Professional Documents
Culture Documents
KACANG ‐ KACANGAN UNTUK AGROINDUSTRI DAN
KETAHANAN PANGAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Agroindustri
Yang Dibimbing oleh Bapak Ir. Moh. Aulia Amri, MM
Agus Muhardi
29.01.207P
Jurusan Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
November 2009
KATA PENGANTAR
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Di mana tugas ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Makalah, yang
penulis sajikan adalah sebagai berikut :
TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN
KACANG ‐ KACANGAN UNTUK AGROINDUSTRI DAN
KETAHANAN PANGAN
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Agroindustri program strata satu STIE MURA.
dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar.
ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil.
2. Adik‐adik tersayang yang telah membantu penulisan tugas akhir ini.
makalah ini.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Lubuklinggau, November 2009
Agus Muhardi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB II PERMASALAHAN PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG
‐ KACANGAN ................................................................ 4
Daftar Riwayat Hidup .......................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
dalam negeri setiap tahun ± 2 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri baru
mencapai 800 ribu ton (± 40%), dan impor kedelai 1,2 juta ton (± 60%) atau
kehilangan devisa Rp 3 triliun/tahun.
sepanjang tahun karena faktor agroklimat yang beberapa tidak dan belum
pangan perlu berpihak pada produsen pangan skala kecil.
Sesungguhnya yang paling penting bagi petani adalah nilai absolut
produksi yang rendah atau harga produksi yang tinggi. Dalam hal
dimana proses industrialisasi harus mampu mendorong peningkatan nilai perlu
Dalam kaitan itu ditingkatkan pula efektivitas dan efisiensi distribusi pangan;
bahwa sektor pertanian merupakan andalan utama untuk bangkit kembali dari
terpuruknya kondisi ekonomi dalam menghadapi krisis ekonomi global.
Propinsi NTB saat sekarang masih tetap mengandalkan sektor pertanian sebagai
tulang punggung pembangunan ekonomi. Pengelolaan sektor pertanian mutlak
daerah. Hal ini terbukti bahwa perekonomian NTB tahun 2005 didominasi oleh
sektor pertambangan dan galian (PDRB mencapai 36,08%) dan diikuti sektor
pertanian sebesar 22,59%. Selain itu, terutama pertanian tanaman pangan dapat
skil, modal, teknologi, dan etos kerja. Pada akhirnya, petani harus mandiri
dalam hal modal, teknologi dan kelembagaan.
BAB II
PERMASALAHAN PENGEMBANGAN
TANAMAN KACANG KACANGAN
Suplai kedelai, kacang tanah dan kacang hijau untuk kebutuhan dalam
masih sangat kurang. Diawal tahun ini, kekurangan pasokan kedelai untuk
Sangat ironis, bahwa tempe dan tahu yang merupakan menu utama makanan
menjadi sulit diproduksi karena kelangkaandi.
Tahun 1992 luas panen kedelai pernah mencapai 1,6 juta hadengan produksi 1,8
juta ton. Tahun 2003 luas panen kedelai hanya 526.796 ha denganproduksi
671.600 ton. Sejak tahun 2004 luas panen kedelai mulai bangkit kembali
namunlambat. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan produksi kedelai
di Indonesia sangatuli dilakukan.
kedelai Indonesia dan khususnya di NTB adalah penerapan teknologi masih
lambat. Petani di belum seluruhnya menggunakan benih dan varietas unggul.
Penggunaan benih bermutu masih rendah (± 10%). Sistem perbenihan secara
minim bahan organik dan hama penyakit dan gulma ikut menghambat
peningkatan produksi kedelai. Usaha tani kedelai sebagian besar dilakukan oleh
perhatian dan pengawasan terhadap usaha tani ini kurang. Tata niaga belum
kondusif seperti harga belum menggairahkan bagi petani, biaya input teknologi
masih dirasakan tinggi dan belum sepenuhnya diberikan subsidi, impor kedelai
relatif murah dengan regulasi
masalah teknis dan tata niaga, masalah kelembagaan ditingkat petani dan
perhatian terhadap petani khususnya petani kedelai masih kurang.
Ada kecenderungan bahwa luas areal penanaman kedelai menjadi lebih
sempit karena petani beralih menjadi petani jagung atau kacang tanah (khusus
di NTB). Hal ini terjadi karenadu komoditi ini mempunyai pasar yang jelas
antara lain adanya asosiasi jagung dan PT Bumi Mekar Tani (suplier kacang
tanah untuk PT Garuda Food).
kering lebih rendah dari negara‐negara penghasil kacang tanah seperti India,
Cina, dan dan Brasil. Jenis kacang‐kacangan lain yang belum banyak
ini hanya masih dilakukan dengan cara petani danbelum banyak
sentuhan teknologi. Khusus kacang tanah dan kacang hijau, usaha tani
teknologi yang sangat oleh rendah. Usaha tani kacang tanah sebagian besar (70‐
80%) dilakukan di lahan kering. Pengembangan di lahan sawah menjadi sulit
karena harus bersaing dengan
sebagai komoditas unggulan di NTB.
tanah, pengolahan tanah untuk penanaman masih jarang dilakukan, umumnya
olah yaitu : tanah minimum atau tanpa olah tanah sehingga tanah menjadi keras
atau padat. Rendahnya bahan organik tanah juga ikut mempengaruhi kualitas
tanah.
produksi kacang tanah. Dalam usaha tani belum ada program bantuan dan
diperlakukan sebagai tanaman komersial oleh petani, serta belum ada asosiasi
yang membantu dalam pembinaan usaha tani.
BAB III
TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI
Secara nasional dari upaya tahun ke tahun dapat diamati bahwa kedelai, kacang
tanah dan kacang hijau tidak pernah mengalami peningkatan produksi yang
signifikan. Oleh karena itu upaya serius dan konsisten peningkatan produksi
adalah upaya terintegrasi bukan partial dari stakeholder dan petani sebagai
fokus perhatian. Teknologi produksi dihasilkan semua dari berbagai
paket dan teknologi sesuai kebutuhan petani dan dunia usaha (agroindustri).
Sebaliknya pula dunia usaha melakukan mitra usaha dengan petani dan
dunia usaha dan khusus bagi petani, kebijakan pemberian subsidi pada
kelembagaan iptek, dan sebagaimlnnya pemerintah terbantu dalam pemecahan
berbagai permasalahannya, termasuk permasalahan dalam penyediaan pangan
yang cukup, bermutu, aman, terjangkau
dikembangkan untuk produksi kedelai, kacang tanah dan kacang hijau secara
signifikan meningkatkan adalah :
hibridisasi, teknik seluler hibrida.
hibridisasi tidak mampu lagi mengatasi masalah tersebut. Saat sekarang dan
masa akan datang, teknologi rekayasa (era revolusi gen) akan menjadi
alternatif yang baik untuk menjawab tantangan peningkatan produksi bahan
pangan. Revolusi gen juga telah membawa perubahan dari tanaman hibrida
menuju tanaman transgenik. Kedelai transgenik merupakan alternatif untuk
produksi prolin untuk toleran terhadap cekaman kekeringan. Teknis seluler
laincendawan lain
2. Pengadaan benih bermutu Kedelai, kacang tanah dan kacang hijau termasuk
diperlukan upaya teknologipenyimpanan benih untuk memperpanjang daya
tanam dan antar lapang menjadi masalah yang perlu dicari solusinya.
sistem Communalyaitu benih diprogramkan selalu dan tingkat
tersediapetani.
4. Pemupukan Kedelai, kacang tanah dan kecang hijau tidak menunjukkan
pemupukan secara berimbang dengan pupuk anorganikorganik.
5. Pengairan. Kebutuhan air di lahan kering sangat tergantung pada curah
toleran kekeringan dan berumur genjah.
6. Pengendalian hama‐penyakit. Pengendalian dengan kombinasi cara biologis,
beberapa alternatif yang perludipertimbangkan. Penggunaan varietas tahan
belum ada yang tersedia di pasaran. Hal ini merupakantantangan sekaligus
sedang dilakukan adalah dengan s Kajian pathogenesis
chitinase, peroksidase , dan lain(seperti lain).
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sektor pertanian merupakan andalan utama untuk dapat bangkit kembali
kacang tanah dan kacang hijau. Secara nasional dari tahun ke tahun produksi
ketiga komoditi tersebut tidak pernah mengalami peningkatan yang signifikan.
Penerapan teknologi budidaya, sosial ekonomi dan kelembagaan masih lambat.
Oleh karena itu diperlukan upaya serius dan konsisten untuk meningkatkan
potensi hasil tinggi sangat diperlukan dan teknik budidaya lain serta kondisi
mempercepat peningkatanrodus sional.
Peningkatan produksi adalah upaya terintegrasi bukan partial dari
ketahanan untuk food security ).
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta. Yogyakarta.
Internet. http://www.scribd.com.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Mahasiswa
N I M : 29.01.207P
Nama Lengkap : Agus Muhardi
Tempat & Tanggal Lahir: Musi Rawas, 29 Agustus 1980
Kec. Lubuklinggau Timur II
Telepon : 0856 647 18 999
Pendidikan
Formal
SD Negeri 4 Curup, lulus tahun 1993.
SMP Negeri 4 Curup, lulus tahun 1996.
SMK Negeri 1 Curup, lulus tahun 1999.
AMIK BSI Tangerang, lulus tahun 2003
Tidak Formal
Kursus komputer Paket WS/Lotus 123, lulus tahun 1997.
Kursus komputer Program dBASE III Plus, lulus tahun 1998.
Kursus komputer Pakae Microsoft Office 95, lulus tahun 1998.
Riwayat pengelaman berorganisasi / pekerjaan
Dari tahun Januari 2006 – Juni 2006, Staff IT. Di PT. DADA INDONESIA
Sadang.
(AMIK – BSI ) Tangerang
Dari tahun 1999 ‐ 2001, Operator Komputer. PT. SEO YOUNG INDONESIA
Tangerang.
Citra Info Komputer (C I K O ) Curup.
Lubuklinggau, November 2009
Saya yang bersangkutan
Agus Muhardi