu bentuk unfriendly takeover karena bidder langsung melakukan tawaran
langsung melalui media masa publik kepada pemegang saham perusahaan target tanpa
melewati persetujan direksi manajemen target. Hal seperti ini erjadi jika pihak manajemen
atau pemegang saham minoritas target menolalk atas rencana pengambilalihan oleh bidder.
Baik bidder maupun target seharusnya memiliki independensi untuk menentukan
harga. Target berhak menentukan harga jualnya, yang biasanya mendasarkan pada harga
pasar saham bagi perusahaan publik, sedangkan bidder juga berhak menentukan harga beli
secara wajar sesuai dengan taksiran kondisi dan prospek perusahaan target.
Jika kedua belah pihak memiliki independensiyang tinggi maka keduanya memiliki
kekuatan tawar - menawar ( Barganing power) yang seimbang. Namun apabila target berada
pada posisi yang lemah maka kekuatan tawarnya juga rendah sehingga ia merupakan
partisipan yang tidak bebas dalam negoisasi.
Posisi target yang kurang menguntungkan ini disebabkan oeh beberapa faktor seperti
kesulitan likuiditas, kerugian usaha, terlalu besarnya hutang, ketidaksolidan manajemen, atau
kesulitan pemasaran dalam produk. Jika pengambilalihan terjadi secara paksa oleh
perusahaan yang bersekala lebih besar dan kuat terhadap perusahaan yang lebih kecil dan
lemah yang berada pada situasi seperti itu maka hal ini disebut Hostile Takeover
(Pencaplokan secara paksa)
Jadi bisa disimpulkan Hosstile Takeover yaitu merupakan bentuk lain dari unfriendly
takeover. Ada kasusu seperti ini istilah takeover lebih dikonotasikan negatif karena hanya
menguntungkan satu pihak diatas "penderitaan" pihak lain. Istilah -istilah lain yang berkaitan
dengan hostile takeover yaitu erampasan (Seizure), Penerangan (Raid) dan pematian
(dissolve).
16



3.4 Leverage Buyout
Leverage Buyout adalah kepanjangan dari LBO. Yang memiliki arti akuisisi /
pembelian perusahaan atau divisi bisnis yang teknik pembiayaanya sebagian besar bersumber
dari hutang. Hal ini dikarenakan pembayaran akuisisi dapat dilakukan secara tunai, hutang,
saham, atau melalui kombinasi ketiganya.
Sehingga dalam hal ini pengakuisisi dapat membayar secara tunai jika jumlah uang
kas yang dimiliki mencukupi, jika tidak mencukupi maka pengakuisisi harus mencari pihak
ketiga dalam bentuk hutang atau pinjaman. Dengan demikian LBO merupakan pembelian
perusahaan secara tunai tetapi uang tunai tersebut sebagian besar diproleh dati pinjaman /
hutang.
Secara teoritis perusahaan memiliki resiko kebangkrutan yang tinggi karena proporsi
hutang yang dimiliki sedemikian besar dibanding dengan modal sendiri. Sebaliknya jika LBO
ini sukses maka elaku LBO akan dapat mengembalikan hutang-hutangnya sekaligus
mengambilalih perusahaan.
Namun, salah satu situasi yang menyebabkan adanya LBO adalah ketika terjadi
konflik kepentingan antara pemegang saham dengan manajemen, dan manajemen berusaha
mengambil alih kepemilikan perusahaan yang dipimpinnya dengan menggandeng pihak
ketiga untuk ikut serta mendanai LBO. LBO juga sering digunakan sebagai taktik untuk
menghindarkan diri dari sasaran akuisisi perusahaan lain.
Sedangkan pihak-pihak yang terlibat sebagai penyandang dana tersebut ialah bank,
perusahaan lain, lembaga keuangan, manajemen perusahaan pengakuisisi dan investor
institusional atau individu yang berminat.
Alasan bahwa LBO iini memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai
perusahaannya adalah
1. Manajemen bekerja "Underpressure" untuk tidak hanya bisa membayar hutang
tetapi juga harus bisa mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, Sehingga
manajer harus bekerja secara maksimal
17

2. Jika manajer nantinya berubah menjadi pemilik, maka ada motivasi yang kuat
untuk bekerja kkarena keuntungan yang diperoleh perusahaan akan dinikmati oleh
mereka sendiri.

3.4 Konsolidasi
Konsolidasi atau peleburan merupakan bentuk khusus merger dimana dua atau lebih
perusahaan bersama-sama meleburkan diri dan membentuk perusahaan yang baru. Sinonim
dari kata konsolidasi yaitu Amalgamasi. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan
Terbatas menggunakan istilah konsolidasi dan mendefinisikanya sebagai beriku:
Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau lebih
unntuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan baru dan masing-masing
perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar
Contoh konsolodasi daam perbankan adalah ketika terbentuknya Bank Mandiri pada
tahun 1998 empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor, dan Bank Pembangunan Indonesia dikonsolidasi menjadi Bank Mandiri. Hal
ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing bank pemerintah dalam industri
perbankan nasional dan juga dalam rangka efisiensi.
Gambar Skema Konsolidasi








SEBELUM KONSOLIDASI SETELAH KONSOLIDASI
BANK BUMI DAYA
BANK DAGANG
NEGARA
BANK EKSPOR
IMPOR
BANK MANDIRI
18






BAB IV
BENTUK EKSPANSI PERUSAHAAN

Setelah kita mengetahui teori tentang ekspasnsi perusahaan dalam bab 3 tadi. kita
sudah mengerti apa itu ekspansi dan bagaimana cara melakukan ekspansi perusahaan dalam
bisnis, hal ini dikarenakan ekspansi perusahaan berkaitan erat dengan perusahaan atau usaha
yang kita kelola dengan tujuan yang tergantung pada visi dan misi sebuah usaha atau
perusahaan yang kita kelola.
Jika dalam bab 3 tadi berisi tentang teori tentang ekspansi perusahaan seperti merger,
akuisisi, skonsolidasi dan sebagainya. Maka dibab ke 4 ini kami akan memaparkan macam -
macam bentuk ekspansi perusahaan yg meliputi :
1. Ekspansi perusahaan dalam bentuk saham/ investasi/ modal
2. Ekspansi perusahaan dalam bentuk Bangunan/ gedung / lahan
3. Ekspansi perusahaan dalam bentuk wilayah produksi
4. Ekspansi perusahaaan dalam bentuk wilayah pemasaran / promosi /marketing
5. Ekspansi perusahaaan dalam benuk SDM/ Tenaga Kerja
6. Ekspansi perusahaaan dalam bentuk Mesin / Teknologi
7. Ekspansi perusahaaan dalam bentuk Sistem Informasi / Jaringan
8. Ekspansi perusahaaan dalam bentuk Produksi Jenis Barang
9. Ekspansi perusahaaan dalam bentuk Manajemen/Organisasi
10. dll
Untuk lebih jelas dari bentuk-bentuk Ekspansi perusahaan diatas. Mari kita
bahas secara global dan sekilas tentang bentuk-bentuk ekspansi diatas.

4.1. Ekspansi Perusahaan Dalam Saham/Investasi/Modal
BANK PEMBANGUNAN
INDONESIA
19

Dalam perusahaan tidak asing lagi tentang tiga kata ini yaitu Saham, Modal dan
Investasi. Ya karena ketiga kata ini adalah salah satu faktor-faktor produksi meskipun
investasi dan saham dimasukkan kedalam istilah modal. Sebenarnya ketiga kata ini memiliki
arti yang berbeda, yang mana sudah dibahas di awal pertemuan dulu.


Untuk mengingat saja berikut arti dari saham, investasi dan modal
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial
yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu
dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial. Contoh
investasi adalah pembelian berupa asset financial seperti obligasi,
saham , asuransi. Dapat juga pembelian berupa barang seperti mobil
atau property seperti rumah atau tanah.
Modal adalah hasil produksi yg digunakan untuk memproduksi lebih lanjut atau
nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yg
terkandung dlm barang modal yang berupa uang atau kedalam
bentuk benda-benda berharga.
Sedangkan bentuk perusahaan yang melakukan ekspansi perusahaan dalam bentuk
saham, investasi, dan modal adalah sebagai berikut:
=> Saham
- Melakukan penanaman modal terhadap perusahaan lain
- Menbuat Surat Berharga perusahaan kemudian di pasarkan kepada investor
- dll
=> Investasi
- Membeli beberapa aset perusahan lain
- Membeli saham
- Menginvestasikan Peralatan perusahaan kepada perusahaan lain
- dll
=> Modal
- Menjual saham perusahaan yang bertujuan menambah modal
- dll
4.2. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Bangunan/ Gedung / Lahan
20

Ekspansi perusahaan dalam bentuk Bangunan /Gedung ini dilakukan karena ruang
atau gudang untuk produksi dan penyimpanan hasil produksi tidak mencukupi. Kemudian
cara melakukan ekspansinya yaitu dengan membangun baru Bangunan atau gedung yang
masuh satu lokasi/ daerah maupun diluar daerah tersebut.
Sedangkan ekspansi perusahaan dalam bentuk perluasan lahan ini kebanyakan
dilakukan oleh pengusaha perkebunan atau pertanian. Salah satu ekspansi ini adalah
membuka hutan sebagai lahan perkebunan, dll
4.3. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Wilayah Produksi
Setiap perusahaan dalam memproduksi suatu produk, ingin berada didekat dengan
konsumen. Hal ini dikarenakan untuk menghemat distribusi barang dan mempercepat
pemakaian barang oleh konsumen. Sehingga tidak heran kalau perusahaan membuka cabang -
cabang atau anak perusahaan.
Dalam ekspansi perusahaan dalam bentuk wilayah produksi ini terbagi menjadi dua
yaitu ekspansi wilayah produksi luar negeri dan di dalam negeri. Tetapi dari keduanya ini
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menghemat distribusi dan mempercepat sampainya
barang produksi ketangan konsumen.

4.4. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Pemasaran / Promosi
Setiap perusahaan tidak akan meninggalkan satu kegiatan ini. Karena kegiatan
promosi dan pemasaran adalah jantung dari perusahaan, tanpa adanya kegiatan pemasaran
dan promosi barang-barang hasisl produksi tidak akan laku terjual karena masyarakat tidak
mengerti akan produk yang telah diproduksi.
Sedangkan bentuk ekspansi pemasaran dan promosi yaitu seperti memberikan servie
yang baik disetiap daerah seluruh indonesia, iklan melalui internet yang mana dulu iklan
hanya lewat koran atau tv, melakukan promosi diluar negeri yang awalnya hanya didalam
negeri, dll .
4.5. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Sdm / Tenaga Kerja
Ekspansi ini penting dilakukan karena dengan SDM dan tenaga kerja yang profesional
maka perusahaan akan mampu menghasilkan sesuatu secara makasimal. Bentuk ekspansi
terhadap SDM / Tenaga kerja ini bisa dilakukan seperti memberikan pendidikan kepada
karyawan yang berkompeten seperti menyekolahkannya. Mendatangkan/Mengontrak orang
luar negeri yang benar-benar ahli untuk menangaini perusahaan serta memberikan pelatihan
terhadap SDM yang ada.
21

4.6. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Mesin / Teknologi
Teknologi adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk kemajuan
perusahaan. Oleh karena itu banyak diantara perusahaan yang banyak menghabisakan dana
dan biaya untuk mempenuhi kebutuhan teknogi guna untuk membuat perusahaan maju.
Sedangkan ekspansi yang dilakukan yaitu dengan membeli atau meciptakan peralatan
teknologi yang canggih dan efiseien serta menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan
lain seperti PT. Dirgantara Indonesia dengan perusahaan pesawat korea selatan. Dimana
Idonesia ahli dalam membuat rangka dan keunggulan bahan sedangkan korea selatan ahli
dalam membuat mesin pesawat dengan kecepatan tinggi.
4.7. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Sistem Informsai Jaringan
Pada abad saat ini kemajuan teknologi khususnya dibidang informasi sangat cepat.
Hal ini memberikan peluang para perusahaan untuk melakukan perluasan sistem informasi
dan jaringan yang mereka belum miliki maupun yang sudah mereka miliki, karena dengan
sistem informassi yang baik dan maju akan memudahkan perusahaan untuk mengakses data-
data serta memudahkan perusahaaan untuk memasarkan hassil produksina kepada khalayak
ramai.
Contoh ekspansi yang dilakukan di sistem informasi yaitu seperti Bank Mandiri yang
menggunakan internet sebagai jaringan E-Banking, yaitu transaksi bisa dilakukan oleh
nasabah bank dengan melalui internet dimanapun, kapanpun sehingga nassabah tidak erlu
datang kebank secara langsung, kemudian seperti Bank BCA yang menerapkan E-Banking
yang mana transaksi cukup lewat HP ( Hand Phone) saja.

4.8. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Produksi Jenis Barang
Dalam perusahaan suatu barang dan jasa melakukan inovasi atau hal yang baru adalah
salah satu cara menjaga kepercayaan pada pelanggan agar tidak memakai produk selain
produk yang tidak dihasilkan. Inovasi ini bisa dikatakan sebagi salah satu Ekspansi terhadap
jenis produksi barang.
Di preusahaan yang ada di indonesia banyak yang melakukan hal ini. Dalam satu
pabrik ada berbagai jenis produk yang dihasilkan seperti perusahaan Maspion Plasstik
Indonesia yang memproduksi alat elektronik, perlengkapan ruah tangga, sampai bahan
konstruksi. Dan begitu juga dengan perusahaan yang lainnya.

4.9. Ekspansi Perusahaan Dalam Bentuk Manajemen / Organisasi
22

Manajemen dan organisasi dalam perusahaan sangatlah penting. Karena manajemen
dan organisasi adalah otaknya perusahaan, sehingga apabila manajemen dan organisasi
disuatu perusahaaan itu baik maka perusahaan itu akan mengalami kejayaan dan begitu juga
sebaliknya, apabila dalam perusahaan itu manajemen dan organisasinya buruk maka
perusahaan itu tidak lama akan bangkrut.
Mengingat begitu pentingnya keberadan Manajemen dan organisasi diperusahaan,.
Maka setiap perusahaan perlu malkukan ekspansi perusahaan dengan mengembangkan,
memperbaiki , menerapkan, dan melakukan riset sistem manajemen dan organisasinya.
Dengan upaya itu maka akan terbentuk sistem manajeman dan organisasi dalam perusahaan
yang baik akan terwujud yang mana akan membawa suatu perusahaan kedalam kesuksesan.
























23







BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Ekspansi Perusahaan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan atau
suatu usaha. Hal ini dikarenakan dengan adanya ekspansi perusahaan akan semakin maju dan
semakin berkembang. Mengingat arti ekspansi perusahaan itu sendiri yaitu tindakan aktif
untuk memperluas dan memperbesar cakupan usaha yang telah ada.Teori ekspansi
perusahaan terbagi dalam beberapa istilah, dianaranya yaitu ;
1. Merger
2. Acquisition / Akuisisi
3. Hostile Take Over / Pengambil Alihan Secara Paksa
4. Leverage Buyout
5. Konsolidasi
Sedangkan persiapan sebelum melakukan ekspansi perusahaan agar
mendapatkan hasil yang positif yang telah dilansir oleh SME Toolkit berikut ;
1. Buat perencanaan
Membuat perencanaan apapun dalam dunia bisnis adalah h yang sudah
sewajarnya dilakukan. Termasuk ketika ingin ekspansi. Tapi dalam kenyataannya
banyak pelaku bisnis yang tak melakukannya. Hanya dengan modal spekulasi,
mereka berani mengambil keputusan untuk berekspansi dan itu adalah kesalahan
besar.
Sebagai panduan membuat planning, tanyakan beberapa pertanyaan pada diri
Anda sendiri seperti :
1. Apa permintaan riil bagi produk (barang atau jasa) Anda saat ini?
2. Apa permintaan proyeksi bagi produk (barang atau jasa) tersebut dalam
jangka waktu 2 hingga 5 tahun ke depan?
24

3. Seberapa besar pertumbuhan yang Anda butuhkan untuk memenuhi
permintaan tersebut?
4. Bagaimana aktivitas kompetitor bisa mengubah bisnis Anda dalam 2
sampai 5 tahun ke depan?
5. Apa rencana cadangan Anda dalam menanggapi permintaan yang tidak
seperti biasanya?
6. Berapa banyak penambahan pegawai yang Anda butuhkan dan kapan waktu
yang tepat untuk mempekerjakan mereka?
7. Apa cara terbaik untuk ekspansi yang tidak mengganggu cash flow?
8. Di mana batas kapasitas ekspansi yang dapat menekan biaya?
2. Jangan berlebihan
Ekspansi memang akan mengantarkan bisnis Anda memasuki level yang
lebih tinggi. Tapi sebaiknya jangan berlebihan dalam membuat perencanaannya.
Gunakan logika dalam merancang perencanaan ekspansi dibanding ambisi, itu akan
membantu Anda mencapai tujuan yang sebenarnya. Idealnya, perencanaan ekspansi
dibuat dengan proyeksi bisnis untuk lima tahun ke depan. Pikirkan pula segala
macam risiko yang kemungkinan terjadi ketika proses ekspansi itu berlangsung.
3. Saran dari profesional
Walau ekspansi bisnis Anda berjalan secara natural dan dianggap sudah
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun secara sistematis, namun saran dari
ahli tetap penting. Karena erat kaitannya dengan finansial maka Anda sebaiknya
meminta saran dari pihak yang ahli di bidang finansial.
4. Rancang jadwal manajemen proyek ekspansi
Ketika merancang jadwal manajemen proyek perhatikan beberapa hal berikut :
1. Identifikasikan proyek
2. Cantumkan tanggal atau membuat timeline
3. Jabarkan tanggung jawab
4. Rancang jadwal tinjauan reguler
5. Rinci prosedur pengaturan proyek
6. Rancang finansial dan timing tak terduga
5. Informasikan konsumen
Ekspansi tentu akan menyita waktu serta perhatian Anda jadi kemungkinan
turut pula memengaruhi operasional bisnis sehari-hari. Karena itu, konsumen harus
mengetahui apa yang sedang Anda lakukan. Paparkan rencana ekspansi Anda dan
waktu pencapaiannya. Bila memungkinkan sampaikan juga gangguan-gangguan
yang bisa saja terjadi yang memengaruhi pelayanan konsumen ketika proses
ekspansi itu sedang berlangsung.
Jangan lupa untuk memberi tahu konsumen manfaat yang bisa mereka
peroleh dengan keputusan ekspansi yang Anda pilih serta jelaskan juga bagaimana
25

ekspansi itu bisa memengaruhi mereka. Yakinkan selalu bahwa apa yang sedang
Anda lakukan semata-mata demi kepuasan konsumen.
6. Umumkan ekspansi yang telah Anda lakukan
Ketika ekspansi telah berhasil Anda capai, umumkan kepada konsumen dan media
massa. Beri tahu mereka prestasi bisnis serta peningkatan yang telah Anda raih serta
informasikan juga keunggulan ekspansi dan apa efeknya bagi konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Moin,Abdul.2003.Merger,Akuisisi dan Divestasi,Yogyakarta:Ekonisia
__________. 19985. Merger and Acquisition. New York:Alexander Hamilton istitute. Inc.
http://organisasi.org/macam_jenis_serta_pengertian_ekspansi_bisnis_merger_akuisisi_host
ile_take_over_dan_leverage_buyout
http://industri.kontan.co.id/v2/read/1316163121/77601/Ekspansi-perusahaan-Indonesia-
ke-luar-negeri-terhambat-sertifikasi-pegawai-
http://goldenfibonacci.com/?p=325

You might also like