Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Yang Dibimbing oleh Bapak Prayitno, SE
Agus Muhardi
29.01.207P
Jurusan Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
November 2009
KATA PENGANTAR
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Di mana tugas ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Makalah, yang
penulis sajikan adalah sebagai berikut :
MENGENAL BENTUK‐BENTUK BADAN USAHA
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Bisnis program strata satu STIE MURA. Sebagai
dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar.
ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil.
2. Adik‐adik tersayang yang telah membantu penulisan tugas akhir ini.
makalah ini.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Lubuklinggau, November 2009
Agus Muhardi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
1.2. ..................................................................................Perusahaa
n Perorangan dibagi dalam 2 (dua) kelompok 1
2.1. Perusahaan Persekutuan Bukan Badan Hukum. 3
2.2. Perusahaan Berbadan Hukum .......................... 6
Daftar Riwayat Hidup .......................................................................... 20
BAB I
PERUSAHAAN PERORANGAN
1.1. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana
juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
1.2. Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
1. Usaha Perseorangan Berizin
memiliki izin operasional dari departemen teknis. Misalnya bila perusahaan
izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP).
2. Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin
toko barang kelontong, dsb.
Kebaikan perusahaan perseorangan:
Mudah dibentuk dan dibubarkan
Bekerja dengan sederhana
Pengelolaannya sederhana
Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba
Kelemahan perusahaan perseorangan
Tanggung jawab tidak terbatas
Kemampuan manajemen terbatas
Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri
BAB II
PERSEKUTUAN
2.1 Perusahaan Persekutuan Bukan Badan Hukum
Yaitu perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang
pengusaha secara kerja sama tapi tidak termasuk dalam katagori badan usaha
yang berbadan hukum. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Firma dan
Persekutuan Komanditer (CV).
1. Firma
bersama.
mereka.
Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka
kedudukan Firma yang bersangkutan. Setelah itu akta pendirian harus
diumumkan dalam Berita Negara atau Tambahan Berita Negara. Tetapi
Firma tidak memerlukan pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.
Pendirian, pengaturan dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab
Undang‐Undang Hukum Dagang (KUHD).
keseluruhan.
ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir.
Selain itu, menurut Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga dapat
anggaran dasar akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
Kebaikan Firma:
Prosedur pendirian relatif mudah
gabungan modal yang dimiliki beberapa orang
firma, sehingga keputusan‐keputusan menjadi lebih baik
Kelemahan Firma:
Utang‐utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para
anggota firma
Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah
seorang anggota keluar, maka firma pun bubar
2. Perseroan Komanditer / CV
Adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang
persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai
modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda
keikutsertaan di dalam persekutuan.
Sekutu pada persero dapat dikelompokkan menjadi :
dengan kekayaan pribadinya sesuai pasal 18 KUHD.
B. Sekutu Komanditer yaitu: sekutu pasif / orang yang tidak ikut
persekutuan dan bertanggung jawab hanya terbatas pada kekayaan
diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:
Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar (Akta Pendirian).
pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
pihak ketiga terhadap CV.
Kebaikan perseroan komanditer:
Pendiriannya relatif mudah
Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
Manajemen dapat didiversifikasikan
Kesempatan untuk berkembang lebih besar
Kelemahan peseroan komanditer:
Tanggung jawab tidak terbatas
Kelangsungan hidup tidak terjamin
Sukar untuk menarik kembali investasinya
2.2 Perusahaan Berbadan Hukum
hukum sebagai pembawa hak dan kewajiban seperti halnya manusia.
tersebut mendapat pengesahan dari pemerintah / Departemen Kehakiman
Perseoran Terbatas, Koperasi, Yayasan dan BUMN
1. Perseroan Terbatas
adalah :
undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Adalah suatu badan yang
kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri maupun pemilik.
kekayaan pribadi para pemegang saham dengan bagian kekayaan yang
disetor ke perseroan dalam bentuk setoran saham. Tanda keikutsertaan
seseorang sebagai pemilik adalah saham yang dimilikinya. Makin besar
sahamnya. Jadi tanggung jawab pemilik terhadap kewajiban‐kewajiban
CV/Firma).
Kekayaan pribadi para pemegang saham maupun milik para pimpinan
terhadap utang piutang perusahaan terbatas pada saham yang dimiliki.
akan tetap berjalan.
Unsur‐unsur dalam Perseroan Terbatas:
A. Organisasi yang teratur Sebagai organisasi yang teratur, perseroan
mempunyai organ yang terdiri dari :
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
lambat 6 bulan setelah tahun buku dan RUPS lainnya yang dapat
diadakan sewaktu‐waktu berdasarkan kebutuhan.
Direksi
PT untuk kepentingan dan tujuan PT serta mewakili PT baik di
anggaran dasar.
Komisaris
dalam menjalankan perseroan.
B. Kekayaan sendiri
Persero memiliki kekayaan sendiri berupa modal yang disetor para
Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor.
saham dari suatu perseroan terbatas. Menurut Pasal 26 UU No. 1
dasar suatu perseroan minimal Rp. 25.000.000,‐ kecuali untuk usaha‐
25.000.000,‐
contoh
pendirian usaha bank.
Modal yang ditempatkan, merupakan sejumlah modal tertentu yang
ke dalam perseroan, minimal 25 % dari seluruh jumlah modal dasar.
Modal yang disetor, merupakan modal yang telah disetor oleh para
atau 12,5% dari modal dasar peseroan.
C. Melakukan hubungan hukum sendiri
dengan pihak ketiga dengan tanggung jawab sebagai berikut:
Sebelum Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI, para
persero terbatas tersebut.
tersebut (Pasal 23 UU PT)
seluruh tindakannya.
D. Mempunyai tujuan sendiri yaitu memperoleh keuntungan (laba).
Tata Cara Pendirian PT :
untuk pengesahan status sebagai badan hukum.
diberikan.
Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara, wajib dilakukan
sejak pendaftaran
Berakhirnya Perseroan Terbatas:
karena:
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
mengajukan usul pembubaran persero kepada RUPS. Keputusan
Dasar.
Karena jangka waktu berdirinya perseroan sudah berakhir.
Keputusan Pengadilan Negeri karena;
kepentingan umum
Permohonan 1 orang pemegang saham atau lebih yang mewakili
utangnya setelah pernyataan pailit dicabut.
Permohonan pihak berkepentingan karena adanya cacat hukum
dalam akta pendirian perseroan.
Kebaikan Perseroan Terbatas
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
memungkinkan perluasan usaha.
Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien
Kelemahan Perseroan Terbatas:
Biaya pendiriannya relatif mahal
Rahasia tidak terjamin
Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham
2. Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
pengesahan dari pemerintah (Menteri Koperasi).
Modal Koperasi terdiri dari :
1. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,
sumbangan suka rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
atau anggotanya, bank, penerbitan obligasi atau surat utang lainnya,
sumber lain yang sah.
maju, adil, makmur dan berlandaskan¸Pancasila¸dan¸UUD’45.
Prinsip Koperasi:
Keanggotaan bersifat suka rela
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan
besarnya jasa masing ‐ masing anggota.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
dialihkan.
Koperasi mempunyai ciri tersendiri:
Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
Anggota‐anggotanya bebas keluar masuk
Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk
kesejahteraan anggota.
notaries
pengurus.
koperasi terhadap pihak lain.
Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.
Cara Mendirikan Koperasi
Menurut Pasal 6 ‐ Pasal 14 UU no. 25 tahun 1992 adalah sebagai
berikut:
a) Rapat pembentukan koperasi
berisikan hasil kesepakatan, jumlah anggota dan nama mereka yang
diberi kuasa untuk menandatangani akta pendirian.
b) Surat Permohonan Pengesahan kepada Departemen Koperasi
Pengesahan dan pendaftaran akta pendirian, diberikan paling lama
pengesahan akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya
koperasi dan resmi sebagai badan hukum.
c) Pengiriman akta pendirian kepada pendiri
d) Pengumuman dalam Berita Negara
Pengelompokan Koperasi Menurut bidang usahanya:
produksi kepada konsumen.
penyediaan kebutuhan pokok bagi anggotanya.
kepada anggota yang membutuhkannya.
rangkap / beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
Menurut luas wilayahnya, koperasi di Indonesia dikelompokan
menjadi:
orang sebagai anggotanya.
koperasi (paling sedikit tiga puluh pusat koperasi)
koperasi).
Pihak yang terlibat dalam Koperasi:
sekali dalam satu tahun. RAT menetapkan sebagai berikut:
i. Anggaran Dasar
koperasi
pengawas.
koperasi.
Sebagai imbalannya, pengurus menerima uang jasa / honorarium.
membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Pembubaran Koperasi
Menurut Pasal 46 UU no. 25 Tahun 1992, pembubaran koperasi dapat
dilakukan berdasarkan :
a) Keputusan Rapat Anggota atau
b) Keputusan pemerintah bila:
c) Terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi
ketentuan UU no. 25
kesusilaan.
e) Kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan.
BAB III
PENUTUP
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta
keuntungan dan atau laba.
Pengusaha Adalah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang
lain menjalankan perusahaan.
Pengusaha mengeluarkan sejumlah modal yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan usaha.
Dalam hal ini terdapat 3 kategori pengusaha:
1. Pengusaha yang bekerja sendiri
2. Pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja
3. Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain untuk menjalankan
perusahaan.
Bentuk‐bentuk organisasi bisnis:
‐ Perusahaan Perseorangan
‐ Persekutuan Firma
‐ Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
‐ Perseroan Terbatas
‐ Koperasi
‐ Yayasan
‐ BUMN
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta. Yogyakarta.
Solihin, Ismail. Pengantar Bisnis : Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. 2006.
Edisi Pertama, Jakarta; Kencana Prenada Media Grup.
M.Fuad, dkk. Pengantar Bisnis. 2006. Edisi ketiga. Jakarta; Gramedia Pustaka
Utama Kewirausahaan
Internet. http://www.scribd.com.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Mahasiswa
N I M : 29.01.207P
Nama Lengkap : Agus Muhardi
Tempat & Tanggal Lahir: Musi Rawas, 29 Agustus 1980
Kec. Lubuklinggau Timur II
Telepon : 0856 647 18 999
Pendidikan
Formal
SD Negeri 4 Curup, lulus tahun 1993.
SMP Negeri 4 Curup, lulus tahun 1996.
SMK Negeri 1 Curup, lulus tahun 1999.
AMIK BSI Tangerang, lulus tahun 2003
Tidak Formal
Kursus komputer Paket WS/Lotus 123, lulus tahun 1997.
Kursus komputer Program dBASE III Plus, lulus tahun 1998.
Kursus komputer Pakae Microsoft Office 95, lulus tahun 1998.
Dari tahun Januari 2006 – Juni 2006, Staff IT. Di PT. DADA INDONESIA
Sadang.
(AMIK – BSI ) Tangerang
Dari tahun 1999 ‐ 2001, Operator Komputer. PT. SEO YOUNG INDONESIA
Tangerang.
Citra Info Komputer (C I K O ) Curup.
Lubuklinggau, November 2009
Saya yang bersangkutan
Agus Muhardi